Karya Tulis Ilmiah PIH - Reza Wiweka
Karya Tulis Ilmiah PIH - Reza Wiweka
AGAMA
Oleh:
GEDE REZA WIWEKA ARSANA
2019.1814.1.02
KELAS A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Analisis
Interelasi Ilmu Hukum dengan Ilmu Agama” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Mercy Marvel pada mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum. Selain itu, karya
tulis ilmiah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kaitan ilmu hukum
dengan ilmu agama bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mercy Marvel, selaku dosen
mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Saya menyadari, karya tulis ilmiah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
POLITEKNIK IMIGRASI i
2
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
1.5 Metode Penulisan Karya tulis ilmiah.............................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Tinjauan/Kajian Teoretis................................................................................3
2.1.1 Pengertian Ilmu Hukum.........................................................................3
2.1.2 Pengertian Ilmu Agama.........................................................................4
2.2 Pembahasan....................................................................................................6
2.2.1 Perbedaan Antara Ilmu Hukum dan Ilmu Agama.................................6
2.2.2 Persamaan Antara Ilmu Hukum dan Ilmu Agama.................................7
2.2.3 Interelasi Ilmu Hukum dengan Ilmu Agama.........................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
POLITEKNIK IMIGRASI ii
2
BAB I
PENDAHULUAN
POLITEKNIK IMIGRASI 1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan antara ilmu hukum dan ilmu
agama.
2. Untuk mengetahui dan memahami persamaan antara ilmu hukum dan ilmu
agama.
3. Untuk mengetahui dan memahami interelasi ilmu hukum dengan ilmu agama.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut.
a. Manfaat Teoretis
Untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan dengan melihat kenyataan pada prakteknya di lapangan, serta
penulisan karya tulis ilmiah ini dapat pula digunakan sebagai tambahan referensi
dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum tentang interelasi ilmu hukum dengan
ilmu agama
b. Manfaat Praktis
Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada
para pembaca terkait hubungan satu sama lain antara ilmu hukum dan ilmu
agama.
POLITEKNIK IMIGRASI 2
2
BAB II
PEMBAHASAN
POLITEKNIK IMIGRASI 3
2
penting. Lebih penting penegakannya dan perlindungan hukum yang diberikan kepada
masyarakat. Secara umum dapat disimpulkan definisi ilmu hukum adalah ilmu
pengetahuan yang objeknya adalah hukum. Kajian ilmu hukum tidak terbatas pada suatu
wilayah saja karena juga membutuhkan perbandingan mengenai hukum ditempat yang
berbeda. Demikian pula bahwa ilmu hukum mempelajari dan menelaah semua hal yang
berhubungan dengan hukum. Untuk itu secara sederhana, dapat dikatakan bahwa
definisi ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang obyek kajiannya atau obyek
telaahannya adalah hukum. Dalam konsep umum, rumusan pengertian hukum
setidaknya mengandung beberapa unsur sebagai berikut:
1. Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat.
Peraturan berisikan perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur perilaku manusia agar
tidak bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.
2. Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang untuk itu.
Peraturan hukum tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh lembaga atau
badan yang memang memiliki kewenangan untuk menetapkan suatu aturan yang
bersifat mengikat bagi masyarakat luas.
3. Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Peraturan hukum dibuat bukan
untuk dilanggar namun untuk dipatuhi. Untuk menegakkannya diatur pula
mengenai aparat yang berwenang untuk mengawasi dan menegakkannya
sekalipun dengan tindakan yang represif. Meski demikian, terdapat pula norma
hukum yang bersifat fakultatif/melengkapi.
4. Hukum memliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan hukum
akan dikenakan sanksi yang tegas. Sanksi juga diatur dalam peraturan hukum.
