Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI QUALITY CONTROL Kriteria Yang Diijinkan

No. Ref. Spek Deskripsi Pekerjaan Tipe Tes Standar Tes Min. QC Frekuensi Tes (disetujui oleh QA)
1 S9 PERKERASAN
S9.01 PERKERASAN ASPAL-UMUM
S9.01.1 Uraian
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan aspal
beton yang tersusun dari agregat dan material aspal yang
dicampur di pusat pencampuran serta menghampar dan
memadatkan campuran tersebut di atas suatu dasar
(pondasi) yang telah disiapkan dan sesuai dengan
persyaratan ini yang memenuhi bentuk sesuai dalam
Gambar dalam hal elevasi (ketinggian),penampang
memanjang dan melintangnya atau sesuai dengan yang
diperintah oleh konsultan pengawas

S9.01.2 Peralatan
(a) Distributor Aspal Distributor Aspal ini harus mempunyai tenaga penggerak sendiri; memakai ban angin yang lebar dan jumlahnya
memungkinkan beban pada permukaan jalan tidak melebihi 100 kg /cm lebar ban. Alat ini harus mampu menghamparkan
material bitumen secara merata, bahkan saat keadaan panas pada berbagai lebar jalan sampai 5 meter; dapat mengontrol
kcepatn hamparan yang terjadi terkendali antara 0,2 sampai dengan 9,0 liter/m persegi dengan tekanan merata, dan
toleransi tidak lebih dari 0,1 liter per meter persegi.

Distributor Aspal harus dilengkapi dengan Generator tersendiri untuk pompa, batang penyemprot yang bisa diatur posisi
vertikal dan mendatar. Batang penyemprot harus dikontrol oleh pekerja yang duduk di bagian belakang distributor,
sehingga operasi penyemprotan sepenuhnya berada dalam pengawasannya. Distributor ini harus dilengkapi penyemprot
tangan, yang
hanya digunakan pada daerah yang tak terjangkau batang penyemprot.

(b) Pemanas Aspal tipe oil jacket atau tipe lain yang memakai pengaduk otomatis untuk mencegah
overheating lokal. harus dilengkapi dengan termometer.

(c) Instalasi Pencampur Aspal (Asphalt Mixing Plant) (i) Mempunyai Sertifikat Laik Operasi dan sertifikat kalibrasi dari
Kementerian Perdagangan untuk timbangan aspal, agregat dan bahan
pengisi (filler) tambahan, yang masih berlaku. Jika menurut pendapat
Konsultan Pengawas, Instalasi Pencampur Aspal atau timbangannya
dalam kondisi tidak baik maka harus dikalibrasi ulang meskipun
sertifikatnya masih berlaku.
(ii) berupa pusat pencampuran dengan sistem penakaran (batching) dan
mampu memasok mesin penghampar secara terus menerus bilamana
menghampar campuran pada kecepatan normal dan ketebalan yang
dikehendaki;
(iii) harus dirancang sedemikian hingga dapat menghasilkan campuran
dalam rentang toleransi dari JMF (Job Mix Formula);
(iv) harus dipasang di lokasi yang jauh dari pemukiman sehingga tidak
mengganggu ataupun mengundang protes dari penduduk.
(v) harus dilengkapi dengan alat pengumpul debu yang lengkap yaitu sistem
pusaran kering dan pusaran basah (wet cyclone) sehingga tidak
menimbulkan pencemaran debu. Bilamana salah satu sistem di atas
rusak atau tidak berfungsi maka AMP tersebut tidak boleh dioperasikan;
(vi) mempunyai pengaduk (sebagaimana asli dari pabrik) dan dilengkapi
dengan sistem penimbangan secara komputerisasi. kapasitas minimum 800 kg
(vii) Jika campuran aspal yang dimodifikasi harus dilengkapi dengan
pengendali temperatur termostatik otomatis yang mampu temperatur campuran sebesar 175 C.
mempertahankan temperatur campuran.
(viii) Jika digunakan untuk pembuatan AC-Base, mempunyai pemasok
dingin (cold bin) jumlahnya tidak kurang dari lima buah dan untuk jenis campuran beraspal lainnya
(ix) dirancang sebagaimana mestinya, dilengkapi dengan semua minimal tersedia 4 pemasok dingin.
perlengkapan khusus yang diperlukan.
(x) Agregat yang diambil dari pemasok panas (hot bin) dan tidak boleh
mengandung jelaga dan atau sisa minyak yang tidak habis terbakar

(d) Tangki Penyimpan Bitumen Tangki penyimpan bahan aspal harus dilengkapi dengan pemanas harus dilakukan
melalui kumparan uap (steam coils), listrik, atau cara lainnya sehingga api tidak
langsung memanasi tangki pemanas.
SPESIFIKASI QUALITY CONTROL Kriteria Yang Diijinkan
No. Ref. Spek Deskripsi Pekerjaan Tipe Tes Standar Tes Min. QC Frekuensi Tes (disetujui oleh QA)

(e) ayakan Penampung Panas ( Hot Bin Screen ) harus disediakan sesuai dengan yang cocok untuk jenis campuran aspal yang
diperlukan untuk pekerjaan

(f) Pengendali Waktu Campuran harus dilengkapi dengan perlengkapan yang handal untuk mengendalikan waktu
pencampuran dan menjaga waktu pencampuran tetap konstan kecuali kalau
diubah atas perintah Konsultan Pengawas.

(g) Jemvatan Timbang dan Rumah Timbang Jembatan Timbang harus disediakan untuk menimbang agregat, aspal dan Timbangan tersebut harus memenuhi ketentuan seperti yang dijelaskan di point (f)
bahan pengisi yang ditambahkan.Rumah timbang harus disediakan untuk
menimbang truk bermuatan yang siap dikirim ke tempat penghamparan.

(h) Penyimpanan dan Pemasukan Bahan Pengisi Silo atau tempat penyimpanan harus disediakan yang tahan cuaca untuk
menyimpan dan memasok bahan pengisi dengan sistem penakaran berat

(i) Ketentuan Keselamatan Kerja Harus Menyediakan Katrol, dan tempat muatan harus selalu di jaga

(j) Alat Pengukuran tiap muatan harus di tutup dengan kanvas/terpal.

(k) Peralatan Penghampar dan Pembentuk harus dilengkapi dengan perangkat kemudi agar cepat dan efisien

(l) Peralatan Pemadat (Roller) 1 Setiap alat penghampar harus disertai paling sedikit dua alat pemadat Paling sedikit harus disediakan satu tambahan
roda baja (steel wheel roller) dan satu alat pemadat roda karet alat pemadat roda karet (pneumatic tired roller)) untuk setiap kapasitas
(pneumatictired roller) produksi yang melebihi 40 ton per jam.
2 Alat pemadat roda karet harus memiliki tidak kurang dari sembilan roda yang tekanan ban pompa (6,0 - 6,5) kg/cm atau (85 – 90) psi pada jumlah lapis anyaman ban (ply) yang sama
permukaannya halus dengan ukuran yang sama
3 Alat pemadat roda baja
4 Alat pemadat statis minimum tidak kurang dari 8 ton

(m) Perlengkapan Lainnya


 Mesin Penumbuk (Petrol Driven Vibrating Plate).
 Alat pemadat vibrator, 600 kg.
 Mistar perata 4 meter.
 Thermometer (jenis arloji) 300 C (minimum 3 unit).
 Kompresor dan jack hammer.
 Mistar perata 4 meter yang dilengkapi dengan
waterpass dan dapat disesuaikan untuk pembacaan 3%
atau lereng melintang lainnya dan super-elevasi antara
0 sampai 6%.
 Mesin potong dengan mata intan atau fiber.
 Penyapu Mekanis Berputar.
 Pengukur kedalaman aspal yang telah dikalibrasi.
 Pengukur tekanan ban
SPESIFIKASI QUALITY CONTROL Kriteria Yang Diijinkan
No. Ref. Spek Deskripsi Pekerjaan Tipe Tes Standar Tes Min. QC Frekuensi Tes (disetujui oleh QA)

S9.01.03 Ketentuan Umum


semua pekerjaan material bitumen harus
sesuai dengan
Cuaca, Perlindungan untuk hasil pekerjaan, Lapisan
perkerasan aspal (bitumen courses), Pengukuran, Pelapisan
Ulang, dan Sampel hasil kerja (Finished Work Samples),

(a) Cuaca Material bitumen tidak boleh dihamparkan pada waktu hujan atau berkabut
dan, kecuali bila ditentukan lain di dalam Spesifikasi ini, permukaan yang
akan dihampari harus bersih dan kering. Campuran aspal harus tidak
dihamparkan pada kondisi cuaca tidak memungkinkan pekerjaan selesai
dengan semestinya.

(b) Perlindungan untuk hasil pekerjaan Peralatan yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan harus
sesuai dengan material yang digunakan, kondisi dan ketebalan lapisan yang
diinginkan, agar lapisan subgrade atau lapisan perkerasan yang sudah selesai tidak Kontraktor dapat membiarkan lalulintas melewati binder course tetapi dengan ijin Konsultan Pengawas, namun bila terjadi
rusak.Material bitumen harus selalu bersih sebelum dilakukan kerusakan Kontraktor harus memperbaiki binder course dengan biaya sendiri. Jika material bitumen terkotori, Kontraktor
penghamparan lapisan berikutnya atau lapisan penutup (surfacetreatment). harus membersihkannya sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, dan bila hal ini tidak memungkinkan, lapisan harus
Lalulintas di atas material bitumen, terbatas hanya untuk yang berkepentingan dibongkar dan diganti atas biaya Kontraktor sendiri. Sebelum penyemprotan bitumen, permukaan struktur, semak-semak,
dalam menghamparkan dan memadatkan lapisan selanjutnya. Dengan resiko pepohonan dan lain-lain di sekitar daerah itu harus dilindungi agar tidak terperciki material.
sendiri

(c) Lapisan Perkerasan Aspal (Bituminous Courses ) Tebal aktual hamparan lapis beraspal di setiap segmen, didefinisikan sebagai Toleransi tebal untuk setiap lapisan campuran beraspal :
tebal rata-rata yang memenuhi syarat toleransi yang ditunjukkan di bawah ini  AC-WC tidak lebih dari 3,0 mm
terhadap semua benda uji inti yang diambil dari segmen tersebut.
 AC-BC tidak lebih dari 4,0 mm
 AC-Base tidak lebih dari 5,0 mm

(d) Pengukuran Bila pembayaran berdasarkan berat, perhitungan menggunakan tiket (karcis) Untuk pemeriksaan, bagian samping truk harus diberi nomor pengenal yang
pengangkutan material untuk pekerjaan permanen yang sesuai dengan mudah dibaca oleh pemeriksa atau wakil Konsultan Pengawas.
Gambar dan Spesifikasi. Berat material tercatat pada tiket yang menunjukkan Pembayaran hanya untuk material yang digunakan dalam pekerjaan permanen
truk pengangkut dan tanggal dibuatnya. menurut Gambar dan instruksi Konsultan Pengawas. Kontraktor harus
melaksanakan pekerjaan dengan seksama untuk memperkecil terbuangnya
material. Konsultan Pengawas akan mengurangi catatan jumlah material pada
tiket untuk setiap material yang dihamparkan diluar ketentuan ukuran menurut Gambar atau yang terbuang akibat
cara kerja Kontraktor.

(e) Pelapisan Ulang (Overlay ) Bila Kontrak mencakup juga pelapisan ulang perkerasan jalan lama (existing),
perataan permukaan atau levelling yang diperlukan harus menggunakan
material yang ditentukan dalam Gambar atau ditentukan oleh instruksi
Konsultan Pengawas. Seluruh pekerjaan perbaikan pada jalan harus
dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pelapisan ulang.

(f) Sampel hasil kerja (Finished Work Samples) Plant Mix


Kontraktor harus menggali sampel sampai kedalaman penuh untuk diuji oleh
Konsultan Pengawas. Sampel harus dipotong secara rapih dengan gergaji, core
drill atau dengan alat lain yang disetujui. Sampel harus berupa lempengan
sekurang - kurangnya berukuran 15cm x 15cm, atau beberapa sample berbentuk
tabung dengan diameter minimum masing-masing 10 cm, dengan jumlah total
sekurang-kurangnya 230 cm2. Paling sedikit 1 dan paling banyak 3 sampel harus
diambil setiap pelaksanaan kerja per-hari. Kontraktor harus menyediakan
material baru untuk mengurug lubang akibat pengambilan sampel. Bila ada
perubahan penting pada job-mix formula, sampel tambahan harus diambil.

Bituminous Spray
Untuk memeriksa kecepatan pengeluaran material bitumen, lembaran lembaran
kertas karton ukuran 50 x 50 cm, yang sudah ditimbang dulu,
dihamparkan di atas permukaan jalan yang akan diberi lapisan bitumen dan
ditimbang lagi setelah penyemprotan material bitumen. Kontraktor harus
menyediakan material untuk pemeriksaan ini dan menyemprot lagi daerah
yang tadi tertutupi kertas. Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas dan analisa
laboratorium, Konsultan Pengawas dapat memerintahkan pembongkaran dan
penggantian material yang tidak sesuai dengan Spesifikasi, atas biaya Kontraktor.
Konsultan Pengawas juga dapat memerintahkan penambahan lapisan material,
atau pembongkaran kelebihan material dan mengurangi kadar material yang
akan dibayar.
SPESIFIKASI QUALITY CONTROL Kriteria Yang Diijinkan
No. Ref. Spek Deskripsi Pekerjaan Tipe Tes Standar Tes Min. QC Frekuensi Tes (disetujui oleh QA)

S9.02 PENGERUKAN PERKERASAN LAMA


(SCARIFY OLD PAVEMENT )

S9.02.1 Uraian
Pekerjaan ini mencakup pengerukan lapis atas atau lapisan-
lapisan perkerasan aspal jalan lama untuk memungkinkan
perbaikan permukaan (resurfacing) atau agar
memungkinkan pembentukan sambungan antara jalan
lama dengan perkerasan jalan baru.

S9.02.2 Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan harus dilakukan dengan mesin atau tangan,daerah yang dikeruk tidak melebihi daripada yang diinstruksikan
konsultan pengawas

S9.02.3 Metode Pengukuran Pasal S3.01 Jumlah yang dibayar adalah jumlah meter persegi dari perkerasan aspal eksisting. Bila lapisan yang dikeruk lebih dari 1
lapisan,maka setiap lapisan akan diukur dan dibayar sendiri.

S9.03 PENAMBALAN PERKERASAN EKSISTING


S9.03.2 Material
Pembongkaran Perkerasan Lama Pasal S3.01
Penyiapan Tanah Dasar (subgrade ) Pasal S7.01
Sub base (Lapisan Pondasi Agregat) Pasal S8.01
Prime Coat (Lapis Resap Pengikat) Pasal S9.04
Tack Coat ( Lapis Pengikat) Pasal S9.05
Asphalt Treated Base Course Pasal S9.07
Asphalt Cement Pasal S9.07
S9.03.3 Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan dibongkar sampai subgrade atau sampai kedalaman 50 cm.

S9.03.4 Metode Pengukuran Perkerasan eksisting yang dibongkar dan ditambal memiliki luas maksimum 40 m2.Bila ada luasan yang melebihi 40 m2 maka
pengukuran didasarkan pada masing-masing mata pembayaran yang sesuai pada spesifikasi.

S9.04 BITUMEN LAPIS RESAP PENGIKAT (BITUMINOUS PRIME COAT )


S9.04.2 Material
S9.04.2(a) Material Bitumen Kualitas dari material aspal cair adalah MC-70 dengan temperatur penyiraman 43° C-85° C,sedangkan material bitumen emulsi
Medium curing cut back asphalt AASHTO M 82 sebagaimana yang disetujui oleh konsultan pengawas
Medium setting emulsion asphalt AASHTO M140/M 208
Slow setting emulsion asphalt AASHTO M140/M 208
S9.04.2(b) Material Pengering/penyerap (Blotter material ) Material harus berupa pasir atau abu batu yang bersih dan kering,bebas dari material yang bersifat kohesif,serta tidak
mengandung bahan organik.

S9.04.3 Pelaksanaan pekerjaan


S9.04.3(a) Cuaca Permukaan yang akan dikerjakan harus kering atau agak lembab,dan suhu udara saat intu di tempat teduh diatas 13° C dengan
kecenderungan naik atau diatas 15° C dengan kecenderungan turun

S9.04.3(d) Penyiraman Material Bitumen Banyaknya material yang digunakan/disiramkan antara 1 s/d 2,5 kg/m2 apabila tidak ditentukan dalam gambar.

S9.05 BITUMEN LAPIS PENGIKAT (BITUMINOUS TACK COAT )


S9.05.2 Material Kualitas RC-250,temperatur penyiraman 60-100° C
Rapid -Curing (cut back asphalt) AASHTO M 81
Rapid-Curing emulsion asphalt AASHTO M140/M 208
S9.05.3 Pelaksanaan Pekerjaan
S9.05.3(c) Penyiraman material bitumen Banyaknya material bitumen yang disiramkan umumnya berkisar antara 0,15 s/d 0,5 kg/m2

S9.06 SEAL COAT


S9.06.2 Material
S9.06.2(a) Material Bitumen Kualitas MC-250 dengan temperatur penyiraman 80-90 ° C atau MC800 dengan temperatur penyemprotan 105-115
Rapid-curing (cut back asphalt) AASHTO M 81 °C
Perkiraan jumlah material per meter persegi:
- Material Bitumen : 0,7 - 1,5 lt/m²
- Cover Aggregate : 6,5 - 14,0 kg/m²
S9.06.2(b) Cover Coat Material Sesuai Pasal S09.07.2(b)
Perkiraan Jumlah material per meter persegi 6,5 - 14,0 kg/m²
SPESIFIKASI QUALITY CONTROL Kriteria Yang Diijinkan
No. Ref. Spek Deskripsi Pekerjaan Tipe Tes Standar Tes Min. QC Frekuensi Tes (disetujui oleh QA)
S9.07 ASPAL BETON (BITUMINOUS PLANT MIX MATERIAL )
S09.07.2 Material
S09.07.2(a) Komponen Campuran Job mix formula AASHTO T 245
Effective specific gravity agregate RSNI M-01-2003
Maximum specific gravity AASHTO T 209
RSNI M-06-2004
ASTM D5581

S9.07.2(b) Agregat Kasar Los Angeles Test AASHTO T 96 Tidak lebih dari 30% untuk 500 putaran dan 6% untuk 100 putaran
Kehilangan berat berdasarkan test sodium sulfat tidak boleh lebih dari 12% dan berdasarkan test magnesium sulfat tidak
boleh lebih dari 18%
Partikel pipih dan lonjong sesuai RSNI T-01-2005 tidak melampaui 10%
Static Immersion Test AASHTO T 182 Partikel mineral yang lolos saringan No. 200 yang diuji dengan SNI ASTM C117 (AASHTO T11-05) tidak lebih dari 21%

S9.07.2(c) Agregat Halus Standard Specification for Fine Aggregate SNI 03-6877-2002 Angula tas agregat halus yang diuji sesuai dengan SNI 03-6877-2002(AASHTO TP-33), dak kurang dari 45%.
for Bituminous Paving Mixtures AASHTO TP-33 Gumpalan lempung dan bu r-bu r mudah pecah yang diuji dengan SNI 03-4141-1996 (AASHTO T112-00) dak lebih dari 1%
Plastic Fines in Graded Aggregates and SNI 03-4141-1996 Par kel mineral yang lolos saringan No.200 yang diuji dengan SNI ASTMC117:2012 (AASHTO T11-05) dak lebih dari 10%.
Soils by Use of the Sand Equivalent Test AASHTO T112-00
SNI ASTM C117-2012
AASHTO T11-05
S9.07.2(d) Filler

Ukuran Saringan (mm) Prosentase Lolos Menurut Berat (%)


0,600 100
0,180 95-100
0,175 75-100
SPESIFIKASI QUALITY CONTROL Kriteria Yang Diijinkan
No. Ref. Spek Deskripsi Pekerjaan Tipe Tes Standar Tes Min. QC Frekuensi Tes (disetujui oleh QA)
S9.07.2(e) Aspal Keras (Asphalt Cement ) Standard Specification for Penetration- RSNI S-01-2004 Semen aspal harus penetration grade 60-70.
Graded Asphalt Cement AASHTO M226-80
SNI 06-6399-2000
AASHTO T40-02(2012)

S9.07.3 Pelaksanaan Pekerjaan


S9.07.3(c) Penyiapan agregat Standard Method of Test for Saybolt AASHTO T 72 Bila semenaspal digunakan,suhu agregat pada waktu masuk mixer ,dengan batas toleransi yang dibolehkan oleh job mix
Viscosity formula ,tidak lebih dari suhu dimana semen aspal mempunyai kekentalan (Saybolt Furol Viscocity ) sebesar 100 detik,suhu
tidak boleh lebih rendah dari yang telah ditentukan untuk mencapai pelapisan yang baik dan merata untuk butir agregat,dan
untuk membuat campuran yang baik

S9.07.3(f) Pemadatan Determining Degree of Pavement AASHTO T 230 Specific gravity tidak boleh kurang dari 95% specific gravity material contoh laboratorium yang tersusun dari material yang
Compaction of Bituminous Aggregate sama, dengan proporsi yang sama juga

S9.07.3(j) Pengujian Kualitas


S9.07.3(j)(i) Material contoh untuk uji laboratorium Resistance To Plastic Flow Of Bituminous AASHTO T 245 Uji Marshall untuk agregat dari lapangan
Mixtures Marshall Method
Standard Test Method for Resistance to ASTM D 5581
Plastic Flow of Bituminous Mixtures Using
Marshall Apparatus (6 inch-Diameter
Specimen)

S9.07.3(j)(ii) Perubahan job mix formula Effect of Agitation Equipment Type on AASHTO T 209-74 Bila job mix formula diubah sebagaimana diarahkan oleh konsultan pengawas,maka contoh tambahan untuk agregat dan
Theoretical Maximum Specific Gravity bitumen akan diambil untuk memungkinkan penentuan berat jenis (bulk specific gravity ) menyeluruh agregat dari campuran
Values bitumen

S9.08 PERKERASAN BETON SEMEN PORTLAND


S9.08 (2) Ketentuan yang Mengikat

S9.08.3 Material
S9.08.3(a) Agregat Sesuai ketentuan pada pasal S10.01.2

S9.08.3(b) Baja Tulangan Sesuai ketentuan pada pasal S10.02 dan detail yang tertera pada gambar

S9.08.3(c) Bahan pengisi sambungan (joint filler ) Sesuai ketentuan dalam gambar atau instruksi konsultan Pengawas dan harus diberi lubang untuk memasang dowel . Filler
Bahan pengisi tuang (pured filler ) AASHTO M 173 untuk setiap sambungan harus berupa satu lembaran untuk seluruh kedalaman dan lebar yang diperlukan untuk
Bahan pengisi padat (preformed filler ) AASHTO M 33 sambungan,kecuali bila ditentukan lain oleh konsultan pengawas.
AASHTO M 153
AASHTO M 213
AASHTO M 220

S9.08.3(d) Membran Kedap Air (Slip Sheet Memmbrane ) Membran atau sekat untuk lapisan tahan air di bawah perkerasan harus berupa lembaran polyesthene dengan tebal 125
mikron. Bila diperlukan sambungan,maka harus dibuat overlaping sekurang-kurangnya harus 300 mm

S9.08.3(e) Curing Materials AASHTO M 148


Liquid Membran-Forming Compound for
Curing Concrete-type 2 White Pigmented

S9.08.4(f) Beton Sesuai dengan ketentuan pada pasal S10.01

S9.09 LEAN CONCRETE


S9.09.4 Material Sesuai dengan ketentuan pada pasal S10.01.2

S9.09.8 Pencampuran,pengangkutan,penghamparan,&pemadatan Sesuai dengan ketentuan pada pasal S10.01.3 dan S10.01.4

S9.09.11 Pengujian Kekuatan Satu silinder mewakili 50 m lean concrete yang dihamparkan,dan tidak kurang Sesuai dengan ketentuan pada pasal S10.01.1(e)(ii)
dari tiga silinder harus dibuat setiap hari

S9.09.12 Ketentuan kuat pecah beton (crushing strength ) Kuat pecah beton rata-rata pada umur 7 hari dari setiap kelompok contoh yang diambil pada setiap pelaksanaan tidak boleh
kurang dari 70 kg/cm2

Anda mungkin juga menyukai