Anda di halaman 1dari 3

M.K.

Biokimia Hasil Perairan K1 Hari/tanggal: Rabu/20 April 2022

RESUME JURNAL
Detection of Enzymes and Proteins Produced from Some Algae Isolated from
Iraqi Aquatic Environment

ZALFA NURALIFA
C3401201092

Judul : Detection of Enzymes and Proteins Produced from Some Algae


Isolated from Iraqi Aquatic Environment
Jurnal : Indian Journal of Ecology
Volume : Vol. 46, No. 2
Halaman : 413-416
Tahun : 2019
Penulis : - Ahmed Aidan Al-Hussieny
- Adel Saadi Alsaadi
- Manal A. Hasan

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi dua enzim (protease,
amilase) dan protein pada sepuluh isolat alga lokal, sembilan yang termasuk dalam
golongan ganggang biru-hijau dan satu ke ganggang hijau.

Metode Penelitian

Identifikasi alga yang diisolasi:


Alga yang diisolasi diidentifikasi dengan menggunakan slide hemositometer dan
diamati di bawah mikroskop majemuk daya X400.

Pengembangan alga:
Sepuluh genus alga diisolasi dari lingkungan perairan Irak. sembilan di antaranya
termasuk dalam divisi ganggang biru-hijau (Anabaena variabilia, Lyngbya digueti,
Lyngbya limenetic, Microcystis aeruginosa, Oscillatoria limosa, Oscillatoria
sancta, Phormidium mucicola, Spirulina laxissima, Westiellopsis prolific), salah
satu yang termasuk dalam divisi alga hijau Chrococcum sp., isolat alga dalam media
kultur yang dimodifikasi BG-11 ditanam dalam volume 1 L per isolasi di bawah
kondisi lingkungan yang sesuai 25 ± 2° dan kepadatan pencahayaan (300µE/m²/s)
dengan 16: 8 (terang: gelap).

Isolasi:
Menyiapkan media padat BG-11 dengan menambahkan 2% agar-agar yang
disterilkan dengan alat autoklaf, kemudian dituang ke dalam petri steril. Beberapa
tetes sampel dipindahkan ke permukaan media padat, kemudian ditempatkan dalam
kondisi terkendali 300µE/m²/s dan 25±2 C untuk jangka waktu 7-14 hari.
Perkembangan spesies alga diikuti dengan pemeriksaan mikroskopis, pemindahan
sebagian koloni alga yang sedang berkembang ke cawan petri yang berisi media
BG-11 dan dibiarkan tumbuh pada kondisi yang sama untuk tujuan memperoleh
alga tunggal (kultur Unialgal). Proses ini diulang sampai diperoleh satu kultur
murni. Petri ditempatkan dalam kondisi pengembangan sebelumnya yang sama
selama dua minggu untuk mendapatkan pertumbuhan yang sesuai. Kultur cair
diperiksa secara mikroskopis untuk memastikan bebas dari jenis alga lain dan kultur
diperbarui setiap dua minggu untuk menjaga kemurnian kultur.

Pemurnian:
Metode kultur axenic digunakan untuk mendapatkan isolasi murni tidak
terkontaminasi bakteri dan jamur dengan mengambil 50 ml kultur yang disimpan
di tempat gelap selama 24 jam pada suhu kamar kemudian ditempatkan dalam 10
ml media steril selama 2-3 jam. Kultur disentrifugasi 2000 siklus/menit selama tiga
menit. Ambil deposit dan cuci dengan air suling steril ulangi proses ini 10-15 kali.
Tumbuhkan sebagian kecil dari deposit dalam media kultur steril untuk tujuan
merangsang pertumbuhan. Diambil setetes kultur sebelumnya dan ditebarkan pada
media Nutrient Agar, diinkubasi pada suhu 37°C selama 18 jam untuk memastikan
kemurnian dan untuk menguji kultur tidak terkontaminasi bakteri.

Deteksi enzim ekstraseluler yang dihasilkan dari ganggang hijau-biru:


Deteksi enzim ekstraseluler amilase, protease betalaktase dan fosfatase yang
dihasilkan dari ganggang hijau dan hijau-biru diperkirakan dengan metode standar
Bernfeld (1955), Manachini (1989), Novick (1962), dan Lee (2000). Metode Laurie
digunakan untuk menentukan konsentrasi protein yang dihasilkan dari isolat alga.

Hasil

Hasilnya sembilan alga hasil isolasi (Anabaena variabilia, Lyngbya digueti,


Lyngbya limnetic, Microcystis aeruginosa, Oscillatoria limosa, Oscillatoria
sancta, Phormidium mucicola, Spirulina laxissima, Westiellopsis prolific) mampu
menghasilkan enzim protease dan amilase. Chrococcum sp. yang tergolong Alga
Hijau menghasilkan protease, -1 -1 amylase, dan betaalactase dengan konsentrasi
masing-masing 3,7, 0,374 dan 26,7 u ml, dan kemampuan produksinya sebesar
4,210 mg l. Produktivitas -1 enzim fosfatase berturut-turut adalah 0,06 dan 0,03 u
ml Anabaena variabilia dan Lyngbya digueti, sedangkan alklin enzim fosfat tidak
diproduksi di semua isolat alga yang dipelajari.

Kesimpulan

Alga memiliki sifat unik dan dapat dieksplorasi untuk produksi enzim skala
besar sebagai pabrik biokatalis di masa depan. Saat ini, cyanobacteria dan alga
dipandang sebagai: pabrik sel yang semakin menarik untuk memproduksi biofuel
terbarukan dan bahan kimia bioaktif karena kemampuannya untuk menangkap
energi matahari dan latar belakang genetiknya yang relatif sederhana untuk
manipulasi genetik.

Sumber

Al-Hussieny AA, Alsaadi AS, Hasan MA. 2019. Detection of enzymes and proteins
produced from some algae isolated from Iraqi Aquatic Environment.
Indian Journal of Ecology. 46(2): 413-416.

Anda mungkin juga menyukai