Anda di halaman 1dari 1

TRAGEDI KANJURUHAN

Berita duka dari dunia sepak bola Indonesia ini berawal dari saat pertandingan BRI Liga 1
2022/2023 antara Arema FC dan Persebaya berakhir dengan skor 2-3. Ribuan suporter Arema
FC kemudian turun ke lapangan karena kekalahan tim mereka. Kekacauan terjadi saat suporter
semakin anarkis. Tembakan gas air mata yang dilayangkan justru membuat para suporter panik,
berlarian, dan terinjak-injak. Secara berangsur-angsur, jumlah korban penonton pertandingan
Arema FC dan Persebaya pun terus bertambah. Tragedi Kanjuruhan disebut-sebut sebagai
tragedi terbesar kedua dalam dunia sepak bola dunia.
Semua pasang mata tertuju pada PSSI sebagai induk sepakbola Indonesia. Namun tragedi
kanjuruhan bukan sepenuhnya salah pssi melainkan juga didasarkan dari kelalaian organ-organ
pemerintahan yang lainnya. Peristiwa sebesar tragedi kanjuruhan ini dapat terjadi karena tidak
adanya sinergi antara PSSI, penyelenggara liga, pihak kepolisian serta pemerintah
Kemenpora sebagai kementerian yang menjadi rumah bagi olahraga seluruh Indonesia
khususnya sepakbola dinilai lepas tangan dalam menangani masalah ini, begitu juga antara PSSI
dengan penyelenggara liga serta pihak kepolisian justru malah saling menyalahkan diantara
mereka. Hal ini tentu saja tidak diliat baik oleh bangsa yang tengah berduka ini, terutama bagi
ratusan keluarga yang ditinggalkan.
Hanya kuasa RI 1 lah yang bisa mengubah wajah persepakbolaan di Indonesia, harus
terjadi reformasi total dalam tubuh PSSI karena didalam tubuh PSSI sekarang banyak terdapat
orang-orang yang berpengaruh buruk bagi organisasi tersebut. Selain bicara orang, kita juga
harus ada pembentukan sistem yang jelas dalam persepakbolaan Indonesia, karena pada dasarnya
sepakbola Indonesia dijalankan dengan system yang sangat buruk, laksana yang terjadi pada
KRL yang dulu terkenal akan ketidaknyamanan nya bahkan hingga duduk diatap dan ada resiko
meninggal,semua itu berubah saat PT.KAI dipimpin oleh bapak Ignatius Jonan yang
memperbaiki sistem tersebut dan menjadikan KRL menjadi transportasi publik yang baik seperti
sekarang, begitu juga yang harus terjadi pada pssi selain harus dijalankan oleh orang orang yang
mengerti betul tentang sepakbola, kita juga harus mempunyai sistem yang baik karena terbukti
orang Indonesia itu bisa mengikuti sistem asalkan dijalankan dengan baik seperti yang terjadi
pada PT.KAI. Selain itu juga harus ada sinergi antara pemerintah, pihak kepolisian, serta
penyelenggara pertandingan agar dapat mewujudkan mimpi tersebut.
Langkah yang diambil oleh presiden Jokowi juga dinilai sudah tepat dengan membentuk
badan investigasi independent yang telah menetapkan beberapa tersangka mulai dari PT.LIB dan
panitia pelaksana yang dijerat dengan Pasal 359 dan/atau Pasal 360 KUHP dan/atau Pasal 103
ayat 1, Pasal 52 UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan serta beberapa anggota
kepolisian juga divonis dengan Pasal 359 dan/atau Pasal 360 KUHP. Serta mengundang presiden
FIFA untuk datang ke tanah air dengan harapan dapat membantu terjadinya perubahan dalam
sepakbola Indonesia baik itu dalam segi pertandingan maupun memperbaiki hubungan antara
organ-organ yang bertanggung jawab agar mempunyai satu pedoman yang sama dan tidak
berbeda antara satu sama lainnya seperti yang terjadi pada tragedi kanjuruhan.

Anda mungkin juga menyukai