Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberi segala nikmat, karunia,
taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek EFI
ini.
Laporan EFI ini disusun untuk memenuhi tugas mata pejaran EFI. Laporan Praktek EFI ini disusun
berdasarkan apa yang telah kami lakukan & dapatkan pada saat praktikum.
Dalam penyusunan laporan hasil praktek EFI ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak guru selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam
melaksanakan praktikum EFI dan juga penyelesaian laporan praktek ini.
2. Teman – teman kelas XI TKR 3 yang telah membantu banyak dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis sadar, bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun akan diterima dengan lapang dada secara terbuka.
Akhir kata, semoga laporan praktek EFI ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya pribadi, dan
umumnya bagi kita semua & semoga kedepannya tetap dapat berlangsung dengan lancar serta selalu
meningkat.
Irpan Nugraha
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI .................................................................................................................................
KATA MENGANTAR ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................
1.1. Latar Belakang Praktik ..........................................................................................
1. Pembongkaran
2. Pemeriksaan/analisis
3. Pemasangan
4. Kesimpulan
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................................................
Foto Kegiatan ..............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
c. Dapat mengetahui kode kesalahan sensor yang rusak atau sensor yang masih dalam keadaan
bagus
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktek
1.2. Dasar dan Tujuan Praktek
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.4. Manfaat Pelaksanaan
1.5. Sistematika Penulisan
1.6. Materi dasar
BAB II PROSES KERJA
2.1. Keselamatan Kerja
2.2 Alat dan bahan
2.3. Gambar Kerja
2.4. Proses Pengerjaan
1. Pembongkaran
2. Pemeriksaan / analisis
3. Pemasangan
4. Kesimpulan
BAB III PENUTUP
3.1. Keterlaksanaan
3.2. Manfaat yang Dirasakan
3.3. Kesimpulan
3.4. Saran
LAMPIRAN
Foto Kegiatan
1. EFI Type D
EFI jenis ini pengukuran udara masuk yang menuju ke intake manifold
menggunakan vaccum sensor, dimana besar kecilnya tekanan didalam intake manifold
dijadikan informasi ke ECU sebagai salah satu penentu banyak sedikitnya bahan bakar yang
akan diinjeksikan.
2. EFI Type L
Pada EFI jenis L jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold diukur banyak
sedikitnya dengan menggunakan aiflow meter dan besarnya volume udara dijadikan informasi
ke ECU sebagai salah satu penentu banyak sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan.
Pompa Bensin : Untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke delivery
line untuk siap diinjeksikan
ECU : Mengolah data yang diterima dari sensor dan memberikan perintah kerja pada
komponen.
Data Link Conector : Untuk mendiagnostic kerja dari system
Variable Resistor : Untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan udara
Speed Sensor : Untuk mendeteksi kecepatan kendaraan
Pressure Sensor : Untuk mendeteksi/mengukur besarnya tekanan pada intake
manifold
Throttle Sensor : Untuk mendeteksi besar/kecilnya pembukaan katup gas
Idle Speed Control : Untuk mengatur putaran idle engine
Injector : Menerima perintah untuk menginjeksikan banyak sedikitnya bahan bakar
Cam Angle Sensor : Untuk mengetahui besar/kecilnya sudut cam
Temperatur Sensor : Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya temperatur air
Crank Angle Sensor : Untuk mengetahui tinggi rendahnya putaran mesin
Knocking Sensor : Untuk mendeteksi terjadinya engine knock
BAB II
PROSES PENGERJAAN
2.1. Keselamatan Kerja
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keselamatan kerja diantaranya :
a. Alat
- Ototester
- Kunci Ring
b. Bahan
- THA
sensor
- ISC
a. MAP/PIM sensor
1. Pembongkaran
- Lepaskan socket sensor PIM
2. Pemeriksaan/analisis
- Hubungkan ground cable (hitam) pada ototester ke titik E2 pada sensor PIM.
- Hubungkan 5 V (merah) pada ototester ke titik VC pada sensor PIM.
- Hubungkan kabel terakhir (hijau) pada ototester ke titik PIM pada sensor PIM.
- ON – kan saklar ototester, kemudian baca tegangan yang muncul ketika PIM
sensor berada pada posisi menyalip (gas kencang), saat standar ( idling), dan
kecepatan sedang
3. Pemasangan
- Lepaskan kembali kabel – kabel ototester yang terhubung dengan titik sensor
PIM
- Pasangkan kembali socket sensor PIM seperti sedia kala.
4. Kesimpulan
PIM sensor kondisinya masih bagus, karena dari hasil pemeriksaan didapat :
Tegangan pada saat gas kencang (menyalip) : 3,1 V
Tegangan pada saat idling (standar) : 1,1 – 1,2 V
Tegangan pada saat kecepatan sedang : 1,7 V
b. THA sensor
1. Pembongkaran
- Lepaskan socket pada sensor THA
- Lepaskan sensor THA dari dudukan / wadahnya
2. Pemeriksaan/analisis
- Set AVO meter pada posisi x 1K Ω.
