Oleh :
Ririn Apriani (I14120056)
Koordinator Mata Kuliah :
Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Vegetarian merupakan gaya hidup yang sedang populer masa kini. Banyak
orang memiliki alasan lingkungan hidup dan kesehatan untuk menjadi vegetarian.
Hal ini terkadang menjadi masalah kesehatan dan berkurangnya asupan gizi bagi
seseorang. Kondisi sebaliknya dapat terjadi jika perencanaan menu vegetarian
dilakukan dengan sangat terencana hingga menurunkan resiko penyakit ktonis.
Tujuan
Mengukur intake makanan dan status gizi kelompok vegetarian di Swedia
yang berumur 16-20 tahun dengan beberapa metode.
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan kepada 30 orang vegetarian (15 laki-laki dan 15
perempuan) dan 30 orang omnivora (15 laki-laki dan 15 perempuan). Seluruh
reponden telah cocok berdasarkan umur, jenis kelamin, dan tinggi badan.
Perhitungan konsumsi makanan dilakukan sebanyak 2 kali dalam selang waktu 12 minggu selama 1-2 jam dalam rentang Agustus 1997-Juni 1998 dengan metode
recall. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pola makannya.
Ukuran porsi dilihat dari URT, 3D food model, dan foto porsi. Makanan
yang dikonsumsi dan suplemen di entry ke program Stor MATs 4_03e.
Perhitungan vitamin dan mineral dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan tiap
kelompok (vegetarian atau omnivora). Berat badan diukur dengan tambahan 0,1
kg dan tinggi ditambah 0,5 cm.
Pengeluaran energi diperkuat dengan metode Double Labeled Water selama
14 hari. Perhitungan nitrogen, sodium, dan potasium dihitung dari urin 24-jam.
Perhitungan sodium dan potassium urin dengan Flame Atomic Absorption
Spectrophotometry.
Hemoglobin, serum Fe, ferritin, total ikatan Fe, tingkat kejenuhan
transferrin, dan konsentrasi sel imun dihitung lewat sampel darah. Sampel darah
yang dipakai adalah sampel darah puasa yang diambil selama tiga kali rentang 1
minggu setelah recall. Pengukuran hemoglobin dilakukan dengan menggunakan
cyanmethemoglobin dan absorbansi smpel di EDTA-containing tubes. Zat besi
diukur dengan colorimetric assay. Ferritin diukur dengan immunoturbidimetric
assay. Ikatan antar Fe diukur dengan alkalin buffer-reductant solution. Vitamin
B12 dan folat diukur dengan folate radioassay. Analisis statistik dilakukan dengan
program SPSS.
Tabel 3 Asupan vitamin dan mineral (termasuk suplemen) dari 30 vegetarian dan
30 omnivora
sumber
KESIMPULAN
Asupan zat gizi berdasarkan kebutuhan pada orang dewasa yang vegetarian
sangatlah bervariasi karena bantuan suplemen walaupun asupan kalsium dan
selenium masih tetap dibawah anjuran. Terdapat banyak metode yang dapat
digunakan untuk mengukur asupan zat gizi makro maupun mikro pada vegetarian.
Mengukur pengeluaran energi dapat menggunakan metode doubly labeled water,
pengeluaran Na, K, dan N dengan metode urin 24 jam, dan mengukur asupan
vitamin mineral dengan analisis darah responden menggunakan metode yang lebih
spesifik untuk beberapa vitamin dan mineral.