Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat dikenal

di Indonesia sebagai bumbu penyedap masakan. Umbi bawang merah

mengandung minyak atsiri yang diketahui mampu menimbulkan aroma khas dan

memberikan rasa gurih pada masakan ( Suriani, 2011).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), Produktivitas tanaman

bawang merah di Sumatera Utara mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Produktivitas tanaman bawang merah di Sumatera Utara pada Tahun 2011 adalah

9,00 ton/ha dengan produksi 12.449 ton dan luas panen 1.384 ha. Tahun 2012

produktivitas tanaman bawang merah adalah 8,95 ton/ ha dengan produksi 14.156

ton dan luas panen 1.581 ha, sedangkan tahun 2013 produktivitas tanaman

bawang merah adalah 7,92 ton/ha dengan produksi 8.305 ton dan luas panen

1.048 ha. Data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi penurunan produktivitas

tanaman bawang merah di setiap tahunnya, maka diperlukan penambahan dengan

pemberian biochar dan pupuk kandang ayam dilahan sawah untuk meningkatkan

produksi tanaman bawang merah.

Penurunan kandungan bahan organik juga dapat menyebabkan

menurunnya kualitas fisik tanah yang ditandai dengan pemadatan tanah,

penigkatan bobot volume, dan mengakibatkan terjadinya penurunan

perkembangan akar tanaman. Tekstur tanah sawah yang dominasi oleh pasir dan

rendahnya liat menyebabkan unsur hara seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalsium

(Ca).Magnesium (Mg), Silika (Si) terakumulasi dilapisan subsoil tanah yang men
2

yebabkantanaman tidak mampu menyerap unsur hara tersebut.Rendahnya unsur

harajugadisebabkan  tidak rutinnya penambahanpupukke dalam

tanahpadamasapenanaman padidan terangkutnya unsur hara saat panen

berlangsung.

Tanah sawah dapat berasal dari tanah kering yang diberikan air kemudian

disawahkan, atau dari tanah rawa-rawa yang dikeringkan dengan membuat

saluran- saluran drainase. Sawah yang airnya berasal dari air irigasi disebut sawah

irigasi, sedang yang menerima langsung dari air hujan disebut sawah tadah hujan.

Di daerah pasang surut ditemukan sawah pasang surut, sedangkan yang

dikembangkan di daerah rawa-rawa lebak disebut sawah lebak (Hardjowigeno et

al,2004).Penggenangan selama pertumbuhan padi dan pengolahan tanah pada

tanah kering yang disawahkan, dapat menyebabkan berbagai perubahan sifat

tanah baik sifat morfologi, kimia, fisika, dan mikrobiologi, maupun sifat lainnya

(Hardjowigeno dan Rayes, 2005). Sifat kimia tanah ini dicirikan dengan

terbentuknya H2S yang menghambat penyerapan hara tanaman dan memperbesar

perkembangan akar, meningginya pH dan pelarutan silika (Darmawidjaya, 1995).

Sumber unsur hara Si bagi tanaman berasal dari tanah, air irigasi, dan

residu tanaman seperti jerami dan sekam padi apabila dikembalikan ke dalam

tanah. Kandungan Si tersedia di dalam tanah sawah tidak berbanding lurus dengan

kandungan totalnya,meskipun total kandungan Si dalam tanah tinggi (43-70%),

tetapi kandungan Si tersedia bisa sangat rendah.

Ketersediaan Si di dalam tanah terutama di daerah tropis sangat rendah

disebabkan oleh proses desilikasi.Ketersediaan Si dalam tanah juga dipengaruhi


3

oleh sebaran bahan induk, iklim, dan pengelolaan lahan. Rata-rata kandungan Si

pada tanah-tanah sawah di daerah tropis di Asia berkisar antara 104 hingga 629

Mg SiO2 (Kawaguchi and Kyuma, 1977).

Gani (2010) menyatakan bahwasalah satu usaha untuk mengurangi

penurunankualitastanahyangberujung pada produktivitas sawahakibat

sistemsawahtradisional,maka perlupemberianbahan amelioran yakni biochar yang

bahan baku mudah didapatkan petani dan juga ramah lingkungan dan pupuk

kandang ayam.Biocharmerupakan arang hayati dari sebuahpembakaran tidak

sempurna sehingga menyisakanunsur hara yang dapatmeningkatkan fungsi

lahan. Pembakaran berlangsung sempurna,maka biocharberubah menjadi abu

dan melepaskan karbon, yangnilainya lebih rendah ditinjau dari pertimbangan

masalah lingkungan.

Biomassayangdapatdigunakan adalah sekam padi yang biasanya

menjadi limbah olehpetani setelah panen.Biocharatau arangmerupakan materi

padat yang terbentuk dari karbonisasi biomasa. Biochardapatditambahkan ke

tanah dengan tujuanuntuk meningkatkan fungsi tanah danmengurangi emisi

dari biomasa yang secara alami terurai (Laufer and Tomlinson 2013).

Pemberian bahan organik berupa pupuk kandang meningkatkan

kesuburan tanah. Pupuk kandang ayam memiliki kandungan N yang cukup

tinggi, yakni 2,6%, 2,9% (P) dan 3,4% (K) dengan perbandingan C/N ratio

8,3, dibandingkan dengan bahan organik lain. Sutejo (2002),

menyatakan bahwapupuk kandang ayam mengandung nitrogen tiga kali lebih

besar daripada pupuk kandang yang lainnya.


4

Pupuk kandang ayam mempunyai kadar P yang relatif lebih tinggi

dari pupuk kandang lainnya, kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis

konsentrat yang diberikan.Kotoran ayam tercampur sisa-sisa makanan ayam

serta sekam sebagai alas kandang ayam yang dapat menyumbangkan

tambahan hara ke dalam pupuk kandang terhadap tanaman. Beberapa hasil

penelitian pupuk kandang ayam selalu memberikan respon tanaman yang

terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam

lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula

dibandingkan dengan jumlah unik yang sama dengan pupuk kandang lainnya

(Wahida, 2010).

Berdasarkan dari uraian diatas penelitiakan melakukanpenelitian

mengenai Aplikasi Biochar dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Lahan Sawah.

1.2Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui respon pemberian biochar terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman bawang merah.

2. Untuk mengetahui respon pemberian pupuk kandang ayam terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah.

3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara pemberian biochar dan pupuk

kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang

merah.

1.3 Hipotesis Penelitian


5

1. Ada pemberian biochar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

bawang merah.

2. Ada pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman bawang merah.

3. Ada pengaruh pemberian biochar dan pupuk kandang ayam terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian

padaProgram Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Methodist Indonesia.

2. Sebagai sumber informasi dan rekomendasi untuk masyarakat terutama

petani dalam melakukan pengembangan tanaman bawang.

3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi orang pihak-pihak yang

membutuhkannya dalam melakukan penelitian Selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai