Tak bisa dipungkiri, sudah sejak dulu pesantren menjadi ujung tombak pendidikan di Indonesia. Tercatat, pondok pesantren adalah sistem pendidikan pertama di Indonesia. Keberadaan pesantren menjadi entitas penting dalam perjuangan menjaga kemerdekaan Indonesia. Pesantren adalah cakrawala yang tidak berujung. Ia laksana sumur tanpa dasar yang tidak akan pernah habis untuk dikaji dan diarungi, khususnya di Nusantara ini. Kitab kuning sebagai warisan para ulama klasik dari berbagai penjuru dunia, sekian disiplin intelektual dan khazanah spiritual dengan berbagai mazhab, menyatu-padu dengan kearifan tradisi khas Indonesia di Pesantren. Oleh karena itu, kekhasan Islam-Indonesia adalah Pesantren, bukan yang lain. Selain melakukan pengajaran kepada para santri, pondok pesantren (hari ini) juga berperan penting dalam dakwah-dakwah digital. Salah satu komunitas yang hari ini berperan dalam dunia digital adalah AIS Nusantara (AISNU). Adalah komunitas santri dari berbagai pondok pesantren di penjuru Nusantara yang mengembangkan kemajuan informasi dan teknologi di kalangan pesantren. AISNU yang awalnya merupakan perkumpulan admin instagram santri, namun kini menjadi komunitas yang cukup berpengaruh di ranah digital. Adanya kesadaran para anggota AISNU untuk menyebarlaskan konten Islami menjadi warna baru dalam dakwah Islam yang ramah. AISNU lahir dikarenakan semakin masifnya akun media sosial yang bertebaran memberikan sajian yang tidak berimbang. Mengingat, media sosial sebagai tempat bertemu secara virtual memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Syahdan, komunitas AISNU bisa dikatakan sebagai produk jurnalistik yang berbasis keislaman dan kepesantrenan yang memiliki visi memperluas jaringan dakwah digital dengan prinsip yang berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di masa kekinian. Sebagai sumber rujukan digital santri, AISNU tetap menjaga tradisi lama tanpa meninggalkan budaya baru serta mengajak santri-santri melek akan perkembangan teknologi. Tentu saja, yang diinginkan AISNU adalah tumbuh-kembangnya daya produktivitas dan kreativitas para santri se dunia dengan memproduksi konten-konten yang positif. Tidak amatiran. Tak hanya itu, AISNU, sebagai perkumpulan santri nusantara, juga mengharapkan para santri-santri mampu membangun ekosistem digital yang besar. Bahkan lebih dari itu, AISNU ingin mencetak dan melahirkan generasi baru di masa depan yang memiliki wawasan pengetahuan di berbagai aspek bidang keilmuan, khususnya yang bergerak di bidang media. Penting dicatat, bahwa sebenarnya konsep damai yang diusung oleh AISNU adalah mengkampanyekan gerakan toleransi dan moderat. Karena itu, tak heran jika acara dan kegiatan yang dilakukan oleh AISNU selalu berskala nasional. Berharap gerakan toleransi dan moderatisme tidak lagi hadir dalam bentuknya yang hiper-moderat dan ideasional, melainkan hadir dengan wujud yang lebih segar dan lebih progresif. Hingga nantinya dapat diproyeksikan sebagai sebuah pijakan teoritis dalam membangun spirit perjuangan kelas di akar rumput. Wallahu a’lam bisshawab.