Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan(KOSP)
Tahun Pelajaran 2023/2024
Jl………………………….
NPSN : ………………
NSS : …………………..
NPSN : ……………………
TERAKREDITASI : ………………….
KOP DINAS
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan memperhatikan pertimbangan dari komite Sekolah serta hasil Validasi dari Pengawas Sekolah maka
dengan ini Kurikulum Satuan Pendidikan Sekolah Dasar No. …… Kecamatan Kuta , Kabupaten Badung
Tahun Pelajaran 2023/2024 mulai tanggal 10 Juli 2023 berdasarkan keputusan Kepala Satuan Pendidikan SD
No…… …..
Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala SD No………….
(…………………….} (…………………………………..)
.- NIP. ………………………
Mengessahkan
Kepala Dinas Pendidikan , Kepemudaan dan
Olah Raga Kabupaten Badung
. Pembina Utama Muda, IV/c
Dengan ini memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, hasil validasi pengawas Sekolah, dan
Rekomendasi Korwil Disdikpora Kec Kuta , dan Pengesahan dari Bapak Kepala Dinas Pemdidikam
Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung, maka Kurikulum SD No………. ditetapkan dan
diberlakukan tahun pelajaran 2023/2024
…………………… ……………………………
NIP………………………..
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KORWIL DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KECAMATAN KUTA SELATAN
Jln.Lingkar Timur Udayana Kampus Unud Jimbaran-Kuta Selatan. Tlp 08179714961
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil validasi dan analisis Tim Pengembang Kurikulum ( TPK )Kecamatan Kuta,
Kabupaten Badung terhadap Kurikulum SD No……... Korwil Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga
Kecamatan Kuta memberikan Rekomendasi kepada :
NIP. : ………………………..
Sebagai persyaratan memproleh persetujuan untuk melakukan Kurikulum Tahun 2023/2024 yang telah
disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang bersangkutan, oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung.
Demikian Surat Rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi wasa/Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
rahmat-Nya “ Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD No. ……… Tahun Pelajaran 2023/2024
ini dapat disusun sesuai dengan rencana Penyusunan Kurikumlum SD No………….Tahun Pelajaran
2023/2024 ini merupakan salah satu upaya mengimplementasikan Sistem Pendidikan Nasional,Standar
Nasional Pendidikan dan Kurikulum Merdeka kedalam pembelajaran 2023/2024 ini, kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada :
1. Seluruh warga/staf Dewan Guru / Pegawai SD No………….. dan Komite sekolah yang telah
membantu penyusunan kurikulum ini serta Unsur masyarakat.
2. Korwil Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kecamatan Kuta , Kabupaten Badung beserta
jajarannya atas arahan dan pembinaanya terkait dengan penyusunan kurikulum ini.
3. ………………. selaku pengawas SD Kecamatan Kuta yang sudah banyak membimbing proses
penyusunan Kurikulum SD No……………..
4. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Badung beserta Tim KTSP atas
arahan dan bimbingannya terkait dengan penyususnan Kurikulum ini.
Disadari bahwa Kurikulum ini dilihat dari materi dan tampilanya masih jauh dari sempurna. Untuk itulah
masukan-masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan kurikulum ini pada masa akan
datang.
………………………………
NIP. ………………………
DAFTAR ISI MENYESUAIKAN INSTRUMEN VALIDASI ( SESUAIKAN)
DAFTAR ISI MENYESUAIKAN INSTRUMEN VALIDASI ( SESUAIKAN)
COVER
HALAMAN JUDUL
7 . LANDASAN HUKUM……………………................................................. .
Memuat Landasan hokum penyusunan Kurikulum Operasional Sekolahsecara lengkap
NILAI NILAI YANG MENDASARI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN AGAR PESERTA DIDIK DAPAT
MENCAPAI PROFIL PELAJAR PANCASILA )
A, PENGORGANISASIANPEMBELAJARAN
1 MUATAN KURIKULUM
11 Mengatur muatan dan struktur kurikulum sesuai dengan Keputusan Mendikbud ristek no 56 thn 2022 dan kurikulum
2013/kurikulum darurat .Memuat alokasi waktu per mata pelajaran sesuai Struktur kurikulum yang berlaku baik yang
direguler maupun system blok Serta memuat diskripsi mata pelajaran umum ,mata pelajaran pilihan dan mata
pelajaranlocal
12. – Menjelaskan pengelolaan proyek jang mengacu pada P3 pada tahun pelajaran dengan memeilih 2 tema dalam
Setahun
-Memuat deskripsitema dan kegiatan P5 BK yang akan dilaksanakan
13 - Memuat pengaturan pelaksanaan Ekstra Kurikuler pada Satuan Pendidikan( memuat pengaturan pelaksanaan ekstra
ku- rikuler wajib dan pilihan)
14 Mengatur beban Belajar sesuai Fase dan Klas pada KurikulumMerdeka maupun Kurikulum2013/ Kurikulum
Darurat
15 3 Program Inklusif
164 Kriteria kenaikan klas dan kelulusan ( ,III,,VI) memuat kriteria kelulusanserta kenaikan klas sesuai panduan
penilaian yang berlaku
17,5 Kriteria ketuntasan Minimal (,III,,VI) memuat prosedur dan Penetapan KKM pada Satuan Pendidikan untuk
pelaksanaan Kurikulum 2013/Kurikulum Darurat MemuatKKM satuan pendidikan untuk Kurikulum 2013/ Kurikulum
Darurat
186 KALENDER AKADEMIK( Kalender akademik menjelaskankegiatan pembelajaran klas I- Klas VI selama 1 tahun
Pelajaran
19Perencanaan Pembelajaran
20 A PENDAMPINGAN
21 B EVALUASI
22 C PENGEMBANGANPROFESIONAL
23 D PENUTUP
LAMPIRAN
24CP
25 ATP
26 MODUL AJAR
27 MODUL P5
28 SK TPK
Sekolah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat menyiapkan peserta
didik menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap positif dalam
menghadapi perubahan. Sekolah harus siap membimbing peserta didik untuk berkembang di
setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang memiliki kompetensi
untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan
pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan penguatan kompetensi. Guru
memiliki keleluasan untuk memilih berbagaiperangkat ajar sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk penguatan
pencapaian Profil pelajar Pancasila dikembangakan berdasarkan tema tertentu yang diterapkan
oleh Pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran
tertentu,sehingga tidakterikat pada konten mata pelajaran.
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di dalam
kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus difasilitasi oleh
Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai laboratorium sosialisasi yang
sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan
keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang
kompeten dibutuhkan suatu perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai
dimensi serta melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan
demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.Untuk
mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam
menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen kurikulum operasional
yang menjadi pegangan (living document) sekolah.Kurikulum operasional ini disusun dengan
beberapa alasan:
NPSN/NSS : …………………………….
No. Telp. :-
Email : …………………….
Desa/Kelurahan : ………………………….
Kecamatan : Kuta.
Kabupaten : Badung
Provinsi : Bali
2. Sejarah SD ………………..
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 210 tertanggal 21 Nopember 2003, Sekolah –
sekolah yang ada di Kabupaten Badung di-regrouping ulang kaitannya dengan registrasi. Sesuai dengan
hasil regrouping, SD………… kemudian berubah nama menjadi ………. . SD ,,,,,,,,…..merupakan salah
satunya Sekolah Dasar yang ada di wilayah Banjar ……… sesuai dengan kebijakan Kepala Korwil Dinas
Pendidikan Kepemudaan Olah Raga Kecamatan Kuta.
Sekolah Dasar No ,,,,,,,,,,,, sepenuhnya di dukung oleh penduduk asli ………… yang beralamat di
Kelurahan ,,,,,,,,,,,,,, Kecamatan Kuta , Kabupaten Badung.
Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila berada dalam lingkungan belajar
yang literat (literate environment) untuk mewujudkan hal ini Sekolah memperkaya
lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam
maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman
bunga, hias, dan apotik hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
a) Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
Status
PENDIDIK
NO NAMA GURU TGL LAHIR AGAMA STATUSI Sertifikasi
AN
Guru
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
N 2021/2022 2022/2023
Nama
o Nama
L P L P
1 Kelas Kelas
2 Kelas Kelas
3 Kelas Kelas
4 Kelas Kelas
5 Kelas Kelas
6 Kelas Kelas
7 Kelas Kelas
8 Kelas Kelas
Jumlah
`
B. LANDASAN HUKUM
A. VISI SEKOLAH :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
B. MISI SEKOLAH :
1………………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………………………
3……………………………………………………………………………………
dst
C. Tujuan Sekolah
1. Tujuan Pendidikan Nasional
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Muatan Kurikulum.
1.1. Intrakurikuler
KELAS
/ALOKASI WAKTU BELAJAR
I IV
MATA PELAJARAN Intra Proyek Jumlah Intra Proyek Jumlah
(Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/
Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu)
Pendidikan Agama dan
1. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 144(4) 36(1) 180(5) 144(4) 36(1) 180(5)
3. Bahasa Indonesia 216(6) 72(2) 288(8) 216(6) 54(2) 252(8)
4. Matematika 144(4) 36(1) 180(5) 180(5) 46(1) 216(6)
5. Ilmu Pengetahuan Alam
180(5) 46(1) 216(6)
dan Sosial
Seni danudaya (pilihan min
1)
6. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Seni Musik dan
Seni Rupa
Pendidikan Jasmani, Olah
7. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Raga dan Kesehatan
Jumlah Alokasi Waktu Per 828(23) 252(7) 1088(30) 1044(29) 252(7) 1296(36)
Minggu
Kelas , III, , VI
ALOKASI
WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
III VI
Kelompok A
1 4 4
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
.
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
6 4
.
3 Bahasa Indonesia 10 7
.
4 Matematika 6 6
.
5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3
.
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3
.
Kelompok B
1
Seni Budaya dan Prakarya 4 5
.
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4
.
3 Bahasa Bali 2 2
4 Bahasa Inggris 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 40
Keterangan:
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Pada tahun pelajaran 2022/2023, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis
permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan
proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber
daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang
kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam
satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan
pada bulan Desember 2022 dengan mengambil tema kewirausahaan yang mengusung
pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam pembuatan pupuk kompos. Proyek kedua
dilaksanakan pada bulan Mei bertema cerlang budaya yang mengemas kegiatan k ampanye
makanan dan minuman khas daerah pada warga sekolah melalui ekshibisi. Proyek ini pun
sebagai bentuk mengapresiasi keragaman budaya bangsa melalui Pekan Budaya.
Tema 1 Tema 2
Membuat cara pengolahan sampah Menampilkan keragaman lagu dan musik daerah
1 organik menjadi pupuk kompos pada warga sekolah melalui ekshibisi
Elemen Profil Pelajar Pancasila: Elemen Profil Pelajar Pancasila:
Memilah sampah makanan organik Kampanye makanan dan minuman khas daerah
di lingkungan sekolah pada warga sekolah melalui ekshibisi.
Keberhasilan Terkait
A. Krida
No Muatan Beban
Pembelajaran Pengaturan
Belajar
1. a.Beban belajar ini memuat semua mata pelajaran
yang bersifat Nasional.
Sedangkan pembagian alokasi waktu per tahun bisa dilihat pada tabel .1 dan
2Pengaturan alokasi waktu perminggu sesuai dengan Permendikbud tentang Prinsip
Dasar Kurikulum Operasional Sekolah adalah total 27 untuk kelas Idan 33 untuk
kelas IVjam pelajaran tatap muka tiap minggu sudah termasuk mata pelajaran
muatan lokal dan pilihan 2 jam pelajaran sesuai dengan Peraturan Gubernur.
Adapun pelaksanaan proyek Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan 20% dari total
waktu pembelajaran yang ada
Waktu
Satu jam Jumlah jam Minggu pembelaja Jumlah jam
pembelajaran pembelajara efektif ran/jam per tahun
Kelas
tatap n per- Per-tahun per-tahun (@60
muka/menit minggu ajaran menit)
3 35 38 35 46550 776
6 35 40 35 49000 817
1. Bahasa Bali Kelas 3 dan 6 sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri bukan
bagian dari SBdP atau PJOK karena masing-masing memiliki KD sendiri-
sendiri
2. Penambahan Bahasa Bali di Kelas 3 dan 6 dengan tambahan alokasi waktu
@ 2 jam, sehinggga beban mengajar Kelas 3 dan 6 dan penambahan Bahasa
Inggris di Kelas 3 dan 6 dengan tambahan alokasi waktu 2 jam sehingga
beban mengajarKelas II 36 jam,kelas III 38 jam, Kelas V 40 Jam ,dan Kelas
VI 40 jam per minggu
3. Program Inklusif
Salah satu spirit Kurikulum Merdeka adalah memberikan ruang kepada guru
untuk menentukan penilaian yang sesuai dengan peserta didik di sekolah.
Dengan dikembalikannya evaluasi hasil belajar peserta didik pada guru, maka
guru dapat lebih fleksibel dan inovatif dalam menentukan evaluasi hasil belajar.
Selain itu, evaluasi hasil belajar di masa pandemi Covid-19 tidak hanya
semata-mata berupa penilaian kenaikan kelas, tetapi dapat dirancang guna
mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan menguatkan pendidikan
kecakapan hidup. Kurikulum Khusus dan Kurikulum 2013 sudah memberikan
pengalaman untuk kita bersama-sama tentang penilaian. Di mana prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah penilaian yang sudah dipahami oleh bapak ibu guru.
Namun yang perlu kita perkuat adalah bagaimana secara tepat bisa
menggunakan metode, dan model pembelajaran yang sesuai dengan proses
pembelajaran Sementara itu, Koordinator Pembangunan Kurikulum Pusat
Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP Kemendikbudristek, Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum Merdeka berasal dari Capaian Pembelajaran (CP). Tujuan
pembelajarannya itu yang diturunkan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang terdapat di Kurikulum Merdeka dari Capaian Pembelajaran
(CP).
KKM Kelas
No Mata Pelajaran
III VI
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi pekerti 75 75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 74
3 Bahasa Indonesia 70 72
4 Matematika 68 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 72
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 72
KELOMPOK B
1 Seni Budaya dan Prakarya 75 76
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 70 75
3 Bahasa Daerah Bali 70 70
4 Bahasa Inggris 60 65
RENTANG PREDIKAT
Panjang
KKM Satuan A B
C D (Perlu
Pendidikan *)
Interval (Cukup) Bimbingan)
(Sangat Baik) (Baik)
36/3=12
64 D˂64
88<A 100 76<B 88 64 C 76
6 Kalender Akademik
a. Permulaan tahun ajaran 2023/2024 dimulai bulan Juli 2023 dan berakhir bulan
Juni tahun 2023.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, Menteri Agama dalam hal yang berkait dengan hari raya keagamaan
dan Keputusan Kepala Dinas Provinsi Bali
c. Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
d. Kalender pendidikan SD Merdeka disusun berdasarkan kebutuhan dan
kegiatan-kegiatan sekolah dipadukan dengan kalender pendidikan yang
disusun Dinas Pendidikan Provinsi Bali serta memperhatikan peraturan dan
kalender kegiatan pemerintah daerah Kabupaten Badung
1. Tabel Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel berikut ini.
Minggu Ke 1 1 2 3
Minggu Ke 2 4 5 6 7 8 9 10
Minggu Ke 3 11 12 13 14 15 16 17
Minggu Ke 4 18 19 20 21 22 23 24
Minggu Ke 5 25 26 27 28 29 30 31
Tahun Baru
Hijriyah
Minggu Ke 1 2 3 4 5 6 7
1
Minggu Ke 8 9 10 11 12 13 14
2
Minggu Ke 15 16 17 18 19 20 21
3
Hari
Kemerdekaan
NRI
Minggu Ke 22 23 24 25 26 27 28
4
Minggu Ke 29 30 31
5
Minggu Ke 1 1 2 3 4
Minggu Ke 2 5 6 7 8 9 10 11
Minggu Ke 3 12 13 14 15 16 17 18
Minggu Ke 4 19 20 21 22 23 24 25
Kegiatan Jeda Tengah Semester
Minggu Ke 5 26 27 28 29 30
Minggu Ke 1 1 2
Minggu Ke 2 3 4 5 6 7 8 9
Maulud
Nabi
Minggu Ke 3 10 11 12 13 14 15 16
Minggu Ke 4 17 18 19 20 21 22 23
Hari
Saraswati
Minggu Ke 5 24 25 26 27 28 29 30
Hari
HEB : 0 Hari
Pagerwesi
31
Minggu Ke 1 1 2 3 4 5 6
Minggu Ke 3 14 15 16 17 18 19 20
Minggu Ke 4 21 22 23 24 25 26 27
Minggu Ke 5 28 29 30
Penilaian Akhir
HEB : 10 Hari
Semester
Minggu Ke 2 5 6 7 8 9 10 11
Minggu Ke 3 12 13 14 15 16 17 18
Minggu Ke 4 19 20 21 22 23 24 25
Minggu Ke 5 26 27 28 29 30 31
Keterangan :
HES : 10 Hari
Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Minggu Ke 1 1
Tahun Baru
Masehi
Minggu Ke 2 2 3 4 5 6 7 8
Minggu Ke 3 9 10 11 12 13 14 15
Minggu Ke 4 16 17 18 19 20 21 22
Siwa Ratri
Minggu Ke 5 23 24 25 26 27 28 29
Minggu Ke 6 30 31
1 2 3 4 5
Minggu Ke 1
6 7 8 9 10 11 12
Minggu Ke 2
HEB : 20 Hari
13 14 15 16 17 18 19
Hari Isra
Minggu Ke 3
Miraj
20 21 22 23 24 25 26
Minggu Ke 4
27 28
Minggu Ke 5
HES : 20 Hari
Minggu Ke 1 1 2 3 4 5
Minggu Ke 2 6 7 8 9 10 11 12
HEB : 16 Hari
Minggu Ke 3 13 14 15 16 17 18 19
Minggu Ke 4 20 21 22 23 24 25 26
Minggu Ke 5 27 28 29 30 31
HES : 20 Hari
Minggu Ke 1 1 2
Minggu Ke 2 3 4 5 6 7 8 9
Minggu Ke 4 17 18 19 20 21 22 23
Minggu Ke 5 24 25 26 27 28 29 30
HES : 18 Hari
Minggu Ke 1 1 2 3 4 5 6 7
Minggu Ke 3 15 16 17 18 19 20 21
Kenaikan Saraswati
Isa Almasih
Minggu Ke 4 22 23 24 25 26 27 28
Penilaian Akhir
Pagerwesi Penilaian Akhir Semester
Semester
Minggu Ke 5 29 30 31
PAS
HES : 6 Hari
Minggu Ke 1 1 2 3 4
Minggu Ke 3 12 13 14 15 16 17 18
Minggu Ke 4 19 20 21 22 23 24 25
Minggu Ke 5 26 27 28 29 30 31
KEGIATAN LIBUR
HP PTS HBK PR PBP M Kh Um AS/T Jm Jumlah
Bulan ME HBE dll Hari
Kalender
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Semester I
Juli 2 10 5 2 5 2 31
Agustus 5 22 4 1 31
September 4 18 4 4 30
Oktober 5 20 3 5 2 1 31
November 5 19 3 4 30
Desember 0 0 3 1 4 1 1 31
Semester II
Januari 2 13 16 5 15 2 31
Pebruari 4 23 1 4 1 28
Maret 4 20 4 3 4 3 31
April 4 22 3 5 3 30
Mei 4 22 5 4 4 2 3 31
Juni 0 0 4 1 1 30
Juli 0 0 31
Keterangan:
ME = Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses pembelalajaran
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk proses pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan untuk siswa baru
PTS dll. = kegiatan PTS, PAS, PAT, dan USBN
HBK = Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR = Penyerahan rapor
M = Libur hari Minggu
Kh = Libur khusus (Ramadan dan Idul Fitri)
Um = Libur Umum
AS/T = Libur akhir semester dan akhir tahun pelajaran
Perhitungan Hari Efektif Belajar
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Semester 1
Juli 2022 2 10 2 2 2 2 2
Agustus 5 22 5 5 4 4 4
September 4 18 4 4 4 5 5
Oktober 5 20 5 4 3 4 4
November 5 19 4 5 5 4 4
Desember 0 0
Jumlah 21 89 20 20 16 19 19
Semester II
Jan 2023 2 13 3 3 1 2 1
Februari 4 23 4 4 4 4 4
Maret 4 20 3 2 3 3 5
April 4 22 4 4 4 4 2
Mei 4 22 4 5 4 3 4
Juni 0 0
Jumlah 18 100 18 18 16 16 16
B. PERENCANAANPEMBELAJARAN
Dalam menyusun perencanaan pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
• Capaian pembelajaran
(CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai
dari fase fondasi pada PAUD. Capaian pembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun
dalam fase-fase.
• Proses merancang pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya,
langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk
dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Dokumen tersebut digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Dalam
proses merancang pembelajaran, pendidik dapat mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan
rencana pembelajaran secara mandiri
B. Perencanaan Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses pembelajaran
secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD ................. terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan
efisien. Silabus SD ................. dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar,
kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur..
Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep
inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana pelaksaanaan
pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan
merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran
yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD ................. disusun dalam bentuk sederhana dengan
keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran,
aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan
capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang
kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat
peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan
pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana
dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
1. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
Menyimak
Kesadaran Fonologis
1. mengidentifikasi kata pada kalimat yang terdiri atas tiga kata yang dibacakan.
2. memisahkan kata menjadi suku kata
3. menyebutkan kata ketika diberikan bunyi huruf awal (p, pisang)
4. menyebutkan bunyi huruf awal dari sebuah kata yang diucapkan
5. mendengarkan sekelompok kata dan membedakan kata yang dimulai dengan bunyi huruf yang sama,
serta menyebutkan kata lain yang dimulai dengan bunyi huruf tersebut
6. menggabung suku kata menjadi kata
7. mengidentifikasi huruf yang ada pada sebuah kata
8. mengidentifikasi jumlah huruf yang ada dalam sebuah kata
9. mengganti huruf awal pada suatu kata sehingga membentu kata baru [malam-salam-dalam]
Konsep Bunyi dan Kata
Konsep Bunyi
1. mengidentifikasi bunyi awal pada kata
2. membaca kata dengan menggunakan pengetahuan atas kata yang sering didengar
3. membaca kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih
4. membaca kata yang terbentuk dari gabungan huruf konsonan [brak, akhir, transportasi, nyanyi, burung,
syarat]
5. membaca kata majemuk [kacamata, saputangan, rumah sakit, olah raga, orang tua]
6. membaca suku kata pada kata berimbuhan [membantu]
Konsep Kata
1. membaca beberapa kata yang sudah dikenalnya
2. mengidentifikasi nama sendiri dan nama teman dalam teks tertulis
3. mengidentifikasi huruf yang sama pada beberapa kata yang berbeda
4. membaca beberapa kata yang sering muncul
5. membaca kata-kata yang sering digunakan dengan lancar
membaca berbagai jenis kata dengan lancar dan tepat
Kelancaran Membaca
Pemahaman
1. mengulang kata-kata yang dibacakan
2. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
3. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
4. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
5. berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok tentang sebuah teks
6. menjawab dan mengajukan pertanyaan literal dan inferensial
Proses
1. membaca huruf dan kata yang sudah dikenalnya
2. menunjukkan pemahaman yang benar tentang membaca buku [memegang buku tidak terbalik, mulai
dari halaman depan menuju halaman belakang]
Kosakata
1. membuat kalimat lisan dari gambar yang ditunjukkan dalam teks
mengajukan pertanyaan tentang makna kata yang belum dikenal
MENULIS
Siswa menulis kalimat dalam teks naratif, deskriptif, prosedur, eksposisi, dan argumentatif sederhana.
Dengan bimbingan, siswa mampu merevisi dan menyunting kalimatnya sendiri. siswa menulis kalimat
sederhana untuk menggambarkan pengalaman, pengamatan, atau menuliskan ulang petikan frasa atau
kalimat dari buku yang dibaca/dibacakan kepadanya.
Alur Tujuan Pembelajaran
Penyusunan Gagasan
2) Perencanaan Unit
Tema : Ayo Menanam mulai Mata pelajaran:
dari satu pohon Bahasa Indonesia [Keterampilan Berbahasa]
Pertanyaan Inti
Mengapa perlu menyampaikan gagasan melalui tulisan?
Bagaimana aturan dalam menulis mempengaruhi pemahaman pembaca? Bagaimana penulis menilai
tulisannya?
Bagaimana agar kegiatan refleksi dapat meningkatkan kemampuan penulis?
Siswa Mengetahui: Siswa mampu :
▪ Cara membaca ▪ Menceritakan kembali cerita yang dibacakan
teks dengan ▪ Menyampaikan gagasan yang akan ditulis.
memerhatikan tanda baca
▪ Menentukan huruf kapital pada kata tertentu
titik.
▪ Menjelaskan penggunaan tanda baca titik pada kalimat sederhana
▪ Penulisan kata sesuai objek.
yang ditulisnya.
▪ Penggunaan huruf kapital dan
▪ Mengekspresikan gagasan melalui jurnal
tanda baca titik.
▪ Cara mengoreksi diri saat
salah menulis
▪ Bagaimana menulis dengan
baik setelah melakukan
refleksi
Sikap yang dikembangkan: ▪ Merefleksikan diri setelah melakukan kegiatan menulis jurnal.
● Beriman, bertaqwa pada
Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia
● Bernalar kritis
● Gotong royong
● Mandiri
II. Bukti Asesmen
Formatif
1. Melengkapi peta pikiran saat selesai mengamati tanaman yang telah ditanam
2. Menemukan perbedaan antara struktur pada tanaman
3. Membuat kalimat dari salah satu kata pada bagian tanaman
Sumatif
Projek Ayo menanam siswa memilih salah satu tanaman untuk dilaporkan secara berkala dengan menulis
jurnal dan menyampaikan hasil projek dalam keterkaitan sains
Kriteria
▪ menulis kata dengan benar sesuai objek
Sedangkan Rencana Pembelajaran untuk kelas ,III, dan VI dibuat berdasarkan Surat Edaran Mendikbud No
14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan RPP yang mana butir butir penting SE Mendikbud No. 14 Tahun
2019 yaitu :
1. Penyusunan RPP dilakukan dean prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada siswa.
2. Dari 13 komponen RPP yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, yang menjadi
komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran (assesment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkan sisanya hanya sebagai
pelengkap.
3. Sekolah, Kelompok Guru Mata Pelajaran dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (KKG/MGMP) dan individu guru secara bebas dapat memilih, membuat,
menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya
keberhasilan belajar siswa.
4. Adapun RPP yang telah dibuat dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan ketentuan
sebagaimana maksud pada angka 1, 2, dan 3.
5. Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan
tenaga.
6. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
7. Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan,
ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.
8. RPP dapat dibuat dengan singkat misalnya hanya satu halaman asalkan sesuai dengan prinsip
efisien, efektif, dan berorientasi kepada murid. Tidak ada persyaratan jumlah halaman
9. Tidak ada standar baku untuk format penulisan RPP, guru bebas membuat, memilih,
mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efesien, efektif, dan berorientasi
pada siswa
10. Guru dapat tetap menggunakan format RPP yang telah dibuatnya.
11. Guru dapat pula memodifikasl format RPP yang sudah dibuat sesuai dengan prinsip efisien, efektif,
dan berorientasi kepada murid.
12. Ada 3 komponen inti, yaitu tujuan pembelajaran, langkah langkah pembelajaran (kegiatan), dan
penilaian pembelajaran (asesmen). Komponen-komponen lainnya adalah pelengkap.
13. Tujuan pembelajaran ditulis dengan merujuk kepada kurikulum dan kebutuhan belajar murid.
Kegiatan belajar dan asesmen dalam RPP ditulis secara efisien.
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen hasil
belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh
pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat
berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik
yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan
wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan
diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan
keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD .................
bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk
asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian
pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama
dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester
dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
D. Formatif
Rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi,
diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai
c. Sumatif
Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses pembelajaran
secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
5. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
6. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
7. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
8. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD ................. terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan
efisien. Silabus SD ................. dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar,
kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
5. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur..
Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep
inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
6. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
7. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana pelaksaanaan
pembelajaran.
8. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan
merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran
yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD …. disusun dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan
yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau
kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian
pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang
kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat
peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan
pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana
dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
1. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
Menyimak
Kesadaran Fonologis
10. mengidentifikasi kata pada kalimat yang terdiri atas tiga kata yang dibacakan.
