Anda di halaman 1dari 2

pa Itu Teks Cerita Sejarah?

Dalam buku Bahasa Indonesia (Buku Teks Pendamping) untuk SMA-MA/SMK-MAK Kelas XII
karya Yadi Mulyadi bahwa teks cerita sejarah adalah sebuah teks yang memuat penjelasan
atas suatu fakta yang telah terjadi di masa lalu. Adanya teks cerita sejarah dapat menjawab
terkait asal-usul suatu benda atau peristiwa yang memiliki nilai sejarah.

Meski memuat asal-usul yang terjadi di masa lalu, nyatanya teks cerita sejarah tergolong ke
dalam jenis karya sastra prosa yang bersifat imajinatif. Namun, dalam penulisan teks cerita
sejarah tidak boleh sembarangan. Apabila detikers ingin menulis teks cerita sejarah wajib
memuat fakta yang memang pernah terjadi.

Sebagai catatan penting, tak semua cerita masa lalu yang pernah terjadi bisa dijadikan sebagai
teks cerita sejarah. Sebab, syarat sebuah tulisan dikatakan teks cerita sejarah apabila ada
memuat peristiwa tersebut dapat memberikan dampak kepada banyak orang. Selain itu, teks
cerita sejarah hanya dapat memuat peristiwa yang unik, abadi, dan dianggap penting.

Jenis-Jenis Cerita Teks Sejarah


Dalam cerita teks sejarah, terdapat dua jenis. Jenis pertama adalah fiksi dan kedua merupakan
nonfiksi.

Teks cerita sejarah fiksi biasanya berbentuk novel sejarah. Namun, belakangan karya-karya
cerita pendek telah memuat cerita yang berdasarkan sejarah seperti buku Semua untuk Hindia
karya Iksaka Banu.

Sementara itu, teks cerita sejarah nonfiksi umumnya berbentuk buku teks sejarah. Kebanyakan
buku teks sejarah tidak berdasarkan karangan penulis yang berangkat dari sebuah fakta
sejarah.

Jenis teks cerita sejarah ini memang murni dari sejarah yang sebenarnya. Dibandingkan jenis
yang pertama, teks cerita sejarah nonfiksi tergolong lebih kuat sebab informasi di dalamnya
merupakan peristiwa utuh, bukan penceritaan belaka.

Ciri-ciri Teks Cerita Sejarah


E-Modul Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek menjabarkan, terdapat
lima ciri yang dapat dijadikan dasar sebuah teks cerita sejarah. Adapun kelima ciri itu adalah

kronologi dengan peristiwa di masa lampau yang runut;


dibentuk secara cerita ulang;
sering menggunakan kata konjungsi temporal;
validatas data yang empiris dan isinya faktual; dan
struktur teksnya kronologis dan runtut.
Struktur Teks Cerita Sejarah
Dalam pembuatan struktur teks cerita sejarah, detikers wajib melampirkan tiga komponen
orientasi, isi atau urutan peristiwa, dan reorientasi.

Adapun penjelasan detail terkait tiga komponen tersebut sebagai berikut:


1. Orientasi
Orientasi menjadi bagian pertama dalam struktur teks cerita sejarah. Orientasi dapat dikatakan
sebagai pembuka dari sebuah teks cerita sejarah.

Dalam penulisan orientasi, digunakan kalimat deksriptif. Sebab, kalimat deskriptif bertujuan
sebagai pengenalan suatu topik kepada pembaca.

2. Isi atau Urutan Peristiwa


Struktur kedua ini dapat diartikan sebagai pokok utama dari sebuah teks cerita sejarah. Isi dari
teks cerita sejarah disusun secara urut dan kronologis.

Urutan peristiwa biasanya akan menjelaskan cerita yang memiliki nilai sejarah secara gradual
atau berangsur-angsur. Hal ini membuat urutan peristiwa menjadi lebih kronologis atau sesuai
dengan waktu terjadinya peristiwa.

3. Reorientasi
Reorientasi merupakan struktur terakhir teks cerita sejarah. Sifat struktur terakhir ini sebenarnya
adalah opsional. Detikers yang sedang menulis teks cerita sejarah bisa menyertakan ataupun
menghilangkan bagian ini..

Pasalnya, reorientasi digunakan untuk memberikan komentar pribadi terhadap cerita yang
disusun. Seperti namanya, tentu reorientasi terletak di bagian akhir dari teks cerita sejarah.

Baca artikel detiksumut, "15 Contoh Teks Cerita Sejarah, Lengkap dengan Jenis hingga
Strukturnya" selengkapnya https://www.detik.com/sumut/berita/d-6608730/15-contoh-teks-
cerita-sejarah-lengkap-dengan-jenis-hingga-strukturnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai