KELOMPOK 4 ( XI MIPA 5 )
1. Andika Kurniawan
2. Ferdinand Argi
3. Laili Nadhiva
4. Muhammad Yusuf Islam
5. Rahma Alya Waluyo
6. Vania Rafidah
1. Bank Konvensional
Dalam islam sendiri, bunga yang diterapkan bank kepada peminjam
termasuk dalam perbuatan riba dan seperti yang kita ketahui bahwa islam
dengan jelas melarang perbuatan riba. Hal ini menyatakan bahwa islam
tidak memperbolehkan umatnya untuk melakukan tindakan riba. Meskipun
demikian tetap saja banyak orang masih menggunakan sistem bunga dan
menyimpan maupun meminjam uang lewat jasa
bank konvensional.
b. Ujroh
Istilah ini memiliki makna yang berarti sebuah persetujuan atas nilai atau
harga sewa yang harus dibayarkan oleh penerima manfaat pembiayaan
terkait penggunaan manfaat atas obyek pembiayaan. Ketentuan besaran
nilai yang dibayarkan perlu ditetapkan melalui akad yang disepakati oleh
kedua belah pihak.
c. Akad
Istilah satu ini memiliki arti yang mengacu pada kesepakatan dalam bentuk
perjanjian tertulis antara bank dan nasabah atau pihak lain. Dalam
kesepakatan tersebut dimuat juga informasi mengenai hak dan kewajiban,
standar operasional, serta persyaratan yang disepakati sesuai dengan prinsip
syariah dan hukum yang berlaku.
terdapat 9 akad yang ada dalam setiap transaksi perbankan syariah.
Kesembilan akad tersebut
antara lain adalah Wadi’ah, Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam,
Istina’, Ijarah, Ijarah muntahiyah bit tamlik, Qardh.
Asuransi
Asuransi berasal dari bahasa Belanda, asurantie yang artinya pertanggungan.
Dalam bahasa Arab dikenal dengan at-tamin yang berarti pertanggungan,
perlindungan, keamanan, ketenangan atau bebas dari perasaan takut.
Dalam islam, asuransi merupakan bagian dari muamalah. Kaitan dengan
dasar hukum asuransi menurut fikih islam adalah boleh ( jaiz )
Manfaat asuransi
1. Prinsip tolong menolong
2. Keuntungan dibagi secara adil
3. Transparan
Asuransi Konvensional
Asuransi konvensional adalah suatu produk asuransi yang mengedepankan
konsep dasar jual-beli risiko (transfer risk). Artinya, pada konsep asuransi
konvensional, premi yang dibayarkan oleh nasabah bertujuan untuk
mengalihkan risiko kerugian ke perusahaan asuransi.