- Kalibrasikan AVO meter terlebih dahulu dengan cara menempelkan kabel test
lead merah (+) dengan test lead hitam (-) sampai jarum penunjuk AVO meter
menunjukkan ke angka “ 0 “ .
- Hubungkan kabel test lead merah (+) AVO meter ke titik THA pada sensor THA
dan kabel test lead hitam (-) AVO meter ke titik E2 pada sensor THA.
- Ukurlah Hambatan sensor THA pada suhu kamar, kemudian
- Ukur hambatan sensor THA pada suhu panas di knalpot
Hasil analisis :
a. Tahanan THA sensor pada suhu kamar = 2 KΩ
b. Tahanan THA sensor pada suhu panas = 1 KΩ
3. Pemasangan
- Pasang kembali sensor THA pada dudukan/ wadahnya.
- Pasang kembali socket sensor THA seperti sedia kala.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran, sensor THA memiliki hambatan yang akan berubah sesuai
dengan suhu di udara di sekitar sensor.
c. THW sensor
1. Pembongkaran
- Lepaskan socket pada THW
2. Pemeriksaan/analisis
- Set AVO meter pada posisi x 1K Ω.
- Kalibrasikan AVO meter terlebih dahulu dengan cara menempelkan kabel tes
lead merah (+) dengan tes lead hitam (-) sampai jarum penunjuk AVO meter
menunjukkan ke angka “ 0 “.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) AVO meter ke titik THW yang berada di
sensor THW dan kabel test lead hitam (-) AVO meter ke titik E2 THA sensor.
- Ukurlah Hambatan pada sensor THW disaat suhu kamar.
Hasil analisis :
- Tahanan THW sensor pada suhu kamar = 1,8 KΩ
3. Pemasangan
- Pasang kembali socket THW seperti semula
4. Kesimpulan
Sensor THW juga memiliki hambatan yang akan berubah – ubah sesuai suhu air
pendingin pada water outlet.
d. TPS
1. Pembongkaran
- Lepaskan socket pada sensor TPS
2. Pemeriksaan/analisis
- Set AVO meter pada posisi x 1K Ω.
- Kalibrasikan AVO meter terlebih dahulu dengan cara menempelkan kabel tes
lead merah (+) dengan tes lead hitam (-) sampai jarum penunjuk AVO meter
menunjukkan ke angka “ 0 “.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) dan tes lead hitam (-) AVO meter ke
terminal 1 - 2 TPS.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) dan tes lead hitam (-) AVO meter ke
terminal 2 – 3 TPS pada saat Throttle Valve tertutup penuh dan terbuka penuh.
Hasil analisis :
Terminal Throttle Valve Tahanan
1–2 - 2,7 KΩ
2–3 Tertutup penuh 2,5 KΩ
2–3 Terbuka penuh 2,5 KΩ
3. Pemasangan
Pasang kembali socket TPS sensor seperti keadaan semula
4. Kesimpulan
TPS masih dalam keadaan bagus karena hambatannya sesuai dengan spesifikasi.
e. Sinyal NE
1. Pembongkaran
- Buka tutup distributor
- Lepaskan socket sensor sinyal engkolnya
2. Pemeriksaan/analisis
- Set AVO meter pada posisi x 1 Ω
- Kalibrasikan AVO meter terlebih dahulu dengan cara menempelkan kabel tes
lead merah (+) dengan tes lead hitam (-) sampai jarum penunjuk AVO meter
menunjukkan ke angka “ 0 “.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) dan tes lead hitam (-) AVO meter ke
terminal 1 dan 2 sensor sinyal engkol untuk mengukur kontinuitas lilitan
- Hubungkan kabel test lead merah (+) AVO meter ke terminal 1 sensor sinyal
engkol dan kabel tes lead hitam (-) AVO meter ke massa
Hasil analisis :
a. Kontinuitas lilitan sensor sinyal engkol = 3,5 Ω
b. Grounded = 7Ω
3. Pemasangan
a. Pasangkan kembali socket sinyal engkol seperti semula
b. pasangkan kembali tutup distributornya
4. Kesimpulan
Sensor sinyal engkol dalam keadaan jelek karena terdapat gounded setelah dilakukan
pemeriksaan.
f. ISC
1. Pembongkaran
- Lepaskan ISC dari thottle body
2. Pemeriksaan/analisis
- Set AVO meter pada posisi x 1 Ω
- Kalibrasikan AVO meter terlebih dahulu dengan cara menempelkan kabel tes
lead merah (+) dengan tes lead hitam (-) sampai jarum penunjuk AVO meter
menunjukkan ke angka “ 0 “.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) dan test lead hitam (-) AVO meter ke
terminal 1 dan 2 ISC untuk memeriksa resistornya.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) dan test lead hitam (-) AVO meter ke
terminal 2 dan 3 ISC untuk memeriksa resistornya.
Hasil analisis :
- ISC 1 – 2 = 20 Ω
- ISC 2 – 3 = 20 Ω
- ISC 1 – 2 ketika diperiksa dengan baterai = Saklar tertutup
- ISC 2 – 3 ketika diperiksa dengan baterai = Saklar terbuka
3. Pemasangan
Pasang kembali ISC pada throttle body seperti keadaan awal
4. Kesimpulan
Kondisi ISC masih bagus, karena ketika ISC di cek menggunakan baterai,
saklarnya terbuka dan tertutup yang menandakan bahwa saklar ISC tersebut
masih berfungsi.
g. Injektor
1. Pembongkaran
- Lepaskan socket injektor yang terhubung ke injektor pada intake manifold
- Lepaskan injektor dari intake manifold
2. Pemeriksaan/analisis
- Set AVO meter pada posisi x 1 Ω
- Kalibrasikan AVO meter terlebih dahulu dengan cara menempelkan kabel tes
lead merah (+) dengan tes lead hitam (-) sampai jarum penunjuk AVO meter
menunjukkan ke angka “ 0 “.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) AVO meter ke terminal IG injektor dan
kabel test lead hitam (-) AVO meter ke terminal # (kress) injektor 1 untuk
mengukur tahanannya. Lakukan langkah pemeriksaan yang sama pada injektor
lainnya.
- Hubungkan kabel test lead merah (+) AVO meter ke terminal IG injektor dan
kabel test lead hitam (-) AVO meter ke massa Injektor 1. Lakukan langkah yang
sama pada injektor lainnya.
- Hubungkan terminal IG injektor ke (+) baterai dan terminal kress (#) ke (-)
baterai dengan kabel.
- Tes injektor dengan injektor tester untuk menguji kinerjanya atau menggunakan
baterai
Hasil analisis :
Injektor Kontinuitas Lilitan Injektor Grounded
1 15 Ω -
2 15,1Ω -
3 15 Ω -
4 15 Ω -
3. Pemasangan
- Pasang kembali socket masing – masing injektor pada injektornya di intake
manifold.
- Pasangkan kembali injector pada intake manifold
4. Kesimpulan
Injketor kondisinya masih baik, karena ketika injektor di tes dengan baterai,
terdengar suara “tik” yang menandakan bahwa injektor tidak macet, juga dengan
menggunakan injektor tester ternyata injektor tersebut masih baik dalam
menyemprotkan bahan bakarnya dan tidak terjadi gounded pada masing – masing
injektor.
h. Fuel Pump
1. Pembongkaran
Tidak ada langkah pembongkaran karena fuel pumpnya sudah berada diluar &
terpisah dari bagian mesin yang utuh
2.Pemeriksaan
- Sambungkan test lead merah pada AVO ke (+) fuel pump & test lead hitam ke
(-) fuel pump
- Untuk memeriksa grounded sambungkan test lead merah ke (+) fuel pump & test
lead hitam ke body fuel pump
3. Pemasangan
Karena sudah terpisah dengan bagian mesin mobil maka langkah pemasangan
tidak dilakukan.
4.Hasil analisis :
a. Kontinuitas lilitan fuel pump = 12 Ω
b. Grounded = -
5.Kesimpulan :
Fuel pump masih dalam keadaan bagus, karena bisa menyedot & menyalurkan
bahan bakar
BAB III
PENUTUP
3.1. Keterlaksanaan
Alhamdulillah semua proses – proses pemeriksaan komponen – komponen berjalan dengan
baik & lancar, tanpa ada halang rintang yang menghalangi.
3.2. Manfaat Yang Dirasakan
Adapun manfaat yang dirasakan setelah melaksanakan kegiatan ini adalah :
1. Dapat mengetahui peralatan apa saja yang digunakan untuk memeriksa sensor – sensor
2. Dapat membedakan antara sensor yang sudah rusak atau yang masih bagus.
3. Dapat mengetahui langkah kerja pemeriksaan sensor – sensor dari awal sampai akhir
5. Dapat mengetahui nama – nama bagian dari sensor – sensor tersebut secara langsung ketika
melakukan pemeriksaan.
3.3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan – pemeriksaan terhadap sensor – sensor tersebut, secara
keseluruhan sensor – sensor tersebut hampir masih dalam keadaan baik namun untuk sensor
sinyal NE ternyata sudah jelek karena adanya grounded pada sensor tersebut
3.4. Saran
Penulis menyarankan semoga laporan ini dapat lebih disempurnakan lagi, melalui bimbingan
guru pengampu agar dalam pelaksanaan praktek lain kali.