Anda di halaman 1dari 22

MENELUSUR WARISAN MASA

Panduan Projek Penguatan Profil


LAMPAU
Pelajar Pancasila

TEMA:
KEARIFAN
LOKAL
PROJEK P5

KEARIFAN
LOKAL
Setiap negara di dunia itu memiliki keunikannya tersendiri, termasuk juga negara
Indonesia. Negara kita begitu unik, saking uniknya kalau ada nominasi untuk negara
yang paling unik, maka Indonesia pasti masuk sebagai salah satu nominasinya, bahkan,
mungkin keluar sebagai juaranya.

Keunikan Indonesia sendiri berasal dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal yang ada
di Indonesia. Bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya
masing-masing.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, sama seperti kebanyakan adat, tradisi, dan
budaya, kearifan lokal yang ada di berbagai daerah semakin banyak yang tergerus
zaman. Alih-alih mempertahankan kearifan lokal yang sudah turun-temurun dari nenek
moyang, banyak anak muda yang menggantinya dengan pandangan-pandangan dari luar
yang justru belum tentu ada benarnya atau bahkan hanya akan merusak kearifan lokal
yang sudah ada.
PROJEK P5

Pengertian Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa


yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah
kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan
kemampuan sendiri.
Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya
dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di
Indonesia, Kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca
jatuhnya rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998.
Lebih lanjut kearifan lokal juga didefinisikan sebagai kemampuan
beradaptasi, menata, dan menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain
yang menjadi motor penggerak transformasi dan penciptaan
keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasa.
PROJEK P5

FUNGSI KEARIFAN LOKAL

 Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam.


 Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia.
 Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
 Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
 Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi komunal atau
kekerabatan dan pada upacara pertanian.
 Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben
dan selametan roh.
Bermakna politik atau hubungan kekuasaan patron client (tidak
sejajar) ,dsb.
PROJEK P5

KARAKTERISTIK KEARIFAN LOKAL

 Harus menggabungkan pengetahuan kebajikan yang


mengajarkan orang tentang etika dan nilai-nilai moral
 Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai
alam, bukan untuk menghancurkannya
 Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas
yang lebih tua
 Kearifan lokal dapat berbentuk nilai, norma, etika,
kepercayaan, adat-istiadat, hukum, adat, aturan-aturan
khusus.
PROJEK P5

CIRI- CIRI KEARIFAN LOKAL


 Mampu bertahan di tengah gempuran budaya luar
yang semakin canggih
 Memiliki kemampuan menyediakan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan unsur-unsur dari budaya luar
 Mempunyai kemampuan penggabungan atau
pembauran terhadap unsur budaya luar ke dalam
budaya asli.
 Mempunyai kemampuan mengendalikan, memberi
arah pada perkembangan budaya.
PROJEK P5

KEARIFAN LOKAL
DAERAH

• MADIUN
• PONOROGO
• MAGETAN
PROJEK P5

KEARIFAN LOKAL DAERAH


1.KESENIAN DAERAH
A.DONGKREK - MADIUN
PROJEK P5

SEJARAH KESENIAN DONGKREK


 Kesenian ini diberi nama “Dongkrek” karena diambil dari bunyi musik yang
mengiringi, yaitu suara dari kendang yang berbunyi “dung” dan suara dari
korek yang berbunyi “krek” jika digesek. Kemudian, dua kata tersebut
disatukan menjadi nama “Dongkrek”.
 Kesenian Dongkrek bermula dari Desa Mejayan yang saat itu dipimpin oleh
Raden Ngabehi Lo Prawirodipuro sedang mengalami musibah berupa pagebluk
yang mematikan.
 Pagebluk itu dikenal dengan nama Pageblug Mayangkoro . Banyak warga yang
meninggal secara mendadak. Kemudian, Raden Ngabehi Lo Prawirodipuro
bertapa untuk meminta pertolongan. Dalam pertapaannya, beliau mendapat
sebuah petunjuk agar membuat suatu tarian yang mengiringi keluarnya
makhluk jahat dari Desa Mejayan.
 Dari petunjuk itulah kemudian Raden Ngabehi Lo Prawirodipuro menciptakan
sebuah kesenian Tari Dongkrek. Kemudian, Tari Dongkrek berkembang di
seluruh wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
PROJEK P5

 Kesenian Dongkrek dibawakan oleh penari yang mengenakan berbagai


topeng yang memiliki watak dan filosofi masing-masing
 Topeng raksasa menggambarkan makhluk jahat yang menyebabkan
pagebluk di Desa Mejayan. Topeng raksasa sendiri terdiri dari: topeng
raksasa merah, topeng raksasa hitam, dan topeng raksasa kuning. Masing-
masing topeng raksasa tersebut menggambarkan watak kejahatan dan
keburukan yang berbeda-beda.
 Topeng perempuan diberi nama Roro Perot dan Roro Ayu. Mereka
menggambarkan penduduk desa yang diincar oleh makhluk jahat. Topeng
orang tua menggambarkan manusia baik hati yang menolong perempuan
yang ingin diculik oleh makhluk jahat.
PROJEK P5

Perkembangan Kesenian Dongkrek

 Saat ini, Dongkrek berkembang menjadi tiga kesenian. Pertama,


sebagai kesenian asli yang menjadi ritual sakral tolak bala di desa
asalnya, yaitu Desa Mejayan.
 Kedua, sebagai sarana hiburan rakyat yang dipentaskan.
Pementasan ini bertujuan untuk mengembangkan warisan leluhur
yang dimiliki Kabupaten Madiun. Beberapa sanggar kesenian di
Madiun mendupliksai kesenian Dongkrek dengan tambahan
jumlah penari dan alat musik pengiring.
 Ketiga, sebagai kebudayaan yang diajarkan di sekolah agar
generasi selanjutnya mengenal kebudayaan lokal di daerahnya.
Kesakralan ritual kesenian Dongkrek dengan pakem-pakemnya
masih dilestarikan dan dijaga keasliannya hingga sekarang.
PROJEK P5

B. REOG- PONOROGO
 Reog merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut,
dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo
dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog
dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat
kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
 Tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat,
mengandung unsur magis, penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu
merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping. Ada dua ragam bentuk
reog Ponorogo yang dikenal saat ini, yakni Reog Obyog dan Reog Festival.
 Dalam pertunjukan reog di tampilkan tokoh:
 WAROK: Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada
pengendapan batin
 Jathil adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog
 Bujang Ganong atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang energik, kocak
sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri 
 Klono Sewandono atau Raja Klono adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki
pusaka andalan berupa cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Pecut Samandiman 
 Singo Barong adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan paling
dominan dalam kesenian Reog Ponorogo
PROJEK P5

TOKOH SENI REOG PONOROGO

Jathil
Singo Barong

KlonoSewandono

Warok

Bujang Ganong
PROJEK P5

C.TARIAN JALAK LAWU-MAGETAN


 Penamaan tari jalak lawu bermula dari cerita
tentang burung jalak yang terdapat di Sarangan,
lereng Gunung Lawu dengan nama jalak lawu.
Burung jalak lawu dipercaya sebagai penuntun
para pendaki yang tersesat di Gunung Lawu.
 Burung jalak lawu lebih sering terlihat pada sore
hari di kawasan pos dua atau dengan ketinggian
700 mdpl. Ciri dari burung ini adalah bulu yang
berwarna cokelat dan bulu pada bagian dada yang
berwarna kuning gading. Paruh dan kakinya
memiliki warna senada dengan warna pada bulu
bagian dada.
 Burung jalak lawu dipercaya sebagai jelmaan
Wongso Menggolo, salah satu pengikut setia Prabu
Brawijaya V. Berdasarkan cerita zaman dahulu,
Raja Brawijaya V mengasingkan diri ke kawasan
Puncak Gunung Lawu kurang lebih 600 tahun lalu.
Gerakan Tari Jalak Lawu menggambarkan gerak
burung yang lincah indah dengan warna bulunya
yang gemerlapan
PROJEK P5

2. BATIK
Melihat setiap motif batik berarti melihat berbagai makna tentang suatu
daerah yang terkandung di dalamnya. Batik menjadi gambaran banyak
tentang sejarah perjalanan masyarakat Indonesia. Yang tampak bukanlah apa
yang bisa dilihat sekilas mata, namun apa yang terkandung. Dengan pola
yang beragam tersebut diekspresikan manusia berupa hasil-hasil kesenian,
budaya, simbol, doa, adat istiadat, kultur dan tradisi sebagai media
penyampaian dan pemaknaan.  
Akan sangat membanggakan jika dalam gagasan itu dapat dilihat kenyataan
bahwa gerak motif batik yang membedakan keragaman keindonesiaan, yang
turut andil menjadi bagian dari sebuah ide, gagasan serta tujuan yang mulia
dalam memperkenalkan sekaligus memamerkan kain Batik dengan   pelbagai
ciri kedaerahan.  
PROJEK P5

A.CONTOH BATIK MADIUN

Batik Kampung Psilat Batik Kenongorejo

Batik Pecelan

Batik Seger Arum


PROJEK P5

B.CONTOH BATIK PONOROGO

BATIK BATIK REOG


MERAK

BATIK KENDANG

BATIK KUDA LUMPING


PROJEK P5

C. CONTOH BATIK MAGETAN

BATIK KENONGO MULYO

BATIK PRING

BATIK CIPRAT
PROJEK P5

3. MAKAN KHAS DAERAH


 Makanan khas daerah adalah makanan yang sering atau biasa
dikonsumsi disuatu daerah dengan karakter yang biasanya
mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan
menghasilkan makanan dari sayur-mayur sebab iklim
pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas
atau pedas, untuk menghangatkan tubuh.
 Setiap daerah mempunyai karakteristik makanan khas sendiri-
sendiri. Sebab hasil alam yang dijadikan olahan makanan
juga berbeda-beda. Namun, pada umumnya bahan makanan
itu bersumber dari hewani seperti telur, ayam, daging, ikan
dan susu serta dari nabati seperti sayuran, buah-buahan,
umbi-umbian dan serealia.
PROJEK P5

A.MAKANAN KHAS DAERAH MADIUN


KRUPUK PULI
MADU MONGSO

PECEL

MANCO

GETHUK LINDRI
PROJEK P5

B.MAKANAN KHAS DAERAH PONOROGO

DAWET GEMPOL

GETHUK GOLAN
GETHI

JENANG MIRAH
SATE AYAM
PROJEK P5

C.MAKANAN KHAS DAERAH MAGETAN

JERANGKING LONTONGTAHU KECAP

CARANG MAS

WAJIK KETAN LEMPENG

Anda mungkin juga menyukai