11. memisahkan kata menjadi suku kata
12. menyebutkan kata ketika diberikan bunyi huruf awal (p, pisang)
13. menyebutkan bunyi huruf awal dari sebuah kata yang diucapkan
14. mendengarkan sekelompok kata dan membedakan kata yang dimulai dengan bunyi huruf yang sama,
serta menyebutkan kata lain yang dimulai dengan bunyi huruf tersebut
15. menggabung suku kata menjadi kata
16. mengidentifikasi huruf yang ada pada sebuah kata
17. mengidentifikasi jumlah huruf yang ada dalam sebuah kata
18. mengganti huruf awal pada suatu kata sehingga membentu kata baru [malam-salam-dalam]
Konsep Bunyi dan Kata
Konsep Bunyi
7. mengidentifikasi bunyi awal pada kata
8. membaca kata dengan menggunakan pengetahuan atas kata yang sering didengar
9. membaca kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih
10. membaca kata yang terbentuk dari gabungan huruf konsonan [brak, akhir, transportasi, nyanyi, burung,
syarat]
11. membaca kata majemuk [kacamata, saputangan, rumah sakit, olah raga, orang tua]
12. membaca suku kata pada kata berimbuhan [membantu]
Konsep Kata
6. membaca beberapa kata yang sudah dikenalnya
7. mengidentifikasi nama sendiri dan nama teman dalam teks tertulis
8. mengidentifikasi huruf yang sama pada beberapa kata yang berbeda
9. membaca beberapa kata yang sering muncul
10. membaca kata-kata yang sering digunakan dengan lancar
membaca berbagai jenis kata dengan lancar dan tepat
Kelancaran Membaca
Pemahaman
7. mengulang kata-kata yang dibacakan
8. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
9. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
10. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
11. berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok tentang sebuah teks
12. menjawab dan mengajukan pertanyaan literal dan inferensial
Proses
3. membaca huruf dan kata yang sudah dikenalnya
4. menunjukkan pemahaman yang benar tentang membaca buku [memegang buku tidak terbalik, mulai
dari halaman depan menuju halaman belakang]
Kosakata
2. membuat kalimat lisan dari gambar yang ditunjukkan dalam teks
mengajukan pertanyaan tentang makna kata yang belum dikenal
BERBICARA & MEMPRESENTASIKAN
Siswa berbicara dengan santun, menggunakan volume yang tepat sesuai tempat berbicara, dan menjawab
pertanyaan teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya. Siswa menanggapi komentar orang lain dengan
relevan, bertanya untuk mengklarifikasi pemahaman dan meminta penjelasan terkait topik tertentu. Siswa
mempresentasikan ide, menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalaman secara lebih rinci.
MENULIS
Siswa menulis kalimat dalam teks naratif, deskriptif, prosedur, eksposisi, dan argumentatif sederhana.
Dengan bimbingan, siswa mampu merevisi dan menyunting kalimatnya sendiri. siswa menulis kalimat
sederhana untuk menggambarkan pengalaman, pengamatan, atau menuliskan ulang petikan frasa atau
kalimat dari buku yang dibaca/dibacakan kepadanya.
Alur Tujuan Pembelajaran
Penyusunan Gagasan
4) Perencanaan Unit
Tema : Ayo Menanam mulai Mata pelajaran:
dari satu pohon Bahasa Indonesia [Keterampilan Berbahasa]
Pertanyaan Inti
Mengapa perlu menyampaikan gagasan melalui tulisan?
Bagaimana aturan dalam menulis mempengaruhi pemahaman pembaca? Bagaimana penulis menilai
tulisannya?
Bagaimana agar kegiatan refleksi dapat meningkatkan kemampuan penulis?
Siswa Mengetahui: Siswa mampu :
▪ Cara membaca ▪ Menceritakan kembali cerita yang dibacakan
teks dengan ▪ Menyampaikan gagasan yang akan ditulis.
memerhatikan tanda baca
▪ Menentukan huruf kapital pada kata tertentu
titik.
▪ Menjelaskan penggunaan tanda baca titik pada kalimat sederhana
▪ Penulisan kata sesuai objek.
yang ditulisnya.
▪ Penggunaan huruf kapital dan
▪ Mengekspresikan gagasan melalui jurnal
tanda baca titik.
▪ Cara mengoreksi diri saat
salah menulis
▪ Bagaimana menulis dengan
baik setelah melakukan
refleksi
Sikap yang dikembangkan: ▪ Merefleksikan diri setelah melakukan kegiatan menulis jurnal.
● Beriman, bertaqwa pada
Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia
● Bernalar kritis
● Gotong royong
● Mandiri
II. Bukti Asesmen
Formatif
5. Melengkapi peta pikiran saat selesai mengamati tanaman yang telah ditanam
6. Menemukan perbedaan antara struktur pada tanaman
7. Membuat kalimat dari salah satu kata pada bagian tanaman
Sumatif
Projek Ayo menanam siswa memilih salah satu tanaman untuk dilaporkan secara berkala dengan menulis
jurnal dan menyampaikan hasil projek dalam keterkaitan sains
Kriteria
▪ menulis kata dengan benar sesuai objek
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen hasil
belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh
pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
bertujuan untuk:
6. memantau proses pembelajaran,
7. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
8. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
9. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat
berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik
yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan
wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan
diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan
keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD .................
bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk
asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
8. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
9. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian
pembelajaran.
10. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama
dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
11. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
12. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
13. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
14. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester
dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
H. Formatif
Rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi,
diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai
c. Sumatif
Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama
2.Asesmen Formatif
Pada pelaksanaan asesmen Guru akan berfokus pada Asesmen Literasi dan Numerasi
Sedangkan untuk Asemen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilakukan
berdasarkan : Penilaian proyek harus direncanakan diawal proyek, diinformasikan kepada peserta
didik. Penilaian proyek lebih menekankan pada pengembangan potensi, minat dan bakat serta
penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
mandiri, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan berkebhinekaan global, teknik yang digunakan
antara lain:
1) observasi;
2) wawancara;
3) produk;
4) penilaian diri; dan
5) penilaian antar teman
A. PENDAMPINGAN
3. Tindak 1. Memberikan laporan hasil pendampingan kepada Tengah semester Pengawas dan
lanjut atasan dan mensosialisasikan kepada warga dan Akhir Semester Kepala Sekolah,
sekolah. TPK
2. Memberi rekomendasi hasil pendampingan kepada
yang bertanggung jawab pada objek pendampingan.
3. Menindaklanjuti rekomendasi hasil
pendampingan dengan membuat rencana
Evaluasi (terlampir)
2. Pelaksanaan 1. Melakukan Evaluasi terkait dengan Awal tahun Pengawas dan
Penyusunan Kurikulum Opersional diSD No. pelajaran Kepala Sekolah
…………
2. Melakukan Evaluasi terkait dengan
pelaksanaan Kurikulum Opersional diSD No.
………..
Akhir semester
3 Tindak lanjut 1. Memberikan laporan hasil evaluasi kepada atasan Tengah Kepala Sekolah
dan mensosialisasikan kepada warga sekolah. semester dan dan TPK
2. Memberi rekomendasi hasil evaluasi kepada yang Akhir
bertanggung jawab pada objek evaluasi. Semester
3. Menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi dengan
membuat rencana lanjutan untuk
periode berikutnya.
C. PENGEMBANGAN PROFESI
-Pengawas
2 Pelatihan penyusunan Bahan Mei 20223 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas
ajar
3 Pelatihan pembelajaran dan Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas
penilaian berbasis HOTS
4 Pelatihan penyusunan proyek Mei 2023 Kepala Sekolah /Ketua TPK Pengawas
D. PENUTUP
Besar harapan kami, semoga Kurikulum Operasional SD No………. ini memenuhi syarat
sehingga rencana pengembangan SD No………dapat terlaksana dengan baik. Penyusun juga sangat
mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru, karyawan maupun para peserta didik
serta masyarakat yang diwakili oleh orang tua peserta didik. Atas bantuan yang sudah diberikan
kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Kurikulum Operasional
SD No………….mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan anak bangsa.
LAMPIRAN
5. SK TPK
7. PERATURAN AKADEMIK
VISI :
1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali.
2. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian,
dan meningkatkan kesejahteraan petani.
3. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan
berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat kesehatan
Krama Bali berbasis kecamatan.
4. Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau, merata, adil, dan
berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
5. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbasis keagamaan
Hindu dalam bentuk Pasraman di Desa Pakraman/Desa Adat.
6. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas dan
berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh yang
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Krama Bali.
7. Mengembangkan sistem jaminan sosial secara konprehensif dan terintegrasi bagi
kehidupan Krama Bali sejak mulai kelahiran, tumbuh dan berkembang sampai akhir masa
kehidupannya.
8. Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, berkualitas dan memiliki daya
saing tinggi serta memperluas akses kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri.
9. Mengembangkan sistem jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang
komperhensif, mudah dijangkau, bermutu, dan terintegrasi bagi Krama Bali yang bekerja
di dalam dan di luar negeri.
10. Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan, pembinaan,
pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni, dan budaya Krama
Bali.
11. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali secara sakala dan niskala berdasarkan nilai-
nilai filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih,
Jana Kertih, dan Jagat Kertih.
12. Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Pakraman/ Desa Adat dalam
menyelengarakan kehidupan krama Bali yang meliputi Parahyangan, Pawongan, dan
Palemahan.
13. Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis budaya dan berpihak
kepada rakyat yang terintegrasi antar kabupaten/kota se-Bali.
14. Meningkatkan promosi pariwisata Bali di dalam dan di luar negeri secara bersinergi antar
kabupaten/kota se-Bali dengan mengembangkan inovasi dan kreatifitas baru.
15. Meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara konprehensif.
16. Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru sesuai dengan potensi
kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan sumber daya lokal untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dalam arti luas.
17. Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah berbasis budaya
(branding Bali) untuk memperkuat perekonomian Krama Bali.
18. Meningkatkan pembangunan infrastruktur (darat, laut dan udara) secara terintegrasi serta
konektivitas antar wilayah untuk mendukung pembangunan perekonomian serta akses
dan mutu pelayanan publik di Bali.
19. Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan sumber daya manusia
serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga keamanan daerah dan Krama Bali
serta keamanan para wisatawan.
20. Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan
memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan
memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.
21. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan lingkungan yang,
hijau, indah, dan bersih.
22. Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif efisien, terbuka,
transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan pelayan publik terpadu yang cepat,
pasti dan murah.
VISI DAN MISI
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
PROVINSI BALI
VISI
MISI
PEMERINTAH PROVINSI BALI
JALAN RAYA PUPUTAN NITI MANDALA DENPASAR (80235), TELEPON (0361) 226119, 235105
KEPUTUSAN
TENTANG
31 Juli 2002 tentang Kalender Pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di
Sekolah/Madrasah;
4 Nopember 2021, Prihal Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi
Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2022.
2 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
10. Libur Khusus adalah libur yang diadakan sehubungan dengan peringatan
keagamaan, keadaan musim, bencana alam atau libur lain diluar ketentuan tentang
libur umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Pasal 2
Tahun pelajaran 2022/2023 dimulai pada hari Senin, 11 Juli 2022 dan berakhir pada hari
Sabtu, 8 Juli 2023.
BAB III
Pasal 3
1. Penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut : (a). Pemberitahuan ke masyarakat, (b). Pendaftaran, (c). Seleksi, (d).
pengumuman peserta didik yang diterima, dan (e). Pendaftaran ulang peserta didik yang
diterima, dengan mengacu kepada Ketentuan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun
Pelajaran 2022/2023;
2. Perencanaan kelas dan penyusunan jadwal pelajaran dilaksanakan bulan Mei 2022.
BABIV
Pasal 4
7 Kalender Pendidikan TP. 2022/2023
Pelaksanaan minggu pertama masuk Sekolah/Madrasah dari jenjang TK/RA, TKLB, jenjang
SD/MI, SDLB, jenjang SMP/MTs, SMPLB, jenjang SMA/MA, SMALB, dan
SMK/MAK tanggal 11 s.d 16 Juli 2022.
Pasal 5
3. Untuk peserta didik yang tidak mengikuti MPLS diisi dengan kegiatan sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat, misalnya : Bakti Sosial, Porseni, Pendalaman Materi, Tes
Penyegaran Bidang Studi/Mata Pelajaran dan sebagainya.
BAB V
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pasal 6
Pasal 7
Pada permulaan semester, guru berkewajiban membuat persiapan mengajar agar kegiatan
pembelajaran dapat mencapai tujuan yang efektif. Guru sebagai pengelola kegiatan
pembelajaran wajib mempersiapkan kegiatan antara lain :
Pasal 8
1. Semester 1 (satu) :
a. untuk sekolah yang melaksanakan 5 (lima) hari belajar perminggu dilaksanakan pada
hari Jumat, 16 Desember 2022;
b. untuk sekolah yang melaksanakan 6 (enam) hari belajar perminggu dilaksanakan
pada hari Sabtu, 17 Desember 2022;
Pasal 9
(enam) hari belajar perminggu yang setara dengan 200 hari sampai dengan 245 hari belajar
efektif per tahun sepanjang tidak mengurangi jumlah jam belajar efektif yang telah
ditetapkan.
BAB VI
Pasal 10
1. Tengah semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada semester 1 dan semester
2.
2. Pada tengah semester 1 dan semester 2 sekolah/madrasah dapat melakukan kegiatan
minggu olahraga dan seni, karyawisata, lomba kreatifitas, atau praktek pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreatifitas peserta
didik dalam rangka pengembangan pendidikan anak seutuhnya.
3. Kegiatan tengah semester direncanakan dan dilaksanakan oleh sekolah/madrasah selama 4
(empat) hari.
1. Penilaian Hasil Belajar meliputi Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian
Akhir Semester, Penilaian Akir Tahun, Ujian Akhir Sekolah dan Asesmen Nasional.
2. Penilaian Akhir Semester 2 (dua) pada tahun pelajaran 2022/2023 untuk jenjang SD/MI,
SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK dilaksanakan setelah
Ujian Akhir Sekolah atau yang sejenisnya.
3. Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau
lembaga yang berwenang.
Waktu pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah atau yang sejenisnya untuk jenjang SD/MI, SDLB,
jenjang SMP/MTs, SMPLB, jenjang SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK diselenggarakan
antara bulan Pebruari sampai dengan Bulan Mei Tahun 2023 atau sesuai dengan ketentuan
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau
lembaga yang berwenang.
BAB VIII
Pasal 13
Jumlah Hari Efektif Belajar Sekolah/Madrasah dalam satu tahun pelajaran sekurang-
kurangnya 200 (dua ratus) hari, sebanyak-banyaknya 245 (dua ratus empat puluh lima)
hari.
Pasal 14
Jumlah Hari Efektif Sekolah/Madrasah pada tahun pelajaran 2022/2023 dengan sistem
semester sebagai berikut :
1. Semester 1 (satu) selama 133 hari, mulai pada hari Senin, tanggal 11 Juli 2022 dan
berakhir pada hari Sabtu, tanggal 17 Desember 2022;
2. Semester 2 (dua) selama 111 hari, mulai hari Senin, tanggal 16 Januari 2023 dan
berakhir pada hari Sabtu, tanggal 10 Juni 2023.
3. Untuk sekolah yang melaksanakan 5 (lima) hari belajar per minggu menyesuaikan.
BAB IX
Libur Semester dari jenjang TK/RA, TKLB, jenjang SD/MI, SDLB, jenjang SMP/MTs,
SMPLB, dan jenjang SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK atau sekolah lain yang setingkat
diatur sebagai berikut :
1. Libur Semester 1 (satu) berlangsung selama12 (dua belas) hari kerja mulai hari
2. Libur Semester 2 (dua) berlangsung selama 12 (dua belas) hari kerja mulai hari
Senin, tanggal 12 Juni 2023 sampai hari Sabtu, tanggal 24 Juni 2023.
3. Libur akhir tahun pelajaran 2022/2023 berlangsung selama 12 (dua belas) hari kerja
mulaihari Senin, tanggal 26Juni 2023 sampai dengan hariSabtu, tanggal 8 Juli
2023.
1. Libur dalam bulan puasa selama 2 (dua) hari kerja, yaitu pada awal Puasa 1 (satu) hari
dan 1 (satu) hari sebelum hari raya Idul Fitri, berlaku bagi peserta didik yang
menjalankan ibadah puasa;
2. Libur pada permulaan bulan puasa tersebut pada ayat (1) akan disesuaikan dengan
keputusan Pemerintah mengenai permulaan bulan Puasa dan Idul Fitri.
Pasal 17
BAB X
LAIN - LAIN
Pasal 19
PENUTUP
Pasal 20
1. Hal - hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam
ketentuan tersendiri, yang sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Kementerian Terkait
dan Surat Edaran Gubernur Bali yang ditetapkan.
2. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan seperlunya.
3. Keputusan ini mulai berlaku pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
3 Hari efektif sekolah Semester 1 11 Juli s.d. 17 Desember Hari efektif sekolah 133 hari
(satu) 2022
4 Penilaian Tengah Semester 1 Minggu Pertama Bulan Kegiatan Penilaian Tengah
(satu) September 2022 Semester 1 (satu)
5 Kegiatan Tengah semester 1 19 s.d. 22 September 2022 Diisi kegiatan Porseni, Karya wisata,
(satu) Lomba Kreatifitas Pengembangan
Bakat dan Prestasi
Desember 2022
7 Penyerahan Rapor Semester 1 16 Desember 2022 Bagi sekolah yang melaksanakan
(satu) lima (5) hari Sekolah
17 Desember 2022 Bagi sekolah yang melaksanakan
enam (6) hari Sekolah
8 Libur Semester 1 (satu) 19 s.d 31 Desember 2022 12 (dua belas) hari kerja
9 Hari efektif sekolah semester 2 16 Januari 2023 s.d. 10 Juni Hari efektif sekolah 111 hari
(dua)
2023
10 Penilaian Tengah Semester 2 Minggu Pertama Bulan Maret Kegiatan Penilaian Tengah
(dua) 2023 Semester 2 (dua)
11 Kegiatan Tengah semester 2 13 s.d 16 Maret 2023 Diisi Kegiatan Porseni, Karya Wisata,
(dua) Lomba Kreatiftas, Pengembangan
Bakat dan prestasi Siswa
15 Libur Semester 2 (dua) 12 s.d 24 Juni 2023 12 (dua belas) hari kerja
16 Libur Akhir Tahun Pelajaran 26 Juni s.d. 8 Juli 2023 12 (dua belas) hari kerja
17 Tahapan Penerimaan Peserta Mei s.d Juli 2023 Mengikuti Pedoman Penerimaan
1 Libur Umum/Nasional :
- Hari Raya Idul Adha Sabtu, 9 Juli 2022
- Tahun Baru Hijriah Sabtu, 30 Juli 2022
- Hari Kemerdekaan RI 76 Rabu, 17 Agustus 2022
- Maulid Nabi Sabtu, 8 Oktober 2022
- Hari Raya Natal Minggu, 25 Desember 2022
- Tahun Baru Masehi Minggu, 1 Januari 2023
- Tahun Baru Imlek 2573 Selasa, 1 Pebruari 2022
- Hari Raya Isra Miraj Rabu, 18 Januari 2023
2 Libur Khusus :
- Hari Suci Saraswati Sabtu, 22 Oktober 2022
- Hari Suci Pagerwesi Sabtu, 26 Oktober 2022
- Hari Suci Galungan Rabu, 4 Januari 2023
Hari Suci Kuningan Sabtu, 14 Januari 2023
- Hari Suci Siwaratri Sabtu, 20 Januari 2023
- Hari Tilem Kesanga (Tawur Agung) Selasa, 21 Maret 2023
- Hari Ngembak Geni Kamis, 23 Maret 2023
Kalender Pendidikan 2022/2023 24
- Hari Suci Saraswati Sabtu, 20 Mei 2023
- Hari Pagerwesi Rabu, 24 Mei 2023
2022
- Pembagian Rapor Semester 1 (satu) Jumat dan Sabtu, 16 dan 17
Desember 2022
- Kegiatan Tengah Semester2 (dua) Senin-Kamis, 13 s.d 16 Maret 2023
- Pembagian Rapor Semester 2 (dua) Jumat dan Sabtu, 9 dan 10 Juni 2023
Minggu 3 10 17 24 31 Minggu 7 14 21 28
Senin 4 11 18 25 Senin 1 8 15 22 29
Selasa 5 12 19 26 Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25
Jumat 1 8 15 22 29 Jumat 5 12 19 26
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27
Minggu 4 11 18 25 Minggu 2 9 16 23 30
Senin 5 12 19 26 Senin 3 10 17 24 31
Selasa 6 13 20 27 Selasa 4 11 18 25
Rabu 7 14 21 28 Rabu 5 12 19 26
Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 6 13 20 27
Jumat 2 9 16 23 30 Jumat 7 14 21 28
Sabtu 3 10 17 24 Sabtu 1 8 15 22 29
Minggu 6 13 20 27 Minggu 4 11 18 25
Senin 7 14 21 28 Senin 5 12 19 26
Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 6 13 20 27
Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 7 14 21 28
Kamis 3 10 17 24 Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 4 11 18 25 Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 3 10 17 24 31
Kamis 2 9 16 23
Kamis 5 121926
Jumat 3 10 17 24
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 4 11 18 25
Sabtu 7 14 21 28
Kalender Pendidikan
16
2022/2023
Maret 2023 April 2023
Minggu 5 12 19 26 Minggu 2 9 16 23 30
Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24
Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 11 18 25
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 5 12 19 26
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27
Jumat 3 10 17 24 31 Jumat 7 14 21 28
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 1 8 15 22 29
2 9 162330 Selasa 6 13 20 27
Selasa
3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28
Rabu
Kamis 4 11 18 25 Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30
Jumat 5 121926
Sabtu 3 10 17 24
Sabtu 6 13 20 27
Selasa 4 11 18 25
= Libur Semester
Rabu 5 12 19 26
= Libur Akhir Semester
Kamis 6 13 20 27
Sabtu 1 8 15 22 29 = Purnama
= Tilem
= Libur Khusus
Kalender Pendidikan
17
2022/2023
Kalender Pendidikan
18
2022/2023
Lampiran 4
HARI LIBUR
Akhir Jumlah
Hari Th.Pel. Hari
Efektif (Yg lalu) Libur
Minggu Umum Khusus Semes-
Sekolah JUMLAH
No. Semester Bulan ter
HARI
1
1 Juli 2022 17 5 1 0 0 8 14 31
Agustus 2022 26 4 1 0 0 0 5 31
September 2022 26 4 0 0 0 0 4 30
Oktober 2022 23 5 1 2 0 0 8 31
November 2022 26 4 0 0 0 0 4 30
Desember 2022 15 4 0 0 12 0 16 31
2
2 Januari 2023 12 5 1 13 0 0 19 31
Februari 2023 23 4 1 0 0 0 5 28
Maret 2023 24 4 1 2 0 0 7 31
April 2023 22 5 3 0 0 0 8 30
Mei 2023 22 4 3 2 0 0 9 31
Juni 2023 8 4 1 0 12 5 22 30
9. Hari efektif sekolahsemester 2 (dua) 16 Januari 2023 s.d. 10 Juni 2023 Hari belajar efektif111 hari
10. Penilaian Tengah Semester 2 (dua) Minggu pertama Bulan Kegiatan Penilaian Tengah Semester
Maret2023 2 (dua)
11. Kegiatan Tengah Semester 2 (dua) 13 s.d. 16Maret 2023 Diisi kegiatan Porseni, Karya wisata,
Lomba KreatifitasPengembangan
Bakat dan Prestasi-Melaksanakan
Simulasi Tsunami Ready Community
di Kelurahan Tanjung Benoa
12. Penilaian Akhir Semester 2 (dua) 15 s.d. 27 Mei 2023 Kegiatan Akhir TahunSemester 2
(dua)
13. Ujian Ahir Sekolah Antara bulan Maret sampai bulan Mengacu pada Keputusan Menteri
Mei 2023 Pendidikan Kebudayaan Riset dan
Teknologi
14 Penyerahan Rapor Semester 2 (dua) 9 Juni 2023 Bagi sekolah yang melaksanakan lima
(5) hari sekolah
10 Juni 2023 Bagi sekolah yang melaksanakan lima
(6) hari sekolah
Kalender Pendidikan
15 Libur 2022/2023
Semester 2(dua) 12 s.d. 24 Juni
172023 12 (dua belas) hari kerja
16 Libur Akhir Tahun Pelajaran 26 Juni s.d. 8 Juli 2023 12 (dua belas) hari kerja
17 Tahapan Penerimaan Peserta Didik Mei s.d. Juli 2023 Mengikuti Pedoman Penerimaan
Baru Peserta Didik Baru
18 Akhir Tahun Pejaran Baru 10 Juni 2023 Persiapan menyusun Kurikulum
2022/2023
19 Permulaan Tahun 10 Juli 2023
Pelajaran2023/2024
20 Kelebihan hari belajar Kelebihan hari belajar efeltif agar dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran dalam upaya peninghkatan mutu peserta didik.
KOP SEKOLAH
BERITA ACARA
TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA DAN REVIU KURIKULUM (TPK)
SD NO………….
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Pada hari Selasa Tanggal 30 Bulan Mei Tahun 2023 di SD No……… telah dilaksanakan
Pengembangan/Review Kurikulum, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Oleh :
a. Kepala Sekolah
b. Dewan Guru/TPK SD No……….
c. Komite Sekolah
d. Narasumber
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
……………..………………………..
NIP.- NIP. ………………….
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SD NO………………..
NOMOR :………………………
TENTANG
SUSUNAN TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM ( TPK)
SD NO……………
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Pendidikan.
Lulusan( SKL )
11. Permendiknas No. 24 Th. 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
18.Permendikbud No. 67,68,69,70 Th. 2013 tentang kerangka dasar dan struktur
kerikulum (SD,SMP,SMA,SMK) ( tambahkan dasar hukum yang baru)
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Keputusan ini.
Ketiga : Segala biaya yang ditimbulkan akibat keputusan ini dibebankan kepada
Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
Ditetapkan :………
Hari/Tanggal : …………..
Kepala SD No................
…………………………….
NIP. ……………………….
Nomor : .....................................
Tanggal : ……………………
SD NO……………………
KETUA :
Wakil Ketua :
BENDAHARA :
SEKRETARIS :
ANGGOTA :
Kepala SD No………
…………………………….
NIP………………………….
DAFTAR HADIR
TPK SD NO. ………. DALAM REVIEW KURIKULUM OPERASI SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
3 Ketua
NIP.-
4 Wakil Ketua
NIP. -
5 Sekretaris
NIP.-
6 Bendahara
NIP
7 Anggota
NIP. .
8 Anggota
NIP
9 Anggota
NIP
10 Anggota
NIP
11 Anggota
NIP.-
12 Anggota
NIP.-
13 Anggota
NIP.-
14 Anggota
NIP.-
15 Anggota
NIP.-
Kepala SD No……..
………………………………
NIP………………………….
CAPAIAN PEMBELAJARAN
menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan
demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan
berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam
pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai
tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe
teks yang didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks
merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan belajar sepanjang
hayat. Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini
memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context),
pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). Di
samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain sesuai
dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia
akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Rasional sebagaimana
diuraikan di atas dapat dipaparkan pada gambar 1 sebagai berikut.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena berfokus pada
kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan
perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara
Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung
keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi
berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif,
dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan membentuk peserta
didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa)dan
kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam
tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan
pedagogi genre, yaitu: penjelasanuntuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan
(modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction); serta
kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses
pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan
dengan santun. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat,
bertanggung jawab, mengajukan dan/atau menanggapi pertanyaan/pernyataan , dan/atau menyampaikan perasaan secara
lisan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif dan santun melalui beragam media (visual, digital, audio, dan
audiovisual). Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih,
akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam menulis di antaranya penggunaan ejaan, kosakata, kalimat, paragraf, struktur bahasa , makna, dan
metakognisi dalam beragam jenis teks.
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan tujuan,
kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya. Peserta didik
menunjukkan minat serta mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan
gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana dalam interaksi antarpribadi serta di
depan banyak pendengar secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik juga mulai
mampu mengungkapkan gagasannya secara lisan dan tulisan
Menyimak
berkomunikasi.
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang
dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta
didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu
percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan
gambar/ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan
menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis
Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis,
jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik. Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan
beberapa kalimat sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan
teks fiksi yang dibaca atau didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis teks
eksposisi tentang kehidupan seharihari.
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan tujuan,
kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks informatif,
serta mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi, serta memaparkan
pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu
membaca dengan fasih dan lancar.
Menyimak
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural
(teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak
dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf
yang telah dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks
informatif. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta
didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban,
pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan
gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan
rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik
terampil menulis tegak bersambung.
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu
memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisandan tulis tentang
topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu menanggapi dan
mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan
tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk
menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur. Peserta didik memiliki
kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan keterampilan.
Menyimak
Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek dan
urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam bentuk
lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio.
Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan indah serta
memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan untuk
mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks
deskripsi, narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra (prosa dan pantun, puisi) dari
teks dan/atau audiovisual.
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur
sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan;
pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta
didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan
menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik
mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, kreatif, dan
kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
Menulis
Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan eksposisi persuasif dari gagasan, hasil pengamatan,
pengalaman, dan imajinasi; menjelaskan hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil pengamatan untuk
meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks
sesuai dengan konteks dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan. Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan
orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
A. RASIONAL
Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai-nilai
Pancasila semestinya mewujud dalam setiap sikap dan perbuatan segenap warga negara Indonesia.
Keterwujudan dalam sikap dan perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangsa pada kehidupan
yang adil makmur sebagaimana cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-cita bangsa
tersebut masih jauh dari terwujud walaupun negara Indonesia telah menempuh perjalanan lebih dari tiga
perempat abad. Masih banyak tantangan yang harus diatasi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
berbangsa dan bernegara. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara perlu
diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and good citizen), sehingga dapat memahami
negara dan bangsa Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan
mencintai tanah air. Dengan demikian, warga negara Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara, juga turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dari berbagai
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang akan merusak ketahanan bangsa dan negara Indonesia.
Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang ditumbuhkembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik. Pendidikan
Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan
pemahaman filosofi bangsa perlu dilakukan perbaikan secara konten maupun proses pembelajaran pada mata
pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung penumbuhkembangan karakter, literasi-
numerasi, dan kecakapan abad 21 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan
demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warganegara yang mampu berpikir global (think globally)
dengan cara-cara bertindak local (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas bangsa. Mata
pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis dalam upaya menanamkan dan mewariskan
karakter yang sesuai dengan Pancasila kepada setiap warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila
sebagai bintang penuntun untuk mencapai Indonesia emas.
1. Berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui sikap
mencintai sesama manusia, mencintai negara dan lingkungannya untuk mewujudkan persatuan dan
keadilan sosial;
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
2. Memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai dasar negara, ideologi,
dan pandangan hidup bangsa, serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari;
3. Menganalisis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelaraskan hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tengah-tengah masyarakat global;
4. Memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang berbineka, serta mampu bersikap adil
dan tidak membeda-bedakan jenis kelamin, SARA (Suku Agama, Ras, Antargolongan), status
sosialekonomi, dan penyandang disabilitas;
5. Menganalisis karakteristik bangsa Indonesia dan kearifan local masyarakat sekitarnya, dengan kesadaran
dan komitmen untuk menjaga lingkungan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta berperan
aktif dalam kancah global.
Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara
Garuda Pancasila; mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
sila dalam lambang negara Garuda Pancasila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal aturan di lingkungan keluarga dan
sekola; menceritakan contoh sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan di keluarga
dan sekolah; menunjukkan perilaku mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan
hobinya; menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan di sekolah; menceritakan dan menghargai
perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik
(contoh: miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan
sekolah.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta
didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai
persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan
hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. Dengan
mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, peserta
didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga
tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan
Tuhan, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi
(1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban
Islam.
Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
Hadis kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan
baik dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam
memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Elemen Deskripsi
pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial, dan
dalam membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah)
dan tercela (mażmūmah). Dengan memahami
perbedaan ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya
menjauhkan diri dari perilaku tercela dan
mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi
A. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Setiap Fase
Pada akhir Fase C, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu
membaca, menghafal, menulis, dan memahami pesan pokok surah-surah
pendek dan ayat Al-Qur’an tentang keragaman dengan baik dan benar. Pada
elemen akidah, peserta didik dapat mengenal Allah melalui asmaulhusna,
memahami keniscayaan peritiwa hari akhir, qadāʾ dan qadr. Pada elemen
akhlak, peserta didik mengenal dialog antar agama dan kepercayaan dan
menyadari peluang dan tantangan yang bisa muncul dari keragaman di
Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi secara sederhana dan
pandangan hidup dan memahami pentingnya menjaga kesatuan
atas keberagaman. Peserta didik juga memahami pentingnya introspeksi diri
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik
memahami pentingnya pendapat yang logis, menerima perbedaan pendapat,
dan menemukan titik kesamaan (kalimah sawā’) untuk mewujudkan persatuan
dan kerukunan. Peserta didik memahami peran manusia sebagai khalifah Allah
di bumi untuk menebarkan kasih sayang dan tidak membuat kerusakan di
muka bumi. Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak,
sedekah dan hadiah, memahami ketentuan haji, halal dan haram serta
mempraktikkan puasa sunnah. Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati
ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa separuh akhir kerasulannya
serta kisah al-khulafā al-rāsyidūn.
A.Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Pendidikan
agamadimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Dengan demikian, pendidikan agama dapat menjadi perekat bangsa dan
memberikan anugerah yang sebesar- sebesarnya bagi kemajuan dan
kesejahteraan bangsa.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, disajikan dalam bentuk mata
pelajaran pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan yang mengacu pada
capaian pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Penyusunan
capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
didasarkan pada dua elemen, yaitu: Allah Tritunggal dan Nilai-nilai Kristiani. Dua
elemen tersebut masih sangat umum dan belum dapat menggambarkan
substansi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen secara spesifik. Secara
sepesifik, kedua dua elemen dijabarkan menjadi empat elemen yaitu: Allah
Berkarya, Manusia dan Nilai-nilai Kristiani, Gereja dan Masyarakat Majemuk,
Alam dan Lingkungan Hidup, yang dapat mengakomodir seluruh substansi
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pada jenjang
SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/Program Paket C.
Masing-masing elemen dan sub elemen merupakan pilar dalam pengembangan
Capaian Pembelajaran dan materi pembelajaran.
B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan untuk
membantu peserta didik:
1. Mengenal serta mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam semesta
dan manusia;
2. Mengimani keselamatankekaldalamkaryapenyelamatanYesus Kristus:
3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai penolong dan
pembaru hidup manusia;
4. Mewujudkan imannya dalam perbuatan hidup setiap hari dalam interaksi
dengan sesamadan memelihara lingkungan hidup;
5. Memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga negara
serta cinta tanah air;
6. Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab dan berakhlak mulia serta menerapkan prinsip moderasi
beragama dalam masyarakat majemuk;
7. Membentuk diri menjadi anak-anak dan remaja Kristen yang memiliki
kedewasaan berpikir, berkata-kata dan bertindak sehinggamenampakkan
karakter kristiani;
8. Membentuk sikap keterbukaan dalam mewujudkan kerukunan intern dan
antara umat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah;
5) Penuh kasih karunia dan kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang secara
harmonis.
Elemen dan Sub Elemen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Implementasi elemen dan sub elemen di atas, proses penalarannya bersumber dari
Kitab Suci. Peserta didik belajar membaca dan merenungkan Kitab Suci yang
berisi pengajaran iman Kristen sebagai acuan dalam kehidupan.
Capaian pembelajaran (CP) ditempatkan dalam fase-fase menurut usia dan jenjang
pendidikan yang dikelompokkan dalam kelas mulai dari fase A hingga fase F.
Allah
4. Alam dan Alam Ciptaan Mensyukuri Allah hadir dalam seluruh
Lingkungan Allah alam ciptaan
Hidup Tanggung Melakukan tindakan sederhana dalam
Jawab Manusia upaya tanggung jawab terhadap alam
Terhadap Alam dan lingkungan sekitarnya
Allah
4. Alam dan Alam Ciptaan Mensyukuri Allah hadir dalam seluruh
Lingkungan Allah alam ciptaan dan berbagai fenomena
Hidup
Alam
Tanggung Jawab Melakukan tindakan sederhana dalam
Manusia upaya tanggung jawab terhadap alam
Terhadap Alam dan lingkungan sekitarnya
Diterimanya
Allah Pembaru Memahami Allah membarui hidup
Kehidupan
Masyarakat Memahami keberagaman suku bangsa,
Majemuk budaya, dan agama dalam masyarakat
Majemuk
4. Alam dan Alam Ciptaan Memahami dan menyukuri
Lingkunga Allah kemahakuasaan Allah dalam berbagai
n Hidup
fenomena alam
Tanggung Melakukan tindakan nyata dalam
Jawab Manusia memelihara alam dan lingkungan
Terhadap Alam sekitar sebagai wujud tanggung jawab
orang beriman
A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pendidikan
pada dasarnya merupakan tanggungjawab utama dan pertama
orangtua, demikian pula dalam hal pendidikan iman anak. Pendidikan iman
pertama-tama harus dimulai dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, tempat
dan lingkungan dimana anak mulai mengenal dan
mengembangkan iman. Pendidikan iman yang dimulai dalam keluarga perlu
dikembangkan lebih lanjut dalam Gereja (Umat Allah), dengan bantuan pastor
paroki, katekis dan guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah.
Negara juga mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi agar pendidikan iman bisa
terlaksana dengan baik sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Salah satu bentuk dukungan negara adalah dengan menyelenggarakan pendidikan
iman (agama) secara formal di sekolah yaitu Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti.
Belajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti mendorong peserta didik
menjadi pribadi beriman yang mampu menghayati dan mewujudkan imannya
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang bersumber dari Kitab Suci, Tradisi, Ajaran Gereja
(Magisterium), dan pengalaman iman peserta didik. Kurikulum Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti diharapkan mampu mengembangkan
kemampuan memahami, menghayati, mengungkapkan dan mewujudkan iman para
peserta didik. Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti disusun
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai ajaraniman Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan
penghormatan terhadap agama dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan juga
untuk menciptakan hubungan antar umat beragama yang harmonis dalam
masyarakat Indonesia yang majemuk demi terwujudnya persatuan nasional.
B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Mata
pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan:
1. agar peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap membangun
hidup yang semakin beriman (beraklak mulia);
2. membangun hidup beriman Kristiani yang berarti membangun kesetiaan
pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Kerajaan Allah.KerajaanAllahmerupakansituasi dan peristiwa penyelamatan,
situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan
kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, dan kelestarian lingkungan hidup;
dan
3. mendidik pesera didik menjadi manusia paripurna yang berkarakter mandiri,
bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global sesuai
dengan tata paham dan tata nilai yang diajarkan dan dicontohkan oleh Yesus
Kristus sehingga nilai-nilai yang dihayati dapat tumbuh dan membudaya dalam
sikap dan perilaku peserta didik.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti diorganisasikan dalam
lingkup empat elemen konten dan empat kecakapan. Empat elemen konten
tersebut adalah:
Elemen Deskripsi
Pribadi Peserta Didik Elemen ini membahas tentang diri sebagai
laki-laki atau perempuan yang memiliki
kemampuan dan keterbatasan kelebihan dan
kekurangan, yang dipanggil untuk
membangun relasi dengan sesama serta
lingkungannya sesuai dengan Tradisi
Katolik.
Yesus Kristus Elemen ini membahas tentang pribadi Yesus
Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan
Kerajaan Allah, seperti yang terungkap dalam
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru, agar peserta didik berelasi dengan
Yesus Kristus dan meneladani-Nya.
Gereja Elemen ini membahas tentang makna
Gereja agar peserta didik mampu
mewujudkan kehidupan menggereja.
Masyarakat Elemen ini membahas tentang perwujudan
iman dalam hidup bersama di tengah
masyarakat sesuai dengan Tradisi Katolik.
Kecakapan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
adalah memahami, menghayati, mengungkapkan, dan mewujudkan. Dengan
memiliki kecakapan memahami, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman
ajaran iman Katolik yang otentik. Kecakapan menghayati membantu peserta didik
dapat menghayati iman Katoliknya sehingga mampu mengungkapkan iman
dalamberbagai ritual ungkapan iman dan pada akhirnya mampu mewujudkan iman
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kecakapan ini merupakan dasar
pengembangan konsep belajar Pendidikan Agama Katolikdan Budi Pekerti.
keluarga, sekolah, dan lingkungan di sekitarnya (baik fisik maupun non fisik),
mampu mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa
sebagai anggota Gereja, serta terpanggil untuk mengembangkan kemampuan
yang dimiliki (seperti menyampaikan pendapat, bermusyawarah, dll) dan
mewujudkan imannya dengan cara melakukan perbuatan baik, membangun
semangat persatuan, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh Kitab Suci,
baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
kudus.
Masyarakat Peserta didik terlibat dalam pelestarian lingkungan, dan
mengembangkan sikap jujur.
Kehidupan sebagai warga negara, umat Hindu memiliki konsep Dharma Negara
dan Dharma Agama, yang telah tertuang dalampesamuhan agung Parisada Hindu
Dharma Indonesia Pusat, tersurat dantersirat baik secara langsung maupun tidak
langsung, mendukung keutuhan NKRI, diantaranya:
1. Agama Hindu selalu mengajarkan konsep Tri Hita Karana (hubungan antara
manusia dengan Sang Hyang Widhi, hubungan manusia dengan manusia,
dan hubungan manusia dengan alam lingkungan;
2. Agama Hindu selalu menanamkan pada setiap umat tentang ajaran
tri kaya parisudha (berpikir baik, berkata baik, dan berbuat baik).
Selain itu banyak konsepsi ajaran Hindu yang terkait nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, cinta tanah air, musyawarah, dan keadilan sosial seperti: sraddha dan
Kurikulum rumpun Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti berfokus pada:
1. Pertama, Kitab Suci Weda sebagai sumber ajaran agama Hindu yang
menekankan kepada pemahaman nilai-nilai kebenaran (satyam), kesucian
(siwam) dan keindahan (sundaram);
2. Kedua, Sraddha dan Bhakti yang terkait dengan aspek keimanan dan
ketaqwaan terhadap Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber
ciptaan alam semesta beserta isinya;
3. Ketiga, Susila yang merupakan konsepsi tentang akhlak mulia dalam ajaran
agama Hindu yang menekankan pada penguasaan etika dan moral yang baik
sehingga tercipta insan-insan Hindu yang sādhu (bijaksana), siddha (kerja
keras), śuddha (bersih), dan siddhi (cerdas);
4. Keempat, Acara yang merupakan implementasi dari Weda yang merupakan
praktik keagamaan (ibadah) dalam agama Hindu sesuai dengan kearifan
lokal Hindu di nusantara;
5. Kelima, Sejarah Agama Hindu yang menekankan kepada sejarah
perkembangan agama dan kebudayaan Hindu di lokal, nasional, dan
internasional.
Karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti adalah:
3. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti terdiri dari: Kitab Suci Weda, Sraddha dan Bhakti, Susila, Acara, dan
Sejarah. Adapun penjelasan dari masing-masing elemen konten ini sebagai
berikut.
a. Weda Sruti
b. Weda Smerti
antargolongan.
A. Capaian Pembelajaran Setiap Fase Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti
Pada akhir Fase A, peserta didik meneladani tokoh yang ada dalam Ramayana dan
Mahabharata. Dan membiasakan berdoa dan bersembahyang dan mengenal ciptaan
Hyang Widhi Wasa. Selain itu, mampu mengenal ajaran tri kaya parisudha dan
perilaku orang suci dalam kehidupan serta mengenal sarana persembahyangan.
Pada akhir Fase B peserta didik mampu mengetahui nilai-nilai dalam kitab
Ramayana dan Purana yang berwawasan kearifan lokal. Selanjutnya mengenal
aspek panca sraddha dengan memahami ajaran Tri Murti sebagai perwujudan
Hyang Widhi Wasa sekaligus menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi sebagai
cadhu śakti. Selain itu pada aspek susila peserta didikmemahamisadripu sebagai
perilaku yang harus dihindari, memahami ajaran subha dan asubha karma. Hal lain
terkait dengan penghormatan terhadap bentuk tempat suci Agama Hindu yang ada
di seluruh Indonesia sebagai bentuk penghayatan nilai-nilai kearifan lokal. Selain itu
juga dapat mengambil keteladanan dari tokoh yang ada dalam sejarah Hindu.
Pada akhir Fase C, peserta didik dapat memahami kitab suci Weda. Selain itu,
mengetahui alam semesta beserta denganisinyaserta huku keadilan tertinggi di alam
semesta. Kemudian, peserta didik memahami ajaran catur guru dan catur asrama
sebagai aspek susila dalam kehidupan. Selain itu, dapat memahami panca yājña
A. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menerimadan
menghayati nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar negara yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Secara khusus, melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengembangkan rasa ingin tahu terhadap nilai-nilai agama Buddha yang
selaras dengan nilai-nilai Pancasila dasar negara sebagai fondasi moral
sehingga dapat memengaruhi cara hidup sebagai individu, anggota
masyarakat yang majemuk, warga negara, dan bagian alam semesta;
2. Memiliki kesadaran untuk mengembangkan pribadi, menjaga moralitas,
meditasi, dan kebijaksanaan selaras dengan nilai-nilai Pancasila dasar negara
dalam kehidupan nyata, sebagai perwujudan keyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan Tiratana, mencintai diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan negaranya;
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
3. Mengembangkan keterampilan belajar inovasi, berpikir kritis, kreatif, dan
mandiri sebagai individu, anggota masyarakat, bagian alam semesta, dan
warga negara yang baik berdasarkan nilai-nilai agama Buddha;
4. Menghormati, menghargai, dan menjaga kemajemukan (kebinekaan) agama
atau kepercayaan dan kearifan lokal, serta gotong-royong dalam peningkatan
kualitas kehidupan manusia sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
B. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Proses pelaksanaan Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti harus didukung
oleh pendidik dan lingkungan sosial yang membudayakan pengembangan
kebijaksanaan dan cinta kasih serta dilakukan melalui tiga tahapan Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti yang terintegrasi yaitu antara mempelajari
teori, mempraktikkan teori, dan memperoleh hasil dari mempraktikkan teori. Tiga
tahapan tersebut merupakan tahapan belajar dharma atau Buddhasasana yang
dalam proses Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dilakukan peserta didik
dengan: (1) belajar dari nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar
negara melalui internalisasi nilai oleh pendidik dan lingkungan dengan menerapkan
pembelajaran nilai dan pembelajaran berpusat pada siswa, melalui teladan, dan
pembiasaan untuk mengamalkan nilai-nilai; (2) praktik nilai-nilai agama Buddha
serta nilai-nilai Pancasila dasar negara dengan menerima dan menghayatinya; dan
(3) mencapai hasil belajar nilai-nilai agama Buddha serta nilai-nilai Pancasila dasar
negara yaitu menjadi Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia dan berkebinekaan
global dengan memiliki empat pengembangan holistik mencakup pengembangan
fisik, pengembangan moral atau sosial,
Pengembangan moral atau sosial adalah perilaku baik yang dikembangkan dalam
keterhubungan peserta didik dengan lingkungan sosial yang berbeda, negara dan
bangsa yang majemuk, dan makhluk lain. Pengembangan moral dan sosial
merupakan perilaku yang berlandaskan ajaran moralitas dan disiplin yang
tercermin melalui ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, dan
kebijaksanaan sebagai bentuk keterampilan hidup di lingkungan sosial.
Nilai-nilai agama Buddha menjadi fondasi peserta didik untuk memiliki empat
pengembangan, sehingga menjadiv peserta didik yang berakhlak mulia dan
berkebinekaan global. Secara operasional, proses dan tahapan Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti untuk membentuk peserta didik menjadi Pelajar
Pancasila dicapai melalui tiga elemen berikut.
tinggalnya.
Ritual Pada akhir fase A, peserta didik menerima keragaman identitas dan
simbol-simbol keagamaan agama Buddha serta agama dan
kepercayaan lain di lingkungan rumah dan sekolahnya; menyadari
bahwa ia merupakan bagian dari suatu kelompok dengan anggota
yang beragam identitas agama dan kepercayaannya di lingkungan
rumah dan sekolahnya; menghargai keragaman simbol keagamaan di
lingkungan rumah dan sekolahnya dengan melakukan kegiatan
pengamatan atau
kunjungan.
Etika Pada akhir fase A, peserta didik menerima dan menjalankan
nilai-nilai kediaman luhur dan Pancasila dasar negara
Pada akhir Fase B, peserta didik mengenal informasi dan mengolah dengan cinta
kasih identitas Buddha Gotama sebagai dasar keyakinan terhadap agama
Buddha, serta memilikiketerbukaan untuk menghargai perbedaan identitas dan
budaya orang lain di lingkungan tempat tinggalnya; meneladan sifat-sifat
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Pangeran Siddharta dalam menghargai
kesepakatan.
Ritual Pada akhir fase C, peserta didik menyusun rencana dan menghargai
keragaman cara dan peralatan puja dari berbagai aliran atau tradisi
agama Buddha dengan dilandasi keyakinan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Tiratana; dan menunjukkan sikap bersatu dalam
perbedaan dengan berperan serta melakukan dialog antaraliran atau
antartradisi agama Buddha serta antar agama dan kepercayaan lain;
menghormati pelaksanaan ibadah umat dari berbagai aliran atau
tradisi agama Buddha, serta umat dari agama dan kepercayaan lain;
dan menunjukkan sikap bersatu dalam perbedaan dengan berperan
serta mendukung kegiatan puja dari berbagai aliran atau tradisi
Ajaran agama merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan
harus dapat memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan. Sesuai dengan tujuan
pendidikan di atas, pendidikan agama Khonghucu sangat berperan membentuk
pribadi-pribadi yang luhur dan terbina. Diri yang terbina akan berpengaruh pada
keberesan rumah tangga. Jika ada keberesan dalam setiap rumah tanggamakaakan
tercapai keteraturan dalam Negara. Jika setiap negara teratur maka akan dapat
dicapai damai didunia. Tersurat di dalam kitab Daxue bab utama pasa 4 dan 5:
“Orang jaman dahulu yang hendak menggemilangkan Kebajikan Yang Bercahaya itu
pada tiap umat di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk
mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk
membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina
dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya, ia lebih
dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu
mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia meneliti
hakekat tiap perkara dan “Dengan
(2) siapa saja adakah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas,
dan (3) mencari tahu, bukan diberi tahu. Secara mendetail dijelaskan sebagai berikut:
Siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas,
Kongzi bersabda, “Tiap kali jalan bertiga, niscaya ada yang dapat kujadikan guru;
Kupilih yang baik, Ku ikuti dan yang tidak baik Ku perbaiki.” (Lunyu. VII: 22),
“Di dalam kesusilaan (Li) ku dengar bagaimana mengambil seseorang sebagai
suritauladan, tidak kudengar bagaimana berupaya agar diambil sebagai teladan. Di
dalam kesusilaan kudengar bagaimana orang datang untuk belajar, tidak
kudengar bagaimana orang pergi untuk mendidik.”
“Biar ada makanan lezat, bila tidak dimakan, orang tidak tahu bagaimana
rasanya; biar ada Jalan Suci yang Agung, bila tidak belajar, orang tidak tahu
bagaimana kebaikannya. Maka belajar menjadikan orang tahu kekurangan
dirinya, dan mengajar menjadikan orang tahu kesulitannya. Dengan mengetahui
kekurangan dirinya, orang dipacu mawas diri; dan dengan mengetahui
kesulitannya, orang dipacu menguatkan diri (Zi Qiang). Maka dikatakan,
“Mengajar dan belajar itu saling mendukung. “Nabi Yue bersabda, “Mengajar itu
setengah belajar.” (Shu Jing IV. VIII. C. 5) Ini kiranya memaksudkan hal itu.” (Li
Ji. XVI: 3)
(2) Mencari tahu, bukan diberi tahu; Kongzi bersabda, “Jika diberi tahu satu sudut
tetapi tidak mau mencari ketiga sudut lainnya, aku tidak mau memberi tahu lebih
lanjut.”, “Kalau di dalam membimbing belajar orang hanya mencatat pertanyaan, itu
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
belum memenuhi syarat sebagai guru orang. Tidak haruskah guru mendengar
pertanyaan?Ya,tetapibila murid tidak mampu bertanya, guru wajib memberi uraian
penjelasan, setelah demikian, sekalipun dihentikan, itu masih boleh.”
“Kini, orang di dalam mengajar, (guru) bergumam membaca tablet (buku bilah dari
bambu) yang diletakkan di hadapannya, setelah selesai lalu banyak-banyak memberi
pertanyaan. Mereka hanya bicara tentang berapa banyak pelajaran yang telah
dimajukan dantidakdiperhatikan apa yang telah dapat dihayati; ia menyuruh orang
dengan tidak melalui cara yang tulus, dan mengajar orang dengan tidak sepenuh
kemampuannya. Cara memberi pelajaran yang demikian ini bertentangan dengan
kebenaran dan yang belajar patah semangat. Dengan cara itu, pelajar akan putus asa
dan membenci gurunya; mereka dipahitkan oleh kesukaran dan tidak mengerti apa
manfaatnya. Biarpun mereka nampak tamat tugas-tugasnya, tetapi dengan cepat
akan meninggalkannya. Kegagalan pendidikan, bukankah karena hal itu?” (Li Ji.
XVI: 10)
1. Membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tian Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan
kerukunan hubungan inter dan antara umat beragama” dalam kehiduapn pribadi,
keluarga, masyrakat, berbangsa dan bernegara serta kehidupan masyarakat
dunia.
2. Membentukmanusiaberbudiluhur(Junzi)yangmampu mengembangkan Kebajikan
Watak Sejatinya, mengasihi sesama dan berhenti pada Puncak Kebaikan.
Menumbuhkan sifat-sifat baik peserta didik dan menolongnya dari kekhilafan.
3. Memastikan peserta didik teguh dalam usahamenumbuhkembangkan iman
melalui pemahaman, penghayatan, pengamalan, tentang Watak Sejatinya (Xing)
sehingga dapat bertahan pada kodrat suci yang difirmankan Tuhan.
4. Mengembangkan pemahaman mewujudkan manusia yang sadar tugas dan
tanggung jawabnya baik secara vertikal kepadaTian, maupun secara horizontal
kepada sesama manusia dan alam semesta.
3. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Elemen Deskripsi
Sejarah Suci Mengkaji secara kritis dan komprehensif tentang rentan waktu
perjalanan sejarah Agama Khonghucu, mengenal hikayat tokoh-
tokoh teladan dalamagamaKhonghucu yaitu Nabi Kongzi dan
Murid-muridnya, Para Raja Suci (Shen Ming) sebagai panutan
untuk dapat dijadikan teladan dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai refleksi dan pengetahuan
keteladanan tentang sejarah perilaku Cinta Kasih, Kebenaran,
Kesusilaan,
Elemen Deskripsi
Kitab Suci Mengkaji karakteristik dan makna yang terkandung dalam Kitab
Suci agama Khonghucu yang terdiri dari Kitab Yang Pokok
yaitu Kitab Sishu dan Kitab Yang Mendasari yaitu kitab
Wujing sebagai fondasi dasar dalam perilaku Junzi.
Pada akhir Fase A, pelajar mengenali bahwa ilmu pendidikan agama Khonghucu
digunakan untuk Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
sehingga memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, serta
memiliki kemampuan untuk menjaga diri sendiri. Dalam elemen Sejarah Suci,
peserta didik menceritakan riwayat dan keluarga Nabi Kongzi, menceritakan
keteladan Nabi Kongzi semasa kecil (rajin belajar, sikap hormat kepada Tian).
Menceritakan kisah dan keteladanan Min Sun, mengemukakan nilai-nilai
berkaitan dengan keteladanan NabiKongzi,mengetahui kisah keteladanan sifat
solidaritas sesama sahabat dari tokoh agama Khonghucu yakni Guan Yu, dan
memahami makna keteladanan sifat suka menolong dari tokoh agama Khonghucu
yakni Sima Kuang. Pada elemen Kitab Suci, Peserta Didik mengenal ayat-ayat
suci yang terdapat dalam kitab Bakti, Sishu dan Wujing yang berkaitan dengan
Kisah Anak Berbakti dan mengenal ayat-ayat suci yang terdapat dalam kitab Sishu
dan Wujing yang berkaitan denganketeladananNabi Kongzi dan semangat belajar.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Dalam elemen Keimanan, Peserta didik mengenal konsep Tian dalam agama
Khonghucu, memahami bahwa manusia diciptakan Tian melalui kedua orang tua.
mengetahui bahwa Nabi Kongzi adalah manusia pilihan Tian dan menyakini
tanda-tanda gaib (Gan Sheng) menjelang kelahirannya, meyakini Kuasa Tian
sebagai Pencipta, meyakini Nabi Kongzi mengemban tugas sebagai Genta Rohani
Tuhan (Tian Zi Mu Duo) untuk menyadarkan umat manusia dengan prinsip Cinta
Kasih, Kebenaran, Kesusilaan, Kebijaksanaan dan Dapat dipercaya, meyakini Para
leluhur sebagai representasi dari Tian untuk kita melanjutkan dan menjaga
cita-cita mulia mereka. Pada elemen Tata Ibadah, peserta didik menjelaskan sikap
dalam berdoa (sikap Ba De) serta makna sembahyangdan berdoa, menyebutkan
sembahyang dan berdoa kepadaTuhan,dan Nabi Kongzi, mempraktekkan doa
sederhana dan bersembahyang kepada Tian, Nabi Kongzi, dan Leluhur,
mengetahui fungsi dan macam-macam dupa (xiang), menyebutkan perlengkapan
sembahyang di altar leluhur, dan mempraktikkan hormat dengan Bai (merangkap
tangan), Ju Gong (membungkukkan badan), Gui (hormat dengan berlutut)
sesuai dengan tingkatan dan keperluannya. Dan pada elemen Perilaku Junzi,
peserta didik membiasakan berdoa pagi, sore, sebelum makan, dan menjelang
tidur, menghormati orang tua sebagai wujud hormat kepada Tian, bersikap bakti
sebagai wujud terima kasih kepada orang tua, membiasakan bersyukur dan
berterima kasih terhadap pemberian yang diterima, membantu pekerjaan di
rumah sebagai wujud rasa bakti dan rasa terima kasih kepada orang tua, merawat
tubuh dan memanfaatkan ciptaan Tian di lingkungan rumah/ sekolah,
membiasakan bergaul dengan semua teman yang berbeda agama, suku di
lingkungan sekolah, bertutur kata santundanjujur serta peduli kepada orang tua,
guru, saudara, dan teman, menunjukkan sikap mau mengalah (bagi yang lebih
tua) dan membantu kepada saudara yang lebih tua,bersikapbaktikepada kakek &
nenek sebagai wujud terima kasih kepada keluarga, bersikap hormat paman dan
bibi sebagai keluarga ayah dan ibu serta saudara sepupu, dan memiliki tanggung
jawab terhadap kebutuhan diri sendiri, dan membiasakan bersikap saling
menghormati antar teman yang berbeda agama, suku dan antar golongan.
mendasari (Wujing), dan memilih salah satu ayat dalamkitabSishu yang berkaitan
dengan Ba De. Dalam elemen Keimanan, peserta didik meyakini makna
ritual persembahyangan sebagai cara untuk
memuliakan Tuhan, Nabi Kongzi, Para Leluhur, meyakini tanda-tanda khusus
menjelang wafat Nabi Kongzi, menyebutkan poin-poin delapan keimanan (Ba
Cheng Zhen Gui), memahami cita-cita mulia Nabi Kongzi, meneladani semangat
belajar Nabi Kongzi, menelusuri pengembaraan Nabi Kongzi, dan meyakini
bahwa Nabi Kongzi adalah utusan Tian (Genta Rohani Tian/Mu Duo Tian).
Pada elemen Tata Ibadah, peserta didik menyusun peralatan dan perlengkapan
sembahyang di altar leluhur, mengenal perlengkapan yang ada pada
altar leluhur, mempraktikan cara menancapkan dupa dalam
bersembahyang kepada Tian, Nabi, dan leluhur, menunjukan sikap tangan Bao
Xin Ba De, mengikuti kebaktian di Litang/ Miao/ Kelenteng, dan menjelaskan
urutan pelaksanaan kebaktian di Litang. Dan pada elemen Perilaku Junzi, peserta
didik meneladani perilaku kebajikan luhur Nabi Kongzi, meneladani perilaku
luhur murid-murid Nabi Kongzi,membiasakan diri sikap menghargai waktu,
menunjukkan sikap lembut dan penuh perhitungan, menunjukan sikap saling
mengasihi sesama manusia sesuai prinsip yang diajarkan Nabi Kongzi bahwa
Semua Manusia di Dunia adalah Saudara, menunjukkan perilaku sesuai dengan
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Delapan Kebajikan (Ba De), menunjukkan sikap mudah bergaul dan berkawan
dengan para sahabat yang membawa faedah yang berada di
lingkungan sekolah, tetangga dan lainnya tanpa memandang suku, ras, agama
dan golongan, dan menunjukkan semangat introspeksidan mau segera mengakui
kesalahan serta memperbaiki diri.
Sejarah Suci Peserta didik meyakini Wahyu Tian yang diterima oleh para
Nabi dan raja suci, menceritakan kisah nabi purba dan raja
suci penerima wahyu Tian dan karya-karya yang
ditemukannya, menjelaskan sejarah perkembangan agama
Khonghucu di Indonesia sejak lahirnya Tionghoa Hwe
Koan sebagai organisasi/kelembagaan Khonghucu di
Indonesia sampai dengan sejarah perkembangan organisasi
MATAKIN di Indonesia, mengenal tokoh-tokoh agama
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Khonghucu: Dong Zhong Shu serta sumbangsih
pemikirannya, dan menjelaskan sejarah dan makna Salam
Kebajikan Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De.
Kitab Suci Peserta didik menemukan ayat-ayat dalam kitab Sishu yang
menjelaskan Nabi sebagai Mu Duo Tian, menerapkan ayat
‘di empat penjuru lautan semua saudara’ dalam pergaulan
dengan teman lintas agama dan suku, menemukan ayat suci
dalam kitab Sishu dan Wujing yang berkaitan dengan rasa
cinta tanah air, dan menjelaskan ayat suci tentang Si Wu
(Empat Pantangan).
Keimanan Peserta didik meyakini bahwa sembahyang adalah pokok
dari agama, meyakini keimanan dalam agama Khonghucu
baik dari arti iman berdasarkan karakter huruf maupun
pengakuan iman yang pokok umat Khonghucu (Cheng Xin
Zhi Zhi), meyakini Hukum Yin Yang sebagai dasar hukum
alam semesta, menjelaskan konsep Tiga Dasar Kenyataan
(San Cai) Tian, Di, Ren, meyakini sifat-sifat Tian yang
Yuan, Heng, Li, Zhen, meyakini Salam Kebajikan Wei De
Dong Tian dan Xian You Yi De sebagai salam yang
diperkenankan Tuhan, dan meyakini dengan
bersembahyang maka akan mendapatkan berkah dari Tuhan
dan Para Leluhur
Tata Ibadah Tian dan Leluhur (Qing Ming, hari persaudaraan, Xin
Chun/tahun baru Yinli, Jing Tian Gong, Duan Yang,
Dongzhi, Zhong Qiu. mengidentifikasi berbagai
perlengkapan sembahyang di altar Nabi Kongzi, menyusun
perlengkapan (piranti) pada altar Nabi Kongzi pada saat
kebaktian di Litang/Miao, melakukan sembahyang
memuliakan Para Shen Ming di Miao/Kelenteng,
mempraktekan cara membersihkan peralatan sembahyang
dengan baik dan benar, menjelaskan waktu
persembahyangan sesuai dengan peredaran musim, dan
menjelaskan Makna Hari Wafat Nabi Kongzi
Perilaku Junzi Peserta didik menunjukkan sikap mencintai sesama manusia
dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan, menunjukkan pribadi
yang luhur yang cinta tanah air sesuai prinsip dimana kita
hidup di situ kita wajib mengabdi, menunjukan sikap
kompak dan saling mendukung tanpa memandang latar
belakang agama, suku, golongan sesuai prinsip ‘Apabila diri
sendiri ingin maju maka bantulah orang lain untuk maju’,
menunjukkan sikap mencintai sesama, menunjukkan sikap
hidup tepa salira dan harmonis sebagai cara menempuh jalan
suci di dunia, menunjukkancara praktik belajar dengan
berdiskusi dan menghargai pendapat orang lain sesuai
prinsip pengajaran yang dilakukan oleh Nabi Kongzi dengan
murid-muridnya, menunjukkan sikap
semangatbelajartidakmerasa jemu dan mengajar tidak
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
merasa lelah, melakukan kegiatan atau membuat karya
terkait dengan kebersihan lingkungan, pelestarian alam
dengan teman yang berbeda agama, kunjungan ketempat
ibadah agama lain sebagai wujud syukur dan bakti kepada
San Cai, dan mempraktekkan salah satu prinsip Si Wu dari
Wu Lun dalam keseharian.
Negara Indonesia memiliki dasar negara dan landasan ideologi, yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia. Sila pertama
yang menjiwaidan meliputi sila-sila dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa. Perwujudan sila pertama itu di antaranya adalah Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa selanjutnya ditulis Kepercayaan. Kepercayaan itu
merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional yang meyakini nilai-nilai
budaya yang lahir dan rujukan pembentukan karakter bangsa Indonesia.
Elemen Deskripsi
Sejarah Pada elemen ini, peserta didik peserta didik dapat
menguraikan catatan perkembangan sejarah
Kepercayaan terhadap Tuhan YME, serta
mengambil nilai kebijaksanaan dan tauladan dari
Esa
Diakhir fase ini, peserta didik mampu menunjukkan fakta dan contoh konkret
terkait fenomena dan kejadian tampak mata berdasarkan pengalamannya sehari-
hari melaksanakan sikap budi pekerti luhur, rasa bersyukur kepada Tuhan, serta
nilai-nilai kebaikan yang dibawa dari rumah yang diaplikasikan di lingkungan
sekolah. Peserta didik juga mampu menunjukkan sikap budi pekerti luhur dalam
lingkungan keluarga dan sekolah.
Diakhir fase ini, peserta didik mampu menjelaskan dengan bernalar kritis
sederhana hubungan fakta dan konsep terkait fenomena dan kejadian tampak mata
berdasarkan pengalamannya sehari-hari melaksanakan sikap budi pekerti luhur, rasa
bersyukur kepada Tuhan, serta nilai-nilai kebaikan yang dibawa dari rumah yang
diaplikasikan di lingkungansekolah.Peserta didik juga mampu menunjukkan sikap
budi pekerti luhur dalam lingkungan keluarga dan sekolah serta memahami
perbedaan dirinya dan orang lain dengan melakukan dialog antar Agama dan
Kepercayaan.
Diakhir fase ini, peserta didik mampu mengunakan nalar kritis terkait fenomena dan
kejadian tampak mata berupa fakta konkret dan konsep sederhana dalam
mengidentifikasi keteladanan ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
baik ditingkat keluarga, tokoh, dan lingkungan sekitarnya sehingga peserta didik
dapat menyimpulkan perbuatan budi pekerti luhur baik di lingkungan keluarga,
teman, guru, serta sekolah bahkan dengan bangsa dan negaranya. Peserta didik juga
mampu menunjukkan sikap budi pekerti luhur dalam lingkungan keluarga, sekolah,
dan lingkungan sekitarnya bahkan dengan bangsa dan negaranya serta memahami
perbedaan pendapat dengan cara melakukan dialog antar Agama dan Kepercayaan.
1.
memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis
(pemahaman matematis dan kecakapan prosedural),
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis),
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematis,menyelesaikanmodel atau menafsirkan solusi
yang diperoleh (pemecahan masalah matematis).
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke
dalam simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi
matematis),
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang
kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh,
ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi matematis).
D. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka
sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung
bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung
bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat
urutan, dan operasi
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non-
formal dalam bentuk simbol gambar sampai dengan
aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili
bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan
proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang
besaran- besaran pengukuran, cara mengukur besaran
tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema
terkait besaran tertentu dalam subelemen pengukuran
besaran geometris dan non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai
bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian
Euclides maupun Non-Euclides serta ciri- cirinya dalam
subelemen geometri datar dan geometri ruang.
Elemen Deskripsi
Penalaran Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola
dan hubungan dalam menganalisis situasi untuk
Pembuktian menyusun serta menyelidiki praduga. Pembuktian
Matematis matematis terkait proses membuktikan kebenaran
suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
Pemecahan Pemecahan masalah matematis terkait dengan proses
Masalah penyelesaian masalah matematis atau masalah sehari- hari
Matematis dengan cara menerapkan dan mengadaptasi berbagai
strategi yang efektif. Proses ini juga mencakup konstruksi
dan rekonstruksi pemahaman matematika melalui
pemecahan masalah.
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan alur
pemahaman materi pembelajaran matematika melalui
cara mengomunikasikan pemikiran matematis
menggunakan bahasa matematis yang tepat.
Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun ruang,
serta dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat
menentukan posisi benda terhadap benda lain.
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar dan
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun
datar dengan satu cara atau lebih jika memungkinkan.
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis
dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar,
piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).
23 4
danantar-pecahandenganpenyebutyangsama
(misalnya,2 , 4 , 7).Merekadapatmengenalipecahan
88 8
1.000.000. Merekadapatmelakukanoperasiaritmetikapada
Peserta didik dapat menentukan keliling dan luas beberapa bentuk bangun
datar dan gabungannya. Mereka dapat mengonstruksi dan mengurai beberapa
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
bangun ruang dan gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial. Mereka
dapat membandingkan karakteristik antar bangun datar dan antar bangun
ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada peta yang menggunakan sistem
berpetak.
Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang dominan digunakan secara global
dalam aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum,
pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi. Mempelajari bahasa
Inggris memberikan peserta didik kesempatan untuk berkomunikasi dengan warga
dunia dari latar belakang budaya yang berbeda. Dengan menguasai bahasa Inggris,
maka peserta didik akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi
dengan menggunakan berbagai teks. Dari interaksi tersebut, mereka
memperoleh pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan perilaku
manusia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia yang beraneka
ragam.
mencerminkan spesifikasi yang dapat dilihat dari kemampuan peserta didik untuk:
Komunikasi akan terjadi pada tingkat teks, bukan hanya sekadar kalimat.
Mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
(SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) dapat diselenggarakan sebagai mata pelajaran pilihan bagi satuan
pendidikan yang memiliki kesiapan sumber daya. Satuan pendidikan yang belum
siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain
dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah,
relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua.
Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya
narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus
(pesan singkat, iklan), dan teks otentik. Beragam teksini
disajikanbukanhanyadalambentuk teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan
(monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang
mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks yang
dibuat untuk tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang
diproduksi dalam kertas maupun layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi
peserta didik agar terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi),
sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi
informasi digital.
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi
di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang
sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks
yang dibacanya dan kemudian mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam
bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta
didik dengan jenis teks yang baru diketahuiolehpesertadidik. Guru dapat
membantu mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut,
sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut,
baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan
kondisi yang sering dialami oleh peserta didik baik di dalamkonteks sekolah,
maupun konteks di rumah agar peserta didik memiliki kesempatan untuk
mempelajari dan mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan nyata.
3. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949,
1990), yakni bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah
perilaku peserta didik (yang asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
menggunakan bahasa Inggris pada enam keterampilan berbahasa dalam
berbagai jenis teks.
4. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan berbahasa
peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa.
Pembelajaran bahasa Inggris umum
Elemen Deskripsi
Inggris lisan dan penguatan kemampuan berbahasa tulisan. Pada pembelajaran bahasa
Inggris umum di Fase E dan F (SMA/MA/Program PaketC),pembelajaranPada
pembelajaran bahasa Inggris umum di Fase A difokuskan pada pengenalan
bahasa Inggris dan kemampuan berbahasa Inggris lisan.
By the end of Phase A, students use basic English to interact in social and
classroom situations such as introducing themselves, sharing personal
information, greeting and bidding farewell. They respond to simple
instructions (with support from visual cues) with action-related language or
answer to short, simple questions with simple words, phrases or sentences.
They identify key points of information in visually supported oral
presentations containing familiar vocabulary. They use visual texts to help
them communicate.
Elemen Membaca – Memirsa
Pada akhir Fase A, peserta didik merespon secara lisan terhadap teks
pendek sederhana dan familiar, berbentuk teks tulis yang dibacakan oleh
guru. Peserta didik menunjukkan pemahaman teks yang dibacakan atau
gambar/ilustrasi yang diperlihatkan padanya, menggunakan komunikasi
non-verbal.
Pada akhir Fase B, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam
lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, namun masih dapat diprediksi (rutin)
menggunakan kalimat dengan
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang
kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi
kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam
konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak,
membaca dan memirsa, menulis, berbicara dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan, berbasis genre yang
terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur
pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan
bahasa untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan (explaining, building
the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-
model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan
berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Glosarium Instruksi : perintah atau arahan (untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas)
Infografis : informasi yang disajikan dalam bentuk teks yang dipadukan dengan elemen
visual seperti grafik, gambar, ilustrasi, atau tipografi.
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Profil Pelajar ● Bernalar kritis : Mengajukan pertanyaan untuk membandingkan berbagai informasi dan
Pancasila
Glosarium Mengklarifikasi : menjernihkan, menjelaskan, dan mengembalikan sesuatu kepada yang se
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.3 Pelajar dapat menanggapi lawan bicaranya dengan aktif dan relevan dengan menggun
bicara
Profil Pelajar ● Akhlak kepada manusia : Memandang sesuatu dari perspektif orang lain, meletakkan
Pancasila tepat, melakukan kebaikan kepada orang lain, dan mengidentifikasi kebaikankebaikan s
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.4Pelajar dapat mengamati informasi dari berbagai sumber (buku dan internet) terkait
informasi pada beberapa kalimat yang berhubungan dengan teks tersebut dengan men
Profil Pelajar ● Berpikir kritis : Mengidentifikasi proses penalaran untuk menyelesaikan masalah dan p
Pancasila
Glosarium Pemantik : umpan, pemicu
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Profil Pelajar ● Berpikir kritis : Mengidentifikasi dan mengaplikasi penalaran dan pemikiran strategis d
Pancasila
Glosarium Rambu : tanda atau petunjuk; rambu-rambu lalu lintas
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.6Pelajar dapat mengemukakan makna ide pokok dalam teks audiovisual dan teks aural (
Profil Pelajar ● Kreatif : Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa gaga
Pancasila perasaannya.
Glosarium Ide pokok : gagasan utama yang menjadi landasan sebuah paragraf.
Profil Pelajar ● Kreatif : Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa gaga
Pancasila perasaannya.
Glosarium Tokoh : pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.8 Pelajar dapat membuat peta pikiran mengenai hubungan sebab akibat sederhana pada t
Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain
Glosarium Informasional : merinci pada atribut atau keuntungan dari pemakaian sebuah produk baran
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.9Pelajar dapat membuat testimoni sederhana berdasarkan pesan moral dan tujuan penuli
Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain
Glosarium Testimoni : pernyataan tertulis atau ucapan seseorang yang memuji keutamaan suatu produ
Pesan moral :pesan yang berisikan wejangan lisan maupun tulisan, tentang bagaimana ses
Profil Pelajar ● Bergotong royong : Menyimak dan memahami secara akurat apa yang diucapkan (ung
Pancasila serta menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media kepada orang lain
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.11Pelajar dapat mempresentasikan ide dengan santun, volume dan gestur yang sesuai ko
yang jelas agar mudah dipahami oleh orang lain.
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.12Pelajar dapat mengamati contoh puisi sesuai minatnya masing – masing dan mengena
Perkiraan Jumlah 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Jam
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : mengamati, puisi, menulis indah
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : mengenal dasar – dasar menulis indah, misalnya puisi
Penjelasan Singkat ● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk mengidentifikasi
melalui puisi kemudian mengamati contoh puisi untuk lebih mengenal dasar – dasar ke
Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain.
Glosarium Menulis Indah : gaya, kemasan, cara dan metode kita menguraikan suatu topik, opini dan i
menyenangkan untuk dibaca.
Puisi : karya sastra seseorang dalam menyampaikan pesan melalui diksi dan pola tertulis.
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.13* Pelajar dapat menulis kalimat yang lebih kompleks (majemuk setara atau b
pengamatannya sesuai topik menjaga keselamatan diri di tempat umum
Profil Pelajar ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan pikiran dan/atau p
Pancasila tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain.
Glosarium Kalimat majemuk setara : pengabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedud
Kalimat majemuk bertingkat : gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang mana ke
anak kalimat
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.14Pelajar dapat menulis kalimat dalam teks eksposisi yang lebih panjang serta mengur
disertai alasan yang tepat.
Profil Pelajar ● Bergotong royong : Memberi dan menerima hal yang dianggap penting dan berhar
Pancasila dikenal maupun tidak dikenal.
Glosarium Teks Eksposisi: karangan yang mengandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang dis
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 3.15*Pelajar dapat merevisi atau menyunting tulisannya dalam teks eksposisi dengan bim
tanda baca.
Profil Pelajar ● Mandiri : Menggambarkan kekuatan diri, tantangan yang dihadapi, dan pengaruh ku
Pancasila untuk mengidentifikasi keahlian yang ingin dikembangkan dengan bimbingan dari oran
Capaian Pembelajaran Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar
(CP) sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan
pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi. Pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata
baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang
beragam. Pelajar mampu membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.1Pelajar dapat membuat infografis sederhana untuk menjelaskan instruksi
yang lebih kompleks, misalnya terkait tugas Pelajar di rumah.
Perkiraan Jumlah Jam 5 Jam Pelajaran (5 x 35 menit)
Kata/Frasa Kunci, ● Kata/Frasa kunci : infografis sederhana, instruksi kompleks
Topik/Konten Inti, ● Topik/Konten Inti : Membuat infografis sederhana untuk menjelaskan
Penjelasan Singkat instruksi yang lebih kompleks
● Penjelasan singkat : Fokus pembelajaran adalah Pelajar belajar untuk
menyajikan pemahamannya terkait suatu instruksi yang lebih kompleks
ke dalam bentuk yang kreatif dan menarik yaitu infografis. Topik yang
disajikan adalah terkait tugas atau peran Pelajar di rumah sebagai anak /
anggota keluarga.
Profil Pelajar Pancasila ● Kreatif : Menghasilkan karya dan tindakan untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya, mengapresiasi serta mengkritik karya dan
tindakan yang dihasilkan diri dan orang lain.
Profil Pelajar ● Kreatif : Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari
Pancasila beberapa gagasan yang berbeda sebagai ekspresi pikiran dan/atau
perasaannya.
Glosarium ● Kartu kata : kertas tebal yang tertulis unsur bahasa yang mempunyai gambar
sesuai dengan unsur bahasa tersebut.
● Kamus saku : Kamus yang berisi kosakata dalam jumlah yang terbatas dan
dicetak dengan ukuran (format) kecil sehingga mudah dibawa ke mana-mana
(misalnya ditaruh di dalam saku).
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.4Pelajar dapat membaca teks dengan fasih dan membedakan ide pokok dan ide penduku
Glosarium Fasih : lancar, bersih, dan baik lafalnya (tentang berbahasa, bercakap-cakap, mengaji, dan
Ide pokok : adalah gagasan utama yang menjadi landasan sebuah paragraf
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.5Pelajar dapat mengamati sebuah artikel dari media cetak atau media elektronik dan m
sesuai dengan jenjangnya
Glosarium Artikel : karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar
Profil Pelajar ● Bergotong royong : Berespon secara memadai terhadap karakteristik fisik dan non-fisik
Pancasila
Glosarium Formal : resmi
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.7Pelajar menghubungkan sebab - akibat sederhana pada teks naratif dan informa
berdasarkan hubungan tersebut
Profil Pelajar ● Bernalar kritis : Mengidentifikasi dan mengaplikasi penalaran dan pemikiran strategis d
Pancasila
Glosarium Alur : rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jala
penyelesaian
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.8Pelajar menjelaskan permasalahan / konfliks yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks
Profil Pelajar ● Akhlak kepada manusia : Memandang sesuatu dari perspektif orang lain, meletakkan
Pancasila tepat, melakukan kebaikan kepada orang lain, dan mengidentifikasi kebaikankebaikan s
Glosarium Konfliks : suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaia
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pem
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.10Pelajar dapat mengemukakan pendapat terkait topik diskusi, mematuhi etika berdisku
Profil Pelajar ● Gotong royong : kerja sama - Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan
Pancasila ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok
Glosarium Etika :ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban mora
Capaian Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
Pembelajaran (CP) hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyamp
penokohan dan pesan dari teks narasi. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan d
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan be
membaca dengan fasih.
Tujuan Pembelajaran 4.11Pelajar dapat menanggapi lawan bicaranya dengan aktif dan relevan
Profil Pelajar ● Gotong royong : kerja sama - Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan
Pancasila ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok
Profil Pelajar ● Mandiri : Melakukan refleksi terhadap kekuatan, kelemahan, dan prestasi
Pancasila dirinya, serta mengidentifikasi faktor - faktor yang dapat membantunya
dalam mengembangkan diri dan mengatasi kekurangannya berdasarkan
umpan balik dari guru.
Glosarium Teks Narasi : karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa kejadian yang
disusun dengan urutan waktu
Profil Pelajar ● Mandiri : Melakukan refleksi terhadap kekuatan, kelemahan, dan prestasi
Pancasila dirinya, serta mengidentifikasi faktor - faktor yang dapat membantunya
dalam mengembangkan diri dan mengatasi kekurangannya berdasarkan
umpan balik dari guru.
TUJUAN PEMBELAJARAN KUNCI (yang direkomendasikan untuk dibuat perangkatnya) pada Fase B
adalah tujuan pembelajaran bertanda * yaitu :3.13. 3.15, 4.9, 4.12
B. Rencana Pembelajaran
Silabus SD No…………. disusun dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran,
materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Pendampingan
Guru merupakan garda terdepan dalam implementasi kurikulum. Sebagai orang yang
akan melaksanakan kurikulum di kelas. Sehingga ada ungkapan bahwa “Sebaik apapun
kurikulumnya, itu semua tergantung kualitas gurunya.”
Pada program sekolah penggerak, Guru dan kepala mendapatkan pelatihan secara
terstruktur. Kemudian mereka diwajibkan untuk menyampaikan lagi ke guru-guru lain yang ada
di sekolahnya dalam bentuk In house training (IHT). Sehingga di satu sekolah, semua guru telah
memiliki pemahaman yang sama tentang kurikulum merdeka. Akhirnya mereka semua memiliki
tanggung jawab menerapkan kurikulum merdeka.
Dalam kontek SD No………, penyiapan guru dan kepala Sekolah menjadi sangat
penting agar implementasi kurikulum merdeka atau kurikulum Mandiri Berubah bisa
berhasil.Hal yang paling penting dan belajar dari kurikulum 2013 serta bisa menjadi kunci
keberhasilan implementasi kurikulum merdeka adalah pola pelatihan. Selama ini guru yang
dilatih duluan Guru kelas I dan guru kelas IV , TPK dankepala Sekolah. Hanya sebagian guru
yang mendapatkan pelatihan. Dan sistem pelatihan dilaksanakan 2 kali dengan durasi tertentu.
Ada pemikiran yang bisa dipertimbangkan dalam pola pelatihan, yaitu: Kepala memprogramkan
pelatihan/whorkshop, agar siap mengelola implementasi kurikulum merdeka, Semua guru di SD
No…………..mendapatkan pelatihan kurikulum merdeka tanpa terkecuali, agar mereka dapat
saling menolong dan berdiskusi ketika menghadapi kendala.Penyegaran dilaksanakan secara
terprogram, minimal setiap semester, agar terkontrol perkembangan implementasi di SD No.
……….. dan menghindari perbedaan antara teori dengan praktik di Sekolah.
Pada abad 21 ini, data menjadi hal yang sangat penting. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi menjadikan data bisa disimpan di awan (cloud) dan dapat diakses
Kalender Pendidikan 2022/2023 17
secara real-time. Terkait implementasi kurikulum merdeka, Data tersebut terbagi dua yaitu
SD No. ………… memiliki diversifikasi yang banyak sehingga perlu intervensi yang
beragam juga. Terkait implementasi kurikulum merdeka, sekolah dapat dikategorikan menjadi
4 yaitu dasar, menengah, tinggi, dan mandiri. Untuk mengantisipasi dan memfasilitasi tipe
dasar, menengah dan tinggi, perlu menyusun hasil pengembangan kerangka dasar kurikulum
yang berbentuk: 1) Kurikulum operasional Satuan Pendidikan(KOSP) 2) Tujuan Pembelajaran
dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) 3) Modul Ajar (MA), 5) Projek penguatan profil pelajar
Pancasila (P5)
2.1 Evaluasi
Tabel : 3.10. Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian tujuan
Keprofesian
Pelatihan-pelatihan Menyesuaika Guru, KS Mandiri, Dinas terkait
n
Bentuk Evaluasi Strategi dalam Waktu SDM yang Keterangan
Evaluasi terlibat
Evaluasi Menggunakan jurnal Per hari Guru, peserta Dari capaian
Pembelajaran harian, dan penilaian didik, orang pembelajaran, angket
dan sikap tua, KS peserta didik
Evaluasi lingkungan
urikulum Mengaktifkan Per bulan Guru, peserta Evaluasi
Operasional Paguyuban Kelas didik, Orang Program dan
Sekolah tua, KS pelaksanaan
Pembelajaran
Assesmen formatif Per unit Guru, peserta Dari capaian
belajar didik,orang pembelajaran, angket
tua murid
2 Semester 1 Tema : Keelokan Budaya Daerah Seni Visual : Wayang Kertas ● Kreatif
Indonesia Bercerita Kreativitas ● Mandiri
● Berkebhinekaan globalB
Bercerita dengan menggunakan wayang
kertas.
Bahasa Indonesia
(12 minggu) Bercerita
PPKn:
Agama :
Adab (Bersyukur)
3 Semester 1 Tema : Perubahan Iklim Global Matematika : ● Bernalar kritis
Pembaca Berita “ Prakiraan Cuaca” ● Kreatif
● Mandiri
Membacakan prakiraan cuaca dari hasil
observasi cuaca.
(8 minggu) Merepresentasikan hasil
pengamatan dalam bentuk grafik
(piktograf/batang).
Bahasa Indonesia:
Berbicara
Menulis
Sains Dasar:
Mengamati
Menyimpulkan
Melaporkan
Agama:
Adab (Jujur)
4-5 Semester 2 Tema: Bhinneka Tunggal Ika ● Kreatif
Menulis Asyik ● Mandiri
Bahasa Indonesia: ● Berkebhinekaan global
Menulis cerita dengan tema persahabatan. Mengintegrasikan empat
keterampilan berbahasa.
(15 minggu)
Agama:
Siswa mempresentasikan proses
penulisan cerita kepada beberapa orang Adab (Berteman)
tua.
http://galeribukukaryaku.tarasalvia.sch.id
6 Semester 1 ● Bernalar kritis
● Kreatif
Tema: Bhinneka Tunggal Ika Olahraga: ● Mandiri
Permainan Kreasiku ● Gotong Royong
Keseimbangan dan kecepatan
Siswa merancang sebuah permainan
(6 minggu) untuk dimainkan bersama adik kelas.
Tema 1 Tema 2
kreatif, berkebhinekaan global, gotong royong bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong
3 Menampilkan cerita rakyat dalam bentuk pertunjukan Membuat poster dan kampanye mengenai dampak sampah
wayang kertas dan drama. plastik bagi lingkungan.
bernalar kritis, kreatif, berkebhinekaan global, gotong bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong
royong
5 Kampanye makanan dan minuman khas daerah pada Memilah sampah makanan di kantin sekolah.
warga sekolah melalui ekshibisi.
kreatif, berkebhinekaan global, gotong royong beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
bernalar kritis, kreatif, berkebhinekaan global, gotong beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, bernalar kritis, gotong royong
LAMPIRAN
Catatan:
Lampiran akan dilengkapi menyusul sesuai kebijakan pemerintah terbaru