Anda di halaman 1dari 3

SESTUDIO

Kabupaten Sidoarjo mempunyai blangkon atau ikat kepala yang khas. Namanya adalah
Udeng Pacul Gowang, penutup kepala dengan ciri khas ada lubang di atas, dilengkapi
variasi di bagian belakang berupa dua lipatan yang berdiri seperti Pacul Gowang atau
cangkul yang sudah gupil. Udeng dalam Bahasa Jawa penutup kepala dari kain merupakan
bagian kelengkapan sehari-hari pria di pulau Jawa dan Bali.

Penggunaan iket bagi pria akil balik pada masa lalu menjadi keharusan karena dipercaya
melindungi mereka dari roh-roh jahat, selain untuk fungsi-fungsi praktis seperti wadah
/pembungkus, selimut, bantalan untuk mengangkut beban di kepala dsb, sedangkan saat ini
lebih diperuntukkan sebagai aksesoris dan upaya melestarikan budaya.

Udeng merupakan ikat kepala yang sering digunakan bersama dengan pakaian adat
tertentu dan juga digunakan sebagai pelengkap pakaian pengantin pria seperti yang
dipakai orangorang saat itu pada masa Kerajaan Jenggala.

MATERI KAJIAN RISET


SESTUDIO

Bahan baku utama Udeng Pacul Gowang harus menggunakan motif batik khas Sidoarjo.
Udeng Pacul Gowang ini memiliki arti penuh makna. Kewibawaan, berilmu tinggi, rendah diri
dan senantiasa bertaqwa merupakan gambaran bagi lelaki Sidoarjo yang mengenakan
udeng. Tiap sisi dari udeng pun memiliki ciri yang istimewa. Filosofi Udeng Pacul Gowang
yaitu penutup kepala gowang yang artinya tertutupnya sebagian kepala melambangkan
keseimbangan antara terbukanya pikiran prajurit dan upaya merahasiakan atau menutup
keburukan dirinya untuk kewibawaannya.

Buncen runcing bentuk yang menyerupai gunung melambangkan jiwa teguh dan kokoh, selain
itu seorang prajurit harus pandai, cerdas dan berilmu tinggi. Buncen tumpul melambangkan
sifat seorang prajurit harus rendah diri dan andap asor untuk dapat menyatu dengan
masyarakatnya. Penutup tengkuk melambangkan tertutupnya tengkuk. Prajurit harus dapat
melihat kesalahan dirinya sendiri sebelum menyalahkan orang lain. Tengkuk (jithok)
merupakan simbol dari diri kita.

MATERI KAJIAN RISET


SESTUDIO

Achmad Irfandi dan Sutiyono, pengrajin Udeng Pacul Gowang asal Dusun Bendet, Desa
Wonoayu, Sidoarjo. Berhasil membuat Pemerintah Daerah Sidoarjo mengeluarkan kebijakan
baru yaitu mewajibkan Aparatur Sipil Negara di Sidoarjo untuk menggunakan Udeng Pacul
Gowang saat dinas di satu hari tertentu dalam satu minggu sebagai bentuk upaya
pelestarian kekayaan budaya Kabupaten Sidoarjo.

MATERI KAJIAN RISET

Anda mungkin juga menyukai