Anda di halaman 1dari 2

Ayok Log In AISNU

Oleh: Salman Akif Faylasuf


Tak bisa dipungkiri, sudah sejak dulu pesantren menjadi ujung tombak pendidikan di
Indonesia. Tercatat, pondok pesantren adalah sistem pendidikan pertama di Indonesia.
Keberadaan pesantren menjadi entitas penting dalam perjuangan menjaga kemerdekaan
Indonesia.
Pesantren adalah cakrawala yang tidak berujung. Ia laksana sumur tanpa dasar yang tidak
akan pernah habis untuk dikaji dan diarungi, khususnya di Nusantara ini. Kitab kuning sebagai
warisan para ulama klasik dari berbagai penjuru dunia, sekian disiplin intelektual dan khazanah
spiritual dengan berbagai mazhab, menyatu-padu dengan kearifan tradisi khas Indonesia di
Pesantren. Oleh karena itu, kekhasan Islam-Indonesia adalah Pesantren, bukan yang lain.
Selain melakukan pengajaran kepada para santri, pondok pesantren (hari ini) juga
berperan penting dalam dakwah-dakwah digital. Salah satu komunitas yang hari ini berperan
dalam dunia digital adalah AIS Nusantara (AISNU). Adalah komunitas santri dari berbagai
pondok pesantren di penjuru Nusantara yang mengembangkan kemajuan informasi dan teknologi
di kalangan pesantren.
AISNU yang awalnya merupakan perkumpulan admin instagram santri, namun kini
menjadi komunitas yang cukup berpengaruh di ranah digital. Adanya kesadaran para anggota
AISNU untuk menyebarlaskan konten Islami menjadi warna baru dalam dakwah Islam yang
ramah.
AISNU lahir dikarenakan semakin masifnya akun media sosial yang bertebaran
memberikan sajian yang tidak berimbang. Mengingat, media sosial sebagai tempat bertemu
secara virtual memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat.
Syahdan, komunitas AISNU bisa dikatakan sebagai produk jurnalistik yang berbasis
keislaman dan kepesantrenan yang memiliki visi memperluas jaringan dakwah digital dengan
prinsip yang berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di masa
kekinian.
Sebagai sumber rujukan digital santri, AISNU tetap menjaga tradisi lama tanpa
meninggalkan budaya baru serta mengajak santri-santri melek akan perkembangan teknologi.
Tentu saja, yang diinginkan AISNU adalah tumbuh-kembangnya daya produktivitas dan
kreativitas para santri se dunia dengan memproduksi konten-konten yang positif. Tidak amatiran.
Tak hanya itu, AISNU, sebagai perkumpulan santri nusantara, juga mengharapkan para
santri-santri mampu membangun ekosistem digital yang besar. Bahkan lebih dari itu, AISNU
ingin mencetak dan melahirkan generasi baru di masa depan yang memiliki wawasan
pengetahuan di berbagai aspek bidang keilmuan, khususnya yang bergerak di bidang media.
Penting dicatat, bahwa sebenarnya konsep damai yang diusung oleh AISNU adalah
mengkampanyekan gerakan toleransi dan moderat. Karena itu, tak heran jika acara dan kegiatan
yang dilakukan oleh AISNU selalu berskala nasional. Berharap gerakan toleransi dan
moderatisme tidak lagi hadir dalam bentuknya yang hiper-moderat dan ideasional, melainkan
hadir dengan wujud yang lebih segar dan lebih progresif. Hingga nantinya dapat diproyeksikan
sebagai sebuah pijakan teoritis dalam membangun spirit perjuangan kelas di akar rumput.
Wallahu a’lam bisshawab.

Anda mungkin juga menyukai