Anda di halaman 1dari 270

LOGO

Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan(KOSP)
Tahun Pelajaran 2023/2024

Sekolah Dasar No. ………

Jl………………………….

Kecamatan Kuta Kabupaten Badung


IDENTITAS SEKOLAH

NAMA SEKOLAH : SD………….

NPSN : ………………

ALAMAT SEKOLAH : KECAMATAN KUTA , KABUPATEN BADUNG

NAMA KEPALA SEKOLAH : ………………………………………

NAMA KOMITE SEKOLAH: …………………………………………..


MOTTO
……………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
….
Berdiri : ………………

NSS : …………………..

NPSN : ……………………

TERAKREDITASI : ………………….
KOP DINAS

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memperhatikan pertimbangan dari komite Sekolah serta hasil Validasi dari Pengawas Sekolah maka
dengan ini Kurikulum Satuan Pendidikan Sekolah Dasar No. …… Kecamatan Kuta , Kabupaten Badung
Tahun Pelajaran 2023/2024 mulai tanggal 10 Juli 2023 berdasarkan keputusan Kepala Satuan Pendidikan SD
No…… …..

Disahkan :Kabupaten Badung

Pada Tanggal :………………..

Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala SD No………….

(…………………….} (…………………………………..)
.- NIP. ………………………

Mengessahkan
Kepala Dinas Pendidikan , Kepemudaan dan
Olah Raga Kabupaten Badung
. Pembina Utama Muda, IV/c

I Gusti Made Dwipayana, SH., M.Si


NIP. 19701106 199603 1 002
KOP SEKOLAH

LEMBAR PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN

Dengan ini memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, hasil validasi pengawas Sekolah, dan
Rekomendasi Korwil Disdikpora Kec Kuta , dan Pengesahan dari Bapak Kepala Dinas Pemdidikam
Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung, maka Kurikulum SD No………. ditetapkan dan
diberlakukan tahun pelajaran 2023/2024

Mengetahui Tanggal Penetapan/

Ketua Komite Pemberlakuan, 10 Juli 2023

SD No. …………. Kepala SD ……………..

…………………… ……………………………

NIP………………………..
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KORWIL DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KECAMATAN KUTA SELATAN
Jln.Lingkar Timur Udayana Kampus Unud Jimbaran-Kuta Selatan. Tlp 08179714961

REKOMENDASI

NOMOR : /////////////////////Korwil.Disdikpora Kec, Kuta.

Berdasarkan hasil validasi dan analisis Tim Pengembang Kurikulum ( TPK )Kecamatan Kuta,
Kabupaten Badung terhadap Kurikulum SD No……... Korwil Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga
Kecamatan Kuta memberikan Rekomendasi kepada :

Nama Sekolah : ………………………

Kepala Seklah : ……………………….

NIP. : ………………………..

Alamat Sekolah : ………………………….

Email Sekolah : ………………………….

Sebagai persyaratan memproleh persetujuan untuk melakukan Kurikulum Tahun 2023/2024 yang telah
disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang bersangkutan, oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung.

Demikian Surat Rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Kuta , 1 Juli 2023


Korwil Dinas Pendidikan Kepemudaan
Dan Olah Raga Kecamatan Kuta

Ni Putu Warasimi, S.Pd,.M Pd.


NIP. 19700814 199304 2 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi wasa/Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
rahmat-Nya “ Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD No. ……… Tahun Pelajaran 2023/2024
ini dapat disusun sesuai dengan rencana Penyusunan Kurikumlum SD No………….Tahun Pelajaran
2023/2024 ini merupakan salah satu upaya mengimplementasikan Sistem Pendidikan Nasional,Standar
Nasional Pendidikan dan Kurikulum Merdeka kedalam pembelajaran 2023/2024 ini, kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada :

1. Seluruh warga/staf Dewan Guru / Pegawai SD No………….. dan Komite sekolah yang telah
membantu penyusunan kurikulum ini serta Unsur masyarakat.
2. Korwil Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kecamatan Kuta , Kabupaten Badung beserta
jajarannya atas arahan dan pembinaanya terkait dengan penyusunan kurikulum ini.
3. ………………. selaku pengawas SD Kecamatan Kuta yang sudah banyak membimbing proses
penyusunan Kurikulum SD No……………..
4. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung beserta Tim KTSP atas
arahan dan bimbingannya terkait dengan penyususnan Kurikulum ini.

Disadari bahwa Kurikulum ini dilihat dari materi dan tampilanya masih jauh dari sempurna. Untuk itulah
masukan-masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan kurikulum ini pada masa akan
datang.

Kuta 28 Juni 2023


Kepala SD No. …………..

………………………………
NIP. ………………………
DAFTAR ISI MENYESUAIKAN INSTRUMEN VALIDASI ( SESUAIKAN)
DAFTAR ISI MENYESUAIKAN INSTRUMEN VALIDASI ( SESUAIKAN)

COVER

HALAMAN JUDUL

1 (JUDUL .TAHUN PELAJARAN,LOGO SEKOLAH.,NAMA SEKOLAH,ALAMAT SEKOLAH ….i

2. HALAMAN IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN (MEMUAT IDENTITAS SEKOLAH SECARA LENGKAP.

MELIPUTI NPSN,NAMA SEKOLAH.ALAMAT,KEPALA SEKOLAH,KOMITE SEKOLAH……………..ii

3 HALAMAN PENGESAHAN .( MEMUAT RUMUSAN.KALIMAT /PENGESAHAN KURIKULUM


DITANDATANGANI KEPALA SEKOLAH , KOMITE SEKOLAH DAN KEPALA DINAS DISERTAI CAP
STEMPEL............................................................................................ …………………………………………….ii

- HALAMAN PENETAPAN (MEMUAT RUMUSAN.KALIMAT PENETAPAN KURIKULUM


DITANDATANGANI KEPALA SEKOLAH DAN KOMITE SEKOLAH DISERTAI CAP STEMPEL)
……………………………………………………………………..iii

- REKOMENDASI . DARI KORWIL............................................................................................................. iv


4 KATA PENGANTAR...................................................................................................... v

5 HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….vi

BAB I KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN ...........................................................................

A. Karakteristik Satuan Pendidika……………………………………….

6 Menggambarkan kondisi keunikanSekolah dalam hal peserta didik,guru,tenaga kependididkan


budaya dan social lingkungan ( berdasarkan analisis KONTEKS/SWORT

7 . LANDASAN HUKUM……………………................................................. .
Memuat Landasan hokum penyusunan Kurikulum Operasional Sekolahsecara lengkap

BAB II VISI ,MISI DAN TUJUAN SEKOLAH ...........................................................................................

8 A VISI (MENGGAMBARKARKAN BAGAIMANA PESERTA DIDIK MENJADI SUBJEK DALAM TUJUAN


JANGKA PANJANG SEKOLAH DAN NILAI NILAI YANG DITUJU.

NILAI NILAI YANG MENDASARI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN AGAR PESERTA DIDIK DAPAT
MENCAPAI PROFIL PELAJAR PANCASILA )

9 B. MISI MENJAWAB BAGAIMANA SEKOLAH MENCAPAI VISI, MEMBERIKAN ARAH DALAM


MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH SESUAI DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

10 C TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN( TUJUAN INI MENGGAMBARKAN TAHAPAN TAHAPAN PENTING


DAN SELARAS DENGAN MISI DAN STRATEGI SATUAN PENDIDIKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
PENDIDIKANNYA TUJUAN SATUAN PENDIIKAN memuat TUJUAN JANGKA PENDEK ,TUJUAN JANGKA
MENENGAH DAN TUJUAN JANGKA PANJANG YANG MENGACU PADA TUJUAN PENDIDIKAN
NASIONAL DAN TUJUAN PENDIDIKAN DASAR

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A, PENGORGANISASIANPEMBELAJARAN

1 MUATAN KURIKULUM

1,1 INTRA KURIKULER

11 Mengatur muatan dan struktur kurikulum sesuai dengan Keputusan Mendikbud ristek no 56 thn 2022 dan kurikulum
2013/kurikulum darurat .Memuat alokasi waktu per mata pelajaran sesuai Struktur kurikulum yang berlaku baik yang
direguler maupun system blok Serta memuat diskripsi mata pelajaran umum ,mata pelajaran pilihan dan mata
pelajaranlocal

1,2 KOkurikuler ( P5)

12. – Menjelaskan pengelolaan proyek jang mengacu pada P3 pada tahun pelajaran dengan memeilih 2 tema dalam

Setahun
-Memuat deskripsitema dan kegiatan P5 BK yang akan dilaksanakan

- Memuat Modul Pembelajaran P5 yang akan dilaksanakan

1,3 Ekstra kurikuler

13 - Memuat pengaturan pelaksanaan Ekstra Kurikuler pada Satuan Pendidikan( memuat pengaturan pelaksanaan ekstra
ku- rikuler wajib dan pilihan)

- Memuat jenis tujuan maupun pelaksanaan Ekstra kurikuler

2 PENGATURAN BEBAN BELAJAR

14 Mengatur beban Belajar sesuai Fase dan Klas pada KurikulumMerdeka maupun Kurikulum2013/ Kurikulum
Darurat

15 3 Program Inklusif

Mendiskripsikan Program Inklusif pada Satuan Pendidikan

164 Kriteria kenaikan klas dan kelulusan ( ,III,,VI) memuat kriteria kelulusanserta kenaikan klas sesuai panduan
penilaian yang berlaku

17,5 Kriteria ketuntasan Minimal (,III,,VI) memuat prosedur dan Penetapan KKM pada Satuan Pendidikan untuk
pelaksanaan Kurikulum 2013/Kurikulum Darurat MemuatKKM satuan pendidikan untuk Kurikulum 2013/ Kurikulum
Darurat

186 KALENDER AKADEMIK( Kalender akademik menjelaskankegiatan pembelajaran klas I- Klas VI selama 1 tahun
Pelajaran

Memuat Alokasi waktu miggu efektif belajar

Memuat table kalender

Memuat table jadwal kegiatan

Memuat jumlah waktu efektif

Memuat table perhitungan hari efektif belajar

19Perencanaan Pembelajaran

- Menggambarkanrencana pembelajaran selama 1 tahun


- Berisi Alur PEMBELAJARAN untuk satuan pendidikan yang sudah melaksanakan pembelajaran secara
integrase
- Memuat Asesmen
- Memuat Asesmen pada P5
BAB IV PENDAMPINGAN EVALUASIDAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

20 A PENDAMPINGAN

- Memuat format pendampingan


- Pendampingan untuk mengembangkan kompetensi paedagogik

21 B EVALUASI

- EVALUASI TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN


- Memuat foemat kegiatan yg terdiri dari…

22 C PENGEMBANGANPROFESIONAL

- MEMUAT FORMAT KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL


- PROGRAM PENINGKATAN PROFESIONAL GURU

23 D PENUTUP

LAMPIRAN

24CP

25 ATP

26 MODUL AJAR

27 MODUL P5

28 SK TPK

29 RENCANA KERJA TPK

30 INSTRUMEN VALIDASI KOSP


BABI
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan

Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu. Kualitas


masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara menjadi bangsa
yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.

Sekolah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat menyiapkan peserta
didik menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap positif dalam
menghadapi perubahan. Sekolah harus siap membimbing peserta didik untuk berkembang di
setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang memiliki kompetensi
untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan
pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan penguatan kompetensi. Guru
memiliki keleluasan untuk memilih berbagaiperangkat ajar sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk penguatan
pencapaian Profil pelajar Pancasila dikembangakan berdasarkan tema tertentu yang diterapkan
oleh Pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran
tertentu,sehingga tidakterikat pada konten mata pelajaran.

Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di dalam
kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus difasilitasi oleh
Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai laboratorium sosialisasi yang
sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan
keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang
kompeten dibutuhkan suatu perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai
dimensi serta melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan
demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.Untuk
mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam
menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen kurikulum operasional
yang menjadi pegangan (living document) sekolah.Kurikulum operasional ini disusun dengan
beberapa alasan:

1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum;


2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah;
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya;
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan.
1. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SD No. ……………….

NPSN/NSS : …………………………….

Alamat Lembaga : …………………………………..,

Kuta Badung -Bali

No. Telp. :-

Email : …………………….

Desa/Kelurahan : ………………………….

Kecamatan : Kuta.

Kabupaten : Badung

Provinsi : Bali

Status Sekolah : …………………

Jenjang Akreditasi : ………..

Tahun Akreditasi terakhir : …………….

2. Sejarah SD ………………..

CERITAKAN KEADAAN GEOGRAFIS SEKOLAH (Kurang lebih 2 paragraf)

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 210 tertanggal 21 Nopember 2003, Sekolah –
sekolah yang ada di Kabupaten Badung di-regrouping ulang kaitannya dengan registrasi. Sesuai dengan
hasil regrouping, SD………… kemudian berubah nama menjadi ………. . SD ,,,,,,,,…..merupakan salah
satunya Sekolah Dasar yang ada di wilayah Banjar ……… sesuai dengan kebijakan Kepala Korwil Dinas
Pendidikan Kepemudaan Olah Raga Kecamatan Kuta.

Sekolah Dasar No ,,,,,,,,,,,, sepenuhnya di dukung oleh penduduk asli ………… yang beralamat di
Kelurahan ,,,,,,,,,,,,,, Kecamatan Kuta , Kabupaten Badung.

3. Karakteristik Sekolah Dasar ……………………


Sekolah Dasar No…….. adalah sekolah Negeri yang terbuka bagi siswa dengan berbag

Gedung Selatan Kelas


1, 2, 3, UKS
Gedung Utara Lantai I
Kelas
Lantai 2 Kelas

ai latar belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman,nyaman,dan


kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta
membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai
dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan
laboratorium sosialisasi. Sekolah merancang fasilitas belajar siswa dalam …. model gedung
yang didasarkan pada fase perkembangan belajar siswa.

Pembagian model di atas didasarkan atas pertimbangan kemiripan karakteristik siswa


sehingga memudahkan guru dalam mengelola dalam menyediakan fasilitas serta kegiatan
pembelajaran. Area permainan dan area sosialisasi siswa dipergunakan di halaman sekolah
sesuai kebutuhan kelas siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari
guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa
berjalan sesuai yang diharapkan. Sekolah Dasar No……….. meyakini bahwa literasi
merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi.

Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila berada dalam lingkungan belajar
yang literat (literate environment) untuk mewujudkan hal ini Sekolah memperkaya
lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam
maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman
bunga, hias, dan apotik hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
a) Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan

Konteks Sosial Budaya dan lingkungan merupakan segala sesuatu yang


berkaitan dengan sistem hidup bersama masyarakat . Sekolah Dasar No.
………. berada di lingkungan budaya Bali. Hal ini menambah referensi
Sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan
terdekatnya. Keberadaan pusat budaya Bali menjadi potensi lain yang
dimanfaatkan Sekolah untuk memperkenalkan budaya lainnya

b) Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Sekolah Dasar No. ……….. memiliki tenaga pendidik dan kependidikan


yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, dengan adat budaya,
sosial ekonomi yang berbeda, dan pendidikan. Sekolah memfasilitasi
pengembangan potensi dan bakat guru dan staf untuk mendukung kualitas
pendidikan. Memotifasi guru mengikuti kegiatan PPG. Memfasilitasi kegiatan-
kegiatan yang dapat meningkatkan mutu guru agar bisa lulus dalam PPG.
Memotifasi guru yang sudah memenuhi persyaratan mengikuti program guru
penggerak. Memfasilitasi calon guru penggerak dengan memberikan surat
pendukung oleh kepala sekolah dam memberikan kesempatan kepada guru dan
pegawai melanjutkan Pendidikan kejengjang yang lebih tinggi dengan
persyaratan tidak mengganggu tugas-tugas sebagai guru/pegawai.Membrikan
motifasi dan kesempatan kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk
mengikuti test P3K.

Berikut merupakan keadaan pendidik dan tenaga pendidikan di SD No. ………….

Status
PENDIDIK
NO NAMA GURU TGL LAHIR AGAMA STATUSI Sertifikasi
AN
Guru
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

c) Karakteristik Peserta Didik


Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman
belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik,
namun tidak sedikit juga siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan
sosial dan emosional mereka.Siswa memiliki potensi dan minat yang
berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni, olahraga,
matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan
menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka. Sekolah pun
menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara
komprehensif oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka.
Sekolah merancang program khusus agar mereka dapat tumbuh dan
berkembang sesuai potensinya. Hasil analisis rapor Pendidikan Tahun
2021/2022 menyatakan Peserta didik belum mampu menemukan dan
mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat
interpretasi sederhana. Kemampuan Numerasi peserta didik Kurang dari
50% dari kompetensi minimum . Peserta didik belum terbiasa mengelola
pikiran, perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan belajar dalam
kehidupan sehari-hari merupakan tugas dan tanggung jawab pendidik.

Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di Sekolah


Dasar No……... Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan
bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan
memecahkan masalah yang mereka temui dalam perjalanan belajar mereka
sehari-hari. Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan peserta didik
secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memerhatikan
empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai
payung besar, Projek penguatan Profil Pancasila adalah pembelajaran lintas
disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di
lingkungan sekitar. Projek Penguatan Profil Pancasila menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis projek (project-based learning),yang berbeda dengan
pembelajaran berbasis projek dalam program intrakulikuler di dalam kelas.Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk belajar dalam situasi tidak normal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan
belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan
sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

Berikut merupakan kondisi jumlah peserta didik dalam 2 tahun terakhir:

N 2021/2022 2022/2023
Nama
o Nama
L P L P
1 Kelas Kelas
2 Kelas Kelas
3 Kelas Kelas
4 Kelas Kelas
5 Kelas Kelas
6 Kelas Kelas
7 Kelas Kelas
8 Kelas Kelas

Jumlah
`
B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan
pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 tahun 2013 dan Perubahan KeduaAtas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional
Revolusi Mental.
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 tahun 2007 tentang standar pengawas
Sekolah / Madrasah.
11. Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2007 tentang standar Kepala
Sekolah / Madrasah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kwalifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
13. Peraturan Menteri pendidikan Nasional No. 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan.
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 tentang Standar sarana
Prasarana.
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 48 tahun 2008 tentang Standar Pembiayaan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 57 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Dasar/Ibtidiyah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan EkstrakurikulerWajib Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal.
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 tahun 2015 tentang Literasi.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti.
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 82 tahun 2015 tentang Pencegahan
Dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Di Lingkungan Satuan Pendidikan.
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar Dan Menengah.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 75 tahun 2016 tentang Komite
Sekolah.
30. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
31. Surat Edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 Tahun 2019 tentang
penyederhanaan penyempurnaan RPP.
32. Surat Edaran MentriPendidkan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan
Merdeka Belajar.
33. Surat EdaranMentri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19).
34. Surat Edaran Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 15 memperkuat Surat Edaran
Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Covid-19. 
35. Surat Edaran PANRB Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil
Negara dalam Tatanan Normal Baru.
36. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 305/KEP/D/KR/2016
tentang penetapan satuan pendidikan pelaksana kurikulum 2013.
37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
38. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
39. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 Tahun 2022
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
40. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7 Tahun 2022
tentang Standar Isi.
41. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2022
tentang Standar Proses.
42. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56 Tahun 2022
tentang Implementasi Kurikulum Merdeka.
43. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
44. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi,
Elemen, dan Suplemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
45. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaanadan Olahraga ProvinsiBali Nomor
: B.31.420/24694/UPTD BPTP/DIKPORA, Tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan
Bagi Sekolah/Madrasah Dalam Lingkungan Dinas Kepemudaan Dan Olah Raga Provinsi
Bali Tahun Pelajaran2022/2023.
46. Petunjuk Teknis PPDB Kabupaten Badung tahun pelajaran 2021/2022 Nomor:
420/101/PD/DISDIKPORA, 6 April 2022.
47. Surat Keputusan Kepala SD No…… Nomor:tanggal …… 2022tentang Tim
Pengembangan Kurikulum SD No. …… Tahun Pelajaran 2022/2023.
48. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka. Penyempurnaan Peraturan sebelumnya
BAB II

VISI, MISI ,DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A. VISI SEKOLAH :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
B. MISI SEKOLAH :

Dalam jangka waktu 5 tahun sekolah SD No


…………………………………………………………………………………

1………………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………………………

3……………………………………………………………………………………

dst

C. Tujuan Sekolah
1. Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.” Pendidikan Dasar merupakan
Pendidikan yang lamanya 9 Tahun yang diselenggarakan selama 6 Tahun di
Sekolah Sasar (SD) dan 3 Tahun di Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau satuan
Pendidikan yang sederajat. Sekolah Dasar (SD), pada Hakekatnya merupakan
satuan atau unit Lembaga social ( social Institution) yang diberi amanah atau tugas
khusus (specific task) oleh masyarakat untuk menyelenggarakan Pendidikan yang
bermagna, mencerdaskan kehidupan bangsa” merupakan salah satu amanat yang
harus dijalankan dan dipenuhi oleh negara dan pemerintah. Tujuan Pendidikan
SD No................

Pendidikan di Sekolah Dasar No. ........, Kuta diarahkan untuk mencapai


tujuan sebagai berikut :

2.1. Tujuan Jangka Panjang 8 (delapan) Tahun ( 2023-2031 )


a. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang
Maha Esa.
b. Mengembangkan kepribadian yang sesuai dengan adat istiadat, karakter,
dan budaya bangsa Indonesia yang berwawasan Pancasila.
c. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dalam segala bidang.
d. Terwujudnya lulusan yang mandiri, cerdas, kreatif, kompetitif dan
berwawasan global.
e. Memiliki rasa cinta tanah air, nasionalis, dan pengabdian yang tinggi pada
bangsa.
f. Terwujudnya SDM pendidik yang profesional dan berwawasan global.
g. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan lengkap.
h. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh.
i. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik.
j. Terwujudnya Penguatan Profil Pelajar Pancasila

2.2. Tujuan Jangka Menengah 4 (empat) Tahun ( 2023-2027)

a. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.
b. Mengembangkan kepribadian yang sesuai dengan adat istiadat, karakter,
dan budaya bangsa Indonesia yang berwawasan global
c. Mencapai prestasi akademik dan non akademik dalam segala bidang
d. Terwujudnya lulusan yang mandiri, cerdas, kreatif dan kompetitif dan
menguasai IPTEK
e. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun program perbaikan dan
pengayaan serta melaksanakannya.
f. Terwujudnya SDM pendidik yang profesional.
g. Terwujudnya manajemen sekolah yang mandiri
h. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan.
i. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi warga
sekolah.
j. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

2.3. Tujuan Jangka Pendek 1 (satu) Tahun (2023-2024)

a. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.
b. Mengembangkan kepribadian yang sesuai dengan adat istiadat, karakter,
dan budaya bangsa Indonesia
c. Mencapai prestasi akademik dengan pencapaian prestasi belajar sesuai
KKM
d. Meningkatkanpembelajaran dan aesmen
e. Mengimplementasikan pelaksanaan “Tri Hita Karana”
f. Memberikan layanan pendidikan secara adil kepada masyarakat tanpa
membedakan latar belakang sosial, ekonomi, suku bangsa dan agama.
g. Tercapainya lulusan yang cerdas, kompetitif dan mandiri.
h. Terwujudnya SDM pendidik yang memiliki kemampuan dan
profesionalisme
i. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dalam proses pembelajaran
berbasis pendidikan karakter Pancasila.
j. Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap budaya kearifan lokal.
k. Menguatkan karakter peserta didik melalui pembelajatran Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
l. Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap budaya kearifan lokal.
m. Mewujudkan sekolah yang bersih, aman ,dan nyaman.

BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran

1. Muatan Kurikulum.

Kurikulum di SD No. ……. dikembangkan dengan memperhatikan empat


ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan perilaku dengan
kompetensi spiritual sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran berbasis tema atau integrated curriculum .mata pelajaran yang
bentuk parsial kelas rendah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PJOK, Bahasa
Inggris dan Bahasa Bali .sedangkan kelas tinggi mata pelajaran yang bentuk
parsial, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika, PJOK, Bahasa Inggris
dan Bahasa Bali.Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 5 hari
masuk sekolah. Pelaksanaan proses pembelajaran di SD No………melaksanakan 2
(dua) muatan Kurikulum yaitu untuk kelas I,II,IV dan kelas V muatan Kurikulum
Merdeka dengan pilihan Kurikulum Mandiri Berubah, untuk kelas,III, dan VI
muatan kurikulum K13 macam bentuk kegiatan ,Kurikulum Merdeka yaitu
pembelajaran regular dan blok. Pembelajaran regular adalah proses pembelajaran
yang dilaksanakan dikelas secara rutin sedangkan sistem blok dilaksanakan sesuai
event tertentu.sedangkan Kurikulum K13 pembelajaran reguler dan Muatan
kurikulum dalam satuan Pendidika memuat beberapa komponen antara lain muatan
pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
ekstrakurikuler.

Di Sekolah Dasar No.,,,,,,,,,,, setiap siswa mengikuti seluruh kegiatan


pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran. Setiap kelas dipegang oleh guru kelas
dengan tugas mengajar seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran Pendidikan
Jasmani dan Olahraga, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Inggris,
Bahasa Bali, dan program perpustakaan. Setiap mata pelajaran memiliki alokasi
waktu minimal 35 Menit sesuai ketetapan Kurikulum Nasional. Selain itu, beban
belajar mengacu terhadap pencapaian visi sekolah

1.1. Intrakurikuler

Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi


pembelajaran yang ditempuh peserta didik. Pelaksanaan proses
pembelajaran di SD No……… dilaksanakan secara regular. Muatan
kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa komponen antara
lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan ekstrakurikuler.

1. Mata Pelajaran Umum

Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD No.,,,,,,,,,,,,, tahun pelajaran


2023/2024 adalah Pendidikan Agama dan Budi pekerti, Pendidikan
Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Untuk Pendidikan Agama mayoritas peserta didik beragama Hindu
sedangkan untuk agama non Hindu tetap mendapatkan porsi yang sama
dengan Pendidikan Agama Hindu dengan melakukan kerjasama dengan
pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik. Sedangkan untuk mata
pelajaran Seni, SD No…………mengakomodir Seni Musik
Pembelajaran dibuat tematik terpadu baik pada Kurikulum Merdeka
maupun Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia
dan IPAS dan Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti Matematika dan PJOK dilakukan parsial. Rencana
pembelajaran tematik dan mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan
pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan
umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus
tersirat implentasi model pembelajaran (contohnya: problem based
learning, project based learning dan inquiry based learning dan lainnya)
dan strategi pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir
perbedaan karakteristik peserta didik.

2. Mata Pelajaran Tambahan (Bahasa Inggris )

SD No……….. menerapkan pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata


pelajaran tambahan dari kelas I sampai dengan Kelas VI, karena Bahasa
Inggris adalah salah satu bahasa yang dominan digunakan secara global
dalam aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan,
hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi.
Dengan menguasai bahasa Inggris, maka peserta didik akan memiliki
kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan menggunakan
berbagai teks. Dari interaksi tersebut, mereka memperoleh
pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan perilaku manusia
yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia yang beragam.

3. Muatan Lokal ( Bahasa Daerah Bali )

Mengacu pada Perda Nomor 20 tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara


dan Sastra Daerah Bali pada Pendidikan Dasar dan Menengah ; Surat
Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Nomor
420/4992/Dispendik,tanggal 20 Agustus 2007 Tentang Muatan Lokal
wajib dan pilihan; maka SD No………. menerapkan Bahsa Bali
sebagai muatan local .

Bahasa Daerah memiliki peran yang amat penting dalam


kehidupan dan peradaban masyarakat Bali serta memiliki peran sentral
dalam pengembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik.
Sebagai salah satu keunggulan lokal di Bali, pembelajaran Bahasa Bali
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih mengenal,
mencintai dan ikut melestarikan keunggulan lokal Bali. Menyadari
bahwa peran Bahasa Bali amat penting dalam kehidupan masyarakat
Bali, maka pengembangan bahasa Bali terus dilakukan, disesuaikan
dengan perkembangan teknologi dan tuntutan jaman. Pembelajaran
bahasa Bali diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
dalam Bahasa Bali sesuai dengan tatakrama masyarakat Bali.

KELAS
/ALOKASI WAKTU BELAJAR
I IV
MATA PELAJARAN Intra Proyek Jumlah Intra Proyek Jumlah
(Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/
Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu)
Pendidikan Agama dan
1. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 144(4) 36(1) 180(5) 144(4) 36(1) 180(5)
3. Bahasa Indonesia 216(6) 72(2) 288(8) 216(6) 54(2) 252(8)
4. Matematika 144(4) 36(1) 180(5) 180(5) 46(1) 216(6)
5. Ilmu Pengetahuan Alam
180(5) 46(1) 216(6)
dan Sosial
Seni danudaya (pilihan min
1)
6. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Seni Musik dan
Seni Rupa
Pendidikan Jasmani, Olah
7. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Raga dan Kesehatan
Jumlah Alokasi Waktu Per 828(23) 252(7) 1088(30) 1044(29) 252(7) 1296(36)
Minggu

8 Bahasa Inggris ** 72(2) 72(2) 72(2) - 72(2)

8. Bahasa Bali 72(2) 72(2) 72(2) - 72(2)


Jumlah Alokasi Waktu Per 972(27) 252(7) 1224(34) 1188(33) 252(7) 1440(40)
Minggu
KELAS
MATA PELAJARAN /ALOKASI WAKTU BELAJAR
II V
Intra Proyek Jumlah Intra Proyek Jumlah
(Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/
Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu)
Pendidikan Agama dan
1. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 144(4) 36(1) 180(5) 144(4) 36(1) 180(5)
3. Bahasa Indonesia 216(6) 72(2) 288(8) 216(6) 54(2) 252(8)
4. Matematika 144(4) 36(1) 180(5) 180(5) 46(1) 216(6)
5. Ilmu Pengetahuan Alam
180(5) 46(1) 216(6)
dan Sosial
Seni danudaya (pilihan min
1)
6. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Seni Musik dan
Seni Rupa
Pendidikan Jasmani, Olah
7. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Raga dan Kesehatan
Jumlah Alokasi Waktu Per 828(23) 252(7) 1088(30) 1044(29) 252(7) 1296(36)
Minggu

8 Bahasa Inggris ** 72(2) 72(2) 72(2) - 72(2)

8. Bahasa Bali 72(2) 72(2) 72(2) - 72(2)


Jumlah Alokasi Waktu Per 972(27) 252(7) 1224(34) 1188(33) 252(7) 1440(40)
Minggu

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Bali merupakan kualifikasi kemampuan


minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Bali. Denganstandar kompetensi
mata pelajaran bahasa Bali ini diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensinya
sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan
penghargaan terhadap hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual masyarakat Bali.
Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam
masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis sertamemahami bahasa Bali dan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Ruang lingkup mata
pelajaran Bahasa Bali mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra Bali
yang meliputi aspek-aspek : Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis.
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I, II,IVdan V

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Pada tabel di atas, pengemasan tematik /mata pelajaranada di mata pelajaran


Pendidikan Pancasila , Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni
dan Budaya . Seni dan Budayadapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni
music dan seni rupa. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Bahasa Inggris dan Bahasa Bali diterapkan
mata pelajaran . Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam
pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun.
Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran
intrakurikuler. Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah
juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta
didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan SD No……….. mempertimbangkan karakteristik peserta
didik yang beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses
pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan
pada visi, misi dan tujuan sekolah.

Tabel 2 Setruktur Kurikulum 2013/

Kelas , III, , VI

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

ALOKASI
WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
III VI
Kelompok A

1 4 4
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
.
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
6 4
.
3 Bahasa Indonesia 10 7
.
4 Matematika 6 6
.
5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3
.
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3
.
Kelompok B
1
Seni Budaya dan Prakarya 4 5
.
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4
.
3 Bahasa Bali 2 2

4 Bahasa Inggris 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 40

Keterangan:

1. Sekolah menambah maksimal 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum


nasional untuk setiap kelas
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Pendidikan
Bahasa Bali;
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit;
4. Untuk kelas 2,3 ,kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik,
kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PJOK serta Muatan Lokal
menggunakan pendekatan mata pelajaran;
5. Untuk kelas 5-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik,
kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika,
dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.

1.2. ( KOKOURIKULER) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari semua mata


mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
harus sama.Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) mengacu pada
standar Kompetensi Lulusan dialokasikan sekitar 20% beban belajar per tahun.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif, Kegiatan proyek penguatan merupakan kegiatan
yang dilaksanakan diluar jam pelajaran kegitan ini dimaksudkan untuk lebih
memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam
kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:

Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia


Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada
lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia;
(d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan


identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan
dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi
mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural
dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan.

3. Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu


kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan
berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang


bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.

5. Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses


informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara
berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh
dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi
penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
Keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu


yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari
kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal.

Pada tahun pelajaran 2022/2023, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis
permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan
proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber
daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang
kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam
satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan
pada bulan Desember 2022 dengan mengambil tema kewirausahaan yang mengusung
pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam pembuatan pupuk kompos. Proyek kedua
dilaksanakan pada bulan Mei bertema cerlang budaya yang mengemas kegiatan k ampanye
makanan dan minuman khas daerah pada warga sekolah melalui ekshibisi. Proyek ini pun
sebagai bentuk mengapresiasi keragaman budaya bangsa melalui Pekan Budaya.

Deskripsi Tema dan Kegiatan P5BK.

Tema 1 Tema 2

[Kewirausahaan] [Cerlang Budaya]


Tujuan kegiatan: menumbuhkan Tujuan kegiatan: mengapresiasi keragaman
Kelas sikap kepedulian terhadap budaya

lingkungan. bangsa melalui Pekan Budaya.

Membuat cara pengolahan sampah Menampilkan keragaman lagu dan musik daerah
1 organik menjadi pupuk kompos pada warga sekolah melalui ekshibisi
Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:

2 bernalar kritis, kreatif, mandiri, kreatif, berkebhinekaan global, gotong royong


gotong royong
Membuat poster dan kampanye Menampilkan cara membuat makanan khas
3 mengenai manfaat pengolahan daerah sendiri
sampah organik bagi lingkungan
Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:

bernalar kritis, kreatif, mandiri, bernalar kritis, kreatif, berkebhinekaan global,


4
gotong royong gotong royong

Memilah sampah makanan organik Kampanye makanan dan minuman khas daerah
di lingkungan sekolah pada warga sekolah melalui ekshibisi.

5 Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:

beriman, bertaqwa pada Tuhan yang


Maha Esa, berakhlak

1.3. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler ada 2 macam yaitu ekstrakurikuler wajib


dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu kepramukaan dan
ekstrakurikuler pilihan yang dikembangkan dan diselenggarakan sesuai
bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler kepramukaan
wajib diikuti seluruh peserta didik.Kegiatan ini dilaksanakan secara
blok, aktualisasi dan regular. Kegiatan ekstra wajib untuk pendidikan
kepramukaan sebagai suplemen pencapaian profil pelajar Pancasila.
Ekstrakuriler wajib kepramukaan ini wajib diikuti oleh semua peserta
didik (kelas I,II, III,IV,V dan VI ) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
tiap minggu.Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik
kelas IV,V dan VI, alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan
dilaksanakan pada siang/sore hari. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat
dinamis sesuai dengan input dan bakat minat peserta didik, sehingga
mampu menggali potensi peserta didik.
Tabel 3.1 Kegiatan eksra Kurikuler

No Kegiatan Tujuan dan Indikator Sasaran Pihak

Keberhasilan Terkait
A. Krida

Mempersiapkan peserta didik Kelas 1 Kwarcab dan


agar memiliki sikap s/d 6 pembina
1 Pramuka kepemimpinan, kebhinekaan pramuka
global, kemandirian, kreatif,
disiplin, tanggungjawab

dan semangat nasionalisme dan


kegotong- royongan
B. Latihan Olah Bakat dan Olah Minat
1 Futsal Menyiapkan peserta didik untuk Kelas V Pembina
mengembangkan kemampuan dan VI Ekstrakurikuler
dalam bidang olah raga dan
memperoleh juara dalam
kejuaraan olah raga dengan
mengacu pada karakter mandiri
maupun gotong royong

2. Pengaturan Beban Belajar

Kurikulum di SD No……….. dikembangkan dengan memperhatikan empat


ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan perilaku dengan kompetensi
spiritual sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis
tema atau integrated curriculum pada kelas rendah mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam-Sosial, dan Matematika , kelas tinggi matapelajaran
PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam-Sosial Sedangkan untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Seni, Matematika dan PJOK , Bahasa
Inggris. dilaksanakan dalam bentuk parsial. Kurikulum Merdeka pembelajaran berbasis
Fase A – C , dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan regular. Pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan dalam waktu 5 hari masuk sekolah.

Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa komponen


antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek pengutan Profil Pelajar
Pancasila dan ekstrakurikuler.

No Muatan Beban
Pembelajaran Pengaturan
Belajar
1. a.Beban belajar ini memuat semua mata pelajaran
yang bersifat Nasional.

. b. Materi pembelajaran setiap mata pelajaran


mengacu pada Capaian Pembelajaran.
Wajib c. Diatur dalam kegiatan reguler.
d. Beban belajar peserta didik SD berdasarkan
struktur kurikulum 2013 durasi waktu setiap
jampelajaran berjumlah 35 jam pembelajaran per
minggu .
a. Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa
Bali) yang sesuai karakterisrik Provinsi Bali.
b. Memuat mata pelajaran Bahasa Inggris
Intrakurikuler Tambahan c. Diatur dalam kegiatan regular
d.
2. Proyek a. Muatan pembelajaran mengacu pada 6 tema projek
Penguatan b. Profil Pelajar Pancasila.
Profil Wajib Diatur dalam kegiatan projek.
Pelajar
Pancasila
3 a. Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan dan
Ekstrakurikuler Tambahan karakteristik SD No………..

b. Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan regular dan


proyek Penguatan Profil Pelajara Pancasila.
Tabel 3.8 Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajarannya di SD No…………

Sedangkan pembagian alokasi waktu per tahun bisa dilihat pada tabel .1 dan
2Pengaturan alokasi waktu perminggu sesuai dengan Permendikbud tentang Prinsip
Dasar Kurikulum Operasional Sekolah adalah total 27 untuk kelas Idan 33 untuk
kelas IVjam pelajaran tatap muka tiap minggu sudah termasuk mata pelajaran
muatan lokal dan pilihan 2 jam pelajaran sesuai dengan Peraturan Gubernur.
Adapun pelaksanaan proyek Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan 20% dari total
waktu pembelajaran yang ada

Pengaturan beban Mengajar untuk kelas ,3,,6 Berdasarkan kompetensi inti


disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah secara nasional sebagaimana tabel berikut.

Beban belajar yang digunakan dalam Kurikulum 2013 pada SD No..........adalah


sistem paket sebagaimana tertera dalam Strukturkurikulum, yaitu :

Waktu
Satu jam Jumlah jam Minggu pembelaja Jumlah jam
pembelajaran pembelajara efektif ran/jam per tahun
Kelas
tatap n per- Per-tahun per-tahun (@60
muka/menit minggu ajaran menit)

3 35 38 35 46550 776
6 35 40 35 49000 817
1. Bahasa Bali Kelas 3 dan 6 sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri bukan
bagian dari SBdP atau PJOK karena masing-masing memiliki KD sendiri-
sendiri
2. Penambahan Bahasa Bali di Kelas 3 dan 6 dengan tambahan alokasi waktu
@ 2 jam, sehinggga beban mengajar Kelas 3 dan 6 dan penambahan Bahasa
Inggris di Kelas 3 dan 6 dengan tambahan alokasi waktu 2 jam sehingga
beban mengajarKelas II 36 jam,kelas III 38 jam, Kelas V 40 Jam ,dan Kelas
VI 40 jam per minggu

3. Program Inklusif

Pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan sejak Indonesia


merdeka sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
diperjelas pada pasal 31 baik sebelum maupun sesudah amandemen. Negara
Indonesia menjamin bahwa setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya tanpa diskriminasi.
Penyelenggaraan pendidikan secara umum dapat diakses oleh semua warga negara
Indonesia. Namun demikian, masih terdapat warga Negara Indonesia yang belum
dapat memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan secara layak, khususnya
mereka yang masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus. Dalam sistem
pendidikan Indonesia, diatur bahwa bagi warga negara yang mempunyai kelainan
fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial termasuk warga Negara di daerah
terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh
pendidikan .Pada prinsipnya setiap anak usia sekolah berhak dan wajib mengikuti
pendidikan yang bermutu. Namun demikian, anak berkebutuhan khusus memiliki
beberapa kendala dalam mengikuti pendidikan antara lain sifat disabilitasnya dan
yang tak kalah pentingnya adalah penerima masyarakat terhadap kondisinya.
Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu
bergabung dengan anak-anak pada umumnya di sekolah reguler yang disebut dengan
pendidikan inklusif, atau mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan khusus atau
sekolah luar biasa.

Pendidikan inklusif merupakan salah satu strategi pemberian


akses pendidikan kepada semua anak berkebutuhan khusus untuk mengikuti
pendidikan bersama-sama anak yang lain. Inklusi merupakan suatu sistem yang
menempatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk kepala
sekolah, guru, pengurus yayasan, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, masyarakat
dan pembina pendidikan, secara bersama-sama mengembangkan lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus
untuk dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam Peta Jalan Program
Pendidikan Inklusif Tahun 2023-2024 sebagai bentuk implementasi dari Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, penyelenggaraan
pendidikan inklusif SD No…….sudah/belum biasa meneriman siswa berkebutuhan
khusus (disabilitas ) dikarenakan tenaga pendidik belum memungkinkan untuk
menerapkan pembelajaran kepada anak yang berkebutuhan khusus (disabilitas)

4. Kreteria Kenaikan Kelas Dan Kelulusan

Mekanisme Penentuan Kelulusan Peserta Didik Ditentukan Satuan


Pendidikan

Salah satu spirit Kurikulum Merdeka adalah memberikan ruang kepada guru
untuk menentukan penilaian yang sesuai dengan peserta didik di sekolah.
Dengan dikembalikannya evaluasi hasil belajar peserta didik pada guru, maka
guru dapat lebih fleksibel dan inovatif dalam menentukan evaluasi hasil belajar.

Selain itu, evaluasi hasil belajar di masa pandemi Covid-19 tidak hanya
semata-mata berupa penilaian kenaikan kelas, tetapi dapat dirancang guna
mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan menguatkan pendidikan
kecakapan hidup. Kurikulum Khusus dan Kurikulum 2013 sudah memberikan
pengalaman untuk kita bersama-sama tentang penilaian. Di mana prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah penilaian yang sudah dipahami oleh bapak ibu guru.
Namun yang perlu kita perkuat adalah bagaimana secara tepat bisa
menggunakan metode, dan model pembelajaran yang sesuai dengan proses
pembelajaran Sementara itu, Koordinator Pembangunan Kurikulum Pusat
Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP Kemendikbudristek, Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum Merdeka berasal dari Capaian Pembelajaran (CP). Tujuan
pembelajarannya itu yang diturunkan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang terdapat di Kurikulum Merdeka dari Capaian Pembelajaran
(CP).

Adapun kriteria kenaikan kelas yang berhubungan dengan akademis adalah


sebagai berikut.

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada


kelas untuk tahun pelajaran yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan dengan hasil belajar pada
kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang belum tuntas paling
banyak 2 (dua) mata pelajaran.
c. Mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian sikap
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.

Sedangkan kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan


Pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus
dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar setelah memenuhi syarat berikut.

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran.

5. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


SD No……… menetapkan KKM untuk kelas 3 dan 6 berdasarkan kriteria
penetapan KKM yaitu intaks, Daya Dukung dan Kompleksitas yang dianalisis
berdasarkan Kompetensi dasar setiap mata Pelajaran. Maka ditetapkanlah KKM
SD No………..tahun ajaran 2023/2024 sebagai berikut :

KKM Kelas
No Mata Pelajaran
III VI
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi pekerti 75 75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 74
3 Bahasa Indonesia 70 72
4 Matematika 68 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 72
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 72
KELOMPOK B
1 Seni Budaya dan Prakarya 75 76
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 70 75
3 Bahasa Daerah Bali 70 70
4 Bahasa Inggris 60 65

Sedangkan KKM Satuan Pendidikan ditetapkan sebagai berikut :

RENTANG PREDIKAT
Panjang
KKM Satuan A B
C D (Perlu
Pendidikan *)
Interval (Cukup) Bimbingan)
(Sangat Baik) (Baik)

36/3=12
64 D˂64
88<A 100 76<B 88 64 C 76

6 Kalender Akademik

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program sekolah menyusun


kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif
belajarr, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di
sekolah mengacu kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah daerah.

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, wajtu pembelajaran efektif dan hari libur.

Penetapan Kalender Pendidikan SD No……….. Tahun Ajaran 2023/2024 adalah


sebagai berikut:

a. Permulaan tahun ajaran 2023/2024 dimulai bulan Juli 2023 dan berakhir bulan
Juni tahun 2023.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, Menteri Agama dalam hal yang berkait dengan hari raya keagamaan
dan Keputusan Kepala Dinas Provinsi Bali
c. Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
d. Kalender pendidikan SD Merdeka disusun berdasarkan kebutuhan dan
kegiatan-kegiatan sekolah dipadukan dengan kalender pendidikan yang
disusun Dinas Pendidikan Provinsi Bali serta memperhatikan peraturan dan
kalender kegiatan pemerintah daerah Kabupaten Badung

Kalender pendidikan setiap tahun berubah mengikuti peraturan/kalender


pendidikan dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali , maka dari itu kalender pendidikan
disajikan dalam bentuk lampiran, sedangkan di sini hanya dipaparkan secara umum
atau garis besarnya saja

1. Tabel Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel berikut ini.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1 Minggu efektifbelajar Minimum 34 Dipergunakan untuk kegiatan
minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 38 satuan pendidikan
minggu
2 Jeda tengah semester Maksimum 1 4 hari setiap semester
minggu

3 Kegiatan Proyek 4-5 minggu Dilaksanakan minimal 2 kali dalam


Penguatan Profil setiap proyek setahun, diakhir tema .
Pelajar Pancasila
4 PAS dan PAT 1 minggu Kegiatan Penilaian Akhir Semester
dan Penilaian Akhir Tahun
5 Pengolahan nilai rapor 1 minggu Dilaksanakan setelah kegiatan
Penilaian Akhir Semester dan
Penilaian Akhir Tahun
6 Libur semster dan 2 minggu 14 (empat belas) hari kalender
akhir tahun pelajaran
7 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan
libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
8 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan pemerintah
umum/nasional minggu
9 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran
KALENDER AKADEMIK SEKOLAH SD NO. ……….
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
(SESUAIKAN DENGAN ANALISIS KALENDER BARU)

HES : 15 Hari HEB : 10 Hari

BULAN JULI 2022

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1 2 3

Libur Akhir Tahun Pelajaran

Minggu Ke 2 4 5 6 7 8 9 10

Orientasi Orang Tua Siswa Tahun 2022/2023

Minggu Ke 3 11 12 13 14 15 16 17

Orientasi Orang Tua Siswa Tahun 2022/2023

Minggu Ke 4 18 19 20 21 22 23 24

Minggu Ke 5 25 26 27 28 29 30 31

Tahun Baru
Hijriyah

BULAN AGUSTUS 2022


HES : 22 Hari HES : 22 Hari
Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 2 3 4 5 6 7
1

Minggu Ke 8 9 10 11 12 13 14
2

Minggu Ke 15 16 17 18 19 20 21
3
Hari
Kemerdekaan
NRI
Minggu Ke 22 23 24 25 26 27 28
4

Minggu Ke 29 30 31
5

BULAN SEPTEMBER 2022


Minggu ke Senin Selasa Rabu HES : 22
Kamis Hari
Jumat
HEB : 18Minggu
Sabtu
Hari

Minggu Ke 1 1 2 3 4

Minggu Ke 2 5 6 7 8 9 10 11

Minggu Ke 3 12 13 14 15 16 17 18

Minggu Ke 4 19 20 21 22 23 24 25
Kegiatan Jeda Tengah Semester

Minggu Ke 5 26 27 28 29 30

BULAN OKTOBER 2022

HES : 20 Hari HES : 20 Hari


Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1 2

Minggu Ke 2 3 4 5 6 7 8 9

Maulud
Nabi
Minggu Ke 3 10 11 12 13 14 15 16

Minggu Ke 4 17 18 19 20 21 22 23

Hari
Saraswati
Minggu Ke 5 24 25 26 27 28 29 30
Hari
HEB : 0 Hari
Pagerwesi
31

BULAN NOVEMBER 2022

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1 2 3 4 5 6

HES : 23 Hari HEB : 19 Hari


Minggu Ke 2 7 8 9 10 11 12 13

Minggu Ke 3 14 15 16 17 18 19 20

Minggu Ke 4 21 22 23 24 25 26 27

Minggu Ke 5 28 29 30

Penilaian Akhir Semester

BULAN DESEMBER 2022


HES : 12 Hari

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


Minggu Ke 1 1 2 3 4

Penilaian Akhir
HEB : 10 Hari
Semester

Minggu Ke 2 5 6 7 8 9 10 11

Kegiatan Proyek Tema 1

Minggu Ke 3 12 13 14 15 16 17 18

Kegiatan Proyek Tema 1 Pembagian Raport

Minggu Ke 4 19 20 21 22 23 24 25

Minggu Ke 5 26 27 28 29 30 31

Keterangan :

Jumlah Hari Efektif Sekolah Semester I :113 hari

Jumlah Hari efektif Belajar Semester I : 89 hari

BULAN JANUARI 2023

HES : 10 Hari
Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1

Tahun Baru
Masehi
Minggu Ke 2 2 3 4 5 6 7 8

Libur Galungan dan Kuningan

Minggu Ke 3 9 10 11 12 13 14 15

Libur Galungan dan Kuningan

Minggu Ke 4 16 17 18 19 20 21 22

Siwa Ratri

Minggu Ke 5 23 24 25 26 27 28 29

Minggu Ke 6 30 31

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

1 2 3 4 5

Minggu Ke 1
6 7 8 9 10 11 12

Minggu Ke 2
HEB : 20 Hari

13 14 15 16 17 18 19

Hari Isra
Minggu Ke 3
Miraj

20 21 22 23 24 25 26

Minggu Ke 4

27 28

Minggu Ke 5

BULAN FEBRUARI 2023

HES : 20 Hari

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1 2 3 4 5
Minggu Ke 2 6 7 8 9 10 11 12

HEB : 16 Hari

Minggu Ke 3 13 14 15 16 17 18 19

Jeda Tengah Semester

Minggu Ke 4 20 21 22 23 24 25 26

Hari Raya Nyepi

Minggu Ke 5 27 28 29 30 31

BULAN MARET 2023

HES : 20 Hari

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1 2
Minggu Ke 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumat HEB : 18 Hari


Agung
Minggu Ke 3 10 11 12 13 14 15 16

Minggu Ke 4 17 18 19 20 21 22 23

Hari Raya Idul Fitri

Minggu Ke 5 24 25 26 27 28 29 30

BULAN APRIL 2023

HES : 18 Hari

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1 2 3 4 5 6 7

Hari Buruh Waisak


Nasional
Minggu Ke 2 8 9 10 11 12 13 14
HEB : 13 Hari
HEB : 0 Hari

Minggu Ke 3 15 16 17 18 19 20 21

Kenaikan Saraswati
Isa Almasih
Minggu Ke 4 22 23 24 25 26 27 28

Penilaian Akhir
Pagerwesi Penilaian Akhir Semester
Semester

Minggu Ke 5 29 30 31

PAS

BULAN MEI 2023


HES : 20 Hari

HES : 6 Hari

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Minggu Ke 1 1 2 3 4

Hari Lahir Kegiatan Proyek Tema 2


Pancasila
Minggu Ke 2 5 6 7 8 9 10 11

Kegiatan Proyek Tema 2 Pembagian Raport

Minggu Ke 3 12 13 14 15 16 17 18

Minggu Ke 4 19 20 21 22 23 24 25

Minggu Ke 5 26 27 28 29 30 31

BULAN JUNI 2023

Jumlah Hari Efektif Sekolah Semester II :94 hari

Jumlah Hari efektif Belajar Semester II : 77 hari


1. Tabel Jadwal Kegiatan Sekolah di luar KBM dan Hari Libur Sekolah

No BULAN TANGGAL KETERANGAN KEGIATAN


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

3 Jumlah Minggu Efektif, Hari Belajar Efektif, dan Hari Libur

KEGIATAN LIBUR
HP PTS HBK PR PBP M Kh Um AS/T Jm Jumlah
Bulan ME HBE dll Hari
Kalender

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Semester I
Juli 2 10 5 2 5 2 31
Agustus 5 22 4 1 31
September 4 18 4 4 30
Oktober 5 20 3 5 2 1 31
November 5 19 3 4 30
Desember 0 0 3 1 4 1 1 31

Semester II
Januari 2 13 16 5 15 2 31
Pebruari 4 23 1 4 1 28
Maret 4 20 4 3 4 3 31
April 4 22 3 5 3 30
Mei 4 22 5 4 4 2 3 31
Juni 0 0 4 1 1 30
Juli 0 0 31

Keterangan:
ME = Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses pembelalajaran
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk proses pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan untuk siswa baru
PTS dll. = kegiatan PTS, PAS, PAT, dan USBN
HBK = Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR = Penyerahan rapor
M = Libur hari Minggu
Kh = Libur khusus (Ramadan dan Idul Fitri)
Um = Libur Umum
AS/T = Libur akhir semester dan akhir tahun pelajaran
Perhitungan Hari Efektif Belajar
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Semester 1
Juli 2022 2 10 2 2 2 2 2
Agustus 5 22 5 5 4 4 4
September 4 18 4 4 4 5 5
Oktober 5 20 5 4 3 4 4
November 5 19 4 5 5 4 4
Desember 0 0
Jumlah 21 89 20 20 16 19 19
Semester II
Jan 2023 2 13 3 3 1 2 1
Februari 4 23 4 4 4 4 4
Maret 4 20 3 2 3 3 5
April 4 22 4 4 4 4 2
Mei 4 22 4 5 4 3 4
Juni 0 0
Jumlah 18 100 18 18 16 16 16

B. PERENCANAANPEMBELAJARAN

Rencana pembelajaran disusun untuk merencanakan proses pembelajaran dengan terperinci.


Rencana pembelajaran disusun oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Rencana pembelajaran disusun supaya proses pembelajaran lebih tertata sesuai dengan alur
pembelajaran yang sudah direncanakan. Rencana pembelajaran SD No…….. mengacu padaCapaian
Pembelajaran yang diturunkan menjadi tujuan pembelajaran. Dari Tujuan Pembelajaran akan
diturunkan menjadi Alur Tujuan Pembelajaran, dari Alur Tujuan Pembelajaran Guru menyusun Modul
ajar

Dalam menyusun perencanaan pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:

• Capaian pembelajaran

(CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai
dari fase fondasi pada PAUD. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun
dalam fase-fase.

• Capaian pembelajaran diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang bersifat operasional


dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi dan lingkup materi.
• Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian diurutkan menjadi alur tujuan pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip
penyusunan alur tujuan pembelajaran: esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana.
Pada Satuan PAUD, esensi alur tujuan pembelajaran adalah pengorganisasian tujuan
pembelajaran

• Proses merancang pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya,
langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk
dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Dokumen tersebut digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Dalam
proses merancang pembelajaran, pendidik dapat mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan
rencana pembelajaran secara mandiri

Berdasarkan karakteristik SD No………..maka proses berpikir Alur Tujuan Pembelajaran seperti


pada desain di bawah ini

B. Perencanaan Pembelajaran

Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses pembelajaran
secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD ................. terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan
efisien. Silabus SD ................. dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar,
kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur..
Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep
inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana pelaksaanaan
pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan
merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran
yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD ................. disusun dalam bentuk sederhana dengan
keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran,
aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan
capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang
kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat
peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan
pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana
dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
1. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

FASE A [Kelas 1-2]MENYIMAK


CAPAIAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
Siswa menyimak dengan saksama, memahami instruksi, memahami, serta memaknai informasi dalam teks
audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) yang sesuai jenjangnya.

Alur Tujuan Pembelajaran

Menyimak

1. merespon terhadap bahasa lisan [ujaran, instruksi, ekspresi]


2. mengulang kata yang didengar dan dibacakan
3. merespon terhadap dua atau lebih instruksi dan teks yang dibacakan
4. bertanya dengan menggunakan apa, siapa, kapan, di mana
5. bertanya dengan menggunakan mengapa dan bagaimana
6. memvisualisasikan objek dan kejadian dari teks yang didengarnya
Berinteraksi

1. menjawab pertanyaan secara verbal dan non verbal


2. memberikan pendapatnya secara sederhana saat berdiskusi
3. memberikan pendapatnya saat berdiskusi serta alasannya
4. memberikan respon yang sesuai ketika berinteraksi dengan orang lain
5. menyimak dan berbicara sesuai kebutuhan

MEMBACA & MEMIRSA


Siswa memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan
bantuan konteks kalimat dan gambar/ilustrasi. siswa juga membaca dengan fasih dan menemukan informasi
pada sebuah kalimat serta menjelaskan topik sebuah teks yang dibacanya. Dengan bantuan gambar, siswa
membuat simpulan dalam bentuk kalimat sederhana, yang berangkat dari pemahaman dan pemaknaannya
terhadap teks naratif dan informasional yang sesuai jenjangnya.

Alur Tujuan Pembelajaran

Kesadaran Fonologis

1. mengidentifikasi kata pada kalimat yang terdiri atas tiga kata yang dibacakan.
2. memisahkan kata menjadi suku kata
3. menyebutkan kata ketika diberikan bunyi huruf awal (p, pisang)
4. menyebutkan bunyi huruf awal dari sebuah kata yang diucapkan
5. mendengarkan sekelompok kata dan membedakan kata yang dimulai dengan bunyi huruf yang sama,
serta menyebutkan kata lain yang dimulai dengan bunyi huruf tersebut
6. menggabung suku kata menjadi kata
7. mengidentifikasi huruf yang ada pada sebuah kata
8. mengidentifikasi jumlah huruf yang ada dalam sebuah kata
9. mengganti huruf awal pada suatu kata sehingga membentu kata baru [malam-salam-dalam]
Konsep Bunyi dan Kata

Konsep Bunyi
1. mengidentifikasi bunyi awal pada kata
2. membaca kata dengan menggunakan pengetahuan atas kata yang sering didengar
3. membaca kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih
4. membaca kata yang terbentuk dari gabungan huruf konsonan [brak, akhir, transportasi, nyanyi, burung,
syarat]
5. membaca kata majemuk [kacamata, saputangan, rumah sakit, olah raga, orang tua]
6. membaca suku kata pada kata berimbuhan [membantu]

Konsep Kata
1. membaca beberapa kata yang sudah dikenalnya
2. mengidentifikasi nama sendiri dan nama teman dalam teks tertulis
3. mengidentifikasi huruf yang sama pada beberapa kata yang berbeda
4. membaca beberapa kata yang sering muncul
5. membaca kata-kata yang sering digunakan dengan lancar
membaca berbagai jenis kata dengan lancar dan tepat
Kelancaran Membaca

1. membaca kata demi kata


2. membaca dengan sedikit intonasi dan ekspresi
3. membaca lebih dari satu kata dalam satu waktu
4. membaca lebih dari satu kata sesuai pemahaman
5. membaca dengan memerhatikan tanda baca, menggunakan intonasi dan ekspresi
6. membaca lancar dengan kecepatan yang sesuai
7. membaca 60 kata dalam satu menit
Pemahaman Bacaan

Pemahaman
1. mengulang kata-kata yang dibacakan
2. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
3. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
4. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
5. berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok tentang sebuah teks
6. menjawab dan mengajukan pertanyaan literal dan inferensial
Proses
1. membaca huruf dan kata yang sudah dikenalnya
2. menunjukkan pemahaman yang benar tentang membaca buku [memegang buku tidak terbalik, mulai
dari halaman depan menuju halaman belakang]
Kosakata
1. membuat kalimat lisan dari gambar yang ditunjukkan dalam teks
mengajukan pertanyaan tentang makna kata yang belum dikenal

BERBICARA & MEMPRESENTASIKAN


Siswa berbicara dengan santun, menggunakan volume yang tepat sesuai tempat berbicara, dan menjawab
pertanyaan teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya. Siswa menanggapi komentar orang lain dengan
relevan, bertanya untuk mengklarifikasi pemahaman dan meminta penjelasan terkait topik tertentu. Siswa
mempresentasikan ide, menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalaman secara lebih rinci.

Alur Tujuan Pembelajaran


1. mengekspresikan perasaan dan kebutuhan secara verbal
2. menyampaikan permintaan sederhana
3. bercerita tentang pengalaman
4. bercerita dengan kosakata sederhana
5. menyampaikan perasaan dan pendapatnya tentang cerita yang dibacakan
6. memperkenalkan diri
7. menjelaskan suatu topik dengan kalimat sederhana
8. menjelaskan sebab akibat
9. menyampaikan gagasan utama dari sebuah teks
10. berbicara dengan runtut
11. berbicara dengan volume suara yang sesuai
12. menjelaskan suatu topik dengan kalimat kompleks
13. menjelaskan suatu topik dengan kalimat pendukung
14. menyampaikan alasan
15. menggunakan berbagai intonasi untuk tujuan tertentu
16. menerapkan jeda ketika berbicara
17. menggunakan kosakata sesuai dengan materi yang dipelajari
18. menggunakan keterangan waktu yang menunjukkan kronologis [awalnya, selanjutnya, lalu, akhirnya]

MENULIS

Siswa menulis kalimat dalam teks naratif, deskriptif, prosedur, eksposisi, dan argumentatif sederhana.
Dengan bimbingan, siswa mampu merevisi dan menyunting kalimatnya sendiri. siswa menulis kalimat
sederhana untuk menggambarkan pengalaman, pengamatan, atau menuliskan ulang petikan frasa atau
kalimat dari buku yang dibaca/dibacakan kepadanya.
Alur Tujuan Pembelajaran

Penyusunan Gagasan

1. menyampaikan gagasan melalui gambar


2. menyebutkan bunyi huruf saat menulis
3. menulis beberapa kata sesuai tujuan [kartu ucapan, label nama]
4. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kata dan gambar
5. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kosakata yang bervariasi [yang dikenal
dan baru]
6. menulis sesuai kebutuhan [membuat daftar, menulis surat pendek]
Kosakata, Ejaan, Tanda Baca, dan Tata Bahasa
1. menulis nama sendiri dan kata yang sudah dikenalnya
2. memastikan arti kata untuk digunakan saat menulis
3. menggunakan kata sifat untuk mendeskripsikan benda
4. menulis kalimat sederhana [S-P-O]
5. menggunakan huruf kapital pada awal kalimat dan nama
6. mengunakan tanda titik
7. menggunakan kata penghubung
8. menggunakan kata ganti
9. menulis dengan kalimat yang runtut
10. menulis kalimat-kalimat yang berhubungan untuk menyampaikan gagasan.
11. menggunakan huruf kapital [awal kalimat, nama, hari, bulan, kota]
12. menggunakan tanda koma
13. menggunakan tanda tanya

2) Perencanaan Unit
Tema : Ayo Menanam mulai Mata pelajaran:
dari satu pohon Bahasa Indonesia [Keterampilan Berbahasa]

Topik materi : Waktu : 10/Jan/2024 – Kelas : I


Penggunaan huruf 10/Mar/2024 Guru :……..
kapital dan tanda baca Semester/Thnajaran:II-23/24
titik. Pertemuan : 12 x 70 menit
I. Hasil Yang Diharapkan
Standar Menyimak
14. merespon terhadap dua atau lebih instruksi dan teks yang dibacakan
15. menjawab pertanyaan secara verbal dan non verbal
Berbicara
1. bercerita dengan kosakata sederhana
2. menyampaikan perasaan dan pendapatnya tentang cerita yang dibacakan
3. menjelaskan suatu topik dengan kalimat sederhana
Membaca
1. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
2. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
3. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
Menulis
1. menggunakan huruf kapital pada awal kalimat dan nama
2. mengunakan tanda titik
3. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kata dan gambar
Pemahaman Inti
Huruf kapital dan tanda baca titik merupakan aturan dalam penulisan yang akan memengaruhi pemahaman
pesan.

Pertanyaan Inti
Mengapa perlu menyampaikan gagasan melalui tulisan?
Bagaimana aturan dalam menulis mempengaruhi pemahaman pembaca? Bagaimana penulis menilai
tulisannya?
Bagaimana agar kegiatan refleksi dapat meningkatkan kemampuan penulis?
Siswa Mengetahui: Siswa mampu :
▪ Cara membaca ▪ Menceritakan kembali cerita yang dibacakan
teks dengan ▪ Menyampaikan gagasan yang akan ditulis.
memerhatikan tanda baca
▪ Menentukan huruf kapital pada kata tertentu
titik.
▪ Menjelaskan penggunaan tanda baca titik pada kalimat sederhana
▪ Penulisan kata sesuai objek.
yang ditulisnya.
▪ Penggunaan huruf kapital dan
▪ Mengekspresikan gagasan melalui jurnal
tanda baca titik.
▪ Cara mengoreksi diri saat
salah menulis
▪ Bagaimana menulis dengan
baik setelah melakukan
refleksi
Sikap yang dikembangkan: ▪ Merefleksikan diri setelah melakukan kegiatan menulis jurnal.
● Beriman, bertaqwa pada
Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia
● Bernalar kritis
● Gotong royong
● Mandiri
II. Bukti Asesmen
Formatif
1. Melengkapi peta pikiran saat selesai mengamati tanaman yang telah ditanam
2. Menemukan perbedaan antara struktur pada tanaman
3. Membuat kalimat dari salah satu kata pada bagian tanaman
Sumatif
Projek Ayo menanam siswa memilih salah satu tanaman untuk dilaporkan secara berkala dengan menulis
jurnal dan menyampaikan hasil projek dalam keterkaitan sains
Kriteria
▪ menulis kata dengan benar sesuai objek

▪ menulis kalimat sederhana

▪ menggunakan huruf kapital dengan tepat

▪ menggunakan titik sesuai aturan

▪ menjelaskan proses bertanam tomat dengan kalimat sederhana


III. Pengalaman Belajar
1. Siswa memperoleh pengalaman menanam pohon.
2. Siswa menggambar pohon yang ditanam dan mendeskripsikannya melalui tulisan.
3. Menulis sesuai kartu gambar berseri tentang menanam tanaman dengan memperhatikan huruf kapital
dan membacakannya pada teman.
4. Menggambar, menulis, dan menceritakan bagian tanaman setelah melakukan
pengamatan.
5. Pohonku tumbuh! (projek)
Menulis jurnal dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca titik setelah melakukan
pengamatan

IV. Referensi, Media dan Sumber Belajar


Media
▪ Gambar tanaman

▪ Gambar anak menanam


Sumber Belajar
Buku Cerita Mengapa Menangis? (topik buku: pengalaman bertanam)
V. Refleksi

Tema : Olahan makanan berbasis Mata pelajaran:


bioteknologi pangan sederhana IPAS

Topik materi : Waktu:10/Apr/2024-10/Mei/2024 Kelas : IV


Pengolahan makanan. Semester/Thn ajaran: II-23/24 Guru:……….
Pertemuan : 12 x 70 menit
I. Hasil Yang Diharapkan
Standar
A. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
B. Menjelaskan hasil produk
C. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa
Pemahaman Inti
Memahami pemanfaatan bioteknologi pangan secara sederhana.
Pertanyaan Inti
Bagaimana proses pengolahan bioteknologi pangan secara sederhana?
Bagaimana tahapan-tahapan pengolahan bioteknologi pangan secara sederhana?
Siswa Mengetahui: Siswa mampu :
▪ Bioteknologi pangan. ▪ Menjelaskan produk bioteknologi pangan
▪ Tahapan-tahapan pengolahan sederhana yang dibuat
bioteknologi pangan. ▪ Mendiskusikan kegiatan pengolahan
▪ Penyusunan laporan secara sistematis. bioteknologi pangan sederhana

Sikap yang dikembangkan:


● Beriman, bertaqwa pada Tuhan yang
Maha Esa, berakhlak mulia
● Bernalar kritis
● Gotong royong
Mandiri
II. Bukti Asesmen
Formatif
1. Menyusun laporan pengolahan bioteknologi pangan secara sistematis
2. Menjelaskan hasil produk bioteknologi pangan yang dikerjakan
Sumatif
Projek olahan makanan berbasis bioteknologi sederhana siswa memilih salah satu produk
makanan untuk diolah dan dilaporkan secara berkala dalam bentuk laporan sederhana yang
sistematis dan dapat mengaitkan dengan keterampilan proses sains
Kriteria
▪ Menulis laporan dengan data yang sebenarnya
▪ Terdapat dokumentasi proses pembuatan olahan makanan

III. Pengalaman Belajar


1. Siswa memperoleh pengalaman membuat olahan makanan dari bioteknologi pangan
sederhana.
2. Siswa menyusun laporan secara sistmatis dalam lingkup kajian ilmiah sederhana.
3. Siswa mengembangkan kemampuan metakognitif.
4. Siswa mengembangkan tahapan berpikir prosedural.
5. Olahan makanan berbasis bioteknologi pangan sederhana! (projek)
Menulis laporan berdasarkan data yang ada

IV. Referensi, Media dan Sumber Belajar


Media
▪ Bahan makanan
▪ Peralatan mengolah bahan makanan
Sumber Belajar
▪ Video: https://www.youtube.com/watch?v=MzxgzIn3jzU (Penerapan Bioteknologi
Pangan dalam Kehidupan)
Video : https://www.youtube.com/watch?v=BO71D59Q0gI (Bioteknologi Pembuatan Keju)
V. Refleksi

3) Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila (P3) Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Kelas 1,II.IV dan V
Semester 1
Tema Projek : Gaya Hidup Berkelanjutan (12 Minggu)
Kegiatan Projek : Belajar asyik Kelola Sampah Plastik
Waktu Pelaksanaan: Agustus - Oktober 2023
Deskripsi Projek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar
dikembangkan Pancasila
Bahasa Indonesia ● Beriman, bertaqwa
Membuat presentasi: ● Menulis jurnal dan pada Tuhan yang
Mempresentasikan jenis-jenis mendreskripsikan Maha Esa, berakhlak
sampah dan cara mengolah bahan, bentuk, ukuran mulia
sampah plastik menjadi barang dan jenis-jenis sampah ● Bernalar kritis
yang lebih berguna Matematika ● Kreatif
● Pengukuran
Sains:
● Mengobservasi
jenis-jenis sampah
● Memecahkan
masalah berkaitan dengan
daur ulang sampah plastic
● PPKn
● Penerapan nilai
baik terhadap
lingkungan.
Cinta lingkungan

Kelas 1,II,IV dan V


Semester 2

Tema Projek : Kewirausahaan (12 Minggu)


Kegiatan Projek : Ayo Menanam Tanaman Hias dan Apotek Hidup
Waktu Pelaksanaan: Januari - Maret 2024
Deskripsi Proyek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar
dikembangkan Pancasila
Tujuan dari kegiatan ini adalah Bahasa Indonesia
agar siswa semakin mencintai ● Menulis dan berbicara: ● Kreatif
dan mengenal tanaman yang Mendeskripsikan ● Gotong royong
bisa digunakan untuk menghias perkembangan tanaman ● Mandiri
halaman atau ruangna dan bisa secara lisan dan tulisan
dijadikan tanaman obat keluarga Sains:
● Mengobservasi bagian
Siswa kelas 1 dan 4 akan tumbuhan
berkolaborasi untuk menanam ● Agama :
tanaman hias dan tanaman ● Toleransi kepada
apotek hidup. Selain membuat sesama
lingkungan menjadi indah dan Matematika :
hijau, juga bisa dimanfaatkan  pengukuran
sebagai obat bagi keluarga

Delapan orang guru yang terdiri


atas guru kelas dan guru bidang
studi mendampingi siswa dalam
proses persiapan dan
pelaksanaan proyek.

Sedangkan Rencana Pembelajaran untuk kelas ,III, dan VI dibuat berdasarkan Surat Edaran Mendikbud No
14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan RPP yang mana butir butir penting SE Mendikbud No. 14 Tahun
2019 yaitu :
1. Penyusunan RPP dilakukan dean prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada siswa.
2. Dari 13 komponen RPP yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, yang menjadi
komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran (assesment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkan sisanya hanya sebagai
pelengkap.
3. Sekolah, Kelompok Guru Mata Pelajaran dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (KKG/MGMP) dan individu guru secara bebas dapat memilih, membuat,
menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya
keberhasilan belajar siswa.
4. Adapun RPP yang telah dibuat dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan ketentuan
sebagaimana maksud pada angka 1, 2, dan 3.
5. Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan
tenaga. 
6. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 
7. Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan,
ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.
8. RPP dapat dibuat dengan singkat misalnya hanya satu halaman asalkan sesuai dengan  prinsip 
efisien,  efektif,  dan berorientasi  kepada murid. Tidak ada persyaratan jumlah halaman
9. Tidak ada standar baku untuk format penulisan RPP, guru bebas membuat, memilih,
mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efesien, efektif, dan berorientasi
pada siswa
10. Guru dapat tetap menggunakan format RPP yang telah dibuatnya. 
11. Guru dapat pula memodifikasl format RPP yang sudah dibuat sesuai dengan prinsip efisien, efektif,
dan berorientasi kepada murid.
12. Ada 3 komponen inti, yaitu tujuan pembelajaran, langkah langkah pembelajaran (kegiatan), dan
penilaian pembelajaran (asesmen). Komponen-komponen lainnya adalah pelengkap.
13. Tujuan pembelajaran ditulis dengan merujuk kepada kurikulum dan kebutuhan belajar murid.
Kegiatan belajar dan asesmen dalam RPP ditulis secara efisien.

4. Asesmen Capaian Pembelajaran

Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen hasil
belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh
pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat
berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik
yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan
wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan
diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan
keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD .................
bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk
asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian
pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama
dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester
dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.

Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu :


1. Keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran,
2. Ketuntasan capaian pembelajaran atau laporan kemajuan pembelajaran secara terintergrasi antara
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
3. Portofolio peserta didik
4. Penilaian baik pada kompetensi sikap
5. Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik

5. Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1. Waktu penggunaan
a. Diagnostik
Pada awal perencanaan projek (identifikasi kesiapan satuan pendidikan), jika membuat sendiri modul projek
Pada saat penentuan dimensi, elemen, dan sub-elemen, jika menggunakan modul projek sudah ada
b. Formatif
Berkala, berkelanjutan selama projek
c. Sumatif
Biasanya dilakukan pada akhir projek
Dapat dilakukan di akhir tahap kegiatan jika diperlukan (terutama di projek dengan jangka waktu yang panjang)

2. Pihak yang memberikan asesmen


a. Asesmen Diagnostik
Pendidik
b. Formatif
Pendidik, peserta didik secara pribadi (self- assessment), sesama peserta didik (peer-assessment), mitra satuan
pendidikan dalam projek (misalnya: orang tua, narasumber projek)
c. Sumatif
Pendidik
Contoh bentuk asesmen
a. Asesmen Diagnostik
Rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, esai

D. Formatif

Rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi,
diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai
c. Sumatif

Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses pembelajaran
secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
5. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
6. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
7. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
8. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD ................. terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan
efisien. Silabus SD ................. dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar,
kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
5. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur..
Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep
inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
6. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
7. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana pelaksaanaan
pembelajaran.
8. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan
merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran
yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD …. disusun dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan
yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau
kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian
pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang
kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat
peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan
pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana
dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
1. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

FASE A [Kelas 1-2] CAPAIAN PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA
MENYIMAK
Siswa menyimak dengan saksama, memahami instruksi, memahami, serta memaknai informasi dalam teks
audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) yang sesuai jenjangnya.

Alur Tujuan Pembelajaran

Menyimak

7. merespon terhadap bahasa lisan [ujaran, instruksi, ekspresi]


8. mengulang kata yang didengar dan dibacakan
9. merespon terhadap dua atau lebih instruksi dan teks yang dibacakan
10. bertanya dengan menggunakan apa, siapa, kapan, di mana
11. bertanya dengan menggunakan mengapa dan bagaimana
12. memvisualisasikan objek dan kejadian dari teks yang didengarnya
Berinteraksi

6. menjawab pertanyaan secara verbal dan non verbal


7. memberikan pendapatnya secara sederhana saat berdiskusi
8. memberikan pendapatnya saat berdiskusi serta alasannya
9. memberikan respon yang sesuai ketika berinteraksi dengan orang lain
10. menyimak dan berbicara sesuai kebutuhan

MEMBACA & MEMIRSA


Siswa memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan
bantuan konteks kalimat dan gambar/ilustrasi. siswa juga membaca dengan fasih dan menemukan informasi
pada sebuah kalimat serta menjelaskan topik sebuah teks yang dibacanya. Dengan bantuan gambar, siswa
membuat simpulan dalam bentuk kalimat sederhana, yang berangkat dari pemahaman dan pemaknaannya
terhadap teks naratif dan informasional yang sesuai jenjangnya.

Alur Tujuan Pembelajaran

Kesadaran Fonologis

10. mengidentifikasi kata pada kalimat yang terdiri atas tiga kata yang dibacakan.
11. memisahkan kata menjadi suku kata
12. menyebutkan kata ketika diberikan bunyi huruf awal (p, pisang)
13. menyebutkan bunyi huruf awal dari sebuah kata yang diucapkan
14. mendengarkan sekelompok kata dan membedakan kata yang dimulai dengan bunyi huruf yang sama,
serta menyebutkan kata lain yang dimulai dengan bunyi huruf tersebut
15. menggabung suku kata menjadi kata
16. mengidentifikasi huruf yang ada pada sebuah kata
17. mengidentifikasi jumlah huruf yang ada dalam sebuah kata
18. mengganti huruf awal pada suatu kata sehingga membentu kata baru [malam-salam-dalam]
Konsep Bunyi dan Kata
Konsep Bunyi
7. mengidentifikasi bunyi awal pada kata
8. membaca kata dengan menggunakan pengetahuan atas kata yang sering didengar
9. membaca kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih
10. membaca kata yang terbentuk dari gabungan huruf konsonan [brak, akhir, transportasi, nyanyi, burung,
syarat]
11. membaca kata majemuk [kacamata, saputangan, rumah sakit, olah raga, orang tua]
12. membaca suku kata pada kata berimbuhan [membantu]

Konsep Kata
6. membaca beberapa kata yang sudah dikenalnya
7. mengidentifikasi nama sendiri dan nama teman dalam teks tertulis
8. mengidentifikasi huruf yang sama pada beberapa kata yang berbeda
9. membaca beberapa kata yang sering muncul
10. membaca kata-kata yang sering digunakan dengan lancar
membaca berbagai jenis kata dengan lancar dan tepat
Kelancaran Membaca

8. membaca kata demi kata


9. membaca dengan sedikit intonasi dan ekspresi
10. membaca lebih dari satu kata dalam satu waktu
11. membaca lebih dari satu kata sesuai pemahaman
12. membaca dengan memerhatikan tanda baca, menggunakan intonasi dan ekspresi
13. membaca lancar dengan kecepatan yang sesuai
14. membaca 60 kata dalam satu menit
Pemahaman Bacaan

Pemahaman
7. mengulang kata-kata yang dibacakan
8. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
9. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
10. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
11. berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok tentang sebuah teks
12. menjawab dan mengajukan pertanyaan literal dan inferensial
Proses
3. membaca huruf dan kata yang sudah dikenalnya
4. menunjukkan pemahaman yang benar tentang membaca buku [memegang buku tidak terbalik, mulai
dari halaman depan menuju halaman belakang]
Kosakata
2. membuat kalimat lisan dari gambar yang ditunjukkan dalam teks
mengajukan pertanyaan tentang makna kata yang belum dikenal
BERBICARA & MEMPRESENTASIKAN
Siswa berbicara dengan santun, menggunakan volume yang tepat sesuai tempat berbicara, dan menjawab
pertanyaan teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya. Siswa menanggapi komentar orang lain dengan
relevan, bertanya untuk mengklarifikasi pemahaman dan meminta penjelasan terkait topik tertentu. Siswa
mempresentasikan ide, menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalaman secara lebih rinci.

Alur Tujuan Pembelajaran

19. mengekspresikan perasaan dan kebutuhan secara verbal


20. menyampaikan permintaan sederhana
21. bercerita tentang pengalaman
22. bercerita dengan kosakata sederhana
23. menyampaikan perasaan dan pendapatnya tentang cerita yang dibacakan
24. memperkenalkan diri
25. menjelaskan suatu topik dengan kalimat sederhana
26. menjelaskan sebab akibat
27. menyampaikan gagasan utama dari sebuah teks
28. berbicara dengan runtut
29. berbicara dengan volume suara yang sesuai
30. menjelaskan suatu topik dengan kalimat kompleks
31. menjelaskan suatu topik dengan kalimat pendukung
32. menyampaikan alasan
33. menggunakan berbagai intonasi untuk tujuan tertentu
34. menerapkan jeda ketika berbicara
35. menggunakan kosakata sesuai dengan materi yang dipelajari
36. menggunakan keterangan waktu yang menunjukkan kronologis [awalnya, selanjutnya, lalu, akhirnya]

MENULIS

Siswa menulis kalimat dalam teks naratif, deskriptif, prosedur, eksposisi, dan argumentatif sederhana.
Dengan bimbingan, siswa mampu merevisi dan menyunting kalimatnya sendiri. siswa menulis kalimat
sederhana untuk menggambarkan pengalaman, pengamatan, atau menuliskan ulang petikan frasa atau
kalimat dari buku yang dibaca/dibacakan kepadanya.
Alur Tujuan Pembelajaran

Penyusunan Gagasan

7. menyampaikan gagasan melalui gambar


8. menyebutkan bunyi huruf saat menulis
9. menulis beberapa kata sesuai tujuan [kartu ucapan, label nama]
10. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kata dan gambar
11. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kosakata yang bervariasi [yang dikenal
dan baru]
12. menulis sesuai kebutuhan [membuat daftar, menulis surat pendek]
Kosakata, Ejaan, Tanda Baca, dan Tata Bahasa

14. menulis nama sendiri dan kata yang sudah dikenalnya


15. memastikan arti kata untuk digunakan saat menulis
16. menggunakan kata sifat untuk mendeskripsikan benda
17. menulis kalimat sederhana [S-P-O]
18. menggunakan huruf kapital pada awal kalimat dan nama
19. mengunakan tanda titik
20. menggunakan kata penghubung
21. menggunakan kata ganti
22. menulis dengan kalimat yang runtut
23. menulis kalimat-kalimat yang berhubungan untuk menyampaikan gagasan.
24. menggunakan huruf kapital [awal kalimat, nama, hari, bulan, kota]
25. menggunakan tanda koma
26. menggunakan tanda tanya

4) Perencanaan Unit
Tema : Ayo Menanam mulai Mata pelajaran:
dari satu pohon Bahasa Indonesia [Keterampilan Berbahasa]

Topik materi : Waktu : 10/Jan/2024 – Kelas : I


Penggunaan huruf 10/Mar/2024 Guru :……..
kapital dan tanda baca Semester/Thnajaran: II 23/24
titik. Pertemuan : 12 x 70 menit
I. Hasil Yang Diharapkan
Standar Menyimak
16. merespon terhadap dua atau lebih instruksi dan teks yang dibacakan
17. menjawab pertanyaan secara verbal dan non verbal
Berbicara
4. bercerita dengan kosakata sederhana
5. menyampaikan perasaan dan pendapatnya tentang cerita yang dibacakan
6. menjelaskan suatu topik dengan kalimat sederhana
Membaca
4. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
5. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
6. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
Menulis
4. menggunakan huruf kapital pada awal kalimat dan nama
5. mengunakan tanda titik
6. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kata dan gambar
Pemahaman Inti
Huruf kapital dan tanda baca titik merupakan aturan dalam penulisan yang akan memengaruhi pemahaman
pesan.

Pertanyaan Inti
Mengapa perlu menyampaikan gagasan melalui tulisan?
Bagaimana aturan dalam menulis mempengaruhi pemahaman pembaca? Bagaimana penulis menilai
tulisannya?
Bagaimana agar kegiatan refleksi dapat meningkatkan kemampuan penulis?
Siswa Mengetahui: Siswa mampu :
▪ Cara membaca ▪ Menceritakan kembali cerita yang dibacakan
teks dengan ▪ Menyampaikan gagasan yang akan ditulis.
memerhatikan tanda baca
▪ Menentukan huruf kapital pada kata tertentu
titik.
▪ Menjelaskan penggunaan tanda baca titik pada kalimat sederhana
▪ Penulisan kata sesuai objek.
yang ditulisnya.
▪ Penggunaan huruf kapital dan
▪ Mengekspresikan gagasan melalui jurnal
tanda baca titik.
▪ Cara mengoreksi diri saat
salah menulis
▪ Bagaimana menulis dengan
baik setelah melakukan
refleksi
Sikap yang dikembangkan: ▪ Merefleksikan diri setelah melakukan kegiatan menulis jurnal.
● Beriman, bertaqwa pada
Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia
● Bernalar kritis
● Gotong royong
● Mandiri
II. Bukti Asesmen
Formatif
5. Melengkapi peta pikiran saat selesai mengamati tanaman yang telah ditanam
6. Menemukan perbedaan antara struktur pada tanaman
7. Membuat kalimat dari salah satu kata pada bagian tanaman
Sumatif
Projek Ayo menanam siswa memilih salah satu tanaman untuk dilaporkan secara berkala dengan menulis
jurnal dan menyampaikan hasil projek dalam keterkaitan sains
Kriteria
▪ menulis kata dengan benar sesuai objek

▪ menulis kalimat sederhana

▪ menggunakan huruf kapital dengan tepat


▪ menggunakan titik sesuai aturan

▪ menjelaskan proses bertanam tomat dengan kalimat sederhana


III. Pengalaman Belajar
6. Siswa memperoleh pengalaman menanam pohon.
7. Siswa menggambar pohon yang ditanam dan mendeskripsikannya melalui tulisan.
8. Menulis sesuai kartu gambar berseri tentang menanam tanaman dengan memperhatikan huruf kapital
dan membacakannya pada teman.
9. Menggambar, menulis, dan menceritakan bagian tanaman setelah melakukan
pengamatan.
10. Pohonku tumbuh! (projek)
Menulis jurnal dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca titik setelah melakukan
pengamatan

IV. Referensi, Media dan Sumber Belajar


Media
▪ Gambar tanaman

▪ Gambar anak menanam


Sumber Belajar
Buku Cerita Mengapa Menangis? (topik buku: pengalaman bertanam)
V. Refleksi

Tema : Olahan makanan berbasis Mata pelajaran:


bioteknologi pangan sederhana IPAS

Topik materi : Waktu:10/Apr/202410/Mei/2024 Kelas : IV


Pengolahan makanan. Semester/Thnajaran:II-23/24 Guru:……….
Pertemuan : 12 x 70 menit
I. Hasil Yang Diharapkan
Standar
E. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
F. Menjelaskan hasil produk
G. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa
Pemahaman Inti
Memahami pemanfaatan bioteknologi pangan secara sederhana.
Pertanyaan Inti
Bagaimana proses pengolahan bioteknologi pangan secara sederhana?
Bagaimana tahapan-tahapan pengolahan bioteknologi pangan secara sederhana?

Siswa Mengetahui: Siswa mampu :


▪ Bioteknologi pangan. ▪ Menjelaskan produk bioteknologi pangan
▪ Tahapan-tahapan pengolahan sederhana yang dibuat
bioteknologi pangan. ▪ Mendiskusikan kegiatan pengolahan
▪ Penyusunan laporan secara sistematis. bioteknologi pangan sederhana

Sikap yang dikembangkan:


● Beriman, bertaqwa pada Tuhan yang
Maha Esa, berakhlak mulia
● Bernalar kritis
● Gotong royong
Mandiri
II. Bukti Asesmen
Formatif
3. Menyusun laporan pengolahan bioteknologi pangan secara sistematis
4. Menjelaskan hasil produk bioteknologi pangan yang dikerjakan
Sumatif
Projek olahan makanan berbasis bioteknologi sederhana siswa memilih salah satu produk
makanan untuk diolah dan dilaporkan secara berkala dalam bentuk laporan sederhana yang
sistematis dan dapat mengaitkan dengan keterampilan proses sains
Kriteria
▪ Menulis laporan dengan data yang sebenarnya
▪ Terdapat dokumentasi proses pembuatan olahan makanan

III. Pengalaman Belajar


6. Siswa memperoleh pengalaman membuat olahan makanan dari bioteknologi pangan
sederhana.
7. Siswa menyusun laporan secara sistmatis dalam lingkup kajian ilmiah sederhana.
8. Siswa mengembangkan kemampuan metakognitif.
9. Siswa mengembangkan tahapan berpikir prosedural.
10. Olahan makanan berbasis bioteknologi pangan sederhana! (projek)
Menulis laporan berdasarkan data yang ada

IV. Referensi, Media dan Sumber Belajar


Media
▪ Bahan makanan
▪ Peralatan mengolah bahan makanan
Sumber Belajar
▪ Video: https://www.youtube.com/watch?v=MzxgzIn3jzU (Penerapan Bioteknologi
Pangan dalam Kehidupan)
Video : https://www.youtube.com/watch?v=BO71D59Q0gI (Bioteknologi Pembuatan Keju)
V. Refleksi

5) Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila (P3) Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Kelas 1 ,II,IVdan V
Semester 1
Tema Projek : Gaya Hidup Berkelanjutan (12 Minggu)
Kegiatan Projek : Belajar asyik Kelola Sampah Plastik
Waktu Pelaksanaan: Agustus - Oktober 2023
Deskripsi Projek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar
dikembangkan Pancasila
Bahasa Indonesia ● Beriman, bertaqwa
Membuat presentasi: ● Menulis jurnal dan pada Tuhan yang
Mempresentasikan jenis-jenis mendreskripsikan Maha Esa, berakhlak
sampah dan cara mengolah bahan, bentuk, ukuran mulia
sampah plastik menjadi barang dan jenis-jenis sampah ● Bernalar kritis
yang lebih berguna Matematika ● Kreatif
● Pengukuran
Sains:
● Mengobservasi
jenis-jenis sampah
● Memecahkan
masalah berkaitan dengan
daur ulang sampah plastik
● PPKn
● Penerapan nilai
baik terhadap
lingkungan.
Cinta lingkungan

Kelas 1.II.IV dan V


Semester 2

Tema Projek : Kewirausahaan (12 Minggu)


Kegiatan Projek : Ayo Menanam Tanaman Hias dan Apotek Hidup
Waktu Pelaksanaan: Januari - Maret 2024
Deskripsi Proyek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar
dikembangkan Pancasila
Tujuan dari kegiatan ini adalah Bahasa Indonesia
agar siswa semakin mencintai ● Menulis dan berbicara: ● Kreatif
dan mengenal tanaman yang Mendeskripsikan ● Gotong royong
bisa digunakan untuk menghias perkembangan tanaman ● Mandiri
halaman atau ruangna dan bisa secara lisan dan tulisan
dijadikan tanaman obat keluarga Sains:
● Mengobservasi bagian
Siswa kelas 1 dan 4 akan tumbuhan
berkolaborasi untuk menanam ● Agama :
tanaman hias dan tanaman ● Toleransi kepada
apotek hidup. Selain membuat sesama
lingkungan menjadi indah dan Matematika :
hijau, juga bisa dimanfaatkan  pengukuran
sebagai obat bagi keluarga

Delapan orang guru yang terdiri


atas guru kelas dan guru bidang
studi mendampingi siswa dalam
proses persiapan dan
pelaksanaan proyek.
Sedangkan Rencana Pembelajaran untuk kelas ,III, dan VI dibuat berdasarkan Surat Edaran Mendikbud No
14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan RPP yang mana butir butir penting SE Mendikbud No. 14 Tahun
2019 yaitu :
14. Penyusunan RPP dilakukan dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada siswa.
15. Dari 13 komponen RPP yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, yang menjadi
komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran (assesment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkan sisanya hanya sebagai
pelengkap.
16. Sekolah, Kelompok Guru Mata Pelajaran dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (KKG/MGMP) dan individu guru secara bebas dapat memilih, membuat,
menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya
keberhasilan belajar siswa.
17. Adapun RPP yang telah dibuat dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan ketentuan
sebagaimana maksud pada angka 1, 2, dan 3.
18. Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan
tenaga. 
19. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 
20. Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan,
ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.
21. RPP dapat dibuat dengan singkat misalnya hanya satu halaman asalkan sesuai dengan  prinsip 
efisien,  efektif,  dan berorientasi  kepada murid. Tidak ada persyaratan jumlah halaman
22. Tidak ada standar baku untuk format penulisan RPP, guru bebas membuat, memilih,
mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efesien, efektif, dan berorientasi
pada siswa
23. Guru dapat tetap menggunakan format RPP yang telah dibuatnya. 
24. Guru dapat pula memodifikasl format RPP yang sudah dibuat sesuai dengan prinsip efisien, efektif,
dan berorientasi kepada murid.
25. Ada 3 komponen inti, yaitu tujuan pembelajaran, langkah langkah pembelajaran (kegiatan), dan
penilaian pembelajaran (asesmen). Komponen-komponen lainnya adalah pelengkap.
26. Tujuan pembelajaran ditulis dengan merujuk kepada kurikulum dan kebutuhan belajar murid.
Kegiatan belajar dan asesmen dalam RPP ditulis secara efisien.

8. Asesmen Capaian Pembelajaran

Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen hasil
belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh
pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
bertujuan untuk:
6. memantau proses pembelajaran,
7. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
8. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
9. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat
berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik
yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan
wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan
diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan
keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD .................
bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk
asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
8. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
9. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian
pembelajaran.
10. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama
dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
11. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
12. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
13. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
14. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester
dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.

Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu :


6. Keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran,
7. Ketuntasan capaian pembelajaran atau laporan kemajuan pembelajaran secara terintergrasi antara
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
8. Portofolio peserta didik
9. Penilaian baik pada kompetensi sikap
10. Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik

10.Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1. Waktu penggunaan
a. Diagnostik
Pada awal perencanaan projek (identifikasi kesiapan satuan pendidikan), jika membuat sendiri modul projek
Pada saat penentuan dimensi, elemen, dan sub-elemen, jika menggunakan modul projek sudah ada
b. Formatif
Berkala, berkelanjutan selama projek
c. Sumatif
Biasanya dilakukan pada akhir projek
Dapat dilakukan di akhir tahap kegiatan jika diperlukan (terutama di projek dengan jangka waktu yang panjang)
2. Pihak yang memberikan asesmen
a. Asesmen Diagnostik
Pendidik
b. Formatif
Pendidik, peserta didik secara pribadi (self- assessment), sesama peserta didik (peer-assessment), mitra satuan
pendidikan dalam projek (misalnya: orang tua, narasumber projek)
c. Sumatif
Pendidik
Contoh bentuk asesmen
a. Asesmen Diagnostik
Rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, esai

H. Formatif

Rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi,
diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai
c. Sumatif

Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama

Selain Merencanakan pembelajaran SD No …… juga merencanakan Asesmen yang terdiri dari


asesmen Intra kurikuer dan asesmen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Asesmen Intra Kurikuler terdiri dari :

1.Asesmen Diagnostik baik Kognitif maupun Non Kognitif

2.Asesmen Formatif

3.Asesmen Tengah Semester


4.Asesmen Akhir Semester

Pada pelaksanaan asesmen Guru akan berfokus pada Asesmen Literasi dan Numerasi

Sedangkan untuk Asemen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilakukan
berdasarkan : Penilaian proyek harus direncanakan diawal proyek, diinformasikan kepada peserta
didik. Penilaian proyek lebih menekankan pada pengembangan potensi, minat dan bakat serta
penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
mandiri, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global, teknik yang digunakan
antara lain:

1) observasi;
2) wawancara;
3) produk;
4) penilaian diri; dan
5) penilaian antar teman

3.2. Memperbaiki dan Mengevaluasi

Memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi. Sedangkan penilaian sumatif


terutama untuk Sekolah Dasar (SD) tujuannya adalah sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan
kelulusan dari satuan pendidikan.“Jadi peruntukannya di sini dalam peraturan pemerintahnya
secara tegas tujuan dari penilaian formatif itupun untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran. Sedangkan penilaian sumatif tujuannya untuk pencapaian hasil belajar sebagai dasar
kenaikan kelas. Dan kelulusan di satuan pendidikan ini terkait dengan tujuan dari penilaian
formatif dan penilaian sumatif,”Lebih lanjut, penilaian hasil belajar peserta didik untuk penentuan
kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan melalui mekanisme yang ditentukan oleh satuan
pendidikan, dengan mengacu kepada standar kompetensi lulusan. Hal itu mempertegas bahwa yang
menyusun mekanisme adalah satuan pendidikan, sehingga kewenangannya tentunya di pegang
satuan pendidikan yang bersangkutan.Terkait penyusunan mekanisme, sebenarnya ada amanah di
dalam standar penilaian. Tapi secara prinsip yang sudah dituangkan di dalam peraturan pemerintah
bahwa mekanisme itu ditentukan satuan pendidikan untuk kelulusan. Karena pemerintah sudah
mencabut penilaian, maka kewenangannya berada di satuan pendidikan. Satuan pendidikan nanti
harus mengacu kepada standar kompetensi lulusan, oleh karena itu bapak ibu guru perlu
mencermati standar kompetensi lulusan. Karena sekarang sudah ada yang terbaru terkait dengan
standar kompetensi lulusan yaitu Permendikbud Nomor 5 Tahun 2022,” SD No……… masih
menjalankan Kurikulum 2013 kelas ,III,danVI dan kurikulum Merdeka dapat
mengimplementasikannya melalui memilihKurikulum Mandiri Berubah dengan Surat
KeputusanNomor : 025/H/KR/2022, harus mengacu kepada Permendikbud Nomor 5 Tahun 2022.
Begitu juga yang menggunakan Kurikulum Darurat merujuknya ke Permendikbud Nomor 5 Tahun
2022
BAB IV

PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. PENDAMPINGAN

Tahapan Uraian Kegiatan Waktu Penanggung


Kegiatan Pelaksanaan Jawab
1. Persiapan 1. Membentuk Tim Pendampingan Awal tahun Kepala Sekolah dan
2. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan pelajaran TPK
3. Menyusun dan menyiapkan perangkat
Pendampingan (terlampir)

2. Pelaksanaan 1. Melakukan pendampingan terkait dengan Awal tahun Pengawas dan


Penyusunan dan Dokumen Kurikulum Opersional pelajaran Kepala Sekolah,
di SD No. ……………….. TPK
2. Melakukan pendampingan kepada guru dalam
penyusunan perencanan pembelajaran, pelaksana Pengawas dan
pembelajaran dan Penilaian (dilakukan berbarengan Awal semester Kepala Sekolah,
dengan supervisi kelas/Klinis) TPK
3. Melakukan pendampingan kepada guru dalam s.d. tengah
penyusunan perencanan proyek profil pelajar semester
Pancasila
4. Melakukan pendampingan kepada guru dalam
pengolahan hasil belajar peserta
Pengawas dan
Didik Kepala Sekolah,
Tengah Semester TPK
dan Akhir
semester

3. Tindak 1. Memberikan laporan hasil pendampingan kepada Tengah semester Pengawas dan
lanjut atasan dan mensosialisasikan kepada warga dan Akhir Semester Kepala Sekolah,
sekolah. TPK
2. Memberi rekomendasi hasil pendampingan kepada
yang bertanggung jawab pada objek pendampingan.
3. Menindaklanjuti rekomendasi hasil
pendampingan dengan membuat rencana

lanjutan untuk periode berikutnya.


B. EVALUASI

Tahapan Uraian Kegiatan Waktu Penanggung


Kegiatan Pelaksanaan Jawab
1. Persiapan 1. Membentuk Tim Evaluasi Awal tahun Kepala Sekolah dan
2. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan pelajaran TPK
Evaluasi
3. Menyusun dan menyiapkan perangkat

Evaluasi (terlampir)
2. Pelaksanaan 1. Melakukan Evaluasi terkait dengan Awal tahun Pengawas dan
Penyusunan Kurikulum Opersional diSD No. pelajaran Kepala Sekolah
…………
2. Melakukan Evaluasi terkait dengan
pelaksanaan Kurikulum Opersional diSD No.
………..

3. Melakukan Evaluasi terkait dengan

Dokumen Kurikulum Opersional diSD No.


………
Awal semester kepala sekolah
4. Melakukan evaluasi dalam:
a. Penyusunan perencanan pembelajaran.
s.d. Akhir semester TPK
b. Pelaksana pembelajaran
c. Penilaian Pembalajaran

(dilakukan Evaluasi rutin secara Periodik dan


melalui supervisi kelas/ Klinis)

Tengah Semester Kepala Sekolah dan


5. Melakukan evaluasi dalam pengolahan hasil
dan TPK
belajar peserta didik

Akhir semester

3 Tindak lanjut 1. Memberikan laporan hasil evaluasi kepada atasan Tengah Kepala Sekolah
dan mensosialisasikan kepada warga sekolah. semester dan dan TPK
2. Memberi rekomendasi hasil evaluasi kepada yang Akhir
bertanggung jawab pada objek evaluasi. Semester
3. Menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi dengan
membuat rencana lanjutan untuk

periode berikutnya.
C. PENGEMBANGAN PROFESI

No. Kegiatan Waktu Penanggung Jawab Nara Sumber


Pelaksanaan
1 Sosialisasi penyusunan Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK -Narsum Kur

Kurikulum Operasional diSD No. -FSP


…………..
-Sekolah Penggerak
-LPMP

-Pengawas
2 Pelatihan penyusunan Bahan Mei 20223 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas
ajar
3 Pelatihan pembelajaran dan Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas
penilaian berbasis HOTS
4 Pelatihan penyusunan proyek Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas

5 Pelatihan pengorganisasian Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas


pembelajaran
6 Pelatihan Penilaian Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas
Terstandar
7 Pengembangan profesi Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas

D. PENUTUP

Dengan telah selesainya Kurikulum Operasional SD No………. pada tahun ajaran


2023/2024 maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh
SD No…………Dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku maka SD No……….
menetapkan penggunaan dokumen Kurikulum Operasional SD No……… tahun ajaran 2023/2024
ini.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD No……….yang telah tersusun ini akan


berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite
sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak
dapat memajukan SD No………. . sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan
tujuan sekolah.

Besar harapan kami, semoga Kurikulum Operasional SD No………. ini memenuhi syarat
sehingga rencana pengembangan SD No………dapat terlaksana dengan baik. Penyusun juga sangat
mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru, karyawan maupun para peserta didik
serta masyarakat yang diwakili oleh orang tua peserta didik. Atas bantuan yang sudah diberikan
kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Kurikulum Operasional
SD No………….mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan anak bangsa.
LAMPIRAN

1. CAPAIAN PEMBELAJARAN KELAS 1 ,2,3 dan 4

2. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (1 Mapel saja)

3. MODUL AJAR (1 mapel saja)

4. MODUL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA(2 tema yg dipilih)

5. SK TPK

6. RENCANA KERJA TPK

7. PERATURAN AKADEMIK

8. INSTRUMEN VALIDASI KOSP


PENTING ………………………………..

(GANTI DENGAN KALENDFR PENDIDIKAN TAHUN AJARAN 2023/2024)


KATA PENGANTAR

Puja pangastuti dan angayubagia kehadapan Ida Sang Hyang


Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa, Kalender Pendidikan
Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2022/2023 dapat

diselesaikan, untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam rangka efektifitas


pelaksanaan kegiatan belajar mengajarpada satuanpendidikan di Provinsi Bali.

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran siswa selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif sekolah, hari efektif sekolah/madrasah dan hari
libur.

Kalender Pendidikan ini disusun sebagai penjabaran dari Keputusan


Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/u/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang
Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah/Madrasah, dan
juga dengan mempertimbangkan karakteristik Provinsi Bali sebagai daerah yang
sangat menjunjung tinggiadat,budaya dan agama dalam rangka mewujudkan visi
dan misiPemerintah Provinsi Bali : ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui
Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju BALI ERA BARU.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari semua


pihak sehingga Kalender Pendidikan Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2022/2023
dapat terwujud sesuai dengan rencana.
VISI DAN MISI
PEMERINTAH PROVINSI
BALI

VISI :

Yang Mengandung Makna :

“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam


Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan

Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-


Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali
Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno :
Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara
Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan

Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh,


Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan
Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.”
MISI

1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali.
2. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian,
dan meningkatkan kesejahteraan petani.
3. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan
berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat kesehatan
Krama Bali berbasis kecamatan.
4. Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau, merata, adil, dan
berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
5. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbasis keagamaan
Hindu dalam bentuk Pasraman di Desa Pakraman/Desa Adat.
6. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas dan
berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh yang
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Krama Bali.
7. Mengembangkan sistem jaminan sosial secara konprehensif dan terintegrasi bagi
kehidupan Krama Bali sejak mulai kelahiran, tumbuh dan berkembang sampai akhir masa
kehidupannya.
8. Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, berkualitas dan memiliki daya
saing tinggi serta memperluas akses kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri.
9. Mengembangkan sistem jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang
komperhensif, mudah dijangkau, bermutu, dan terintegrasi bagi Krama Bali yang bekerja
di dalam dan di luar negeri.
10. Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan, pembinaan,
pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni, dan budaya Krama
Bali.
11. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali secara sakala dan niskala berdasarkan nilai-
nilai filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih,
Jana Kertih, dan Jagat Kertih.
12. Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Pakraman/ Desa Adat dalam
menyelengarakan kehidupan krama Bali yang meliputi Parahyangan, Pawongan, dan
Palemahan.
13. Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis budaya dan berpihak
kepada rakyat yang terintegrasi antar kabupaten/kota se-Bali.
14. Meningkatkan promosi pariwisata Bali di dalam dan di luar negeri secara bersinergi antar
kabupaten/kota se-Bali dengan mengembangkan inovasi dan kreatifitas baru.
15. Meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara konprehensif.
16. Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru sesuai dengan potensi
kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan sumber daya lokal untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dalam arti luas.
17. Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah berbasis budaya
(branding Bali) untuk memperkuat perekonomian Krama Bali.
18. Meningkatkan pembangunan infrastruktur (darat, laut dan udara) secara terintegrasi serta
konektivitas antar wilayah untuk mendukung pembangunan perekonomian serta akses
dan mutu pelayanan publik di Bali.
19. Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan sumber daya manusia
serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga keamanan daerah dan Krama Bali
serta keamanan para wisatawan.
20. Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan
memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan
memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.
21. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan lingkungan yang,
hijau, indah, dan bersih.
22. Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif efisien, terbuka,
transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan pelayan publik terpadu yang cepat,
pasti dan murah.
VISI DAN MISI
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
PROVINSI BALI

Mewujudkan Insan Cerdas dan Kompetitif Berlandaskan Nangun Sat


Kerthi Loka Bali

VISI

1. Memastikan tersedianya pelayananpendidikan yang


terjangkau, merata, adil, dan berkualitas serta melaksanakan
wajib belajar 12 tahun.
2. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan
menengah berbasis keagamaan Hindu dalam bentuk
Pasraman di Desa Pakraman/Desa Adat.
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya
saing tinggi yaitu berkualitas dan berintegritas: bermutu,
profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang
kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan
lokal Krama Bali.
4. Mengembangkan tata kehidupanKramaBali secara sekala
dan niskala berdasarkan nilai-nilai filsafat Sad Kertih yaitu
Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih, Jana
Kertih, dan Jagat Kertih.

MISI
PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

JALAN RAYA PUPUTAN NITI MANDALA DENPASAR (80235), TELEPON (0361) 226119, 235105

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI


BALI NOMOR : B.31.420/24694/UPTD BPTP/DIKPORA

TENTANG

KALENDER PENDIDIKAN PROVINSI BALI TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN


OLAHRAGA PROVINSI BALI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektifitas pelaksanaan kegiatan belajar


mengajar dan guna memantapkan mutu pendidikan di Bali, perlu
adanya pengaturan penggunaan waktu Sekolah/Madrasah secara
optimal dengan memperhatikan hari belajar efektif Sekolah/Madrasah
dan hari libur Sekolah/Madrasah.

a. bahwa karena kekhususan Bali sebagai daerah budaya, perlu mengatur


hari-hari libur berkaitan dengan upacara keagamaan.
b. bahwa berhubungan dengan butir a dan b di atas, dipandang perlu
menetapkan Kalender Pendidikan Provinsi Bali Tahun Pelajaran
2022/2023 dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Bali.

Mengingat : 1.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembar Negara Nomor 3839);

3.2.1.1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


1 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan KeduaAtas
Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
3.2.1.2.Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun2010tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor66Tahun2010tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17Tahun2010tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157);PeraturanMenteri Pendidikan Nasional
Nomor22tahun2006tentangStandarIsi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
3.2.1.3.Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
3.2.1.4.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 tentang
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Peserta didik Baru;
3.2.1.5.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2017 tentang Hari
Sekolah;
3.2.1.6.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan;
3.2.1.7.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan;
3.2.1.8.Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/U/2002 tanggal

31 Juli 2002 tentang Kalender Pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di
Sekolah/Madrasah;

3.2.1.9.Keputusan bersama antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 963 Tahun 2021,
Nomor 3 Tahun 2021, dan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan
Cuti Bersama Tahun 2022;

3.2.20. Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 003.1/12593/PK/BKD tanggal

4 Nopember 2021, Prihal Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi
Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2022.
2 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN


OLAHRAGA PROVINSI BALI, TENTANG KALENDER
PENDIDIKAN PROVINSI BALI TAHUN PELAJARAN 2022/2023.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Yang dimaksud dalam keputusan ini :

1. Sekolah/Madrasah adalah Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Kanak-Kanak Luar


Biasa (TKLB), Raudatul Atfal (RA), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), Madrasah Ibtidayah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah
Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Madrasah
Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK).
2. Perencanaan Pengaturan Kelas adalah :

a. Pengaturan kelas untuk keperluan administrasi Sekolah/Madrasah,

a. Pengaturan tempat duduk sesuai dengan jenis dan tingkat Sekolah/Madrasah


dengan memperhatikan kemampuan dan keadaan fisik, jenis kelamin peserta didik
tiap kelas, penempatan denah Sekolah/Madrasah pada papan pengumuman dan
kegiatan lain yang sejenis,
b. Pengaturan ruang kelas untuk memudahkan peserta didik dapat mengetahui ruang
belajar masing-masing.
3. Hari Efektif Sekolah/Madrasah adalah hari yang dipergunakan untuk kegiatan
pembelajaran dan kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Hari Efektif Belajar Sekolah/Madrasah adalah hari yang dipergunakan untuk
kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Minggu Efektif Sekolah/Madrasah adalah jumlah minggu yang dipergunakan untuk
kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain dalam 1 (satu) Tahun Pelajaran.
6. Semester adalah sistem penyelenggaraan Pendidikan pada Sekolah/Madrasah yang
membagi 1 (satu) tahun pelajaran menjadi 2 (dua) semester.
3 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
7. Libur Semester adalah libur yang diadakan pada setiap akhir semester.
8. Libur Akhir Tahun adalah libur yang diadakan pada akhir tahun pelajaran.
9. Libur Umum adalah libur yang diadakan untuk memperingati hari besar
keagamaan dan hari-hari besar Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

10. Libur Khusus adalah libur yang diadakan sehubungan dengan peringatan
keagamaan, keadaan musim, bencana alam atau libur lain diluar ketentuan tentang
libur umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah

4 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


5 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
6 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
BAB II

PERMULAAN DAN AKHIR TAHUN PELAJARAN

Pasal 2

Tahun pelajaran 2022/2023 dimulai pada hari Senin, 11 Juli 2022 dan berakhir pada hari
Sabtu, 8 Juli 2023.

BAB III

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DAN PERSIAPAN


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Pasal 3

1. Penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut : (a). Pemberitahuan ke masyarakat, (b). Pendaftaran, (c). Seleksi, (d).
pengumuman peserta didik yang diterima, dan (e). Pendaftaran ulang peserta didik yang
diterima, dengan mengacu kepada Ketentuan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun
Pelajaran 2022/2023;
2. Perencanaan kelas dan penyusunan jadwal pelajaran dilaksanakan bulan Mei 2022.

BABIV

PERMULAAN TAHUN PELAJARAN

Pasal 4
7 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
Pelaksanaan minggu pertama masuk Sekolah/Madrasah dari jenjang TK/RA, TKLB, jenjang
SD/MI, SDLB, jenjang SMP/MTs, SMPLB, jenjang SMA/MA, SMALB, dan
SMK/MAK tanggal 11 s.d 16 Juli 2022.

Pasal 5

Kegiatan minggu pertama masuk Sekolah/Madrasah dapat diisi dengan kegiatan :

1. Untuk SD/MI dan SDLB antara lain :


a. Pengenalan Sekolah/Madrasah dan cara belajar;
b. Pengumpulan data untuk kepentingan Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
termasuk pengumpulan data melalui angket orang tua, angket peserta didik, kuesioner
dan pengisian Buku Laporan Pribadi;
2. Untuk peserta didik baru jenjang SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan
SMK/MAK diisi dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS);

8 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) diisi dengan kegiatan bridging course
(persiapan-persiapan belajar pada jenjang Sekolah/Madrasah yang lebih tinggi), budi
pekerti/agama, peningkatan sradha dan bhakti generasi muda, kerja bakti, pemisahan
sampah plastik, reboisasi, pengenalan Sekolah/Madrasah dan lain-lain yang bersifat
mendidik serta tidak boleh digunakan untuk kegiatan yang mengarah pada
perploncoan;

3. Untuk peserta didik yang tidak mengikuti MPLS diisi dengan kegiatan sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat, misalnya : Bakti Sosial, Porseni, Pendalaman Materi, Tes
Penyegaran Bidang Studi/Mata Pelajaran dan sebagainya.

BAB V

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pasal 6

Kegiatan pembelajaran dari jenjang TK/RA,TKLB, jenjang SD/MI, SDLB, jenjang


SMP/MTs, SMPLB, dan jenjang SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK, dilaksanakan
mulai hari Senin tanggal 18 Juli 2022.

Pasal 7

Pada permulaan semester, guru berkewajiban membuat persiapan mengajar agar kegiatan
pembelajaran dapat mencapai tujuan yang efektif. Guru sebagai pengelola kegiatan
pembelajaran wajib mempersiapkan kegiatan antara lain :

1. Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar;


2. Program Tahunan;
3. Program Semester;
4. Menyusun Silabus;

9 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


5. Menyusun Perencanaan Pembelajaran;
6. Program ekstrakurikuler dan kokurikuler, pendekatan belajar mengajar dan
penilaian serta bimbingan karier;
7. Disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan sekolah.

Pasal 8

Penyerahan rapor kepada peserta didik dilaksanakan :

1. Semester 1 (satu) :
a. untuk sekolah yang melaksanakan 5 (lima) hari belajar perminggu dilaksanakan pada
hari Jumat, 16 Desember 2022;
b. untuk sekolah yang melaksanakan 6 (enam) hari belajar perminggu dilaksanakan
pada hari Sabtu, 17 Desember 2022;

10 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


2. Semester 2 (dua) :
a. untuk sekolah yang melaksanakan 5 (lima) hari belajar perminggu dilaksanakan pada
hari Jumat, 9 Juni 2023;
b. untuk sekolah yang melaksanakan 6 (enam) hari belajar perminggu dilaksanakan pada
hari Sabtu, 10 Juni 2023.

Pasal 9

Sekolah/madrasah dapat menyelenggarakankegiatan pendidikan 5 (lima) atau 6

(enam) hari belajar perminggu yang setara dengan 200 hari sampai dengan 245 hari belajar
efektif per tahun sepanjang tidak mengurangi jumlah jam belajar efektif yang telah
ditetapkan.

BAB VI

KEGIATAN TENGAH SEMESTER

Pasal 10

1. Tengah semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada semester 1 dan semester
2.
2. Pada tengah semester 1 dan semester 2 sekolah/madrasah dapat melakukan kegiatan
minggu olahraga dan seni, karyawisata, lomba kreatifitas, atau praktek pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreatifitas peserta
didik dalam rangka pengembangan pendidikan anak seutuhnya.
3. Kegiatan tengah semester direncanakan dan dilaksanakan oleh sekolah/madrasah selama 4
(empat) hari.

BAB VII PENILAIAN HASIL BELAJAR

11 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Pasal 11

1. Penilaian Hasil Belajar meliputi Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian
Akhir Semester, Penilaian Akir Tahun, Ujian Akhir Sekolah dan Asesmen Nasional.
2. Penilaian Akhir Semester 2 (dua) pada tahun pelajaran 2022/2023 untuk jenjang SD/MI,
SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK dilaksanakan setelah
Ujian Akhir Sekolah atau yang sejenisnya.
3. Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau
lembaga yang berwenang.

12 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Pasal 12

Waktu pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah atau yang sejenisnya untuk jenjang SD/MI, SDLB,
jenjang SMP/MTs, SMPLB, jenjang SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK diselenggarakan
antara bulan Pebruari sampai dengan Bulan Mei Tahun 2023 atau sesuai dengan ketentuan
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau
lembaga yang berwenang.

BAB VIII

HARI EFEKTIF BELAJAR SEKOLAH/MADRASAH

Pasal 13

Jumlah Hari Efektif Belajar Sekolah/Madrasah dalam satu tahun pelajaran sekurang-
kurangnya 200 (dua ratus) hari, sebanyak-banyaknya 245 (dua ratus empat puluh lima)
hari.

Pasal 14

Jumlah Hari Efektif Sekolah/Madrasah pada tahun pelajaran 2022/2023 dengan sistem
semester sebagai berikut :

1. Semester 1 (satu) selama 133 hari, mulai pada hari Senin, tanggal 11 Juli 2022 dan
berakhir pada hari Sabtu, tanggal 17 Desember 2022;
2. Semester 2 (dua) selama 111 hari, mulai hari Senin, tanggal 16 Januari 2023 dan
berakhir pada hari Sabtu, tanggal 10 Juni 2023.
3. Untuk sekolah yang melaksanakan 5 (lima) hari belajar per minggu menyesuaikan.

BAB IX

HARI LIBUR SEKOLAH/MADRASAH

13 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Pasal 15

Libur Semester dari jenjang TK/RA, TKLB, jenjang SD/MI, SDLB, jenjang SMP/MTs,
SMPLB, dan jenjang SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK atau sekolah lain yang setingkat
diatur sebagai berikut :

1. Libur Semester 1 (satu) berlangsung selama12 (dua belas) hari kerja mulai hari

Senin, tanggal 19 s.d31 Desember 2022.

2. Libur Semester 2 (dua) berlangsung selama 12 (dua belas) hari kerja mulai hari

Senin, tanggal 12 Juni 2023 sampai hari Sabtu, tanggal 24 Juni 2023.

3. Libur akhir tahun pelajaran 2022/2023 berlangsung selama 12 (dua belas) hari kerja
mulaihari Senin, tanggal 26Juni 2023 sampai dengan hariSabtu, tanggal 8 Juli
2023.

14 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Pasal 16

1. Libur dalam bulan puasa selama 2 (dua) hari kerja, yaitu pada awal Puasa 1 (satu) hari
dan 1 (satu) hari sebelum hari raya Idul Fitri, berlaku bagi peserta didik yang
menjalankan ibadah puasa;
2. Libur pada permulaan bulan puasa tersebut pada ayat (1) akan disesuaikan dengan
keputusan Pemerintah mengenai permulaan bulan Puasa dan Idul Fitri.

Pasal 17

1. Hari Libur Nasional Tahun 2022, sebagai berikut :

a. Hari Raya Idul Adha ; Sabtu, 9 Juli 2022


b. Tahun Baru Hijriah ; Sabtu, 30 Juli 2022
c. Hari Kemerdekaan RI 76 ; Rabu, 17 Agustus 2022
d. Maulid Nabi ; Sabtu, 8 Oktober 2022
e. Hari Raya Natal ; Minggu, 25 Desember 2022

2. Perkiraan Hari Libur Nasional Tahun 2023 ( sambil menunggu Keputusan


bersama antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ketentuan),
sebagai berikut :

a. Tahun Baru Masehi ; Minggu, 1 Januari


2023
b. Tahun Baru Imlek 2573 ; Selasa, 1 Pebruari 2023
c. Hari Raya Isra Miraj ; Rabu, 18 Januari 2023
d. Hari Raya Nyepi ; Kamis, 22 Maret 2023
e. Hari Raya Jumat Agung ; Jumat, 7 April 2023
15 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
Jumat dan Sabtu, 21 dan 22 April
f. Hari Raya Idul Fitri ;
2023
g. Hari Buruh Nasional ; Senin, 1 Mei 2023
h. Hari Raya Waisak ; Sabtu, 6 Mei 2023
i. Hari Kenaikan Isa Almasih ; Kamis, 18 Mei 2023
j. Hari Lahir Pancasila ; Kamis, 1 Juni 2023
k. Hari Idul Adha ; Kamis, 29 Juni 2023

16 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Pasal 18

1. Hari Libur Khusus Tahun 2022, sebagai berikut :

a. Hari Saraswati ; Sabtu, 22 Oktober 2022


b. Hari Pagerwesi ; Sabtu, 26 Oktober 2022

2. Perkiraan Hari Libur Khusus Tahun 2023 (sambil menunggu Surat


Edaran Gubernur Provinsi Bali, tentang libur khusus hari-hari besar
keagamaan bagi Umat Hindu di Bali) sebagai berikut :

a. Hari Suci Galungan : Rabu, 4 Januari 2023


b. Hari Suci Kuningan : Sabtu, 14 Januari 2023
c. Hari Suci Siwaratri : Sabtu, 20 Januari 2023
d. Hari Tilem Kesanga (Tawur Agung) : Selasa, 21 Maret 2023
e. Hari Ngembak Geni : Kamis, 23 Maret 2023
f. Hari Suci Saraswati : Sabtu, 20 Mei 2023
g. Hari Pagerwesi : Rabu, 24 Mei 2023

BAB X

LAIN - LAIN

Pasal 19

1. Bagi sekolah/madrasah penyelenggara kegiatan pendidikan 5 (lima) hari belajar per


minggu dapat menyesuaikan, sepanjang tidak mengurangi jumlah jam belajar efektif
yang telah di tetapkan berdasarkan ketentuan kurikulum.

17 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


2. Bagi sekolah/madrasah swasta atau sekolah/madrasah yang berciri khas keagamaan,
ketentuan ini dapat disesuaikan, dengan terlebih dahulu mendapatkan ijin dari instansi
terkait sesuai kewenangannya, dengan ketentuan jumlah hari belajar Sekolah/Madrasah
efektif dalam satu tahun pelajaran sesuai ketentuan kurikulum yang berlaku.

18 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


BAB XI

PENUTUP

Pasal 20

1. Hal - hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam
ketentuan tersendiri, yang sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Kementerian Terkait
dan Surat Edaran Gubernur Bali yang ditetapkan.
2. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan seperlunya.
3. Keputusan ini mulai berlaku pada Tahun Pelajaran 2022/2023.

Bali, 28 Maret 2022

Tembusan disampaikan kepada :

1. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Jakarta;


2. Gubernur Bali di Denpasar;
3. Ketua DPRD Provinsi Bali di Denpasar;
4. Bupati/Walikota se Bali;
5. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

19 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Jakarta;

6. Kepala Balitbang Kemendikbud di Jakarta


7. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN)

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Jakarta;

8. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali;


9. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se Bali;
10. Kepala Sekolah/Madrasah se-Provinsi Bali
11. Arsip.

20 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023


Lampiran 1

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Bali

Nomor : B.31.420 /24694/UPTD BPTP/Dikpora, tanggal: 28 Maret 2022

Uraian Kegiatan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

1 Permulaan Tahun Pelajaran 11 Juli 2022 Awal Tahun Ajaran Baru

2 Dimulainya Masa Pengenalan 11 s.d. 16 Juli 2022


Lingkungan Sekolah (MPLS)

3 Hari efektif sekolah Semester 1 11 Juli s.d. 17 Desember Hari efektif sekolah 133 hari
(satu) 2022
4 Penilaian Tengah Semester 1 Minggu Pertama Bulan Kegiatan Penilaian Tengah
(satu) September 2022 Semester 1 (satu)
5 Kegiatan Tengah semester 1 19 s.d. 22 September 2022 Diisi kegiatan Porseni, Karya wisata,
(satu) Lomba Kreatifitas Pengembangan
Bakat dan Prestasi

6 Penilaian Akhir Semester 1 B Kegiatan Penilaian Akhir Semester 1


(satu) Nopemb (satu)

Desember 2022
7 Penyerahan Rapor Semester 1 16 Desember 2022 Bagi sekolah yang melaksanakan
(satu) lima (5) hari Sekolah
17 Desember 2022 Bagi sekolah yang melaksanakan
enam (6) hari Sekolah
8 Libur Semester 1 (satu) 19 s.d 31 Desember 2022 12 (dua belas) hari kerja

9 Hari efektif sekolah semester 2 16 Januari 2023 s.d. 10 Juni Hari efektif sekolah 111 hari
(dua)
2023
10 Penilaian Tengah Semester 2 Minggu Pertama Bulan Maret Kegiatan Penilaian Tengah
(dua) 2023 Semester 2 (dua)
11 Kegiatan Tengah semester 2 13 s.d 16 Maret 2023 Diisi Kegiatan Porseni, Karya Wisata,
(dua) Lomba Kreatiftas, Pengembangan
Bakat dan prestasi Siswa

Kalender Pendidikan 2022/2023 21


12 Penilaian Akhir Semester 2 15 s.d27 Mei 2023 Kegiatan Penilaian Akhir Tahun
(dua) Semester 2 (dua)
13 Ujian Akhir Sekolah Antara bulan Maret sampai Mengacu pada Keputusan Menteri
dengan bulan Mei 2023 Pendidikan Kebudayaan Riset dan
Teknologi
14 Penyerahan Rapor Semester 2 9 Juni 2023 Bagi sekolah yang melaksanakan
(dua) lima (5) hari Sekolah
10 Juni 2023 Bagi sekolah yang melaksanakan
enam (6) hari Sekolah

Kalender Pendidikan 2022/2023 22


Uraian Kegiatan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

15 Libur Semester 2 (dua) 12 s.d 24 Juni 2023 12 (dua belas) hari kerja

16 Libur Akhir Tahun Pelajaran 26 Juni s.d. 8 Juli 2023 12 (dua belas) hari kerja

17 Tahapan Penerimaan Peserta Mei s.d Juli 2023 Mengikuti Pedoman Penerimaan

Didik Baru Peserta Didik Baru


18 Akhir Tahun Pelajaran 10 Juni 2023
2022/2023
19 Permulaan Tahun Pelajaran 10 Juli 2023
2023/2024
20 Kelebihan hari belajar Kelebihan hari belajar efektif agar dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu Peserta Didik

Kalender Pendidikan 2022/2023 23


Lampiran 2

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Bali

Nomor : B.31.420/24694/UPTD BPTP/Dikpora, tanggal: 28 Maret 2022

Perkiraan Jadwal Libur Sekolah dan Kegiatan Sekolah /


Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023

No. HARI LIBUR & KEGIATAN HARI & TANGGAL

1 Libur Umum/Nasional :
- Hari Raya Idul Adha Sabtu, 9 Juli 2022
- Tahun Baru Hijriah Sabtu, 30 Juli 2022
- Hari Kemerdekaan RI 76 Rabu, 17 Agustus 2022
- Maulid Nabi Sabtu, 8 Oktober 2022
- Hari Raya Natal Minggu, 25 Desember 2022
- Tahun Baru Masehi Minggu, 1 Januari 2023
- Tahun Baru Imlek 2573 Selasa, 1 Pebruari 2022
- Hari Raya Isra Miraj Rabu, 18 Januari 2023

- Hari Raya Nyepi Kamis, 22 Maret 2023


- Hari Raya Jumat Agung Jumat, 7 April 2023
- Hari Raya Idul Fitri Jumat dan Sabtu, 21 dan 22 April
2023
- Hari Buruh Nasional Senin, 1 Mei 2023
- Hari Raya Waisak Sabtu, 6 Mei 2023
- Hari Kenaikan Isa Almasih Kamis, 18 Mei 2023
- Hari Lahir Pancasila Kamis, 1 Juni 2023
- Hari Idul Adha Kamis, 29 Juni 2023

2 Libur Khusus :
- Hari Suci Saraswati Sabtu, 22 Oktober 2022
- Hari Suci Pagerwesi Sabtu, 26 Oktober 2022
- Hari Suci Galungan Rabu, 4 Januari 2023
Hari Suci Kuningan Sabtu, 14 Januari 2023
- Hari Suci Siwaratri Sabtu, 20 Januari 2023
- Hari Tilem Kesanga (Tawur Agung) Selasa, 21 Maret 2023
- Hari Ngembak Geni Kamis, 23 Maret 2023
Kalender Pendidikan 2022/2023 24
- Hari Suci Saraswati Sabtu, 20 Mei 2023
- Hari Pagerwesi Rabu, 24 Mei 2023

Kalender Pendidikan 2022/2023 25


3 Kegiatan Ko-Kurikuler
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Senin-Sabtu, 11 s.d.16 Juli 2022

- Kegiatan Tengah Semester 1 (satu) Senin-Kamis, 19 s.d. 22 September

2022
- Pembagian Rapor Semester 1 (satu) Jumat dan Sabtu, 16 dan 17

Desember 2022
- Kegiatan Tengah Semester2 (dua) Senin-Kamis, 13 s.d 16 Maret 2023

- Pembagian Rapor Semester 2 (dua) Jumat dan Sabtu, 9 dan 10 Juni 2023

4 Libur Semester 1 (satu) 19 s.d 31 Desember 2022

5 Libur Semester 2 (dua) 12 s.d 24Juni 2023

6 Libur Akhir Tahun Pelajaran 26 Juni s.d. 8 Juli 2023

Kalender Pendidikan 2022/2023


14

Kalender Pendidikan 2022/2023


Lampiran 3

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali


Nomor: B.31.420 /24694/UPTD BPTP/Dikpora, tanggal: 28 Maret 2022

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023

Juli 2022 Agustus 2022

Minggu 3 10 17 24 31 Minggu 7 14 21 28

Senin 4 11 18 25 Senin 1 8 15 22 29

Selasa 5 12 19 26 Selasa 2 9 16 23 30

Rabu 6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24 31

Kamis 7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25

Jumat 1 8 15 22 29 Jumat 5 12 19 26

Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27

September 2022 Oktober 2022

Minggu 4 11 18 25 Minggu 2 9 16 23 30

Senin 5 12 19 26 Senin 3 10 17 24 31

Selasa 6 13 20 27 Selasa 4 11 18 25

Rabu 7 14 21 28 Rabu 5 12 19 26

Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 6 13 20 27

Jumat 2 9 16 23 30 Jumat 7 14 21 28

Sabtu 3 10 17 24 Sabtu 1 8 15 22 29

November 2022 Desember 2022

Minggu 6 13 20 27 Minggu 4 11 18 25

Senin 7 14 21 28 Senin 5 12 19 26

Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 6 13 20 27

Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 7 14 21 28

Kamis 3 10 17 24 Kamis 1 8 15 22 29

Jumat 4 11 18 25 Jumat 2 9 16 23 30

Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 3 10 17 24 31

Januari 2023 Februari 2023

Minggu 1 8152229 Minggu 5 12 19 26


Kalender Pendidikan
Senin 2 9 16 23 30 15 Senin 6 13 20 27
2022/2023
Selasa 3 10 17 24 31 Selasa 7 14 21 28

Rabu 4 111825 Rabu 1 8 15 22

Kamis 2 9 16 23
Kamis 5 121926
Jumat 3 10 17 24
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 4 11 18 25
Sabtu 7 14 21 28
Kalender Pendidikan
16
2022/2023
Maret 2023 April 2023

Minggu 5 12 19 26 Minggu 2 9 16 23 30

Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24

Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 11 18 25

Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 5 12 19 26

Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27

Jumat 3 10 17 24 31 Jumat 7 14 21 28

Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 1 8 15 22 29

Mei 2023 Juni 2023

Minggu 7 142128 Minggu 4 11 18 25

Senin 1 8 152229 Senin 5 12 19 26

2 9 162330 Selasa 6 13 20 27
Selasa
3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28
Rabu
Kamis 4 11 18 25 Kamis 1 8 15 22 29

Jumat 2 9 16 23 30
Jumat 5 121926
Sabtu 3 10 17 24
Sabtu 6 13 20 27

Juli 2023 = Awal Tahun Pelajaran

= Kegiatan/Jeda Tengah Semester


Minggu 2 9 16 23 30

Senin 3 10 17 =24 31 Pembagian Rapor

Selasa 4 11 18 25
= Libur Semester
Rabu 5 12 19 26
= Libur Akhir Semester
Kamis 6 13 20 27

Jumat 7 14 21 28 = Libur Umum Nasional

Sabtu 1 8 15 22 29 = Purnama

= Tilem

= Libur Khusus

Kalender Pendidikan
17
2022/2023
Kalender Pendidikan
18
2022/2023
Lampiran 4

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Bali

Nomor : B.31.420/24694/UPTD BPTP/Dikpora, tanggal : 28 Maret 2022

Perhitungan Hari Efektif Sekolah, Non Kurikuler dan Hari Libur


Tahun Pelajaran 2022/2023

HARI LIBUR

Akhir Jumlah
Hari Th.Pel. Hari
Efektif (Yg lalu) Libur
Minggu Umum Khusus Semes-
Sekolah JUMLAH
No. Semester Bulan ter
HARI

1
1 Juli 2022 17 5 1 0 0 8 14 31
Agustus 2022 26 4 1 0 0 0 5 31
September 2022 26 4 0 0 0 0 4 30
Oktober 2022 23 5 1 2 0 0 8 31
November 2022 26 4 0 0 0 0 4 30
Desember 2022 15 4 0 0 12 0 16 31

JUMLAH : 133 26 3 2 12 8 51 184

2
2 Januari 2023 12 5 1 13 0 0 19 31
Februari 2023 23 4 1 0 0 0 5 28
Maret 2023 24 4 1 2 0 0 7 31
April 2023 22 5 3 0 0 0 8 30
Mei 2023 22 4 3 2 0 0 9 31
Juni 2023 8 4 1 0 12 5 22 30

JUMLAH : 111 26 10 17 12 5 70 181

JUMLAH SEMUA : 244 52 13 19 24 13 121 365

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
A. ALOKASI WAKTU
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Permulaan Tahun Pelajaran 11 Juli 2022 Verifikasi PPDB
2022/2023
2. Dimulainya Masa Pengenalan 11 s.d. 16 Juli 2022 Masa Pengenalan lingkungan Sekolah
Lingkungan Sekolah (MPLS) (MPLS)
Hari belajar sekolah Semester I (satu) 11 Juli s.d. 17 Desember 2022 Hari belajar efektif133 hari
4. Kegiatan Tengah Semester 1 (satu) 19s.d. 22September 2022 Diisi kegiatan Porseni, Karya wisata,
Lomba Kreatifitas
2020
Pengembangan Bakat dan Prestasi
5. Penilaian Akhir Semester I (satu) 18 Desember 2020 Dilaksanakan pada hari kerja satu hari
sebelum libur semester
6. Libur Semester I 21 Nopember 2022 Kegiatan Penilaian Akhir Semester I
(satu)
s.d. 3 Desember 2022
7. Penyerahan Rapor Semester I (satu) 14 s.d 15 Desember 2022 Penanda tanganan Rapor Semester
ganjil
16 Desember 2022 Bagi sekolah yang melaksanakan lima
(5) hari sekolah
8. Libur Semester I (satu) 19 s.d. 31 Desember 2022 12 (dua belas) hari kerja

9. Hari efektif sekolahsemester 2 (dua) 16 Januari 2023 s.d. 10 Juni 2023 Hari belajar efektif111 hari
10. Penilaian Tengah Semester 2 (dua) Minggu pertama Bulan Kegiatan Penilaian Tengah Semester
Maret2023 2 (dua)
11. Kegiatan Tengah Semester 2 (dua) 13 s.d. 16Maret 2023 Diisi kegiatan Porseni, Karya wisata,
Lomba KreatifitasPengembangan
Bakat dan Prestasi-Melaksanakan
Simulasi Tsunami Ready Community
di Kelurahan Tanjung Benoa
12. Penilaian Akhir Semester 2 (dua) 15 s.d. 27 Mei 2023 Kegiatan Akhir TahunSemester 2
(dua)
13. Ujian Ahir Sekolah Antara bulan Maret sampai bulan Mengacu pada Keputusan Menteri
Mei 2023 Pendidikan Kebudayaan Riset dan
Teknologi
14 Penyerahan Rapor Semester 2 (dua) 9 Juni 2023 Bagi sekolah yang melaksanakan lima
(5) hari sekolah
10 Juni 2023 Bagi sekolah yang melaksanakan lima
(6) hari sekolah
Kalender Pendidikan
15 Libur 2022/2023
Semester 2(dua) 12 s.d. 24 Juni
172023 12 (dua belas) hari kerja
16 Libur Akhir Tahun Pelajaran 26 Juni s.d. 8 Juli 2023 12 (dua belas) hari kerja
17 Tahapan Penerimaan Peserta Didik Mei s.d. Juli 2023 Mengikuti Pedoman Penerimaan
Baru Peserta Didik Baru
18 Akhir Tahun Pejaran Baru 10 Juni 2023 Persiapan menyusun Kurikulum
2022/2023
19 Permulaan Tahun 10 Juli 2023
Pelajaran2023/2024
20 Kelebihan hari belajar Kelebihan hari belajar efeltif agar dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran dalam upaya peninghkatan mutu peserta didik.
KOP SEKOLAH

BERITA ACARA
TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA DAN REVIU KURIKULUM (TPK)
SD NO………….
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Pada hari Selasa Tanggal 30 Bulan Mei Tahun 2023 di SD No……… telah dilaksanakan
Pengembangan/Review Kurikulum, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Oleh :

1. Tim Pengembang Kurikulum SD No. ……….


2. Tim Penyusun Analisis KD untuk masing-masing mata pelajaran yang dilaksanakan dan dihadiri oleh :

a. Kepala Sekolah
b. Dewan Guru/TPK SD No……….
c. Komite Sekolah
d. Narasumber

Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Komite SD No……….. ………..


Kepala SD No…………..

……………..………………………..
NIP.- NIP. ………………….

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NO. ……..
NIS : ………………………………………….

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SD NO………………..
NOMOR :………………………
TENTANG
SUSUNAN TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM ( TPK)
SD NO……………
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Menimbang : Bahwa untuk memperlancar proses pengajaran/pengembangan kurikulum SD


No……….., Tahun Pelajaran 2023/2024, dipandang perlu menetapkan Panitia
Penyusun / Pengembangan Kurikulum.

Mengingat : 1.UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2.Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan.

3.Permen Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah

4.Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi

Lulusan( SKL )

5. Hasil keputusan rapat Guru-guru SD No……..tanggal,…………

6. Permendiknas No. 23 Th. 2006 tentang SKL

7. Permendiknas No. 22 Th. 2006 tentang standar isi

8. Permendiknas No. 41 Th. 2007 tentang Standar Proses

9. Permendiknas No. 20 Th. 2007 tentang Standar Penilaian


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
10. Permendiknas No. 16 Th. 2007 tentang Standar PTK

11. Permendiknas No. 24 Th. 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

12. Permendiknas No. 69 Th. 2009 tentang Standar Pembiayaan

13. Permendiknas No. 19 Th. 2007 tentang Standar PengelolaanPendidikan

14.Permendikbud No. 54 Th. 2013 tentang SKL

15.Permendikbud No. 64 Th. 2013 tentang Standar ISI

16.Permendikbud No. 65 Th. 2013 tentang Standar Proses

17.Permendikbud No. 66 Th. 2013 tentang Standar Penilaian

18.Permendikbud No. 67,68,69,70 Th. 2013 tentang kerangka dasar dan struktur
kerikulum (SD,SMP,SMA,SMK) ( tambahkan dasar hukum yang baru)

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Pertama : Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SD No…………

Tahun Pelajaran 2023/2024, yang susunannya sesuai dengan lampiran Surat

Keputusan ini.

Kedua : Masing-masing Tim sesuai dengan tanggung jawabnya memberikan

laporan tugas secara berkala kepada Kepala Sekolah.

Ketiga : Segala biaya yang ditimbulkan akibat keputusan ini dibebankan kepada

Negara yang sesuai.

Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat

kekeliruan/hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini, akan


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
diadakan peninjauan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan :………

Hari/Tanggal : …………..

Kepala SD No................

…………………………….

NIP. ……………………….

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Badung


2. Bapak Kepala Plt UPT DisDik PoraKec. Kuta .
3. Bapak Ketua Komite SD ……………
4. Masing-masing yang bersangkutan
5. Arsip.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Lampiran : Keputusan Kepala SD No…………..

Nomor : .....................................

Tanggal : ……………………

Tentang : TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (TPK)

SD NO……………………

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PENANGGUNGJAWAB : KEPALA SEKOLAH

KETUA :

Wakil Ketua :

BENDAHARA :

SEKRETARIS :

ANGGOTA :

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


……., …,…2023

Kepala SD No………

…………………………….

NIP………………………….

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA


KORWIL.DISDIKPORA KEC. KUTA
SEKOLAH DASAR NO. ………..
Jl………………………………………………….

DAFTAR HADIR
TPK SD NO. ………. DALAM REVIEW KURIKULUM OPERASI SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
Ni Wayan Sukerti S Pd. SD, M Pd.
1 Pengawas /SD
NIP.19631218 198404 2 001
Kepala Sekolah
Penanggung
2
jawab

3 Ketua
NIP.-

4 Wakil Ketua
NIP. -

5 Sekretaris
NIP.-

6 Bendahara
NIP

7 Anggota
NIP. .

8 Anggota
NIP

9 Anggota
NIP

10 Anggota
NIP

11 Anggota
NIP.-

12 Anggota
NIP.-

13 Anggota
NIP.-

14 Anggota
NIP.-

15 Anggota
NIP.-

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


………, Juni 2023

Kepala SD No……..

………………………………

NIP………………………….

CAPAIAN PEMBELAJARAN

I. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasidari kemampuan literasi. Semua bidang
kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi

menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan
demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan
berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam
pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai
tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe
teks yang didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks

merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan belajar sepanjang
hayat. Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini
memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context),
pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). Di
samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain sesuai
dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia
akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Rasional sebagaimana
diuraikan di atas dapat dipaparkan pada gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia

B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:

1. akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;


2. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik
Indonesia;
3. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual) untuk
berbagai tujuan (genre) dan konteks;
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
4. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritiskreatif) dalam belajar dan bekerja;
5. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong, dan
bertanggung jawab;
6. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
7. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis dan berkeadilan.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena berfokus pada
kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan

perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara
Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung
keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi
berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif,
dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan membentuk peserta
didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.

1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa)dan
kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam
tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan
pedagogi genre, yaitu: penjelasanuntuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan
(modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction); serta
kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses
pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:

a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;


b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya. Area
Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan Reseptif,Menyimak, Membaca dan memirsa Bahasa, Berbicara dan
Produktif mempresentasikan,Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.

Elemen Deskripsi Menyimak

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima, memahami, dan memaknai informasi yang didengar dengan
sikap yang baik agar dapat menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti
mendengarkan dengan konsentrasi, mengidentifikasi, memahami pendapat, menginterpretasi tuturan bahasa, dan
memaknainya berdasarkan konteks yang melatari tuturan tersebut. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa),
makna, dan metakognisi. Membaca dan Memirsa Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Memirsa merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian cetak, visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Komponenkomponen yang dapat
dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata,
struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.

Elemen Deskripsi Berbicara dan Mempresentasikan

Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan
dengan santun. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat,
bertanggung jawab, mengajukan dan/atau menanggapi pertanyaan/pernyataan , dan/atau menyampaikan perasaan secara
lisan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif dan santun melalui beragam media (visual, digital, audio, dan
audiovisual). Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih,
akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam menulis di antaranya penggunaan ejaan, kosakata, kalimat, paragraf, struktur bahasa , makna, dan
metakognisi dalam beragam jenis teks.

D.Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)

Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan tujuan,
kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya. Peserta didik
menunjukkan minat serta mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan
gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana dalam interaksi antarpribadi serta di
depan banyak pendengar secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik juga mulai
mampu mengungkapkan gagasannya secara lisan dan tulisan

dengan sikap yang baik menggunakan kata-kata yang dikenalinya seharihari.

 Fase A Berdasarkan Elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Peserta didik menunjukkan
minatpada tuturan yang didengar serta mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks
aural(teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan

berkomunikasi.

Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang
dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta
didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu
percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan
gambar/ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan
menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Menulis

Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis,
jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik. Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan
beberapa kalimat sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan
teks fiksi yang dibaca atau didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis teks
eksposisi tentang kehidupan seharihari.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)

Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan tujuan,
kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks informatif,
serta mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi, serta memaparkan
pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu
membaca dengan fasih dan lancar.

 Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural
(teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak
dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf
yang telah dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks
informatif. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta
didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban,
pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan
gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

Menulis

Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan
rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik
terampil menulis tegak bersambung.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)

Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu
memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisandan tulis tentang
topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan
mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan
tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk
menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki
kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.

 Fase C Berdasarkan Elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak

Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek dan
urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam bentuk
lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan indah serta
memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan untuk
mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks
deskripsi, narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra (prosa dan pantun, puisi) dari
teks dan/atau audiovisual.

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur
sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan;
pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta
didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan
menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik
mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, kreatif, dan
kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

Menulis

Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan eksposisi persuasif dari gagasan, hasil pengamatan,
pengalaman, dan imajinasi; menjelaskan hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil pengamatan untuk
meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks
sesuai dengan konteks dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan. Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan
orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi

Elemen Capaian Pembelajaran dengan penggunaan kosakata secara kreatif.

II. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

A. RASIONAL

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Pendidikan merupakan kunci untuk menumbuh kembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara berdasarkan Pancasila sesuai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat, dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus
ditumbuhkembangkan dan diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-
nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma dasar atau grundnorm Indonesia dan diberi nama Pancasila,
sehingga menjadi landasan filosofis bagi pengembangan seluruh aturan di Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai-nilai
Pancasila semestinya mewujud dalam setiap sikap dan perbuatan segenap warga negara Indonesia.
Keterwujudan dalam sikap dan perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangsa pada kehidupan
yang adil makmur sebagaimana cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-cita bangsa
tersebut masih jauh dari terwujud walaupun negara Indonesia telah menempuh perjalanan lebih dari tiga
perempat abad. Masih banyak tantangan yang harus diatasi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
berbangsa dan bernegara. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara perlu
diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and good citizen), sehingga dapat memahami
negara dan bangsa Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan
mencintai tanah air. Dengan demikian, warga negara Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara, juga turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dari berbagai
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang akan merusak ketahanan bangsa dan negara Indonesia.
Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang ditumbuhkembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik. Pendidikan
Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan
pemahaman filosofi bangsa perlu dilakukan perbaikan secara konten maupun proses pembelajaran pada mata
pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung penumbuhkembangan karakter, literasi-
numerasi, dan kecakapan abad 21 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan
demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warganegara yang mampu berpikir global (think globally)
dengan cara-cara bertindak local (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas bangsa. Mata
pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis dalam upaya menanamkan dan mewariskan
karakter yang sesuai dengan Pancasila kepada setiap warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila
sebagai bintang penuntun untuk mencapai Indonesia emas.

B. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila, peserta didik mampu:

1. Berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui sikap
mencintai sesama manusia, mencintai negara dan lingkungannya untuk mewujudkan persatuan dan
keadilan sosial;
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
2. Memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai dasar negara, ideologi,
dan pandangan hidup bangsa, serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari;
3. Menganalisis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelaraskan hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tengah-tengah masyarakat global;
4. Memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang berbineka, serta mampu bersikap adil
dan tidak membeda-bedakan jenis kelamin, SARA (Suku Agama, Ras, Antargolongan), status
sosialekonomi, dan penyandang disabilitas;
5. Menganalisis karakteristik bangsa Indonesia dan kearifan local masyarakat sekitarnya, dengan kesadaran
dan komitmen untuk menjaga lingkungan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta berperan
aktif dalam kancah global.

C. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN PANCASILA

1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan Pendidikan kewarganegaraan dengan untuk


mewujudkan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka membangun
peradaban bangsa Indonesia;
2. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan sosial yang dijiwai
nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal
Ika;
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk menjadi warga negara yang cerdas
dan baik serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan;
5. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk menjadi pemimpin bangsa dan
negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab.

D. ELEMEN PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan Pancasila memiliki empat elemen kunci beserta cakupan/substansinya,


sebagai berikut:

No Elemen Deskripsi Elemen

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


1. Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi,
dan pandangan hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai
Pancasila, proses perumusan Pancasila, implementasi
Pancasila dari masa ke masa, serta reaktualisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan keseharian. Penerapan nilai-nilai Pancasila
secara kolektif dalam beragam kegiatan kelompok
dengan membangun kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Mengembangkan potensi sebagai
kualitas personal yang bermanfaat dalam
kehidupannya, memberi bantuan yang dianggap
penting dan berharga kepada orang-orang yang
membutuhkan di masyarakat yang lebih luas dalam
konteks Indonesia dan kehidupan global.

2. Undang-Undang Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang


Dasar Negara berlaku mulai dari lingkup terkecil (keluarga, dan
Republik masyarakat) sampai pada lingkup negara dan global
Indonesia Tahun sehingga dapat mengetahui dan mempraktikkan hak
1945 dan kewajibannya baik sebagai manusia, bangsa
Indonesia maupun sebagai warga negara Indonesia
dan dunia, termasuk menyuarakan secara kritis
terhadap pelanggaran hak asasi manusia.
Mempraktikkan sistem musyawarah dari lingkup
kelas, sekolah, dan keluarga. Menyadari dan
menjadikan musyawarah sebagai pilihan penting
dalam mengambil keputusan, menjaga persatuan, dan
kehidupan yang demokratis. Peserta didik dapat
menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang
berlaku sehingga segala peraturan perundang-
undangan dapat diterapkan secara kontekstual dan
aktual.

No Elemen Deskripsi Elemen

3. Bhinneka Mengenali dan menunjukkan rasa bangga


Tunggal Ika terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia yang
berlandaskanPancasila, sikap hormat kepada
bangsa yangberagam,sertamemahamidirinya
menjadi bagian dari warga negara dunia. Peserta
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
didik dapat menanggapi secara memadai terhadap
kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan dan
masyarakat untuk menghasilkan kondisi dan
keadaan yang lebih baik. Peserta didik juga
menerima adanyakebinekaanbangsaIndonesia,
baik darisegisuku,ras,bahasa,agamadan
kelompok sosial.Terhadapkebinekaantersebut,
peserta didik dapat bersikap adil dan menyadari
bahwa dirinya setara yang lain, sehingga ia tidak
membeda-bedakan jenis kelamin dan SARA.
Terhadap kebinekaan itu, peserta didik juga dapat
memiliki sikap tenggang rasa, penghargaan,
toleransi dan cinta damai sebagai bagian dari jati
diri bangsa yang perlu dilestarikan. Peserta didik
secara aktif mempromosikan kebinekaan,
mempertautkankearifan lokal dengan budaya
global, serta mendahulukan produk dalam negeri.
4. Negara Kesatuan Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal,
Republik mengenali bahwa dirinya adalah bagian dari
Indonesia lingkungan sekitarnya, sehingga muncul
kesadaran untukmenjagalingkungansekitarnya
agar tetap nyaman dihuni. Bermula dari
kepedulianuntuk mempertahankan lingkungan
sekitarnya yangnyamantersebut,pesertadidik
dapat mengembangkan ke dalam skala yang lebih
besar,yaitu negara, sehingga dapat berperan
dalam mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan menumbuh
kembangkan jiwa kebangsaan akan hak dan
kewajiban bela negara sebagai suatu kehormatan
dankebanggaan.Peserta didik dapat mengkaji
secara nalar dan kritis sebagai bagian dari system
keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia,sertaberperanaktifdalam
kancah global.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SETIAP FASE

1. FASE A (umumnya kelas 1 dan 2 SD/MI/Program Paket A)

Pada fase ini, peserta didik mampu:

Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara
Garuda Pancasila; mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
sila dalam lambang negara Garuda Pancasila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal aturan di lingkungan keluarga dan
sekola; menceritakan contoh sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan di keluarga
dan sekolah; menunjukkan perilaku mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.

Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan
hobinya; menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan di sekolah; menceritakan dan menghargai
perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik
(contoh: miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan
sekolah.

Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di


lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal ciri-ciri fisik lingkungan keluarga dan
sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menyebutkan
contoh sikap dan perilaku menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di
lingkungan keluarga dan sekolah.

Capaian Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan


sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
hubungan antara simbol dan sila dalam lambang negara
Garuda Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah

Undang-Undang Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan keluarga


Dasar Negara dan sekolah. Peserta didik mampu menceritakan contoh sikap
Republik mematuhi dan tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
Indonesia Tahun Peserta didik mampu menunjukkan perilaku mematuhi aturan
1945 di keluarga dan sekolah.

Bhinneka Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya sesuai


Tunggal Ika dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya. Peserta didik
mampu menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik)
keluarga dan teman- temannya di lingkungan rumah dan di
sekolah.

Peserta didik mampu menceritakan dan menghargai perbedaan


baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun
nonfisik (contoh : miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
temannya di lingkungan rumah dan sekolah.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menceritakan
Republik bentuk kerja sama dalam keberagaman di lingkungan keluarga
Indonesia dan sekolah. Peserta didik mampu mengenal ciri-ciri fisik
lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu
menyebutkan contoh sikap dan perilaku menjaga lingkungan
sekitar serta mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan
sekolah.

2. FASE B (umumnya kelas 3 dan 4 SD/MI/Program Paket A)

Pada fase ini, peserta didik mampu:

Memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh


penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat; mengidentifikasi
aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta
melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru; mengidentifikasi dan
menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan
sebagai warga sekolah; dan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.

Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat,


dan perilakunya; mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik)
orang di lingkungan sekitarnya; menghargai perbedaan karakteristik baik fisik
(contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll)
orang di lingkungan sekitar; menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya,
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; mengidentifikasi dan menyajikan berbagai
bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar;
memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai
bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama
dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

Capaian Berdasarkan Elemen

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna


sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan
sila Pancasila dalam kehidupan sehari- hari sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik
mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Undang-Undang Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga,


Dasar Negara sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta
Republik Indonesia melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru.
Tahun 1945 Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil
identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan
sebagai warga sekolah. Peserta didik melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai
warga sekolah.
Bhinneka Tunggal Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga,
Ika dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan
perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan
menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu menghargai
perbedaan karakteristik baik fisik (contoh

: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh :


miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta didik
mampu menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya,
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan
Republik Indonesia berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di
lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami
lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan)
sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta
didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam
berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

3. FASE C (umumnya kelas 5 dan 6 SD/MI/Program Paket A)

Pada fase ini, peserta didik mampu:

Memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu


kesatuan yang utuh; mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara; menerapkan nilai-nilai Pancasila
di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat; menganalisis dan menyajikan hasil
analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat;
menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil analisis pelaksanaan norma,
aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah;
melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan
bagian dari masyarakat; dan mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan
bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan di sekolah.

Menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan


keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya;
mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.

Capaian Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan


antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan makna
nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilai- nilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Undang-Undang Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan hasil


Dasar Negara analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan
Republik kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga,
Indonesia Tahun warga sekolah, dan bagian dari masyarakat. Peserta didik
1945 mampu menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil
analisis pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban
sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah. Peserta didik
melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga,
warga sekolah, dan bagian dari masyarakat. Peserta didik
mampu mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan
bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di
keluarga dan di sekolah.

Bhinneka Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil analisis,


Tunggal Ika menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks
Republik kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak
Indonesia terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu
membangun kebersamaan, persatuan, dan berkontribusi
menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.

III.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan
memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus mengarahkan
peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2)
sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan
(4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). Dengan Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut
kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada
Allah Swt., menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan
lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa
elemen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak
pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta
didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai
persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan
hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. Dengan
mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, peserta
didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga
tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan
Tuhan, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta.

Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin kompleks, pemahaman


yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama dalam
menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas
hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan
diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam
semesta. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam proses belajar
agama yang tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses
belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery
learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student- centered learning),
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning),
pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning),
dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning). Berbagai pendekatan
ini memberi ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti budaya
berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi
peserta didik yang kreatif.

Melalui muatan materi yang disajikannya dalam5(lima)elemen keilmuan Pendidikan


Agama IslamdanBudiPekertiantaralainal- Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan
sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapatberkontribusidanmenguatkan
terbentuknya profil pelajar pancasila sebagaipelajarsepanjanghayat (min al-mahdi ila
al-laḥdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian
dari penduduk dunia dengan berkepribadian dan
punyakompetensiglobal,mandiri,kreatif,kritis, dan bergotong royong.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


ditujukan untuk:

1. memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak


mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan
dalam hidupnya;
2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik
prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (‘aqīdah
ṣaḥīḥah) berdasar paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat, dan
perkembangan sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri
sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun lingkungan
alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip Islam
dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan
sesuatu dan mengambil keputusan;
4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa
perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar
dari radikalisme ataupun liberalisme;
5. membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya
dan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi.
Dengan demikian dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan
merawat lingkungan sekitarnya; dan
6. membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga
dengan demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah
basyariyyah), persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga
persaudaraan sebangsa dan senegara (ukhuwwah waṫaniyyah) dengan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
segenap kebinekaan agama, suku dan budayanya.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi
(1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban
Islam.

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
Hadis kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan
baik dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam
memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga


menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-
Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup utama
seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan
mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah, para
malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta
memahami konsep tentang hari akhir serta qadā’ dan
qadr. Keimanan inilah yang kemudian menjadi landasan
dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat
hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan
keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang
mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak

mengantarkan peserta didik dalam memahami

Elemen Deskripsi
pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial, dan
dalam membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah)
dan tercela (mażmūmah). Dengan memahami
perbedaan ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya
menjauhkan diri dari perilaku tercela dan
mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


maupun sosialnya. Peserta didik juga akan memahami
pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan
upaya sungguh- sungguh dalam mengendalikan diri
(mujāhadah).

Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan


dari perilakunya, baikuntukTuhan, dirinya sendiri,
sesama manusia dan alam sekitarnya adalah cinta
(maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan
mereka untuk menghormati dan menghargai sesama
manusia sehingga tidak ada kebencian atau prasangka
buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen
akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada
semua topik bahasan pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus menghiasai
keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan
aturan hukun yang berkaitan dengan perbuatan
manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup ritual atau
hubungan dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan
kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia
(mu‘āmalah). Fikih mengulas berbagai pemahaman
mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan hukum
dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan
mu‘āmalah.
Sejarah Peradaban Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup
Islam manusia dalam membangun peradaban dari masa ke
masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam (SPI)
menekankan pada kemampuan mengambil hikmah dari
sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai macam
peristiwa dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang
telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan
refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta didik
mempunyai pijakan historis dalam menghadapi
permasalahan dan menghindari dari terulangnya
kesalahan untuk masa sekarang maupun masa depan.
Aspek ini akan menjadi keteladanaan (‘ibrah) dan
menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam
menyikap dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya,
politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.

A. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Setiap Fase

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A) Pada akhir
Fase A, pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf
hijaiah dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan mampu membaca
surah-surah pendek Al-Qur’an dengan baik. Dalam elemen akidah, peserta
didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah melalui nama-namanya yang
agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang
diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-
nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik
untuk dirinya maupun sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta
didik juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama
Islam. Mereka mulai mengenal normayang ada di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang
berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya
demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain. Dalam elemen
fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa
setelah salat. Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu
menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi yang wajibdiimani.

Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hadis menekankan kemampuan mengenal huruf hijaiah
dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan
kemampuan membaca surah- surah pendek Al-
Qur’an dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna)
dan mengenal para malaikat dan tugas yang
diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai
baik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-
ungkapan positif baik untuk dirinya maupun
sesama manusia, terutama orang tua dan guru.
Peserta didik juga memahami

pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama

Elemen Capaian Pembelajaran


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa
percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya
dan belajar menghargai pendapat yang berbeda.
Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas
kelompok serta memahami pentingnya mengenali
kekurangan diri dan kelebihan temannya demi
terwujudnya suasana saling mendukung satu sama
lain.
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan
kalimah syahadatain, menerapkan tata cara bersuci,
salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah
salat.
Sejarah Peradaban Peserta didik mampu menceritakan secara
Islam sederhana kisah beberapa nabi yang wajib
diimani.

1. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada


akhir Fase B, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca
surah-surah pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya
dengan baik. Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan
menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah peserta didik memahami sifat-
sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para
nabi dan rasul Allah yang wajib diimani. Pada elemen akhlak, peserta didik
menghormatidan berbakti kepada orang tua dan guru, danmenyampaikan
ungkapan-ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik
memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt.
(sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan
pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai
kesepakatan dan pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta didik
dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah dengan baik,
memahami konsep balig dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta
didikmampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan
remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,
hijrah dan membangun Kota Madinah.

Fase B berdasarkan elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca surah-surah
Hadis pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan
pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik
mengenal hadis tentang kewajiban salat dan
menjaga hubungan baik dengan sesama serta
mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Akidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah,
beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab
Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib
diimani.
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati
dan berbakti kepada orang tua dan guru, dan
menyampaikan ungkapan-ungkapan positif
(kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik
memahami arti keragaman sebagai sebuah
ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullāh). Peserta
didik mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya
diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami
pentingnya musyawarah untuk mencapai
kesepakatan dan pentingnya persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat
melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah
dengan baik, memahami konsep balig dan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Peradaban Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta
Islam didik mampu menceritakan kondisi Arab pra
Islam, masa kanak-kanak dan remaja Nabi
Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul,
berdakwah, hijrah dan membangun Kota
Madinah.

Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)

Pada akhir Fase C, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu
membaca, menghafal, menulis, dan memahami pesan pokok surah-surah
pendek dan ayat Al-Qur’an tentang keragaman dengan baik dan benar. Pada
elemen akidah, peserta didik dapat mengenal Allah melalui asmaulhusna,
memahami keniscayaan peritiwa hari akhir, qadāʾ dan qadr. Pada elemen
akhlak, peserta didik mengenal dialog antar agama dan kepercayaan dan
menyadari peluang dan tantangan yang bisa muncul dari keragaman di
Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi secara sederhana dan
pandangan hidup dan memahami pentingnya menjaga kesatuan
atas keberagaman. Peserta didik juga memahami pentingnya introspeksi diri
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik
memahami pentingnya pendapat yang logis, menerima perbedaan pendapat,
dan menemukan titik kesamaan (kalimah sawā’) untuk mewujudkan persatuan
dan kerukunan. Peserta didik memahami peran manusia sebagai khalifah Allah
di bumi untuk menebarkan kasih sayang dan tidak membuat kerusakan di
muka bumi. Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak,
sedekah dan hadiah, memahami ketentuan haji, halal dan haram serta
mempraktikkan puasa sunnah. Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati
ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa separuh akhir kerasulannya
serta kisah al-khulafā al-rāsyidūn.

Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca, menghafal,
Hadis menulis, dan memahami pesan pokok surah-
surah pendek dan ayat Al-Qur’an tentang
keragaman dengan baik dan benar.
Akidah Peserta didik dapat mengenal Allah melalui
asmaulhusna, memahami keniscayaan peritiwa hari
akhir, qadāʾ dan qadr.
Akhlak Peserta didik mengenal dialog antar agama dan
kepercayaan dan menyadari peluang dan tantangan
yang bisa muncul dari keragaman di Indonesia.
Peserta didik memahami arti ideologi secara
sederhana dan pandangan hidup dan memahami
pentingnya menjaga kesatuan atas keberagaman.
Peserta didik juga memahami pentingnya
introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih
baik setiap harinya. Peserta didik memahami
pentingnya pendapat yang logis, menerima
perbedaan pendapat, dan menemukan titik
kesamaan (kalimah sawāʾ) untuk mewujudkan
persatuan dan kerukunan. Peserta didik memahami
peran manusia sebagai khalifah Allah di bumi
untuk menebarkan kasih sayang dan tidak
membuat kerusakan di muka bumi.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik mampu
memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah,
memahami ketentuan haji, halal dan haram serta
mempraktikkan puasa sunnah.
Sejarah Peradaban Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati
Islam ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa
separuh akhir kerasulannya serta kisah al-
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
khulafā al-rāsyidūn.
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI
PEKERTI

A.Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Pendidikan
agamadimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Dengan demikian, pendidikan agama dapat menjadi perekat bangsa dan
memberikan anugerah yang sebesar- sebesarnya bagi kemajuan dan
kesejahteraan bangsa.

Pendidikan agama memberikan penekanan pada pembentukan iman, takwa, dan


akhlak mulia menyiratkan bahwa pendidikan agama bukan hanya bertujuan
mengasahkecerdasan spiritual dan iman juga aspek ketaatan pada ajaran agama.
Namun lebih dari itu, pendidikan agama harus mampu membentuk manusia yang
manusiawi. Jadi, mengukur keberimanan peserta didik tidak hanya dilihat dari
ketakwaan dan ketaatan pada ajaran agama serta pengetahuan secara kognitif
melainkan apakah peserta didik telah menjadi manusia yang manusiawi. Hal
tersebut sesuai dengan fungsi Pendidikan Agama Kristen yang memberikan
pengajaran akan pengetahuan dan kehidupan iman serta perilaku yang sesuai
dengan ajaran Tuhan Yesus yang terdapat dalam Alkitab. Pengajaran yang
diberikan merupakan pengembangan pendidikan yang diarahkan bagi pembinaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agama diyakini sebagai
acuan pembentukan sikap, moral, karakter, spiritualitas, berpikir dan bertindak
sesuai keyakinan imannya. Berbagai harapan tersebut dapat dicapai melalui proses
internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan pribadi,keluarga, masyarakat, dan
bangsa Indonesia. Nilai moderasi beragama diimplementasikan dalam sikap
keterbukaan, kebebasan berpikir, sadar akan keterbatasan, kerendahan hati,
dan berpikir untuk kemanusiaan. Ajaran Kristen dalam nuansa moderasi
beragama sangat dibutuhkan untuk menginternalisasikan karakter kekristenan
yang toleran, terbuka, humanis,penuh kasih dan damai yang sejati. Keadaan ini
bersandingan dengan tujuan pendidikan nasional yang diarahkan pada
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Moderasi beragama merupakan wadah untuk menumbuhkan toleransi dalam


kehidupan bermasyarakat, bagi terwujudnya “Tri-Kerukunan Umat Agama” di
Indonesia, yakni: kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat
beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Nilai-nilai
moderasi beragama senantiasa mejadi sikap penting bagi umat beragama
melaksanakan tugas panggilan dalam interaksi dengan sesama. Seluruh eksistensi
orang percaya dipanggil dan diutus melaksanakan pekerjaan Tuhan di dunia.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Komponen esensial kepribadian manusia adalah nilai (values) dan kebajikan
(virtues). Kondisi ini merupakan dasar pengembangan kehidupan manusia yang
memiliki peradaban, kebaikan, dan kebahagiaan secara individual maupun
sosial. Pelayanan pendidikan agama Kristen sebagai perpanjangan tangan gereja
yang berfungsi sebagai penyemaian iman kristiani, pengembangan kedewasaan
spiritualitas, dan jadi pelaku firman (bnd. Yakobus 1:22) serta menghasilkan
buah (Yoh. 16:16).

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, disajikan dalam bentuk mata
pelajaran pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan yang mengacu pada
capaian pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Penyusunan
capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
didasarkan pada dua elemen, yaitu: Allah Tritunggal dan Nilai-nilai Kristiani. Dua
elemen tersebut masih sangat umum dan belum dapat menggambarkan
substansi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen secara spesifik. Secara
sepesifik, kedua dua elemen dijabarkan menjadi empat elemen yaitu: Allah
Berkarya, Manusia dan Nilai-nilai Kristiani, Gereja dan Masyarakat Majemuk,
Alam dan Lingkungan Hidup, yang dapat mengakomodir seluruh substansi
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pada jenjang
SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/Program Paket C.
Masing-masing elemen dan sub elemen merupakan pilar dalam pengembangan
Capaian Pembelajaran dan materi pembelajaran.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan untuk
membantu peserta didik:
1. Mengenal serta mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam semesta
dan manusia;
2. Mengimani keselamatankekaldalamkaryapenyelamatanYesus Kristus:
3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai penolong dan
pembaru hidup manusia;
4. Mewujudkan imannya dalam perbuatan hidup setiap hari dalam interaksi
dengan sesamadan memelihara lingkungan hidup;
5. Memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga negara
serta cinta tanah air;
6. Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab dan berakhlak mulia serta menerapkan prinsip moderasi
beragama dalam masyarakat majemuk;
7. Membentuk diri menjadi anak-anak dan remaja Kristen yang memiliki
kedewasaan berpikir, berkata-kata dan bertindak sehinggamenampakkan
karakter kristiani;
8. Membentuk sikap keterbukaan dalam mewujudkan kerukunan intern dan
antara umat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah;

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


9. Memiliki kesadaran dalam mengembangkan kreativitas dalam berpikir dan
bertindak berdasarkan Firman Allah; dan
10. Mewujudkan peran nyata di tengah keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat
Indonesia yang majemuk.

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara terencana


dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar
dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan
Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,
terhadap sesama dan lingkungan. Setiap orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran dan
tanda- tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari
komunitas dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat Indonesia yang
majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan dalam konteks pemahaman iman
Kristenmerupakan medan layan bagi orang Kristen untuk membangun kehidupan
bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang Kristen ini secara historis
telah dibangun sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu,
karakteristik Pendidikan Agama Kristen yang kontekstual harus menegaskan peran
hidup orang beriman dalam mewujudkan tanggungjawabnya membangun bangsa
Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan berkeadilan, serta menghargai
kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pendidikan Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan zaman,


sehingga peserta didik mampu menyelesaikan dan menjawab segala problematika
yang dihadapi. Dengan demikian, Pendidikan Agama Kristen harus memiliki
muatan pembelajaran kontekstual, artinya materi yang ada di dalam Pendidikan
Agama Kristen selalu dikaitkan dengan situasi dan konteks agar dapat
menjelaskan kasus- kasus yang dialami dalam kehidupan nyata. Fakta yang
diperoleh dari kajian bagi program pendidikan Kristen, yaitu: 1) Pelaku telah
diberi karunia Roh; 2) Bertujuan mendewasakan umat melayani; 3)
Menghasilkan dan hubungan harmonis; 4) Bersifat kebenaran teologis;

5) Penuh kasih karunia dan kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang secara
harmonis.

Pendidikan Agama Kristen di Indonesia berlangsung dalam keluarga, gereja dan


lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di lembaga
pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, dan Gereja. Oleh karena itu kerjasama yang bersinergi antara
lembaga-lembaga tersebut perlu terus dibangun.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Berdasarkan karakteristik Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti disusun
empat elemen yang mengikat capaian pembelajaran dan materi dalam satu
kesatuan yang utuh pada semua jenjang. Secara holistik capaian pembelajaran dan
lingkup materi mengacu pada empat elemen tersebut yang selalu diintegrasikan
dengan Alkitab.

Elemen dan deskripsi Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

No. Elemen Deskripsi

1. Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar


untuk memahami Allah yang diimaninya sebagai
Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, dan Pembaru.
Manusia diciptakan menurut gambar Allah yang
diberi mandat untuk membangun, memanfaatkan,
dan memelihara ciptaan Allah bagi kesejahteraan
manusia. Allah memelihara manusia dengan
menciptakan flora dan fauna bagi keseimbangan
ekosistem dan kebutuhan manusia. Allah hadir
dalam berbagai peristiwa kehidupan. Allah
melengkapi manusia dengan kemampuan berpikir,
berkarya dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Manusia diselamatkan melalui
pengorbanan Yesus Kristus. Manusia menjalani
kehidupan sebagai makhluk sosial yang berbudaya,
mengembangkan demokrasi, dan hak azasi manusia.
Allah membarui manusia melalui karya Roh
Kudus.
2. Manusia dan Nilai- Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta
nilai Kristiani didik belajar tentang hakikat manusia sebagai
ciptaan Allah yang terbatas. Dalam keterbatasannya,
manusia diberi hak dan tanggung jawab. Memahami
dan menerapkan nilai-nilai kristiani dalam
kehidupan sehari-hari, melalui sikap rendah hati,
peduli terhadap sesama, menerapkan kasih, setia dan
keadilan. dalam kehidupan. Perwujudan nilai-nilai
kristiani juga nampak melalui sikap kritis terhadap
berbagai bentuk diskriminasi, menghargai
perbedaan, rukun, toleran serta menerapkan

disiplin hidup dalam masyarakat majemuk.


3. Gereja Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk
danMasyarakat peserta didik belajar tentang hidup bergereja dan
Majemuk bermasyarakat serta memahami tanggung jawab
terhadap gereja, bangsa dan negara. Peserta didik
memahami makna kehadiran gereja bagi umat
Kristen dan dunia serta mengkritisi berbagai bentuk
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
pelayanan gereja. Mensyukuri keragaman suku,
budaya bangsa, dan agama sebagai anugerah Allah.
Mengembangkan kehidupan harmonis dalam
kehidupan bersama melalui sikap terbuka, toleran,
dan inklusif terhadap sesama dalam masyarakat
majemuk. Memahami

model-model dialog dan kerja sama antar umat


beragama dalam rangka moderasi beragama.
4. Alam dan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta
Lingkungan Hidup didik belajar membangun hubungan yang harmonis
dengan alam, memelihara dan melestarikan alam
sebagai wujud syukur kepada Allah. Pada elemen
ini peserta didik mensyukuri bahwa Allah
Mahakuasa hadir melalui alam ciptaan. Menyadari
bahwa manusia diberi tugas oleh Allah untuk
mengolah dan memelihara alam

dengan mengkritisi tindakan manusia yang merusak


alam dan menerapkan sikap ugahari.

Elemen dan Sub Elemen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

No Elemen Sub Elemen

1. Allah Berkarya Allah Pencipta


Allah Pemelihara
Allah Penyelamat
Allah Pembaharu
2. Manusia dan Nilai-nilai Hakikat Manusia
Kristiani Nilai-nilai Kristiani
3. Gereja dan Masyarakat Tugas Panggilan Gereja
Majemuk Masyarakat Majemuk

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


No Elemen Sub Elemen

4. Alam dan Lingkungan Hidup Alam Ciptaan Allah


Tanggung Jawab Manusia Terhadap
Alam

Implementasi elemen dan sub elemen di atas, proses penalarannya bersumber dari
Kitab Suci. Peserta didik belajar membaca dan merenungkan Kitab Suci yang
berisi pengajaran iman Kristen sebagai acuan dalam kehidupan.

C. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi


Pekerti setiap Fase

Capaian pembelajaran (CP) ditempatkan dalam fase-fase menurut usia dan jenjang
pendidikan yang dikelompokkan dalam kelas mulai dari fase A hingga fase F.

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/Program Paket A) Peserta didik


memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya yang istimewa serta
berterima kasih pada Allah dengan cara merawat tubuh, memelihara
lingkungansekitarnya, menjaga kerukunan di rumah dan sekolah,
serta toleran dengan sesama yang berbeda dengan dirinya.
Diharapkan peserta didik mampu memahami kasih Allah
melalui keberadaan dirinya di dalam keluarga, sekolah, dan
lingkungan terdekatnya. Pada kelas awal tingkat SD/Program Paket A
peserta didik tentang Allah masih cukup abstrak. Karena itu, peserta didik
membutuhkan visualisasi atau perwujudan dari sesuatu yang dapat
menunjukkan siapa Allah itu. Mereka akanlebih mudah memahami siapa Allah
dengan melihat keberadaan dirinya. Dengan demikian Allah yang mereka
kenal adalah Allah yang menciptakan manusia dan semua anggota tubuh
untuk dipakai dengan benar sesuai dengan fungsinya yaitu untuk tujuan
mulia.

Fase A Berdasarkan Elemen dan Sub Elemen

Elemen Sub Elemen Capaian Fase A

1. Allah Allah Pencipta Memahami Allah menciptakan dirinya


Berkarya sebagai pribadi yang istimewa dalam
hubungannya dengan keluarga, teman, guru
sebagai orang-orang terdekat dan

membangun interaksi yang baik melalui


tindakan sederhana

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Elemen Sub Elemen Capaian Fase A

Allah Memahami pemeliharaan Allah pada


Pemelihara dirinya melalui kehadiran orang tua,
keluarga, teman, dan guru serta

melakukan tindakan nyata sebagai


wujud syukur
Allah -
Penyelamat
Allah Pembaru -
2. Manusia Hakikat Memahami dirinya yang memiliki
dan Nilai- Manusia berbagai anggota tubuh dan bermanfaat
nilai untuk tujuan mulia, serta bersyukur
Kristiani
pada Allah melalui tindakan nyata
memelihara tubuhnya.
Nilai-nilai Bergaul dengan semua orang,
Kristiani
menghargai perbedaan, menjaga
kerukunan di rumah dan di sekolah
3. Gereja dan Tugas Menerima tugas panggilan gereja untuk
Masyarakat Panggilan bersekutu, bersaksi, dan melayani
Majemuk
Gereja
Masyarakat Mensyukuri keragaman suku, budaya,
Majemuk bangsa, dan agama sebagai anugerah

Allah
4. Alam dan Alam Ciptaan Mensyukuri Allah hadir dalam seluruh
Lingkungan Allah alam ciptaan
Hidup Tanggung Melakukan tindakan sederhana dalam
Jawab Manusia upaya tanggung jawab terhadap alam
Terhadap Alam dan lingkungan sekitarnya

1. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/Program Paket A) Setelah


mempelajari mengenai Allah Maha kasih yang berkarya dalam dirinya
pribadi, keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial masyarakat yang terdekat
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
dengannya, peserta didik juga belajar mengenal karya Allah melalui ciptaan
lainnya. Manusia dan seluruh ciptaan yang ada di alam memerlukan
pemeliharaan Allah. Langit dan bumi beserta isinya, tumbuhan, hewan
peliharaan, hewan yang bebas di alam, benda langit pada saat siang dan
malam, berbagai gejalaalam seperti cuaca, peristiwa siang dan malam, angin,
hujan, petir semua dalam pemeliharaan Allah. Dengan mempelajari semua
kebesaran Allah itu, peserta didik hendaknya memiliki sikap
mengasihi sesama, memelihara lingkungan, takluk, tunduk, dan taat pada
kuasa Allah serta percaya kepada-Nya.

Fase B Berdasarkan Elemen dan Sub Elemen

Elemen Sub Elemen Capaian Fase B

1. Allah Allah Pencipta Memahami Allah menciptakan,


manusia (perempuan dan laki-laki),
Berkarya flora dan fauna, dan melakukan

tindakan nyata sebagai wujud syukur

Elemen Sub Elemen Capaian Fase B

Allah Memahami pemeliharaan Allah pada


Pemelihara manusia secara umum dan dirinya
melalui kehadiran orang tua, keluarga,

dan guru serta melakukan tindakan


nyata sebagai wujud syukur
Allah -
Penyelamat
Allah Pembaru -
2. Manusia Hakikat Memahami dirinya memiliki berbagai
dan Nilai- Manusia anggota tubuh yang bermanfaat serta
nilai
Kristiani menunjukkan sikap bertanggung jawab
menjaga tubuh untuk tetap sehat
Nilai-nilai Mengasihi dan bergaul dengan semua
Kristiani orang, menghargai perbedaan, menjaga
kerukunan, dan menerapkan hidup

disiplin di rumah dan di sekolah


3. Gereja dan Tugas Menerima tugas panggilan gereja untuk
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Masyarakat Panggilan bersekutu, bersaksi, dan melayani
Majemuk
Gereja
Masyarakat Mensyukuri keragaman suku, budaya,
Majemuk bangsa, dan agama sebagai anugerah

Allah
4. Alam dan Alam Ciptaan Mensyukuri Allah hadir dalam seluruh
Lingkungan Allah alam ciptaan dan berbagai fenomena
Hidup
Alam
Tanggung Jawab Melakukan tindakan sederhana dalam
Manusia upaya tanggung jawab terhadap alam
Terhadap Alam dan lingkungan sekitarnya

Fase C (Umumnya untuk kelas IV dan V SD/Program Paket A)

Peserta didik mengakui kemahakuasaan Allah yang hadir melalui berbagai


peristiwa dalam kehidupannya. Dengan mengakui kemahakuasaan Allah,
peserta didik memahami Allah yangMahakuasa itu mengampuni dan
menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus .Pemahaman terhadap keselamatan
yang diberikan Allah kepada manusia memotivasi peserta didik untuk memahami
arti pertobatan dan hidup dalam pertobatan. Hidup

dalam pertobatan ditunjukkan melalui bersahabat dengan semua orang, berbela

rasa, tolong-menolong tanpa membeda-bedakan suku bangsa, budaya, dan agama,


serta memelihara alam dan lingkungan. Selanjutnya pada fase ini, peserta didik
memahami bahwa Allah Pencipta hadir dalam kehidupan masyarakat. Pemahaman
itu diwujudkan dengan mempraktikkan sikap peduli kepada sesama. Peserta didik
juga belajar dari teladan tokoh-tokoh Alkitab yang berkaitan dengan pertobatan dan
menjadi manusia baru. Dalam terang manusia baru peserta didik menerapkan nilai-
nilai Kristiani dalam interaksi dengan sesama untuk membangun kepekaan terhadap
bentuk-bentuk ketidakadilan termasuk didalamnya ketidakadilan terhadap mereka yang
berkebutuhan khusus, ketidakadilan terhadap alam dan lingkungan hidup. Fase ini
merupakan fase akhir dari pendidikan di SD/Program Paket A, peserta didik mempersiapkan
diri untuk masuk ke jenjang SMP/Program Paket B. Oleh karena itu peserta didik dibekali
dengan pemahaman mendasar tentang Allah yang tidak pernah absen dari kehidupan manusia.
Pemahaman ini memberikan penguatan pada peserta didik untuk lebih mendalami kasih Allah
dalam hidupnya. Kelak ketika di SMA/Program Paket C mereka dapat bertumbuh menjadi
manusia yang dewasa secara holistik.

Fase C Berdasarkan Elemen dan Sub Elemen

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Elemen Sub Elemen Capaian Fase C

1. Allah Allah Pencipta Memahami Allah Pencipta berkarya

Berkarya dalam kehidupan keluarga, sekolah,


dan masyarakat
Allah Memahami Allah memelihara seluruh
Pemelihara umat manusia termasuk mereka yang
berkebutuhan khusus, serta menyukuri

pemeliharaan Allah dalam hidup


manusia
Allah Memahami Allah menyelamatkan
Penyelamat manusia dalam diri Yesus Kristus dan
mensyukuri keselamatan yang sudah

Diterimanya
Allah Pembaru Memahami Allah membarui hidup

manusia dan mempraktikkan sikap


hidup manusia baru
2. Manusia Hakikat Memahami bahwa manusia berdosa
dan Nilai- Manusia karena itu membutuhkan pertobatan
nilai Nilai-nilai Memahami nilai-nilai kristiani dalam
Kristiani Kristiani interaksi antar manusia serta bersikap

kritis terhadap berbagai bentuk


diskriminasi
3. Gereja dan Tugas Memahami makna pelayanan terhadap
Masyarakat Panggilan sesama sebagai tanggung jawab orang
Majemuk Gereja beriman dan mempraktikkannya dalam

Kehidupan
Masyarakat Memahami keberagaman suku bangsa,
Majemuk budaya, dan agama dalam masyarakat

Majemuk
4. Alam dan Alam Ciptaan Memahami dan menyukuri
Lingkunga Allah kemahakuasaan Allah dalam berbagai
n Hidup
fenomena alam
Tanggung Melakukan tindakan nyata dalam
Jawab Manusia memelihara alam dan lingkungan
Terhadap Alam sekitar sebagai wujud tanggung jawab

orang beriman

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN
BUDI PEKERTI

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pendidikan
pada dasarnya merupakan tanggungjawab utama dan pertama
orangtua, demikian pula dalam hal pendidikan iman anak. Pendidikan iman
pertama-tama harus dimulai dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, tempat
dan lingkungan dimana anak mulai mengenal dan
mengembangkan iman. Pendidikan iman yang dimulai dalam keluarga perlu
dikembangkan lebih lanjut dalam Gereja (Umat Allah), dengan bantuan pastor
paroki, katekis dan guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

Negara juga mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi agar pendidikan iman bisa
terlaksana dengan baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Salah satu bentuk dukungan negara adalah dengan menyelenggarakan pendidikan
iman (agama) secara formal di sekolah yaitu Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti.

Belajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti mendorong peserta didik
menjadi pribadi beriman yang mampu menghayati dan mewujudkan imannya
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang bersumber dari Kitab Suci, Tradisi, Ajaran Gereja
(Magisterium), dan pengalaman iman peserta didik. Kurikulum Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti diharapkan mampu mengembangkan
kemampuan memahami, menghayati, mengungkapkan dan mewujudkan iman para
peserta didik. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti disusun
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai ajaraniman Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan
penghormatan terhadap agama dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan juga
untuk menciptakan hubungan antar umat beragama yang harmonis dalam
masyarakat Indonesia yang majemuk demi terwujudnya persatuan nasional.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Mata
pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan:
1. agar peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap membangun
hidup yang semakin beriman (beraklak mulia);
2. membangun hidup beriman Kristiani yang berarti membangun kesetiaan
pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Kerajaan Allah.KerajaanAllahmerupakansituasi dan peristiwa penyelamatan,
situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan
kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, dan kelestarian lingkungan hidup;
dan
3. mendidik pesera didik menjadi manusia paripurna yang berkarakter mandiri,
bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global sesuai
dengan tata paham dan tata nilai yang diajarkan dan dicontohkan oleh Yesus
Kristus sehingga nilai-nilai yang dihayati dapat tumbuh dan membudaya dalam
sikap dan perilaku peserta didik.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti diorganisasikan dalam
lingkup empat elemen konten dan empat kecakapan. Empat elemen konten
tersebut adalah:

Elemen Deskripsi
Pribadi Peserta Didik Elemen ini membahas tentang diri sebagai
laki-laki atau perempuan yang memiliki
kemampuan dan keterbatasan kelebihan dan
kekurangan, yang dipanggil untuk
membangun relasi dengan sesama serta
lingkungannya sesuai dengan Tradisi
Katolik.
Yesus Kristus Elemen ini membahas tentang pribadi Yesus
Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan
Kerajaan Allah, seperti yang terungkap dalam
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru, agar peserta didik berelasi dengan
Yesus Kristus dan meneladani-Nya.
Gereja Elemen ini membahas tentang makna
Gereja agar peserta didik mampu
mewujudkan kehidupan menggereja.
Masyarakat Elemen ini membahas tentang perwujudan
iman dalam hidup bersama di tengah
masyarakat sesuai dengan Tradisi Katolik.
Kecakapan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
adalah memahami, menghayati, mengungkapkan, dan mewujudkan. Dengan
memiliki kecakapan memahami, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman
ajaran iman Katolik yang otentik. Kecakapan menghayati membantu peserta didik
dapat menghayati iman Katoliknya sehingga mampu mengungkapkan iman
dalamberbagai ritual ungkapan iman dan pada akhirnya mampu mewujudkan iman
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kecakapan ini merupakan dasar
pengembangan konsep belajar Pendidikan Agama Katolikdan Budi Pekerti.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti setiap Fase
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase A, peserta didik mengenal dirinyasebagaibagian dari keluarga,


sekolah, dan lingkungan di sekitarnya, yang mampu mensyukuri dirinya
sebagai ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja,
mewujudkan imannya dengan cara melakukan perbuatan baik, sesuai dengan
teladan Yesus dan tokoh- tokoh Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru.

Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Pribadi Peserta Peserta didik mampu mengenal dirinya sebagai pribadi
Didik yang dicintai Tuhan; yang memiliki anggota tubuh
yang sangat berguna serta memahami cara
merawatnya; mengenal temannya, lingkungan rumah
dan sekolah tempat dirinya berkembang.

Peserta didik mampu mengenal diri, lingkungan


keluarga, serta teman-temannya, agar memiliki
kebiasaan bekerja sama dengan anggota keluarga dan
teman.
Yesus Kristus Peserta didik menyadari bahwa bumi langit dan
seluruh isinya adalah ciptaan Tuhan, serta menyadari
bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang istimewa.

Peserta didik mengenal tokoh-tokoh iman di dalam


Perjanjian Lama (Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub);
mengenal kisah kelahiran Tuhan Yesus dan tiga orang
Majus, serta mengenal masa kanak-kanak Yesus yang
menetap di Nasaret, dipersembahkan di Bait Allah dan
diketemukan di Bait Allah.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Elemen Capaian Pembelajaran

Gereja Peserta didik mampu mengungkapkan iman dalam


hidup sehari-hari, dengan cara membuat tanda salib,
berdoa Bapa Kami, berdoa salam Maria dan doa
Kemuliaan.

Peserta didik mampu mewujudkan imannya dengan


melaksanakan perintah Allah, berjuang melawan
godaan serta membiasakan diri berdoa pujian, syukur
dan permohonan.
Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya di tengah
masyarakat melalui kebiasaan hidup rukun dengan
tetangga serta mengembangkan kebiasaan bergotong
royong merawat lingkungan.

1. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase B, peserta didik mengenal dirinyasebagaibagian dari

keluarga, sekolah, dan lingkungan di sekitarnya (baik fisik maupun non fisik),
mampu mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa
sebagai anggota Gereja, serta terpanggil untuk mengembangkan kemampuan
yang dimiliki (seperti menyampaikan pendapat, bermusyawarah, dll) dan
mewujudkan imannya dengan cara melakukan perbuatan baik, membangun
semangat persatuan, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh Kitab Suci,
baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Pribadi Peserta Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi
Didik yang tumbuh dan berkembang dan mampu melakukan
kebaikan.

Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang


unik, sehingga memunculkan rasa syukur dan mau
mengembangkan keunikan dirinya bersama orang lain
atau lingkungannya.
Yesus Kristus Peserta didik mengenal Allah yang menyelamatkan
manusia sebagaimana tercermin pada tokoh Perjanjian
Lama (Kisah Yusuf,KisahMusadan Kisah Yosua); dan
di dalam diri Yesus yang dibaptis, Yesus yang memberi
makan lima ribu orang dan Yesus yang mengampuni.

Peserta didik memahami kisah-kisah suci dalam


Perjanjian Lama (Sepuluh perintah Allah sebagai
pedoman hidup, Bangsa Israel memasuki tanah terjanji,
Allah memberkati para pemimpin Israel: Samuel, Saul
dan Daud); dan Perjanjian Baru (kisah Yesus
mewartakan Kerajaan Allah melalui Perumpamaan dan
mukjizat-Nya).
Gereja Peserta didik mengenal sakramen-sakramen dalam
Gereja (sakramen baptis, sakramen ekaristi dan
sakramen tobat).

Peserta didik mampu mengungkapkan doa syukur, doa


pribadi, doa bersama, serta mewujudkan semuanya itu
melalui sikap dan tindakan dalam hidup sehari-hari.
Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya di tengah
masyarakat melalui kebiasaan menghormati pemimpin
masyarakat, menghargai tradisi masyarakat serta
melestarikan lingkungan alam.

Peserta didik memiliki rasa hormat kepada orang tua,


menghormati hidup, dan menghormati milik orang lain.

1. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/Program Paket A)

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Pada akhir Fase C, peserta didik memahami dirinya sebagai citra Allah, sebagai
laki-laki atau perempuan, dan mampu mensyukurinya dengan melibatkan diri
dalam kehidupan menggereja (melalui kebiasaan doa dan perayaan sakramen
Baptis, Ekaristi dan Tobat, sebagai tanda keselamatan Allah), dan mewujudkan
imannya dalam kehidupan bermasyarakat dengan menunjukkan rasa bangga
sebagai warga negara Indonesia dengan menjunjung tinggi hati nurani, serta
membangun semangat dialog antar agama dan kepercayaan, sesuai dengan
ajaran Gereja dan teladan Yesus Kristus.

Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Pribadi Peserta Peserta didik mampu memahami diri sebagai
Didik perempuan atau laki-laki sebagai citra Allah, yang
sederajat dan saling melengkapi.

Peserta didik mampu memahami hak dan kewajiban


sebagai warga negara dan bangga sebagai bangsa
Indonesia, menyadari diri sebagai warga dunia,
sehingga terdorong melakukan kegiatan dialog antar
umat beragama dan berkepercayaan.
Yesus Kristus Peserta didik mengenal tokoh-tokoh Perjanjian Lama
(Daud sebagai pemimpin, Salomo yang bijaksana dan
Ester perempuan pemberani) dan tokoh Perjanjian Baru
(Maria dan Elisabet); meneladan Yesus yang taat
kepada Allah, Yesus yang mengajarkan pengampunan
dan memanggil orang berdosa; memahami Yesus yang
menderita, wafat, dan bangkit, serta mengutus Roh
Kudus untuk menguatkan para rasul, dan semua orang
yang percaya.

Peserta didik mengenal kisah jatuh bangun Israel di


bawah bimbingan nabi Elia, nabi Amos pejuang keadilan,
nabi Yesaya yang menubuatkan kedatangan juru selamat,
mengenal kisah Yesus yang mewartakan kerajaan Allah
dengan kata-kata, tindakan, dan seluruh pribadi-Nya
Gereja Peserta didik mewujudkan iman dalam hidup sehari-
hari, dengan cara terlibat dalam hidup

menggereja, hidup bersama yang dijiwai Roh Kudus.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Peserta didik memahami Gereja yang Satu, Kudus,
Katolik, dan Apostolik, serta persekutuan para

kudus.
Masyarakat Peserta didik terlibat dalam pelestarian lingkungan, dan
mengembangkan sikap jujur.

Peserta didik dapat bertindak menurut hati nurani,


menegakkan keadilan, dan mewujudkan semuanya ini
dalam hidupnya sehari-hari sebagai orang beriman
kristiani.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI


PEKERTI

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sangat cepat


menumbuhkan budaya-budaya baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perkembangan yang pesat tersebut menimbulkan perubahan pada perilaku yang
dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Pendidikan agama merupakan
pendidikan yang berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul dan
mempunyai moralitas yang mulia. Pendidikan Agama Hindu memiliki berbagai
konsep yang dapat memberikan kendali atau kontrol pada umatnya untuk
mengendalikan diri dari pengaruh negatif pada perkembangan zaman.

Kehidupan sebagai warga negara, umat Hindu memiliki konsep Dharma Negara
dan Dharma Agama, yang telah tertuang dalampesamuhan agung Parisada Hindu
Dharma Indonesia Pusat, tersurat dantersirat baik secara langsung maupun tidak
langsung, mendukung keutuhan NKRI, diantaranya:

1. Agama Hindu selalu mengajarkan konsep Tri Hita Karana (hubungan antara
manusia dengan Sang Hyang Widhi, hubungan manusia dengan manusia,
dan hubungan manusia dengan alam lingkungan;
2. Agama Hindu selalu menanamkan pada setiap umat tentang ajaran

tri kaya parisudha (berpikir baik, berkata baik, dan berbuat baik).

Selain itu banyak konsepsi ajaran Hindu yang terkait nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, cinta tanah air, musyawarah, dan keadilan sosial seperti: sraddha dan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


bhakti, tat twam asi, wasudhaiwa kutumbakam, asah-asih-asuh, dan seterusnya
yang berkaitan dengan kearifan lokal Hindu di Nusantara.

Kurikulum rumpun Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti berfokus pada:

1. Pertama, Kitab Suci Weda sebagai sumber ajaran agama Hindu yang
menekankan kepada pemahaman nilai-nilai kebenaran (satyam), kesucian
(siwam) dan keindahan (sundaram);
2. Kedua, Sraddha dan Bhakti yang terkait dengan aspek keimanan dan
ketaqwaan terhadap Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber
ciptaan alam semesta beserta isinya;
3. Ketiga, Susila yang merupakan konsepsi tentang akhlak mulia dalam ajaran
agama Hindu yang menekankan pada penguasaan etika dan moral yang baik
sehingga tercipta insan-insan Hindu yang sādhu (bijaksana), siddha (kerja
keras), śuddha (bersih), dan siddhi (cerdas);
4. Keempat, Acara yang merupakan implementasi dari Weda yang merupakan
praktik keagamaan (ibadah) dalam agama Hindu sesuai dengan kearifan
lokal Hindu di nusantara;
5. Kelima, Sejarah Agama Hindu yang menekankan kepada sejarah
perkembangan agama dan kebudayaan Hindu di lokal, nasional, dan
internasional.

Kecakapan yang diharapkan adalah peserta didik mampu mengenal, mengetahui,


memahami, menghayati, dan menerapkan ajaran agama Hindu dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara yang
selaras dengan nilai-nilai Pancasila dalam rangka membangun hubungan
manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
Kecakapan ini diharapkan dapat menciptakan kerukunan intern beragama, antar
umat beragama, dan kerukunan secara luas dalam bingkai kebangsaan serta
tumbuhnya sikap toleransi terhadap suku, agama, ras, dan antar-golongan
berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhinneka Tunggal Ika.

B. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran PendidikanAgamaHindudan Budi Pekerti

Tujuan dari pembelajaran pada mata pelajaranPendidikanAgama Hindu dan Budi


Pekerti adalah agar peserta didik mampu:

1. Menjiwai dan menghayati nilai-nilai universal pesan moralitas yang terkandung


dalam Weda;
2. Menunjukkan sikap dan perilaku yang dilandasi sraddha dan bhakti (beriman
dan bertaqwa), menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas diri antara
lain: percaya diri, rasa ingintahu,santun, disiplin, jujur, mandiri, peduli,
toleransi, bersahabat, dan bertanggung jawab dalam hidup bermasyarakat,
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
serta mencerminkan pribadi yang berbudi pekerti luhur dan cinta tanah air;
3. Menumbuhkan sikap bersyukur, ksama (pemaaf), disiplin, satya (jujur),
ahimsa (tidak melakukan kekerasan), karuna (menyayangi), rajin,
bertanggungjawab, tekun, mandiri, mampu bekerjasama, gotong royong
dengan lingkungan sosial dan alam;
4. Memahami Kitab Suci Weda, Sraddha dan Bhakti (tattwa dan keimanan),
Susila (etika), Acara dan Sejarah Agama Hindu secara faktual, konseptual,
substansial, prosedural dan meta kognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya yang berwawasan ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan,
permusyawaratan, dan keadilan sesuai dengan perkembangan peradaban dunia;
5. Berpikir dan bertindak efektif secara sekala (konkret) dan niskala (abstrak)
melalui puja bhakti (sembahyang, japa, dan doa), chanda (dharmagita,
nyanyian Tuhan, kidung, tembang, suluk, kandayu, bhajan, dan sejenisnya),
meditasi, upacara-upakara, tirthayatra (perjalanan suci), yoga, dharma
wacana, dan dharma tula;
6. Berperan aktif dalam melestarikan budaya, tradisi, adat istiadat berdasarkan
nilai-nilai kearifan lokal Hindu di Nusantara serta membangun masyarakat yang
damai dan inklusif dengan menunjung tinggi nilai-nilai toleransi, gotong
royong, berkeadilan sosial, berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, dan
memenuhi kewajiban sebagai warganegara untuk mewujudkan kehidupan
yang selaras, serasi, dan harmonis.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti adalah:

1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti


diorganisasikan dalam 5 elemen (strand) kecakapan dan konten.
2. Elemen kecakapan yang ada dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti terdiri dari: empati, komunikasi, refleksi, berpikir kritis,
kreatif, dan kolaborasi.

No. Elemen Kecakapan Deksripsi Elemen Kecakapan


1 Empati Empati adalah kepedulian terhadap diri sendiri,
lingkungan dan situasi di mana dia

berada. Hal ini diwujudkan dengan sikap saling


menghormati dan menghargai orang lain serta
alam di mana dia berada sehingga tercipta rasa
kesetiakawanan tanpa batas dengan menunjung
tinggi prinsip tat twam asi dan wasudhaiwa
kutumbakam
2 Komunikasi Komunikasi merupakan interaksi baik verbal

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


maupun non-verbal untuk menunjang
hubungan baik personal, antar personal
maupun intra personal. Hal ini ditunjukkan
dengan pembelajaran agama Hindu yang
berorientasi pada ajaran Tri Hita Karana
(jalinan hubungan antara manusia dengan
Tuhan, sesama manusia dan alam) dengan
mengemban prinsip tri kaya parisudha
(berpikir, berkata dan berbuat yang baik)
3 Refleksi Refleksi adalah melihat kenyataan sebagai
bagian dari upaya pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan diri, kepekaan
sosial dalam kaitannya dengan kemampuan
personal. Hal initampakpada pembelajaran
agama Hindu yang mengarahkan peserta didik
untuk menjadi orang yang mulat sarira
(introspeksi diri) dengan menasehati dirinya
sendiri (dama) untuk kebaikan dan kualitas diri
dalam kehidupan sehingga bisa mengatasi
permasalahan hidup
4 Berpikir kritis Berpikir kritis adalah kemampuan untuk
berpikir secara logis (nyaya), reflektif
(dhyana), sistematis (kramika) dan produktif
(saphala) yang diaplikasikan dalam menilai
situasi untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang baik. Hal ini diwujudkan pada
pembelajaran agama Hindu yang mengarahkan
peserta didik untuk menganalisis sesuatu dalam
situasi dan kondisi apa pun guna mencapai
kebenaran baik dalam lingkup diri sendiri,
orang lain dan masyakarakat luas sebagai
bentuk penerapan nilai-nilai prasada atau
berpikir dan berhati suci serta tanpa pamrih.
5 Kreatif Kreatif artinya dapat mengkreasikan atau
memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Hal ini diwujudkan dalam
pembelajaran Agama Hindu yang mengarahkan
peserta didik untuk berkreasi dan
mengupayakan agar nilai-nilai Agama Hindu
dapat dipahami secara fleksibel sesuai kearifan
lokal Hindu di Nusantara berdasarkan prinsip
desa, kala, dan patra (tempat, waktu, dan
kondisi).
6 Kolaborasi Kolaborasi merupakan suatu bentuk proses
sosial, di mana didalamnya terdapat aktivitas
tertentu yang ditujukan untuk

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


mencapai tujuan bersama dengan saling
membantu dan saling memahami aktivitas
masing-masing. Hal ini tampak pada
pembelajaran agama Hindu yang mengarahkan
peserta didik untuk dapat hidup berdampingan
satu dengan yang lain, saling bekerjasama dan
bergotong- royong

3. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti terdiri dari: Kitab Suci Weda, Sraddha dan Bhakti, Susila, Acara, dan
Sejarah. Adapun penjelasan dari masing-masing elemen konten ini sebagai
berikut.

No. Elemen Konten Deksripsi Elemen Konten

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


1 Kitab Suci Weda (Sebagai Kitab Suci Weda adalah sumber ajaran
Sumber Ajaran Hindu) agama Hindu yang berasal dari wahyu
Tuhan (Hyang Widhi Wasa).

Kitab Suci Weda ini bersifat sanatana


dan nutana dharma (abadi dan fleksibel
sesuai kearifan lokal yang ada),
apauruseya (bukan karangan manusia),
dan anadi ananta (tidak berawal dan
tidak berakhir). Secara umum kodifikasi
Kitab Suci Weda oleh Maharsi Wyasa
terdiri dari 2 bagian utama yaitu:

a. Weda Sruti

Weda Sruti adalah wahyu yang


didengarkan secara langsung oleh para
maharsi. Weda Sruti terbagi menjadi: Rg
Weda, Yajur Weda, Sama Weda, dan
Atharwa Weda, yang masing-masing
memiliki kitab Mantra, Brahmana,
Aranyaka, dan Upanisad;

b. Weda Smerti

Weda Smerti adalah Weda yang


berdasarkan ingatan Maharsi dan tafsir
atau penjelasan dari Weda Sruti. Weda
Smerti terdiri dari: Wedangga (Siksa,
Nirukta, Jyotisa, Chanda, Wyakarana,
dan Kalpa) dan Upaweda (Arthasastra,
Ayurweda, Gandharwaweda,
Dhanurweda), dan Nibanda. Peserta
didik diharapkan dapat memahami dan
menghayati alur sejarah kitab suci Weda,
pembagiannya, pemahaman dari masing-
masing kitab Suci Weda serta
menerapkan nilai-nilai ajaran Weda

dalam kehidupan sehari-hari.


2 Sraddha dan Bhakti, (Sebagai pada prinsip-prinsip kebenaran tertinggi.
pokok keimanan dan Tattwa agama Hindu di Indonesia
ketaqwaan Hindu) merupakan hasil konstruksi dari ajaran
filosofis yang terkandung dalam kitab
Suci Weda. Peserta didik dalam proses
pembelajaran diharapkan dapat:
meyakini ajaran Panca Sraddha untuk

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


menumbuhkan rasa bhakti serta
mengamalkan nilai- nilai kebenaran,
kesucian dan keharmonisan dalam
masyarakat

lokal, nasional, dan internasional.


3 Susila (Sebagai Konsepsi dan Susila adalah ajaran etika dan moralitas
Aplikasi Akhlak Mulia dalam dalam kehidupan untuk kesejahteraan
Hindu) dalam tatanan masyarakat lokal, nasional,
dan internasional. Peserta didik mampu
menerapkan nilai-nilai Susila berdasarkan
wiweka, prinsip tri hita karana, tri kaya
parisudha, tat twam asi, dan wasudaiwa
kutumbhakam. Selain itu, peserta didik
peka terhadap persoalan-persoalan sosial
yang berkembang di bermasyarakat dan

berpartisipasi aktif dalam pembangunan


yang berkelanjutan
4 Acara (Sebagai Penerapan Acara merupakan praktik keagamaan
Praktik Keagamaan atau Ibadah Hindu yang diterapkan dalam bentuk
dalam Hindu) pelaksanaan yajna atau korban suci sesuai
dengan kearifan lokal Hindu di
Nusantara. Peserta didik dapat memahami
dan menerapkan nilai-nilai acara agama
dalam berbagai bentuk aktifitas
keagamaan Hindu sesuai kearifan lokal
dan budaya setempat antara lain berupa
ritualdanseni yang harus dilestarikan
sebagai

kekayaan budaya bangsa.


5 Sejarah Agama Hindu Sejarah adalah kajian tertulis tentang
peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau. Peserta didik mampu
mengenal, mengetahui, memahami dan
menganalisis tokoh dan peristiwa pada
masa lampau yang terkait dengan
perkembangan agama dan kebudayaan
Hindu. Selanjutnya peserta didik mampu
meneladani

nilai-nilai ketokohan Hindu yang relevan


dengan kehidupan masyarakat lokal,
nasional, dan internasional.

Pembelajaran sejarah agama Hindu

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


diharapkan dapat membentuk jati diri
peserta didik sebagai bagian dari bangsa
Indonesia yang menjujung tinggi nilai
luhur budaya local, nasional, dan
internasional untuk mempererat jalinan
persaudaraan, persatuan dan kesatuan
bangsa tanpa membedakan suku, agama,
ras, dan

antargolongan.

A. Capaian Pembelajaran Setiap Fase Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti

1. Fase A (Umumnya Kelas I dan II SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase A, peserta didik meneladani tokoh yang ada dalam Ramayana dan
Mahabharata. Dan membiasakan berdoa dan bersembahyang dan mengenal ciptaan
Hyang Widhi Wasa. Selain itu, mampu mengenal ajaran tri kaya parisudha dan
perilaku orang suci dalam kehidupan serta mengenal sarana persembahyangan.

Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Sraddha dan Bhakti Peserta didik mengenal aspek Keyakinan dan
Ketuhanan ini peserta didik dapat mengenal
ciptaan Hyang Widhi Wasa.
Susila Peserta didik dapat mengenal nilai-nilai tri kaya
parisudha dan perilaku orang suci di keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal.
Acara Peserta didik mengenal bentuk korban suci yang ada
dalam Hindu. Dalam hal ini peserta didik mampu
mengembangkan keingintahuan tentang korban suci
yang biasa dilakukan di lingkungan keluarga.

Kitab suci Weda peserta didik dapat mengenal dan menunjukan


karakter tokoh pada cerita Ramayana dan
Mahabharata yang sering dijumpai di lingungan
keluarga dan sekolah.
Sejarah Peserta didik mampu mengenal kerajan Hindu di
Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengetahui nama
tokoh dan kerajaan bercorak Hindu di Nusantara.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


2. Fase B (Umumnya Kelas III dan IV SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase B peserta didik mampu mengetahui nilai-nilai dalam kitab
Ramayana dan Purana yang berwawasan kearifan lokal. Selanjutnya mengenal
aspek panca sraddha dengan memahami ajaran Tri Murti sebagai perwujudan
Hyang Widhi Wasa sekaligus menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi sebagai
cadhu śakti. Selain itu pada aspek susila peserta didikmemahamisadripu sebagai
perilaku yang harus dihindari, memahami ajaran subha dan asubha karma. Hal lain
terkait dengan penghormatan terhadap bentuk tempat suci Agama Hindu yang ada
di seluruh Indonesia sebagai bentuk penghayatan nilai-nilai kearifan lokal. Selain itu
juga dapat mengambil keteladanan dari tokoh yang ada dalam sejarah Hindu.

Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Sraddha dan Bhakti Peserta didik mampu menunjukan kemahakuasaan
Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta alam semesta
pada aspek trimurti dan caduśakti.

Susila Peserta didik mampu memahami baik tri parartha


dan subha asubha karma serta sifat wiweka
(membedakan baik dan buruk), sehingga mampu
menentukan aspek susila dalam ajaran Hindu untuk
keselamatan diri dan lingkungan tempat tinggal.

Acara Peserta didik dapat mengenal hari suci dan


tempat suci sebagai dasar pelaksanaan panca
yājña yang merupakan bagian integral dari
pelaksanaan kehidupan sosial agama Hindu
Kitab suci Weda Peserta didik dapat mengenal mitologi Hindu
dalam Purana dan nilai-nilai dalam Ramayana.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan kembali latar
tokoh pada kerajaan tersebut dan meneladaninya
dalam kehidupan baik di keluarga,
sekolahdanlingkungantempat tinggal.

3. Fase C (Umumnya Kelas V dan VI SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase C, peserta didik dapat memahami kitab suci Weda. Selain itu,
mengetahui alam semesta beserta denganisinyaserta huku keadilan tertinggi di alam
semesta. Kemudian, peserta didik memahami ajaran catur guru dan catur asrama
sebagai aspek susila dalam kehidupan. Selain itu, dapat memahami panca yājña

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


dalam kehidupan dan aspek sejarah perkembangan Hindu di Indonesia.

Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Sraddha dan Bhakti Peserta didik memahami konsep ketuhanan
dalam bentuk unsur panca mahabhuta dan
hukum sebab akibat. Hal ini juga dapat
diaktualisaiskan dalam kehidupan. Hal ini
dilakukan untuk melatih dirinya untuk
memahami akan kecintaanya kepada Hyang
Widhi dan menerapkanya dalam kehidupan
keluarga, sekolah.
Susila Peserta didik dapat menjabarkan Hindu pada
aspek catur asrama dan catur guru dalam ajaran
etika Hindu dengan isu yang teraktual untuk
lebih memahami moralitas dalam

bingkai sosial dan kenegaraan.


Acara Peserta didik dapat mengetahui korban suci atau
lebih dikenal dengan panca yājña dan
manggalaning yājña sebagai bagian integral dari
pelaksanaan kehidupan sosial agama Hindu

Elemen Capaian Pembelajaran


Kitab suci Weda Peserta didik dapat Mengetahui nilai-nilai dalam
Mahabharata dan subbagian dari Weda Sruti dan
Smrti sebagai pedoman dalam penerapan agama
kaitannya dengan IPTEKS untuk menyelaraskan
dharma agama dan dharma negara.

Sejarah Peserta didik dapat mengetahui sejarah Hindu di


Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan.
Peserta didik dapat menjabarkan dinamika yang
terjadi dalam perkembangannya. Hal ini dilakukan
Sebagai pedoman dalam kehidupan, menghargai
sejarah dan pelestarian agama dan budaya.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN
BUDIPEKERTI

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti membentuk peserta didik menjadi
Pelajar Pancasila yang memiliki pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan
kepribadian yang berakhlak mulia dan berkebinekaan global berlandaskan
pada nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar negara. Muatan
materi belajar dari agama merupakan nilai-nilai

agama Buddha yang terintegrasi dalam ajaran moralitas, meditasi, serta


kebijaksanaan, yang diselaraskan dengan nilai-nilai Pancasila dasar negara.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti secara holistik menginternalisasi
peserta didik dengan nilai-nilai agama Buddha diselaraskan dengan nilai-nilai
Pancasila dasar negara melalui pembelajaran nilai, pembelajaran berpusat pada
siswa, teladan, dan pembiasaan. Belajar dari agama Buddha akan membentuk
mental peserta didik dengan kesadaran dapat mengamalkan cara hidup, dalam
keterhubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dan Tiratana, diri sendiri,
sesama manusia, negara dan bangsa yang majemuk, makhluk lain, dan
lingkungan alam. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti membantu peserta
didik menumbuhkembangkan karakter, dan potensi diri dengan menyelami empat
pengembangan holistik sebagai entitas Pendidikan Agama Buddha yang
mencakup pengembangan fisik, pengembangan moral
atau sosial, pengembangan mental, serta pengembangan
pengetahuan atau kebijaksanaan.

A. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menerimadan
menghayati nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar negara yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Secara khusus, melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengembangkan rasa ingin tahu terhadap nilai-nilai agama Buddha yang
selaras dengan nilai-nilai Pancasila dasar negara sebagai fondasi moral
sehingga dapat memengaruhi cara hidup sebagai individu, anggota
masyarakat yang majemuk, warga negara, dan bagian alam semesta;
2. Memiliki kesadaran untuk mengembangkan pribadi, menjaga moralitas,
meditasi, dan kebijaksanaan selaras dengan nilai-nilai Pancasila dasar negara
dalam kehidupan nyata, sebagai perwujudan keyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan Tiratana, mencintai diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan negaranya;
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
3. Mengembangkan keterampilan belajar inovasi, berpikir kritis, kreatif, dan
mandiri sebagai individu, anggota masyarakat, bagian alam semesta, dan
warga negara yang baik berdasarkan nilai-nilai agama Buddha;
4. Menghormati, menghargai, dan menjaga kemajemukan (kebinekaan) agama
atau kepercayaan dan kearifan lokal, serta gotong-royong dalam peningkatan
kualitas kehidupan manusia sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
B. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti berorientasi untuk membentuk


peserta didik yang berakhlak mulia dan berkebinekaan global berlandaskan nilai-
nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila yang terintegrasi dalam ajaran
moralitas, meditasi, dan kebijaksanaan. Menurut Grimmitt (2000) belajar dari
agama melibatkan peserta didik dalam mengevaluasi yang telah mereka pelajari
tentang agama, baik secara impersonal maupun personal. Mata pelajaran
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti diarahkan untuk mempelajari
konten Pendidikan Agama Buddha pada penerapan esensi nilai, tidak hanya berada
pada ranah pengetahuan keagamaan. Auto kritik terhadap ajaran agama Buddha
dimungkinkan terjadi,akantetapidiarahkan pada pengembangan kondisi batin sesuai
dengan entitas Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti.

Proses pelaksanaan Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti harus didukung
oleh pendidik dan lingkungan sosial yang membudayakan pengembangan
kebijaksanaan dan cinta kasih serta dilakukan melalui tiga tahapan Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti yang terintegrasi yaitu antara mempelajari
teori, mempraktikkan teori, dan memperoleh hasil dari mempraktikkan teori. Tiga
tahapan tersebut merupakan tahapan belajar dharma atau Buddhasasana yang
dalam proses Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dilakukan peserta didik
dengan: (1) belajar dari nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar
negara melalui internalisasi nilai oleh pendidik dan lingkungan dengan menerapkan
pembelajaran nilai dan pembelajaran berpusat pada siswa, melalui teladan, dan
pembiasaan untuk mengamalkan nilai-nilai; (2) praktik nilai-nilai agama Buddha
serta nilai-nilai Pancasila dasar negara dengan menerima dan menghayatinya; dan
(3) mencapai hasil belajar nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar
negara yaitu menjadi Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia dan berkebinekaan
global dengan memiliki empat pengembangan holistik mencakup pengembangan
fisik, pengembangan moral atau sosial,

pengembangan mental, dan pengembangan pengetahuan atau kebijaksanaan.


Pengembangan fisik adalah perilaku peserta didik yang dikembangkan dalam
keterhubungannya dengan lingkungan fisik dan lingkungan alam.
Pengembangan dilakukan menggunakan indra dan pikiran dengan penuh
kesadaran melalui kegiatan ritual, meditasi, maupun aktivitas fisik lainnya untuk
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
memperhatikan jasmani dan perilaku secara bijaksana dalam keterhubungannya
dengan lingkungan dan alam. Melalui pengembangan fisik, peserta didik
memiliki dasar keterampilan hidup dan perilaku yang baik, menghayati kebenaran,
mampu menghayati kehidupan secara bijak, dan penuh perhatian terhadap
aktivitas jasmani.

Pengembangan moral atau sosial adalah perilaku baik yang dikembangkan dalam
keterhubungan peserta didik dengan lingkungan sosial yang berbeda, negara dan
bangsa yang majemuk, dan makhluk lain. Pengembangan moral dan sosial
merupakan perilaku yang berlandaskan ajaran moralitas dan disiplin yang
tercermin melalui ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, dan
kebijaksanaan sebagai bentuk keterampilan hidup di lingkungan sosial.

Pengembangan mental adalah kesadaran yang dikembangkan melalui usaha benar,


perhatian, dan meditasi, didukung kegiatan ritual, dan menghayati ajaran
kebenaran. Pengembangan mental menghasilkan konsentrasi, kesadaran,
kesehatan mental, kecerdasan emosional, senang belajar, dan kemauan
meningkatkan kualitas diri maupun batin. Pengembangan mental peserta didik
tercermin melalui ucapan dan perilaku yang berlandaskan pikiran cinta kasih,
belas kasih, simpati, dan keseimbangan batin. Perilaku peserta didik yang memiliki
mental sehat akan memiliki rasa terima kasih, murah hati, malu berbuat jahat,
takut akibat perbuatan jahat, bersikap hormat, lemah lembut, tidak serakah,
semangat, sabar, jujur, dan bahagia dalam keterhubungannya dengan diri sendiri,
lingkungan sosial, dan lingkungan alam.

Pengembangan pengetahuan atau kebijaksanaan adalah pengembangan


pengetahuan terhadap nilai-nilai agama Buddha yang dikembangkan melalui
pandangan benar dan berdasarkan keyakinan yang bijaksana terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, Tiratana, dan hukum kebenaran. Pengembangan pengetahuan dan
kebijaksanaan diarahkan pada kemampuan berpikir kritis dan berpikir benar bagi
peserta didik yang berfungsi untuk mengikis keserakahan, kebencian, dan
kebodohan batin. Pengembangan pengetahuan dan kebijaksanaan tercermin dari
pengalaman keagamaan peserta didik yang mampu memaknai hidup, memaknai diri
sendiri, mengontrol emosi, penuh kesadaran, membedakan baik dan buruk, mampu
berkomunikasi, serta mampu mengelola dan memecahkan permasalahan dalam
semua aspek kehidupan, berlandaskan pengetahuan terhadap nilai-nilai agama
Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar negara.

Nilai-nilai agama Buddha menjadi fondasi peserta didik untuk memiliki empat
pengembangan, sehingga menjadiv peserta didik yang berakhlak mulia dan
berkebinekaan global. Secara operasional, proses dan tahapan Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti untuk membentuk peserta didik menjadi Pelajar
Pancasila dicapai melalui tiga elemen berikut.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


A. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase A, peserta didik mengabstraksi informasi dan menerima


dengan cinta kasih identitas dirinya dan identitas keluarganya serta memiliki
keterbukaan untuk menghargai perbedaan identitas dan budaya teman-temannya
di lingkungan sekolah, rumah, dan rumah ibadah; menghayati sifat-sifat
bijaksana dan nilai-nilai kebajikan dari kehidupan para Bodhisattva, para
Buddha, atau tokoh inspiratif Buddhis dalam menyayangi diri sendiri dengan
menjaga kesehatan fisik dan batin di rumah dan di sekolah serta dalam
membiasakan diri untuk bersikap hormat dan menjaga ucapan di lingkungan
sekolah, rumah, dan masyarakat; menerima keteladanan Bodhisattva dalam
kisah Jataka dengan menghargai sesama manusia di lingkungan terdekatnya dan
lingkungan tempat tinggalnya. Peserta didik menerima keragaman identitas dan
simbol- simbol keagamaan agama Buddha serta agama dan kepercayaan lain di
lingkungan rumah dan sekolahnya; menyadari bahwa ia merupakan bagian
dari suatu kelompok dengan anggota yang beragam identitas agama dan
kepercayaannya di lingkungan rumah dan sekolahnya; menghargai keragaman
simbol keagamaan di lingkungan rumah dan sekolahnya dengan melakukan
kegiatan pengamatan atau kunjungan. Peserta didik menerima dan menjalankan
nilai-nilai kediaman luhur dan Pancasila dasar negara berlandaskan pada
kesadaran terhadap nilai-nilai umum HukumKarma dalam menjalankan aturan
dan sopan santun di lingkungan rumah, sekolah, dan rumah ibadah; memenuhi

kebutuhan pergaulan dan kebutuhan mempertahankan hidup dalam


hubungannya dengan orang terdekatnya; membantu antarsesama di lingkungan
rumah, sekolah, dan rumah ibadah; dan melakukan musyawarah sederhana
untuk mufakat di lingkungan sekolahnya.

Fase A Berdasarkan Elemen

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Elemen Capaian Pembelajaran
Sejarah Pada akhir fase A, peserta didik mengabstraksi informasi dan
menerima dengan cinta kasih identitas dirinya dan identitas
keluarganya serta memiliki keterbukaan untuk menghargai perbedaan
identitas dan budaya teman-temannya di lingkungan sekolah, rumah,
dan rumah ibadah; menghayati sifat-sifat bijaksana dan nilai-nilai
kebajikan dari kehidupan para Bodhisattva, para Buddha, atau tokoh
inspiratif Buddhis dalam menyayangi diri sendiri dengan menjaga
kesehatan fisik dan batin di rumah dan di sekolah serta dalam
membiasakan diri untuk bersikap hormat dan menjaga ucapan di
lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat; menerima keteladanan
Bodhisattva dalam kisah Jataka dengan menghargai sesama manusia di
lingkungan terdekatnya dan lingkungan tempat

tinggalnya.
Ritual Pada akhir fase A, peserta didik menerima keragaman identitas dan
simbol-simbol keagamaan agama Buddha serta agama dan
kepercayaan lain di lingkungan rumah dan sekolahnya; menyadari
bahwa ia merupakan bagian dari suatu kelompok dengan anggota
yang beragam identitas agama dan kepercayaannya di lingkungan
rumah dan sekolahnya; menghargai keragaman simbol keagamaan di
lingkungan rumah dan sekolahnya dengan melakukan kegiatan
pengamatan atau

kunjungan.
Etika Pada akhir fase A, peserta didik menerima dan menjalankan
nilai-nilai kediaman luhur dan Pancasila dasar negara

berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-nilai umum Hukum


Karma dalam menjalankan aturan dan sopan santun di lingkungan
rumah, sekolah, dan rumah ibadah; memenuhi kebutuhan pergaulan
dan kebutuhan mempertahankan hidup dalam hubungannya dengan
orang terdekatnya; membantu antarsesama di lingkungan rumah,
sekolah, dan rumah ibadah;

dan melakukan musyawarah sederhana untuk mufakat di


lingkungan sekolahnya.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase B, peserta didik mengenal informasi dan mengolah dengan cinta
kasih identitas Buddha Gotama sebagai dasar keyakinan terhadap agama
Buddha, serta memilikiketerbukaan untuk menghargai perbedaan identitas dan
budaya orang lain di lingkungan tempat tinggalnya; meneladan sifat-sifat
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Pangeran Siddharta dalam menghargai

sesama manusia dan dalam menyelesaikan masalah pergaulan di lingkungan


terdekatnya, serta menghargai lingkungan sekolah dan lingkungan rumah
ibadah; dan kebijaksanaan serta keterbukaanBodhisattvaterhadapkeragaman di
lingkungan sosialnya, serta mengakui peran budaya dan bahasa dalam agama
Buddha maupun bangsa sebagai pembentuk identitas diri di lingkungan
terdekatnya. Peserta didik menyusun rencana dan menjalankan secara rutin doa
Buddhis dalam kegiatan sehari-hari disertai keyakinan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Tiratana; menjaga persatuan dan kesatuan melalui keterlibatannya
dalam doa antaragama dan kepercayaan lain di lingkungan sekolahnya sebelum
melakukan kegiatan sehari-hari; serta mengenali dan menghargai identitas
masing-masing aliran atau tradisidalamagamaBuddha dan menunjukkan sikap
bersatu dalam perbedaan dengan berperan serta mendukung kegiatan keagamaan
aliran atau tradisi agama Buddha. Peserta didik mengklasifikasikan dan
menjalankannilai- nilai Pancasila Buddhis, kesempurnaan (parami), dan sila
Bodhisattva berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-nilai sederhana Hukum
Sebab Akibat yang Saling Bergantungan dalam melaksanakan aturan dan sopan
santun di rumah, sekolah,dan rumah ibadah; memenuhi kebutuhan pergaulan
dan kebutuhan mempertahankan hidup dalam hubungannya dengan orang
terdekatnya; membantu antarsesama di lingkungan rumah, sekolah, dan rumah
ibadah; dan melakukan musyawarah sederhana untuk mufakat dalam
menyelesaikan masalah sosial di lingkungan sekolahnya serta masalah
kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar.

Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Sejarah Pada akhir fase B, peserta didik mengenal informasi dan mengolah
dengan cinta kasih identitas Buddha Gotama sebagai dasar keyakinan
terhadap agama Buddha, serta memiliki keterbukaan untuk menghargai
perbedaan identitas dan budaya orang lain di lingkungan tempat
tinggalnya; meneladan sifat-sifat Pangeran Siddharta dalam menghargai
sesama manusia dan dalam menyelesaikan masalah pergaulan di
lingkungan terdekatnya, serta menghargai lingkungan sekolah dan
lingkungan rumah ibadah; dan kebijaksanaan serta keterbukaan
Bodhisattva terhadap keragaman di lingkungan sosialnya, serta
mengakui peran budaya dan bahasa dalam agama Buddha maupun
bangsa

sebagai pembentuk identitas diri di lingkungan terdekatnya.


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Ritual Pada akhir fase B, peserta didik menyusun rencana dan

menjalankan secara rutin doa Buddhis dalam kegiatan sehari-hari


disertai keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tiratana;
menjaga persatuan dan kesatuan melalui keterlibatannya dalam doa
antaragama dan kepercayaan lain di lingkungan sekolahnya sebelum
melakukan kegiatan sehari-hari; serta mengenali dan menghargai
identitas masing-masing aliran atau tradisi dalam agama Buddha dan
menunjukkan sikap bersatu dalam

perbedaan dengan berperan serta mendukung kegiatan keagamaan


aliran atau tradisi agama Buddha.
Etika Pada akhir fase B, peserta didik mengklasifikasikan dan menjalankan
nilai-nilai Pancasila Buddhis, kesempurnaan (parami), dan sila
Bodhisattva berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-nilai sederhana
Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan dalam melaksanakan
aturan dan sopan santun di masyarakat; dan melakukan musyawarah
sederhana untuk mufakat dalam menyelesaikan masalah sosial di
lingkungan

sekolahnya serta masalah kebersihan dan kelestarian lingkungan


sekitar.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase C, peserta didik menyimpulkan informasi dan meneladan


sifat-sifat tokoh pendiri bangsa dalam mempertahankan NKRI dengan bersikap
bijaksana dan terbuka terhadap keragaman budaya di lingkungan sosialnya,
serta mengakui peran budaya dan bahasa dalam agama Buddha maupun bangsa
sebagai pembentuk identitas dirinya di masyarakat; meneladan sifat-sifat
Buddha, Bodhisattva dan nilai-nilai moral dari kisah kehidupan Pangeran
Siddharta dalam berterima kasih, menghadapi hambatan untuk meraih
kesuksesan, dan masalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
melalui musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan. Peserta didik menyusun
rencana dan menghargai keragaman cara dan peralatan puja dari berbagai aliran
atau tradisi agama Buddha dengan dilandasi keyakinankepadaTuhanYang Maha
Esa dan Tiratana; dan menunjukkan sikap bersatu dalam perbedaan dengan
berperan serta melakukan dialog antaraliran atau antartradisi agama Buddha
serta antar agama dan kepercayaan lain; menghormati pelaksanaan ibadah umat
dari berbagai aliran atau tradisi agama Buddha, serta umat dari agama dan
kepercayaan lain; dan menunjukkan sikap bersatu dalam perbedaan dengan
berperan serta mendukung kegiatan puja dari berbagai aliran atau tradisi agama
Buddha, serta kegiatan ibadah agama dan kepercayaan lain di sekolah
maupun di lingkungan tempat

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


tinggalnya. Peserta didik menyimpulkan dan mengamalkan nilai-nilai Buddha
Dhamma, Pancasila Buddhis dan nilai-nilai Pancasila dasar negara
berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-nilai sederhana Hukum Sebab
Akibat yang Saling Bergantungan; melaksanakan diskusi sederhana untuk
menemukan solusi secara bijaksana terhadap permasalahan hak dan
kewajiban sebagai siswa, sebagai anak, sebagai umat vihara, sebagai warga
negara, dan sebagai warga masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya; serta
dalam menemukan solusi terhadap masalah perbedaan, pelestarian sumber daya
alam, dan lingkungan rumah, sekolah, dan rumah ibadah dengan
menerapkan aturan musyawarah dilandasi sikap menghargai perbedaan.

Fase C Berdasarkan Eleman

Elemen Capaian Pembelajaran


Sejarah Pada akhir fase C, peserta didik menyimpulkan informasi dan
meneladan sifat-sifat tokoh pendiri bangsa dalam mempertahankan
NKRI dengan bersikap bijaksana dan terbuka terhadap keragaman
budaya di lingkungan sosialnya, serta mengakui peran budaya dan
bahasa dalam agama Buddha maupun bangsa sebagai pembentuk
identitas diri di masyarakat; meneladan sifat-sifat Buddha,
Bodhisattva dan nilai-nilai moral dari kisah kehidupan Pangeran
Siddharta dalam berterima kasih, dalam menghadapi hambatan untuk
meraih kesuksesan, dan masalah kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara melalui musyawarah untuk mendapatkan

kesepakatan.
Ritual Pada akhir fase C, peserta didik menyusun rencana dan menghargai
keragaman cara dan peralatan puja dari berbagai aliran atau tradisi
agama Buddha dengan dilandasi keyakinan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Tiratana; dan menunjukkan sikap bersatu dalam
perbedaan dengan berperan serta melakukan dialog antaraliran atau
antartradisi agama Buddha serta antar agama dan kepercayaan lain;
menghormati pelaksanaan ibadah umat dari berbagai aliran atau
tradisi agama Buddha, serta umat dari agama dan kepercayaan lain;
dan menunjukkan sikap bersatu dalam perbedaan dengan berperan
serta mendukung kegiatan puja dari berbagai aliran atau tradisi

agama Buddha, serta kegiatan ibadah agama dan kepercayaan lain di


sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
Etika Pada akhir fase C, peserta didik menyimpulkan dan mengamalkan
nilai-nilai Buddha Dhamma, Pancasila Buddhis, dan nilai-nilai
Pancasila dasar negara berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-
nilai sederhana Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan;
melaksanakan diskusi sederhana untuk menemukan solusi secara
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
bijaksana terhadap permasalahan hak dan kewajiban sebagai siswa,
sebagai anak, sebagai umat vihara, dan sebagai warga masyarakat di
lingkungan tempat tinggalnya; serta dalam menemukan solusi
terhadap masalah perbedaan, pelestarian sumber daya alam, dan
lingkungan rumah, sekolah, dan rumah ibadah dengan

menerapkan aturan musyawarah dilandasi sikap menghargai


perbedaan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU


DANBUDI PEKERTI

1. Rasional Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama


Khonghucu dan Budi Pekerti

Hakikat dan Esensi Pendidikan AgamaKhonghucutertuangdalam makna-makna


mendidik. Mendidik adalah proses atau usaha menumbuhkan sifat-sifat baik
manusia dan menolong dari kekhilafannya. Tersurat dalam Catatan Kesusilaan
(Liji) tentang empat kekhilafan seorang pelajar, yaitu: Khilaf karena terlalu
banyak yang dipelajari (Duo Shi); khilaf karena terlalu sedikit yang dipelajari
(Gua Shi); khilaf karena menggampangkan (Yi Shi); dan khilaf karena ingin segera
berhenti belajar (Zhi Shi). Keempat masalah ini timbul di hati yang tidak sama.
Bila diketahui akan hatinya, kemudian akan dapat menolong mereka dari
kekhilafan itu. Sedangkan Pendidikan sangat menekankan adanya suatu
pandangan bahwa watak sejati manusia itu pada dasarnya baik. Atas dasar
keyakinan bahwa watak sejati manusia itu baik, maka esensi pendidikan adalah
mengajar sekaligus mendewasakan, dan pendidikan dalam agama Khonghucu pada
hakikatnya menjadikan orang tetap baik, bertahan pada fitrah atau kodrat alaminya
(xing), dan menolong dari kekhilafan-kekhilafan.

Tujuan Pendidikan Agama Khonghucu Secara khusus bertujuan membentuk manusia


berbudi luhur (Junzi) yang mampu menggemilangkan Kebajikan Watak Sejatinya,
mengasihi sesama dan berhenti pada Puncak Kebaikan. Pribadi yang luhur inilah
merupakan pondasi dalam menjawab tantangan perubahan zaman dan membangun
peradaban manusia dari masa ke masa. Oleh karena itu,pendidikan secara umum
bertujuan untuk mengubah rakyat dan menyempurnakan adat istiadatnya. Tersurat
dalam catatan

kesusilaan, “Bila penguasa selalu memikirkan atau memperhatikan perundang-


undangan, dan mencari orang baik dan tulus, ini cukup untuk mendapat pujian,
tetapi tidak cukup untuk menggerakkan orang banyak. Bila ia berusaha
mengembangkan masyarakat yang bajik dan bijak, dan dapat memahami mereka
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
yang jauh, ini cukup untuk menggerakkan rakyat, tetapi belum cukup untuk
mengubah rakyat. Bila ingin mengubah rakyat dan menyempurnakan adat
istiadatnya, dapatkah kita tidak harus melalui pendidikan?” (Li Ji. XVI: 1)
PerandanFungsiPendidikanAgamaKhonghucusangat erat hubungannya dengan
keteladanan dan nasihat nabi Kongzi. Nabi Kongzi memberikan bimbingan untuk
senantiasa meneliti hakikat tiap perkara sehinggamampumemilikipengetahuan(hidup)
yang cukup. Pengetahuan (hidup) yang cukup, maka dapatlah dicapaitekadyang
beriman.Dandengantekadyangberiman,makadapatlahmeluruskan hati (mengendalikan
nafsu) danbersikaptepat.denganhatilurusdan sikap yang tepat inilah seseorang
mampumembinadirinyadenganbaik. Diri yang terbina akan mampu membereskan rumah
tangganya. dengan rumahtanggayangberes,makabarulahdapatdicapainegarateratur. dan
negara yang teratur barulah dapat dicapai damai di dunia.

Ajaran agama merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan
harus dapat memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan. Sesuai dengan tujuan
pendidikan di atas, pendidikan agama Khonghucu sangat berperan membentuk
pribadi-pribadi yang luhur dan terbina. Diri yang terbina akan berpengaruh pada
keberesan rumah tangga. Jika ada keberesan dalam setiap rumah tanggamakaakan
tercapai keteraturan dalam Negara. Jika setiap negara teratur maka akan dapat
dicapai damai didunia. Tersurat di dalam kitab Daxue bab utama pasa 4 dan 5:
“Orang jaman dahulu yang hendak menggemilangkan Kebajikan Yang Bercahaya itu
pada tiap umat di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk
mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk
membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina
dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya, ia lebih
dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu
mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia meneliti
hakekat tiap perkara dan “Dengan

meneliti hakekat tiap perkara dapat cukuplah pengetahuannya; dengan cukup


pengetahuannya akan dapatlah mengimankan tekadnya; dengan tekad yang beriman
akan dapatlah meluruskan hatinya; dengan hati yang lurus akan dapatlah membina
dirinya; dengan diri yang terbina akan dapatlah membereskan rumah tangganya;
dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negerinya; dan dengan
negeri yang teratur akan dapat dicapai damai di dunia.” Semuanya itu dimulai dari
pembinaan diri sebagai pokok. Apabila setiap insan mampu membina diri dengan
baik maka Jalan Suci akan tumbuh dan berkembang baik. Oleh karena itu,
perilaku Junzi merupakan tujuan utama yang ingin dan harus dicapai dalam
pendidikan agama Khonghucu baik di rumah, di sekolah maupun dalam
kelembagaan agama Khonghucu.Maka sudah sewajarnya aspek perilaku Junzi
harus menjadi porsi terbesar dan utama dalam pendidikan agama Khonghucu di
sekolah.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Ruang lingkup Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti meliputi usaha
memuliakan hubungan manusia dengan Tuhan sebagai pencipta dengan prinsip
satya kepada Tuhan (Zhong Yu Tian); memuliakan hubungan dengan manusia
sebagai sesama, dengan prinsip tepaselira/tenggang rasa kepada sesama (Shu Yu
Ren), dan usaha memuliakan hubungan dengan alam sebagai sarana, dengan prinsip
selaras/harmonis dengan alam semesta (He Yu Di).

Prinsip Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu terdiri atas 3 hal: (1)


menerapkan nilai-nilai melalui keteladanan dan membangun kemauan,

(2) siapa saja adakah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas,
dan (3) mencari tahu, bukan diberi tahu. Secara mendetail dijelaskan sebagai berikut:

(1) Menerapkan nilai-nilai melalui keteladanan dan membangun kemauan,


Sebagaimana telah ditegaskan di atas tentang cara seorang bijaksana memberikan
pendidikan: Di depan “… Ia membimbing berjalan dan tidak menyeret; di tengah,
“Ia menguatkan dan tidak menjerakan; Di belakang, “Ia membuka jalan tetapi
tidak menuntun sampai akhir pencapaian. Membimbing berjalan, tidak menyeret
menumbuhkan keharmonisan; menguatkan dan tidak menjerakan, itu memberi
kemudahan; dan, membukakan jalantetapitidakmenuntunsampai akhir pencapaian,
menjadikan orang berpikir. Menimbulkan keharmonisan, memberi kemudahan dan
menjadikan orang berpikir, itu pendidikan yang baik.”

Siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas,
Kongzi bersabda, “Tiap kali jalan bertiga, niscaya ada yang dapat kujadikan guru;
Kupilih yang baik, Ku ikuti dan yang tidak baik Ku perbaiki.” (Lunyu. VII: 22),
“Di dalam kesusilaan (Li) ku dengar bagaimana mengambil seseorang sebagai
suritauladan, tidak kudengar bagaimana berupaya agar diambil sebagai teladan. Di
dalam kesusilaan kudengar bagaimana orang datang untuk belajar, tidak
kudengar bagaimana orang pergi untuk mendidik.”

“Biar ada makanan lezat, bila tidak dimakan, orang tidak tahu bagaimana
rasanya; biar ada Jalan Suci yang Agung, bila tidak belajar, orang tidak tahu
bagaimana kebaikannya. Maka belajar menjadikan orang tahu kekurangan
dirinya, dan mengajar menjadikan orang tahu kesulitannya. Dengan mengetahui
kekurangan dirinya, orang dipacu mawas diri; dan dengan mengetahui
kesulitannya, orang dipacu menguatkan diri (Zi Qiang). Maka dikatakan,
“Mengajar dan belajar itu saling mendukung. “Nabi Yue bersabda, “Mengajar itu
setengah belajar.” (Shu Jing IV. VIII. C. 5) Ini kiranya memaksudkan hal itu.” (Li
Ji. XVI: 3)

(2) Mencari tahu, bukan diberi tahu; Kongzi bersabda, “Jika diberi tahu satu sudut
tetapi tidak mau mencari ketiga sudut lainnya, aku tidak mau memberi tahu lebih
lanjut.”, “Kalau di dalam membimbing belajar orang hanya mencatat pertanyaan, itu
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
belum memenuhi syarat sebagai guru orang. Tidak haruskah guru mendengar
pertanyaan?Ya,tetapibila murid tidak mampu bertanya, guru wajib memberi uraian
penjelasan, setelah demikian, sekalipun dihentikan, itu masih boleh.”

Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru kepeserta didik. Mengajar


berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk pengetahuan,
membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis, mengadakan
justifikasi. Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator.

“Kini, orang di dalam mengajar, (guru) bergumam membaca tablet (buku bilah dari
bambu) yang diletakkan di hadapannya, setelah selesai lalu banyak-banyak memberi
pertanyaan. Mereka hanya bicara tentang berapa banyak pelajaran yang telah
dimajukan dantidakdiperhatikan apa yang telah dapat dihayati; ia menyuruh orang
dengan tidak melalui cara yang tulus, dan mengajar orang dengan tidak sepenuh
kemampuannya. Cara memberi pelajaran yang demikian ini bertentangan dengan
kebenaran dan yang belajar patah semangat. Dengan cara itu, pelajar akan putus asa
dan membenci gurunya; mereka dipahitkan oleh kesukaran dan tidak mengerti apa
manfaatnya. Biarpun mereka nampak tamat tugas-tugasnya, tetapi dengan cepat
akan meninggalkannya. Kegagalan pendidikan, bukankah karena hal itu?” (Li Ji.
XVI: 10)

2. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


Pekerti

Mata pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti bertujuan:

1. Membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tian Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan
kerukunan hubungan inter dan antara umat beragama” dalam kehiduapn pribadi,
keluarga, masyrakat, berbangsa dan bernegara serta kehidupan masyarakat
dunia.
2. Membentukmanusiaberbudiluhur(Junzi)yangmampu mengembangkan Kebajikan
Watak Sejatinya, mengasihi sesama dan berhenti pada Puncak Kebaikan.
Menumbuhkan sifat-sifat baik peserta didik dan menolongnya dari kekhilafan.
3. Memastikan peserta didik teguh dalam usahamenumbuhkembangkan iman
melalui pemahaman, penghayatan, pengamalan, tentang Watak Sejatinya (Xing)
sehingga dapat bertahan pada kodrat suci yang difirmankan Tuhan.
4. Mengembangkan pemahaman mewujudkan manusia yang sadar tugas dan
tanggung jawabnya baik secara vertikal kepadaTian, maupun secara horizontal
kepada sesama manusia dan alam semesta.
3. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

Mata pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu digambarkan melalui 5 elemen yang


meliputi (1) Sejarah Suci, (2) Kitab Suci, (3) Keimanan, (4) Tata Ibadah, dan (5)
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Perilaku Junzi. Kelima elemen tersebut dicapai dengan kecakapandalam pembinaan
diri, empati, komunikasi, refleksi, berpikir kritis, kreatif dan kolaborasi

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu seperti berikut:

Elemen Deskripsi

Sejarah Suci Mengkaji secara kritis dan komprehensif tentang rentan waktu
perjalanan sejarah Agama Khonghucu, mengenal hikayat tokoh-
tokoh teladan dalamagamaKhonghucu yaitu Nabi Kongzi dan
Murid-muridnya, Para Raja Suci (Shen Ming) sebagai panutan
untuk dapat dijadikan teladan dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai refleksi dan pengetahuan
keteladanan tentang sejarah perilaku Cinta Kasih, Kebenaran,
Kesusilaan,

Kebijaksanaan dalam perjalanan sejarah agama Khonghucu.

Elemen Deskripsi

Kitab Suci Mengkaji karakteristik dan makna yang terkandung dalam Kitab
Suci agama Khonghucu yang terdiri dari Kitab Yang Pokok
yaitu Kitab Sishu dan Kitab Yang Mendasari yaitu kitab
Wujing sebagai fondasi dasar dalam perilaku Junzi.

Sebagai pedoman dan anjuran tentang isi dari seluruh ajaran


agama Khonghucu untuk dapat direfleksikan dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi pedoman hidup
dalam menjalankan tugas-tugas

kemanusian dalam hubungan dengan sesama manusia, alam


semesta dan Pencipta.
Keimanan Peserta didik dapat meyakini dan memuliakan eksistensi Tian
Tuhan Yang Maha Esa sebagai Pencipta Alam Semesta dan
memahami fungsi manusia sebagai co creator yang memiliki
keterbatasan untuk dapat mendalami dimensi spiritualitas
tentang hubungan manusia dengan penciptanya. Meyakini tugas
kenabian Nabi Kongzi sebagai pembimbing dan penyelamat
manusia dimana manusia diharapkan dengan konsisten
menjalankan semua saran dan nasehat Nabi Kongzi untuk
berguna sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang dapat
berkontribusi pada keharmonisan dalam seluruh alam semesta
dan meyakini peran serta Leluhur serta Para Suci (Shen Ming)
sebagai representasi dari Sang pencipta yang wajib dimuliakan
dan dihormati dalam dimensi spiritualitas segala perilaku tiap

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


manusia.
Tata Ibadah Sebagai wujud dari kesusilaan, pedoman melaksanakan tata
ibadah cara keteraturan dalam ritual persembahyangan kepada
Tian Tuhan YME, Nabi Kongzi dan Para Leluhur serta Para
Suci (Shen Ming), sikap dalam bersembahyang, sikap tata cara
menghormati sesama manusia, mengetahui dan memaknai
pentingnya makna yang terkandung dalam setiap perayaan Hari
Raya

persembahyangan umat Khonghucu.


Perilaku Junzi Peserta didik dapat mengenali dirinya sendiri, sebagai individu,
bagian dari masyarakat dan lingkungannya, sebagai warga
negara Indonesia dan warga negara dunia. Sebuah perilaku
menjadi manusia yang berbudi luhur yang menjunjung cinta
kasih, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat
dipercaya yaitu Lima Kebajikan (Wu Chang), Lima Hubungan
Kemasyarakatan (Wu Lun) dan Delapan Kebajikan (Ba De)
serta selalu berbakti kepada orang tua, keluarga, masyarakat,
negara dan alam semesta, sikap yang selalu ingin belajar dari
tempat rendah terus maju menuju jalan Suci (Dao), sikap tidak
keluh

gerutu kepada Tian serta sesal penyalahan terhadap sesama


manusia dan alam semesta

A. Capaian Pembelajaran Setiap Fase Mata Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu


dan Budi Pekerti
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase A, pelajar mengenali bahwa ilmu pendidikan agama Khonghucu
digunakan untuk Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
sehingga memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, serta
memiliki kemampuan untuk menjaga diri sendiri. Dalam elemen Sejarah Suci,
peserta didik menceritakan riwayat dan keluarga Nabi Kongzi, menceritakan
keteladan Nabi Kongzi semasa kecil (rajin belajar, sikap hormat kepada Tian).
Menceritakan kisah dan keteladanan Min Sun, mengemukakan nilai-nilai
berkaitan dengan keteladanan NabiKongzi,mengetahui kisah keteladanan sifat
solidaritas sesama sahabat dari tokoh agama Khonghucu yakni Guan Yu, dan
memahami makna keteladanan sifat suka menolong dari tokoh agama Khonghucu
yakni Sima Kuang. Pada elemen Kitab Suci, Peserta Didik mengenal ayat-ayat
suci yang terdapat dalam kitab Bakti, Sishu dan Wujing yang berkaitan dengan
Kisah Anak Berbakti dan mengenal ayat-ayat suci yang terdapat dalam kitab Sishu
dan Wujing yang berkaitan denganketeladananNabi Kongzi dan semangat belajar.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Dalam elemen Keimanan, Peserta didik mengenal konsep Tian dalam agama
Khonghucu, memahami bahwa manusia diciptakan Tian melalui kedua orang tua.
mengetahui bahwa Nabi Kongzi adalah manusia pilihan Tian dan menyakini
tanda-tanda gaib (Gan Sheng) menjelang kelahirannya, meyakini Kuasa Tian
sebagai Pencipta, meyakini Nabi Kongzi mengemban tugas sebagai Genta Rohani
Tuhan (Tian Zi Mu Duo) untuk menyadarkan umat manusia dengan prinsip Cinta
Kasih, Kebenaran, Kesusilaan, Kebijaksanaan dan Dapat dipercaya, meyakini Para
leluhur sebagai representasi dari Tian untuk kita melanjutkan dan menjaga
cita-cita mulia mereka. Pada elemen Tata Ibadah, peserta didik menjelaskan sikap
dalam berdoa (sikap Ba De) serta makna sembahyangdan berdoa, menyebutkan
sembahyang dan berdoa kepadaTuhan,dan Nabi Kongzi, mempraktekkan doa
sederhana dan bersembahyang kepada Tian, Nabi Kongzi, dan Leluhur,
mengetahui fungsi dan macam-macam dupa (xiang), menyebutkan perlengkapan
sembahyang di altar leluhur, dan mempraktikkan hormat dengan Bai (merangkap
tangan), Ju Gong (membungkukkan badan), Gui (hormat dengan berlutut)
sesuai dengan tingkatan dan keperluannya. Dan pada elemen Perilaku Junzi,
peserta didik membiasakan berdoa pagi, sore, sebelum makan, dan menjelang
tidur, menghormati orang tua sebagai wujud hormat kepada Tian, bersikap bakti
sebagai wujud terima kasih kepada orang tua, membiasakan bersyukur dan
berterima kasih terhadap pemberian yang diterima, membantu pekerjaan di
rumah sebagai wujud rasa bakti dan rasa terima kasih kepada orang tua, merawat
tubuh dan memanfaatkan ciptaan Tian di lingkungan rumah/ sekolah,
membiasakan bergaul dengan semua teman yang berbeda agama, suku di
lingkungan sekolah, bertutur kata santundanjujur serta peduli kepada orang tua,
guru, saudara, dan teman, menunjukkan sikap mau mengalah (bagi yang lebih
tua) dan membantu kepada saudara yang lebih tua,bersikapbaktikepada kakek &
nenek sebagai wujud terima kasih kepada keluarga, bersikap hormat paman dan
bibi sebagai keluarga ayah dan ibu serta saudara sepupu, dan memiliki tanggung
jawab terhadap kebutuhan diri sendiri, dan membiasakan bersikap saling
menghormati antar teman yang berbeda agama, suku dan antar golongan.

Fase A berdasarkan Elemen:

Elemen Capaian Pembelajaran


Sejarah Suci Peserta didik menceritakan riwayat dan keluarga Nabi
Kongzi, menceritakan keteladan Nabi Kongzi semasa
kecil (rajin belajar, sikap hormat kepada Tian).

Menceritakan kisah dan keteladanan Min Sun,


mengemukakan nilai-nilai berkaitandengan keteladanan
Nabi Kongzi, mengetahui kisah keteladanan sifat solidaritas
sesama sahabat dari tokoh agama Khonghucu yakni Guan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Yu, memahami makna keteladanan sifat suka menolong
dari tokoh agama Khonghucu yakni Sima Kuang.
Kitab Suci Peserta didik mengenal ayat-ayat suci yang terdapat
dalam kitab Bakti, Sishu dan Wujing yang berkaitan
dengan Kisah Anak Berbakti dan mengenal ayat-ayat suci
yang terdapat dalam kitab Sishu dan Wujing yang
berkaitan dengan keteladanan Nabi Kongzi dan semangat
belajar.
Keimanan Peserta didik mengenal konsep Tian dalam agama
Khonghucu, memahami bahwa manusia diciptakan Tian
melalui kedua orang tua. mengetahui bahwa Nabi Kongzi
adalah manusia pilihan Tian dan menyakini tanda-tanda
gaib (Gan Sheng) menjelang kelahirannya, meyakini Kuasa
Tian sebagai Pencipta, meyakini Nabi Kongzi mengemban
tugas sebagai Genta Rohani Tuhan (Tian Zi Mu Duo)
untuk menyadarkan umat manusia dengan prinsip Cinta
Kasih, Kebenaran, Kesusilaan, Kebijaksanaan dan Dapat
dipercaya, meyakini Para leluhur sebagai representasi dari
Tian untuk kita melanjutkan dan menjaga cita-cita mulia
mereka.
Tata Ibadah Peserta didik menjelaskan sikap dalam berdoa (sikap Ba De)
serta makna sembahyang dan berdoa, menyebutkan
sembahyang dan berdoa kepada Tuhan, dan Nabi Kongzi,
mempraktekkan doa sederhana dan bersembahyang kepada
Tian, Nabi Kongzi, dan Leluhur, mengetahui fungsi dan
macam-macam dupa (xiang),

menyebutkan perlengkapan sembahyang di altar leluhur,


mempraktikkan hormat dengan Bai (merangkap tangan), Ju
Gong (membungkukkanbadan),Gui (hormat dengan berlutut)
sesuai dengan tingkatan dan keperluannya
Perilaku Junzi Peserta didik mampu membiasakan berdoa pagi, sore,
sebelum makan, dan menjelang tidur, menghormati orang
tua sebagai wujud hormat kepada Tian, bersikap bakti
sebagai wujud terima kasih kepada orang tua, membiasakan
bersyukur dan berterima kasih terhadap pemberian yang
diterima, membantu pekerjaan di rumah sebagai wujud rasa
bakti dan rasa terima kasih kepada orang tua, merawat tubuh
dan memanfaatkan ciptaan Tian di lingkungan rumah/
sekolah, membiasakan bergaul dengan semua teman yang
berbeda agama, suku di lingkungan sekolah, bertutur kata
santun dan jujur serta peduli kepada orang tua, guru, saudara,
dan teman, menunjukkan sikap mau mengalah (bagi yang
lebih tua) dan membantu kepada saudara yang lebih tua,
bersikap bakti kepada kakek & nenek sebagai wujud terima
kasih kepada keluarga, bersikap hormat paman dan bibi
sebagai keluarga ayah dan ibu serta saudara sepupu,
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
memiliki tanggung jawab terhadap kebutuhan diri sendiri,
dan membiasakan bersikap saling menghormati antar teman
yang berbeda agama, suku dan antar golongan.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase B, Pelajar membiasakan menjalankan ajaranagama yang


dianutnya serta mulai mempelajari pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar,melihat, membaca, dan menanya) berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. Dalam elemen Sejarah Suci,
peserta didik mempelajari kisah keteladanan dan prinsip-prinsip moral yang
ditegakkan kembali oleh Mengzi tentang Watak Sejati (Xing), mengenal murid
utama Nabi Kongzi (Yan Hui, Zi Lu, Zi Gong, Zeng Zi)
dan keteladanny, menceritakan riwayat Nabi Kongzi sebagai Tianzhi
Muduo, menelusuri pengembaraan Nabi Kongzi selama 13 tahun,
mengetahui Zhuxi sebagai penyusun kitab Sishu, menceritakan kisah
Ibunda nabi Kongzi, menceritakan kisah kebijaksanaan tiga ibunda agung (ibu
Mengzi, ibu Ouyang Xiu, ibu Yue Fei), dan mempraktekkan hikmah nasehat
cerita tiga ibunda agung dalam keseharian. Pada elemen Kitab Suci, peserta
didik kesukaan yangmembawa faedah dan tiga kesukaan yang
membawa celaka yang terdapat dalam kitab Sishu dan Wujing, menyebutkan
bagian-bagian kitab suci yang pokok (Sishu) dan yang

mendasari (Wujing), dan memilih salah satu ayat dalamkitabSishu yang berkaitan
dengan Ba De. Dalam elemen Keimanan, peserta didik meyakini makna
ritual persembahyangan sebagai cara untuk
memuliakan Tuhan, Nabi Kongzi, Para Leluhur, meyakini tanda-tanda khusus
menjelang wafat Nabi Kongzi, menyebutkan poin-poin delapan keimanan (Ba
Cheng Zhen Gui), memahami cita-cita mulia Nabi Kongzi, meneladani semangat
belajar Nabi Kongzi, menelusuri pengembaraan Nabi Kongzi, dan meyakini
bahwa Nabi Kongzi adalah utusan Tian (Genta Rohani Tian/Mu Duo Tian).
Pada elemen Tata Ibadah, peserta didik menyusun peralatan dan perlengkapan
sembahyang di altar leluhur, mengenal perlengkapan yang ada pada
altar leluhur, mempraktikan cara menancapkan dupa dalam
bersembahyang kepada Tian, Nabi, dan leluhur, menunjukan sikap tangan Bao
Xin Ba De, mengikuti kebaktian di Litang/ Miao/ Kelenteng, dan menjelaskan
urutan pelaksanaan kebaktian di Litang. Dan pada elemen Perilaku Junzi, peserta
didik meneladani perilaku kebajikan luhur Nabi Kongzi, meneladani perilaku
luhur murid-murid Nabi Kongzi,membiasakan diri sikap menghargai waktu,
menunjukkan sikap lembut dan penuh perhitungan, menunjukan sikap saling
mengasihi sesama manusia sesuai prinsip yang diajarkan Nabi Kongzi bahwa
Semua Manusia di Dunia adalah Saudara, menunjukkan perilaku sesuai dengan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Delapan Kebajikan (Ba De), menunjukkan sikap mudah bergaul dan berkawan
dengan para sahabat yang membawa faedah yang berada di
lingkungan sekolah, tetangga dan lainnya tanpa memandang suku, ras, agama
dan golongan, dan menunjukkan semangat introspeksidan mau segera mengakui
kesalahan serta memperbaiki diri.

Fase B berdasarkan Elemen:

Elemen Capaian Pembelajaran

Sejarah Suci Peserta didik mempelajari kisah keteladanan dan prinsip-


prinsip moral yang ditegakkan kembali oleh Mengzi tentang
Watak Sejati (Xing), mengenal murid utama Nabi Kongzi
(Yan Hui, Zi Lu, Zi Gong, Zeng Zi) dan keteladanny,
menceritakan riwayat Nabi Kongzi sebagai Tianzhi Muduo,
menelusuri pengembaraan Nabi Kongzi selama 13 tahun,
mengetahui Zhuxi sebagai penyusun kitab Sishu,
menceritakan kisah Ibunda nabi Kongzi, menceritakan kisah
kebijaksanaan tiga ibunda agung (ibu Mengzi, ibu Ouyang
Xiu, ibu Yue Fei), mempraktekkan hikmah nasehat cerita
tiga ibunda agung dalam keseharian.

Elemen Capaian Pembelajaran

Kitab Suci Peserta didik menyebutkan tiga kesukaan yang membawa


faedah dan tiga kesukaan yang membawa celaka yang
terdapat dalam kitab Sishu dan Wujing, menyebutkan
bagian-bagian kitab suci yang pokok (Sishu) dan yang
mendasari (Wujing), memilih salah satu ayat dalam kitab
Sishu yang berkaitan dengan Ba De.
Keimanan Peserta didik meyakini makna ritual persembahyangan
sebagai cara untuk memuliakan Tuhan, Nabi Kongzi, Para
Leluhur, meyakini tanda-tanda khusus menjelang wafat Nabi
Kongzi, menyebutkan poin-poin delapan keimanan (Ba
Cheng Zhen Gui), memahami cita-cita mulia Nabi Kongzi,
meneladani semangat belajar Nabi Kongzi, menelusuri
pengembaraan Nabi Kongzi, meyakini bahwa Nabi Kongzi
adalah utusan Tian (Genta Rohani Tian/Mu Duo Tian).
Tata Ibadah Peserta didik menyusun peralatan dan perlengkapan
sembahyang di altar leluhur, mengenal perlengkapan yang
ada pada altar leluhur, mempraktikan cara menancapkan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
dupa dalam bersembahyang kepada Tian, Nabi, dan leluhur,
menunjukansikaptanganBaoXin Ba De, mengikuti kebaktian
di Litang/ Miao/ Kelenteng, menjelaskan urutan pelaksanaan
kebaktian di Litang.
Perilaku Junzi Peserta didik meneladani perilaku kebajikan luhur Nabi
Kongzi, meneladani perilaku luhur murid-murid Nabi
Kongzi, membiasakan diri sikap menghargai waktu,
menunjukkan sikap lembut dan penuh perhitungan,
menunjukan sikap saling mengasihi sesama manusia sesuai
prinsip yang diajarkan Nabi Kongzi bahwa Semua Manusia
di Dunia adalahSaudara, menunjukkan perilaku sesuai
dengan Delapan Kebajikan (Ba De), menunjukkan sikap
mudah bergaul dan berkawan dengan para sahabat yang
membawa faedah yang berada di lingkungan sekolah,
tetangga dan lainnya tanpa memandang suku, ras, agama
dan golongan, dan menunjukkan semangat introspeksi dan
mau segera mengakui kesalahan serta memperbaiki diri.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/Program Paket A)

Pada akhir Fase C, Pelajar memahami dan menerapkan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. Pelajar
menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman, berakhlak mulia dan toleran terhadap
perbedaan. Dalam elemen Sejarah Suci, peserta didik meyakini Wahyu Tian
yang diterima oleh para Nabi dan raja suci, menceritakan kisah nabi purba dan
raja suci penerima wahyu Tian dan karya-karya yang ditemukannya, menjelaskan
sejarah perkembangan agama Khonghucu di Indonesia sejak lahirnya Tionghoa
Hwe Koan sebagai organisasi/kelembagaan Khonghucu di Indonesia sampai
dengan sejarah perkembangan organisasi MATAKIN di Indonesia, mengenal
tokoh-tokoh agama Khonghucu: Dong Zhong Shu serta sumbangsih
pemikirannya, dan menjelaskan sejarah dan makna Salam Kebajikan Wei De
Dong Tian dan Xian You Yi De. Pada elemen Kitab Suci, peserta didik
menemukan ayat-ayat dalam kitabSishu yang menjelaskan Nabi sebagai Mu Duo
Tian, menerapkan ayat ‘di empat penjuru lautan semua saudara’ dalam
pergaulan dengan teman lintas agama dan suku, menemukan ayat suci dalam
kitab Sishu dan Wujing yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air, dan
menjelaskan ayat suci tentang Si Wu (Empat Pantangan). Dalam elemen
Keimanan, peserta didik meyakini bahwa sembahyang adalah pokok dari
agama, meyakini keimanan dalam agama Khonghucu baik dari arti iman
berdasarkan karakter huruf maupun pengakuan iman yang pokok umat
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Khonghucu (Cheng Xin Zhi Zhi), meyakini Hukum Yin Yang sebagai dasar
hukum alam semesta, menjelaskan konsep Tiga Dasar Kenyataan (San Cai) Tian,
Di, Ren, meyakini sifat-sifat Tian yang Yuan, Heng, Li, Zhen, meyakini Salam
Kebajikan Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De sebagai salam yang
diperkenankan Tuhan, dan meyakini dengan bersembahyang maka akan
mendapatkan berkah dariTuhan dan Para Leluhur. Pada elemen Tata Ibadah,
peserta didik menjelaskan hari raya/sembahyang agama Khonghucu dan nilai-
nilai persembahyangan kepada Tian dan Leluhur (Qing Ming, hari persaudaraan,
Xin Chun/tahun baru Yinli, Jing Tian Gong, Duan Yang, Dongzhi, Zhong Qiu.
Mengidentifikasi berbagai perlengkapan sembahyang di altar Nabi Kongzi,
menyusun perlengkapan (piranti) pada altar Nabi Kongzi pada saat kebaktian di
Litang/Miao, melakukan sembahyang memuliakan Para Shen Ming
diMiao/Kelenteng, mempraktekan cara membersihkan peralatan sembahyang
dengan baik dan benar, menjelaskan waktu persembahyangan sesuai dengan
peredaran musim, dan menjelaskan Makna Hari WafatNabiKongzi. Dan pada
elemen Perilaku Junzi, peserta didik menunjukkan sikap mencintai sesama
manusia dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan, menunjukkan pribadi yang luhur
yang cinta tanah air sesuai prinsip dimana kita hidup di situ kita wajib mengabdi,
menunjukan sikap kompak dan saling mendukung tanpa memandang latar
belakang agama, suku, golongan sesuai prinsip ‘Apabila diri sendiri ingin maju
maka bantulah orang lain untuk maju’, menunjukkan sikap mencintai sesama,
menunjukkan sikap hidup tepa salira dan harmonis sebagai cara menempuh
jalan suci di dunia, menunjukkan cara praktik belajar dengan berdiskusi dan
menghargai pendapat orang lain sesuai prinsip pengajaran yang dilakukan oleh
Nabi Kongzi dengan murid-muridnya, menunjukkan sikap semangat belajar tidak
merasa jemu dan mengajar tidak merasa lelah, melakukan kegiatan atau membuat
karya terkait dengan kebersihan lingkungan, pelestarian alam dengan teman yang
berbeda agama, kunjungan ketempat ibadah agama lain sebagai wujud syukur dan
bakti kepada San Cai, dan mempraktekkan salah satu prinsip Si Wu dari Wu Lun
dalam keseharian.

Fase C berdasarkan Elemen:

Elemen Capaian Pembelajaran

Sejarah Suci Peserta didik meyakini Wahyu Tian yang diterima oleh para
Nabi dan raja suci, menceritakan kisah nabi purba dan raja
suci penerima wahyu Tian dan karya-karya yang
ditemukannya, menjelaskan sejarah perkembangan agama
Khonghucu di Indonesia sejak lahirnya Tionghoa Hwe
Koan sebagai organisasi/kelembagaan Khonghucu di
Indonesia sampai dengan sejarah perkembangan organisasi
MATAKIN di Indonesia, mengenal tokoh-tokoh agama
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Khonghucu: Dong Zhong Shu serta sumbangsih
pemikirannya, dan menjelaskan sejarah dan makna Salam
Kebajikan Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De.
Kitab Suci Peserta didik menemukan ayat-ayat dalam kitab Sishu yang
menjelaskan Nabi sebagai Mu Duo Tian, menerapkan ayat
‘di empat penjuru lautan semua saudara’ dalam pergaulan
dengan teman lintas agama dan suku, menemukan ayat suci
dalam kitab Sishu dan Wujing yang berkaitan dengan rasa
cinta tanah air, dan menjelaskan ayat suci tentang Si Wu
(Empat Pantangan).
Keimanan Peserta didik meyakini bahwa sembahyang adalah pokok
dari agama, meyakini keimanan dalam agama Khonghucu
baik dari arti iman berdasarkan karakter huruf maupun
pengakuan iman yang pokok umat Khonghucu (Cheng Xin
Zhi Zhi), meyakini Hukum Yin Yang sebagai dasar hukum
alam semesta, menjelaskan konsep Tiga Dasar Kenyataan
(San Cai) Tian, Di, Ren, meyakini sifat-sifat Tian yang
Yuan, Heng, Li, Zhen, meyakini Salam Kebajikan Wei De
Dong Tian dan Xian You Yi De sebagai salam yang
diperkenankan Tuhan, dan meyakini dengan
bersembahyang maka akan mendapatkan berkah dari Tuhan
dan Para Leluhur
Tata Ibadah Tian dan Leluhur (Qing Ming, hari persaudaraan, Xin
Chun/tahun baru Yinli, Jing Tian Gong, Duan Yang,
Dongzhi, Zhong Qiu. mengidentifikasi berbagai
perlengkapan sembahyang di altar Nabi Kongzi, menyusun
perlengkapan (piranti) pada altar Nabi Kongzi pada saat
kebaktian di Litang/Miao, melakukan sembahyang
memuliakan Para Shen Ming di Miao/Kelenteng,
mempraktekan cara membersihkan peralatan sembahyang
dengan baik dan benar, menjelaskan waktu
persembahyangan sesuai dengan peredaran musim, dan
menjelaskan Makna Hari Wafat Nabi Kongzi
Perilaku Junzi Peserta didik menunjukkan sikap mencintai sesama manusia
dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan, menunjukkan pribadi
yang luhur yang cinta tanah air sesuai prinsip dimana kita
hidup di situ kita wajib mengabdi, menunjukan sikap
kompak dan saling mendukung tanpa memandang latar
belakang agama, suku, golongan sesuai prinsip ‘Apabila diri
sendiri ingin maju maka bantulah orang lain untuk maju’,
menunjukkan sikap mencintai sesama, menunjukkan sikap
hidup tepa salira dan harmonis sebagai cara menempuh jalan
suci di dunia, menunjukkancara praktik belajar dengan
berdiskusi dan menghargai pendapat orang lain sesuai
prinsip pengajaran yang dilakukan oleh Nabi Kongzi dengan
murid-muridnya, menunjukkan sikap
semangatbelajartidakmerasa jemu dan mengajar tidak
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
merasa lelah, melakukan kegiatan atau membuat karya
terkait dengan kebersihan lingkungan, pelestarian alam
dengan teman yang berbeda agama, kunjungan ketempat
ibadah agama lain sebagai wujud syukur dan bakti kepada
San Cai, dan mempraktekkan salah satu prinsip Si Wu dari
Wu Lun dalam keseharian.

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN


KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN BUDI
PEKERTI

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha


Esa dan Budi Pekerti

Negara Indonesia memiliki dasar negara dan landasan ideologi, yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia. Sila pertama
yang menjiwaidan meliputi sila-sila dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa. Perwujudan sila pertama itu di antaranya adalah Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa selanjutnya ditulis Kepercayaan. Kepercayaan itu
merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional yang meyakini nilai-nilai
budaya yang lahir dan rujukan pembentukan karakter bangsa Indonesia.

Pentingnya pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk


menjawab tentang sejarah asal usul Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa (Bustami, 2017), makna dan tujuan utama kehidupan melalui budi pekerti
(Sumiyati & Sumarwanto, 2017), dasarnya Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa (Hernandi, 2017), martabat spiritual, masalah larangan dan kewajiban,
dan arti menjadi manusia. Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa tentang budi pekerti meliputi budi pekerti kepada sesama makhluk, kepada
masyarakat,kepadalingkungan,kepadabangsa dan negara, serta anjuran serta
larangan. Sejarah Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Indonesia
meliputiasalusul ajaran, perkembangan Penghayat, dan peran dan sumbangsih
dalam perjuangan dan pergerakan nasional serta pembangunan nasional.
Pelindungan, pelayanan, dan pembinaan negara terhadap Penghayat menjadi
bagian penting materi sejarah. Martabat spiritual meliputi unsur-unsur dan
bentuk martabat spiritual bidang filsafat, seni, arsitektur, dan ekspresi budaya
spiritual.

Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa berkontribusi dalam


mempromosikan rasa saling menghormati dan toleransi dalam masyarakat
beragam. Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini juga
menawarkan untuk refleksi pribadi untuk membangun keindonesiaan (Basuki,
2005) dan perkembangan spiritual nusantara
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
sehingga memperdalam pemahaman tentang pentingnya nila-nilai kearifan
lokal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada situasi keberagaman
global.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang


Maha Esa dan Budi Pekerti

Mata Pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa


bertujuan untuk memastikan peserta didik:

1. Memahami sejarah Kepercayaan terhadap Tuhan YME untuk mengetahui


keteladanan tentang kejujuran (tokoh, sosok, panutan) mengenai perjuangan,
pendidikan, dan kemanusiaan;
2. Memiliki kepedulian dalam berbagai persitiwa kehidupan baik lingkungan
dan masyarakat di sekitarnya pada khususnya serta kehidupan berbangsa
dan bernegara pada umumnya, bersikap disiplin dan bertanggung jawab
terhadap tugas dankewajiban yang diembannya serta memiliki sikap
santun, pemaaf, adi luhung yang merupakan budaya asli pemahaman dari
ajaran budi pekerti luhur;
3. Memiliki sikap toleransi terhadap sesama manusia untuk bisa menerima
perbedaan pada masyarakat yang beragam baik secara lokal maupun global
dengan cara menyampaikan pendapat secara santun dan menghargai serta
mendengarkan pendapat yang berbeda sebagai bukti penumbuhan budi
pekerti luhur serta pengembangan kedewasaan diri.
4. Meyakini adanya Tuhan dan Tuhan itu Maha Esa, meyakini
kemahakuasaan Tuhan, mengenal dan mensyukuri karunia Tuhan berupa
alam semesta beserta isinya yang merupakan ciptaan Tuhan.
5. Mencintai budaya spiritual nusantara dan kearifan lokal masing- masing
daerah, serta mampu menunjukkan percaya diri sebagai pengemban ajaran
Kepercayaan warisan leluhur yang proaktif mempromosikan penghargaan
kebhinekaan dan keragaman global.
6. Menunjukkan perbuatan baik dan menjauhkan perbuatan buruk serta mampu
menjelaskan pentingnya menunaikan kewajiban untuk senantiasa
mendasarkan budi luhur dalam semua tindakan dan mencegah perbuatan
buruk yang ada di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitarnya.

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan


Yang Maha Esa dan Budi Pekerti

Mata pelajaran pendidikan Kepercayaan TerhadapTuhanYangMaha Esa digambarkan


dalam 5 elemen pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
MahaEsayangmeliputi(1)Sejarah,(2)Keagungan Tuhan, (3) Budi pekerti, (4) Martabat
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
spiritual, (5) Larangan dan kewajiban.

Secara rinci elemen-elemen Mata Pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan


Yang Maha Esa adalah sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Sejarah Pada elemen ini, peserta didik peserta didik dapat
menguraikan catatan perkembangan sejarah
Kepercayaan terhadap Tuhan YME, serta
mengambil nilai kebijaksanaan dan tauladan dari

sejarah tokoh penghayat Kepercayaan, serta


pelaku dan pejuang Kepercayaan
Keagungan Tuhan Pada elemen ini, peserta diarahkan untuk Memahami
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat
menunjukkan sikap taat kepada Tuhan Yang Maha
Esa bedasarkan pengamatan terhadap dirinya dan
alam sekitar baik secara mandiri serta penuh percaya
diri dan tanggung jawab dengan menjalankan prilaku
perilaku hidup bersih dan sehat serta sikap santun
dan menghargai sesama manusia. Selain itu peserta
dididk dapa mengakui dan menerima adanya
keterbatasan dalam diri manusia

Budi Pekerti Pada elemen ini, peserta didik menunjukkan


perilaku budi pekerti luhur dan keteladanan dengan
cara menghayati peran serta dan sumbangsih
penghayat Kepercayaan dalam

kegiatan kemasyarakatan serta di kehidupan


berbangsa dan bernegara.
Martabat Spiritual Pada elemen ini, peserta didik mempelajari
keragaman budaya nusantara dan kearifan lokal,
bentuk-bentuk ritual, serta menunjukkan sikap

religius dengan kecerdasan spiritual.


Larangan dan Pada elemen ini, peserta didik memahami
Kewajiban pentingnya berbuat baik dan menghindari
perbuatan buruk serta melaksanakan kewajiban
dalam Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha

Esa

Capaian Pembelajaran Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/Program Paket A) Peserta didik


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
mampu menerima ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang
ditunjukkan dengan budi pekerti luhur dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangganya dengan cara mengenal dirinya dengan berbagai aturan
dalam ajaran Kepercayaan TerhadapTuhanYangMaha Esa di keluarga, sekolah, dan
lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga dapat memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati dan berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan dan benda-benda di sekitarnya baik di rumah maupun di sekolah sehingga
menumbuhkan rasa syukur atas adanya kekuasaan dan keberadaan Tuhan. Selain itu
peserta didik juga mampu memperlihatkan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dalam karya martabat spiritual dalam tindakan yang mencerminkan anak berperilaku
budi pekerti luhur.

Diakhir fase ini, peserta didik mampu menunjukkan fakta dan contoh konkret
terkait fenomena dan kejadian tampak mata berdasarkan pengalamannya sehari-
hari melaksanakan sikap budi pekerti luhur, rasa bersyukur kepada Tuhan, serta
nilai-nilai kebaikan yang dibawa dari rumah yang diaplikasikan di lingkungan
sekolah. Peserta didik juga mampu menunjukkan sikap budi pekerti luhur dalam
lingkungan keluarga dan sekolah.

Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Sejarah -
Keagungan Tuhan Pada akhir Fase A, peserta didik dapat
mengenal kebesaran Tuhan melalui
pengamatan tubuh. Peserta didik dapat
mengenal dan menunjukkan anggota tubuh,
fungsi pancaindra agar dapat menjaga
kebersihan merawat anggota tubuh sebagai
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Budi Pekerti Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal
budi pekerti. Peserta didik mulai mengenal
hingga menunjukkan sikap-sikap dalam budi
pekerti dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru.
Martabat Spiritual Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal
rasa bersyukur atas karunia ciptaan Tuhan
dengan cara mengeksplorasi kecintaanya kepada
dirinya orang tua, teman, dan guru, sebagai bukti
ciptaan-Nya dalam lingkungan yang beragam.

Peserta didik juga dapat mengikuti kegiatan


ritual di tempat/bangunan peribadatan untuk
memahami kapasitas dirinya sebagai ciptaan-
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Nya yang patut disyukuri yang dapat berupa
martabat spiritual.

Elemen Capaian Pembelajaran


Larangan dan Pada akhir Fase A peserta didik dapat belajar
Kewajiban menahan diri terhadap larangan-larangan yang
terdapat di lingkungan keluarga, teman, dan guru.
Peserta didik dapat menunjukkan kewajiban
dirinya dalam lingkungan keluarga, guru, dan
temannya.
2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/Program Paket A)

Peserta didik mampu menerima dan menjalankan ajaranKepercayaan Terhadap


Tuhan Yang Maha Esa yang ditunjukkan dengan budi pekerti luhur dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya dengan cara mengenal
berbagai aturan dalam ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan YangMaha Esa di
keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitarnya. Peserta didikjuga dapat memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan bertanya atas kesamaan dan
perbedaan dirinya dengan orang lain atas dasar rasa ingin tahu tentang dirinya dan
orang lain sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan benda-benda di sekitarnya baik di
rumah maupun di sekolah sehinggamenumbuhkan rasa syukur atas adanya
kekuasaan dankeberadaan Tuhan. Selain itu peserta didik juga
mampumemperlihatkan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelasdan logis
dalam karya martabat spiritual dalam tindakan yang mencerminkan anak berperilaku
budi pekerti luhur.

Diakhir fase ini, peserta didik mampu menjelaskan dengan bernalar kritis
sederhana hubungan fakta dan konsep terkait fenomena dan kejadian tampak mata
berdasarkan pengalamannya sehari-hari melaksanakan sikap budi pekerti luhur, rasa
bersyukur kepada Tuhan, serta nilai-nilai kebaikan yang dibawa dari rumah yang
diaplikasikan di lingkungansekolah.Peserta didik juga mampu menunjukkan sikap
budi pekerti luhur dalam lingkungan keluarga dan sekolah serta memahami
perbedaan dirinya dan orang lain dengan melakukan dialog antar Agama dan
Kepercayaan.

Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Sejarah Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengenal asal
usul Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dengan cara mengenal ajaran

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Elemen Capaian Pembelajaran

Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta


sejarah penyebaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa di Indonesia
Keagungan Tuhan Pada akhir Fase B, peserta didik dapat menunjukkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan cara
menunjukkan cara manembah di lingkungan rumahnya.
Peserta didik dapat mengenal dan mengikuti hari-hari
besar Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Budi Pekerti Pada akhir Fase B, peserta didik dapat menunjukkan
budi pekerti. Peserta didik mulai mengenal hingga
menunjukkan sikap-sikap dalam budi pekerti dalam
berinteraksi dengan keluarga, lingkungan sekitarnya,
teman, dan guru serta berdialog antar Agama dan
Kepercayaan
Martabat Spiritual Pada akhir Fase B, peserta didik dapat menunjukkan
rasa bersyukur atas karunia ciptaan Tuhan dengan cara
mengeksplorasi kecintaanya kepada orang tua, teman,
dan guru, bangsa dan negara serta alam sekitarnya
sebagai bukti ciptaan-Nya dalam lingkungan yang
beragam.

Peserta didik juga dapat mengikuti kegiatan ritual di


tempat/bangunan peribadatan untuk memahami
kapasitas dirinya dan penghayat lainnya sebagai
ciptaan-Nya yang patut disyukuri yang dapat berupa
martabat spiritual.
Larangan dan Pada akhir Fase B peserta didik dapat belajar menerima
Kewajiban terhadap larangan-larangan yang terdapat di lingkungan
keluarga, teman, dan guru. Peserta didik dapat
menunjukkan kewajiban dirinya dalam lingkungan
keluarga, guru, dan temannya.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/Program Paket A)

Peserta didik mampu menjalankan dan menghargai ajaran Kepercayaan Terhadap


Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat menunjukkan sikap budi pekerti luhur
dalam berinteraksi bukan hanya dengan keluarga, teman, guru, serta sekolah,
bahkan dengan bangsa dan negaranya sebagai dasar kodrati. Peserta didik juga
bukan hanya memahami pengetahuan faktual, tetapi juga pengetahuan konseptual
dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan benda-benda di sekitarnya baik
di rumah, sekolah, serta tempat bermainnya sehinggamenumbuhkan rasa syukur atas
adanya kekuasaan dan keberadaan Tuhan. Selain itu peserta didik juga harus mampu
menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam Bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis dalam karya martabat spiritual melalui tindakan yang
mencerminkan anak berperilaku budi pekerti luhur.

Diakhir fase ini, peserta didik mampu mengunakan nalar kritis terkait fenomena dan
kejadian tampak mata berupa fakta konkret dan konsep sederhana dalam
mengidentifikasi keteladanan ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
baik ditingkat keluarga, tokoh, dan lingkungan sekitarnya sehingga peserta didik
dapat menyimpulkan perbuatan budi pekerti luhur baik di lingkungan keluarga,
teman, guru, serta sekolah bahkan dengan bangsa dan negaranya. Peserta didik juga
mampu menunjukkan sikap budi pekerti luhur dalam lingkungan keluarga, sekolah,
dan lingkungan sekitarnya bahkan dengan bangsa dan negaranya serta memahami
perbedaan pendapat dengan cara melakukan dialog antar Agama dan Kepercayaan.

Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Sejarah Pada akhir Fase C, peserta didik dapat mengenal dan
menjelaskan asal usul Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dengan cara mengenal ajaran
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta
sejarah penyebaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa di Indonesia
Keagungan Pada akhir Fase C, peserta didik dapat menunjukkan
Tuhan sikap taat kepada Tuhan Yang Maha Esa bedasarkan
pengamatan terhadap dirinya dan alam sekitar. Peserta
didik dapat menunjukkan perilaku mandiri, percaya diri
dan tanggung jawab, serta menunjukkan perilaku hidup
bersih dan sehat, serta menunjukkan sikap santun dan
menghargai sesama manusia
Budi Pekerti Pada akhir Fase C, peserta didik dapat menunjukkan
sikap budi pekerti dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru serta kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Kokulikuler: Dialog antar Agama dan Kepercayaan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Martabat Pada akhir Fase C, peserta didik dapat menunjukkan
Spiritual perilaku bersyukur atas karunia ciptaan Tuhan dengan
memperlihatkan rasa cinta kepada sesama manusia,
hewan, bangsa, negara dan alam sekitar sebagai bukti
ciptaan-Nya dalam lingkungan yang beragam.

Peserta didik juga dapat menjalankan kegiatan ritual di


tempat/bangunan peribadatan untuk memahami kapasitas
diri serta lingkungannya sebagai ciptaan-Nya yang patut
disyukuri yang dapat berupa martabat spiritual dengan
menyajikan salah satu hasilkarya KepercayaanTerhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Elemen Capaian Pembelajaran

Larangan dan Pada akhir Fase C peserta didik dapat mengendalikan


Kewajiban dirinya terhadap larangan-larangan yang terdapat di
lingkungan keluarga, teman, guru dan lingkungan
sekitarnya. Peserta didik dapat menunjukkan kewajiban
dalam lingkungan keluarga, guru, temannya dan
lingkungan sekitarnya.

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

A. Rasional Mata Pelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir


logis yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari
perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika
dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami sekaligus
sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi
tersebut, mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan. Belajar matematika dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar pembelajar
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan
ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.

Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir,


bernalar, dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur
berpikir berkesinambungan danberujung pada pembentukan alur pemahaman
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi,
relasi, masalah, dan solusi matematis tertentu yang bersifat formal-universal.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Proses mental tersebut dapat memperkuat disposisi peserta didik untuk
merasakan makna dan manfaat matematika dan belajar matematika serta nilai-
nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi kebebasan,
kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran,
kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri,
keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demikian relevansinya dengan
profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran Matematika ditujukan untuk
mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas
peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika di
setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus (sebagai
pilihan untuk kelas XI dan XII).

C. Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Mata Pelajaran Matematika bertujuan untukmembekalipeserta didik agar dapat:

1.
memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis
(pemahaman matematis dan kecakapan prosedural),
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis),
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematis,menyelesaikanmodel atau menafsirkan solusi
yang diperoleh (pemecahan masalah matematis).
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke
dalam simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi
matematis),
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang
kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh,
ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi matematis).
D. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen
konten (dengan tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan
lima elemen proses.

Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan


bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang
harus dipahami peserta didik. Pemahaman matematis terkait erat dengan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika
berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-
universal.

Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka
sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung
bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung
bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat
urutan, dan operasi
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non-
formal dalam bentuk simbol gambar sampai dengan
aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili
bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan
proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang
besaran- besaran pengukuran, cara mengukur besaran
tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema
terkait besaran tertentu dalam subelemen pengukuran
besaran geometris dan non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai
bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian
Euclides maupun Non-Euclides serta ciri- cirinya dalam
subelemen geometri datar dan geometri ruang.

Analisis Data Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas


dan Peluang tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data
dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis data
kuantitatif terkaitpemusatandanpenyebaran data serta
peluang munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam
subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian
dan peluang.
Kalkulus Bidang kajian Kalkulus membahas tentang laju perubahan
(sebagai pilihan sesaat dari suatu fungsi kontinu, dan mencakup topik limit,
untuk kelas XI diferensial, dan integral, serta penggunaannya.
dan XII)

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan pandangan
bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan
merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental
yang membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat
mengembangkan kecakapan- kecakapan.

Elemen Deskripsi
Penalaran Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola
dan hubungan dalam menganalisis situasi untuk
Pembuktian menyusun serta menyelidiki praduga. Pembuktian
Matematis matematis terkait proses membuktikan kebenaran
suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
Pemecahan Pemecahan masalah matematis terkait dengan proses
Masalah penyelesaian masalah matematis atau masalah sehari- hari
Matematis dengan cara menerapkan dan mengadaptasi berbagai
strategi yang efektif. Proses ini juga mencakup konstruksi
dan rekonstruksi pemahaman matematika melalui
pemecahan masalah.
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan alur
pemahaman materi pembelajaran matematika melalui
cara mengomunikasikan pemikiran matematis
menggunakan bahasa matematis yang tepat.

Komunikasi matematis juga mencakup proses


menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematis
orang lain.
Representasi Representasi matematis terkait dengan proses membuat
Matematis dan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau bentuk
lain untuk mengomunikasikan gagasan dan pemodelan
matematika. Proses ini juga mencakup fleksibilitas dalam
mengubah dari satu bentuk representasi ke bentuk
representasi lainnya, dan memilih representasi yang
paling sesuai untuk memecahkan masalah.

Koneksi Koneksi matematis terkait dengan proses mengaitkan


Matematis antar materi pembelajaran matematika pada suatu
bidang kajian, lintas bidangkajian, lintasbidang ilmu, dan
dengan kehidupan.
A. Capaian Pembelajaran Matematika Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)

Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan


memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100,
termasuk melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai)
bilangan tersebut. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan
setengah dan seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan
melanjutkanpola-pola bukan bilangan. Mereka dapat membandingkan
panjang, berat, dan durasi waktu, serta mengestimasi panjang menggunakan
satuan tidak baku.

Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun ruang,
serta dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat
menentukan posisi benda terhadap benda lain.

Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan,


membandingkan, dan menyajikan data menggunakan turus dan piktogram
paling banyak 4 kategori.

Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman
dan memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan
cacah sampai 100, mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi
(mengurai) bilangan.

Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan


pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang
banyaknya sampai 20.

Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai


bagian dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah
benda atau kumpulan benda sama banyak, pecahan yang
diperkenalkan adalahsetengah dan seperempat.
Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukan
pemahaman makna simbol matematika "=" dalam suatu
kalimat matematika yang terkait dengan penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 20 menggunakan
gambar. Contoh:

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan
pola bukan bilangan (misalnya, gambar, warna, suara)
Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan
panjang dan berat benda secara langsung, dan
membandingkan durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi panjang benda menggunakan satuan tidak
baku.
Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai
bangun datar (segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran)
dan bangunruang(balok,kubus,kerucut, dan bola). Mereka
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi)
suatu bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak).
Peserta didik juga dapat menentukan posisi benda terhadap
benda lain (kanan, kiri, depan belakang).

Analisis Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan,


Data dan menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan
Peluang menyajikan data dari banyak benda dengan menggunakan
turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.

1. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada


akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai

10.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan


bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi perkalian dan
pembagian bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
sebuahkalimatmatematika, dan dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai

100. Mereka dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan


faktor, masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai
satuan. Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan,
serta dapat mengenali pecahan senilai. Mereka dapat menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal, dan
dapat menghubungkan pecahan desimal dan perseratusan dengan persen.

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan


satuan baku, dan dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang.
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan
satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar dan
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun
datar dengan satu cara atau lebih jika memungkinkan.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis
dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar,
piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman
dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah
sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang
menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai

100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol


matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah
berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-


pecahan dengan pembilang satu (misalnya, 1 , 1 , 1)

23 4

danantar-pecahandenganpenyebutyangsama

(misalnya,2 , 4 , 7).Merekadapatmengenalipecahan

88 8

senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan


(number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat
menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan,
serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan
konsep persen.
Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - …

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


= 10 )

Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan


mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola
bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai
100.
Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang
dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m).
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa
bilangan cacah.
Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri
berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga,
segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih
dari satu cara jika memungkinkan.
Analisa Data Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan,
dan Peluang membandingkan, menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar,
piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A) Pada


akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah dengan

1.000.000. Merekadapatmelakukanoperasiaritmetikapada

bilangan cacah sampai 100.000. Mereka dapat membandingkan dan


mengurutkan berbagai pecahan, melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian
pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat membandingkan dan
mengurutkan bilangan desimal dan mengubah pecahan menjadi desimal.
Mereka dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat
matematika yang berkaitan dengan operasi aritmetika pada bilangan
cacah sampai 1000. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan KPK dan FPB dan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka
dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan
membesar yang melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat bernalar
secara proporsional dan menggunakan operasi perkalian dan pembagian
dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dengan rasio dan atau yang terkait
dengan proporsi.

Peserta didik dapat menentukan keliling dan luas beberapa bentuk bangun
datar dan gabungannya. Mereka dapat mengonstruksi dan mengurai beberapa
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
bangun ruang dan gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial. Mereka
dapat membandingkan karakteristik antar bangun datar dan antar bangun
ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada peta yang menggunakan sistem
berpetak.

Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan


menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk
beberapa visualisasi dan dalam tabelfrekuensi untuk mendapatkan informasi.
Mereka dapat menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar
dalam suatu percobaan acak.

Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Bilangan Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang.

Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,


perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan KPK dan FPB.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan


berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta
melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan
bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi
desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan
desimal (satu angka di belakang koma)
Aljabar Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian pada bilangan cacah sampai 1000 (contoh : 10
x … = 900, dan 900 : … = 10)

Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan


mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil
yang melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat
bernalar secara proporsional untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari dengan rasio satuan. Mereka dapat menggunakan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
operasi perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari yang terkait dengan proporsi.
Pengukuran Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling
dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat,
dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat
menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.

Geometri Pada akhir fase C, peserta didikdapatmengonstruksi dan


mengurai bangun ruang (kubus, balok, dan gabungannya)
dan mengenali visualisasi spasial (bagian depan, atas, dan
samping). Mereka dapat membandingkan karakteristik antar
bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka dapat
menentukan lokasi pada peta yang menggunakan sistem
berpetak.
Analisa Data Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan,
dan Peluang membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data
banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk
gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi
untuk mendapatkan informasi. Mereka dapat menentukan
kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar dalam suatu
percobaan acak.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang dominan digunakan secara global
dalam aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum,
pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi. Mempelajari bahasa
Inggris memberikan peserta didik kesempatan untuk berkomunikasi dengan warga
dunia dari latar belakang budaya yang berbeda. Dengan menguasai bahasa Inggris,
maka peserta didik akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi
dengan menggunakan berbagai teks. Dari interaksi tersebut, mereka
memperoleh pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan perilaku
manusia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia yang beraneka
ragam.

Pembelajaran bahasa Inggris umum pada jenjangPendidikanDasar dan Menengah


(SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) dalam kurikulum nasional memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk membuka wawasan yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial,
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
kebudayaan, dan kesempatan kerja yang tersedia secara global. Mempelajari
bahasa Inggris memberikan peserta didik kemampuan untuk mendapatkan akses
ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang berbeda. Pemahaman mereka
terhadap pengetahuan sosial-budaya dan interkultural ini dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Dengan memahami budaya lain dan interaksinya
dengan budaya Indonesia, mereka mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas dirinya, dan dapat
menghargai perbedaan.

Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan


menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni
menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan secara
terpadu, dalam berbagai jenis teks. Capaian Pembelajaran minimal keenam
keterampilan bahasa Inggris ini mengacu pada Common European Framework
of Reference for Languages: Learning,
Teaching,Assessment(CEFR)dansetaralevel B1. Level B1 (CEFR)

mencerminkan spesifikasi yang dapat dilihat dari kemampuan peserta didik untuk:

- mempertahankan interaksi dan menyampaikan sesuatu yang


diinginkan, dalam berbagai konteks dengan artikulasi jelas;
- mengungkapkan pokok pikiran utama yang ingin disampaikan secara
komprehensif; dan
- mempertahankan komunikasi walaupun terkadang masih terdapat jeda.

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah


(SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari life skills. Pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris umum adalah pendekatan
berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks,
dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun multimodal.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikatakan oleh Halliday dan Mathiesen
(2014: 3) bahwa “When people speak or write, they produce text, and text iswhat
listenersand readers engagewith and interpret.” Ada empat tahapan dalam
pendekatanberbasisteks, dan keempat tahapan ini
dilakukandalampembahasanmengenai topik yang sama.

1. Building Knowledge of the Field (BKOF): Guru membangun pengetahuan


atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan
ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga membangun konteks
budaya dari teks yang diajarkan.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
2. Modelling of the Text (MOT): Guru memberikan model/contoh teks sebagai
acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun
tulisan.
3. JointConstructionoftheText(JCOT):Gurumembimbingpeserta didik dan
bersama-sama memproduksi teks.
4. Independent Construction of the Text (ICOT): peserta didik memproduksi
teks lisan dan tulisan secara mandiri (Emilia, 2011).

Komunikasi akan terjadi pada tingkat teks, bukan hanya sekadar kalimat.

Artinya, makna tidak hanya disampaikan oleh kata-kata, melainkan harus


didukung oleh konteks. Setiap teks memiliki tujuan, seperti mendeskripsikan,
menjelaskan, bercerita, dsb. (Agustien, 2020).

Pembelajaran bahasa Inggris umum di dalam kurikulum nasional membantu


peserta didik untuk menyiapkan diri menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang
memiliki Profil Pelajar Pancasila seperti beriman dan berakhlak mulia, mandiri,
bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global. Profil ini dapat
dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris umum, karena
pembelajarannya yang bersifat dinamis dan fluid, yaitu memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk terlibat dalam pemilihan teks atau jenis aktivitas
belajarnya. Pembelajaran bahasa Inggris memiliki peluang untuk mencapai
Profil Pelajar Pancasila melalui materi teks tertulis, visual, teks oral, maupun
aktivitas-aktivitas yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar.

Mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
(SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) dapat diselenggarakan sebagai mata pelajaran pilihan bagi satuan
pendidikan yang memiliki kesiapan sumber daya. Satuan pendidikan yang belum
siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain
dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah,
relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua.

B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris dengan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan audiovisual).
2. Mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan menghargai
perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan budaya asing.

3. Mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang


mandiri dan bertanggung jawab.
4. Mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris

1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya
narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus
(pesan singkat, iklan), dan teks otentik. Beragam teksini
disajikanbukanhanyadalambentuk teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan
(monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang
mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks yang
dibuat untuk tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang
diproduksi dalam kertas maupun layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi
peserta didik agar terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi),
sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi
informasi digital.
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi
di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang
sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks
yang dibacanya dan kemudian mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam
bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta
didik dengan jenis teks yang baru diketahuiolehpesertadidik. Guru dapat
membantu mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut,
sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut,
baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan
kondisi yang sering dialami oleh peserta didik baik di dalamkonteks sekolah,
maupun konteks di rumah agar peserta didik memiliki kesempatan untuk
mempelajari dan mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan nyata.
3. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949,
1990), yakni bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah
perilaku peserta didik (yang asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
menggunakan bahasa Inggris pada enam keterampilan berbahasa dalam
berbagai jenis teks.
4. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan berbahasa
peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa.
Pembelajaran bahasa Inggris umum

mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa),


serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan).

Berikut elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya

Elemen Deskripsi

Menyimak Kemampuan memahami informasi, memberikan


apresiasi kepada lawan bicara, dan memahami
informasi yang didengar, sehingga dapat
menyampaikan tanggapan secara relevan dan
kontekstual. Proses yang terjadi dalam menyimak
mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi
bunyi bahasa, lalu memahami makna.

Keterampilan menyimak juga merupakan kemampuan


komunikasi non-verbal yang mencakup seberapa baik
seseorang menangkap makna (tersirat dan tersurat)
pada sebuah paparan lisan dan memahami ide pokok
dan pendukung pada konten informasi maupun
konteks yang melatari paparan tersebut (Petri, 2017).
Membaca Kemampuan memahami, menggunakan, dan
merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya,
untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi
seseorang agar ia dapat berpartisipasi dengan
masyarakat (OECD, 2000).
Memirsa Kemampuan memahami, menggunakan, dan
merefleksi teks visual sesuai tujuan dan
kepentingannya.

Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta


perasaan secara lisan dalam interaksi sosial.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Menulis Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan
gagasan, mengekspresikan kreativitas dan mencipta
dalam berbagai genre teks tertulis, dengan cara yang
efektif dan dapat dipahami, serta diminati oleh
pembaca dengan struktur organisasi dan unsur
kebahasaan yang tepat.
Mempresentasikan Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih,
akurat, dapat dipertanggungjawabkan dengan cara
yang komunikatif melalui beragam media (visual,
digital, dan audiovisual), dan dapat dipahami oleh
pendengar. Penyampaian dalam berbicara dan
mempresentasikan perlu disusun dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik penyimak.

Inggris lisan dan penguatan kemampuan berbahasa tulisan. Pada pembelajaran bahasa
Inggris umum di Fase E dan F (SMA/MA/Program PaketC),pembelajaranPada
pembelajaran bahasa Inggris umum di Fase A difokuskan pada pengenalan
bahasa Inggris dan kemampuan berbahasa Inggris lisan.

Pada Fase B, pembelajaran difokuskan pada kemampuanbahasa Inggris lisan,


tapi mulai diperkenalkan bahasa tulisan. Pada
pembelajaran fase ini, guru perlu membantu peserta didik memahami bahwa
cara pengucapan bahasa Inggris dengan penulisannya berbeda. Pada Fase C, di
tingkat akhir jenjang (SD/MI/Program Paket A), pembelajaran difokuskan pada
kemampuan bahasa Inggris lisan dan tulisan.

PadapembelajaranbahasaInggrisumumdiFaseD (SMP/MTs/Program Paket B),


pembelajaran berfokus pada penguatan berbahasa bahasaInggrisberfokus pada
penguatan berbahasa lisan dan tulisan dengan target CEFR B1.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Setiap Fase

1. Fase A, Umumnya untuk Kelas I dan II (SD/MI/Program Paket A). Pada


akhir Fase A, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris lisan dapat
membantu mereka berinteraksi dengan orang lain dalam situasi sosial
sehari-hari dan konteks kelas. Dalam mengembangkan
keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik
mengikuti/merespon instruksi atau pertanyaan sederhana dalam
bahasa Inggris dan mengucapkan dengan baik kosakata sederhana.
Pada Fase A, peserta didik banyak menggunakan alat
bantu visual dan komunikasi non-verbal untuk membantu mereka
berkomunikasi. Peserta didik memahami bahwa kegiatan membaca
merupakan kegiatan individu maupun berkelompok yang bisa dilakukan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
untuk memberikan kesenangan (reading for pleasure). Mereka memahami
bahwa gambar yang terdapat dalam buku yang dibacakan oleh guru atau
gambar yang peserta didik amati memiliki arti. Mereka merespon secara
lisan, visual, dan/atau komunikasi non-verbal terhadap teks sederhana yang
dibacakan atau gambar yang dilihatnya.

Elemen Menyimak – Berbicara

Pada akhir Fase A, peserta didik menggunakan bahasa Inggris sederhana


untuk berinteraksi dalam situasi sosial dan kelas seperti berkenalan,
memberikan informasi diri, mengucapkan salam dan
selamat tinggal. Mereka merespon instruksi sederhana (dengan bantuan
visual) melalui gerakan tubuh atau menjawab pertanyaan pendek sederhana
dengan kata, frase atau kalimat sederhana. Mereka memahami ide pokok
dari informasi yang disampaikan secara lisan dengan bantuan visual dan
menggunakan kosakata sederhana. Mereka menggunakan alat bantu visual
untuk membantu mereka berkomunikasi.

By the end of Phase A, students use basic English to interact in social and
classroom situations such as introducing themselves, sharing personal
information, greeting and bidding farewell. They respond to simple
instructions (with support from visual cues) with action-related language or
answer to short, simple questions with simple words, phrases or sentences.
They identify key points of information in visually supported oral
presentations containing familiar vocabulary. They use visual texts to help
them communicate.
Elemen Membaca – Memirsa

Pada akhir Fase A, peserta didik merespon secara lisan terhadap teks
pendek sederhana dan familiar, berbentuk teks tulis yang dibacakan oleh
guru. Peserta didik menunjukkan pemahaman teks yang dibacakan atau
gambar/ilustrasi yang diperlihatkan padanya, menggunakan komunikasi
non-verbal.

By the end of Phase A, students respond orally to short, simple, familiar


texts in the form of print texts read by teachers. They show understanding of
texts being read to or pictures/illustration being shown, using non- verbal
communication.
Elemen Menulis – Mempresentasikan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase ini, karena peserta didik
belum diminta untuk mengungkapkan gagasan secara tertulis
(composing/producing).

1. Fase B, Umumnya untuk Kelas III dan IV (SD/MI/Program Paket A) Pada


akhir Fase B, peserta didik memahami dan meresponteks lisan dan visual
sederhana dalam bahasa Inggris. Dalam mengembangkan keterampilan
menyimak dan berbicara, peserta didik mengikuti/merespon instruksi atau
pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris dan membagikan informasi
dengan kosakata sederhana. Peserta didik merespon berbagai teks/gambar
secara lisan dan tulisan sederhana dengan alat bantu visual dan
komunikasi non-verbal. Pada Fase B, peserta didik dapat berinteraksi
dengan menggunakan bahasa Inggris sederhana.

Fase C, Umumnya untuk Kelas V dan VI (SD/MI/Program Paket A) Pada


akhir Fase C, peserta didik memahami dan merespon teks lisan, tulisan, dan
visual sederhana dalam bahasa Inggris. Mereka menggunakan bahasa
Inggris sederhana untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam situasi yang
familiar/lazim/rutin. Peserta didik memahami hubungan bunyi huruf pada
kosakata sederhana dalambahasaInggrisdanmenggunakanpemahaman tersebut
untukMmemahami dan memproduksi teks tulisan dan visual
sederhana dalam bahasa Inggris dengan bantuan contoh.

Elemen Menyimak – Berbicara


Elemen Menyimak – Berbicara

Pada akhir Fase B, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam
lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, namun masih dapat diprediksi (rutin)
menggunakan kalimat dengan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Pada akhir Fase C, peserta didik menggunakan kalimat dengan pola tertentu
dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi pada lingkup situasi sosial dan
kelas yang makin luas, namun masih dapat diprediksi atau bersifat rutin.
Mereka mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat untuk dapat
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, seperti membuat pertanyaan
sederhana, meminta klarifikasi dan meminta izin. Mereka menggunakan
beberapa strategi untuk mengidentifikasi informasi penting/inti dalam
berbagai konteks, seperti meminta pembicara untuk mengulangi atau
berbicara dengan lebih pelan, atau bertanya arti sebuah kata. Mereka
mengikuti rangkaian instruksi sederhana yang berkaitan dengan prosedur
kelas dan aktivitas belajar.

By the end of Phase C, students use English to interact in a range of


predictable social and classroom situations using certain patterns of
sentences. They change/substitute some elements of sentences to participate
in learning activities such as asking simple questions, requesting
clarification and seeking permission. They use some strategies to identify
key information in most contexts such as asking a speaker to repeat or to
speak slowly, or asking what a word means. They follow a series of simple
instructions related to classroom procedures and learning activities.
Elemen Membaca – Memirsa

Pada akhir Fase C, peserta didik memahami kata-kata yang sering


digunakan sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan bantuan
gambar/ilustrasi serta kalimat dalam konteks yang dipahami peserta didik.
Mereka membaca dan memberikan respon terhadap beragam teks pendek,
sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital, termasuk teks
visual, multimodal atau interaktif. Mereka menemukan informasi pada
sebuah kalimat dan menjelaskan topik sebuah teks yang dibaca atau
diamatinya.

By the end of Phase C, students understand familiar and new vocabulary


with support from visual cues or context clues. They read and respond to a
wide range of short, simple, familiar texts in the form of print or digital
texts, including visual, multimodal or interactive texts. They find basic
information in a sentence and explain a topic in a text read or viewed.
Elemen Menulis – Mempresentasikan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Pada akhir Fase C, peserta didik mengomunikasikan ide dan
pengalamannya melalui salinan tulisan dan tulisan sederhana mereka
sendiri, serta menunjukkan perkembangan pemahaman terhadap proses
menulis. Mereka menunjukkan kesadaran awal bahwa teks dalam bahasa
Inggris ditulis dengan kaidah (konvensi) yang disesuaikan dengan konteks
dan tujuannya. Dengan bantuan guru, mereka menghasilkan teks deskripsi,
cerita, dan prosedur sederhana menggunakan kalimat dengan pola tertentu
dan contoh pada tingkatan kata dan kalimat sederhana. Mereka menunjukkan
kesadaran atas pentingnya tanda baca dasar dan penggunaan huruf kapital.
Mereka menunjukkan pemahaman terhadap beberapa hubungan bunyi-huruf

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RANGKA


PENGEMBANGAN MODUL AJAR

BAHASA INDONESIA JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) FASE


A KELAS 1
Rasional :

Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang
kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi
kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam
konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak,
membaca dan memirsa, menulis, berbicara dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan, berbasis genre yang
terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur
pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan
bahasa untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan (explaining, building
the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-
model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan
berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan
(CP) sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks
informasional, memahami penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu
mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi. Pelajar mampu
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan
bersastra dengan topik yang beragam. Pelajar mampu membaca dengan fasih.
Tujuan 3.1Pelajar membuat media (infografis atau video) yang menjelaskan instruksi lisan terkait
Pembelajaran tujuan berkomunikasi dengan orang lain

Perkiraan 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jumlah Jam
Kata/Frasa ● Kata/Frasa kunci : instruksi lisan, komunikasi
Kunci, ● Topik/Konten Inti : mengidentifikasi dan menjelaskan Instruksi lisan
Topik/Konten ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk memahami
Inti, instruksi lisan yang lebih kompleks terkait topik. Kemudian dari hasil pemahamannya,
Penjelasan Pelajar mengungkapkannya dalam bentuk infografis atau video sederhana.
Singkat

Profil Pelajar ● Bernalar Kritis : Mengumpulkan, membandingkan, mengklasifikasikan, dan memilih


Pancasila informasi dari berbagai sumber. Mengklarifikasi informasi dengan bimbingan orang
dewasa.

Glosarium Instruksi : perintah atau arahan (untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas)

Infografis : informasi yang disajikan dalam bentuk teks yang dipadukan dengan elemen
visual seperti grafik, gambar, ilustrasi, atau tipografi.

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Tujuan Pembelajaran 3.2Pelajar dapat menyusun daftar pertanyaan dan mengajukan pertanyaan untuk mengkla
informasi lebih rinci.

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : mengajukan pertanyaan, mengklarifikasi pemahaman, rinci
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Mengajukan pertanyaan
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mendapatkan pem
disampaikan oleh orang lain (guru, teman, atau orang dewasa di sekitarnya) den
membelajarkan terlebih dahulu tentang penggunaan kata tanya untuk membuat kalimat
yang akan disampaikan.

Profil Pelajar ● Bernalar kritis : Mengajukan pertanyaan untuk membandingkan berbagai informasi dan
Pancasila
Glosarium Mengklarifikasi : menjernihkan, menjelaskan, dan mengembalikan sesuatu kepada yang se

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.3 Pelajar dapat menanggapi lawan bicaranya dengan aktif dan relevan dengan menggun
bicara

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : menanggapi, lawan bicara, aktif, relevan, pendapat, komentar
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Menanggapi lawan bicara
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk menggunak
disampaikan lawan bicaranya. Guru hendaknya memberikan bimbingan kepada Pel
bicara.

Profil Pelajar ● Akhlak kepada manusia : Memandang sesuatu dari perspektif orang lain, meletakkan
Pancasila tepat, melakukan kebaikan kepada orang lain, dan mengidentifikasi kebaikankebaikan s

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Glosarium Relevan : kait-mengait; bersangkut paut; berguna secara langsung

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.4Pelajar dapat mengamati informasi dari berbagai sumber (buku dan internet) terkait
informasi pada beberapa kalimat yang berhubungan dengan teks tersebut dengan men

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : menganalisis informasi, keselamatan pribadi, pemantik
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Menganalisis informasi pada beberapa kalimat sesuai teks
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mengamati be
sesuai dengan jenjangnya, kemudian menganalisis informasi dari kalimat – kalimat ters

Profil Pelajar ● Berpikir kritis : Mengidentifikasi proses penalaran untuk menyelesaikan masalah dan p
Pancasila
Glosarium Pemantik : umpan, pemicu

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Tujuan Pembelajaran 3.5Pelajar dapat mengidentifikasi dan menjelaskan lebih banyak kata – kata baru dengan
topik menjaga keselamatan diri di jalan raya

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : mengidentifikasi, menjelaskan, kata – kata baru, keselamatan diri, ja
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menjelaskan arti kata baru sesuai konteks
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mengidentifikasi
di jalan raya serta menguraikan maknanya untuk mendapat pemahaman

Profil Pelajar ● Berpikir kritis : Mengidentifikasi dan mengaplikasi penalaran dan pemikiran strategis d
Pancasila
Glosarium Rambu : tanda atau petunjuk; rambu-rambu lalu lintas

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.6Pelajar dapat mengemukakan makna ide pokok dalam teks audiovisual dan teks aural (

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : makna, ide pokok
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : mengemukakan makna ide pokok
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mengamati te
kemudian dengan bimbingan guru, Pelajar menemukan ide pokok dari teks tersebut.

Profil Pelajar ● Kreatif : Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa gaga
Pancasila perasaannya.

Glosarium Ide pokok : gagasan utama yang menjadi landasan sebuah paragraf.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.7 Pelajar dapat menguraikan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks na

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : permasalahan, tokoh cerita, teks naratif
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menguraikan permasalahan
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk memahami isi
menguraikan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks tersebut dengan b

Profil Pelajar ● Kreatif : Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa gaga
Pancasila perasaannya.

Glosarium Tokoh : pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.8 Pelajar dapat membuat peta pikiran mengenai hubungan sebab akibat sederhana pada t

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : hubungan sebab akibat, peta pikiran, teks naratif, informasional
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : membuat peta pikiran hubungan sebab akibat
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk memahami ma
pengamatan pada teks naratif dan informasional kemudian menyajikannya dalam bentu

Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain

Glosarium Informasional : merinci pada atribut atau keuntungan dari pemakaian sebuah produk baran

Peta pikiran :diagram yang digunakan untuk mengatur informasi secara visual

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.9Pelajar dapat membuat testimoni sederhana berdasarkan pesan moral dan tujuan penuli

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : testimoni, pesan moral, penulis
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Membuat testimoni sederhana berdasarkan pesan moral dan tujuan
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk menilai keberma
pesan moral dan tujuan penulis menuliskan teks. Kemudian Pelajar menuangkan hasil p

Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain

Glosarium Testimoni : pernyataan tertulis atau ucapan seseorang yang memuji keutamaan suatu produ

Pesan moral :pesan yang berisikan wejangan lisan maupun tulisan, tentang bagaimana ses

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.10 Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalaman secara rinci dan ru
umum

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : rinci, runtut, tempat umum
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Menceritakan ulang cerita atau pengalaman sesuai topik
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk memilih ide pok
keselamatan diri di tempat umum, kemudian menyusun ide pokok itu menjadi sebua
tertulis

Profil Pelajar ● Bergotong royong : Menyimak dan memahami secara akurat apa yang diucapkan (ung
Pancasila serta menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media kepada orang lain

Glosarium Runtut : selaras; bersesuaian

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.11Pelajar dapat mempresentasikan ide dengan santun, volume dan gestur yang sesuai ko
yang jelas agar mudah dipahami oleh orang lain.

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : mempresentasikan ide, santun, gestur
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : mempresentasikan ide secara lisan dengan santun, volume dan gest
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mempresentasik
konteks dan tempat berbicara.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Profil Pelajar ● Berkebhinekaan global : Mendeskripsikan dan membandingkan pengetahuan, kepercay
Pancasila
Glosarium Gestur :gerak anggota tubuh actor

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.12Pelajar dapat mengamati contoh puisi sesuai minatnya masing – masing dan mengena
Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : mengamati, puisi, menulis indah
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : mengenal dasar – dasar menulis indah, misalnya puisi
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mengidentifikasi
melalui puisi kemudian mengamati contoh puisi untuk lebih mengenal dasar – dasar ke

Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain.

Glosarium Menulis Indah : gaya, kemasan, cara dan metode kita menguraikan suatu topik, opini dan i
menyenangkan untuk dibaca. 

Puisi : karya sastra seseorang dalam menyampaikan pesan melalui diksi dan pola tertulis.

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.13* Pelajar dapat menulis kalimat yang lebih kompleks (majemuk setara atau b
pengamatannya sesuai topik menjaga keselamatan diri di tempat umum

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : kalimat kompleks, majemuk setara, majemuk bertingkat
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Menulis kalimat majemuk setara atau bertingkat untuk menggamba
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk membedaka
majemuk, baik kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat. Kem
paragraf pendek yang akan menjadi satu bagian cerita pengalaman yang utuh sesuai top

Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain.

Glosarium Kalimat majemuk setara : pengabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedud

Kalimat majemuk bertingkat : gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang mana ke
anak kalimat

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.14Pelajar dapat menulis kalimat dalam teks eksposisi yang lebih panjang serta mengur
disertai alasan yang tepat.

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : teks eksposisi, cara berinteraksi, orang asing
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Menulis kalimat dalam teks eksposisi sesuai topik
Penjelasan Singkat
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk membedakan t
mencari contoh teks eksposisi dan menulis kalimat dalam teks eksposisi dengan mengg

Profil Pelajar ● Bergotong royong : Memberi dan menerima hal yang dianggap penting dan berhar
Pancasila dikenal maupun tidak dikenal.

Glosarium Teks Eksposisi: karangan yang mengandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang dis

Interaksi : hal saling melakukan aksi, berhubungan, memengaruhi; antarhubungan

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.15*Pelajar dapat merevisi atau menyunting tulisannya dalam teks eksposisi dengan bim
tanda baca.

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : merevisi atau menyunting, bimbingan guru, huruf kapital, tanda bac
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Merevisi atau menyunting tulisannya
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk menggunakan
dalam teks eksposisi, kemudian dengan bimbingan guru, Pelajar mengamati tulisanny
tulisannya tersebut.

Profil Pelajar ● Mandiri : Menggambarkan kekuatan diri, tantangan yang dihadapi, dan pengaruh ku
Pancasila untuk mengidentifikasi keahlian yang ingin dikembangkan dengan bimbingan dari oran

Glosarium Merevisi :memperbaiki; memperbarui

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RANGKA
PENGEMBANGAN MODUL AJAR

BAHASA INDONESIA JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) FASE


B KELAS 4

Penulis : Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD

Capaian Pembelajaran Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
(CP) sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan
pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata
baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang
beragam. Pelajar mampu membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.1Pelajar dapat membuat infografis sederhana untuk menjelaskan instruksi
yang lebih kompleks, misalnya terkait tugas Pelajar di rumah.
Perkiraan Jumlah Jam 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : infografis sederhana, instruksi kompleks
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Membuat infografis sederhana untuk menjelaskan
Penjelasan Singkat instruksi yang lebih kompleks
● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk
menyajikan pemahamannya terkait suatu instruksi yang lebih kompleks
ke dalam bentuk yang kreatif dan menarik yaitu infografis. Topik yang
disajikan adalah terkait tugas atau peran Pelajar di rumah sebagai anak /
anggota keluarga.

Profil Pelajar Pancasila ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya, mengapresiasi serta mengkritik karya dan
tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Glosarium Infografis : adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan
secara grafis

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar


Pembelajaran (CP) sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan
pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata
baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang
beragam. Pelajar mampu membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.2Pelajar menganalisis informasi dengan bantuan diagram pada beberapa
kalimat dalam teks sesuai topik pekerjaan di rumah dan sekitar rumah
yang sesuai dengan jenjangnya
Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : menganalisis informasi, diagram, pekerjaan
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menganalisis informasi dengan bantuan diagram
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk
menyajikan pemahamannya terkait informasi yang terdapat dalam teks
sesuai topik yaitu pekerjaan di rumah dan sekitar rumah yang sesuai
dengan jenjangnya dalam bentuk diagram. Diagram ini berisi data atau
informasi yang sudah diketahui dan ingin diketahui lebih lanjut terkait
informasi dalam teks tersebut.

Profil Pelajar ● Kreatif : Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari
Pancasila beberapa gagasan yang berbeda sebagai ekspresi pikiran dan/atau
perasaannya.

Glosarium Diagram :gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan


sesuatu

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar


Pembelajaran (CP) sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Pelajar mampu membaca dengan fasih.
Tujuan 4.3Pelajar menjelaskan arti kata – kata baru terkait topik pekerjaan di sekitar
Pembelajaran kita dan menyusun kartu kata dalam kamus saku buatan sendiri.

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : kata – kata baru, pekerjaan, kartu kata, kamus saku
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menjelaskan arti kata – kata baru dan menyusun kartu
Penjelasan Singkat kata menjadi kamus saku
● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk
mengidentifikasi kata – kata baru dalam teks yang dibaca sesuai topik yaitu
pekerjaan di sekitar kita. Kemudian mereka menjelaskan arti kata tersebut.
Selanjutnya, Pelajar menuliskan kata – kata baru tersebut dalam kartu kata
disertai artinya lalu menyusun kartu kata tersebut dalam kamus saku buatan
sendiri

Profil Pelajar ● Bernalar kritis : Mengumpulkan, membandingkan, mengklasifikasikan, dan


Pancasila memilih informasi dari berbagai sumber. Mengklarifikasi informasi dengan
bimbingan orang dewasa.

Glosarium ● Kartu kata : kertas tebal yang tertulis unsur bahasa yang mempunyai gambar
sesuai dengan unsur bahasa tersebut.
● Kamus saku : Kamus yang berisi kosakata dalam jumlah yang terbatas dan
dicetak dengan ukuran (format) kecil sehingga mudah dibawa ke mana-mana
(misalnya ditaruh di dalam saku).

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.4Pelajar dapat membaca teks dengan fasih dan membedakan ide pokok dan ide penduku

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : ide pokok, ide pendukung, membedakan, membaca fasih
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : membedakan ide pokok dan ide pendukung dari teks
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk membaca denga
menjawab pertanyaan dari teks tersebut untuk mendapatkan ide pokoknya. Setelah itu
setiap paragraf dalam teks.

Profil Pelajar ● Bernalar kritis : Mengumpulkan, membandingkan, mengklasifikasikan, dan memil


Pancasila informasi dengan bimbingan orang dewasa.

Glosarium Fasih : lancar, bersih, dan baik lafalnya (tentang berbahasa, bercakap-cakap, mengaji, dan

Ide pokok : adalah gagasan utama yang menjadi landasan sebuah paragraf

Ide pendukung : sebuah gagasan yang mana bersifat tambahan

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.5Pelajar dapat mengamati sebuah artikel dari media cetak atau media elektronik dan m
sesuai dengan jenjangnya

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : ide pokok, artikel, media cetak, media elektronik
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : membedakan ide pokok dan ide pendukung dari teks
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk membaca denga
menjawab pertanyaan dari teks tersebut untuk mendapatkan ide pokoknya. Setelah itu
setiap paragraf dalam teks.

Profil Pelajar ● Bernalar kritis : Mengumpulkan, membandingkan, mengklasifikasikan, dan memil


Pancasila informasi dengan bimbingan orang dewasa.

Glosarium Artikel : karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.6Pelajar dapat menceritakan hasil pengamatan terkait data pekerjaan orang tua teman se

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : hasil pengamatan, formal, terstruktur
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menceritakan hasil pengamatan dengan bahasa yang lebih formal d
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mengamati data
sekelas, kemudian Pelajar menceritakan hasil pengamatannya dengan menggunakan ba

Profil Pelajar ● Bergotong royong : Berespon secara memadai terhadap karakteristik fisik dan non-fisik
Pancasila
Glosarium Formal : resmi

Terstruktur :sudah dalam keadaan disusun dan diatur rapi

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.7Pelajar menghubungkan sebab - akibat sederhana pada teks naratif dan informa
berdasarkan hubungan tersebut

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : menghubungkan, sebab – akibat, alur cerita
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menghubungkan sebab – akibat sederhana pada teks naratif dan inf
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk memahami isi te
sekitar kita dan menghubungkan sebab – akibat sederhana pada teks tersebut kemudian

Profil Pelajar ● Bernalar kritis : Mengidentifikasi dan mengaplikasi penalaran dan pemikiran strategis d
Pancasila
Glosarium Alur : rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jala
penyelesaian

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.8Pelajar menjelaskan permasalahan / konfliks yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : permasalahan / konfliks, teks naratif
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menjelaskan permasalahan / konfliks yang dihadapi tokoh cerita
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mengidentifika
naratif, kemudian dengan bantuan guru, Pelajar menjelaskan permasalahan yang dihada

Profil Pelajar ● Akhlak kepada manusia : Memandang sesuatu dari perspektif orang lain, meletakkan
Pancasila tepat, melakukan kebaikan kepada orang lain, dan mengidentifikasi kebaikankebaikan s

Glosarium Konfliks : suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaia
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pem

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.9* Pelajar menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah cerita dan menyimpul
cerita tersebut

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : pesan moral, tujuan penulis, ide pendukung, simpulan
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menyimpulkan pesan moral dan tujuan penulis
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk memahami u
ekstrinsik. Kemudian Pelajar mendiskusikan pesan moral yang terdapat dalam ceri
tersebut dengan cara memaparkan ide pendukung.

Profil Pelajar ● Berkebhinekaan global : Membandingkan beragam perspektif untuk memaham


Pancasila mendeskripsikan situasi komunitas yang berbeda dengan dirinya ke dalam situasi diriny

Glosarium Intrinsik : terkandung di dalamnya

Ekstrinsik : berasal dari luar 

Moral : ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.10Pelajar dapat mengemukakan pendapat terkait topik diskusi, mematuhi etika berdisku

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : diskusi
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : mengemukakan pendapat, mematuhi etika, dan menghargai pendap
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk terlibat
mengemukakan pendapat, mematuhi etika berdiskusi dan menghargai pendapat teman d

Profil Pelajar ● Gotong royong : kerja sama - Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan
Pancasila ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok

Glosarium Etika :ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban mora

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.11Pelajar dapat menanggapi lawan bicaranya dengan aktif dan relevan

Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)


Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : menanggapi, relevan
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menanggapi lawan bicara dengan aktif dan relevan
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk menanggapi lawa

Profil Pelajar ● Gotong royong : kerja sama - Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan
Pancasila ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok

Glosarium Relevan : kait-mengait; bersangkut paut; berguna secara langsung

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
Pembelajaran (CP) sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan
pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Pelajar mampu membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.12* Pelajar dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks (majemuk
setara atau bertingkat) dalam teks narasi untuk menggambarkan
pengalaman dan pengamatannya terkait topik pembagian peran dalam
pekerjaan di rumah
Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : kalimat kompleks, teks narasi
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : menggunakan kalimat majemuk setara atau bertingkat
Penjelasan Singkat dalam teks narasi
● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk
menulis teks narasi sesuai dengan pengalamannya.

Profil Pelajar ● Mandiri : Melakukan refleksi terhadap kekuatan, kelemahan, dan prestasi
Pancasila dirinya, serta mengidentifikasi faktor - faktor yang dapat membantunya
dalam mengembangkan diri dan mengatasi kekurangannya berdasarkan
umpan balik dari guru.

Glosarium Teks Narasi : karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa kejadian yang
disusun dengan urutan waktu

Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar


Pembelajaran (CP) sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan
pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata
baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang
beragam. Pelajar mampu membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.13Pelajar dapat merevisi dan menyunting tulisannya sendiri terkait dengan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


alur cerita, penggunaan ejaan dan tanda baca dengan bimbingan dari
guru
Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : merevisi atau menyunting, alur, ejaan, tanda baca
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Merevisi atau menyunting tulisannya sendiri
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk
menggunakan pemahamannya terkait alur cerita, ejaan, dan tanda baca
untuk menulis esai sederhana kemudian merevisi atau menyunting
tulisannya dengan bimbingan dari guru.

Profil Pelajar ● Mandiri : Melakukan refleksi terhadap kekuatan, kelemahan, dan prestasi
Pancasila dirinya, serta mengidentifikasi faktor - faktor yang dapat membantunya
dalam mengembangkan diri dan mengatasi kekurangannya berdasarkan
umpan balik dari guru.

Glosarium Ejaan : kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan


sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda
baca

TUJUAN PEMBELAJARAN KUNCI (yang direkomendasikan untuk dibuat perangkatnya) pada Fase B
adalah tujuan pembelajaran bertanda * yaitu :3.13. 3.15, 4.9, 4.12

B. Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran disusun untuk merencanakan proses pembelajaran dengan terperinci.


Rencana pembelajaran disusun oleh guru sebeleum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Rencana pembelajaran disusun supaya proses pembelajaran lebih tertata sesuai dengan alur
pembelajaran yang sudah direncanakan. Rencana pembelajaran SD No…………. terdiri dari Silabus
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sesuai ketentuan, yang mudah dipahami.

Silabus SD No…………. disusun dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran,
materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.

1. Alur tujuan pembelajaran berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi


dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh
secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
2. Materi ajar merupakan materi pokok yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan
peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD No……….. disusun sesuai dengan aturan


ternaru yang sudah ditetapkan oleh pusat. Ada tiga unsur utama yang termuatdalam RPP yaitu: 1)
Tujuan pembelajaran; 2) Langkah-langkah pembelajaran; dan 3 ) Penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Langkah kegiatan pembelajaran menggambarkan keseluruhan aktivitas yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan
penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila, Penilaian merupakan proses mengukur
ketercapaian selama proses pembelajaran. Penilaian ini mencakup aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

A. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional

1. Pendampingan

1.1. Pembekalan bagi Staf

Keberhasilan implementasi kurikulum merdeka di madrasah perlu kerjasama semua


pihak. Termasuk keterlibatan jajaran struktural yang membidangi pendidikan mulai tingkat
pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai staf tata usaha di Sekolah Dasar. Maka Staf-staf di
bidang atau seksi pendidikan perlu dibekali informasi dan materi kurikulum merdeka. Mungkin
fokusnya pada kebijakan dan peran dalam implementasi kurikulum merdeka di
madrasah.Biasanya, pelatihan hanya untuk guru, kepala Sekolah, dan pengawas. sedangkan staf
bidang atau seksi pendidikan belum semuadibekali. Akibatnya, ketika ada kendala di Sekolah
Dasar, bidang dan seksi pendidikan kesulitan mengeluarkan kebijakan yang sesuai kondisi
wilayahnya.

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


1.2. Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah

Guru merupakan garda terdepan dalam implementasi kurikulum. Sebagai orang yang
akan melaksanakan kurikulum di kelas. Sehingga ada ungkapan bahwa “Sebaik apapun
kurikulumnya, itu semua tergantung kualitas gurunya.”

Pada program sekolah penggerak, Guru dan kepala mendapatkan pelatihan secara
terstruktur. Kemudian mereka diwajibkan untuk menyampaikan lagi ke guru-guru lain yang ada
di sekolahnya dalam bentuk In house training (IHT). Sehingga di satu sekolah, semua guru telah
memiliki pemahaman yang sama tentang kurikulum merdeka. Akhirnya mereka semua memiliki
tanggung jawab menerapkan kurikulum merdeka.

Dalam kontek SD No………, penyiapan guru dan kepala Sekolah menjadi sangat
penting agar implementasi kurikulum merdeka atau kurikulum Mandiri Berubah bisa
berhasil.Hal yang paling penting dan belajar dari kurikulum 2013 serta bisa menjadi kunci
keberhasilan implementasi kurikulum merdeka adalah pola pelatihan. Selama ini guru yang
dilatih duluan Guru kelas I dan guru kelas IV , TPK dankepala Sekolah. Hanya sebagian guru
yang mendapatkan pelatihan. Dan sistem pelatihan dilaksanakan 2 kali dengan durasi tertentu.
Ada pemikiran yang bisa dipertimbangkan dalam pola pelatihan, yaitu: Kepala memprogramkan
pelatihan/whorkshop, agar siap mengelola implementasi kurikulum merdeka, Semua guru di SD
No…………..mendapatkan pelatihan kurikulum merdeka tanpa terkecuali, agar mereka dapat
saling menolong dan berdiskusi ketika menghadapi kendala.Penyegaran dilaksanakan secara
terprogram, minimal setiap semester, agar terkontrol perkembangan implementasi di SD No.
……….. dan menghindari perbedaan antara teori dengan praktik di Sekolah.

1.3. Pendampingan Berkelanjutan Oleh Pengawas

Pada program sekolah penggerak, Kemendikbudristek menyiapkan pelatih ahli yang


akan mendampingi sekolah penggerak. Pelatih ahli berasal dari berbagai profesi yang diseleksi
dan dilatih secara khusus. Mereka dikontrak selama menjadi pendamping sekolah penggerak.
Sedangkan Di SD No…………. selama ini sudah dilaksanakan pemdampingan oleh pengawas
Sekolah dan masih memerlukan pendampingan berkelanjutan. Pada implementasi Kurikulum
Merdeka, pengawas sekolah bisa memiliki berbagai peran, yaitu: 1) Perancang. Pengawas
sebagai perancang maksudnya pengawas menyusun program pelatihan dan pendampingan bagi
sekolah binaanya.2) Pelatih. Pengawas sebagai pelatih di kegiatan peningkatan kapasitas guru
dan kepala sekolah dalam memahami kurikulum.3) Pendamping.Pengawas sebagai
Pendamping/ Pelatih Ahli yang mendampingi sekolah menerapkan kurikulum merdeka.4)
Pelaksana. Pengawas sebagai bagian dari Komite Pembelajaran bekerja sama dengan guru
dan kepala sekolah menyusun perangkat pelaksanaan kurikulum merdeka.

1.4. Pendataan Berbasis Online

Pada abad 21 ini, data menjadi hal yang sangat penting. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi menjadikan data bisa disimpan di awan (cloud) dan dapat diakses
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
secara real-time. Terkait implementasi kurikulum merdeka, Data tersebut terbagi dua yaitu

1. Materi Kurikulum Merdeka


2. Informasi perkembangan pelaksanaan kurikulum di SD No………..

1.5. Pengelolaan Sumber Belajar

SD No. ………… memiliki diversifikasi yang banyak sehingga perlu intervensi yang
beragam juga. Terkait implementasi kurikulum merdeka, sekolah dapat dikategorikan menjadi
4 yaitu dasar, menengah, tinggi, dan mandiri. Untuk mengantisipasi dan memfasilitasi tipe
dasar, menengah dan tinggi, perlu menyusun hasil pengembangan kerangka dasar kurikulum
yang berbentuk: 1) Kurikulum operasional Satuan Pendidikan(KOSP) 2) Tujuan Pembelajaran
dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) 3) Modul Ajar (MA), 5) Projek penguatan profil pelajar
Pancasila (P5)

2.1 Evaluasi

Hasil implementasi. Pembelajaran Kurikulum 2013 diharapkan mampu menciptakan


pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi peserta didik.namun banyak kendala dengan
adanya Pandemi Covid-19 pembelajaran kurang maksimal.Untuk itu sudah semestinya
pembelajaran dengan Kurikulum 2013 mendapat pemulihan pembelajaran. Respon positif
peserta didik dilihat dari keaktifan dalam melakukan kegiatan pembelajaran, sikap semangat
atau antusiasme mengikuti pembelajaran dan sikap gembira yang ditunjukkan saat
pembelajaran berlangsung. Kegiatan belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa
aman, dan keterampilan guru dalam mengajar. Jika faktor-faktor di tersebut dipenuhi, maka
pembelajaran dapat diikuti oleh peserta didik dengan baik dan dapat mencapai tujuan. Data
hasil belajar diperoleh dari nilai rapor semester I dan semester IItahun pelajaran 2021/2022.
Pada aspek sikap spiritual dan sosial (KI-1 dan KI-2) di semua kelas sudah mencapai kriteria
minimal yaitu B. Sedangkan pada aspek pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) juga
telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu B- (70–77)9 SESUAIKAN DENGAN
ANALISIS SEKOLAH. Pertimbangan yang diberikan melihat hasil observasi terhadap respon
peserta didik adalah perlunya para guru membawakan pembelajaran dengan sikap yang lebih
rileks, ramah, menunjukkan sikap humor dan bersahabat agar suasana kelas tidak tegang
sehingga semua peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan perasaan senang
dan nyaman.Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian tujuan,
dan keselarasan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi yang berkembang SD
No………menempuh kegiatan yang tertuang dalam tabel berikut:

Tabel : 3.10. Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian tujuan

Bentuk Teknis Waktu SDM yang Keterangan


Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Pendampingan
Pendampingan dan
dan
Pengembangan terlibat
Pengembangan
Profesional
Profesional
Pendampingan Coaching bagi guru Per tahun Guru pemula,
pemula Guru yang
ditunjuk, KS
Coaching Menyesuaika Guru Mapel, Dinas terkait sebagai
n KS penyelenggara
programprogram
terbaru

Supervisi Kelas Per semester Guru, KS Sebagai


Penilaian
Kinerja Guru
Pengembangan Pelatihan Per tahun Semua guru, Rutinitas
Profesi Pengembangan pengawas, KS

Keprofesian
Pelatihan-pelatihan Menyesuaika Guru, KS Mandiri, Dinas terkait
n
Bentuk Evaluasi Strategi dalam Waktu SDM yang Keterangan
Evaluasi terlibat
Evaluasi Menggunakan jurnal Per hari Guru, peserta Dari capaian
Pembelajaran harian, dan penilaian didik, orang pembelajaran, angket
dan sikap tua, KS peserta didik

Evaluasi lingkungan
urikulum Mengaktifkan Per bulan Guru, peserta Evaluasi
Operasional Paguyuban Kelas didik, Orang Program dan
Sekolah tua, KS pelaksanaan
Pembelajaran
Assesmen formatif Per unit Guru, peserta Dari capaian
belajar didik,orang pembelajaran, angket
tua murid

Assesmen Per semester Guru, peserta Dari capaian


formatif, didik, orang pembelajaran, angket
portofolio tua, BK, peserta didik
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
lingkungan
Assesmen formatif, Per tahun Guru, peserta Dari capaian
portofolio, Evaluasi didik, orang pembelajaran, angket
Diri Sekolah tua , BK, peserta
lingkungan, didik, kuisioner orang
komite tua
Evaluasi Monitoring kegiatan Setiap selesai Guru, Komite, Pelaksanaan Program
ProgramProgram dari pelaksanaan, kegiatan KS, Pengawas digilir dengan harapan
pelaporan, tindak adanya pemerataan
Sekolah peran
lanjut kegiatan

Kalender Pendidikan 2022/2023 17


Projek Pelajar Pancasila (intra-kurikuler)

2 Semester 1 Tema : Keelokan Budaya Daerah Seni Visual : Wayang Kertas ● Kreatif
Indonesia Bercerita Kreativitas ● Mandiri
● Berkebhinekaan globalB
Bercerita dengan menggunakan wayang
kertas.
Bahasa Indonesia
(12 minggu) Bercerita

PPKn:

Cinta Tanah Air

Agama :

Adab (Bersyukur)
3 Semester 1 Tema : Perubahan Iklim Global Matematika : ● Bernalar kritis
Pembaca Berita “ Prakiraan Cuaca” ● Kreatif
● Mandiri
Membacakan prakiraan cuaca dari hasil
observasi cuaca.
(8 minggu) Merepresentasikan hasil
pengamatan dalam bentuk grafik
(piktograf/batang).

Bahasa Indonesia:

Berbicara
Menulis
Sains Dasar:
Mengamati
Menyimpulkan
Melaporkan

Agama:
Adab (Jujur)
4-5 Semester 2 Tema: Bhinneka Tunggal Ika ● Kreatif
Menulis Asyik ● Mandiri
Bahasa Indonesia: ● Berkebhinekaan global
Menulis cerita dengan tema persahabatan. Mengintegrasikan empat
keterampilan berbahasa.

(15 minggu)

Agama:
Siswa mempresentasikan proses
penulisan cerita kepada beberapa orang Adab (Berteman)
tua.

Seluruh cerita dipublikasikan dalam situs


galeri buku karyaku.

http://galeribukukaryaku.tarasalvia.sch.id
6 Semester 1 ● Bernalar kritis
● Kreatif
Tema: Bhinneka Tunggal Ika Olahraga: ● Mandiri
Permainan Kreasiku ● Gotong Royong
Keseimbangan dan kecepatan
Siswa merancang sebuah permainan
(6 minggu) untuk dimainkan bersama adik kelas.

Siswa membuat aturan permainan


Projek Pelajar Pancasila (program khusus)

Tema 1 Tema 2

[Cerlang Budaya] [Perubahan Iklim Global]


Tujuan kegiatan: mengapresiasi keragaman budaya Tujuan kegiatan: menumbuhkan sikap kepedulian terhadap
Kelas
bangsa melalui Pekan Budaya. lingkungan.
1 Menampilkan keragaman lagu dan musik daerah pada Membuat berbagai kreasi daur ulang untuk ditampilkan dalam
warga sekolah melalui ekshibisi. pameran kreasi anak.
2

Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:

kreatif, berkebhinekaan global, gotong royong bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong
3 Menampilkan cerita rakyat dalam bentuk pertunjukan Membuat poster dan kampanye mengenai dampak sampah
wayang kertas dan drama. plastik bagi lingkungan.

Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:

bernalar kritis, kreatif, berkebhinekaan global, gotong bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong
royong
5 Kampanye makanan dan minuman khas daerah pada Memilah sampah makanan di kantin sekolah.
warga sekolah melalui ekshibisi.

Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:

kreatif, berkebhinekaan global, gotong royong beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak

mulia, bernalar kritis, gotong royong


6 Menampilkan keragaman permainan tradisional nusantara Mengelola sampah menjadi kompos yang dimanfaatkan untuk
dalam stasiun permainan untuk warga sekolah. kebun sekolah.

Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:

bernalar kritis, kreatif, berkebhinekaan global, gotong beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, bernalar kritis, gotong royong
LAMPIRAN

Catatan:
Lampiran akan dilengkapi menyusul sesuai kebijakan pemerintah terbaru

Anda mungkin juga menyukai