Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN STUDI KASUS

PRE DIETETIC INTERNSHIP ROTASI KLINIK


PENATALAKSANAAN ASUHA GIZI PADA PASIEN EDEMA ANASARKA,
SUSPECT NEPTHROTIC, CHRONIC KIDNEY DISEASE, EFUSI PLEURA, DAN
HIPOALBUMIN
DI RUANG FATAHILAH RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

Oleh :

Nabila Kartika Yumna


195070301111001

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
SKRINNING GIZI

Nama : Tn. AM Jenis kelamin : Laki-laki


Umur : 22 tahun Ruang : 3.3 Fatahilah
Tanggal MRS : 11/5/2023
Diagnosa Medis : Edema Anasarka, Suspect Nepthrotic, Chronic Kidney Disease, Efusi Pleura, dan Hipoalbumin

PASIEN DEWASA (>18 TAHUN)


Skor
PARAMETER
Ya Tidak
1. Apakah pasien mengalami penurunan/ peningkatan BB yang tidak diinginkan dalam 6 bulan
2 0
terakhir?
2. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan? 1 0
3. Pasien dengan diagnosa khusus / kondisi khusus (pasien DM/ Kemoterapi / Hemodialisis /
2 0
Geriatri / HIV-AIDS / lain-lain sebutkan………………………………………………………………….)
Total Skor 0
KESIMPULAN:
- Total skor <2 : Ahli gizi melakukan asuhan gizi pasien tidak berisiko malnutrisi
- Total skor ≥2 : Ahli gizi melakukan asuhan gizi pasien berisiko malnutrisi
FORM NUTRITION CARE PROCESS

Nama : Tn. AM Jenis kelamin : Laki-laki


Umur : 22 tahun No. RM : 554XXX
Tanggal MRS : 11/5/2023 Ruang : 3.3 Fatahilah
Diagnosa Medis : Edema Anasarka, Suspect Nepthrotic, Chronic Kidney Disease, Efusi Pleura, dan Hipoalbumin

Assessment Monitoring
Diagnosa Intervensi
Data Dasar Identifikasi Masalah Evaluasi
A. Antropometri Status gizi pasien berdasarkan - - -
LILA = 32 cm percentile LILA gizi baik
ULNA = 27 cm (98,15%)

Estimasi TB berdasarkan ulna (Ilayperuma)


Laki-laki = 97,252 +( 2,645 x panjang ULNA)
= 97,252 +( 2,645 x 27)
= 168 cm

Estimasi BB menurut LILA (Cerra, 1984)


BB = Lila yang diukur / Lila standar Cerra x (TB -
100)
= 32/29 x (168 – 100)
= 75 kg

BBK (berat badat kering / berat badan koreksi)


= BB aktual – koreksi penumpukan cairan
= 75 – 10
= 65 kg

BBI (Broca) laki-laki = (TB-100) - 10%(TB-100)


= (168 -100) - 10%(168 -100)
= 61,2 kg

Status gizi berdasarkan percentile LILA


= LILA aktual / nilai standar (baku harvard)
= 32/32,6 x 100%
= 98,15% (normal)
B. Biokomia • MCV dan MCH (↓) NC-2.2 perubahan RC-1 Kolaborasi dan BD-1.2 Profil
Tgl 11/5/2023 disebabkan penyakit kronik nilai laboratorium rujukan asuhan gizi elektrolit dan ginjal
• Hemoglobin 15,4 g/dL seperti CKD dan defisiensi terkait gizi yaitu Fe - berkolaborasi Melakukan
• Hematokrit 45,5% Fe dan albumin berkaitan dengan dokter pemantauan profil
• MCV 77 fL (↓) → nilai rujukan : 80-93 fL • Lekosit (↑) disebabkan dengan kondisi CKD terkait pemberian elektrolit terutama
• MCH 26,1 pg (↓) → nilai rujukan : 27-31 pg karena infeksi dan pasien, ditandai obat dan cairan kadar klorida,
• MCHC 33,8 g/dL menunjukan adanya dengan nilai sesuai dengan ureum, dan kreatinin
• Eritrosit 5,91 juta/cmm penyakit pada tubuh laboratorium MCV (77 kondisi pasien untuk mengetahui
• Lekosit 12.290 sel/cmm (↑) →nilai rujukan sehingga tubuh fL), MCH (26,1 pg) ↓ - berkolaborasi kemampuan fungsi
:3.400-10.400 sel/cmm menghasilkan antibodi yang dengan perawat ginjal, dengan
banyak pula NI-5.3 Penurunan terkait pemberian melihat rekam medis
• Trombosit 413.000 sel/cmm
• Klorida (↑) hiperkloremia kebutuhan zat gizi makanan parenteral yang disesuaikan
• Natrium 137 mmol/L
pada kondisi CKD tertentu yaitu protein, berkolaborasi dengan jadwal
• Kalium 4,2 mmol/L
diakibatkan oleh kurangnya kolesterol, dan klorida dengan pihak kunjungan perawat,
• Klorida 111 mmol/L (↑) → nilai rujukan : 98-106
kemampuan untuk berkaitan dengan laboratorium terkait pemeriksaan
mml/L
mempertahankan kondisi penurunan pemantauan nilai laboratorium,
• GDS 88 mg/dL
homeostasis air dalam fungsi ginjal pada laboratorium dengan target nilai
• Albumin 1,45 g/dL (↓)→nilai rujukan : 3,5-5,5 pasien, ditandai lab mendekati range
menghadapi penurunan
g/dL dengan nilai normal dan tidak
fungsi ginjal
• AST (SGOT) 18 U/L laboratorium ureum mengalami
• Albumin (↓) disebabkan
• ALT (SGPT) 14 U/L (65 mg/dL), kreatinin penurunan.
defisiensi protein, dan
• Ureum 65 mg/dL (↑)→ nilai rujukan : 19-49 (2,22 mg/dL) ↑, serta
penyakit terkait ginjal
md/dL nilai GFR masuk pada BD-1.10 Profil
• Kreatinin (↑) disebabkan
• Kreatinin 2,22 mg/dL (↑) → nilai rujukan : <1,2 kategori gagal ginjal anemia
defisiensi protein karena
md/dL
Tgl 14/5/2023 fungsi ginjal mengalami kronik stadium Melakukan
• Albumin 1,84 g/dL (↓)→nilai rujukan : 3,5-5,5 penurunan akibat kerusakan menengah (55,62), pemantauan darah
g/dL pada glomerulus yang serta hasil SQ FFQ melalui kadar MCV
• Kolesterol 674 mg/dL (↑)→nilai rujukan : <200 merupakan penyebab protein berlebih dan MCH untuk
mg/dL sindroma nefrotik. Pada (208,96%). melihat defisiensi
• Trigliserida 212 mg/dL (↑)→nilai rujukan : <150 kondisi normal ureum dan Fe, dengan melihat
mg/dL kreatinin akan dibuang rekam medis yang
• HDL kolesterol 25 mg/dL keluar melalui urine disesuaikan dengan
• LDL kolesterol 555 mg/dL (↑)→nilai rujukan : • Kolesterol, trigliseride, dan jadwal kunjungan
<100 mg/dL LDL kolesterol (↑) perawat,
• Warna urine kuning menandakan adanya risiko pemeriksaan
• Kejernihan urine agak keruh penyakit kardiovaskuler laboratorium,
• Nilai GFR untuk mengetahui dengan target nilai
• Berat jenis 1.020
kemampuan fungsi ginjal lab masuk pada
• pH 6,5
masuk pada kategori gagal range normal.
• glukosa 30(+) mg/dL
ginjal kronik stadium
• urobilinogen normal
menengah
• bilirubin negatif
• darah samar 0,5(2+) mg/dL (↑)→nilai rujukan :
<=0,03 mg/dL
• keton negatif
• nitrit negatif
• lekosit negatif
• eritrosit 8-10 /LPB (↑)→nilai rujukan :0-2/LPB
• lekosit 0-1 /LPB

Tanggal 15/5/2023
• albumin 1,62 g/dL (↓)→nilai rujukan : 3,5-5,5
g/dL
perhitungan estimasi GFR (Glomerular Filtration
Rate)
GFR ml/min laki-laki = (140-usia)x BB / 71x
kreatitin serum
= (140-22) x 74,3 / 71 x 2,22
= 55,62 (gagal ginjal kronik stadium menengah)

Kategori GFR (CKD Journal 2016)


normal ≥90
Kerusakan ginjal ringan 60-89
Gagal ginjal kronik stadium 30-59
menengah
Gagal ginjal kronik berat 15-29
Gagal ginjal kronik terminal <15 / dialisis
C. Fisik/Klinis • Keadaan umum pasien NI-5.3 Penurunan - PD-1.1 pemeriksaan
KU : lemah lemah kebutuhan zat gizi fisik klinis terkait gizi
Tekanan darah : 123/90 mmHg (hipertensi • Hipertensi disebabkan oleh spesifik natrium yang Melakukan
stage 1) tekanan darah tinggi apabila berkaitan dengan pemantauan
Nadi : 85x/menit (normal) semakin banyak darah yang hipertensi stage 1 dan tekanan darah untuk
Suhu : 36o C (normal) dipompa oleh jantung dan kondisi edema melihat pembatas
RR : 19x/menit (normal) akibat sempitnya pembuluh anasarka, yang konsumsi natrium,
SpO2 : 94% (normal) darah pada arteri. Hipertensi ditandai dengan hasil dengan melihat
Edema anasarca (pembengkakan cairan secara langsung dapat pemeriksaan fisik buku TTV (tanda-
diseluruh tubuh) memengaruhi kerusakan klinis tekanan darah tanda vital) yang
vaskuler / pembuluh darah 123/90 mmHg, dan disesuaikan dengan
ginjal hasil SQ-FFQ asupan jadwal pemeriksaan
• Edema merupakan gejala lemak (202,21%) dan perawat, dengan
utama sindroma nefrotik natrium (172,5%) target tekanan
dimana terdapat berlebih. darah mendekati
penumpukan cairan dalam range normal atau
tubuh. Edema terjadi akibat penurunan stage
rendahnya protein dalam hipertensi dan
darah yang menyebabkan edema.
protein tidak dapat menahan
cairan di dalam darah
sebagaimana kondisi
normalnya. Akibatnya cairan
dari dalam pembuluh darah
akan bocor keluar dan
menumpuk di jaringan tubuh
D. Dietary Riwayat makan dahulu : NI-2.1 Asupan ND-1.1 Makanan FH-1.2.2 Asupan
Riwayat dahulu : • Pasien sehari-hari makanan dan Utama dan Snack makanan pasien
- nafsu makan baik mengonsumsi makanan dan minuman per oral - Tujuan : dapat memenuhi
- frekuensi makanan pasien 3x/ sehari makanan minuman instan dalam tidak adekuat 1. Memberikan kebutuhan dalam
utama dan snack 2x sehari jumlah banyak berkaitan dengan kebutuhan sehari dilihat melalui
- makanan pokok yang dikonsumsi : nasi putih • Kebiasaan pasien jajan dan nafsu makan pasien makanan untuk recall 24h dengan
2x/hari @100g (2 ctg rice cooker), mie instan 4- hanya masak instan food yang turun sehingga memenuhi target asupan ≥90%
5x/minggu @200 gr (2 bungkus) makan lebih sedikit kebutuhan harian
- lauk hewani yang dikonsumsi : bakso 4- Berdasarkan cut off tingkat dari biasanya, ditandai pasien dengan
5x/minggu @75g (5 ptg), sosis 2-3x/minggu kecukupan energi dan zat gizi dengan hasil recall memperhitungkan
@250g (5ptg), ayam 1x/minggu @55g, ikan lele menurut Depkes RI 1996, energi (56,72%), sisa fungsi ginjal,
1x/2minggu @70g (1ptg), ikan tuna 1x/hari @60g Rerata hasil SQ FFQ masuk karbohidrat (51,11%), agar tidak
(1ptg), daging 1x/3bulan @50g (1ptg) pada kategori : dan lemak (64,91%) memberatkan kerja
- lauk nabati yang dikonsumsi : tempe 4- Energi : 4157,3 kkal (172.74%) defisit tingkat berat, ginjal.
5x/minggu @50g, tahu 4-5x/minggu @80g → Kelebihan dan protein (86,11%) 2. Mengganti
- sayuran yang dikonsumsi : daun manisah 1x/hari Karbohidrat : 606 g (154.95%)→ defisit tingkat ringan. kehilangan protein
@30g, brokoli 1x/hari @30g, kol 1x/hari @30g, Kelebihan terutama albumin.
wortel 1x/hari @30g, daun kelor 1x/hari @30g, Protein : 86,2 g (208,96%)→ 3. Menurunkan kadar
daun katuk 1x/hari @30g Kelebihan ureum darah.
- buah yang dikonsumsi : jus beluntas 1x/minggu Lemak : 151,4 g (202,21%)→ 4. Mengurangi edema
@50ml, anggur 1x/minggu @10, nanas 1x/minggu Kelebihan dan menjaga
@20g, melon 1x/minggu @100g, semangka keseimbangan
1x/minggu @100g Riwayat makan sekarang : cairan tubuh.
- makanan selingan : chiki 2x/hari @136g, Rerata asupan makanan dalam 5. Memonitor
gorengan 2x/minggu @150g (3ptg), roti selai sehari berdasarkan hasil recall hiperkolesterolemia
1x/minggu @75g, martabak 1x/bulan @140g 24h masuk pada kategori dan penumpukan
(2ptg), martabak telur 1x/bulan @80g (2ptg), (Depkes RI 1996): trigliserida.
kerupuk 2x/minggu @20g (1bkg kecil) E : 1365,2 kkal (56,72%)→ 6. Mengontrol
- minuman : es teh susu dengan gula 2x/bulan Defisit tingkat berat hipertensi.
@250ml, kopi susu dengan gula 1x/hari @320ml KH : 199,9 g (51,11%)→ Defisit - Prinsip : RPRGRK
tingkat berat - Syarat :
Hasil SQ-FFQ : P : 35,8 g (86,11%)→ Defisit 1. Energi, yaitu
Energi : 4157,3 kkal (172.74%) tingkat ringan diberikan 2142 kkal
Karbohidrat : 606 g (154.95%) L : 48,6 g (64,91%)→ Defisit 2. Protein yang
Protein : 86,2 g (208,96%) tingkat berat diberikan pada
Lemak : 151,4 g (202,21%) pasien dengan CKD
Natrium : 3450,3 g (172,5%) Cut off : tanpa hemodialisa,
Defisit tingkat berat : <70% AKG yaitu 0,6-0,8 g/kgBB
Riwayat sekarang : Defisit tingkat sedang : 70-79% sebesar 36,72 g
Data recall 24-hour dilakukan tgl 15 Mei 2023 AKG 3. Lemak cukup, yaitu
E : 1365,2 kkal (56,72%) Defisit tingkat ringan : 80-89% 20-30% dengan
KH : 199,9 g (51,11%) AKG pembatasan lemak
P : 35,8 g (86,11%) Normal : 99-119% AKG jenuh <10% dan
L : 48,6 g (64,91%) Kelebihan : >120% AKG anjuran kolesterol
<300 mg/hari yakni,
66,64 g
4. Karbohidrat 65%
yang merupakan
sisa dari
perhitungan protein
dan lemak, yaitu
348 g
5. Kebutuhan cairan
pada pasien CKD
dibatasi, yaitu
sebanyak jumlah
urin sehari ditambah
pengeluaran cairan
melaui keringat dan
pernapasan (±500
ml).
6. Natrium dibatasi < 2
g/hari untuk
membantu
mengontrol edema.
7. Kalium / potassium
dibatasi 39
mg/kgBB/hari
sebesar 2386,8 mg.
8. Kalsium 1200
mg/hari.
9. Fosfor diberikan
800-1200 mg/hari.
10. Bentuk makanan
diet RPRGRK, yakni
dalam bentuk lunak
jalur pemberian oral
dengan frekuensi
makan ialah 3x
makanan utama
dan 2x selingan.
E. Ekologi • Pasien dirawat di RS sejak NB.1-1 Kurangnya E-1 Edukasi gizi- FH-4.1
• Pasien tinggal serumah bersama keluarga tgl 12 Mei 2023 dengan pengetahuan tentang konten Pengetahuan terkait
saat puasa, sehari-hari tinggal sendiri di keluhan utama bengkak gizi dan makanan - prinsip, tujuan, makanan dan gizi
Jawa Tengah seluruh tubuh mulai 1 bulan yang berkaitan syarat, komposisi Melakukan
• Pasien sudah menikah lalu dan mual dengan pasien belum menu dan manfaat, pemantauan
• Pekerjaan pasien pekerja swasta • Pasien belum pernah pernah mendapatnya serta bahan pengetahuan terkait
• Pendidikan terakhir tamat SD mendapatkan edukasi gizi edukasi gizi dan makanan yang makanan dan gizi
• Tidak mempunyai alergi makanan dan obat kebutuhan gizi dengan dianjurkan dan dengan meminta
• Tanggal MRS 11 Mei 2023 kondisi CKD, ditandai yang tidak pasien untuk
• Belum pernah mendapatkan edukasi gizi dengan pola makan dianjurkan dari diet merangkum materi
Sekarang : yang tidak baik, RPRGRK edukasi.
kebiasaan konsumsi - waktu : 10 menit
• Mual
makanan kemasan, - frekuensi : 1x
dan hasil SQ FFQ setelah makan
kebutuhan energi siang, saat
(172.74%), pengkajian awal
karbohidrat - media : leaflet
(154.95%), protein - sasaran : pasien
(208,96%), dan lemak dan keluarga
(202,21%) berlebih. pasien
F. Farmakologi • Interaksi ranitidine dengan - - -
Tgl 14/5/2023 diberikan makanan; konsumsi
• Ranitidine : berfungsi menurunkan produksi bersama dengan
asam lambung cranberries dapat
• Irbesartan : berfungsi untuk menurunkan menurunkan efektifitas obat.
tekanan darah dan dapat juga digunakan Konsumsi bersama dengan
untuk mengatasi kerusakan ginjal alkohol harus dihindari
karena dapat meningkatkan
• Vip albumin : suplemen yang mengandung efek alkohol dan
albumin dari ekstrak ikan gabus berfungsi menyebabkan detak jantung
untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kadar meningkat
albumin, dan Hb • Hindari makanan yang
• Inj. Ceftriaxone : berfungsi untuk membunuh mengandung garam kalium
dan menghambat pertumbuhan bakteri tinggi / suplemen kalium
penyebab infeksi di dalam tubuh karena dapat menyebabkan
• Inj. Furosemide : obat untuk meningkatkan dakar kalium tinggi dalam
produksi urin. Digunakan untuk menurunkan darah
tekanan darah yang tinggi dan bengkak yang • Ceftriaxone tidak boleh
disebabkan oleh gangguan ginjal diberikan bersamaan
dengan
• Hindari makanan tinggi
sodium saat menerima
furosemide karena dapat
menahan cairan tubuh dan
bertolak belakang dengan
kerja obat tsb
• Sebaiknya konsumsi bahan
makanan yang kaya kalium
untuk mengganti kehilangan
kadar kalium dalam tubuh
karena furosemide
• Konsumsi makanan kaya
magnesium untuk
membantu mengurangi
tekanan darah tinggi
PRESKRIPSI DIET

A. Tujuan
1. Memberikan kebutuhan makanan untuk memenuhi kebutuhan harian pasien dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
2. Mengganti kehilangan protein terutama albumin.
3. Menurunkan kadar ureum darah.
4. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida.
6. Mengontrol hipertensi.
B. Prinsip
RPRGRK (rendah protein, rendah garam, dan rendah kalium)
C. Syarat
1. Energi, yaitu diberikan 2142 kkal sesuai dengan hasil perhitungan menggunakan
rumus :
• Kebutuhan energi :
= 35 kkal/kg BB/hari
= 35 x 61,2
= 2142 kkal
2. Protein yang diberikan pada pasien dengan CKD tanpa hemodialisa, yaitu 0,6-0,8
g/kgBB. Mengutamakan protein hewani yang mempunyai nilai biologis tinggi karena
memiliki asam amino lebih kompleks dibanding protein nabati sehingga lebih mudah
diserap tubuh. Contoh bahan makanan seperti telur, dada ayam, ikan tuna, susu, dan
daging sapi.
Perhitungan kebutuhan protein :
Protein = 0,6 x 61,2
= 36,72 g → (7% = 37,48 g)
3. Lemak cukup, yaitu 20-30% dengan pembatasan lemak jenuh <10% dan anjuran
kolesterol <300 mg/hari. Mengutamakan sumber DHA yaitu Omega 3 yang baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Biasanya omega 3 terkandung dalam
beragam jenis ikan (salmon, tuna, dan tongkol), biji-bijian (biji rami dan kacang
polong), dan sayuran hijau tua (bayam, daun pepaya, brokoli, dan labu.
Perhitungan kebutuhan lemak :
Lemak = 28% x 2142 / 9
= 66,64 g
4. Karbohidrat 65% yang merupakan sisa dari perhitungan protein dan lemak.
Menggunakan sebagai besar sumber karbohidrat kompleks seperti beras, tepung,
jagung, ubi. Batasi konsumsi dan penggunaan karbohidrat murni seperti gula pasir,
gula merah, madu, sirup. Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula,
asal tidak melebihi batas accepted daily intake.
Perhitungan kebutuhan karbohidrat :
Karbohidrat = 65% x 2142 / 4
= 348 g
5. Kebutuhan cairan pada pasien CKD dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari
ditambah pengeluaran cairan melaui keringat dan pernapasan (±500 ml).
Perhitungan kebutuhan cairan :
Cairan = 500 + jumlah urin yang keluar
= 500 + 1200
= 1.700 ml
6. Natrium dibatasi <2 g/hari untuk membantu mengontrol edema. Hindari makanan yang
diasinkan, makanan kaleng seperti sarden, kornet, buah dan sayur kaleng, dan chiki-
chiki, serta batasi konsumsi saos dan kecap.
7. Kalium / potassium dibatasi 39 mg/kgBB/hari.
Perhitungan kalium :
= 39 x 61,2
= 2386,8 mg
8. Kalsium 1200 mg/hari.
9. Fosfor diberikan 800-1200 mg/hari.
10. Bentuk makanan diberikan sesuai dengan tahap pemberian diet RPRGRK, yakni
dalam bentuk lunak jalur pemberian oral dengan frekuensi makan ialah 3x makanan
utama dan 2x selingan.
PERENCANAAN MENU SEHARI

