Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Rangkaian Listrik

Laporan 1

Nama : Tri Windari

NIM : 09011382025104

Kelas : SK4BU

Dosen pengampuh : Kemahyanto Exaudi,S.Kom.,M.Msi.

Jurusan Sistem Komputer


Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
2022
Hukum Ohm

I. Tujuan Praktikum
• Mempelajari cara pemasangan voltmeter dan ampermeter
• Mempelajari pengaruh hambatan terhadap arus listrik.
• Memperagakan pengukuran arus listrik dan tegangan listrik
• Memahami hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian.

II. Dasar Teori


Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan
tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan
rangkaian”. Hukum Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm (1787
1854). Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik,
atau kuat arus dalam rangkaian listrik.
Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan
hukum dasar pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak
hanya dapat menghitung, tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil
tegangan pada rangkaian dan juga untuk memperoleh nilai resistansi atau hambatan
yang diperlukan.

• Rumus Hukum Ohm

Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk voltase atau tegangan listrik
yang diukur dalam satuan volt, R untuk resistansi atau hambatan yang diukur dalam
satuan ohm (Q), dan I untuk arus listrik yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai
dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar voltase listrik
menggunakan rumus:

V' = / x 7?

Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus di atas dipakai kembali sehingga:

Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan hambatan:


Untuk memudahkan mengingat, dapat dilihat pada gambar dibawah yang
mengilustrasikan rumus yang dipakai pada hukum Ohm.

Dari gambar diatas, kita dapat mengingat rumus dengan mudah dengan cara menutup
salah satu huruf untuk mencari rumusnya. Contoh jika kita ingin mencari nilai
tegangan listrik, tutup huruf V pada segi tiga diatas, maka didapat rumusnya adalah
IR, dan begitu pula untuk mencari rumus lainnya caranya sama.

• Rangkaian Listrik

Rangkaian adalah lintasan listrik yang dilalui dari sumber daya dan kembali lagi.
Semua bagian dari rangkaian sederhana harus menghantarkan listrik dan dan
terhubung satu sama lain. Ada dua jenis rangkaian,: seri dan paralel. Senter adalah
contoh rangkaian seri; semua komponen terhubung satu sama lain. Rangkaian paralel
memiliki baterai aatu komponen lain yang terhubung saling menyilang. Pada
rangkaian listrik, tegangan, resistansi, atau arus yang lewat dapat dihitung dengan
rumus hukum Ohm.

Komponen dalam rangkaian listrik masing-masing digambarkan dengan simbol khusus


dan berbeda satu sama-lain. Ini dimaksudkan agar komponen dan koneksi dapat
digambarkan dengan jelas. Pada diagram komponen sederhana dibawah ini, dapat
dilhat berbagai simbol yang dipakai pada komponen listrik. Gambar diagram
rangkaian dibuat untuk memudahkan dan menyederhanakan komponen listrik
sesungguhnya.
IH. Rangkaian Percobaan
• Contoh rangkaian mengukur tegangan listrik :
Pengukuran Tegangan (3 Volt)
Pengukuran Tegangan (5 Volt)
z:
+-—
\^Amps^
BAT1
5V
Pengukuran Tegangan (12 Volt)
IV. Data Percobaan

Komponen Pengukuran

No. Tegangan Resistor Tegangan Arus


(volt) (ohm) (volt) (A)

1 100 3 0,03

2 200 3 0,01
3 3 500 3 0
4 1k 3 0
5 2k 3 0
6 100 5 0,05
7 200 5 0,02
8 5 500 5 0,01
9 1k 5 0
10 2k 5 0
11 100 12 0,12
12 200 12 0,06
13 12 500 12 0,02
14 1k 12 0,01
15 2k 12 0

V. Analisis percobaan
Hukum ohm merupakan besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar
selalu berbanding lurus dengan potensial yang diterapkan padanya. Pada percobaan kali
ini menggunakan komponen seperti Battery sebagai sumber tegangan, satu buah Resistor
sebagai hambatan, amperemeter yang berfungsi untuk mengukur arus listrik yang
mengalir, dan voltmeter berfungsi untuk mengukur tegangan yang sudah kita lakukan
pada rangkaian simulasi proteus.
Dari hasil pengukuran tersebut menunjukan besar nilai penghambat atau Resistor yang
diberikan pada suatu rangkaian maka arus yang dihasilkan kecil,begitu juga sebaliknya
apabila nilai penghambat atau Resistor kecil maka arus akan lebih besar ini
membuktikan bahwa besarnya pengaruh hambatan (resistor) terhadap arus listrik.
Namun hal ini berbeda dengan hasil pengukuran pada tegangan (volt) karena besar
sumber tegangan yang diberikan pada resistor maka outputnya pun sama besar bersifat
tetap dan tidak berubah, semakin besar nilai arus dan resistor maka semakin besar juga
tegangan yang dihasilkan.

VI. Kesimpulan
Dari beberapa percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai hambatan berbanding
terbalik dengan nilai kuat arusnya, jika nilai hambatannya besar maka nilai kuat
arusnya akan kecil begitu pula sebaliknya. Hukum ohm juga menyatakan bahwa kuat
arus listrik (I) sebanding dengan beda potensial yang diberikan dan berbanding
terbalik dengan hambatan (R).

VII. Daftar pustaka


1. https://www.studiobelajar.com/hukum-ohm/
2. https://www.academia.edu/8053995/LAPORAN HUKUM 0HM#:~:text=B.
%20Dasar%20teori%20Hukum%200hm,beda%20potensial%20vang%20diter
apkan%20kepadanya.&text=Semakin%20besar%20sumber%20tegangan%20
maka%20semakin%20besar%20arus%20vang%20dihasilkan.

vin. Lampiran
Tugas

BAT1

6V
arında intan safitri (09011282025041)

R1

Hitung arus dan daya yang diserap oleh resistor 220 ohm
Pembuktian :

Anda mungkin juga menyukai