Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI


PROGRAM MAGANG MAHASISWA BERSERTIFIKAT

Judul :
Pemeliharaan Gardu Distribusi
Menyisipkan Kubikel
Pemeliharaan Sistem Pembumian
Di PT. PLN (Persero) UP3 Bali Selatan

Disusun Oleh :

Nama Peserta : Ni Made Ari Sarasuandewi


NIM : 2015313086
Universitas : Politeknik Negeri Bali

POLITEKNIK NEGERI BALI


KAMPUS BUKIT JIMBARAN, KUTA SELATAN
BADUNG, BALI
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah Uji Sertifikasi
Kompetensi ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai hasil dari praktek lapangan
di PT PLN (Persero) UP3 Bali Selatan yang dilaksanakan dari tanggal 8 Agustus 2022
sampai 31 Januari 2023. Dalam Penyusunan penulis banyak mendapat banyak bimbingan dan
masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak Ir. I Wayan Raka Ardana, M.T. selaku ketua jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Bali.
2. Bapak I Made Aryasa Wiryawan, S.T.,M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Listrik Politeknik Negeri Bali.
3. Bapak I Nyoman Sugiarta, selaku Assistant Manager Bagian Jaringan PT PLN
(Persero) UP3 Bali Selatan, Bapak I Made Supriadi, selaku Team Leader
Pemeliharaan Bagian Jaringan PT PLN (Persero) UP3 Bali Selatan selaku Mentor,
seluruh Senior, serta Vendor yang memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada
penulis.
4. Seluruh rekan–rekan PKL seperjuangan yang selalu sering membagi ilmu,
pengalaman dan semangat yang didapat saat melaksanakan PKL.

Tabanan, 20 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR……..…………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………….………………..……………………... iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………...……….. 1

1.2 Proyeksi Jabatan………………………………………………………..……. 1

1.3 Okupasi Jabatan…………………………………………………………….... 1

1.4 Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan……………………………………. 2

1.5 Rumusan Masalah……………………………………………………………. 2

1.6 Tujuan………………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………..………………………. 3

2.1 Perencanaan…………………………………………………………………. 3

2.2 Persiapan………………………………….…………………………………. 3

2.3 Pelaksana Pekerjaan…………………………………………………………. 4

2.4 Evaluasi Hasil……………………………………………………………….. 5

2.5 Pelaporan……………………………………………………………………. 7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………… 8

3.1 Latar Belakang…………………………………………………………...….. 8

3.2 Tujuan……………………………………………………………….………. 8

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) merupakan program dari
Kementrian BUMN yang melibatkan beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di
seluruh Indonesia. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa semester akhir
untuk menyalurkan potensi dan menggali pengalaman langsung di tempat kerja khususnya
Lembaga BUMN. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan
merupakan salah satu bagian dari lembaga BUMN yang ikut berpartisipasi dengan program
PMMB. Dimana PT PLN (Persero) UP3 Bali Selatan ini memiliki tanggung jawab untuk
menjaga keandalan penyaluran listrik yang disalurkan ke pelanggan. Demi menjaga
keandalan tersebut, PT PLN (Persero) UP3 Bali Selatan melakukan kegiatan pemeliharaan
pada gardu distribusi.
Pemeliharaan gardu distribusi bertujuan untuk mengatasi kerusakan pada peralatan gardu
distribusi agar peralatan dapat bekerja dengan baik. Disamping itu pemeliharaan juga
bermaksud untuk mengurangi potensi penyebab gangguan pada kubikel dan sistem
pembumian. Sebelum melakukan pemeliharaan, perlu dilakukannya kegiatan inspeksi untuk
mengetahui keadaan peralatan pada kubikel dan kondisi gardu serta sistem pentanahan
apakah perlu dipelihara atau tidak. Ketika pada saat inspeksi ada peralatan kubikel dan sistem
pembumian yang terdeteksi dapat menyebabkan gangguan maka harus segera ditindaklanjuti
sesuai dengan SOP PLN agar tidak merusak komponen-komponen lain dari kubikel serta
sistem pembumian tersebut.
1.2. Proyeksi Jabatan
Dalam mengikuti Program Mahasiswa Magang Bersertifikat atau PMMB di PT PLN
(Persero) UP3 Bali Selatan jabatan saya yaitu sebagai Junior Engineer Pemeliharaan
Distribusi. Dimana proyeksi jabatan Junior Engineer Pemeliharaan Distribusi yaitu sebagai
pelaksana atau ikut serta dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan pada gardu distribusi
tenaga listrik.
1.3. Okupasi Jabatan
Selama mengikuti PKL di PT PLN (Persero) UP3 Bali Selatan saya memilih Okupasi
Jabatan sebagai tertera di bawah ini.
Nama Okupasi Jabatan : Pelaksana Madya Pemeliharaan Distribusi Tegangan Menengah
Kode Okupasi Jabatan : F.43.135.01.KUALIFIKASI.2.DISTEM

1
1.4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan
Adapun Kompetensi Inti dan Kompetensi Pilihan yang saya pilih selama mengikuti
PMMB adalah
a. Kompetensi Inti
Kode SKTTK : F.43.135.01.007.1
Nama SKTTK : Melaksanakan Pemeliharaan Gardu Distribusi
b. Kompetensi Pilihan
a) Kode SKTTK : F.43.135.01.009.1
Nama SKTTK : Menyisipkan Kubikel Tegangan Menengah
b) Kode SKTTK : F.43.135.00.002.1
Nama SKTTK : Melaksanakan Pemeliharaan Sistem Pembumian
1.5. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah mengenai Pemeliharaan Gardu Distribusi memiliki beberapa
rumusan masalah seperti di bawah ini.
1) Apa saja peralatan dalam pemeliharaan Kubikel dan Sistem Pembumian?
2) Bagaimana tahapan-tahapan dari pemeliharaan Kubikel dan Sistem Pembumian sesuai
dengan SOP/IK yang berlaku?
3) Bagaimana perbandingan hasil pemeliharaan Kubikel dan Sistem Pembumian dengan
Standar PLN yang berlaku?
1.6. Tujuan
Dalam penulisan makalah mengenai Pemeliharaan Gardu Distribusi memiliki beberapa
tujuan seperti di bawah ini.
1) Untuk mengetahui peralatan dalam pemeliharaan Kubikel dan Sistem Pembumian.
2) Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dari pemeliharaan kubikel dan Sistem
Pembumian sesuai dengan SOP/IK yang berlaku.
3) Untuk mengetahui perbandingan hasil pemeliharaan Kubikel dan Sistem Pembumian
dengan Standar PLN yang berlaku.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan
Dalam melaksanakan pemeliharaan Kubikel dan Sistem Pembumian diperlukan adanya
perencanaan agar pemeliharaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang
berlaku. Adapun perencanaan yang dilakukan sebelum pekerjaan pemeliharaan berlangsung
sebagai berikut.

1. Menerima Surat Tugas dari Manager Bagian Jaringan. Surat tugas yang diserahkan
oleh manager berfungsi sebagai tanda bukti atau dokumen yang sah bagi penerima
tugas dalam mengemban atau menjalankan tugas atau pekerjaan yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan batas waktu yang sudah di tentukan.
2. Membuat dokumen Job Safety Analysis (JSA). Dimana JSA ini berfungsi sebagai
upaya untuk mencegah, mengidentifikasi dan mengendalikan potensi resiko bahaya
kecelakaan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan di lapangan sehingga dapat
menurunkan kecelakaan.
3. Membuat dokumen Working Permit (WP). WP memiliki fungsi untuk memastikan
pekerjaan memiliki potensi resiko kerja yang dilaksanakan dengan aman dan efisien.
4. Memahami dan mempelajari Single Line Diagram (SLD). Fungsi dari memahami
SLD adalah untuk memudahkan para pekerja mengetahui letak komponen instalasi
yang terpasang pada saat melakukan pemeliharaan.
5. Memahami dan mempelajari SOP dan IK. Adapun fungsi dari SOP yaitu sebagai
standarisasi atau pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan dengan tepat, efisien
dan mengurangi kesalahan dan kelalain. IK atau Instruksi Kerja sebagai pendukung
dari SOP yang berisikan tahapan-tahapan suatu pekerjaan dengan rinci dan jelas.
2.2. Persiapan
Dalam melaksanakan pemeliharaan Kubikel dan Sistem Pembumian diperlukan adanya
persiapan agar pemeliharaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Adapun persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pekerjaan pemeliharaan yaitu.
1. Menyiapkan material dan peralatan pemeliharaan yang dibutuhkan. Adapun material
dan peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan SOP PR-HAR.DIS-03 sebagai berikut.
a. Toolkit
b. Lampu (Alat Penerangan)