POLITEKNIK IMIGRASI 4
2
dari dua perkataan yaitu A dan Gama. A berarti tidak dan Gama yang berarti kocar-
kacir atau berantakan. Sehingga kata agama dapat diartikan dari gabungan dua suku
kata tersebut yaitu tidak kocar-kacir (Bashori, 2002:22). Berbeda dengan Gazalba yang
mengatakan bahwa kata agama berasal dari kata dasar gam yang memiliki pengertian
sama dengan go (bahasa Inggris) yang berarti pergi, dan setelah mendapatkan awalan
dan akhiran a menjadi agama yang berarti jalan. Dengan demikian pengertian dari kata
agama secara etimologis mengandung arti yang bersifat mendasar yang dimiliki oleh
berbagai agama yaitu agama adalah jalan, jalan hidup atau jalan yang harus ditempuh
oleh manusia dalam kehidupannya di dunia (Muhaimin, 2008:5-6).
Selain itu di Indonesia juga sering disebutkan mengenai religi yang berasal dari
bahasa Inggris yang berarti “berhati-hati” dan berpegang teguh pada norma-norma atau
aturan-aturan secara ketat. Dengan demikian religi dapat dikatakan sebagai suatu
keyakinan akan adanya kekuatan gaib yang suci, yang menentukan jalan hidup dan
memengaruhi kehidupan manusia, yang dihadapi secara berhati-hati dan diikuti jalan-
jalan dan aturan-aturan yang ketat sehingga tidak menyimpang dari jalan yang
ditetapkan oleh kekuatan gaib yang suci tersebut (Muhaimin, 2005:6).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Agama adalah ajaran
atau sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaandan peribadatan yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia serta manusia dengan
lingkungannya (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:15).
Agama dalam agama budha berarti tradisi yang diwariskan para guru secara
turun temuru atau sabda. Agama juga berarti aturan atau tata cara hidup manusia dalam
hubungannya Tuhan dan sesamanya (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1988:125).
Lain lagi dalam bahasa arab yang menyebut agama sebagai din. Salah Satu kata
din dapat dibaca pada QS- Al Kafirun ayat 6 “Lakum diinukum waliyadin”yang berarti
“untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Kata din sendiri memiliki arti “hutang”
atau sesuatu yang harus dipenuhi. Dalam bahasa semit kata din diartikan sebagai
undang-undang atau hukum (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1988:6-7). Dari kedua
pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kata din adalah undang-
undang atau hukum yang harus ditaati oleh manusia, dan ketika manusia itu tidak taat
hukum maka dia berhutang yang akan terus ditagih, serta akan mendapatkan balasan
jika tidak segera dibayar.
POLITEKNIK IMIGRASI 5
2
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian agama di atas, ilmu agama dapat
didefinisikan sebagai suatu keyakinan yang dimiliki oleh setiap individu mengenai
perintah dan larangan Tuhan, baik ketika berhubungan dengan sesuatu yang gaib,
individu dengan dengan individu lainnya, serta individu dengan lingkungannya untuk
mencapai sebuah tatanan kehidupan yang baik. Agama adalah sebuah koleksi
terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama
memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna
hidup dan/atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan
mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, atau gaya
hidup yang disukai. Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku,
kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-
tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat mencakup ritual, khotbah,
peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance,
inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari,
masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga mungkin
mengandung mitologi.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Perbedaan Antara Ilmu Hukum dan Ilmu Agama
Tabel 1 Perbedaan Ilmu Hukum dan Ilmu Agama
Antara ilmu hukum dan ilmu agama memiliki sumber yang berbeda. Ilmu agama
biasanya bersumber pada kitab suci. Jika ilmu agama bersumber pada kitab suci, ilmu
hukum merupakan segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan memaksa dan jika itu dilanggar maka akan mengakibatkan sanksi yang tegas
POLITEKNIK IMIGRASI 6
2
POLITEKNIK IMIGRASI 7
2
Bentuk ilmu hukum dan ilmu agama adalah berupa perintah dan larangan yang
harus dilakukan manusia dalam melakukan sebuah tindakan. Larangan dan perintah
dalam ilmu hukum dan agama bersifat memaksa dan mengikat. Larangan untuk
melakukan pencurian adalah salah satu contoh perintah untuk menghargai hak milik
orang lain sehingga negara (melalui peraturan perundang-undangan) melarang
perbuatan pencurian tersebut. Di dalam agama juga sama, yaitu berbentuk perintah dan
larangan. Perintah untuk menghargai sesama dan larangan untuk mencuri adalah salah
satu contoh perintah Allah yang tersurat dalam Al Qur’an. Antara ilmu hukum dan ilmu
agama bertujuan untuk menciptakan ketertiban individu dilingkungan masyarakat.
