Anda di halaman 1dari 10

PEMUJAAN AGNI DALAM SAMA WEDA

Oleh
I Nyoman Suka Ardiyasa
Sekolah Tinggi Aagama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
Email: suka.ardiyasa@gmail.com

I Nyoman Raka Astrini


Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sukasada
Email: nyoman.rakaastrini@gmail.com

ABSTRACT
One of the Sama Weda holy book is discuss Agni worship which is believed to be able
to destroy sins and be able to provide information or efforts towards success or efforts to
obtain art. In the Reg Vedic scriptures, in the first mantram, the first Sukta at the first
Mandala Agni is called Purohita the devata which leads to prosperity and happiness. In
Sama Weda, Agni is said to be a witness who still exists today in every Hindu worship.
Agni is a visible manifestation of God Almighty who is very close to his people who are
believed to always give his holy light to help his people in life, where in the implementation
of the yajna ceremony conducted by his people Agni is always the witness as an
ambassador, chosen, in the organizer of the holy yajna because it is believed Agni who
gave all the wealth and protect his people from all suffering.

Keyword: Agni, Same Vedas

I. PENDAHULUAN
Agama Hindu sangat kaya dengan yang dimana apabila tidak dipahami dengan
berbagai simbol yang tersebar di tengah- baik fungsi dari simbol simbol tersebut akan
tengah masyarakat. Namun dalam proses menyebabkan penyalahgunaan dan
pemahamannya terkait dengan simbol- pelecehan terhadap simbol-simbol suci
simbol tersebut tidak seluruhnya agama Hindu (Artiningsih, 2020).
masyarakat mampu untuk memahami Kompleksitas kedudukan Tuhan dalam
makna dari simbol-simbol tersebut. konsepsi Hindu (terlebih di Bali) semakin
Banyak pertanyaan yang muncul dan tidak mudah dijelaskan dan dipahami oleh
mereka tidak puas dengan penjelasan bila pihak lain sehingga dalam pergaulan antar
tidak bersumber pada kitab suci Veda atau pemeluk agama acapkali Agama Hindu
Susastra Hindu lainnya (Anggraini & dianggap sebagai agama politeisme, agama
Somawati, 2020). Tiap-tiap simbol yang memuja banyak Tuhan, tetapi
mempunyai makna tertentu dan dengan sebenarnya tidaklah begitu adanya, dan hal
pemahaman terhadap makna tersebut, umat tersebut belum dipahami dan belum mudah
Hindu mengembangkan apresiasi terhadap dijelskan oleh semua umat Hindu.
simbol-simbol tersebut, yang pada Hindu menganut paham monoteisme,
akhirnya dapat meningkatkan sraddha dan mengakui satu Tuhan sebagai yang Esa.
bhakti umat dan akhirnya menuntun Keyakinan akan ke-Esa-an Tuhan dalam
tingkah lakunya dalam kehidupan. agama Hindu dinyatakan dengan dua cara
Pemahaman terhadap simbol- pandang, yaitu Tuhan yang memiliki sifat-
simbol di kalangan intern umat Hindu akan sifat Nirguna Brahman (Tuhan tidak
mencegah atau menghindarkan berwujud, dan merupakan jiwa suci) dan
penyalahgunaan fungsi dari simbol-simbol Tuhan yang bersifat Saguna Brahman

62
P ISSN 2598-6848
GENTA HREDAYA Volume 4 No 1 April 2020 E ISSN 2722-1415

(Tuhan diberi nama, bentuk,dan atribut vadanti” hanya satu Tuhan, tapi para
lainnya) (Dewi, 2020). Monotheisme bijaksana menyebutnya dengan banyak
transcendent keyakinan yang memandang nama, hal tersebut sangat erat kaitannya
Tuhan Yang Maha Esa berada jauh diluar dengan beranekaragam penggambaran
ciptaan-Nya. Tuhan Yang Maha Esa Tuhan melalui dewa-dewa sebagai
berada jauh diluar ciptann-Nya.Tuhan manifestasi atau wujud pribadi Tuhan Yang
Yang Maha Esa maha luhur, tidak Maha Esa. Penjelasan di atas menegaskan
terjangkau oleh akal pikiran manusia, yang kedudukan Tuhan sebagai yang Esa, namun
berikutnya adalah Monotheisme Immanen dipersonifikasi dengan berbagai nama,
keyakinan yang memandang bahwa Tuhan atribut, dan peran yang berbeda-beda. Jadi,
Yang Maha Esa sebagai pencipta alam Hindu bukan agama yang memuja banyak
semesta dan segala isinya, tetapi Tuhan Tuhan, melainkan agama yang memuja satu
Maha Esa itu berada diluar dan sekaligus Tuhan beserta percikan sinar dan jiwa Tuhan
di dalam ciptann-Nya. Hal ini dapat yang disebut berbagai nama dan sebagai
diibaratkan dengan sebuah gelas yang bentuk pujian (Gunawijaya, 2020). Begitulah
penuh berisi air dalam gelas yang penuh sesungguhnya keyakinan mengenai
berisi air, kemudian sebagian air tumpah penggambaran konsep pemujaan Hindu yang
dalam gelas tidak berubah (Titib, 2003:32). sesungguhnya yang kemudian
Berbagai pandangan tentang Tuhan diimplementasikan memlaui pemujaan
yang banyak dikaji melalui pendekatan dalam bentuk upacara Yadnya yang
filsafat Ketuhanan tentunya sangat dilaksanakan sebagai bentuk pemujaannya
diperlukan oleh masyarakat. Sebagaimana kepada para Dewa manifestasi Tuhan,
yang telah didijelaskan di atas bahwa teologi dimana dalam betuk pemujaan tersebut
veda adalah Monotheisme Transcendent, disesuaikan dengan bentuk, tugas, fungsi dan
Monotheisme Immanent, dimana bagaimana letak Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
wujud Tuhan tersebut yang berpribadi dan ajaran Weda (Suadnyana, 2020).
Tuhan yang tidak berpribadi, dalam wujud Pada umumnya umat beragama
Tuhan yang berpribadi inilah yang di dalam menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang
Veda digambarkan melalui beberapa personal, yaitu dalam penggambaran
kategori agar lebih mudah umatnya untuk personal tersebut berada dalam alam pikiran
memahami wujud dan bentuknya yaitu manusia sebagai yang serba mulia, suci,
penggambaran antrophomorphhic (manusia luhur, agung dan yang tinggi jauh di alam
dengan berbagai kelebihan seperti mata sana yang dikuatkan dalam mantram Veda
seribu, berkaki tiga, bertangan empat dan dimana dalam mantram-mantram tersebut
lain sebagainya), penggambaran mengandung ajaran filsafat ketuhanan yang
semiantrhophomorphich (sebagai setengah sangat tinggi. Dalam mantram-mantram
manusia atau setengah binatang) hal ini lebih tersebut pula menunjukkan bahwa alam
menonjol dalam purana seperti contohnya pikiran manusia sangatlah terbatas, dimana
Dewa Ganesa manusia berkepala gajah, manusia tidak dapat menjangkau yang maha
penggambaran terakhir adalah besar (Hartaka, 2020). Para Dewa
Unanthrophomorphic (tidak sebagai sesungguhnya adalah merupakan satu yaitu
manusia, melainkan sebagai binatang saja disebut degan devata, hal tersebut
misalnya Garutman atau Garuda, sebagai diyakinkan dengan mantram-mntram yang
tumbuhan saja misalnya soma dan lain kita jumpai dengan pernyataan yang non
sebagainya) (Titib, 2003:33). simbolis tentang satunya dewa-dewa dalam
Di dalam sumber Rgveda juga Dewa yang satu yaitu aspek Tuhan Yang
ditemukan konsepsi Tuhan yang tunggal Maha Esa. Dari penjelasan tersebut di atas
sebagai berikut “Ekam sat wiprah bahudha maka dalam penjelasan berikutnya akan
63
PEMUJAAN AGNI DALAM SAMA WEDA...(I Nyoman Suka Ardiyasa, Hal. 62-71)