3
c. Voltage Detector 20 kV
d. Kain Majun, Sapu ijuk
e. Insulation tester
f. Earth tester
g. AVO Meter
h. Tang ampere
i. Radio HT (komunikasi)
j. Alcohol 95%
k. Cairan anti karat
l. Lem sealant
2. Menyiapkan Peralatan K3 atau APD (Alat Pelindung Diri). Adapun peralatan K3
yang dibutuhkan adalah
a. Helm Safety
b. Wearpack
c. Sarung tangan kulit safety
d. Sepatu safety
3. Menyiapkan SDM yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan.
2.3. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Melakukan CBD (Checking, Briefing, Doa)
2. Melaporkan ke Piket Pengatur TM bahwa pemeliharaan Kubikel TM sudah siap
dilaksanakan dan meminta izin untuk memanuver jaringan.
3. Dari piket Pengatur TM melaporkan ke Piket Dispatcher bahwa pekerjaan
pemeliharaan kubikel TM siap dilaksanakan.
4. Pengawas dan Pelaksana Pekerjaan berkoordinasi dengan Dispatcher untuk
melepaskan penyulang Blusung untuk melepas LBS yang mengarah ke GD Kubikel
TM DP 3 dan DP 4.
5. Dispatcher melepaskan LBS dengan remote control dan memposisikan Switch
SCADA ke posisi lokal
6. Memasukkan tuas ground di Kubikel Incoming DP 3 dan Outgoing DP 4 kemudian
dapat memasukkan grounding
7. Membuka pintu kubikel
8. Melakukan pengecekan tegangan menggunakan voltage detector 20 kV
9. Melakukan pemeliharaan kubikel

4
 Mengecek dan mengencangkan baut terminasi
 Membersihkan debu pada isolator dan body kubikel dengan kain majun
 Membersihkan isolator dengan alkohol 95% dan kain majun
10. Melaksanakan pemeliharaan secara mekanik, motorized dan RTU dengan
menyemprotkan cairan anti karat, mencoba kontrol close-open di sel kubikel, dan
berkoordinasi dengan Dispatcher untuk mencocokkan status close-open.
11. Menutup pintu kubikel dan melepas tuas ground di kubikel pada GD.
12. Melaporkan ke Piket Pengatur TM bahwa pekerjaan pemeliharaan kubikel
Pelanggan TM telah selesai dan berkoordinasi untuk penormalan sistem kelistrikan.
13. Oleh Dispatcher (menggunakan sistem SCADA) mengaktifkan tagging “un block”
pada sistem SCADA, memasukkan DS (Disconecting Switch), dan memasukkan
LBS dengan remote control.
14. Pengecekan tahanan pembumian atau grounding
15. Pekerjaan selesai
2.4. Evaluasi Hasil
Selama pemeliharaan berlangsung didapatkan hasil sebagai berikut.

No DP 3
Peralatan yang diperiksa
. Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Pentanahan (Grounding)
a. Mengukur tahanan pentanahan 0,06 Ω (baik) 0,06 Ω (baik)
b. Memeriksa kawat pentanahan baik baik
c. Memeriksa kekencangan mur baut terminal kencang kencang
d. Arus bocor 37,3 mA 37,3 mA
2 Lemari/Box Panel
a. Memeriksa kekencangan mur baut kencang kencang
b. Membersihkan kontaktor kotor bersih
c. Membersikan box kotor bersih
d. Memeriksa box normal normal
3 Box Mekanik
a. Memeriksa kekencangan mur baut kencang kencang
b. Membersikan dan melumasi pegas kotor bersih
c. Membersihkan dan melumasi roda gigi kotor bersih
d. Membersihkan limit switch kotor bersih
e. Membersihkan Box kotor bersih
4 Status
a. Kubikel close close
b. Switch SCADA remote remote
5 SF6
a. Memeriksa tekanan SF6 normal normal

5
b. Memeriksa kebocoran SF6 tidak ada tidak ada
6 Percobaan CLOSE / OPEN
a. Posisi CLOSE 2,9 A (Normal) 2,9 A (Normal)
b Posisi OPEN 2,3 A (Normal) 2,3 A (Normal)
c. Indikator posisi CLOSE / OPEN ada ada
7 Pondasi
a. Memeriksa keretakan tidak ada tidak ada
b. Memeriksa kemiringan tidak ada tidak ada
Tabel 1 Pengukuran arah DP3

DP 4
No. Peralatan yang diperiksa
Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Pentanahan (Grounding)
a. Mengukur tahanan pentanahan 0,06 Ω (baik) 0,06 Ω (baik)
b. Memeriksa kawat pentanahan baik baik
c. Memeriksa kekencangan mur baut terminal kencang kencang
d. Arus bocor 37,3 mA 37,3 mA
2 Lemari/Box Panel
a. Memeriksa kekencangan mur baut kencang kencang
b. Membersihkan kontaktor kotor bersih
c. Membersikan box kotor bersih
d. Memeriksa box normal normal
3 Box Mekanik
a. Memeriksa kekencangan mur baut kencang kencang
b. Membersikan dan melumasi pegas kotor bersih
c. Membersihkan dan melumasi roda gigi kotor bersih
d. Membersihkan limit switch kotor bersih
e. Membersihkan Box kotor bersih
4 Status
a. Kubikel close close
b. Switch SCADA remote remote
5 SF6
a. Memeriksa tekanan SF6 normal normal
b. Memeriksa kebocoran SF6 tidak ada tidak ada
6 Percobaan CLOSE / OPEN
a. Posisi CLOSE 6,1 A (Normal) 6,1 A (Normal)
b Posisi OPEN 5,1 A (Normal) 5,6 A (Normal)
c. Indikator posisi CLOSE / OPEN ada ada
7 Pondasi
a. Memeriksa keretakan tidak ada tidak ada
b. Memeriksa kemiringan tidak ada tidak ada
Tabel 2. Pengukuran arah DP4
Berdasarkan hasil pemeliharaan pada Gardu Distribusi AS0016 penyulang Blusung 5
yang bertempat pada Jalan Raya Abianbase, Mengwi, Badung. Pada Gardu Distribusi ini

6
memiliki kubikel dengan merk ABB yang memiliki 4 sel kubikel. Kubikel yang dipelihara
adalah kubikel LBS DP 3 dan DP 4.
Untuk kerja pemisah dari kubikel yaitu dengan memisahkan dua bagian sambungan
listrik dengan membuka kontak pemisah. Ketika pemisah dibuka, maka arus listrik tidak lagi
mengalir ke komponen lain dalam sirkuit. Pada saat yang sama, pemisah harus dapat
memutuskan arus listrik dengan aman dan efektif tanpa menimbulkan busur api. Pemisah
kubikel umumnya bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan tuas atau tombol pada
kubikel dan ada juga yang dapat dikendalikan dengan SCADA untuk meningkatkan efisiensi
dan keamanan. Untuk kerja interlock dengan mencegah kemungkinan kesalahan atau
kelalaian operasi dari peralatan agar tidak bekerja secara bersamaan dan untuk menjamin
keselamatan pada saat pemeliharaan maupun pengoperasian.
Sistem pembumian berfungsi sebagai sistem proteksi pada kubikel, dimana sistem
grounsing ini mengalirkan arus listrik ke tanah saat terjadi kebocoran listrik sehingga tidak
dapat menimbulkan bahaya bagi manusia, lingkungan dan peralatan. Tanah sangat
berpengaruh terhadap nilai resistansi dari pentanahan, sistem pembumian dikatakan baik,
apabila nilai resistansinya rendah. Sesuai dengan Standar PLN no 1 tahun 1995 menetapkan,
bahwa tahanan pentanahan tidak boleh lebih dari 5 Ω untuk instalasi yang daya yang lebih
dari 10 kVA.
Percobaan close-open kubikel berfungsi untuk memastikan kubikel bekerja dengan baik
dan efisien. Cara kerja close open yaitu dengan membuka dan menutup saklar kubikel secara
bertahap serta mengukur arus yang mengalir pada kubikel dan memastikan apakah kubikel
sudah bekerja dengan baik. Arus close open yang mengalir pada kubikel tidak boleh melebihi
dari arus nominal 630 A (Menurut IEC).
2.5. Pelaporan
Setelah semua proses pemeliharaan selesai maka pelaksana membuat laporan pekerjaan
pemeliharaan kubikel sesuai dengan tempat pekerjaan. Dimana laporan tersebut berisikan
tempat pelaksanaan, type kubikel, penyulang, tahapan pemeliharaan, evaluasi serta foto
selama kegiatan pemeliharaan berlangsung.

BAB III
PENUTUP

7
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai Pemeliharaan Gardu Distribusi di atas maka dapat
disimpulkan bahwa.
1. Pada saat melaksanakan pekerjaan sebaaiknya menggunakan Standar Operasional
Prosedur atau SOP agar pekerjaan yang dilakukan berjalan dengan baik. Dan pada
saat bekerja sebaiknya menggunakan APD agar terhindar dari bahaya pada yang
tidak diinginkan dan menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. Serta sebelum
melakukan pekerjaa kita perlu memahami Single Line Diagram agar memudahkan
pada saat bekerja.
2. Berdasarkan hasil pengukuran dimana didapatkan hasil pengukuran tahanan
pentanahan dari kubikel arah DP 3 dan DP 4 sebesar 0,06 Ω maka dikatakan baik
karena tahanan pentanahan tidak melebihi dari 5Ω sesuai dengan SPLN no 1 tahun
1995.
3. Percobaan close open kubikel yang dilakukan pada saat pemeliharaan berlangsung
didapatkan hasil pengukuran yaitu pada sebelum dan sesudah pemeliharaan pada
posisi close DP4 didapatkan nilai yang sama yaitu sebesar 2.9A dan pada posisi open
DP4 sebelum dan sesudah pemeliharaan didapatkan nilai yang sama juga yaitu
sebesar 2.3A. sedangkan untuk sebelum dan sesudah pemeliharaan posisi close pada
DP4 didapatkan hasil yang sama sebesar 6.1A dan untuk sebelum pemeliharaan pada
posisi open DP4 didapatkan hasil 5.1A dan sesudah pemeliharaan pada posisi open
DP4 didapatkan hasil yaitu 5.6A. Maka percobaan posisi open-close kubikel tersebut
sudah memenuhi standar karena kurang dari 630A.
3.2. Saran
Adapun beberapa saran yang saya berikan selama melaksanakan pemeliharaan gardu
distribusi yaitu sebagai berikut.
a. Selama pelaksanaan pemeliharaan berlangsung hendaknya selalu menggunakan APD
dengan lengkap dan sesuai standar agar terhindar dari bahaya dan pastikan untuk
mengecek peralatan dengan baik dan menggunakannya sesuai dengan fungsinya.
Serta bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku
b. selalu mengecek dan mengukur kembali sebelum dan sesudah diadakannya pekerjaan
pemeliharaan.

8
LAMPIRAN

9
Gambar 1. Memasukkan Grounding Gambar 2. Membersihkan Komponen

Gambar 3. Mengukur Tahanan Pentanahan Gambar 4. Pekerjaan Selesai

10

Anda mungkin juga menyukai