Anda di halaman 1dari 4

Ilmu Pendidikan

1. a) Apa yang dimaksud pendidikan dalam arti luas dan sempit menurut George
F.Kenller?
Jawab :
George F.Kneller menyatakan bahwa pendidikan dalam arti luas diartikan sebagai
tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi perkembangan jiwa, watak, ataupun
kemampuan fisik.
Sedangkan dalam arti sempit diartikan sebagai suatu proses mentransformasikan
pengetahuan, niali-nilai, keterampilan dan generasi, yang dilakukan oleh masyarakat
melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi, atau
lembaga lainnya.

b) Mengapa pendidikan kontekstual dengan budaya menjadi penting untuk dilakukan?


Bagaimana praktiknya dilapangan?
Jawab :

Karena pendidikan kontekstual sendiri merupakan suatu proses pendidikan untuk


memotivasi para siswa supaya memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya
dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan atau budaya mereka
sehari-hari. Dengan konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke
dalam kelas dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan
dan penerapan dalam kehidupan budaya mereka. Dengan lima strategi pembelajaran
kontekstual yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini
diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.
Dalam kelas konstektual tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya
dengan lebih banyak strategi dari pada memberi informasi. Dalam konteks itu,
program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan
dikerjakannya bersama siswanya. Secara umum tidak ada perbedaan mendasar
format antara program pembelajaran konvensional dengan kontekstual. Karena
pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.

Dalam praktiknya dilapangan yaitu :


- Melakukan hubungan yang bermakna
- Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti
- Belajar yang diatur sendiri
- Bekerjasama
- Berpikir kritis dan kreatif
- Belajar berbasis masalah
- Pembelajaran autentic
- Belajar berbasis inquiry
- Belajar berbasis proyek atau tugas
- Belajar berbasis kerja
- Belajar berbasis jasa-layanan
- Belajar kooperatif

2. a) Mengapa konsep pendidikan Ki Hajar Dewantoro sangat menghargai kodrat?


Jawab :

Ki Hajar Dewantara dipandang sebagai seorang pendidik yang humanis. Rentang


hidupnya syarat dengan aktivitas politik, jurnalistik dan pendidikan. Ia berambisi untuk
membangun dan memajukan dimensi-dimensi kemanusiaan mencerdaskan generasi
indonesia. Pendidikan adalahbidang yang dianggapnya tepat dijadikan landasan
pembangunan kemanusiaan diindonesia. Selain mengenai pendidikan, ajaran Ki Hajar
Dewantara yang lainnya yaitu mengenai kodrat alam.

Karena anak-anak adalah sebuah kehidupan yang akan tumbuh menurut kodratnya
sendiri, yaitu kekuatan hidup lahir dan hidup batin mereka. Maka, Ki Hajar
menekankan arti penting memperhatikan kodrat alam pada anak dalam semasa
pendidikan. Artinya pendidikan itu sudah setua usia manusia ketika manusia mulai
bertahan hidup dan mempertahankan hidup dengan membangun peradabannya.
Mendidik anak itu berarti mempersiapkan masa depan anak untuk berkehidupan lebih
baik, demikian pula dengan mendidik masyarakat berarti mendidik bangsa.

b) Bagaimana prinsip tersebut diaplikasikan untuk menuju pendidikan humanis Ki


Hajar Dewantara?
Jawab :

Pelaksanaan dan pembelajaran pedidikan humanis dinilai dari makna pendidikan


humanis yang secara keseluruhan memberikan gambaran yang lebih komprehensif
bahwa pendidikan humanis adalah pendidikan yang mampu menggerakkan semua
dimensi dan potensi manusia yang dalam prosesnya disadari oleh individu untuk
berproses menjadi manusia yang bermakna bagi kehidupannya. Pelaksanaan
pendidikan humanis masih menghadapi masalah yang cukup komprehensif sangat
variatif naik yang bersifat internal maupun eksternal yang bersumber dari orangtua,
pribadi anak, dan masalah ekonomi. Pembelajaran humanis membutuhkan guru yang
kreatif dalam mengembangkan strategi yang beragam dalam melaksanakan
pendidikan yang humanis. Strategi yang dikembangkan dan dipilih oleh guru
diterapkan dengan pendekatan individu maupun kelompok. Cara mengatasi problem
pembelajaran humanis bersifat personal maupun kelompok. Proses pembelajaran
humanis pada prinsipnya cenderung optimal jika mempertimbangkan tiga aspek yaitu
power to, power with dan power with in. Disamping itu, proses pembelajaran sudah
mengacu pada beberapa konsep pokok dalam pendidikan humanis.

3. Silahkan identifikasi keterbatasan pendidikan sesuai komponen pendidikan yang


terdapat dalam narasi dibawah.
Jawab :

Selalu menyenangkan rasanya bila bisa berbagi sedikit canda tawa dan pengetahuan
kepada anak-anak seperti pada narasi tersebut. Sejatinya anak-anak tersebut sama
saja dengan anak-anak di dunia ini, yang membedakan hanyalah keadaan dan kondisi
yang mereka jalani setiap harinya. Walaupun begitu, mereka sangat bersemangat
untuk bersekolah. Namun sayang, untuk bersekolah mereka terkendala fasilitas
transportasi. Desa mereka yang jauh dari sekolah kemudian minim fasilitas
insfraktuktur dan berlokasi ditepian sungai membuat anak-anak yang ada didesa
tersebut harus berjuang menyebrangi sungai untuk bisa berangkat kesekolah. Dengan
hanya bermodalkan getek atau perahu mereka berangkat kesekolah menyusuri
derasnya arus sungai. Sesampainya disekolah mereka juga mengalami kendala yaitu
tenaga pengajar disekolah itu yang minim. Ada 100 siswa lebih yang bersekolah
disekolah itu, dan hanya ada 10 tenaga pengajar saja. Hal tersebut harusnya menjadi
perhatian bagi pemerintah setempat untuk memperbaiki keadaan pendidikan
disekolah dan memperbaiki sarana prasarana yang ada didesa tersebut. Bisa dengan
membagun sarana transportasi darat untuk menghubungkan semua desa dengan
sekolah, agar anak-anak maupun warga didesa itu bisa melakukan kegiatan belajar
mengajar atau bekerja dengan lancar tanpa ada hambatan.

Mengidentifikasi keterbatasan :
Peserta didik
Peserta didik didesa tersebut sangat bersemangat untuk bisa berangkat kesekolah.
Mereka hanya terkendala transportasi untuk menyebrangi sungai. Apabila sungai
tersebut sedang turun hujan dan air naik, maka anak-anak tersebut akan libur tidak
berangkat kesekolah karena bertaruh dengan nyawa.

Pendidik
Untuk pendidik disekolah tersebut masih kurang. Karena terdapat 100 siswa dengan
hanya ada 10 pendidik saja. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi kualitas
belajar mengajar disekolah tersebut.

Lingkungan pendidikan
Di lingkungan pendidikan tersebut sudah cukup memadai seperti layaknya sekolah-
sekolah didaerah perkotaan. Sudah ada kursi, meja dan papan tulis membuat para
siswa dapat melakukan pembelajaran dengan baik. Untuk memperbaiki sarana
prasarana transportasi menuju sekolah tersebut masih terkendala dengan anggaran.

Tujuan pendidikan
Seamangat para siswa yang ada disekolah tersebut untuk menempuh pendidikan
sangatlah luar biasa, sehingga menjadi dorongan para guru untuk tetap semangat
dalam mengajar dan memberikan ilmu. Hal tersebut dapat menjadi pacuan untuk
mensukseskan tujuan dari pendidikan yaitu membantu mencerdaskan anak-anak
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai