SKRIPSI
Oleh :
VIOLITA ARI MARGITA CHRESNA
NIM : 10616091
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
VIOLITA ARI MARGITA CHRESNA
NIM: 10616091
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
VIOLITA ARI MARGITA CHRESNA
NIM: 10616091
Telah Diuji
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Oleh Tim Penguji:
iii
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 10616091
Yang menyatakan
NIM 10616091
iv
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
Fibroblas Gigi Avulsi Pada Media Penyimpanan Susu, Saline Fisiologis Dan Air
Kelapa” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Strata Satu (S1) Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
1. Prof. Zainuddin, Apt. Selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri:
2. drg. Multia Ranum Sari, M. Med. Ed. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
3. drg. Nikmatus M.Si, selaku Kaprodi Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu
4. drg. Dzanuar R., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
skripsi;
5. drg. Rudi Irawan selaku Dosen Pembimbing Kedua yang juga telah
penulis;
v
6. drg. Achmad Harijadi., MS., Sp.BM (K) dan drg. Sahat Manampin S., MMRS
selaku Dosen penguji yang telah memberi saran, pengetahuan baru dan
7. Ayah, Ibu dan adik saya yang selalu memberi dukungan baik secara materiil
dan non materiil sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan baik;
8. Sahabat saya Lubna Dynur Perdini yang selalu memberikan semangat, pesan
yang membangun, serta motivasi hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini;
10. Semua pihak yang turut membantu dan terselesaikan skripsi ini yang tidak
pendidikan dan kesehatan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
Penulis
vi
ABSTRAK
Latar Belakang: Avulsi gigi merupakan lepasnya gigi secara keseluruhan dari
soketnya. Penatalaksanaan gigi avulsi yaitu dengan cara mereplantasi gigi segera
setelah terjadi trauma. Apabila tidak segera dilakukan, gigi tersebut harus
Beberapa media penyimpanan untuk gigi avulsi yaitu susu, air kelapa dan saline.
sesuai dengan tubuh dan rendah bakteri. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan
viabilitas sel fibroblas pada gigi avulsi dengan media penyimpanan susu, saline
fisiologis dan air kelapa. Metode: Menggunakan systematic literature review dan
perbedaan viabilitas sel fibroblas antara media penyimpanan susu, saline fisiologis
dan air kelapa. Dan susu merupakan media penyimpanan terbaik yang
Kata Kunci: Gigi avulsi, sel fibroblas, media penyimpanan susu, air kelapa,
saline
vii
ABSTRACT
Background: Dental avulsion is the complete removal tooth from the dental
replantation can not be done immediately, the tooth must be stored in a storage
Replantation of the tooth becomes optimal in the storage medium. Some storage
mediums for avulsion teeth are milk, physiological saline, and coconut water.
These mediums can be used because they have osmolarity that is suitable for the
fibroblast cells in the storage medium milk, physiological saline, and coconut
appropriate for this study. Conclusion: There are differences in the viability of
fibroblast cells between milk, physiological saline, and coconut water, and milk is
Key Words: Tooth avulsion, fibroblast cell, storage medium milk, coconut water,
saline
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB IV METODE PENELITIAN ……………………………………….27
A. Desain Penelitian …………………………………………………….27
B. Unit Analisis …………………………………………………………28
C. Sumber Data dan Prosedur Pengambilan Data ………………………29
D. Analisa Data ……………………………………………………….29
BAB V HASIL PENELITIAN ……….…………………………………...30
A. Karakteristik Sampel Penelitian ………………………………………30
B. Artikel – Artikel Jurnal Sumber Data Systematic Literature Review ..31
BAB VI PEMBAHASAN ……………………………………………………37
A. Pembahasan …………………………………………………………37
B. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………..40
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………41
A. Kesimpulan …………………………………………………………41
B. Saran …………………………………………………………………41
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….42
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerusakan pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa .......................... 7
Gambar 2.2 Kerusakan pada Tulang Pendukung ............................................. 7
Gambar 2.3 Kerusakan pada Jaringan Periodontal .......................................... 8
Gambar 2.4 Gigi Avulsi pada Anterior Atas .................................................... 11
Gambar 2.5 Tripan Biru bernoda bagian histologis gigi ligamen
periodontal menunjukkan sel – sel vital dan mati....................... 19
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 24
Gambar 4.1 Sumber Data dan Prosedur Pengabilan Data ............................... 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang disengaja atau tidak disengaja pada tubuh yang disebabkan oleh adanya
yang terjadi pada jaringan keras atau jaringan lunak gigi yang dapat terjadi
Avulsi gigi umumnya terjadi pada anak usia 7 – 9 tahun. Angka kejadian
avulsi sekitar 0,5% - 16% dari cedera traumatis pada gigi permanen.
dan kesehatan umum pasien secara keseluruhan (Inayah & Herdiyati, 2019).