Hukum ada untuk mengatur tingkah laku individu dalam bertindak di lingkungan
masyarakat. Sedangkan agama lebih daripada hukum karena bukan hanya
dipertanggung jawabkan di dunia melainkan ketika melakukan kegiatan di masyarakat,
segala amal perbuatan yang baik maupun buruk akan dicatat dan dipertanggung
jawabkan kelak di alam akhirat.
POLITEKNIK IMIGRASI 8
2
harus disahkan menurut ajaran agamanya. Fenomena ini terjadi karena untuk
melaksanakan hukum yang dibuat oleh pemerintah. Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor I Tahun 1974 tentang Perkawinan, menyatakan bahwa
perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya
dan kepercayaannya itu. Hal ini yang memberikan salah satu bukti bahwa antara ilmu
hukum dan ilmu agama memiliki hubungan yang sangat erat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu hukum dan ilmu agama merupakan dasar yang dapat dijadikan pedoman
bagi manusia dalam bertindak dan bersikap. Dalam penerapannya, ilmu hukum dan
ilmu agama kerap diperdebatkan untuk lebih mana didahulukan. Antara ilmu hukum
dan ilmu agama terdapat interelasi yang membuat ilmu hukum dan ilmu agama
memiliki hubungan satu sama lain. Ilmu hukum dan ilmu agama memiliki persamaan
dan perbedaan yang mendasar. Hal tersebut menyebabkan antara ilmu hukum dan ilmu
agama tidak dapat disatukan konsepnya, tetapi dapat dipadukan sehingga mampu
berjalan beriringan di masyarakat. Ilmu agama cakupannya sangat luas, bukan hanya
sebatas ukuran baik dan buruk menurut kebenaran hati serta pikiran yang bersih, bukan
juga hanya sebatas perintah, larangan, dan sanksi yang bersifat lahiriah saja. Akan
tetapi, ada sanksi pada kehidupan setelah manusia meninggal. Berbeda dengan ilmu
hukum dimana ilmu hukum mengatur larangan dan keharusan dengan aturan sanksi
yang jelas yang dibuat oleh negara, serta keberadaan hukum sangat dipengaruhi oleh
rasionalitas manusia.
3.2 Saran
Sebagai seorang Taruna Politeknik Imigrasi, saran yang saya dapat berikan
terkait simpulan di atas adalah sebagai berikut.
1. Kita sebagai manusia haruslah memahami bahwa ilmu hukum dan ilmu agama
tidak dapat disatukan, tetapi harus dipadukan agar dapat berjalan beriringan
2. Kita sebagai manusia hendaknya memiliki kesadaran rasionalitas serta rasa
spiritual agar antara pikiran dan hati bisa seimbang sehingga kita dapat
POLITEKNIK IMIGRASI 9
2
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam mengambil suatu
tindakan atau keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Eri Hendro Kusuma, “Hubungan Antara Moral dan Agama dengan Hukum”, dalam
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Kediri: Universitas
Kahuripan Kediri, 2015).
Fuady, Munir. 2013. Teori-Teori Besar dalam Hukum. Kencana. Jakarta.
Kansil, C.S.T. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Balai Pustaka.
Jakarta.
DAFTAR INTERNET
POLITEKNIK IMIGRASI 10