SAMPUL
KTI
Oleh:
Oleh :
Suci Restia Dewi
NIM. P 1337420515087
Oleh :
Suci Restia Dewi
NIM. P 1337420515087
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
hambatan dan kesulitan. Tetapi karena bantuan dan pengarahan dari berbagai
Ilmiah.
v
5. Moh Ridwan SKM, M. PH Selaku tim penguji Laporan Kasus Karya Tulis
Ilmiah.
6. Terimakasih kepada kedua orangtua Bapak Wargiyanto, Ibu Sutini, serta kakak
saya Sandi Tyas Damayanti dan Rohmad Nugroho yang selalu senantiasa
keberhasilan penulis dalam penulisan Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah ini.
rekan rekan satu pembimbing, serta teman dekat khususnya Nur Mei Rosalina,
Tri Nuryani yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kasus ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulisan Laporan Kasus ini yang tidak
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kasus ini masih banyak
Penulis
vi
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian ................................................................................................. 7
2. Etiologi ..................................................................................................... 8
4. Patofisiologi ........................................................................................... 12
5. Penatalaksanaan ..................................................................................... 13
6. Komplikasi ............................................................................................. 20
vii
B. Konsep Dasar Keluarga ............................................................................... 36
1. Pengertian ............................................................................................... 36
1. Pengertian ................................................................................................ 46
A. Hasil ............................................................................................................. 71
viii
1. Pengkajian ............................................................................................. 71
B. Pembahasan .................................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
4. 4 Skoring I .......................................................................................................83
4. 5 Skoring II .....................................................................................................83
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
6. Leaflet Hipertensi
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti
dan lemak serta konsumsi alkohol diduga menjadi faktor resiko Penyakit
Tidak Menular (PTM). Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan
yaitu perubahan pola kematian yaitu akibat infeksi, angka fertilitas total,
2025; dari jumlah total 639 juta kasus di tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan
pada angka penderita dan pertambahan penduduk saat ini (Ardiansyah, 2012:
54).
1
2
prevalensinya akan terus meningkat pada tahun 2025 sebanyak 29% orang
yang pernah didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat hipertensi
sendiri sebesar 9,5 persen. Jadi, terdapat 0,1 persen penduduk yang minum
Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8
persen. Jadi cakupan nakes hanya 36,8 persen, sebagian besar (63, 2%) kasus
kelamin persentase pada kelompok laki-laki sebesar 20,88 persen, lebih tinggi
adalah Wonosobo yaitu 42,82 persen, dan persentase terrendah adalah Pati
3
yaitu 4,50 persen (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015: 48)
99,51% dari penduduk umur ≥18 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan
darah tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang mengancam
secara rutin, mendapatkan terapi yang tepat baik farmakologis maupun non
Oleh karena itu penting halnya bagi penderita dan juga keluarga untuk
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Ombo.
2. Tujuan Khusus
Magelang, meliputi :
penunjang.
yang tepat pada keluarga dengan penyakit dari sudut pandang ilmu
keperawatan.
C. Manfaat Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolik sama dengan atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin 2003,
darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak tiga
Hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg serta
sering juga diartikan sebagai suatu keadaan dimana sistolik lebih tinggi
dari 120 mmHg dan diastolik lebih dari 80 mmHg (Ardiansyah, 2012: 53)
lebih dari 120 mmHg dan diastolik lebih dari 80 mmHg, hal ini sering
Klasifikasi pada pasien berusia ≥18 tahun oleh The Joint National
7
8
2. Etiologi
yaitu:
a. Primer
Adalah Hipertensi esensial atau tekanan darah tinggi yang 90% tidak
penyebab, diantaranya:
2) Jenis kelamin dan usia; laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
tinggi.
tekanan darah (bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut tetap
diterapkan).
b. Sekunder
Sekitar 90% lesi arteri renal pada pasien dengan tekanan darah
berolahraga)
sementara waktu.
7) Kehamilan
8) Luka bakar
3. Tanda Gejala
tidak menunjukkan gejala apapun sehingga pada suatu hari menjadi stroke
Bahkan sakit kepala yang sering menjadi indikator tekanan darah tinggi
tidak terjadi pada beberapa orang atau dianggap keluhan ringan yang akan
Gejalanya berupa:
a. Nyeri kepala saat terjaga, terkadang disertai mual dan muntah akibat
saraf pusat;
kapiler
Pada kasus Hipertensi berat, gejala yang dialami pasien antara lain sakit
4. Patofisiologi
melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut
tahanan perifer (Brunner & Suddarth 2002, dalam Padila 2013: 357-358)
5. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
Pengobatannya meliputi:
vasodilator
b. Non farmakologi
b) Tinggi serat
5) Berhenti merokok
7) Melakukan yoga
tekanan darah.
8) Mengurangi stress
9) Edukasi Psikologis
meliputi:
a) Teknik Biofeedback
b) Teknik relaksasi
darah.
Gambar 2. 2 Seledri
Gambar 2. 4 Mengkudu
tekanan darah.
18
Gambar 2. 5 Tomat
Gambar 2. 7 Mentimun
Gambar 2. 8 Kucai
darah.
20
Gambar 2. 9 Anggur
polifenol.
6. Komplikasi
a. Stroke
di otak atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak.
21
b. Infark Miokardium
c. Gagal Ginjal
d. Ensefalopati
a. Dasar Pengkajian
1) Aktivitas/istirahat
jantung, takipnea
2) Sirkulasi
a) Gejala:
b) Tanda:
takikardia
3) Integritas ego
pekerjaan).
4) Eliminasi
5) Makanan/cairan
a) Gejala:
(meningkat/turun)
b) Tanda:
(3) Glikosuria
6) Neurosensori
a) Gejala:
epistaksis)
b) Tanda:
7) Nyeri/ketidaknyamanan
sakit kepala.
8) Pernapasan
a) Gejala:
ortopnea, dyspnea
b) Tanda
(3) Sianosis
9) Keamanan
10) Pembelajaran/penyuluhan
Gejala:
alkohol/obat.
terapi obat.
b. Diagnosa Keperawatan
serebral
b) Batasan karakteristik
1) Diaphoresis
menangis, waspada
b) Batasan karakteristik
3) Kurang pengetahuan
3) Risiko cidera
b) Faktor risiko
b) Faktor risiko
Hipertensi
iskemia miokard
b) Batasan karakteristik
sianosis
b) Batasan karateristik
1) Keletihan
b) Batasan karakteristik
2) Ketidakseimbangan elektrolit
c. Fokus intervensi
serebral
menghilang
b) NOC:
Kontrol nyeri
Tingkat nyeri
Kriteria hasil:
mencari bantuan)
tanda nyeri)
berkurang
c) NIC:
Manajemen nyeri
tindakan pencegahan
b) NOC:
Kriteria Hasil:
terjadinya penyakit
30
terjadinya komplikasi
c) NIC:
penyakit
kebutuhan
manajemen penyakit
3) Risiko cidera
b) NOC:
Kontrol Risiko
31
Kriteria hasil:
cidera
kesehatan
c) NIC:
Pencegahan Jatuh
risiko jatuh
jaringan otak
b) NOC:
Kriteria hasil:
tekanan darah
hipertensi
c) NIC:
penyakit
kebutuhan
manajemen penyakit
umum
iskemia miokard
b) NOC:
Kriteria Hasil:
c) NIC:
Perawatan Jantung:
aktivitas
dengan keluarga
ketidaknyamanan dada.
b) NOC:
Kriteria Hasil:
beraktivitas
beraktivitas
c) NIC:
Manajemen Energi
keterbatasannya
penggunaan oksigen
aktivitas
b) NOC:
Keseimbangan cairan
Kriteria Hasil:
kebingungan
c) NIC:
Monitor Elektrolit
Manajemen Hipervolemia
1. Pengertian
melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO 1969, dalam Dion
Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
2. Tujuan Dasar
Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini
2012 : 22-23)
3. Tipe-tipe Keluarga
dua, yaitu:
a. Inti (nuclear family) adalah yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan
(kakek˗nenek, paman-bibi).