1
2
kemungkinan untuk bertahan hidup. Viabilitas sel fibroblas pada gigi avulsi
kembali gigi yang telah lepas dari soketnya. Replantasi gigi avulsi dilakukan
sebaiknya gigi yang avulsi disimpan dalam suatu media penyimpanan. Media
ini akan menjaga viabilitas sel fibroblas pada ligamen periodontal (Fitriani,
2013).
saline fisiologis, saliva pasien, susu, propolis, viaspan, putih telur, air kelapa
sebagai media yang paling baik digunakan untuk menyimpan gigi avulsi.
penggunaan susu pasteurisasi, air kelapa dan saline fisiologis sebagai media
glukosa yang diperlukan untuk menjaga viabilitas sel ligamen periodontal dan
tidak dapat dengan mudah ditemukan oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu
avulsi seperti susu, saline fisiologis dan air kelapa yang dapat menjaga
B. Rumusan Masalah
berupa susu, saline fisiologis dan air kelapa dalam mempertahankan viabilitas
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
bagi dunia kedokteran gigi khususnya dalam bidang bedah mulut sebagai
2. Manfaat Aplikatif
replantasi gigi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Trauma Dentoalveolar
dapat terjadi karena berbagai macam penyebab dan dapat terjadi pada
orang tersebut seperti overjet yang terlalu besar, bibir tidak kompeten,
bad habits seperti tooth grinding, defisiensi vitamn D, oral cancer, dan
merupakan masalah gigi dan mulut yang sering ditemukan pada anak usia
5
6
mengalami kenaikan yang signifikan terjadi pada anak usia 3-5 tahun
sebesar 81,2%. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013), anak umur 4-5 tahun
kesehatan gigi dan mulut dimana masing-masing 10,4% pada anak usia 1-
4 tahun serta 28,9% pada anak usia 5-9 tahun mengalami masalah
al., 2018).
Trauma Kriteria
Fraktur yang tidak menyeluruh pada
Infraksi Enamel email tanpa hilangnya substansi gigi
(dalam arah horizontal atau vertical.
Fraktur Enamel
Fraktur dengan adanya kehilangan
(Uncomplicated
substansi gigi pada email, tanpa
Fraktur
melibatkan dentin.
Mahkota)
Fraktur Fraktur dengan adanya kehilangan
Enamel-Dentin substansi pada gigi dengan melibatkan
7
Trauma Kriteria
Pecah dinding
Hancur dan tertekannya soket alveolar,
soket alveolar
ditemukan pada cedera intrusive dan
mandibula atau
lateral luksasi.
maksila
Fraktur dinding
soket alveolar Fraktur terbatas pada fasial atau
mandibular atau lingual/palatal dinding soket.
maksila
Fraktur prosesus
alveolar Fraktur prosesus alveolar yang dapat
mandibular atau melibatkan soket gigi.
maksila
Fraktur
Dapat atau tidak dapat melibatkan soket
mandibular atau
gigi.
maksila
Trauma Kriteria
Trauma yang mengenai jaringan
pendukung gigi yang
mengakibatkan gigi lebih sensitf
Konkusi
terhadap tekanan dan perkusi tanpa
adanya kegoyangan atau
perubahan posisi gigi.
Kegoyangan gigi tanpa disertai
Subluksasi perubahan posisi gigi akibat
trauma pada jaringan periodontal.
Pelepasan gigi sebagian keluar
Luksasi Ekstruksi soketnya. Ekstruksi gigi
menyebabkan gigi lebih panjang.
Perubahan letak gigi yang terjadi
karena pergerakan gigi kearah
Luksasi labial, palatal, lateral. Hal ini
menyebabkan fraktur atau
kerusakan pada soket tersebut.
Pergerakan gigi ke dalam tulang
alveolar, dimana dapat
Luksasi Intrusif menyebabkan kerusakan atau
fraktur soket alveolar.
Mulut
Trauma Kriteria
Suatu luka terbuka akibat benda
tajam. Luka terbuka tersebut
Laserasi
berupa terbuka jaringan epithel
dan subepitel.
Luka memar yang biasanya
disebabkan oleh pukulan benda
tumpul dan menyebabkan
Kontusio
terjadinya perdarahan pada
daerah submukosa tanpa disertai
sobeknya mukosa.
Luka pada daerah superfisial yang
disebabkan karena gesekan atau
Luka Abrasi goresan suatu benda, sehingga
permukaan terdapat perdarahan
atau lecet.
11
avulsi.
mahkota.
B. Avulsi
Avulsi merupakan keadaan trauma gigi ketika gigi terlepas dari tempatnya
replantasi sangat berhubungan dengan lamanya waktu gigi di luar mulut dan
dilakukan segera setelah terjadi cedera maka gigi avulsi perlu dimasukkan ke
Golden period gigi avulsi yang ideal untuk dilakukan replantasi adalah 20
ligamen periodontal. Jika gigi avulsi tidak segera di replantasi maka akan
mengakibatkan resorbsi pada akar dan nekrosis pulpa. Hal ini membuat gigi
cedera olahraga, kecelakaan mobil, dan kekerasan pada anak. Pada gigi
permanen dan gigi sulung, avulsi umumnya terjadi pada rahang atas, dan gigi
13
yang paling sering terkena adalah gigi insisif sentral rahang atas. Peningkatan
mengalami trauma pada gigi sulung dan 22 % anak mengalami trauma pada
gigi tetap. Selain itu, Andreasen (2000) melaporkan prevalensi trauma gigi
luksasi yaitu sebanyak 30% - 77% dan fraktur mahkota pada gigi anterior
yaitu sebanyak 78%. Insiden tertinggi anak yang mengalami trauma gigi
tetap yaitu terjadi pada usia 8 – 11 tahun dengan proporsi anak laki-laki
dua kali lebih banyak dari anak perempuan dan mengenai gigi anterior rahang
yaitu gigi avulsi harus sehat tanpa karies, mahkota atau akar tidak mengalami
kepatahan, tidak ada kelainan periodontal, soket gigi avulsi tetap utuh, tidak
Beberapa media penyimpanan yang dapat digunakan antara lain, saliva, susu
Prognosis dari replantasi gigi berasal dari viabilitas dari sel ligamen
bakteri yang minimal dan tipe media penyimpanan setelah gigi avulsi.
Replantasi gigi dalam waktu 5 menit dapat memberikan keberhasilan dari sel
14
pada media yang kering sel tidak bisa berdiferensiasi menjadi fibroblas dan
setelah penyimpanan lebih dari 30 menit pada media yang kering sel akan
Apabila gigi telah keluar dari soket alveolar lebih dari 2 jam (dan tidak di
upayakan tetap basah dengan media yang sesuai), sel-sel serabut ligamentum
replantasi. Oleh karena itu, upaya yang harus di lakukan sebelum replantasi
adalah perawatan akar untuk mengurangi proses resorbsi akar (Inayah &
Herdiyati, 2019).
Pada kasus gigi yang berada di luar soket lebih dari 15 jam maka perlu
akar dengan bahan GIC, zinc oxide eugenol, polycarboxylate cement, dan
MTA. MTA adalah bahan terbaik sebagai root end filling (Glickman &
Hartwell, 2008).
kegoyangan dapat difiksasi lebih lama dan pasien disarankan untuk tidak
dilakukan suntik tetanus dan pemberian antibiotik jika terdapat luka pada
mulut atau luka lain yang terdapat pada tubuh (Dahong & Lies, 2012).
15
waktu yang lama, mempunya sifat klonogenik (kemampuan sel untuk terus
bereaksi dengan cairan tubuh, mengurangi resiko ankilosis atau resorbsi akar
yang penting. HBSS ini biasanya dijual dengan nama dagang “Save-a-
tooth” dan hanya dapat diperoleh di apotik, toko obat dan farmasi. HBSS
yang normal untuk waktu yang lama (Arriza & Firdhaus, 2010).
penyimpanan gigi avulsi yang paling baik. Namun, HBSS tidak tersedia
al., 2017).
2. Susu
solusi untuk media penyimpanan gigi avulsi, untuk menjaga viabilitas sel
2019).
Susu yang paling baik digunakan adalah susu pasteurisasi yang segar
Oleh karena itu, penggunaan susu UHT dapat menjadi solusi karena
penting untuk sel. Susu juga tersedia hampir dimanapun dengan harga
yang cukup terjangkau. Susu terdiri dari ephitelial growth factor (EGF),
yang mana EGF tersebut dapat menstimulasi proliferasi sel malassez dan
larutan. Sel tubuh dapat tumbuh pada kisaran 230 – 400 mOsm/L. Susu
metabolisme sel. Oleh karena itu penggunaan susu ini baik untuk
penyimpanan jangka panjang yaitu tidak lebih dari 6 jam sebelum gigi di
3. Air Kelapa
Air kelapa terdiri dari asam amino, vitamin, protein dan mineral,
yang sangat penting untuk menutrisi sel. Air kelapa adalah media
al., 2015).
glukosa dan fruktosa serta asam amino essensial seperti lisin, sisitin,
18
Firdhaus, 2010).
Air kelapa dapat digunakan sebagai media gigi avulsi dalam waktu
dimana keberadaan klinis yang darurat seperti fraktur rahang yang dapat
4. Saline Fisiologis
apabila gigi harus disimpan dalam waktu lebih dari 30 menit sebelum
menemukan 55% sel fibroblas hidup setelah 4 jam disimpan dalam media
gigi harus disimpan lebih dari satu atau dua jam. Hal ini disebabkan
F. Ligamen Periodontal
periodontal adalah jaringan ikat yang meliputi akar gigi dan menghubungkan
sementum pada akar gigi tersebut dengan tulang alveolar (Carranza et al.,
2015).
menahan gaya kunyah adalah serat – serat (fiber). Bagian ini merupakan serat
yang tertanam pada lapisan semen disebut serat sharpey. Serat – serat
Selain serat – serat pada ligamen periodontal, juga antara lain ada sel
tekanan dan rasa sakit melalui batang saraf trigeminus (Ardan et al., 2011).
G. Sel Fibroblas
Fibroblas merupakan sel yang banyak didapat pada jaringan ikat. Sel
fibroblas terlibat secara aktif dalam pembentukan serat – serat terutama serat
20
luka dan aktifitas fisiologis dari tiap jaringan dan organ dalam tubuh
Fibroblas adalah sel yang paling banyak terdapat dalam jaringan ikat,
sel nya berbentuk memanjang atau gelondong atau disk flat (pipih) dan
diluar sitoplasma tersebut. Pada orang dewasa, fibroblas dalam jaringan ikat
Gambar 2.5 Tripan Biru bernoda bagian histologis gigi ligamen periodontal menunjukkan sel
– sel vital dan mati (Abdallah, Alaa et al., 2017).
1. Funl Fibroblas
untuk menjaga ligamenum dan tulang rawan tetap berfungsi dengan baik.
jaringan yang rusak dan jumlahnya akan bertambah apabila terjadi pelukaan
a) Penyembuhan Primer
Tipe ini, tepi luka akan menyatu sempurna karena tidak ada
b) Penyembuhan Sekunder
c) Penyembuhan tersier
penyembuhan.
b. Fase Hemostasis
mengalami luka. Saat terjadi luka di jaringan, maka sel endotel pada
daerah perifer dan mulai terjadi proses pembekuan darah atau coagulation
cascade.
Pendarahan akibat luka operasi atau karena jejas trauma akan melalui
2018).
c. Fase Inflamasi
jejas yang melibatkan fungsi darah dan pembuluh darah, saraf, limfe,
inflamasi terjadi pada hari ke-1 sampai hari ke-3 setelah terjadi luka.
kalor (rasa panas dan kemerahan terjadi bersamaan), dolor (rasa sakit
pada lokasi jejas tersebut. Kondisi tersebut disebut sebagai inflamasi akut
Pada saat terjadi luka, maka secara spesifik neutrofil akan bergerak
proinflamasi seperti IL-1, TNF-a (tumor necrosis factor alpha) dan IFN-y
jejas. Makrofag juga akan melepaskan growth factors seperti PBGF dan
pembentukan jaringan baru. Pada fase inflamasi juga terjadi aktivasi dari
sel-sel imun seperti mastocytes, gamma delta cells dan Langehans cells
akhir dari inflamasi akut ini dapat berupa resolusi jaringan, penggantian
Inflamasi kronis merupakan proses yang terjadi sejak awal karena jejas
yang persisten, dapat disebabkan juga oleh infeksi bakteri atau virus dan
(Mardiyantoro F, 2018).
d. Fase Proliferasi
fase inflamasi. Pada saat proses inflamasi akan selesai, maka proses
proliferasi baru dimulai. Fase proliferasi ini bertujuan mengurangi area lesi
memisahkan scar yang kering dari jaringan yang sehat. Tahapan lain yang
oksigen, nutrisi dan sebagai transport cairan. Stabilitas pembuluh darah baru
endotelial.
awal untuk proliferasi dan migrasi sel epidermis akan melibatkan EGF,
TGF-α, IL-1 dan TNF-α, yang dilepaskan oleh platelet atau makrofag aktif.
Migrasi fibroblas terjadi 2-4 hari setelah cidera. Fibroblas tertarik pada
daerah luka oleh sejumlah faktor, seperti PDGF dan TGF-β, dan
granulasi.
disekersi selama hemostatik fase, seperti FGF, VEGF, TGF-β, dan PDGF
e. Fase Remodeling
Fase ini dimulai satu minggu setelah cedra dan berlangsung lebih dari satu
tahun atau lebih. Peran utama fase ini adalah pengendapan kolagen dalam
jaringan yang terorganisir. Selama fase ini, sel-sel makrofag, sel endotel,
fibroblas, dan myofibroblas mengalami apoptosis atau keluar dari area luka.
(Mardiyantoro F, 2018).
28
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Trauma Dentoalveolar
Avulsi
Avulsi
Hijau
Keterangan :
= Diteliti
pendukung gigi pada maksila dan mandibular. Trauma dentoalveolar ini dapat
terjadi di segala usia dari anak – anak hingga orang dewasa. Salah satu akibat
dari soketnya. Gigi yang mengalami avulsi dapat dilakukan replantasi ulang
dan idealnya gigi avulsi harus disimpan di dalam media penyimpanan untuk
Salah satu contoh dari media penyimpanan gigi avulsi paling baik
terjadi dimana saja seperti di sekolah, di jalan, dan lain – lain. Oleh sebab itu,
dicari media alternatif lain selain HBSS seperti susu, air kelapa, dan saline
fisiologis. Media penyimpanan ini dapat menjaga viabilitas dari sel fibroblas.
et al., 2016).
30
C. Hipotesis
Ada perbedaan pada media penyimpanan gigi avulsi berupa susu, saline
fisiologis dan air kelapa dalam mempertahankan viabilitas sel fibroblas pada
ligamen periodontal.
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Dalam metode SLR
B. Unit Analisis
Viabilitas sel fibroblas pada gigi avulsi adalah kemampuan sel fibroblas
yang dapat hidup setelah disimpan dalam media penyimpanan gigi avulsi.
32
33
Pencarian literature
Basic Data : PubMed dan Google Scholar / Google
Cendekia
Hasil Pencarian
N = 116
Jurnal yang tidak dapat
diakses
N=5
Studi literatur ini dimulai dengan menggunakan kata kunci pada 2 basis
dibatasi untuk jurnal yang diterbitkan pada tahun 2010 – 2020. Jurnal yang
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi terdiri atas jurnal dengan
isi jurnal yang membahas tentang media penyimpanan gigi avulsi dengan
menggunakan susu, saline dan air kelapa. Kriteria eksklusi terdiri atas jurnal
34
D. Analisa Data
disajikan dalam bentuk deskriptif atau narasi. Analisa data dilakukan dengan
cara mencari sumber data berupa jurnal di web pencarian PubMed dan
dengan kriteria penelitian pada skripsi ini sehingga didapatkan 20 jurnal yang
kesimpulan.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Dari total 116 jurnal yang ditemukan pada mesin pencarian PubMed
dengan kriteria inklusi terdiri atas jurnal dengan isi jurnal yang membahas
dan air kelapa. Kriteria eksklusi terdiri atas jurnal dengan metode penelitian
Metode dan
Penulis, Analisa
Tujuan Sampel Variabel Waktu Hasil
Tahun, Judul Data
Simpan
Tujuan
Fajriyany, F. R., penelitian ini
Susu UHT
Harijadi, A., & adalah untuk Uji
lebih efektif
Kamadjaja, D. mengetahui Normalitas
daripada air
B. (2016). media Post test only Kolmogorov
Air kelapa
penyimpanan control group Smirnov, Uji
Mineral, kemasan untuk
Perbandingan terbaik gigi design Homogenita
27 gigi Susu menjadi media
Efektifitas Air avulsi dengan s dengan
marmut UHT, Air alternatif
Kelapa menggunakan air Waktu Simpan Levene Test,
Kelapa penyimpanan
Kemasan dan kelapa kemasan : 30, 60, 240 Uji
Kemasan gigi avulsi
Susu UHT dan susu UHT Menit Signifikansi
pada periode
sebagai Media yang dapat dengan Uji
30 – 240
Penympanan dengan medah Annova
menit.
Gigi Avulsi ditemukan di
masyarakat.
35
36
Hegde, S. K.,
Susu adalah
Bhat, S. S., Tujuan
media
Sargod, S. S., penelitian ini
penyimpanan
Rao, A., & yaitu untuk 30 gigi
Eksperimental gigi avulsi
Hegde, N. mengetahui premolar
Saline, Laboratoris terbaik jika
(2016). efisiensi yang
Susu, dan Student’s t- dibandingkan
penggunaan GC diekstraksi
GC Tooth Waktu test dengan GC
GC Tooth Tooth Mousse untuk
Mousse Simpan: 30 Tooth Mousse
Mousse Plus: A Plus yang keperluan
dan 60 menit Plus dan
Potential dibandingkan orthodontic
Saline dalam
Storage Media dengan susu dan
durasi 30
for Avulsed saline
menit.
Teeth
Air kelapa
dapat menjaga
viabilitas sel
lebih banyak
dibandingkan
susu dan saline
D’Costa, V. F., dalam waktu
Bangera, M. K., 45 menit. Air
Tujuan
Kini, S., Kutty, kelapa dapat
penelitian ini
S. M., & digunakan
adalah untuk
Ragher, M. pada Negara
menelitia
(2017). 40 gigi tropis karena
perbedaan tiga Uji Annova
premolar Eksperimental mudah
media Air dan
An in vitro yang Laboratoris ditemukan,
penyimpanan kelapa, Newman-
Comparison of diekstraksi sedangkan
yaitu air kelapa, Saline, Keuls Post
Coconut Water, untuk Waktu simpan: Negara yang
saline dan saline dan Susu Hoc
Milk, and keperluan 45 menit tidak beriklim
dalam menjaga Procedure
Saline in orthodontik. tropis dapat
viabilitas sel
Maintaining menggunakan
fibroblas dalam
Periodontal susu. Jika
ligamen
Ligamen Cell tidak tersedia
periodontal.
Viability keduanya,
saline dapat
digunakan
daripada
disimpan
dalam kondisi
kering.
and Muhammad mengetahui dari pig pewarna, Waktu simpan: Annova merupakan
Luqman perbedaan tiga kidney yang Susu UHT 3 jam media simpan
Rahardian macam susu dikultur tanpa rasa gigi avulsi
(2013). UHT untuk kemudian dan paling efektif
menjaga diinkubasi pewarna dalam
Viabilitas viabilitas sel dan susu mempertahank
Kultur Sel fibroblas gigi UHT an viabilitas
Fibroblas pada avulsi. tanpa sel fibroblas
Tiga Macam merk secara in vitro.
Susu Sapi UHT
Sebagai Media
Simpan Gigi
Avulsi (In Vitro)
Moura, C. C. Susu
G., Soares, P. rendah
B. F., de Paula Tujuan lemak
Reis, M. V., penelitian ini (Skim
Fernandes Neto, adalah untuk Milk),
A. J., Zanetta menyelidiki Susu UHT
Barbosa, D., & kemampuan air tidak Penggunaan
Soares, C. J. kelapa dengan rendah susu kedelai
(2014). pH yang telah lemak Eksperimental dan air kelapa
disesuaikan dan 52 gigi (Whole Laboratoris Uji Annova dapat menjaga
Potential of susu kedelai premolar Milk), dan Tukey viabilitas sel
Coconut Water untuk anjing Susu Waktu simpan: HSD fibroblas
and Soy Milk mempertahankan kedelai, 24 jam paling tinggi
for Use as viabilitas sel – Air dalam waktu
Storage Media sel ligamen kelapa, 24 jam.
to Preserve the periodontal HBSS,
Viability of dengan waktu Positif
Periodontal simpan pendek control
Ligamen cells: dan panjang. dan
an in vitro Negatif
Study control
Penggunaan
Tujuan aloe vera dapat
penelitian ini menjaga
Moazzami, F., adalah untuk viabilitas sel
Aloe vera,
Asheghi, B., & menilai lidah sebesar 98%
Susu
Sahebi, S. buaya sebagai dalam waktu
kedelai,
(2017). media Eksperimental 30 menit
HBSS, Uji One
penyimpanan 21 gigi Laboratoris media ini lebih
Susu, Way Annova
Effect of Four baru dalam premolar tinggi
Positif dan Tukey
Different Media mempertahankan anjing Waktu simpan: dibandingkan
control HSD
on Periodontal viabilitas sel gigi 30 menit dengan susu
dan
Ligamen Cells dan yang hanya
negative
Viability of Dry dibandingkan dapat
control
– Stored Teeth dengan susu menyimpan
kedelai, HBSS sekitar 65%
dan susu dalam waktu
30 menit.
39
Penggunaan
Bharath, M. J.,
saline sebagai
Sahadev, C. K.,
media
Ramachandra, Tujuan
penyimpanan
P. K. M., penelitian ini
gigi avulsi
Rudranaik, S., yaitu untuk
dapat menjaga
George, J., & membandingkan
96 sel kultur viabilitas sel
Thomas, A. empat media
dari gigi HBSS. Eksperimental dalam waktu
(2015). penyimpanan
premolar Air Laboratoris 15 – 90 menit
eksperimental Uji Annova
yang telah di kelapa, penggunaan
Comparative (HBSS, saline, dan MTT
ekstraksi Saline dan Waktu simpan: media
Evaluation of air kelapa dan assay
untuk Ekstrak 15, 30, 60, 90 penyimpanan
Four Transport ekstrak green
keperluan green tea menit dengan saline
Media for tea) untuk
orthodontik lebih tinggi
Maintaining menjaga
dibandingkan
Cell viabilitas dari
dengan
Transportation ligament
penggunaan
of an Avulsed periodontal.
ekstrak green
Tooth – An in
tea dan air
vitro Study
kelapa.
Efisiensi
penggunaan
ekstrak green
Tujuan dari
Hwang, J. Y., tea hampir
penelitian ini
Choi, S. C., sama dengan
adalah untuk Kultur sel
Park, J. H., & Eksperimental penggunaan
mengetahui ligamen HBSS,
Kang, S. W. Laboratoris HBSS namun
Ekstrak green periodontal Air Kran,
(2011). tidak lebih
tea sebagai yang Susu,
Waktu simpan: baik daripada
media didapatkan Green Tea SPSS
The Use of 60 menit, 180 susu. Tetapi,
penyimpanan dari gigi dan Green
Green Tea menit, 360 ekstrak green
gigi avulsi dalam premolar Tea
Extract as a menit, 720 tea masih
menjaga yang telah di Extract
Storage menit, 24 jam dapat
viabilitas sel ekstraksi
Medium for The digunakan
ligamen
Avulsed Tooth apabila
periodontal.
ketersediaan
HBSS sulit
didapatkan.
Ahangari, Z.,
Alborzi, S., Tujuan dari
Propolis dapa
Yadegari, Z., penelitian ini Putih
digunakan
Dehghani, F., adalah untuk Telur,
sebagai media
Ahangari, L., & membandingkan Susu,
60 gigi penyimpanan
Naseri, M. propolis 50%, HBSS,
anterior terhadap gigi
(2013). propolis 10%, Propolis Eksperimental
dengan satu avulsi. Namun
HBSS, susu dan 50%, Laboratoris Uji Annova
akar yang diperlukan
The Effect of putih telur dalam Propolis dan Tukey
diekstraksi adanya
Propolis as a menjaga 10%, Waktu simpan: HSD
untuk penelitian lagi
Biological viabilitas sel Positif 60, 180 menit
keperluan untuk
Storage Media ligamen control
prosthodontik memproduksi
on Periodontal periodontal dan
formulasi
Ligamen Cell dalam periode Negatif
standart untuk
Survival in an waktu yang control
propolis.
Avulsed Tooth : berbeda
An in vitro
40
study
Kapasitas
media
penyimpanan
gigi avulsi
dalam menjaga
viabilitas sel
Moreira‐Neto, Tujuan dari
fibroblas
J. J. S., penelitian ini
Air adalah sebagai
Gondim, J. O., yaitu untuk
mineral, berikut,
Raddi, M. S. G., mengevaluasi
Kultur sel Air dimana susu
& Pansani, C. efektifitas media Eksperimental
fibroblas kelapa, dapat menjaga
A. (2010). penyimpanan Laboratoris
yang diambil Saline, lebih baik
untuk gigi avulsi Uji Annova
dari cairan Air kelapa dibandingkan
Viability of berupa air kelapa Waktu simpan:
synovial dengan saline.
Human dalam menjaga 4 jam
sendi lutut sodium Sedangkan, air
Fibroblast in viabilitas sel
karbonat kelapa dengan
Coconut Water fibroblas dalam
dan Susu sodium
as a Storage ligamen
bikarbonat
Medium periodontal
dapat menjaga
lebih baik
dibandingkan
air kelapa
biasa dan air
mineral.
Susu kedelai
Silva, E. J. N.
dapat menjaga
L., Rollemberg,
viabilitas sel
C. B.,
Tujuan dari fibroblas
Coutinho-Filho, Air
penelitian ini hampir sama
T. S., Krebs, R. kelapa,
yaitu untuk Eksperimental Uji Annova dengan HBSS
L., & Zaia, A. air, susu,
mengevaluasi Laboratoris dan Uji dan susu. Jadi
A. (2012). Kultur sel di susu
efektifitas media Tukey dapat
DMEM dan kedelai,
penyimpanan Waktu simpan: Multiple disimpulkan
Use of Soymilk air gatorate,
gigi avulsi susu 2, 12 dan 24 Comparison bahwa susu
as a Storage egg white,
kedelai dengan jam Test. kedelai dapat
Medium for DMEN,
media simpan menjadi
Avulsed Teeth. dan HBSS
lain alternative
Acta
media
Odontologica
penyimpanan
Scandinavica,
gigi avulsi.
41
Yogurt dapat
Esber, C.,
digunakan
Sertac, P.,
sebagai media
MUyEsser ahu,
Uji penyimpanan
D., Pınar, K., Tujuan dari
Nonparamet gigi avulsi
OZgur önder, penelitian ini
ric Annova didasarkan
K., Rabia, P., untuk 36 gigi
dan pada nilai
Nuket, S. mengetahui manusia yang Eksperimental
Yogurt, disempurnak viabilitas yang
(2015). potensial yogurt baru dicabut laboratoris
HBSS, an dengan tinggi, namun
sebagai media yang
saline, dan Kruskall diperlukan
A Quantitative penyimpanan memiliki satu Waktu simpan:
susu Wallis dan penelitian
Analysis of a gigi avulsi yang akar dan 8 jam
Dunn’s yang lebih
Probiotic di bandingkan apeks tertutup
Multiple lanjut untuk
Storage Media dengan HBSS,
Comparisso menjadikan
for Avulsed susu dan saline
n Test yogurt sebagai
Teeth. Acta
media
Stomatologica
penyimpanan
Croatica
gigi avulsi.
Nabavizadeh,
M.,
Eksperimental
Abbaszadegan,
laboratoris
A.,
Tujuan dari Dalam
Khodabakhsi,
penelitian ini Waktu penelitian ini
A., Ahzan, S., Castor oil,
adalah untuk Simpan: minyak jarak
& Mehrabani, HBSS,
membandingkan 40 gigi disimpan tidak dapat
D. (2018). Susu,
kapasitas minyak manusia yang dalam keadaan dijadikan
positif Uji Kruskal
jarak sebagai dicabut untuk kering selama media
Efficiency of kontrol Wallis
media keperluan 30 menit penyipanan
Castor Oil as a dan
penyimpanan prostodontik kemudian yang ideal
Storage negatif
baru gigi avulsi disimpan untuk
Medium for control
dengan HBSS dalam media menyimpan
Avulsed Teeth
dan susu penyimpanan gigi avulsi.
in Maintaining
selama 45
the Viability of
menit
Periodontal
Ligament Cells.
Tujuan dari
Sharma, M. penelitian ini Tidak terdapat
(2016). yaitu untuk perbedaan
45 gigi
membandingkan Eksperimental yang
premolar
In Vitro viabilitas sel Susu, air laboratoris signifikan
yang dicabut
Periodontal fibroblas gigi beras, dan SPSS pada media
untuk
Ligament Cell avulsi yang putih telur Waktu simpan: penyimpanan
keperluan
Viability in disimpan dalam 30 menit susu, putih
ortodontik
Different media telur dan air
Storage Media. penyimpanan beras.
yang berbeda
42
Ahangari, Z.,
Alborzi, S.,
Yadegari, Z.,
Dehghani, F., Putih
Ahangari, L., & telur,
Tujuan dari Berdasarkan
Naseri, M. susu,
penelitian ini nilai viabilitas
(2013). HBSS,
adalah untuk 60 gigi Eksperimental Uji Annova sel, propolis
propolis
membandingkan anterior yang laboratoris dan dapat
The effect of 50% dan
viabilitas sel dicabut untuk disempurnak direkomendasi
propolis as a 10%,
fibroblas keperluan Waktu simpan: an dengan kan sebagai
biological postif
menggunakan prostodontik 12 jam Tukey HSD media
storage media kontrol
susu dan putih penyimpanan
on periodontal dan
telur. gigi avulsi.
ligament cell negatif
survival in an kontrol
avulsed tooth:
an in vitro
study.
HBSS adalah
media
Tujuan dari
penyimpanan
penelitian ini
Navit, S. paling efektif.
yaitu untuk
(2017). Namun, karena
membandingkan
Eksperimental ketersediaan di
efisiensi media 58 gigi HBSS, air
Nature’s laboratoris masyarakat
penyimpanan premolar kelapa,
Benefaction as SPSS tidak ada,
gigi avulsi yang yang telah aloe vera
a Life Saver for Waktu simpan maka media
berbeda untuk dicabut dan saline
an Avulsed 30 menit penyimpanan
menjaga
Tooth: An In tersebut dapat
viabilitas sel
vitro Study. diganti dengan
fibroblas pada
air kelapa dan
gigi avulsi
diikuti oleh
aloe vera.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
avulsi. Jika gigi tidak segera dikembalikan pada soketnya, maka gigi
2013).
jaringan ikat yang sangat khusus dengan komponen utama berupa kolagen
yang menghubungkan gigi dengan alveolus. Tipe sel yang dominan dalam
resorpsi akar gigi yang progresif dan diikuti oleh deposisi tulang pada
ruang tersebut sehingga terjadi ankilosis antara tulang dan gigi. Lamanya
(Kuswandari, 2004).
43
44
untuk gigi avulsi. HBSS memiliki pH yang seimbang yaitu 7.2 dan
bahwa HBSS dapat menjaga viabilitas sel sebanyak 94% dalam waktu 24
jam ketika dibandingkan dengan air kran, susu, green tea dan green tea
mempertahankan metabolism sel yang normal untuk waktu yang lama. The
bahwa saline dapat menjaga viabilitas sel sebanyak 50,56% dalam waktu
nutrisi dan glukosa yang sangat penting untuk viabilitas sel. Oleh karena
didalam buah kelapa. Air kelapa mudah diterima oleh tubuh manusia dan
merupakan sarana yang aman untuk rehidrasi terutama pada pasien dengan
defisiensi kalium. Zat – zat utama yang terkandung dalam air kelapa antara
fosfat ditemukan dalam jumlah konsentrasi yang lebih rendah. Air kelapa
bahwa air kelapa dapat menjaga viabilitas sel sebanyak 15% dalam waktu
menyatakan bahwa air kelapa dapat menjaga viabilitas sel sebanyak 13,9%
menyatakan bahwa air kelapa dapat menjaga viabilitas sel sebanyak 14,4%
dalam waktu 4 jam. Silva et al (2012) menyatakan bahwa air kelapa dapat
(2017) menyatakan bahwa air kelapa dapat menjaga viabilitas sel sebanyak
menyatakan bahwa air kelapa lebih baik daripada susu dan saline dalam
waktu simpan yang digunakan oleh peneliti berbeda – beda. Tetapi, karena
hidup sel – sel fibroblas yang ada di ligamen periodontal, maka dapat
Susu merupakan media penyimpanan gigi avulsi yang lebih baik jika
meliputi pH (6,5 – 7,2) dan osmolaritas 270 mOsm/L yang sangat cocok
dengan sel dari ligamen periodontal, sangat mudah ditemukan dan rendah
media penyimpanan gigi avulsi terbaik selain HBSS. Susu yang baik
yang segar dan pada kondisi dingin, sehingga cukup menyulitkan untuk
viabilitas sel sebanyak 83% selama 240 menit. Pada penelitian yang
48
pewarna memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan susu UHT tanpa
perasa serta susu UHT tanpa merk. Kandungan glukosa yang tinggi dalam
susu UHT tersebut berfungsi dalam metabolisme sel sehingga susu baik
karakteristik susu dan kemudahan akses saat terjadi trauma (Poi, et al.,
2013).
jumlah partikel zat yang terlarut per liter larutan. Sel tubuh dapat tumbuh
pada kisaran 230 – 400 mOsm/L dan kisaran pH 6,6 – 7,8. Media
sebagai media penyimpanan gigi avulsi yang dapat menjaga viabilitas sel
adalah bentuk dari cedera sel yang mengakibatkan kematian sel. Nekrosis
sel. Hal ini terjadi ketika sumber nutrisi ekstraseluler seperti asam amino
fragmentasi nucleus dan sel itu sendiri. Mutasi gen tersebut dapat memicu
pengatur dinamika kalsium dalam sel yang berguna dalam pengatur proses
siklus sel. Sehingga, apabila tidak terapat kalsium maka akan terjadi
B. Keterbatasan Penelitian
dalam penelitian kali ini memiliki tipe yang tidak sama. Sebagai contoh
adalah penggunaan susu dan air kelapa, sebagian besar jurnal tidak
mencantumkan jenis susu maupun jenis air kelapa yang digunakan dalam
A. Kesimpulan
saline fisiologis dan air kelapa. Maka, dapat disimpulkan sebagai berikut:
B. Saran
jenis susu dan air kelapa yang digunakan pada penelitian tersebut,
51
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah, A., Gamal, A. Y., Elyazeed, G. A., & Hamid, M. 2017. Egg White-
3(1), 101.
Adnan, S., Lone, M. M., Khan, F. R., Hussain, S. M., & Nagi, S. E. 2018. Which
is the most recommended medium for the storage and transport of avulsed
Ahangari, Z., Alborzi, S., Yadegari, Z., Dehghani, F., Ahangari, L., & Naseri, M.
Arbi, T. A., Novita, C. F., & Mulya, M. 2016. Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi
Ardan, R., Suhartina, I., Rikmasari, R., Subrata, G., Kurnikasari, E., & Firman,
17(3), 74-79.
52
53
Bharath, M. J., Sahadev, C. K., Ramachandra, P. K. M., Rudranaik, S., George, J.,
Caglar, E., Sandalli, N., Kuscu, O. O., Durhan, M. A., Pisiriciler, R., Ak Calıskan,
D’Costa, V. F., Bangera, M. K., Kini, S., Kutty, S. M., & Ragher, M. 2017. An In
RI.
Elfarisi, R. N., Susilawati, S., & Suwargiani, A. A. 2018. Kesehatan gigi dan
mulut terkait kualitas hidup anak usia 4-5 tahun di Desa Cilayung ( Oral
30(2), 85-94.
54
Esber, C., Sertac, P., MUyEsser ahu, D., Pınar, K., OZgur önder, K., Rabia, P., …
air kelapa kemasan dan susu UHT sebagai media penyimpanan gigi
Fitriani, D., Asmaningsih, E., & Rahardian, M. L. 2013. Viabilitas Kultur Sel
Fibroblas pada Tiga Macam Susu Sapi UHT Sebagai Media Simpan Gigi
Glickman, G. N., & Hartwell, G. R. 2008. Endodontic surgery. Ingle JI, Bakland
coconut water: a new storage media for avulsed teeth. Oral Surgery, Oral
e61-e65.
Haryuni, R. F., & Fauziah, E. (2018). Penatalaksanaan fraktur Ellis kelas II gigi
Hegde, S. K., Bhat, S. S., Sargod, S. S., Rao, A., & Hegde, N. 2016. GC Tooth
Hiremath, G., & Kidiyoor, K. H. 2011. Avulsion and Storage Media. Journal of
Hwang, J. Y., Choi, S. C., Park, J. H., & Kang, S. W. 2011. The use of green tea
Inayah, Y., & Herdiyati, Y. (2019). Penanganan avulsi dua gigi permanen pada
91.
Jain, D., Dasar, P. L., & Nagarajappa, S. 2015. Natural products as storage media
Khinda, Vineet IS, Gurpreet Kaur, Gurial S. Brar, Shiminder Kallar & Heena
165.
– 45.
Kurniawati, Y., Adi, S., Achadiyani, A., Suwarsa, O., Erlangga, D., & Putri,
Moazzami, F., Asheghi, B., & Sahebi, S. 2017. Effect of Four Different Media on
Moradian, H., Badakhsh, S., Rahimi, M., & Hekmatfar, S.2013. Replantation of
Moura, C. C. G., Soares, P. B. F., de Paula Reis, M. V., Fernandes Neto, A. J.,
Zanetta Barbosa, D., & Soares, C. J. 2014. Potential of coconut water and
soy milk for use as storage media to preserve the viability of periodontal
Nabavizadeh, M., Abbaszadegan, A., Khodabakhsi, A., Ahzan, S., & Mehrabani,
Ozan, Fatih., Zubeyde Akin Polat, Kursat Er., Ulku Ozan & Orban Deger.2007.
Poi, W. R., Sonoda, C. K., Martins, C. M., Melo, M. E., Pellizzer, E. P.,
Sanghavi, T., Shah, N., Parekh, V., & Singbal, K. 2013. Evaluation and
71.
Silva, E. J. N. L., Rollemberg, C. B., Coutinho-Filho, T. S., Krebs, R. L., & Zaia,
Alfabeta
Sharma, M., Sharma, S., Reddy, Y. G., Mittal, R., Agarwal, V., Singh, C., &
Udoye, C. I., Jafarzadeh, H., & Abbott, P. V. 2012. Transport media for avulsed
Velnar T., Bailey T., Smrkolj. 2009. The Wound Healing Process: an Overview of
Western.
Zaleckine, V., Peciuliene V., Brukiene, V., & Drukteinis, S. 2014. Traumatic
Zhao Y, Wieman HL, Jacobs SR, Rathmell JC. 2008. Mechanisms and methods in