Anda di halaman 1dari 2

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

Ada dua jenis pelanggaran hak asasi manusia (HAM), yaitu


• Pelanggaran HAM
• Pelanggaran HAM yang berat
Kedua pelanggaran tersebut berbeda karena karakternya berbeda. Jenis pertama biasanya disebut human
rights abuse atau human rights violation. sedangkan jenis kedua disebut gross violation of human rights
atau gross human rights violation.

Jenis pelanggaran HAM yang berat diatur dalam Pasal 5 Rome Statute of the International Criminal Court,
yakni

1) Kejahatan Genosida
2) Kejahatan terhadap kemanusiaan
3) Kejahatan perang dan
4) Kejahatan agresi
Pelanggaran HAM di luar keempat pelanggaran di atas seperti pelanggaran hak sipil, hak politik, hak
ekonomi, hak sosial, dan hak budaya tidak disebut sebagai pelanggaran HAM yang berat.

Dalam hukum HAM di Indonesia, kualifikasi suatu peristiwa sebagai pelanggaran HAM atau pelanggaran
HAM yang berat diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Pelanggaran HAM diatur
dalam UU 39 Tahun 1999, sedangkan pelanggaran HAM yang berat diatur dalam UU 26 Tahun 2000.

Menurut Pasal 1 angka 6 UU 39 Tahun 1999, pengertian pelanggaran HAM adalah “setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi
manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme
hukum yang berlaku”

Menurut Pasal 1 angka 2 UU 26 Tahun 2000, yang dimaksud pelanggaran HAM yang berat adalah
“pelanggaran hak asasi manusia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini”. Dalam konteks ini,
Pasal 7 UU mengatur secara limitatif pelanggaran HAM yang berat, yakni kejahatan genosida dan
kejahatan terhadap kemanusiaan. Suatu peristiwa dikualifikasi sebagai pelanggaran HAM yang berat
jika merupakan salah satu atau kedua kejahatan itu. Sebaliknya, suatu peristiwa tidak dapat dikualifikasi
sebagai pelanggaran HAM yang berat jika bukan merupakan kejahatan genosida atau kejahatan terhadap
kemanusiaan.

Kejahatan genosida adalah “setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama”

Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah “perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan yang
meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil”
Penyebab Pelanggaran HAM

a. Faktor Internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku pelanggar
HAM, di antaranya sebagai berikut.
1) Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
2) Rendahnya kesadaran HAM
3) Sikap tidak toleran
b. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
melakukan pelanggaran HAM, di antaranya sebagai berikut
1) Penyalahgunaan kekuasaan
2) Ketidaktegasan aparat penegak hukum
3) Penyalahgunaan teknologi
4) Kesenjangan sosial ekonomi yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai