Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FINAL MATA KULIAH

METODE DAN
PRINSIP
PERANCANGAN

NAMA: AFRIZAL
[E1B122056]

KENDARI, JANUARI 2024


TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
MATKUL: METODE DAN PRINSIP PERANCANGAN ARSITEKTUR

1. Jelaskan pengertianan metoda dan konsep desain dalam perancangan


arsitektur.
Jawab:
Dalam sebuah proses desain, seorang arsitek akan bekerja dalam dua cara yang berbeda
yaitu:
Pertama adalah proses desain yang dilakukan dengan cara mengandal perasaan, sensasi
dan inspirasi. Proses desain mengacu pada cara berpikir secara seni. Pada proses ini ada
prinsip untuk men- subyektifikasikan desain dengan cara mengembangkan intuisi
(intuition), romantis (romantism), naluri (insting). Proses desain lebih mengandalkan uji
coba (trial and error) dan intuisi dengan mempertimbangkan nilai estetika (subyektifitas)
sebagai tujuan utama.
Kedua adalah proses desain dilakukan dengan cara yang sistematis, saintifik, terprediksi
juga dapat terkomputerisasi. Pada Proses ini ada prinsip untuk merasionalisasikan desain
dengan mengembangkan aturan main (rules), pengelompokan (taxonomies), klasifikasi
(classifications) dan prosedur (procedurs). Proses desain mengacu pada cara berpikir
secara saintifik, didukung dengan latar belakang teoritikal dan pendekatan ini merespek
pada alasan (reason), logika (logic) dan intelektualitas (intellect). Dari pemaparan ini,
terlihat bahwa proses desain, baik yang bergerak dalam lingkup saintifik maupun instuisi
memberikan konsekwensi yang secara spesifik harus didukung oleh kajian teoritis dan
metode yang bergerak dalam Dunia Seni dan Dunia Saintifik.
Melalui pemaparan diatas didapat kesimpulan bahwa pengetahuan arsitektur (baca :
melalui proses desain maupun arsitektur sebagai bagian dari lingkung bina) memiliki 4
(empat) buah wilayah besar yang bergerak dalam wilayah :
1) Metode dalam Dunia `Seni` yaitu sebuah wilayah metode yang dibangun berdasarkan
subyektifitas perasaan (mengandalkan nilai estetika - intuisi). Sebagai contoh : metode
yang berkaitan dengan eksperimental, utopis, collage, painting, paranoid critical method
atau metode lainya yang dikembangkan berdasarkan nilai intuisi, sensasi (perasaan),
kreatifitas dan romantisme.
2) Metode dalam Dunia `Sains` yaitu sebuah wilayah metode yang bergerak dalam
kerangka saintifik atau ilmiah. sebagai contoh : teori shape grammar, fractal,
matematika-geometri, rekayasa teknologi, parametric atau metode lainnya yang
dibangun atas dasar logika, alasan, sistematis, terprediksi.
3) Metode dalam Dunia Perilaku yaitu sebuah wilayah teori yang berpijak pada nilai-nilai
perilaku (behavior) manusia dan komunitas. Sebagai contoh : pendekatan partisipasi,
bahasa pola, keseharian, fenomenologi atau metode lainnya yang berhubungan dengan
humaniora, persepsi, sosial dan komunitas.
4) Metode dalam Dunia Environmental yaitu sebuah wilayah teori yang berhubungan
dengan lingkungan. Sebagai contoh : teori symbiosis, landscape urbanism, kontekstual
atau metode lainnya yang berhubungan dengan nilai tapak, lingkungan, heritage serta
lokalitas-globalitas,
Keempat wilayah seni, sains, perilaku dan environmental merupakan basis besar pada
kajian bidangmetode desain dalam arsitektur. Dalam lingkup kecil sebagai fokus
pengetahuan, misalnya metode fenomenologi yang lebih menekankan pada cara melihat
fenomena dan mempertanyakan fenomena yang tampak sebagai cara pandang sesorang
(sebagai orang pertama). Fenomenologi dapat dikategorikan sebagai sebuah metode
yang berhubungan dengan perilaku atau tubuh seseorang. Atau Metode Shape Grammar
yang melihatkan bentuk sebagai sebuah tata bahasa yang dapat dikreasikan melalui
model matematika sebagai sebuah kajian saintifik. Maka, fokus pengetahuan (metode)
ini dapat mengembangkan dan memperkuat dirinya sendiri berdasarkan wilayah yang
ditempati
Tugas arsitek adalah menciptakan keindahan bentuk, ruang dan susunannya,
membangun citra dan guna, adaptasi program dan membangun koneksi antar ruang
kota, dan arsitek telah mencoba melakukannya selama bertahun-tahun, serta sangat
sulit untuk melakukannya dengan baik. Itu membuat tantangan terbesar untuk
kemampuan kita, keterampilan artistik dan sumber daya emosional kita. Untuk
menghadapi problem dunia yang tidak terprediksikan dan karena arsitektur memiliki
kemampuan untuk membentuk struktur keruangan baru, penulis mengajukan empat
dunia yang perlu dikuasai dan dimengerti sebagai bagian dalam memperkuat kapasitas
arsitektur dalam kehadirannya di dunia melalui metode desain, yaitu : 1. Dunia Seni (art)
2. Dunia Sains (science) 3. Dunia Perilaku (behaviour) dan 4. Dunia Lingkungan
2. Pilihlah 1 (satu) karya arsitek lokal (Indonesia) maupun Internasional
dalam sebuah studi kasus karya arsitektur, kemudian lakukan analisa
terhadap karya arsitektur tersebut menyangkut KONSEP dan METODA
yang digunakan oleh arsiteknya, dan lakukan pula kajian terkait dengan
penerapan PRINSIP DASAR PERANCANGAN dalam karya tersebut.
Catatan : sebaiknya karya yg dipilih ada gambar denah, site, tampak, 3D sehingga lebih
mudah untuk menganalisa konsep dan metodanya, semakin lengkap gambar
pendukungnya semakin memudahkan dalam menganalisisnya

Jawab :
Museum Tsunami Aceh Karya Ridwan Kamil

Berlokasi di jalan Sultan Iskandar Muda, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
museum ini buka dari Sabtu hingga Kamis. Pada hari Jumat, museum tutup.
Seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Tsunami
Aceh dibangun atas prakarsa dari beberapa lembaga seperti Pemerintah Provinsi Aceh,
Pemerintah Kota Banda Aceh, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias, Kementerian
ESDM dan Ikatan Arsitek Indonesia.

Desain bertajuk “Rumoh Aceh Escape Hill” yang digagas Ridwan berhasil menjuarai
sayembara lomba desain museum tsunami Aceh tahun 2007 silam. Ide dasar dari
pembangunan museum terinspirasi dari rumah tradisional orang Aceh, Rumoh Aceh, yang
merupakan rumah panggung.

Pada lantai pertama museum, pengunjung dapat menemukan ruang terbuka sebagaimana
rumah tradisional Aceh. Ridwan menyebut kawasan ini sebagai escape hill, yakni taman
berbentuk bukit yang dapat dijadikan sebagai salah lokasi penyelamatan seandainya terjadi
banjir atau tsunami di masa yang akan datang. Unsur tradisional lain tampak pada pola
fasad bangunan yang menggambarkan tarian Saman.
Selain perannya sebagai tugu peringatan bagi korban tewas, museum ini juga berguna
sebagai tempat perlindungan dari bencana semacam ini pada masa depan, termasuk "bukit
pengungsian" bagi pengunjung jika tsunami terjadi lagi.

Di dalamnya terdapat keunikan lainnya selain koleksi benda-benda pascatsunami,


pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi, hal
tersebut dapat diartikan sebagai simulasi untuk menciptakan kembali suasana dan
kepanikan saat tsunami, Selain menampilkan estetika dari ukiran-ukiran dinding bangunan,
terbentang Nama-nama korban bencana tsunami Aceh 26 Desember 2004.
IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI
Denah dari museum tsunami adalah berbentuk oval seperti sebuah kapal yang terletak di
tengah laut, lalu dikelilingi oleh air sebagai simbol peristiwa tsunami pada tahun 2008,
seperti yang terlihat pada gambar

Dilihat dari bentuk massa bangunan yaitu seperti sebuah bentuk lonjong yang dibela
menjadi dua, mengandaikan seperti pusaran air pada saat tsunami terjadi, seperti yang
terlihat pada gambar
Tampak bangunan museum aceh sepertimsebuah kapal yang sedang mengambang diatas
air, seperti yang terlihat pada gambar

Prinsip 1 : Berusaha memindahkan suatu keterangan dari suatu objek ke objek lain untuk
menghasilkan bentuk yang baru.
Dari hasil identifikasi ditemukan bahwa museum tsunami adalah bentuk metafora dari
karakteristik bagian geladak dari sebuah kapal dan juga penggambaran dari pusaran air laut
yang memusat pada satu titik sehingga dihasilkan bentuk museum aceh, seperti yang
terlihat pada gambar

Prinsip 2 : Berusaha mengumpamakan suatu, objek kedalam objek lainnya sekan suatu hal
yang sama.
Dari hasil identifkasi menunjukan bahwa museum ini perumpamaan dari bentuk geladak
sebuah kapal yang lebar tetapi memanjang berbentuk oval juga dari bentuk pusaran air yang
memusat pada satu titik melalui massa bangunan museum aceh yang dibuat menyerupai
skala aslinya, seperti yang terlihat pada gambar

Prinsip 3 : Mengubah cara pandang / fokus terhadap objek agar pengamat dapat mempunyai
interpretasi yang sama maupun berbeda.
Penekanan yang ditampilkan pada fasad bangunan museum tsunami di wujudkan dalam
bentuk bangunan yang oval tetapi seakan akan seperti terbelah menjadi dua bagian,
dilengkapi dengan atap museum yang diberi sebuah menara kecil agar pengamat dapat
memiliki interpretasi yang lebih dari satu.

DESKRIPSI HASIL ANALISIS


Penerapan konsep arsitektur metafora pada ketiga bangunan museum dapat dicapai melalui
penerapan prinsip-prinsip arsitektur metafora sebagai berikut :
1. Prinsip berusaha memindahkan suatu keterangan dari suatu objek ke objek lain
untuk menghasilkan bentuk yang baru.
Prinsip ini dapat dicapai dengan menambahkan detail dari suatu karakteristik suatu objek
yang akan diumpamakan sebagai penguat, yaitu museum tsunami dengan bentuk seperti
geladak kapal yang melebar pada bangunannya juga bangunannya dibuat tidak berbentuk
solid melainkan seperti dibelah menjadi dua bagian dan berbentuk mendayu seperti
karakteristik dari gelombang air.
2. Prinsip berusaha mengumpamakan suatu objek kedalam objek lainnya sekan suatu
hal yang sama.
Prinsip ini dapat dicapai dengan tambahan dari karakteristik yang khas dari setiap bentuk
yang dianalogikan agar menjadi karakter penguat seakan akan bangunan itu adalah objek
yang diumpamakan.
3. Prinsip mengubah cara pandang / fokus terhadap objek agar pengamat dapat
mempunyai interpretasi yang sama maupun berbeda.
Prinsip ini dapat dicapai melalui tampak dan bentuk bangunan yang tidak mengumpamakan
hanya dari satu objek, tetapi bersifat lebih abstrak agar peneliti memiliki interpretasi yang
lebih dari satu.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metafora memiliki prinsip- prinsip
sebagai berikut :
1. Berusaha memindahkan suatu keterangan dari suatu objek ke objek lain untuk
menghasilkan bentuk yang baru.
2. Berusaha mengumpamakan suatu objek kedalam objek lainnya sekan suatu hal yang
sama.
3. Salah satu metode utama penerapanan metafora dalam arsitektur adalah dengan
mengubah fokus penyelidikan dan penelitian area yang difokuskan. Dengan harapan hasilnya
dapat melebihi ekspetasi dalam menjelaskan subjek yang dimaksud secara luas dan dengan
cara yangbaru sehingga setiap pengamat dapat mempunyai interpretasi yang sama maupun
berbeda. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditarik benang merah bahwa Arsitektur
Metafora adalah sebuah hubungan yang diambil dapat berupa dari sifat dasar atau
mengambil persamaan dari dua sifat dasar benda yang menjadi perumpamaan sehingga
menghasilkan bentuk baru yang bersifat abstrak. Dari penelitian yang dilakukan, penulis
menemukan bahwa dari sekian prinsip arsitektur metafora yang diterapkan pada bangunan
stud kasus, bentuk perwujudan dari arstitektur tidak hanya tampak bangunan melainkan
perlu adanya tambahan karakteristik yang khas dari satu bentuk
yang di umpamakan. Bentuk bangunan yang dihasilkan tidak berbentuk solid tetapi lebih
abstrak ditambah dengan suatu karakteristik sebagai penguat untuk menghasilkan sesuatu
yang baru yang bersifat abstrak sehingga menghasilkan lebih dari satu interpretasi dari
pengamat.

Anda mungkin juga menyukai