Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Perum LPPNPI Kantor Cabang Merauke
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia (LPPNPI) atau yang lebih dikenal AirNav Indonesia merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tanggal 13
September 2012, melalui peraturan pemerintahan tersebut sesuai dengan
amanat UU Nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan, dimana tugas
utama perum LPPNPI adalah menyelenggarakan pelayanan navigasi
penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia, serta pemanduan pesawat
di seluruh bandara komersial di Indonesia.
Saat ini AirNav Indonesia mengelola pelayanan pada 273 bandara
komersial di seluruh Indonesia dan ruang udara seluas total 5.193.252
kilometer persegi dengan total pergerakan lalu lintas pesawat udara
sebanyak 1.429.738 per tahun. Pada tahun 2016 ini, bandara Internasional
Juanda Surabaya dengan jumlah pergerakan pesawat 11.737 pergerakan
perbulan, menduduki posisi ketiga bandara tersibuk yang dikelola AirNav
Indonesia setelah itu bandara Soekarno – Hatta yang memiliki 29.633
pergerakan perbulan dan bandara Sultan Hasanudin Makasar denngan
26.220 pergerakan per bulan.
Perusahaan umum (Perum) Lembaga Penyelenggaran Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia merupakan suatu badan usaha yang
menyelenggarakan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia
merupakan suatu badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan navigasi
penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan,
berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki
Negara kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham
Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
Ide pembentukan LPPNPI muncul sekitar tahun 1999 didasari kondisi
pelayanan navigasi penerbangan yang dikelola oleh beberapa operator
bandara yaitu PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Bandar udara Unit
pelaksana Teknis Ditjen Hubud, Pemda, swasta dan militer padahal
pelayanan navigasi merupakan tanggung jawab Negara secara
keseluruhan, begitu pula kelemahan dalam pelayanan navigasi pada saat
itu terutama dari sisi manajemen, teknis dan operasi.
Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009,
pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan Pemerintah nomer
77 tahun 2013 tentang Perusahaan umum (Perum) Lembaga
Penyelenggaran Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI),
yang di tanda tangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada
tanggal 13 September 2013 sebagai dasar pembentukan Badan Usaha
Milik Negara yang menyelenggarakan pelayanaan navigasi penerbangan
Indonesia secara tunggal dan tidak berorientasi mencari keuntungan.
Menteri Perhubungan dan enteri Negara BUMN telah mengangkat dewan
pengawas dan direksi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (LPPNPI) dikantor kemtrian Negara BUMN
nomor SK15MBU/2013 tanggal 16 Januari 2013.
Sejak diangkatnya direksi, perum navigasi LPPNPI resmi beroperasi
dan menjadi provider tunggal dalam memberikan pelayanan navigasi
penerbangan di Indonesia dan bertanggung jawab terhadap keselamatan
penerbangan di Indonesia. Kriteria perum LPPNPI sesuai dengan amanah
undang – undang adalah untuk dapat selalu mengutamakan keselamatan
penerbangan dan tidak berorientasi pada keuntungan, secara financial
dapat mandiri serta seluruh biaya yang ditarik dari pengguna
dikembangkan untuk biaya investasi dan peningkatan operasional di
Indonesia sehingga dapat terciptanya keselamatan penerbangan yang
maksimal.
Konsep LPPNPI di tuangkan dalam PP No. 77 yang mengatur
ketentuan dan persyaratan :
1. Mengutamakan keselamatan penerbangan
2. idak berorientasi kepada keuntungan.
3. Secara financial dapat mandiri.
4. Biaya yang ditarik dari penggunaan dikembalikan untuk biaya investasi,
biaya operasional dan peningkatan kualitas pelayanan.
PP No. 77 menguraikan jenis pelayanan Navigasi penerbangan yang
menjadikan kewajiban LPPNPI, yaitu :
1. Pelayanan lalu lintas penerbangan ( Air Traffic Service ).
2. Pelayanan telekomunikasi penerbangan (Aeronautical Telecomunication
Service)
3. Pelayanan informasi aeronautical (Aeronautical Information Services)
4. Pelayanan informasi meterologi penerbangan (Aeronautical Meterological
Services)
5. Pelayanan informasi pencarian dan pertolongan (Search And
Rescoue/SAR).
Perum LPPNPI Kantor Cabang Merauke merupakan penyedia
pelayanan navigasi penerbangan di Bandar Udara Mopah Merauke yang
lebih dikenal dengan AirNav Indonesia yang menyelenggarakan Pelayanan
Navigasi Penerbangan di wilayah Bandar Udara Mopah Merauke.
Wilayah kerja Perum LPPNPI Cabang Merauke Meliputi Pelayanan
lalu lintas udara diwilayah Bandara udara mopah merauke, Pelayanan lalu
lintas di daerah cabang merauke dimulai pada saat penerbangan (Pilot)
berkomunikasi dengan aerodrone control untuk meminta clearance start
engine hingga pesawat meninggalkan wilayah udara merauke.
Berikut adalah uraian mengenai Perum LPPNPI Cabang Merauke :

Tabel 3. 1 Gambaran Umum Perum LPPNPI Merauke


Nama
Kantor Perum LPPNPI Merauke
Penyelenggara
Alamat Jl. PGT No. 1 Merauke 99611

Lokasi Perum LPPNPI Cabang Merauke

Provinsi Papua

ARP 80 31’ 16” LS(S) / 1400 25’01”BT(E)

Ruang yang
TWR
Dilayani
Jam Operasi 07.00 – 17.00 WIT / 22.00 – 08.00 UTC

Telepon ( 0971 ) 3330404

AFTN WAKKYOYE

Email airnavmerauke@gmail.com

NPWP 03.276.302.1-093.000

3.1.2 Visi dan Misi


1. Visi
“Menjadi penyedia jasa navigasi penerbangan bertaraf
internasional ”.
2. Misi
a. Menyediakan layanan navigasi penerbangan yang
mengutamakan keselamatan.
b. Menyediakan layanan navigasi penerbangan yang efisiensi bagi
penerbangan.
c. Menyediakan layanan navigasi penerbangan yang ramah
lingkungan demi memenuhi ekspektasi pengguna jasa.
3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Perum LPPNPI Merauke

3.2 Analisa Sistem


Analisis sistem merupakan salah satu tahapan dalam membangun
sistem dan bertujuan untuk mengetahui alur atau proses sistem yang telah
berjalan selama ini. Dapat juga untuk memaparkan dan mengevaluasi serta
dapat mengusulkan perbaikan.

3.2.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan


Proses pengarsipan laporan pemeriksaan pada Perum LPPNPI
Merauke masih dilakukan secara manual yaitu pegawai teknik
menempatkan laporan Pemeliharaan yang berupa arsip buku besar logbook
pada lemari admin. Sama hal nya dengan pencarian data yang masih
dilakukan secara manual yaitu pegawai dan Manager Teknik harus datang
ke ruangan arsip dan meminta ijin kepada pihak pengelola admin terlebih
dahulu untuk mencari data dan harus membuka lembar per lembar untuk
menemukan data yang diinginkan.
Sementara untuk flowchart sistem pencarian laporan pemeliharaan
dimulai dengan pegawai atau manager teknik datang ke ruangan arsip dan
meminta izin terlebih dahulu kepada admin untuk melihat laporan
pemeriksaan. Setelah admin memberi izin untuk melihat laporan
pemeriksan maka pegawai atau manager teknik boleh melihat laporan
pemeriksaan untuk melakukan pencarian data.

Gambar 3. 2 Sistem Yang Sedang Berjalan


3.2.2 Analisa Sistem Yang Diusulkan
Dengan adanya sistem baru yang diusulkan yang merupakan perbaikan
dari sistem dalam bentuk manual menjadi sistem yang terkomputerisasi
yaitu sistem informasi logbook untuk pemeliharaan peralatan keamanan
penerbangan sehingga memudahkan dalam penginputan data, pengersipan
dan pencarian data. data yang dihasilkan sistem baru juga akan lebih
efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pegawai teknik dan
manager teknik akan penginputan data serta pencarian data yang
diperlukan pada saat keadaan penting.
Berikut ini adalah flowchart sistem yang diusulkan yang terdiri dari 3
entitas yaitu pegawai, Manager dan admin. Jika ingin melihat arahan
pekerjaan terbaru dari manager, menambahkan laporan pemeliharaan, dan
mendowload atau mencetak maka pegawai harus login. Apabila pegawai
belum mempunyai akun maka pegawai harus mengajukan pembuatan akun
kepada admin terlebih dahulu. Kemudian tunggu sampai akun telah dibuat
oleh admin kemudian akun baru bisa digunakan untuk login. Setelah bisa
melakukan login maka pegawai bisa memilih apakah ingin tambah laporan
pemeliharaan, mencari laporan pemeliharaan dan download atau cetak
laporan pemeliharaan. Jika ingin tambah laporan pemeliharaan maka
langsung tambah dan laporan pemeliharaan akan tersimpan ke dalam
database. Jika ingin mencari laporan pemeliharaan maka langsung ke
daftar laporan pemeliharaan dan mulai melakukan pencarian kemudian
melakukan download serta cetak laporan pemeliharaan jika mau. Hasil
download akan berupa softcopy dan hasil cetak akan berupa berkas
hardcopy.
Gambar 3. 3 Sistem Yang Diusulkan Untuk Pegawai
Untuk admin juga melakukan login. Disini admin bisa mencari laporan
pemeliharaan kemudian download serta mencetak laporan pemeliharaan
jika mau. Hasil download akan berupa softcopy dan hasil cetak akan
berupa berkas hardcopy. Admin juga bertugas untuk menghapus laporan
yang salah upload oleh pegawai dan juga bisa mengedit inputan yang
salah. Admin juga bisa menambahkan data Manager, mencari dan edit data
Manager serta menghapus data manager. Admin juga bisa menambahkan
data pegawai, mencari dan edit data pegawai serta menghapus data
pegawai. Admin juga bisa melakukan report laporan pemeliharaan.
Gambar 3. 4 Sistem Yang Diusulkan Untuk Admin

Untuk Manager juga melakukan login setelah itu menambahkan arahan


pekerjaan terbaru untuk pegawai jika ada pekerjaan penting yang harus
dilakukan pada saat itu. kemudian masuk ke dalam laporan pemeliharaan
untuk mencari dan download atau mencetak laporan pemeliharaan dengan
hasil download akan berupa softcopy dan hasil cetak akan berupa berkas
hardcopy.
Gambar 3. 5 Sistem Yang Diusulkan Untuk Manager Teknik
3.3 Analisa Kebutuhan Sistem
Terdapat 2 analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan fungsional
dan non fungsional.

3.3.1 Analisa Kebutuhan Fungsional


Kebutuhan fungsional pada sistem ini yaitu :
1. Fasilitas Pengguna Sebagai Pegawai Teknik
Sistem yang dibuat memiliki fasilitas kepada pegawai diantaranya
yaitu pegawai dapat melakukan login, melihat arahan pekerjaan terbaru
dari manager, tambah laporan pemerliharaan, mencari laporan
pemeliharaan dan juga bisa download atau mencetak laporan
pemeliharaan.

Tabel 3. 2 Fasilitas Penggunaan Sebagai Pegawai Teknisi


No Fasilitas Pegawai
1 Pegawai dapat login
2 Pegawai dapat melihat arahan pekerjaan terbaru dari manager
3 Pegawai dapat tambah laporan Pemeliharaan
4 Pegawai dapat mencari laporan Pemeliharaan
5 Pegawai dapat download atau cetak laporan Pemeliharaan

2. Fasilitas Pengguna Sebagai Admin


Sistem yang dibuat memiliki fasilitas kepada admin diantaranya
yaitu admin melakukan login kemudian dapat mencari laporan
pemeliharaan, download dan mencetak laporan pemeliharaan. Serta
bisa juga edit dan delete laporan pemeliharaan. Admin juga bisa
menambahkan data Manager, melihat, edit dan delete data Manager.
Selain itu bisa juga menambahkan data pegawai, melihat, edit dan
delete data pegawai. Admin juga bisa reporting laporan Pemeliharaan.
Tabel 3. 3 Fasilitas Penggunaan Sebagai Admin
No Fasilitas Admin
1 Admin dapat login
Admin dapat mencari, download dan cetak laporan
2
pemeliharaan
3 Admin dapat edit dan delete laporan laporan pemeliharaan
Admin dapat menambahkan, mencari, edit dan delete data
4
manager
Admin dapat menambahkan, mencari, edit dan delete data
5
pegawai
6 Admin dapat melakukan reporting laporan pemeliharaan

3. Fasilitas Pengguna Sebagai Manager Teknik


Sistem yang dibuat memiliki fasilitas kepada manager diantaranya
yaitu manager melakukan login kemudian bisa mencari laporan serta
download laporan PEMELIHARAAN.

Tabel 3. 4 Fasilistas Penggunaan Sebagai Manager Teknik


No Fasilitas Manager Teknik
1 Manager dapat login
Manager dapat Menginput arahan pekerjaan terbaru untuk
2
pegawai
3 Manager dapat mencari laporan Pemeliharaan
4 Manager dapat download dan cetak laporan Pemeliharaan

3.2.2 Analisa Kebutuhan Non-Fungsional


Analisis kebutuhan non-fungsional terdiri dari ketersediaan jaringan
internet apabila sistem ini di akses, kecepatan respon aplikasi, keakuratan
output data, keamanan dalam menjamin kerahasiaan data dan kemudahan
dalam membaca atau memperoleh informasi.
Tabel 3. 5 Tabel Fasilitas Kebutuhan Non-Fungsioanal
No Parameter Deskripsi
Sistem ini bisa digunakan apabila terhubung
1 Ketersediaan
dengan jaringan internet
Kecepatan respon aplikasi setelah penginputan
2 Kecepatan
dan pengelolaan data
Keakuratan output data yang dihasilkan dari
3 Keakuratan
proses input
4 Keamanan Keamanan yang menjamin kerahasiaan data
Kemudahan membaca informasi yang diberikan
5 Kemudahan
sistem

Kebutuhan non – fungsional yang dipakai berupa hardware (perangkat


keras) dan software (perangkat lunak). Untuk merancang sistem ini
setidaknya dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yaitu :

1. Hardware
Analisa perancangan perangkat keras (hardware), yang digunakan
dalam perancangan sistem pengelolaan arsip pada jurusan Teknik
Informatika adalah sebagai berikut :

a. Laptop Lenovo
b. CPU Core i3 up to 1.90 GHz
c. GPU Intel (R) HD Graphics Family
d. 15,6’’ FHD LED LCD
e. RAM 8GB DDR 4 Memory
f. 500 GB HDD
g. Keyboard
h. Mouse
i. Printer
2. Software
Membangun sistem informasi logbook untuk pemeliharaan
peralatan keamanan penerbangan memerlukan perangkat lunak
(software) sebagai berikut :

a. Sistem Operasi Windows 10


b. MySQL sebagai database
c. Photoshop CC 2019
d. Sublime Text
e. XAMPP
f. Google Chrome
3.4 Diagram Konteks

Gambar 3. 6 Diagram Konteks

Diagram konteks diatas menggambarkan secara umum entitas yang


terlibat dalam sistem yaitu entitas pegawai teknik, entitas admin dan
entitas manager teknik. Pada entitas pegawai apabila sudah mempunyai
akun maka bisa login dan sistem akan mengkonfirmasi login, pegawai bisa
tambah laporan pemeliharaan dan sistem akan menampilkan status laporan
pemeliharaan, pegawai bisa juga mencari, download atau mencetak
laporan pemeliharaan dan sistem akan menampilkan informasi dan status
download atau cetak laporan pemeliharaan. Pada entitas admin, admin
juga melakukan login jika sudah punya akun dan sistem akan
mengkonfirmasi login, admin bisa mencari, men-download dan mencetak
laporan pemeliharaan dan sistem akan menampilkan informasi, status
download dan hasil cetak laporan pemeliharaan, admin juga bisa edit dan
delete laporan pemeliharaan yang salah upload oleh pegawai dan sistem
akan menampilkan status edit dan delete. Admin juga bisa menambah,
mencari, meng-edit dan delete data manager teknik dan sistem akan
menampilkan status, informasi, edit dan delete data manager teknik,
Admin juga bisa mencari bisa menambah, mencari, meng-edit dan delete
data pegawai dan sistem akan menampilkan status, informasi, edit dan
delete data pegawai. Admin juga bisa reporting laporan pemeliharaan dan
sistem akan memberikan status daftar laporan pemeliharan. Pada entitas
manager teknik, manager juga melakukan melakukan login apabila sudah
mempunyai akun maka sistem akan mengkonfirmasi login. Setelah itu
manager bisa menambahkan arahan pekerjaan terbaru untuk pegawai,
mencari, download dan cetak laporan pemeliharaan dan sistem akan
memunculkan informasi, status arahan pekerjaan untuk pegawai, status
download dan cetak laporan pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai