OLEH
TAHUN 2023
LEMBAR KESEPAKATAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN II
Sebagai bagian dari prasyarat yang dibutuhkan untuk memenuhi kelulusan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2023 pada Balai Pelatihan Kesehatan
Semarang.
Peserta, Mentor,
Mengetahui
Coach,
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Alloh
SWT atas berkat dan kasih-Nya, penulis sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
Angkatan II Kerjasama BPSDM Kementerian Hukum dan HAM dan Bapelkes Semarang dapat
menuntaskan tugas penyusunan rancangan aksi perubahan dengan judul “Peningkatan Sistem
Pelaporan Atensi Pimpinan dan Informasi Keamanan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu
Nusakambangan” Rancangan ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan
kepemimpinan para pengawas dan kualitas pelayanan publik dalam organisasi.
Rancangan aksi ini didasarkan pada analisis mendalam terhadap kondisi kepemimpinan
pengawas saat ini dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Melalui pendekatan yang sistematis
dan terintegrasi, penulis yakin rancangan ini dapat membantu meningkatkan kinerja pengawas
dan organisasi secara keseluruhan. Melalui proses adopsi lesson learnt dan key success factor
yang diperoleh saat melaksanakan Studi Lapangan kiranya dapat diterapkan dalam pelaksanaan
tugas sehari hari.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi,
dukungan, dan masukan dalam penyusunan rancangan aksi ini khususnya kepada :
1. Bapak Mardi Santoso, Amd.IP, SH, MH Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu
Nusakambangan selaku Mentor yang telah memberikan panduan, bimbingan dan
persetujuan serta mendukung rancangan aksi perubahan ini;
2. Bapak Muhamad Ulin Nuha Amd.IP, SH, MH Kepala Bagian Tata Usaha Lembaga
Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan selaku Mentor yang telah memberikan
panduan, bimbingan dan persetujuan serta mendukung rancangan aksi perubahan ini;
3. Bapak Edi Sukiarto, SKM, M.Si selaku Coach yang telah memberi bimbingan dan arahan
baik yang berkenaan dengan teknis penyusunan rancangan aksi perubahan yang dapat
memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan proyek perubahan ini. Semoga
Alloh SWT membalas Budi baik dan amal ibadah ibu dengan limpahan keberkahan;
4. Para Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian serta tim efektif atas komitmen,
keseriusan dan kerja kerasnya hingga penyusunan rancangan aksi ini dapat terselesaikan
tepat waktu;
ii
5. Rekan-rekan satu perjuangan para ketua tim peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
Angkatan II Kerjasama BPSDM Kementerian Hukum dan HAM dan Bapelkes Semarang
yang telah mendukung dan bekerjasama dengan baik dalam penyelesaian laporan ini;
6. Bapak/Ibu dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami selama pelaksanaan
kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Kerjasama BPSDM Kementerian
Hukum dan HAM dan Bapelkes Semarang.
Saya berharap rancangan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi dan
masyarakat yang dilayani. Selanjutnya mohon doa dan dukungan dari semua pihak dalam
melanjutkan pelaksanaan rancangan aksi perubahan ini serta dalam pengembangannya, sehingga
dapat memberikan manfaat bagi institusi dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas
Penulis,
Sabar Supriyanto
NIP. 197612202000031001
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR KESEPAKATAN....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Tujuan Aksi Perubahan ................................................................................................................. 3
C. Manfaat Aksi Perubahan ............................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup Aksi Perubahan ................................................................................................... 5
BAB II PROFIL ORGANISASI DAN ANALISIS MASALAH ............................................................. 7
A. Gambaran Umum ........................................................................................................................... 7
B. Tugas dan Fungsi ............................................................................................................................ 9
C. Layanan Publik ............................................................................................................................. 11
D. Struktur Organisasi ...................................................................................................................... 12
E. Identifikasi Masalah ..................................................................................................................... 13
F. Penetapan Masalah Utama .......................................................................................................... 17
G. Solusi /Intervensi ....................................................................................................................... 24
BAB III STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH ........................................................................... 25
A. Terobosan/Inovasi ......................................................................................................................... 25
B. Tahapan Kegiatan ......................................................................................................................... 25
C. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatan) ............................................................................................ 26
D. Analisis Stakeholder ....................................................................................................................... 28
E. Analisa Pemetaan dan Pengaruh Kepentingan................................................................................ 29
F. Pemanfaatan Tekologi Digital...................................................................................................... 30
BAB IV RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI ............................................ 32
DALAM AKSI PERUBAHAN ................................................................................................................ 32
BAB V ........................................................................................................................................................ 33
HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI ........................................................... 33
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan Berlokasi di Pulau
Nusakambangan menjadi salah satu unit pelaksana teknis yang mempunyai tugas untuk
melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia
khususnya pada Divisi Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu
Nusakambangan senantiasa melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai yang diamanatkan oleh
peraturan perundangundangan, hingga pada tahun 2017 mengalami perubahan berdasarkan
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M. HH-07.OT.01.01 Tahun 2017 yaitu
sebagai Lembaga Pemasyarakatan Super Maksimum Sekuriti Khusus Bandar Narkotika atau
Tahanan Resiko Tinggi (High Risk). Dalam pelaksanaan tugasnya Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Batu berpedoman pada Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
M.HH-02.PK.01.02.02 Tahun 2017 Tentang Pedoman Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Khusus Bagi Narapidana Resiko Tinggi (High Risk), narapidana ditempatkan pada kamar one
man one cell (satu kamar hunian, satu warga binaan). Jumlah personil pengamanan yang
dibutuhkan pada Lapas Kelas I Batu sesuai dengan pedoman sebanyak 218 orang. Sistem
pengamanan pada Lapas Kelas I Batu terdiri dari penjagaan, pengawalan, pengawasan CCTV
dan penindakan.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu juga mendapatkan mandat sebagai Koordinator
Wilayah UPT se-Nusakambangan sesuai dengan SK No. PAS-DT.01.03-08 yang diterbitkan
pada 17 mei 2018, melalui Keputusan Direktur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia terkait Penyampaian Penetapan Koordinator UPT Pemasyarakatan Di Pulau
Nusakambangan. Tujuan dari penunjukkan ini yaitu sebagai langkah efisien dalam upaya
pelaksanaan koordinasi antar UPT Pemasyarakatan yang ada di Pulau Nusakambangan dan
hal hal yang lain yang menyangkut keamanan dan ketertiban di Pulau Nusakambangan.
Dalam menerapkan pelayanan yang efektif dan efisien serta pemerintahan yang bebas
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu
Nusakambangan mewujudkan Zona Integrtas (ZI) melalui reformasi birokrasi menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Berdasarkan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan
1
WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah, ada 6 (enam) area perubahan yang meliputi:
manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen sumber daya
manusia (SDM), penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas
pelayanan publik. Zona Integritas mempunyai makna yaitu predikat yang diberikan kepada
instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya berkomitmen untuk mewujudkan WBK
dan WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik).
Dalam konteks pemerintahan modern, penggunaan teknologi informasi telah menjadi
tonggak penting dalam memperbaiki efisiensi, transparansi, dan pengelolaan sumber daya.
Organisasi pemerintah dituntut agar bisa melakukan perubahan sejalan dengan tuntutan
pelanggan dalam pelayanan. Perubahan harapan masyarakat terkait pelayanan publik yang
lebih baik dalam hal kualitas, kuantitasnya, lebih cepat, lebih mudah diakses, dan lebih
responsif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, adanya perkembangan teknologi informasi
yang pesat serta adanya kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan teknologi informasi
dalam pelayanan publik. Berdasar pada perubahan-perubahan ini, organisasi sektor publik
tentunya perlu melakukan penyesuaian/adaptasi/perubahan untuk memastikan bahwa
organisasi tersebut dapat secara efektif terus memberikan pelayanan yang dapat memenuhi
harapan masyarakat. Situasi ini tentunya membutuhkan kesadaran bagi pemimpin organisasi
publik untuk terus melakukan perubahan dalam rangka memastikan efektivitas organisasinya
agar pelayanan publik tetap terjaga kualitasnya dan bahkan dapat terus ditingkatkan.
Untuk mendukung kinerja organisasi dalam sistem pelaporan dan pengumpulan
informasi yang efektif, responsif, dan akuntabel, maka seluruh kegiatan keamanan dan
pembinaan narapidana yang ada di Lapas Batu harus selalu dilaporkan kepada pimpinan.
Berdasarkan Permenkumham Nomor M.Hh-05.Ot.01.01 Tahun 2011 Pasal 21 bahwa Seksi
Pelaporan dan Tata Tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari
satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala di bidang
administrasi keamanan dan menegakkan tata tertib.
2
Dalam menjalankan tugas dan fungsi Seksi Portatib sebagai pengelola laporan harian
keamanan, mengumpulkan laporan atensi kegiatan dan informasi keamanan menjadi hal yang
krusial karena laporan atensi dan informasi keamanan berfungsi sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban kegiatan dan evaluasi kinerja. Dalam pelaksanaan pembuatan laporan,
saat ini dilakukan hanya sebatas dokumentasi dan narasi di Grup Whatsapp dan tidak
dilengkapi dengan data dukung yang memadai. Hal ini terjadi karena laporan atensi kegiatan
masih dibuat secara individual/sub bidang sehingga informasi yang tersebar menjadi tumpang
tindih dan rekam jejak serta arsip pada kegiatan tersebut kurang Optimal.
Berdasarkan hasil diagnosis organisasi berdasarkan tugas dan fungsi pada Pelaporan,
dapat diidentifikasi berbagai isu atau masalah yang ada di Pelaporan, antara lain:
a. Belum efektif dan efisiennya pelaporan atensi pimpinan dan informasi keamanan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan
b. Kurangnya perawatan dan pengadministrasi sarana dan prasarana keamanan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan
c. Belum optimalnya manajemen blok kamar hunian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
Batu Nusakambangan
d. Belum efektifnya pelayanan kunjungan online
e. Pelayanan Penyeberangan Operasional Kendaraan Laut (Kapal Penyeberangan) masih
belum efektif;
Dari isu atau masalah yang dapat diidentifikasi di area pelaporan tersebut di atas,
penulis memetahkan masalah tersebut menurut bobot dan dampaknya. Dari proses tersebut
penulis memilih alternatif pemecahan atau solusinya berupa Peningkatan sistem laporan
atensi pimpinan dan informasi keamanan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu
Nusakambangan
3
berisi kegiatan dan informasi keamanan untuk mempermudah pengelolaan dan analisis
data terkait dengan informasi keamanan di Lapas Kelas I Batu Nusakambangan.
2. Tujuan Jangka Menengah
Tujuan Jangka Menengah, yaitu melaksanakan sosialisasi fungsi, manfaat dan cara
pelaksanaan pengelolaan pelaporan atensi pimpinan dan informasi keamanan di Lapas
Kelas I Batu Nusakambangan dan Lapas lain di Nusakambangan.
3. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan Jangka Panjang, yaitu menerapkan pengelolaan pelaporan atensi pimpinan dan
informasi keamanan secara digital di seluruh bidang di UPT Lapas Kelas I Batu
Nusakambangan dan diharapkan sistem pengelolaan pelaporan atensi pimpinan dan
informasi keamanan ini dapat di terapkan di seluruh UPT di Kantor Wilayah Jawa
Tengah.
C. Manfaat Aksi Perubahan
1. Manfaat Bagi Individu
• Melatih kepemimpinan Project Leader untuk menggerakan seluruh stakeholder dalam
menyelesaikan aksi perubahan.
• Meningkatkan kemampuan dalam membuat sebuah perencanaan aksi perubahan
hingga pelaksanaannya.
• Meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan seluruh
stakeholder terkait.
• Meningkatkan kemampuan beradaptasi dan merespon segala hambatan yang muncul
terhadap segala kegiatan aksi perubahan, serta mencari solusi terbaik atas penyelesaian
hambatan tersebut.
• Meningkatkan kemampuan berpartisipasi aktif sebagai perencana yang dimatangkan
melalui proses diskusi yang melibatkan para stakeholder.
2. Manfaat bagi Organisasi
• Menambah efisiensi penggunaan alat tulis kantor dalam proses pembuatan laporan
atensi kegiatan dan informasi keananan karena sudah dilakukan dengan cara digital .
• Mempermudah proses pengawasan dan pertanggungjawaban pelaporan atensi dan
informasi keamanan
4
• Membangun penertiban, pelaporan, serta pertanggungjawaban laporan atensi dan
informasi keamanan di Lapas Kelas I Batu Nusakambangan. Manfaat Bagi Pegawai
dan masyarakat pengguna layanan.
3. Manfaat bagi Steckholder
• Memudahkan penyampaian informasi keamanan kepada instansi stakeholder.
4. Manfaat bagi Masyarakat
1. Penyediaan dan pemanfaatan teknologi informasi secara terpadu : Pimpinan cepat dan
mudah dalam mengakses informasi di Whatsapp Grup khusu guna untuk mengambil
keputusan dan kebijakan dari laporan atensi pimpinan dan informasi keamanan yang di
laporkan secara sistematis, format ideal dan aurat dan tidak tumpang tindih
2. Pengumpulan dan Analisis Data: Mengumpulkan data mengenai laporan atensi pimpinan
tentang kegiatan dan informasi mengenai keamanan dan pemenuhan tingkat kepuasan
masyarakat melalui sistem terintegrasi serta menganalisis data ini untuk mengidentifikasi
tren, potensi perbaikan, dan kebutuhan yang dapat ditingkatkan.
5
3. Pelaporan dan Monitoring: Melakukan evaluasi berkala terhadap aksi perubahan yang
dilakukan untuk mengukur dampak dan efektivitasnya.
Aksi perubahan dalam peningkatan sitem laporan atensi pimpinan dan informasi
keamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan melalui integrasi
pemanfaatan teknologi yang tepat menghadirkan peluang untuk meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan kualitas pelayanan. Ruang lingkup yang terintegrasi ini mencakup
pengembangan sistem informasi. Dengan menggabungkan teknologi yang tepat dengan
proses pelayanan, lembaga pemasyarakatan dapat menghadirkan solusi yang inovatif
dan responsif terhadap tuntutan perkembangan zaman.
6
BAB II PROFIL ORGANISASI DAN ANALISIS MASALAH
A. Gambaran Umum
7
binaan pemasyarakatan serta perawatan, pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas di pulau
nusakambangan.
Visi, Misi, dan Nilai – Nilai Organisasi
VISI
“Menjadikan lembaga yang Akuntabel, Transparan, dan Proesional dengan di
dukung oleh Petugas yang memiliki kompetensi tinggi yang mampu mewujudkan tertib
pemasyarakatan”
MISI
1. Mewujudkan tertib pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan secara
konsisten dengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan hak asasi
manusia;
2. Membangun kelembagaan yang profesional dengan berlandaskan pada
akuntabilitas dan transparasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
pemasyarakatan;
3. Mengembangkan kompetensi dan potensi sumber daya petugas secara konsisten
dan berkesinambungan;
4. Mengembangkan kerjasama dengan mengoptimalkan keterlibatan
stakeholder.
NILAI ORGANISASI
Nilai – nilai organisasi yang ada di Lapas Kelas I Batu Nusakambangan adalah
PASTI, yang mengandung makna sebagai berikut:
1. Profesional
Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras untuk
mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung
tinggi etika dan integirtas profesi.
2. Akuntabel
3. Sinergi
8
untuk menemukan dan melaksanakan solusiterbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
4. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraanpemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatandan pelaksanaannya, serta
hasil- hasil yang dicapai.
5. Inovatif
9
Bidang Pembinaan Narapidana mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
pemasyarakatan narapidana.
Bidang Pembinaan Narapidana mempunyai fungsi:
1. melakukan regristrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari
narapidana.
2. memberikan bimbingan pemasyarakatan.
3. mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana.
Bidang Pembinaan Narapidana terdiri dari :
1. Seksi Regristrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan membuat statistik
serta dokumentasi sidik jari narapidana.
2. Seksi Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas memberikan bimbingan
dan penyuluhan rohani serta memberikan latihan olah raga, peningkatan
pengetahuan, asimilasi, cuti dan penglepasan narapidana.
3. Seksi Perawatan Narapidana mempunyai tugas mengurus kesehatan dan
memberikan perawatan narapidana.
10
Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas mengatur
jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan,
menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas
serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.
Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib mempunyai tugas :
1. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas
pengamanan.
2. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas
serta menyiapkan laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.
Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib terdiri dari:
1. Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan
perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan.
2. Seksi Pelaporan dan Tata Tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan
berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan
berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.
11
a. Perawatan gangguan jiwa
b. Perawatan lansia
c. Layanan tb dan kebal tb
d. Layanan hiv aids
e. Permintaan rekomendasi medis
f. Layanan rujukan perawatan lanjutan di luar lapas
4. Layanan bidang Pembinaan Narapidana dan layanan tahanan
a. Layanan Bimbingan Rohani
b. Layanan fasilitas bantuan hukum
c. Layanan Permohonan izin luar biasa
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
12
E. Identifikasi Masalah
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan berdasarkan pada Tugas Pokok
dan Fungsi Lembaga Pemasyarakatan sesuai dengan Permenkumham Nomor 41 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai unit
pelaksana teknis pemasyarakatan merupakan tempat untuk melakukan pembinaan dan
pengamanan narapidana dan anak didik pemasyarakatan sehingga perlu dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang memadai agar dapat memberikan pelayanan pemasyarakatan secara
maksimal kepada masyaraka dengan butir-butir prinsip pelayanan antara lain :
1. Melaksanakan pembinaan narapidana /anak didik;
2. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja;
3. Melakukan hubungan sosial kerohanian Narapidana;
4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban; dan
5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Kedudukannya di bawah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Jawa Tengah, serta bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Adapun Fungsi pelayanan lembaga pemasyarakatan yaitu melaksanakan pembinaan
narapidana. Salah satunya adalah dengan pelayanan kunjungan bagi keluarga warga binaan
pemasyarakatan dan pelayanan informasi kunjungan bagi keluarga WBP.
Layanan pusat informasi di lembaga pemasyarakatan memiliki peranan yang sangat
penting dalam memastikan kelancaran proses pelayanan kunjungan, komunikasi dengan
narapidana, dan penyedia informasi kepada masyarakat umum. Namun, tidak jarang kita
menemukan situasi di mana layanan ini belum mencapai tingkat efisiensi yang diharapkan.
Seperti persyaratan melakukan kunjungan, prosedur kunjungan keluarga, kunjungan pengacara,
maupun kunjungan dinas yang sebenarnya sudah ada dalam keputusan Menteri Hukum dan
HAM Nomor M.HH-07,01,01 Tahun 2017 dalam bentuk Pedoman Kerja Khusus Bagi
Narapidana Risiko Tinggi (High Risk). Tetapi, karena kurangnya media atau alat untuk
penyebaran informasi tersebut menyebabkan penurunan efisiensi pada pelayanan kunjungan.
Adanya SOP mengenai kunjungan tersebut yang seharusnya memudahkan proses pelayanan
13
kunjungan menjadi tidak efektif karena kurang/ masih terbatasnya media untuk penyebaran
mengenai aturan – aturan tersebut.
Dari data terakhir ini dapat dilihat belum optimalnya penyebaran informasi mengenai
prosedur pelayanan melalui integrasi teknologi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu
Nusakambangan, sebagai berikut :
a) Masih belum maksimalnya pemanfaatkan situs web resmi Lapas Batu sebagai
layanan informasi
14
Seperti yang ditunjukan pada gambar diatas, bahwa masih belum
dimanfaatkannya situs web resmi Lapas Batu sebagai layanan informasi dengan
banyaknya kolom yang masih kosong seperti profil organisasi, prosedur pelayanan dan
program pembinaan.
15
Berdasarkan contoh gambar diatas menunjukan masih belum terintegrasinya laporan
atensi pimpinan dan informasi kegiatan WBP serta banyaknya masyarakat yang belum
memiliki pemahaman yang baik mengenai berita positif yang resmi dari medsos seperti
halnya prosedur kunjungan, baik itu kunjungan dinas maupun keluarga.
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi tumbuh begitu pesat. Bahkan hal yang
dulunya di anggap tidak mungkin pun kini bisa di relisasikan dengan teknologi. Selain teknologi
yang bergerak untuk membantu ekonomi, kesehatan, dll. Kecanggihan teknologi ini sudah
merambah Lembaga Pemasyarakatan dalam segi penyebaran informasi. Kondisi sistem
penyebaran informasi yang saat ini masih ada di lapas adalah edaran ataupun banner yang ada di
Dermaga Wijayapura. Salah satu penerapan perkembangan teknologi yang di realisasikan di
bidang pelayanan informasi yaitu dengan memanfaatkan situs web resmi lapas batu sebagai
media pusat layanan informasi digital yang yang outputnya meningkatkan efisiensi pelayanan
kunjungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan dan mempermudah
sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai persyaratan melakukan kunjungan, prosedur
kunjungan keluarga, kunjungan pengacara, maupun kunjungan dinas.
Karena di saat ini belum banyakmasyarakat yang mengetahui hal – hal tersebut karena
kurang optimalnya penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan pelayanan pusat
informasi. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi
dalam pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan pemahaman mengenai informasi
pelayanan kunjungan di lembaga pemasyarakatan kepada pegawai maupun pengunjung.
Sebagaimana telah dijelaskan diatas terdapat isu-isu strategis baik terkait pelayanan
publik maupun terkait faktor keamanan yang harus selalu ditingkatkan. Berdasarkan hasil
diagnosis, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada antara lain mencakup:
1. Belum terintgrasinya sistem pelaporan atensi pimpinan dan informasi keamanan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan
2. Belum efektif perawatan dan pengadministrasian sarana dan prasarana keamanan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan
3. Belum adanya komunikasi terkait Manajeman penempatan WBP di dalam blok kamar
hunian belum di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan
16
NO Isu Kondisi saat ini Kondisi yang di
harapkan
1 Belum efekti dan Pelaporan atensi pimpinan Laporan atensi pimpinan
efisiennya sistem dan informasi keamanan dan informasi keamanan
pelaporan atensi terintegrasi dan terpusat
pimpinan dan yang masih individual/ di Lembaga
informasi keamanan persub bidang di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
terpadu di Lembaga Batu Nusakambangan
Pemasyarakatan Kelas I
Pemasyarakatan Kelas yang efisien melalui
I Batu Batu Nusakambangan yang pemanfaatan teknologi
Nusakambangan Belum terpadu whatsapp grup khusus
17
Dalam menetapkan masalah utama perlu di perhatikan berbagai aspek factor
pendukungnya, yaitu
1. Aktual, artinya masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi atau akan terjadi (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
2. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari harapan, standar ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya.
3. Layak, artinya isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab.
Berdasarkan 3 Area Permasalahan tersebut, untuk mengetahui penyebab yang paling
dominan, maka digunakan Metode analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
− Urgency merupakan Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu dimaksud.
− Seriousness menunjukan seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah- masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri..
− Growth Seberapa besar kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Skala:
1. Sangat kecil
2. Kecil
3. Sedang
4. Besar
5. Sangat besar
18
Analisis USG
KRITERIA
NO ISU / MASALAH PENETAPAN RANK
U S G JML
Belum efektif dan efisiennya pelaporan atensi
pimpinan dan informasi keamanan terpadu di 1
1 5 5 5 15
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu
Nusakambangan
Kurangnya perawatan dan
pengadministrasian sarana dan prasarana 2
2 4 4 3 11
keamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
I Batu Nusakambangan
Belum optimalnya manajemen blok kamar
3 hunian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I 4 3 2 9 3
Batu Nusakambangan
Berdasarkan Analisa metoe USG diperoleh masalah yang memperoleh nilai tertinggi
dan yang paling urgen adalah “Belum efektif dan efisiennya pelaporan atensi pimpinan dan
informasi keamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan”.
Selanjutnya adalah analisa terhadap permasalahan yang telah ditentukan menjadi
penyebab sebagai akar permasalahan prioritas dengan metode analisa Diagram FISHBONE
yaitu menempatkan masalah dalam diagram dengan menempatkan beberapa komponen
penyebab dari permasalahan utama, dengan gambaran sebagai berikut:
Analisis FISHBONE
PENYAMPAIAN JUMLAH
TERBATASNYA INFORMASI PETUGAS HUMAS
ANGGARAN DI DIGITAL YANG YANG TERBATAS Belum efektif dan
DAN ADMIN
BIDANG KAMTIB BELUM TERPADU efisiennya pelaporan
UNTUK PEMBUATAN BIDANG
APLIKASI LEBIH atensi pimpinan dan
MODERN
informasi keamanan di
Lembaga
Belumtermanfaatnta TUNTUTAN PERCEPATAN DAN
PENGGUNAAN Teknologi
AKURASI INFORMASI DARI
Pemasyarakatan Kelas I
INFORMASI
STACKHOLDER LINTAS Batu Nusakambangan
SEKTORAL
19
SK admin
METODA LINGKUNGAN
FAKTOR- FAKTOR AKIBAT/HASIL
PENYEBAB
Selanjutnya adalah analisa terhadap hubungan antara faktor kunci dalam suatu
organisasi dan membangun sebuah strategi perubahan yang terintegrasi menggunakan
LEAVITT’S MODEL yang didasarkan pada prinsip bahwa suatu organisasi memiliki empat
komponen utama yang saling tergantung:
LEVITT’S DIAMOND
20
DIAGNOSA ORGANISASI
Eksternal Pestel Belum efektif dan efisiennya pelaporan atensi Belum maksimalnya pemanfaatan layanan pusat informasi di
teknologi dan sumber daya
pimpinan dan informasi keamanan yang Lembaga Pemasyarakatan
terpadu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kelas I Batu
Batu Nusakambangan Nusakambangan yang
efisien melalui integrasi
teknologi
Internal − Belum terbentuknya Tim Efektif − Kurangnya pemanfaatan − Terbentuknya Tim
teknologi dan sumber daya Efektif bidang
− Kualitas Sumber Daya Manusia yang
yang ada pelayanan informasi
kurang memadai diLapas Kelas IBatu
Nusakambangan − Belum adanya pelatihan di − Layanan pusat informasi
Bidang Humas dapatberjalan dengan
− Belum optimalnya penyerapan
maksimal
informasi di olah menjadi − Belum tersedianya anggaran
berita positif di medsos untuk pelatihan dan perangkat − Tersedianya sarana dan
baru prasarana yang
− Kurangnya koordinasi antar staf dan
mendukungkegiatan
atasan
pelayanan informasi
21
ANALISIS DAMPAK DARI PERUBAHAN TERHADAP MASING-MASING KOMPONEN
22
23
G. Solusi /Intervensi
Dalam rangka mengatasi permasalahan utama dan faktor-faktor
penyebabnya tersebut. penulis memiliki gagasan untuk memanfaatkan teknologi
informasi yaitu whatsapp dan situs web resmi Lapas Batu untuk Optimalisasi
Pelaporan atensi pimpinan dan informasi keamanan Di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan Melalui Integrasi Teknologi
24
BAB III STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
A. Terobosan/Inovasi
Inovasi yang akan dilakukan dalam proyek perubahan ini adalah sebagai upaya untuk
menyelesaikan permasalahan strategis yaitu “Belum efektif dan efisiennya pelaporan atensi
pimpinan dan informasi keamanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan”
melalui “Peningkatan Sistem Pelaporan Atensi Pimpinan dan Informasi Keamanan Di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan Melalui Integrasi Teknologi”.
Pemanfaatan Whatsapp Grup khusus dan Situs web resmi Lapas Batu sebagai inovasi
yang memiliki unsur kebaharuan yang dapat diterapkan secara berkelanjutan, sebagai upaya
optimalisasi, efektivitas, dan efisiensi layanan informasi di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Batu Nusakambangan
B. Tahapan Kegiatan
Pentahapan rancangan proyek perubahan terdiri dari tahap : Jangka Pendek, Jangka
Menengah dan Jangka Panjang. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap Jangka
Pendek yaitu selama pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas kurang lebih selama 2
bulan, Jangka Menengah kurang lebih 3 bulan sampai dengan 6 bulan dan Jangka Panjang untuk
1 tahun kedepan dapat diuraikan sebagai berikut :
Tujuan Jangka Pendek
25
Tujuan Jangka Menengah
26
Tata kelola aksi berupa gambaran pola hubungan antara Projek Leader, Mentor, Coach,
Tim Efektif Aksi Perubahan dan Stakeholders terkait dapat dilihat sebagaimana tabel
berikut:
Mentor
Tim Efektif
- Tim Kamtib
- Tim Pembinan
- Tim KPLP
- Tim Giatja
- Tim Tata Usaha [Humas]
27
b. Tim Kamtib
Tim ini bertugas dan bertanggungjawab terhadap SOP dan Alur sistem Pelaporan dan
Informasi Keamanan serta penggerakan pelaksanaan aksi perubahan.
c. Tim Pembinaan
Tim Pembinaan sebagai pelaksana bertugas selaku admin membuat laporan segala
kegiatan WBP untuk di buatkan Atensi Pimpinan
d. Tim KPLP
Petugas pelaksana selaku admin membuat Laporan Atensi Pimpinan dan Informasi
khusus tentang Keamanan
e. Tim Giatja
Petugas pelaksana selaku admin membuat laporan kegiatan di bidangnya
D. Analisis Stakeholder
28
− Mentor − Kalapas − Intansi lain
− Coach − KPLP − Masyarakat luas
− Bidang Adm. Kamtib
− Bidang Pembinaan
− Bidang Giatja
− Bagian TU [Humas]
Selanjutnya dari hasil identifikasi stakeholder diatas, kami memilah stakeholder menjadi
stakeholder internal dan stakeholder eksternal dengan perincian sebagai berikut:
29
INFLUENCE
• Kadivpas Jateng
• Kakanwil Jateng
• Kalapas Kelas 1 Batu
Nusakambangan
INTEREST
Stakeholders Defenders :
30
Maka dalam hal ini, tentunya sudah menjadi keharusan adanya layanan sosialisasi dan edukasi
bagi masyarat yang berbasis Teknologi Digital yang mudah diakses.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pemasyarakatan dalam memaksimalkan
pemanfaatan teknologi digital. Dalam realisasinya tentu harus bisa mewujudkan layanan
pemasyarakatan berbasil digital. Lapas Kelas I Batu Nusakambangan terus berkomitmen
mewujudkan layanan digital sebagai perwujudan meiningkatkan tugas dan fungsinya agar
selalu efektif dan efesien. Sebagai salah satu Langkah awal sebagai sebuah berita yang akan
di terapkan pada layanan informasi digital yang di konsumsi publik adalah sistem pelaporan
atensi pimpinan dan informasi keamanan terpadu.
31
BAB IV RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Adalah menjadi aspek yang sangat penting dalam pengembangan kompetensi khususnya
dalam aksi perubahan, diantaranya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan dalam
mengindetifikasi, mampu menjelaskan dan memutuskan strategi pengembangan kompetensi
yang dibutuhkan untuk diadopsi aksi perubahan.
Narasi pemikitan tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Rencana Strategis Pengembangan Kompetensi
YANG PERUBAHAN PENGEMBANGAN
TERDAMPAK KOMPETENSI YANG KLASIKAL/NON
AKPER DIBUTUHKAN KLASIKAL
-Keterampilan Digital Lebih
Lanjut
-Kemampuan Adopsi
Diskusi dan sharing,
Teknologi Baru
coaching, dan e-
-Tim Efektif Humas -Kemampuan
learning (mandiri)
berkomunikasi dan
penulisan serta
Menganalisis Respon Publik
-Mampu merealisasikan
materi pada Aksi Perubahan Bimbingan teknis
Tim Efektif Admin
-Pemahaman tentang terkait dengan SOP dan
Bidang
Hukum dan Aturan Terkait dokumentasi kegiatan
Pemasyarakatan
-Kemampuan dalam
mewujudkan Kemudahan
dalam mengakses layanan
Sosialisasi dan edukasi
dan informasi
Masyarakat terkait Pelaporan yang
-Pemahaman yang baik
ada di Lapas Batu
tentang Kegiatan WBP dan
informasi atau berita lain
mengenai kegiatan Lapas
32
BAB V
Humas
1. Memiliki keterampilan digital lebih lanjut dan kemampuan adopsi teknologi baru
Mengembangkan keterampilan digital lebih lanjut, seperti penguasaan alat analisis media
sosial, pemahaman tentang teknologi pemasaran digital, dan kemampuan untuk
memanfaatkan platform online secara efektif serta mengadopsi teknologi baru yang dapat
meningkatkan efektivitas komunikasi.
2. Kemampuan Menganalisis Respon Publik yang baik
Berkembangnya keterampilan dalam menganalisis respon dan umpan balik dari publik
terhadap informasi yang disampaikan
Admin Bidang
Pemahaman yang baik dari Berita resmi tentang kegiatan pelayanan terhadap WBP di
dalam Lapas
Pemahaman tentang informasi yang di suguhkan oleh humas seperti jam kunjungan,
persyaratan identifikasi, dan barang-barang yang diperbolehkan atau dilarang,
memungkinkan masyarakat untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan kunjungan.
Dengan demikian, risiko terjadinya kebingungan atau penundaan dapat diminimalkan.
Selain itu, pemahaman terhadap SOP dapat membantu masyarakat menjalankan
kunjungan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, termasuk tindakan saat ada
perubahan situasi atau darurat.
33