kami jelaskan mengenai manifestasi Tuhan mesti diketahui oleh umat Hindu di Bali.
Yang Maha Esa dalam bentuk pemujaan Oleh sebab itulah dalam tulisan ini dibahas
dewa Agni di Bali sebagai salah satu wujud tentang keberadaan Agni yang disebutkan
keyakinan dalam bentuk pemujaan dewa di dalam Kitab Suci Sama Weda.
Bali, yang dimana hal tersebut sering
dilaksanakan oleh masyarakat Bali pada II. PEMBAHASAN
umumnya hanya saja sebagian besar belum 2.1 Pemujaan Agni Menurut Weda Kitab
paham mengenai konsep pemujaan yang suci Weda merupakan kitab
dilaksanakan, masyarakat hanya suci agama Hindu, selain itu kitab suci
melaksanakan kegiatan pemujaan atau Weda merupakan sumber ajaran agama
yang disebutkan dengan yadnya tersebut Hindu yang diyakini umatnya berisikan
berdasarkan pemujaan secara turun ajaran kesucian yang diwahyukan oleh
temurun, tetapi secara prinsip tattwa atau Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang
makna dari pemujaan tersebut belum Widhi Wasa), kemudian wahyu tersebut di
dipahami secara menyeluruh. terima oleh para Maha Rsi melalui
Penting agar diketahui bahwa dalam berbagai macam cara baik melalui gema
sumber ajaran agama Hindu yaitu yang yang diterima para Maha Rsi (svara nada),
berdasarkan susastra susastra Hindu dalam melalui pikiran para Maha Rsi dimasuki
hal ini Veda pemujaan terhadap para Dewa oleh sabda Brahman (Upanisad), melalui
sangatlah jelas adanya, yang dimana orang suci Rsi berhadapan langsung
disesuaikan dengan tugas dan fungsi Dewa dengan deva-deva (Darsanam), melalui
(Ida Sang Hyang Widhi Wasa), dan cara manusia berhadapan langsung dengan
disesuaikan dengan kebutuhan dari umatnya avatara-Nya (Avatara) (Krishna, 2020).
yang meyakininya, salah satunya seperti Weda di klasifikasikan menjadi dua
yang dibahas pada tulisan ini yaitu pemujaan bagian yaitu Weda Sruti dan Weda Smerti
Agni menurut kitab Sama Weda (Heriyanti, yang diyakini merupakan kitab yang tidak
2020). Dipilihnya kitab suci Sama Weda boleh diragukan kebenarannya karena
dalam membahas pemujaan Agni sebab, diyakini berasal dari Ida Sang Hyang Widhi
kitab suci Sama Weda adalah kitab suci yang Wasa. Bahasa yang digunakan di dalam
diyakini mampu menmghancurkan dosa- kitab suci Weda adalah Bahasa Sansekerta
dosa dan mampu memberikan keterangan yang dimana di populerkan oleh Maha Rsi
atau upaya-upaya menuju keberhasilan atau Panini, tetapi dalam perkembangan zaman
usaha memperoleh arta benda. Karena kitab kitab suci Weda pun mulai diterjemahkan
suci sama weda adalah Nyanyian Weda Suci oleh para penulis Indonesia, untuk
yang terdiri 1875 mantram, dan di mana mempermudah umatnya mempelajari dan
1800 mantram merupakan pengulangan memahami isi dari kitab suci Weda tersebut
daripada Rgveda dan 75 mantram yang lain. (Marselinawati, 2020). Jadi baik Weda Sruti
Di Bali nyanyian-nyayian kepada Ida Sang maupun Weda Smerti tidak diragukan lagi
Hyang Widhi Wasa dilakukan dengan kebenarannya karena merupakan wahyu
melantunkan kidung yadnya yang berisikan yang berlaku secara institusional ilmiah yang
kalimat-kalimat pujian terhadap para dewa, merupakan sumber utama dan pertama yang
kepada para rsi dan pitara yang dianggap dipedomani oleh umat-Nya, seperti yang di
berjasa menghubungkan manusia dengan jelaskan dalam kitab Manawa
beliau. Tidak terkecuali pemujaan agni, Dharmasastra.II.6 yang menegaskan bahwa
terdapat banyak nyanyian-nyanyian yang Idanim dharma pramananyaha
Wedo khilo dharmamulam
disebutkan dalam kitab suci sama weda (G. Smrticile ca tadwidam
Pudja., 16 : 1979) Agni merupakan salah Acaraccaiwa sadhunam
satu ista dewata yang penting yang
64
P ISSN 2598-6848
GENTA HREDAYA Volume 4 No 1 April 2020 E ISSN 2722-1415

Atmanastutirewa ca tujuh lidah, empat tanduk, tiga kaki


Terjemahannya: rambutnya dikepang dan berbusana merah.
Seluruh pustaka suci Weda adalah Pada kaki kiri dan kanannya terdapat arca
sumber pertama dari pada Dharma Svaha dan Svadha, mengendarai biri-biri
kemudian adat istiadat, dan lalu
tingkah laku yang terpuji dari orang- jantan.(Titib : 2003 : 169).
orang budiman yang mendalami ajaran Nama-nama lain dari Dewa Agni
pustaka suci Weda,juga tata cara yang dituliskan dalam kitab suci Weda
perikehidupan orang-orang suci dan diataranya; Jataveda (yang memiliki
akhirnya kepuasan dari pribadi. segalanya), Pavaka (yang menyucikan),
Jvalana (yang membakar), Vibhavasu (yang
Pandangan agama tentang Tuhan kaya dengan cahaya), Citrabhanu (yang
yang Maha Esa atau ajaran agama mengenai memiliki berbagai warna), Bhuritejas (yang
Tuhan disebut dengan “teologi”, sesuai bercahaya), Sikhin (yang berkobar-kobar),
dengan katanya yaitu teologi memiliki arti Matarisvan (yang berkembang melalui kayu
yang sangat kompleks yaitu salah satunya api), Pingesa (yang bercorak kuning),
adalah ilmu tentang Tuhan yang sesuai Hiranyakrt (yang menciptakan emas,
dengan sifatnya sifatnya adalah sebagai Plavanga (yang berkelap-kelip/berpijar),
keimanan dan dinamai atau diyakini oleh Vaisvanara (yang meresapi segalanya),
pemeluknya sesuai dengan imajinasinya Tomaradhana (yang membawa lembing),
untuk dapat mengimani dan Abjahasta (yang membawa bunga Padma),
mempersonifikasikan Beliau (Suadnyana, Sukra (yang bercahaya), Suci (yang murni/
2020). Penggambaran dalam wujud tertentu suci), Rohitasva ( yang keretanya ditarik
merupakan sebuah perwujudan umatnya oleh kuda merah) dan lain sebagainya (Titib
untuk memudahkan membayangkan Tuhan : 2003 : 169).
Yang Maha Esa, sesuai dengan sifat-sifat Pemujaan terhadap api (Agni) tentu
yang ditunjukkan-Nya sesuai dengan dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk
imajinasinya. Agni sagatlah sering disebut adaptasi manusia terhadap kekuatan
dalam Weda, disamping Dewa lainnya yaitu lingkungan alam (api) yang ada di
Indra dan Surya. Agni memiliki fungsi sekitarnya. Adaptasi lingkungan dapat
sebagai pendeta, sebagai duta, sebagai diartikan sebagai cara mahluk hidup atau
pemberi berkah, sebagai ahli Weda, sebagai manusia untuk mengulangi atau mengatasi
penjaga rumah sebagai saksi dan juga berbagai masalah lingkungan. Sistem
dikenal sebagai pengusir roh jahat kepercayaan ini diperkirakan sudah muncul
menyebabkan Agni tetap dimuliakan sampai atau dikenal sebelum munculnya agama-
saat sekarang. agama atau tradisi besar (Hindu, Budha,
Dalam weda kitab suci regveda, Islam, Kristen) di Bumi (Untara & Suardika,
dalam mantram pertama, sukta pertama pada 2020). Namun belum dapat diungkapkan
mandala pertama Agni disebut Purohita para kapan awal munculnya pemujaan terhadap
devata yang mengarah kepada kemakmuran kekuatan alam, khususnya pada unsur alam
dan kebahagiaan. Dalam Regveda Agni api. Pada peradaban manusia manusia yang
disebut sebagai saksi yang tetap eksis sampai tergolong tua di dunia, maka Sumeria/
kini dalam setiap pemujaan Hindu. Dalam Babilonia (di Irak atau Mesir abad 3500 SM)
Seni Arca, Agni dipuja pada candi atau sudah dikenal pemujaan Dewa Api.
mandir di India, digambarkan sebagai orang Kemudian pada Zaman Weda, di India juga
tua yang berbadan merah, perutnya besar, dikenal api sebagai salah satu unsur alam
memiliki enam mata, tujuh tangan, yang di puja dalam wujud Dewa Agni.
memegang sendok kecil dan sendok besar 2.2 Penggambaran Agni dalam Sama
sebagai pelaksana Agnihotra, mempunyai Weda
65
PEMUJAAN AGNI DALAM SAMA WEDA...(I Nyoman Suka Ardiyasa, Hal. 62-71)

Sama Veda berkaitan dengan doa- Engkau Agni, telah didiksa sebagai
doa. Dalam kata Sama “Sa” berarti ilmu Hotara pada setiap Yajna, oleh De-
pengetahuan (Vidya) dan “Am” berarti wa-dewa, diantara rumpun manusia.
karma. Bila Sa+Am dirangkaikan akan c) Agnim dutam wrnimahe hotaram
membentuk kata Sama dimana akar kata wicwam wedasan, asya yajnasya suk-
“Sa” berarti Tuhan Yang Maha sakti dan tratum
“Am” berarti Sang roh. Keduanya, dalam Terjemahannya :
kata Sama Veda menjadi sangat bermakna. Agni sebagai duta, kami pilih, penye-
Mantra-mantra Sama, ditinjau dari sudut lenggara Yajna suci, Hotara, pemilik
yang membuatnya menjadi dapat dari semua Arta.
dinyanyikan ,disusun dalam irama Rca. d) Agnir wrtrani jangghanad drawi-
Kelebuhan mantra yang dapat dinyanyikan nasyurwipanyaya, samiddhah sukra
ini menjadikannya memiliki keunggulan ahutan.
tersendiri (Windya, 2020). Doa-doa yang Terjemahnnya
dinyanyikan dalam pemujaan Dewa Dewa Dilayani dengan yajna, dinyalakan,
berfungsi untuk penyatuan Tuhan dan Sang benderang, melalui cinta akan lagu,
Roh. Penyatuan ini menjadi unsur yang semoga agni menurut, atas arta keka-
terpenting dalam mantra-mantra Sama. yaan, membunuh Wrtra sampai mati.
Ada 1875 mantra terkandung di dalam e) Preastam wo atihim stute mitramiwa
keenam bab nya (Mittal : 2011 : 4) priyam, agne ratham na wedyam.
Samaveda merupakan bagian dari Terjemahnnya :
Catur Veda yang disebut juga “Nyanyian Hamba berseru kepada tamu Mu
Veda Suci. Samaveda memuat 1875 yang tersayang, seperti teman yang
mantram atau mantra, yang dimana 1800 setia, O agni, engkau sebagai kereta,
mantram merupakan pengulangan dari mera-khmati kami kekayaan.
pada Rgveda dan 75 mantram yang lain f) Twam no agne mahobhih pahi
memang disusun dan dimuat dalam sastra wicwasya arateh, uta dwiso martyas-
ini. Dalam kitab Sama Weda banyak ya
dijelaskan mengenai pemujaan terhadap Terjemahnnya :
berbagai macam manifestasi dari Tuhan, O agni, engkau lindungi kami dari se-
salah satunya adalah Dewa Agni. Sama gala penderitaan, ya, dari semua ke-
Veda banyak menguraikan mengenai bencian manusia yang fana.
pemujaan terhadap Agni yang selalu dipuji g) Ehyu su brawani te’gna itthyetara gi-
agar dapat hadir sebagai saksi dalam segala rah, ebhirwadhasi indubhih
pelaksanaan upacara Yadnya yang Terjemahannya :
dilaksanakan oleh umat-Nya. Berikut O Agni, kemari karena nyanyian –
adalah penjelasan dalam sloka-sloka Sama nyanyian pujian lain akan hamba
Veda I.1.11 sebagai berikut : nyanyikan untuk-Mu
a) Agna a yahi witaye grnano hawyada h) A te watso mano yamat paramaccit
taye, ni hota satsi barhisi sadhasthat, agne twam kamaye gira
Terjemahannya : Terjemahnnya :
Agni datang kemari, di puji den-gan Semoga watsa menarik pikiranmu dari
nyanyian, ketempat upacara dan tempat tinggalMu yang megah, Agni,
penyelenggaraan yajna, duduk, se- hamba mencariMu dengan nyanyian
bagai hotara di atas rumput suci i) Twamagne puskaradadhyatharwan-
b) Twamagne yajnanam hota wicwesam iramanthata, murddhno wicwasya
hitah, dewebhirmaruse jane waghatah
Terjemahannya : Terjemahnnya :
66
P ISSN 2598-6848
GENTA HREDAYA Volume 4 No 1 April 2020 E ISSN 2722-1415

Agni, atharwan membawa Mu dari Terjemahannya :


langit dengan menggosok kepala dari Hamba mencari Mu dengan
semua yang mempersembahkan yaj- nyanyian, utusan, pembawa
na. persembahan, pen-guasa atas harta,
j) Agne wiwaswada bharasmabhyamu- kekal terbaik pada yajna.
taye mahe, dewo hyasi no drce c) Upa twa jamayo giro dedicatirhaw-
Terjemahannya: iskrtah, wayoranike asthiran.
O Agni, berilah kami sinar cahaya Terjemahnnya :
(Mu) yang cemerlang, untuk menja- Sedang menuju kepada tujuan
di penolong kami yang kuasa, karena mereka kepada Mu, saudara, pembuat
Engkau adalah Dewa kami yang tam- yajna, hymne, telah datang kepada
pak (Pudja :1979 :20). Mu ber-sama angin.
d) Upa twagne diwediwe dosawastrard-
Dari sloka-sloka di atas pada hiya wayam, namo bharanta emasi.
bagian satu menjelaskan bahwa Agni Terjemahannya :
merupakan manifestasi Tuhan Yang Maha Kepada Mu, yang menerangi malam,
Esa yang tampak yang sangat dekat dengan Agni dari hari kehari dengan doa,
umatnya yang diyakini selalu memberikan membawa kemuliaan kepada Mu,
sinar sucinya untuk menolong umatnya kami dating.
dalam hidup, dimana dalam pelaksanaan e) Jarabhodha tadwiwidhi wicewice ya-
upacara yajna yang dilaksanakan umatnya jniyaya, stomam rudraya drcikam
Agni lah yang selalu menjadi saksi sebagai Terjemahannya :
duta, yang dipilih, dalam penyelenggara Tolonglah, Engkau yang mengetahui
yajna suci karena diyakini Agni lah yang segala seruan, karya ini, hymne, yang
memberikan segala harta kekayaan dan indah dalam memuji Rudra, terpuji
melindungi umatnya dari segala disetiap rumah
penderitaan, dari semua kebencian manusia f) Pratityam carumadhwaram gopi-
pada kehidupan yang fana ini, sehingga thaya pra huyase, marud a gahi.
tidaklah dapat dipungkiri bahwa kitab suci Terjemahannnya :
sama weda menjelaskan Agni secara rinci Pada upacara caru yang tulus ini,
yang personifikasi Ida Sang Hyang Widhi Eng-kau dipanggil untuk minum
Wasa dalam fungsinya sebagai upasaksi seteguk seperti air susu, O Agni,
pada pelaksanaan upacara yajna yang datanglah bersama Marut.
dilaksanakan umat Hindu (Yhani, 2020). g) Acwam na twa warawantam wan-
Pada bagian berikutnya dalam kitab dadhya agnim namobhih, samrajan-
Sama Veda juga menjelaskan pentingnya tamadhwaranam
nyanyian-nyanyian suci yang perlu Terjemahannya :
dipersembakan umatnya sebagai wujud Dengan penghormatan, hamba
pemujaan terhadap Agni, yaitu dalam memuliakanMu, Agni seperti kuda
Sama Weda I.11.2 sebagai berikut : berekor panjang, cakrawati atas
a) Namaste agna ojase grnanti dewa kr- upacara suci
stayah, amairamitramarddaya. h) Aurwa bhrguwacchucimapna-
Terjemahnnya : wanawada huwe, agnim samudrawa-
Hormat pada Mu Agni, Dewa orang sasam
pada melagukan lagu suci memujimu Terjemahannya :
untuk kekuatan. Telah dipanggil sebagai Aurwa dan
b) Dutam wowicwawedasam hawyawa- sebagai Bhrgu, dipanggil sebagai
hanamatyam, yajisthamrijnase gira. Apnawana, hamba memanggil, Agni
67
PEMUJAAN AGNI DALAM SAMA WEDA...(I Nyoman Suka Ardiyasa, Hal. 62-71)

yang cemerlang berjubag samudra Hamba berseru kepada Agni, ia yang


i) Agnim indhano manasa dhiyam sac- memakmurkanmu, kemari untuk
eta martyah, agni mindhe wiwaswab- kekeluargaan yang kuat, sangat
hih sering pada upacara mulia.
Terjemahannya : b) Agnistigmena cocisa yamsad wicwam
Kalau ia menyalakan Agni, orang ha- nya trinam, agnirno wamsate rayim.
rus sepenuh hati mengikuti nyanyian; Terjemahannya :
Hamba menyalakan Agni sampai ia Semoga agni dengan ujung nyalanya
menyala yang tajam, melahap setiap kurban
j) Adit pratnasya retaso jyotih pacyanti yang dilempar kepadanya, semoga
wasaram, paro yadidhyate diwi. Agni memberikan kami harta dengan
Terjemahannya: berperang
Sesungguhnya, kemudian mereka me- c) Agni mrda maha janam, asyaya a de-
lihat sinar kemilauan dari benih perta- wayum, iyeta barhirasadam.
ma, Nyalakan dibalik sana Surga. Terjemahannya :
Agni, maha pengampun, maha besar,
Dari sloka di atas dapat dijelaskan engkau telah mendekati orang suci,
bahwa nyanyian suci penting untuk engkau telah dating untuk duduk
dilagukan dengan sepenuh hati dalam pada rumput suci
pelaksanakan upacara yajna guna untuk d) Agne raksa no anghasah prati sma
memanggil ataupun menghadirkan Agni dewa risatah, tapistha irajaro.
dalam upacara tersebut agar segala keinginan Terjemahnnya :
umatNya yang diharapkan dapat tercapai Agni memelihara kami dari kesu-
(Yogiswari, 2018). yang terpenting adalah sahan, habiskanlah musuh kami, O
apabila kita memiliki keyakinan untuk Dewa yang kekal dengan nyalamu
menghadirkan Agni maka dalam pelaksanaan yang terpanas.
upacara yang kita laksanakan sangatlah e) Agne yungkswa hi ye tawacwaso
diperlukan kesungguhan hati untuk dapat dewa sadhawah, aram
menghadirkan Agni dengan nyanyian suci wahantyacawah. Terjemahnnya :
yang sungguh-sungguh dilagukan untuk O agni, engkau dewa menjinakkan
mencapai persembahan yang utama maka kuda-kudaMu yang sangat luar biasa,
limpahan harta akan menghampiri umat Nya. yang tercepat membawamu dengan
cepat
Selain itu pada sloka ini diingatkan f) Ni twa naksya wicpate dyumantam
kepada pemujaannya melakukan pemujaan dhimahe wayam, suwiramagna
secara sungguh-sungguh dan juga dengan ahuta. Terjemahannya :
bentuk nyanyian-nyanyian suci dalam Sama Raja atas semua suku, yang semua ha-
Weda juga dijelaskan mengenai Agni adalah rus mencari, kami menghormati Mu
sebagai Dewa pengampun, yang merupakan dengan menyalakanMu, yang cemer-
Raja di atas segala Raja yang memberikan lang kaya akan orang-orang kuat.
pertolongan pada saat peperangan baik g) Agnirmurdha diwah kakutpatih prthi-
dalam memerangi kehidupan yang serba sulit wya ayam, apam retamsi jinwati.
seperti pada masa masa sekarang ini, hal Terjemahannya :
tersebut dijelaskan dalam bagian Sama Weda Agni adalah kepala dan setingginya
I.11.3 sebagai berikut : surge, raja atas bumi adalah Dia; Ia
a) Agnim wo wrdhantamadhwaranam percepat benih-benih air.
purutamam, accha naptre sahaswate. h) Imamu su twamasmakam sanim
Terjemahan : gayatram nawyamsam, agne dewesu
68
P ISSN 2598-6848
GENTA HREDAYA Volume 4 No 1 April 2020 E ISSN 2722-1415

pra wocah yang nyanyian-nyanyiannya engkau


Terjemahannya : sekarang inspirasikan penuh, eng-kau
O Agni, umumkanlah kasih saying yang hymnenya menolong untuk
ini, rezeki kami kepada Dewa-dewa, memperoleh lembu.
dan ini hymne pujian kami yang baru
i) Tam twa gopawano gira janist- Dalam sloka bagian tiga ini
hadagne anggirah, sa pawaka crdhi dijelaskan mengenai Agni adalah raja
hawam. diatas segala Raja yang selalu memberikan
Terjemahannya : kekuatan memberikan pertolongan kepada
Dengan nyanyian, O Agni, Angira umatnya yang dapat dilakukan oleh
Gopawana telah membawamu, den- umatnya melalui nyanyian-nyanyian suci
garlah olehMu yang cemerlang, dalam persembahan yajna yang dilakukan
pang-gilan hamba. umatnya, karena Agni adalah engkau yang
j) Pari wajapatih kawiragnir hawyanya penuh inspirasi yang selalu ada dan dekat
kramit, dadhadrantani dacase. dengan umatnya (Yogiswari, 2020).
Terjemahannya : 2.2 Sepuluh Aspek (Wujud) Api (Agni)
Agni, Maha kawi, Raja atas segala dalam Ritual
kekuatan telah bergerak disekeliling Dalam mantram pemujaan para
persembahan suci, memberikan yang pandita di Bali, Agni selalu diidentikan
berharga kepada yang menyampaikan dengan Brahma. Dalam seni arca atau lukis
persembahan belum pernah dijumpai gambaran fisik dewa
k) Udu tyam jatawedasam dewam wa- agni, kecuali dalam seni pertunjukan wayang
hanti ketawah, drce wicwaya suryam kulit, Agni digambarkan hanya sebagai
Terjemahannya : kepala raksasa (seperti ukiran Bhoma)
Pesuruh-pesuruhnya membawanya ke dengan rambutnya merupakan nyala api
atas, Dewa yang mengetahui semua yang berkobar. Dalam kegiatan ritual di Bali
yang hidup , Surya itu yang semua li- ada sepluh aspek atau wujud api dalam
hat. kegiatan ritual 5 dalam bentuk alami dan 5
l) Kawimagnimupastuhi satyadhar- dalam bentuk api alam. Berikut adalah 10
mamadhware, dewamamiwacatanam. aspek atau wujud api dalam ritual di Bali :
Terjemahannya : (a) Agni (api) pada umumnya yaitu api nyata
Sanjung Agni dalam upakara, maha atau yang potensial yang tersembunyi dalam
kawi yang hokum sucinya adalah sat- minyak, (b) Indra atau Vayu, kekuatan petir
ya, Dewa yang mengusir pergi pend- yang bersembunyi didalam mendung, api
eritaan angkasa, api antara bumu dan langit. Api ini
m) Camno dewirabhistaye cam no bha- merupakan sumber kebakaran besar dan api
wantu pitaye, cam yorabhi strawantu kebakaran hutan yang menakutkan (dava
nah agni). (c) Surya (matahari), api wilayah
Terjemahnnya : angkasa (kedevataan) yang menerangi bumi
Berbaiklah kepada Dewi yang mem- dikenal sebagai api kahyangan (Divya Agni).
berikan kami pertolongan, dan berbai- (d) Vaisvanara (yang meresapi segalanya)
klah kepada apa yang mungkin kami api kekuatan untuk mencerna, ditemukan
minum, semoga alirnya memberikan disemua benda dan tubuh mahluk hidup Api
kami kesehatan dan harta tersebut menykong kehidupan. (e ) Api yang
n) Kasya nunam parinasi dhiyo junwasi memusnahkan. Wujud api ini sangat
satpate, cam yorabhi strawantu nah menakutkan yang lahir dari dasar air dan
Terjemahannya: masih tersembunyi di bawah lautan, yang
O Dewa dari orang yang pemberani,
69
PEMUJAAN AGNI DALAM SAMA WEDA...(I Nyoman Suka Ardiyasa, Hal. 62-71)

senantiasa siap untuk menghancurkan umatnya yang diyakini selalu memberikan


dunia. Disebut sebagai api kuda jantan atau sinar sucinya untuk menolong umatnya
api bawah laut (vadava agni). dalam hidup, dimana dalam pelaksanaan
Selanjutnya aspek atau wujud api upacara yajna yang dilaksanakan umatnya
ritual terbagi menjadi (5) lima bagian yaitu Agni lah yang selalu menjadi saksi sebagai
(a) Brahma Agni (api yang sangat luas) duta, yang dipilih, dalam penyelenggara
digunakan selama pelaksanaan upacara yang yajna suci karena diyakini Agni lah yang
muncul sebagai api dunia. (b) Prajaptya agni, memberikan segala harta kekayaan dan
api yang diberikan kepada para Brahmana melindungi umatnya dari segala penderitaan.
ketika menerima benang upovita. Dengan api
ini mereka mempersembahkan upacara DAFTAR PUSTAKA
Agnihotra.(c) Garbyapatya agni, api untuk
kepentingan keluarga yang diperolah setelah Anggraini, P. M. R., & Somawati, A. V.
upacara perkaminan ditengah-tengah upacara (2020). PRAMANA DALAM
keluarga Api ini hendaknya dipelihara PERSPEKTIF PENALARAN
selama hidup. (d) Daksina Agni, api yang FILSAFATI. Genta Hredaya, 2(2).
ditunjukan atau digunakan dalam Artiningsih, N. W. J. (2020). ESTETIKA
persembahan kepada leluhur. (e ) Kravyada HINDU PADA PEMENTASAN
agni, api yang digunakan dalam upavara TOPENG SIDAKARYA DALAM
pembakaran jenasah. (Danielou dalam Titib UPACARA DEWA YADNYA.
170 : 2007). Genta Hredaya, 3(2).
Dewi, N. M. E. K. (2020). TEOLOGI
III. PENUTUP DALAM PEMUJAAN SIWA
Pemujaan Agni yang disebutkan LINGGA. Genta Hredaya, 3(2).
dalam Kitab Suci Sama Weda merupakan Eka Suadnyana, I. B. (2020).
bagian dari upaya pemahaman yang lebih IMPLEMENTASI NILAI ETIKA
mendalam bagi umat Hindu tentang HINDU PADA GEGURITAN NI
penggamabrab berbagai wujud atau SUMALA. Bawi Ayah: Jurnal
personifikasi Tuhan. Kitab Suci Sama Pendidikan Agama Dan Budaya
Weda dalam sub bagiannya membahas Hindu, 11(1), 100-116. https://doi.
pemujaan Agni yang diyakini mampu org/10.33363/ba.v11i1.445
menmghancurkan dosa-dosa dan mampu Gunawijaya, I. W. T. (2020). TEOLOGI
memberikan keterangan atau upaya-upaya SEKS DALAM PENCIPTAAN
menuju keberhasilan atau usaha KETURUNAN SUPUTRA. Genta
memperoleh arta benda. Kitab suci sama Hredaya, 3(2).
weda adalah Nyanyian Veda Suci yang Hartaka, I. M. (2020). MEMBANGUN
terdiri 1875 mantram, dan di mana 1800 SEMANGAT KEBANGSAAN
mantram merupakan pengulangan daripada PERSPEKTIF ETIKA HINDU.
Rgveda dan 75 mantram yang lain. Dalam Genta Hredaya, 3(2).
weda kitab suci regveda, dalam mantram Heriyanti, K. (2020). KEUTAMAAN API
pertama, sukta pertama pada mandala SEBAGAI SIMBOL DEWA AGNI
pertama Agni disebut Purohita para devata DALAM AKTIVITAS RITUAL
yang mengarah kepada kemakmuran dan KEAGAMAAN UMAT HINDU.
kebahagiaan. Dalam Regveda Agni disebut Jñānasiddhânta: Jurnal Teologi
sebagai saksi yang tetap eksis sampai kini Hindu, 2(1).
dalam setiap pemujaan Hindu. Agni Krishna, I. B. W. (2020). KAJIAN
merupakan manifestasi Tuhan Yang Maha MULTIKULTURALISME: IDE-
Esa yang tampak yang sangat dekat dengan IDE IMAJINER DALAM
70
P ISSN 2598-6848
GENTA HREDAYA Volume 4 No 1 April 2020 E ISSN 2722-1415

PEMBANGUNAN PUJA
MANDALA. Genta Hredaya, 3(2).
Marselinawati, P. S. (2020). FILSAFAT
KETUHANAN DALAM
BHAGAVAD GITA. Genta
Hredaya, 3(1).
Minsarwati, W. 2002. Mitos Merapi dan
Kearifan Ekologi. Kreasi Wacana :
Yogyakarta.
Pudja, Gede. 1979. Sama Weda. Departemen
Agama RI : Jakarta.
Semadi Astra Dkk. 2010. Mutiara Warisan
Budaya Sebuah Bunga Rampai
Arkeologis. Arkeologi Fakultas
Sastra Kerjasama dengan Progran
Studi Magister dan Program Doktor
Kajian Budaya Universitas Udayana
Denpasar.
Titib., I Made. 2007. Teologi dan Simbol-
Simbol dalam Agama Hindu.
Paramitha : Surabaya.
Untara, I. M. G. S., & Suardika, I. N. (2020).
MAKNA FILOSOFI AJARAN
SIWA BUDDHA DALAM
LONTAR BUBUKSAH. Genta
Hredaya, 3(1).
Windya, I. M. (2020). KAKAWIN ARJUNA
WIWĀHA: KAJIAN TEOLOGI
HINDU. Genta Hredaya, 3(2).
Yhani, Putu Cory Candra. “RELEVANSI
AJARAN SOCRATES DALAM
AGAMA HINDU.” Genta
Hredaya 3.2 (2020).
Yogiswari, K. S. (2020). Tabu, Perspektif
Filsafat Seputar Seksualitas
Manusia. Nilacakra.
Yogiswari, K. S. (2018). PENDIDIKAN
HOLISTIK JIDDU
KRISHNAMURTI. GUNA
WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN
HINDU, 5(1).
Suadnyana, I. B. P. E. (2020).
AJARAN AGAMA HINDU
DALAM GEGURITAN
KUNJARAKARNA. Genta
Hredaya, 3(1).

71

Anda mungkin juga menyukai