Paper Reading
Paper Reading
Umumnya pemeriksaan biokimia digunakan untuk melengkapi metode lain dalam penilaian
status gizi, misalnya data penilaian konsumsi pangan, klinis dan antropometri telah terkumpul
tetapi dengan adanya data biokimia masalah gizi yang spesifik agar dapat lebih mudah
diidentifikasi.
Zat besi
Ada 3 faktor utama yang menjadi kesetimbangan besi dalam tubuh dan
mencegah seseorang tidak kekurangan besi. Pertama, asupan besi. Kedua,
simpanan besi dan ferrit, ketiga, kehilangan besi. Asupan besi ditentukan oleh
kuantitas, maksudnya banyaknya besi yang dimakan melalui makanan dan
minuman, dan kualitas yaitu bioavalablity besi dari makanan atau minuman,
maksudnya mudah tidaknya besi yang berasal dari makanan/minuman diserap
oleh usus. Jumlah besi dari makanan/minuman yang diserap dalam tubuh
ditentukan oleh kebutuhan tubuh terhadap besi dan berbagai ferrit yang
mempengaruhi bioavalability dari besi yang dimakan melalui
makanan/minuman. Simpanan besi sangat bervariasi pada setiap orang,
tergantung pada jenis kelamin, dan status besi. Besi yang terikat pada ferritin
siap untuk digunakan dibandingkan dengan besi
yang terikat pada hemosiderin. Pada kasus seseorang yang menderita kekurangan besi kronik, maka
simpanan besi pada sumsum tulang, limpa dan hati akan dipecah lebih dahulu, setelah jaringan yang
kekurangan besi terjadi. Begitu juga sebaliknya, begitu terjadi kesetimbangan positif pada besi, maka
simpanan besi akan bertambah.
HB:
gurangi sensitivitas pengukuran. Kekurangan zat gizi lain juga dapat menyebabkan anemia, yang mana
nilai Hb juga rendah, sehingga tidak spesifik untuk menyatakan bahwa Hb yang rendah disebabkan oleh
kekurangan besi. Sebagai contoh kekurangan vitamin A, vitamin B6 dan Vitamin B12, riboflavin, asam
folat, dan zat tembaga. Berikut ini batasan kadar Hb.
Infeksi parasit, juga dapat menyebabkan menurunnya Hb dalam darah. Sebagai contoh malaria yang
disebabkan oleh protozoa Plamodium Falciparum yang menyebabkan turunnya konsentrasi Hb. Pada
kasus cacing dan parasit lain (schistosoma) dapat juga menurunkan Hb dan menurunkan status besi.
Penyakit lain juga memperngaruhi Hb seperti penyakit infeksi kronik, inflamasi, dan penyakit kronis
seperti HIV-AIDS, perdarahan dan Energy-Protein Malnutrition dan lainnya dapat menurunkan kadar Hb
darah. Orang yang merokok, ternyata dapat meningkatkan kadar Hb pada orang dewasa, karena terjadi
penurunan pada kapasitas pembawa oksigen meningkat dari adanya carbon monoksida yang
menginduksi tingkat carboxy hemoglobin.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh
seseorang kekurangan unsur iodium secara terus menerus, dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kekurangan iodium memberikan gambaran klinik yang semuanya disebut Iodine Deficiensy Disorders
(IDD) yang meliputi gondok Endemik dan Kretin. Spektum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai
stadium, kretin endemik yang terutama ditandai oleh gangguan mental, gangguan pendengaran,
gangguan pertumbuhan pada anak dan orang dewasa, kadar hormon rendah, dan angka lahir dan
kematian bayi meningkat. Kekurangan iodium dapat menurunkan konsentrasi hormon tiroid dan
hormon perangsang-tiroid atau TSH meningkat, sehingga kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak
iodium. Jika kekurangan berlanjut, maka sel kelenjar tiroid membesar. Pembesaran kelenjar tiroid
dinamakan gondok. Gondok biasanya disertai dengan gejala-gejala yaitu malas dan lamban, kelenjar
tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan bayi
lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang disebut
kretinisme.