Waktu Menu Bahan Berat (g) Energi (kkal) KH (g) P (g) L (g) Kalsium Fosfor Kalium Natrium
Makanan (mg) (mg) (mg) (mg)
Makan pagi Nasi tim Beras 75 271 60 5 0.5 5.4 74.3 60.8 0
Daging cincang Daging sapi 25 68 0 6.2 4.5 0.25 48.5 85 13.3
Cap cay kuah Wortel 25 10.25 3 0.2 0.05 0 0 0 0
Sawi hijau 25 4 0.5 0.6 0.1 18.5 10.3 50.5 4
Brokoli 25 14 2 0.6 0.7 0 0 0 0
Minyak 10 86.2 0 0 10 0.6 0.7 0 0
Snack pagi Puding buah Puding 70 78 13 1.5 2.2 74.2 58.8 95.2 46.2
Alpukat 50 80 4.2 1 7.33 1.5 5 75 1.5
Sub total 611.45 82.7 15.1 25.3 100.45 197.6 366.5 65
Makan siang Nasi tim Beras 75 271 60 5 0.5 5.4 74.3 60.8 0
Bebek suwir Bebek 30 101.08 0 5.72 8.52 3.3 46.8 61.2 17.7
Bobor Bayam 50 19 4 1.9 0.1 105.5 36 275 5.5
Labu siam 25 5 1.1 0.2 0.1 6.8 9.8 48 0.3
Buah Pir 100 53 15 0 0.3 9 15 125 2
Snack siang Susu kurma Susu 25 17 1.2 0.8 1 28.8 23 35 13.8
Kurma 50 139.5 37 1.5 0.25 23 45 349 5.5
Minyak 10 86.2 0 0 10 0.6 0.7 0 0
Sub total 691.78 118.3 15.12 20.77 182.4 250.6 954 44.8
Makan malam Nasi tim Beras 75 271 60 5 0.5 5.4 74.3 60.8 0
Telur ceplok Telur 25 35 0 3.18 2.27 12.5 40.8 30 29.5
Sup wortel dan Wortel 50 20.5 5 0.4 0.1 0 0 0 0
kentang Kentang 50 47 11 1 0 2.5 25 195.5 2.5
Buah Apel 100 59 16 0 0.4 7 7 115 0
Snack malam Ubi cilembu Ubi kuning 100 102.1 25 2.1 0.1 11 43 324 4
Minyak 15 129.3 0 0 15 0.9 1 0 0
Sub total 663.9 117 11.7 18.38 39.3 191.1 725.3 36
Total 1967.1 318 41.9 64.5 322.15 639.3 2045.8 145.8
Kebutuhan 2142 348 37 66.6 1200 800 2386.8 2000
Persentase (%) 91.8 91.3 114.3 96.8 26.8 79.9 85.7 7.29

Anda mungkin juga menyukai