Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUBUH

IKAN LELE

Disusun oleh :
Kelompok 2

1. Arvin Rafa Ariadi


2. Lily Hermalia Putri
3. Luthfia Ramadhanni Pandyana
4. Randi Ahmad Huga
5. Reza Aditia
6. Sri Ningsih Purbaningrum
7. Zenitta Aulia Rachman

SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN


Jl. Cirendeu Raya No 5 Ciputat Timur Kode Pos 15419 Telp. (021)7445375 Fax
(021)7445401 Email : sman8tangsel@yahoo.com Website : www.sman8tangsel.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan kesempatan bagi kami untuk menyelesaikan tugas Laporan
Hasil Praktikum ini. Laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas mata pelajaran
Biologi yang diampu oleh Ibu Hilda.

Tema yang kami angkat dalam laporan ini adalah "Anatomi tubuh dari Ikan Lele
yang Hamil”. Praktikum ini bertujuan untuk memahami dan mengamati organ
dalam dari ikan lele. Penelitian ini dilaksanakan dengan bimbingan dan arahan Ibu
Hilda, guru Biologi kami, yang telah memberikan inspirasi, dukungan, dan
pengetahuan berharga selama proses pembuatan laporan ini.

Melalui praktikum ini, kami berharap dapat lebih memahami tentang struktur
anatomi tubuh ikan lele sebagai representasi dari organisme akuatik, serta menggali
informasi penting mengenai fungsi organ-organ utama dalam tubuh ikan lele..
Semoga laporan ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pembelajaran kita dan pengetahuan di bidang Biologi.

Kami juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Hilda atas dukungan, dan bimbingan beliau selama proses pengajaran materi terkait
praktikum ini. Tanpa bantuan dan dorongan beliau, laporan ini tidak akan terwujud.

Akhir kata, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
meningkatkan kualitas laporan ini. Semoga Allah S.W.T senantiasa memberikan
rahmat-Nya kepada kita semua.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Praktikum .............................................................................. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
A. Kajian Teori ...................................................................................... 3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM ................................................................ 5
A. Waktu dan Tempat ............................................................................. 5
B. Alat dan Bahan .................................................................................. 5
C. Langkah – Langkah ........................................................................... 5
BAB IV
HASIL PENGAMATAN ............................................................................. 6
A. Tabel Hasil Pengamatan .................................................................... 6
B. Pembahasan ...................................................................................... 8
BAB V
PENUTUP ................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................. 10
DOKUMENTASI ........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan lele (Clarias gariepinus) adalah salah satu contoh penting dari ikan air
tawar yang memiliki nilai budidaya yang signifikan. Studi mengenai anatomi ikan
lele menjadi sangat penting dalam rangka memahami struktur dan fungsi tubuhnya
secara menyeluruh. Anatomi ikan lele melibatkan analisis mendalam terhadap
struktur internal dan eksternal tubuhnya, termasuk organ-organ vital yang
memainkan peran krusial dalam berbagai fungsi biologisnya.
Struktur eksternal ikan lele terdiri dari berbagai komponen penting yang
membentuk penampilan fisiknya. Kepala ikan lele memiliki fitur yang patut
diperhatikan, seperti mata yang berperan dalam penglihatan, insang yang
memungkinkan pertukaran oksigen dari air, serta mulut yang digunakan untuk
mengambil makanan dan proses pemrosesan makanan. Insang memiliki peran vital
sebagai organ pernapasan utama ikan lele, memungkinkan mereka mendapatkan
oksigen yang diperlukan untuk kelangsungan hidup melalui air.
Pada tingkat struktur internal, semakin jelas kompleksitas tubuh ikan lele.
Organ-organ dalam seperti jantung, hati, usus, ginjal, dan lainnya, berkolaborasi
untuk menjaga fungsi-fungsi penting dalam tubuh. Jantung ikan lele memiliki
struktur dengan dua bilik yang memungkinkan pemisahan antara darah kaya
oksigen dan darah yang mengandung karbon dioksida. Fungsi pompa jantung dalam
mengedarkan darah sangat penting dalam memastikan oksigen dan nutrisi
didistribusikan ke seluruh tubuh ikan. Hati juga memiliki peran penting dalam
proses pengolahan nutrisi, penyimpanan energi, dan detoksifikasi.
Dalam praktik bedah anatomi pada ikan lele, metode anestesi umumnya
digunakan untuk mengurangi stres pada ikan dan mencegah cedera selama
pembedahan. Namun, metode lain seperti merendam ikan dalam es batu juga dapat
digunakan untuk mengurangi stres. Setelah ikan lele tenang, mereka dapat
ditempatkan di atas meja operasi. Dalam hal ini, bahan seperti styrofoam dapat

1
berfungsi sebagai permukaan meja operasi yang stabil untuk menjalankan prosedur
bedah yang diperlukan. Secara keseluruhan, pemahaman mendalam tentang
anatomi ikan lele memberikan wawasan tentang kompleksitas struktur tubuhnya
serta interaksi yang terjadi antara organ-organ dan sistem-sistem dalam mendukung
kehidupan dan fungsi biologis ikan lele secara keseluruhan. Penelitian mengenai
bedah anatomi pada ikan lele memberikan informasi penting mengenai struktur dan
fungsi organ-organ dalamnya. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang
anatomi ikan lele, praktik ini akan dapat bermanfaat dalam mengetahui lingkungan
yang baik untuk budidaya ikan lele.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja organ tubuh bagian dalam lele?
2. Apa fungsi dari organ tubuh bagian dalam dari lele?
3. Bagaimana struktur pernapasan dan insang pada lele?
4. Apa saja perbedaan dari organ penapasan pada ikan lele dengan ikan
lainnya?

C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui bentuk dari organ tubuh bagian dalam ikan lele.
2. Mengetahui ukuran dari organ tubuh bagian dalam ikan lele.
3. Mengetahui organ pernapasan yang terdapat pada lele.
4. Mengetahui fungsi dari organ organ ikan lele.
5. Dapat membandingkan beda organ pernapasan antara ikan lele dengan
ikan lainnya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu contoh penting dari
ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, dan oleh karena
itu, budidayanya sering dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
manusia. Dalam rangka memahami secara komprehensif struktur dan fungsi
tubuh ikan lele, pengetahuan tentang anatomi menjadi suatu aspek yang sangat
esensial. Anatomi ikan lele melibatkan studi mendalam tentang struktur internal
dan eksternal tubuhnya, termasuk pula organ-organ vital yang memainkan peran
penting dalam berbagai fungsi biologisnya.
Ketika kita membahas struktur eksternal ikan lele, kita akan menemukan
sejumlah komponen penting yang membentuk penampilan fisiknya. Kepala
ikan lele memiliki beberapa fitur yang patut dicermati, seperti mata yang
memungkinkan penglihatan, insang yang memungkinkan pertukaran oksigen
dari air, serta mulut yang digunakan untuk makan dan proses pemrosesan
makanan. Insang memiliki peran krusial sebagai organ pernapasan utama ikan
lele, di mana melalui struktur ini ikan dapat mengambil oksigen yang
diperlukan untuk kelangsungan hidupnya dari dalam air.
Pada level struktur internal, kompleksitas ikan lele semakin terungkap.
Organ-organ dalam seperti jantung, hati, usus, ginjal, dan lainnya, bekerja
secara harmonis untuk menjaga fungsi-fungsi vital dalam tubuhnya. Jantung
ikan lele memiliki struktur dengan dua bilik yang memungkinkan pemisahan
antara darah kaya oksigen dan darah yang mengandung karbon dioksida. Fungsi
jantung sebagai pompa yang mengedarkan darah dalam tubuh sangat penting
untuk memastikan distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh ikan. Hati
juga memainkan peran penting dalam pengolahan nutrisi, penyimpanan energi,
dan detoksifikasi.
Selanjutnya, ginjal memiliki fungsi kritis dalam proses ekskresi dan
pemeliharaan keseimbangan elektrolit dalam tubuh ikan lele. Organ ini
membantu dalam menghilangkan limbah yang dihasilkan oleh metabolisme dan
memastikan keseimbangan cairan dan garam yang tepat dalam tubuh.
Dalam praktik bedah anatomi pada ikan lele, metode anestesi sering
digunakan untuk mengurangi stres pada ikan dan mencegah cedera selama
proses pembedahan. Namun, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk
mengurangi stres pada ikan, seperti merendamnya dalam es batu.

3
Setelah prosedur penenangan dilakukan, ikan lele siap untuk
ditempatkan di atas meja operasi. Dalam konteks ini, bahan seperti styrofoam
dapat berfungsi sebagai permukaan meja operasi yang stabil untuk menjalankan
prosedur bedah yang diperlukan.
Secara keseluruhan, pemahaman yang mendalam tentang anatomi ikan
lele tidak hanya memberikan wawasan tentang kompleksitas struktur tubuhnya,
tetapi juga mengungkap bagaimana berbagai organ dan sistem bekerja bersama-
sama untuk mendukung kehidupan dan fungsi biologis ikan lele secara
keseluruhan.
Dalam penelitian bedah anatomi ikan lele, informasi yang diperoleh
melalui praktik ini dapat memberikan wawasan penting tentang struktur dan
fungsi organ-organ dalam ikan lele. Hal ini memiliki implikasi penting dalam
bidang ilmu akuakultur dan ilmu biologi, serta dapat mendukung upaya-upaya
dalam pengembangan budidaya ikan lele yang lebih efisien dan berkelanjutan.

4
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 Agustus 2023,
pukul 10.40 WIB sampai selesai. Bertempat di Laboratorium IPA SMAN 8
Kota Tangerang Selatan.

B. Alat dan Bahan


1. Perangkat alat bedah;
2. Tissue;
3. Streofoam;
4. Ikan Lele dalam kondisi hamil;
5. Jarum Pentul;
6. Air;
7. Sarung Tangan Latex.

C. Langkah-langkah
1. Air yang berisi ikan lele dimasukkan es batu.
2. Setelah beberapa menit, angkat ikan dan letakkan diatas sterofoam.
3. Selanjutnya, ikan digunting mulai dari depan anus atau alat kelamin
sampai kearah anterior sepanjang garismedio-ventral tubuh kearah depan
sirip dada (dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengenai organ-organ
penting didalamnya).
4. Bagian belahan daging sebelah atas dibuka dengan menggunakan pinset
bedah dan tangan.
5. Pengguntingan dilanjutkan ke arah tubuh bagian perut yang dilanjutkan
kearah anterior sampai ke bagian insang.
6. Dokumentasikan setiap organ yang diamati.

5
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

Ukuran
No Gambar Organ Warna Letak
(cm)

Terletak di bagian
1 2cm Hijau Kehitaman perut atas, didekat
organ hati

Kantung Empedu

Terletak di bagian
2 11,5cm Merah gelap
perut

Usus - Rektum

6
Di bagian depan
3 1cm Merah muda
rongga insang

Arboresen

Di bagian rongga
perut, berdekatan
4 6,5cm Merah
dengan organ
pencernaan lainnya

Hati

7
B. Pembahasan
Setelah melalui serangkaian prosedur pembedahan dan pengamatan,
kami berhasil mencatat dan mendokumentasikan beberapa organ pada tubuh
ikan lele. Pada bagian pertama praktikum, kami mengamati sistem pencernaan
pada ikan lele. Kami menemukan bahwa ikan lele memiliki kerongkongan yang
menghubungkan mulut dengan perut. Kerongkongan ini berfungsi untuk
mengalirkan makanan dari mulut ke perut. Selain itu, kami juga
mengidentifikasi adanya lambung pada ikan lele. Lambung memiliki peran
penting dalam memproses makanan dengan cara mencerna dan mencampurnya
dengan enzim-enzim pencernaan sebelum makanan tersebut masuk ke usus.
Selain organ-organ dalam sistem pencernaan, kami juga
mengidentifikasi organ empedu dalam tubuh ikan lele. Empedu dihasilkan oleh
hati dan disimpan dalam kantung empedu sebelum dieluarkan ke usus halus.
Fungsi empedu adalah untuk membantu dalam pemecahan lemak dalam
makanan menjadi partikel yang lebih kecil agar lebih mudah dicerna oleh enzim
pencernaan.
Selama proses pembedahan, kami juga berhasil mengamati organ dalam
sistem pernapasan yaitu insang pada ikan lele. Insang merupakan organ
pernapasan pada ikan yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen
yang terlarut dalam air. Insang terdiri dari lembaran-lembaran tipis yang disebut
filamen, yang memiliki banyak pembuluh darah kecil. Ketika air mengalir
melalui insang, oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam pembuluh darah,
sedangkan karbon dioksida yang dihasilkan oleh ikan akan dilepaskan ke dalam
air.
Dalam keseluruhan praktikum ini, kami berhasil memahami struktur
dan fungsi beberapa organ penting dalam tubuh ikan lele. Pengamatan dan
dokumentasi ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang sistem
pencernaan, dan pernapasan pada ikan lele, serta peran penting hati dan empedu
dalam proses-proses vital dalam tubuh ikan lele.

8
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam rangka memahami struktur dan fungsi tubuh ikan lele (Clarias
gariepinus), praktikum membedah tubuh telah memberikan wawasan
mendalam tentang anatomi dan organ-organ penting yang terlibat dalam
berbagai fungsi biologisnya. Berbagai prosedur pembedahan dan pengamatan
telah mengungkapkan kompleksitas struktur internal dan eksternal ikan lele,
serta interaksi harmonis antara organ-organ yang memungkinkan ikan lele
menjalankan kehidupannya secara efisien.
Pada bagian pertama praktikum, sistem pencernaan ikan lele dipelajari.
Organ-organ seperti kerongkongan, lambung, dan empedu memiliki peran
penting dalam memproses makanan dan pencernaan. Kerongkongan
menghubungkan mulut dengan perut, sementara lambung berperan dalam
mencerna dan mencampur makanan dengan enzim-enzim pencernaan sebelum
masuk ke usus. Empedu yang dihasilkan oleh hati membantu pemecahan lemak
dalam makanan, memfasilitasi pencernaan yang lebih efisien.
Pada bagian sistem pernapasan, insang merupakan organ kunci yang
memungkinkan ikan lele mengambil oksigen dari air. Struktur insang, termasuk
filamen dan pembuluh darah kecil, memungkinkan pertukaran gas yang vital
untuk kelangsungan hidup ikan. Ini juga menjelaskan bagaimana ikan lele dapat
hidup di lingkungan akuatik dengan mengambil oksigen terlarut dalam air.
Selanjutnya, praktikum membedah ikan lele mengungkapkan peran
penting organ-organ seperti jantung, hati, dan ginjal. Jantung dengan dua bilik
memastikan sirkulasi darah yang efisien, membawa oksigen dan nutrisi ke
seluruh tubuh dan menghilangkan karbon dioksida. Hati berperan dalam
pengolahan nutrisi dan detoksifikasi, sementara ginjal berfungsi dalam ekskresi
limbah dan pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Secara keseluruhan, praktikum ini telah memberikan pemahaman yang
lebih dalam tentang kompleksitas struktur dan fungsi organ-organ dalam tubuh
ikan lele. Pengetahuan ini memiliki implikasi penting dalam ilmu akuakultur
dan biologi, serta dapat mendukung pengembangan budidaya ikan lele yang
lebih efisien dan berkelanjutan. Melalui pemahaman tentang anatomi ikan lele,
kita dapat lebih menghargai keajaiban mekanisme biologis yang
memungkinkan ikan ini beradaptasi dan bertahan dalam lingkungan air tawar.

9
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat bermanfaat sebagai acuan dan
membangun pada praktikum selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Pada saat pelaksanaan proses pembedahan sebaiknya mengurangi proses
kegiatan yang tidak diperlukan, seperti keadaan menganggur, agar
penelitian dan pengamatan dapat berjalan dengan memanfaatkan waktu
seefisien mungkin.
2. Sebelum melakukan operasi pembedahan, diharapkan para anggota
kelompok telah mengetahui hal hal apa saja yang harus dilakukan agar
waktu pemebedahan lebih efisien dan efektif.

10
DOKUMENTASI

11
DAFTAR PUSTAKA

http://kurakuradilagunailmu.blogspot.com/2016/08/laporan-praktikum-mk-
ikhtiologi.html

https://www.researchgate.net/figure/Gross-morphology-of-the-stomach-of-Nile-catfish-
1A-Ventral-view-of-catfish-showing-the_fig1_281675412

https://www.infoikan.com/2018/02/deskripsi-ikan-lele-secara-lengkap.html

12

Anda mungkin juga menyukai