Makalah Kesetimbangan Kimia
Makalah Kesetimbangan Kimia
KIMIA FISIKA
Disusun oleh :
1. Risa Utami
2. Uli Nurhalizah
3. Wildan Kurniawan
Kelas : 1 KD
Puji syukur kami persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia fisika
yang berjudul “Kesetimbangan Kimia” tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Meilianti, S.T., M.T.
selaku dosen mata kuliah kimia fisika yang telah membimbing kami
berharap, makalah kesetimbangan kimia ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.2. Tujuan..............................................................................................
BAB II ISI
Perhitungan.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
Taukah kalian bahwa proses penguapan air dari permukaan bumi dengan
proses turunnya air hujan merupakan salah satu contoh kesetimba uy i7 12Angan
jumlah air yang menguap dari permukaan bumi sama dengan jumlah air yang
turun ke permukaan bumi. Hal inilah yang disebut setimbang. Bagaimana jika
tidak terjadi kesetimbangan terhadap musim di bumi ini? Tentu hal ini akan
tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai
dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang
sama dan juga karena laju pembentukan zat ke ruas kanan sama dengan laju
pembentukan zat ke ruas kiri, maka pada keadaan setimbang jumlah masing-
masing zat tidak lagi berubah, sehingga reaksi tersebut telah dianggap selesai.
Konsep yang perlu dipahami dalam mempelajari kesetimbangan kimia ini
adalah bahwa kesetimbangan kimia ini adalah reaksi bolah balik yang mana
memiliki laju yang sama, oleh sebab itu kesetimbangan kimia ini adalah bagian
dari keseimbangan kimia dinamis karena yang memiliki laju hanyalah sesuatu
I.2. Tujuan
hanya harus memiliki ketelitian yang tinggi, oleh sebab itu makalah ini dibuat
agar kita dapat mengerti masalah konsep atau prinsip dasar tentang kesetimbangan
kimia itu sendiri. Selain itu tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk membantu
ISI
balik yang mana laju reaksi reaktan dan produk sama dan kosentrasi keduanya
CO2(g)+H2O(l) H2CO3(aq)
H2CO3(aq) HCO3-+H+(q)
Apabila darah bersifat basa, jumlah ion H+ akan berkurang karena diikat oleh ion
OH- dari basa sehingga kesetimbangan bergeser kearah kanan. Jika darah bersifat
asam, maka jumlah ion H+ akan bertambah maka kesetimbangan akan bergeser
kearah kiri.
reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati
molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan kesatu arah saja, kebanyakan
adalah reaksi dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik,reaksi berjalan kearah
produk juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah
sama dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah ducapai. Harus diingat
Suatu reaksi disebut setimbang jika memiliki ciri-ciri, hanya terjadi pada
wadah tertutup pada suhu dan tekanan yang tetap, reaksinya berlangsung terus-
menerus(dinamis) dalam dua arah yang berlawanan, laju reaksi maju(ke kanan)
sama dengan laju reaksi balik(ke kiri), semua komponen yang terlibat dalam
reaksi tetap ada,tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat di ukur maupun di
amati.
Berikut adalah grafik kesetimbangan :
A. Kesetimbangan Homogen
komponen reaksi berfase sama dapat berupa sistem gas atau larutan. Pada
kesetimbangan homogen, antara zat reaktan dan produk memiliki fasa yang sama.
Contoh :
a. Fasa Gas :
N2(g)+3H2(g) 2NH3(g)
b. Fasa Larutan :
NH4OH(aq) NH4+(aq)+OH-(aq)
CH3COOH(aq) CH3COOH-(aq)+H-(aq)
B. Kesetimbangan Heterogen
reaksinya terdiri dari fase yang berbeda dapat dua atau lebih fase yang berbeda.
Pada kesetimbangan heterogen, antara zat reaktan dan produk memiliki fasa yang
berbeda.
a. Fasa Padat-Gas
CaCO3(s) CaO(s)+CO2
b. Fasa Padat-Larutan
BaSO4(s) Ba2+(aq)+SO42-(aq)
c. Fasa Larutan-Padat-Gas
Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s)+H2O(l)+CO2(g)
aA + bB ⇌ cC +dD
atau
atau
di mana, R = tetapan gas universal, T = temperatur, dan Δng = jumlah mol produk
gas – jumlah mol reaktan gas.
=>
Qc < Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan (pembentukan produk)
hingga mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc < Kc, reaktan →
produk
Qc > Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri (pembentukan reaktan)
hingga mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc > Kc, reaktan ←
produk
Jawab:
[H2]0 = 0,00623 M
[I2]0 = 0,00414 M
[HI]0 = 0,0224 M
Kc = 54,3
Pertama, kita tentukan nilai kuosien reaksi, Qc, untuk mengetahui apakah
sistem telah setimbang atau belum, dan ke arah mana reaksi berlangsung jika
belum setimbang.
Karena Qc (19,5) < Kc (54,3), reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke
kanan hingga mencapai kesetimbangan. Jadi, konsentrasi H2 dan I2 akan
berkurang dan konsentrasi HI akan bertambah sampai reaksi setimbang.
konsep reaksi kesetimbangan adalah industri amonia,asam sulfat, dan asam nitrat.
Amonia (NH3) merupakan gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat
dan sangat mudah larut dalam air. Amonia biasanya di gunakan dalam
N2(g)+3H2(g) 2NH3(g)
menghasilkan amonia dalam jumlah besar, maka reaksi tersebut harus dilakukan
pada suhu yang rendah. Akan tetapi, pada suhu rendah reaksi berlangsung rendah.
Oleh karena itu, untuk mengimbanginya, maka reaksi dalam pembuatan amonia di
lakukan pada suhu tinggi (500oC) dengan tekanan tinggi 350 atm. Suhu dan
cepat dan amonia yang di hasilkannya dalam jumlah besar (reaksi bergeser ke
kanan). Katalis berupa serbuk besi dicampur dengan Fe2O3 dan K2O dan
menggunakan proomoter sebagai zat yang dapat memacu kerja katalis. Hal ini
amonia, suhu yang tinggi dan katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi,
sedangkan tekanan yang tinggi berfungsi untuk menggeser reaksi ke arah hasil
sebagai bahan dasar pembuatan cat, pupuk, zat warna, detergen, dan larutan
elektrolit dalam aki. Bahan utama dalam pembuatan asam sulfat adalah gas SO3.
Gas SO3 dibuat dengan cara proses kontak berdasarkan reaksi eksoterm.
Reaksi bergeser ke arah kanan tidak terjadi pada suhu kamar. Tetapi kondisi
optimal dapat dicapai pada suhu 400oC dengan menggunakan katalis vanadium
oksida (V2O5).
1. Tahap 1
Molekul S yang berwujud padat dibakar di udara untuk membentuk gas SO2
2. Tahap 2
3. Tahap 3
4. Tahap 4
Setelah tahap 3, asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat
Tahapan penting dalam proses pembuatan H2SO4 ialah tahap 2. Pada tahap 2
terjadi reaksi kesetimbangan dan reaksi itu berlangsung secara eksotren (reaksi
kanan jika tekanan di perbesar. Hal ini terjadi karena reaksi kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang memiliki jumlah koefisien lebih sedikit. Jadi jika
tekanan di perbesar, jumlah gas SO3 semakin banyak karena reaksi kesetimbangan
Senyawa HNO3 merupakan bahan kimia penting yang digunakan sebahai bahan
baku untuk peledak. Bahkan peledak yang memakai bahan baku HNO3 dapat
yaitu TNT.
nitrat dari bahan mentah amonia dan udara. Proses pembuatan asam nitrat melalui
Pada proses Ostwald, ada dua tahap reaksi yang membentuk kesetimbangan, yaitu
tahap satu dan tahap dua. Kedua tahap itu bersifat eksotermis dan memiliki
koefisien reaksi yang berbeda, yaitu koefisien hasil reaksi lebih kecil dari
koefisien pereaksi.
1. Konsentrasi
Contoh :
produk (NH3)
ke arah zat yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan
Contoh :
3. Suhu
kearah eksoterm.
Contoh :
pereaksi)
2.6 Pengaruh Temperatur Terhadap Kesetimbagan Dengan Menggunakan
Perhitungan
Contoh:
a. Pada reaksi 2 CO2(g)→ 2 CO(g) + O2(g) ΔH° = +566 kJ
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah CO2.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah CO dan O2.
b. CO(g) + H2O(g)→ CO2(g) + H2(g) ΔH = -41 kJ
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergesar ke arah CO2 dan H2.
Jika suhu dinaikan, kesetimbangan akan bergeser ke arah CO dan H2O.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat
berlangsung dua arah dan reaksi yang akan terbentuk jika memiliki laju
reaksi sama besar. Pada saat kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke
kiri adalah sama dengan kecepatan reaksi ke kanan. Jenis-jenis
kesetimbangan kimia ada dua, yaitu kesetimbangan Homogen( yang terdiri
hanya dari satu fasa) dan kesetimbangan heterogen (lebih dari satu fasa).
Kesetimbangan reaksi dipengaruhi faktor konsentrasi, tekanan, volume
dan suhu.
Penerapan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada
kondisi-kondisi tertentu (konsentrasi, tekanan, volume dan suhu)
dilakukan agar proses dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu proses
yang menggunakan prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi adalah
proses Haber-Bosch dalam pembentukan amonia.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, pemakalah berharap semoga makalah
yang berjudul ‘Kesetimbangan Kimia’ ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun yang membuat makalah dan dapat menambah wawasan
pengetahuan dalam mata kuliah kimia fisika.
Sekian makalah ini kami buat, kami selaku pemakalah meminta maaf
kepada pembaca atas segala kesalahan dan kekurangan yang ada pada
makalah ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://arranirykimia.blogspot.com/2017/09/makalah-kimfis-i-kesetimbangan-
kimia.html
https://www.academia.edu/31278860/Kesetimbangan_Kimia_Dalam_Industri
https://www.academia.edu/11157238/Makalah_kesetimbangan_kimia
https://arranirykimia.blogspot.com/2017/09/makalah-kimfis-i-kesetimbangan-
kimia.html
http://www.ilmusainsonline.com/2018/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kesetimbangan-kimia.html
https://www.kompasiana.com/painan/55814ee3e022bd5a350e77dd/mengenal-tnt-
bahan-peledak-yang-melegenda?page=all
https://wikenovi.wordpress.com/kimia-kelas-xi-2/kesetimbangan-kimia-2/
https://www.studiobelajar.com/kesetimbangan-kimia/
Rahayu Dwi, Agustina .2017.Kupas Tuntas Pola Soal Kimia SMA. Jakarta :
Pustaka Widyatama