38
berkembang menjadi:
adanya pengaruh gaya hidup barat yang pada zaman dahulu jarang
anaknya.
b. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri
dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau
ditinggal pasangannya.
4. Struktur Keluarga
a. Patrilineal
ayah.
b. Matrilineal
ibu.
c. Matrilokal
ibu.
d. Patrilokal
ayah.
e. Keluarga kawin
anggota
24-25).
keluarga, yaitu:
a. Struktur peran
kesehatan.
c. Pola komunikasi
ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak,
41
d. Struktur kekuatan
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
diri yang positif, peran dijalankan dengan baik, dan penuh rasa kasih
sayang.
b. Fungsi sosialisasi
masyarakat.
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
b. Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua sampai umur
30 bulan)
pasangan.
c. Tahap III, dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2-6
tahun)
d. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13
tahun)
tahun)
f. Tahap VI, keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup
orang tua lanjut lanjut usia dan sakit sakitan dari suami maupun istri,
dengan anak-anak.
mengasuh cucu.
7. Tugas Keluarga
habis.
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar,
keluarga
46
2014: 17-18)
8. Peran Keluarga
tertentu.
1. Pengertian
2012: 91).
2. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
keluarga adalah:
1) Data umum
Laki-laki Perempuan
Klien yang
diidentifikasi
Anak
angkat/adopsi
f) Tipe keluarga
tersebut.
g) Suku bangsa
kesehatan.
51
h) Agama
3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
berpindah tempat.
4) Struktur keluarga
anggota.
pesan
d) Struktur peran
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
b) Fungsi sosialisasi
serta perilaku.
lingkungan setempat.
d) Fungsi reproduksi
keluarga?
e) Fungsi ekonomi
Kaji tentang:
pangan, papan?
enam bulan.
pembuat stress
permasalahan
permasalahan/stress.
7) Pemeriksaan fisik
8) Harapan keluarga
b. Analisa data
1) Analisa data
2010: 19).
2) Diagnosis keperawatan
diagnosis seperti:
a) Diagnosis sehat/wellness
c) Diagnosis nyata/gangguan
(b) Pengertian
meliputi:
luasnya masalah.
meliputi:
kesehatan, meliputi:
3) Prioritas masalah
daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga (Achjar, 2010: 21)
Skor
× bobot
Angka tertinggi
a) Kriteria I
skor satu.
b) Kriteria II
faktor-faktor berikut:
maupun tenaga.
c) Kriteria III
atau masalah
d) Kriteria IV
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
yang sakit:
lingkungan menjadi:
mungkin
lingkungan keluarga
ada.
e. Penilaian
planning).
diagnosa
keluarga
METODE PENULISAN
A. Rancangan Penulisan
Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode deskriptif,
saat ini. Dalam metode semacam itu, penulis mencoba menentukan sifat
dkk, 2015: 51). Berdasarkan metode tersebut, data yang di dapat oleh penulis
B. Subyek Penulisan
Subyek penulisan adalah subyek yang dituju untuk dikaji oleh penulis.
2012)
dan eksklusi (Sastroasmoro & Ismael, 2011: 90). Kriteria inklusi menurut
66
67
kriteria.
anggota ikut diberikan asuhan keperawatan. Ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi :
1. Kriteria Inklusi
– 110 mmHg.
2. Kriteria Eksklusi
1. Tempat :
2. Waktu :
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan cara: (Ali,
2010: 43-44)
1. Wawancara
sebagainya.
pernah memiliki penyakit yang sama ataupun masalah yang lain. Riwayat
2. Observasi
Dilakukan untuk untuk mengetahui hal yang secara langsung bersifat fisik
kebiasaan atau pola hidup klien (diit, aktivitas, kegiatan) yang menjadi
tersebut.
69
3. Pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik tidak hanya dilakukan pada anggota keluarga yang sakit
4. Studi dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan melihat dan mengkaji dokumen yang ada,
2015: 78)
2. Alat tulis
data yang dilakukan adalah menilai kesenjangan antara teori yang telah
dijelaskan dalam tinjauan pustaka dengan respon klien yang telah dipilih
tindakan keperawatan sesuai waktu dalam rencana yang telah dibuat dan
penelitian studi kasus dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal
G. Etika Penulisan
persetujuan dari manusia yang akan digunakan dalam percobaan, dan para
mengenai klien dijamin oleh penulis dan hanya data-data tertentu yang akan
A. Hasil
selama 5 kali pertemuan dari tanggal 8, 9, 11, 12 Januari 2018, serta satu
Januari 2018.
1. Pengkajian
dyadic nuclear family yaitu pasangan suami istri tanpa anak. Keluarga Ny.
Tn. A yang bekerja sebagai pekerja proyek bangunan dan Ny. M yang
71
72
pukul 13.30 hingga 14.30 WIB, didapatkan data bahwa Ny. M merupakan
Keterangan:
: Laki-laki : Meninggal
: Kembar
: Perempuan : Menikah
Hipertensi dan stroke, yaitu ayah dan ibunya. Namun, tidak ada riwayat
darah tinggi sejak tahun 2010, belum pernah dirawat di rumah sakit terkait
150/100 mmHg, beliau sangat suka makan gorengan dan ikan asin untuk
lauk makan, serta lebih menyukai masakan yang asin. Ketika kontrol di
klien tidak meminum obat secara teratur. Jika merasa pusing dan obat
Jurang Ombo. Ketika ada keluarga yang sakit ringan seperti masuk angin,
milik pribadi dengan luas 54 m2. Tipe rumah permanen dengan lantai
semen dan atap genteng. Terdapat 10 bagian pada rumah Ny. M yang
terdiri dari teras, ruang tamu, ruang keluarga, 4 kamar, gudang, dapur, dan
kamar mandi/WC. Terdapat dua buah jendela di ruang tamu dan dua di
kamar. Ventilasi cukup baik, karena setiap ruangan sudah diberi ventilasi.
terlihat diatas kursi, meja dan barang-barang lain berdebu. Keluarga klien
akan dibakar oleh salah seorang warga yang bertugas. Jenis jamban yang
dimiliki yaitu leher angsa, dengan kebersihan yang cukup. Sumber air
yang digunakan yaitu dari PDAM dimana dikenakan biaya per bulan. Air
tertutup di dapur. Bak akan dikuras ketika sudah terlihat kotor atau sekitar
U Teras
Kamar Kamar
Kamar
Gudang
Dapur
Kamar
mandi/WC
Klien dan suaminya pernah tinggal di Bogor dan Serang dengan alasan
waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul yaitu pada malam hari
kerohanian. Klien juga mengikuti PKK yang diadakan setiap bulan pada
tanggal 10, serta ada kegiatan yang bernama muslimatan yaitu kegiatan
kerohanian khusus ibu-ibu yang dilakukan tiap 35 hari sekali tepatnya hari
Kamis.
berobat.
kerja. Klien tidak memiliki peran sebagai ibu karena mereka tidak
yang merasa tidak sempurna. Nilai dan norma yang ditanamkan yaitu
untuk selalu berbuat baik sesama manusia, berlaku sopan dan santun
dirinya menderita penyakit tersebut, dan sering kali jika dia kelelahan akan
jatuh dan sulit tidur. Namun, saat dilakukan diskusi mengenai pengertian,
tanda dan gejala, pencegahan, komplikasi dan diit Hipertensi keluarga Ny.
merasa pusing biasanya ia akan memilih untuk istirahat, minum obat, dan
bertambah. Klien hanya akan meminum obat jika merasa tekanan darahnya
meningkat dan apabila obat habis, tidak rutin meminta ke Puskesmas. Hal
Puskesmas. Ketika ada anggota keluarga yang sakit ringan seperti masuk
angin, mereka akan memilih untuk membeli obat di warung dan jika dirasa
biasanya mengeluh rasa berat di tengkuk dan terkadang seperti ingin jatuh,
kebenarannya.
karena masih banyak debu yang menempel pada bagian rumah tertentu.
dalam hal diit masih belum baik, keluarga mengatakan belum dapat
gorengan. Selain itu, klien tidak rutin dalam meminum obat Hipertensi,
yaitu istirahat dan minum obat. Namun, jika pusing yang dirasakan
mungkin terjadi, diit yang harus dilakukan oleh penderita tekanan darah
di rumah.
79
2. Analisa data
darahnya naik yang biasa ia lakukan yaitu istirahat dan tidur, namun belum
gejala, pencegahan, komplikasi dan diit. Selain itu, juga belum mengetahui
tekanan darah entah itu dengan cara alami maupun pengobatan kimiawi.
biasanya ia akan memilih untuk istirahat dan minum obat, dan hanya akan
Apabila obat habis klien tidak rutin meminta ke Puskesmas. Hal ini
Puskesmas. Ketika ada anggota keluarga yang sakit ringan seperti masuk
angin, mereka akan memilih untuk membeli obat di warung dan jika dirasa
berat di tengkuk dan terkadang seperti ingin jatuh, namun tidak tahu
kebenarannya.
rumah kurang bersih, namun dalam penataan ruang cukup rapi. Ny. M
sekitar satu kilometer. Jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya
3. Diagnosa keperawatan
Tabel 4. 4 Skoring I
memodifikasi lingkungan.
Tabel 4. 5 Skoring II
kesehatan
2 Kemungkinan 1 2 1 Klien dan keluarga
2
x2=1
dapat diubah : kurang mendapatkan
sebagian informasi tentang
Hipertensi
3 Potensial 2 1 2 2 Masalah dapat
3
x1=3
masalah dapat dicegah dengan
dicegah: cukup pemberian
penyuluhan atau
informasi tentang diit
dan penatalaksanaan
Hipertensi
4 Menonjolnya 1 1 1 1 Klien dan keluarga
2
x1=2
masalah: ada, kurang paham
tapi tidak perlu mengenai diit dan
segera penatalaksanaan
ditangani Hipertensi
Total 5
26
5
skoring 26
penggolongan Hipertensi.
1) Intervensi
manajemen penyakit.
2) Implementasi
3) Evaluasi
WIB.
kabur, jika sudah parah dapat berupa nyeri dada, mimisan, dan
penyuluhan.
1) Intervensi
Pendidikan Kesehatan:
nilai-nilai kesehatan.
kesehatan.
88
psikomotorik.
yang disarankan.
dipantang.
disarankan.
obat.
89
obat.
yang sesuai.
penggunaannya.
2) Implementasi
mengenai diit yang disarankan. Mengkaji pola makan saat ini dan
cara kerja, dosis obat, rute, dan durasi obat. Menganjurkan untuk
3) Evaluasi
sukai adalah makanan yang gurih, gorengan dan ikan asin. Ny.
pasien.
5. Evaluasi Sumatif
subyektif Ny. M mengatakan sudah minum obat dengan rutin dan juga
libur kerja. Dengan data objektif yang didapatkan dari observasi, klien
mmHg.
B. Pembahasan
pasien pada tanggal 8 Januari 2018 pukul 15.30 hingga 17.00 WIB . Pada
bidang kesehatan. Pada kunjungan kedua pada 9 Januari 2018 pukul 13.30
pemeriksaan fisik terhadap klien dan keluarga. Menurut Ali (2010: 43-44)
dokumentasi.
tipe dyadic nuclear family karena merupakan pasangan suami istri yang
tidak memiliki anak. Sesuai dalam buku yang ditulis oleh (Dion & Betan,
2013: 9) dyadic nuclear family yaitu suami istri sudah berumur dan tidak
tersebut berada dalam keluarga sejahtera tahap II (KS II) keadaan ini
sesuai dengan teori yang ada dalam buku Suprajitno (2014: 8) bahwa KS
menabung.
and Treatment of High Blood Pressure (1998) bahwa tekanan darah lebih
keturunan sakit darah tinggi, hal ini sesuai dengan Ardiansyah bahwa
mengandung banyak garam dan minyak, sehingga dengan ini dapat juga
Pada kasus pasien gejala yang dialami berupa pusing, dan rasa
96
berat di tengkuk. Hal ini sesuai dengan teori menurut Ardiansyah pada
dalam hal ini sangat memungkinkan bahwa penulis menemukan lebih dari
menentukan skor setiap kriteria, skor dibagi dengan angka tertinggi dan
Ny. M, yaitu:
yang mungkin terjadi, serta diit yang harus dilakukan oleh penderita
dan masyarakat.
gelas untuk diminum dua kali dalam sehari. Pembuatan jus mentimun
obat alami lainnya yaitu dari daun alpukat. Cara pembuatannya dengan
cara merebus 5 lembar daun alpukat dengan 4 gelas air. Tunggu air
rebusan hingga tersisa 2 gelas, minum dua kali sehari. Bahan alami
sebanyak 3 siung bawang putih mentah, setiap pagi dan sore atau jika
ingin dikukus berarti jumlah bawang putih harus ditambah yaitu 8-9
pukul 17.00 WIB. Ny. M dan keluarga terlihat sangat antusias dan
baik.
5
efektif atau sebagian tidak efektif secara klinis, dengan hasil skor 26.
minum obat.
Pasien yang tidak patuh terhadap diit rendah garam akan mengalami
soda kue, vetsin, kecap, terasi, kaldu, saus, petis, tauco, biskuit, mi,
penderita, seperti soda kue, vetsin, kecap, terasi, kaldu, saus, petis,
2014).
17.30 WIB. Klien dan keluarga terlihat senang saat diberi penyuluhan,
1
lebih dari 2
sampai 1 sendok teh dalam sehari. Bahan makanan yang
terasi, kaldu, saus, petis, tauco, biskuit, mi, jeroan, olahan daging
berpengawet, keju, sayuran dan buah dalam kaleng, coklat, kafein, dan
rutin membuat dan mengkonsumsi jus atau ramuan dari bahan alami
data subyektif Ny. M mengatakan sudah minum obat dengan rutin dan
A. SIMPULAN
dilakukan pada tanggal 8-12 serta 24 Januari 2018, dapat diambil kesimpulan:
pukul 15.30 - 17.00 WIB dan 9 Januari 2018 pada pukul 13.30 - 14.30
WIB. Beberapa hal yang dikaji antara lain: identitas, riwayat kesehatan
5
obat jika mengalami peningkatan tekanan darah saja) dengan total skor 26.
penyebab, tanda gejala, komplikasi yang mungkin terjadi, serta diit yang
105
106
tanya jawab, media cetak yaitu leaflet, dan melakukan diskusi bersama
mentimun.
tanggal 11 Januari 2018 dan tanggal 12 Januari 2018, dengan hasil klien
farmakologis.
5. Pada evaluasi sumatif atau evaluasi yang dilakukan penulis terakhir kali
Puskesmas dan akan melakukannya dengan rutin saat libur kerja. Dengan
data objektif yang didapatkan dari observasi, klien sudah tahu tentang
teratasi.
a. Gejala yang ada dalam teori tidak seluruhnya muncul pada klien, Ny.
teori tanda gejala Hipertensi berupa pusing dan sakit kepala, rasa berat
dimana pasien mengalami rasa nyeri yang berarti, selain itu klien dan
B. SARAN
dan konsumsi obat dengan tepat, juga dapat membantu klien dalam
b. Hasil laporan kasus ini dapat menjadi sumber informasi dan bahan
Dinas Kesehatan Kota Magelang. (2014). Profil Kesehatan Kota Magelang Tahun
2014.
(online),
(http://www.depkes.go.ig/resources/downolad/profil/PROFIL_KAB_KOT
A_2014//3371_Jateng_Kota_Magelang_2014.pdf, diakses pada 01
November 2017)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015.
(online),
(http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2015/dokumen/profil2015/profil_20
15.pdf, diakses pada 01 November 2017)
Peningkatan beban kerja jantung Krisis situasional Perubahan situasi Kurangnya informasi
Nyeri akut b.d Ketidakmampuan keluarga Dikembangkan dari: Padila, 2012; NANDA, 2015
merawat anggota keluarga yang sakit
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
b. Menyebutkan klasifikasi.
c. Menyebutkan penyebab.
4. Strategi Pelaksanaan
6. Metode
1. Ceramah
7. Media
8. Materi
Terlampir
9. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
yang ditentukan.
3. Mahasiswa
4. Evaluasi Hasil
ditentukan.
MATERI
HIPERTENSI
A. Pengertian
tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg serta sering juga diartikan
sebagai suatu keadaan dimana sistolik lebih tinggi dari 120 mmHg dan
B. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi pada pasien berusia ≥18 tahun oleh The Joint National
C. Penyebab
1. Primer
b. Jenis kelamin dan usia; laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
tinggi.
d. Berat badan/obesitas (25% lebih berat di atas berat badan ideal) juga
tekanan darah (bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut tetap
diterapkan).
2. Sekunder
area kontriksi.
expansion.
berolahraga)
sementara waktu.
g. Kehamilan
h. Luka bakar
Tanda gejala yang mungkin muncul saat tekanan darah tinggi yaitu,
E. Patofisiologi Hipertensi
system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi
F. Penatalaksanaan
dapat berupa diit dan penggunaan bahan alami sebagai penurun tekanan darah
seperti mentimun, daun seledri, daun alpukat, bawang putih (Padila, 2013;
G. Pencegahan
secara rutin, melaksanakan diit dengan benar minum obat secara rutin, dan
H. Komplikasi
a. Stroke
otak atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak. Stroke
b. Infark Miokardium
LAMPIRAN 4
c. Gagal Ginjal
d. Ensefalopati
I. Daftar Pustaka
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
Hipertensi.
obat Hipertensi.
LAMPIRAN 5
15. Metode
3. Ceramah
16. Media
17. Materi
Terlampir
18. Evaluasi
5. Evaluasi Struktur
6. Evaluasi Proses
yang ditentukan.
7. Mahasiswa
8. Evaluasi Hasil
ditentukan.
MATERI
A. Pengertian Diit
B. Tujuan
a) Sumber kalori
Daging ayam, ikan (semua terbatas kurang dari 50 gram per hari),
Kacang-kacangan, tahu.
d) Sumber lemak
e) Sayuran
f) Buah-buahan
g) Bumbu
Pala, kayu manis, asam, gula, bawang merah, bawang putih, garam
a) Soda kue, vetsin, kecap, terasi, kaldu balok, kaldu bubuk, saus tomat,
b) Makanan tinggi garam : roti, biskuit, ikan asin, mi, bihun, makaroni,
kue kering, sardine, telur asin, daging asap, sosis, dendeng, ham, abon,
keju.
asinan, dan acar) dan buah dalam kaleng, makanan kaleng, kornet.
4. Olahraga teratur.
1. Seledri
Fungsi:
Cara mengolah:
2. Mentimun
Cara mengolah:
c) Setelah dijus/ diparut saring airnya saja, lalu diminum setiap hari.
3. Daun Alpukat
Fungsi:
Dapat mengobati batu ginjal, rematik, sakit kepala, nyeri lambung, anti
LAMPIRAN 5
eschericia coli dan bacillus subtilis), sebagai anti kejang, anti kolesterol.
Cara mengolah:
e) Rebusan daun alpukat dapat minum 2 kali sehari pada pagi dan sore
hari.
4. Bawang putih
Fungsi:
Cara mengolah:
b) Jika ingin dikukus dianjurkan bawang putih sebanyak 8-9 siung dalam
sekali makan.
F. Daftar Pustaka
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N Donorojo, lulus tahun 2009
2. SMP Negeri 3 Mertoyudan, lulus tahun 2012
3. SMA Negeri 1 Kota Mungkid, lulus tahun 2015