Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANGKAT GNSS
(SVIG21332)

ACARA I
PENGENALAN PERANGKAT GNSS RECEIVER

Dibuat oleh :
Nama : Naufal Rasyid
NIM : 22/492749/SV/20609
Hari/Jam : Rabu (07.00-09.00)
Kelompok : A
Asisten : 1. Della Monica
2. Asbian Tunggul Syahputro

PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu menjelaskan jenis dan fungsi berbagai macam perangkat GNSS
II. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Nama Alat Keterangan
1. Laptop Lenovo Digunakan untuk menyusun laporan
Ideapad praktikum
Gaming 3 Ryzen 7,
SSD 512 GB RAM
16 GB
2. GNSS receiver Digunakan untuk alat navigasi berdasarkan
navigation signal satelit GPS.
3. GNSS receiver Digunakan untuk alat pemetaan navigasi
mapping berdasarkan signal satelit GPS.

4. GNSS Geodetic Digunakan untuk mengukur koordinat


berdasarkan signal satelit GPS.

b. Bahan
No Nama Bahan Keterangan
1. Lembar Kerja Digunakan untuk laporan praktikum
Praktikum
III. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum


2. Mengamati bagian bagian dari alat GNSS
3. Mendokumentasikan alat alat GNSS guna mengisi tabel
4. Mencari spesifikasi rinci mulai merk hingga tipe alat GNSS
5. Praktek mengunakan alat GNSS
IV. HASIL PRAKTIKUM (TERLAMPIR)
1. Tabel deskripsi GNSS-receiver (nama/tipe, foto/gambar alat, spesifikasi,
menu).
2. Foto / sketsa alat detil, disertai keterangan bagian – bagian alat.
3. Tabel menu per-alat (nama / tipe, foto tampilan menu, fungsi).

V. PEMBAHASAN

Terdapat beberapa perbedaan yang didasarkan pada fungsi dan


penggunaan GNSS. GNSS receiver navigasi merupakan penentuan suatu
posisi dengan menggunakan teknik sistem navigasi satelit. (Sholarin &
Awange, 2015). GNSS receiver navigasi digunakan untuk melakukan analisis
terkait dengan informasi posisi yang ada di permukaan bumi. Sistem navigasi
satelit digunakan untuk menentukan suatu posisi permukaan bumi dengan
melakukan pengiriman data posisi yang terdiri dari garis lintang dan garis
bujur. (Marohom, 2018). GNSS receiver mapping digunakan untuk
memudahkan dalam proses pemetaan dengan menggunakan data – data yang
didapatkan. GNSS receiver mapping berguna untuk memudahkan untuk
dipahami dan diingat. Selain itu dengan menggunakan GNSS receiver
mapping maka informasi yang disajikan teridentifikasi dengan baik. Selain itu
juga terdapat GNSS receiver geodetic yang merupakan alat ukur GPS yang
menggunakan satelit untuk menghasilkan akurasi yang tinggi dan dapat
menghasilkan kualitas data yang baik. Penggunaan pada masing – masing
jenis GNSS didasarkan pada kebutuhan. GNSS dengan tipe navigasi
digunakan untuk melakukan navigasi dengan memanfaatkan arah suatu objek
spasial. GNSS navigasi digunakan untuk melakukan keperluan perjalanan
jauh atau juga dimanfaatkan untuk kemiliteran. GNSS receiver dengan
menggunakan tipe mapping atau pemetaan digunakan untuk melakukan
survey dan pemetaan pada objek spasial. GNSS receiver dengan
menggunakan tipe mapping banyak digunakan karena akurasi yang tinggi.
GNSS receiver dengan menggunakan tipe geodetik digunakan untuk
melakukan pengukuran. GNSS dengan tipe geodetik ini menjadi salah satu
jenis alat yang memiliki akurasi data yang paling tinggi dari pada alat yang
lainnya. (Manandhar, 2018).

Menu yang terdapat GNSS receiver secara umum sama hanya saja
bentuk alat yang berbeda – beda. Pada GNSS receiver terdapat beberapa
bagian yaitu tombol untuk melakukan pengaturan dan juga layar untuk
menampilkan map dan informasi lainnya. Bagian tombol yang terdapat pada
GNSS receiver secara umum terdiri dari zoom in, zoom out, page, menu,
point center, enter, dan find. Setiap tombol tersebut memiliki fungsi yang
berbeda – beda. Tombol zoom in digunakan untuk melakukan pengecilan area
kajian sehingga objek spasial dapat dilihat lebih mendetail. Tombol zoom out
digunakan untuk melakukan perluasan objek spasial sehingga data spasial
dapat dilihat lebih luas. Tombol page digunakan untuk melihat beberapa fitur
– fitur yang terdapat pada GNSS receiver. Tombol menu digunakan untuk
melihat kompas, kalender, dan juga fitur – fitur pendukung lainnya. Tombol
point center digunakan untuk melakukan pengaturan ke kiri dan ke kanan
pada objek spasial. Tombol enter digunakan untuk memilih suatu fitur,
menginputkan titik, dan menginputkan rute. Sedangkan find digunakan untuk
melakukan waypoint, route, dan tracking manager. (Subirana et al., 2017).

Perkembangan zaman menjadi kunci kemajuan teknologi yang ada


pada saat ini. GNSS menjadi salah satu bukti dari adanya kemajuan teknologi
yang terdapat di bidang ilmu data spasial. Kegiatan survey dan juga pemetaan
akan lebih efektif dan efisien apabila menggunakan GNSS untuk
mendapatkan data yang memiliki akurasi yang tinggi dan kualitas yang baik.
GNSS receiver navigasi, mapping, dan geodetic digunakan karena alatnya
yang relatif canggih. Semakin canggih alat yang digunakan maka semakin
baik kualitas yang dihasilkan. GNSS receiver banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dalam melakukan survey dan juga melakukan
pemetaan. GNSS receiver navigasi digunakan untuk melakukan navigasi pada
militer. GNSS receiver mapping digunakan untuk melakukan pemetaan pada
objek spasial. GNSS receiver mapping akan memudahkan dalam melakukan
pemetaan vegetasi, pemetaan perkebunan, dan juga pemetaan objek spasial
lainnya. GNSS receiver geodetic digunakan untuk melakukan pengukuran
pada objek spasial. Pengukuran dengan menggunakan GNSS receiver
geodetic akan menghasilkan data yang lebih akurat. (Wahyono & Suhattanto,
2019).

VI. KESIMPULAN
GNSS receiver menjadi 3 jenis sesuai dengan fungsi dan kegunaanya
masing -masing. Ketiga jenis tersebut diantaranya yaitu terdiri dari GNSS
dengan tipe mapping, navigasi, dan juga geodetik.

VII. SARAN
Pelaksanaan praktikum sudah berjalan dengan baik, Dengan adanya
modul dan penjelasan asisten praktikum yang mudah untuk dipahami,
Sehingga praktikum kali ini tidak diperlukan saran.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Manandhar, D. (2018). Introduction to Global Navigation Satellite System
(GNSS) Module: 1. 1–27.
http://www.unoosa.org/documents/pdf/icg/2018/ait-gnss/09_M1.pdf
Marohom, H. R. (2018). Hennesey R. Marohom National Mapping and
Resource Information (NAMRIA) 1st Regional Training on Toponymy.
March.
Sholarin, E. A., & Awange, J. L. (2015). Global navigation satellite system
(GNSS). Environmental Science and Engineering (Subseries:
Environmental Science), 9783319276496, 177–212.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-27651-9_9
Subirana, S., Zornoza, J., & Garc, R. (2017). Lecture 1 Overview of GNSS
Positioning Techniques. April.
Wahyono, E. B., & Suhattanto, M. A. (2019). JMTS: Jurnal Mitra Teknik
Sipil (2019). JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 2(2).
https://doi.org/10.24912/jmts.v2i2.8798
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai