Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Observasional

(non-eksperimen) dengan kriteria deskriptif.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah observasional deskriptif dengan jenis

pendekatan yang digunakan adalah studi potong lintang atau cross sectional

yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan sampel dilakukan dengan

metode pemeriksaan yaitu metode automatik.

29
C. Alur Penelitian

Melakukan survei ke Puskesmas


Punggelan 1

Meminta izin untuk melakukan penelitian


di Puskemas Punggelan 1

Melihat data sekunder dari Puskesmas


Punggelan 1

Menentukan populasi dan sampel

Melakukan kuisioner

Melakukan pengambilan spesimen

Pemeriksaan jumlah trombosit metode


automatik

Data pemeriksaan

Pengolahan dan analisis data

Hasil penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

30
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel dalam penelitian ini adalah metode pemeriksan dan jumlah

trombosit pada pengguna obat antituberkulosis (OAT) di Puskesmas

Punggelan 1.

2. Definisi Operasional

Table 3.1 Definisi Operasional


Variabel Definisi Operasional

Jumlah trombosit Banyaknya trombosit dalam satuan sel/µl darah

yang dihitung pada pemeriksaan darah vena

dengan metode automatik pada pengguna obat

antituberkulosis.

Metode pemerikasaan Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode Automatik. Metode Automatik

merupakan pemeriksaan hitung jumlah trombosit

menggunakan alat otomatis yaitu Hematology

Analyzer.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1) Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita tuberkulosis

yang mengkonsumsi obat antituberkulosis di Puskesmas Punggelan 1

mulai pada bulan Januari 2019.


31
2) Sampel penelitian

Sampel dalam penelitian ini diambil secara non random

sampling (sampel tidak acak) yaitu pengambilan sampel yang

didasarkan pada kriteria inklusi.

Kriteria inklusi :

a. Bersedia menjadi responden penelitian dan menandatanggani

informed consent.

b. Penderita tuberkulosis yang mengkonsumsi obat antituberkulosis

dengan jenis obat yang sama.

c. Mengkonsumsi OAT sudah lebih dari 3 bulan.

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Lokasi penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Punggelan 1

2) Waktu penelitian

Penyusunan Proposal : November 2018 – Januari 2019

Pelaksanaan Penelitian : Maret – April 2019

Penyusunan Hasil Penelitian : April – Juni 2019

G. Instrumen Penelitian

1) Bahan penelitian

a. Darah vena

b. Kapas alkohol 70%

c. Hepavik

32
d. Tabung EDTA

2) Alat penelitian

a. Hematology analyzer Sysmex XP-100

b. Bantalan

c. Tourniquet

d. Spuit

H. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data sekunder diperoleh dari data Puskesmas Punggelan 1

mengenai pasien yang terdaftar sebagai penderita tuberkulosis yang

melakukan pengobatan pada tahap lanjutan. Data primer diperoleh dari

pemeriksaan langsung sampel darah vena penderita tuberkulosis yang

mengkonsumsi obat antituberkulosis. Data primer didapatkan pada 12 Maret –

8 April 2019. Data primer dapat diperoleh dengan prosedur berikut :

1. Tahap pranalitik

a. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti jas lab,

masker dan handscoon.

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

c. Melakukan pengambilan sampel

d. Memposisikan lengan pasien agar pasien merasa nyaman dan mudah

untuk dilakukan pengambilan sampel darah.

33
e. Memasang tourniquet pada lengan atas pasien. Pasien diminta

mengepalkan tangannya agar vena lebih jelas terlihat.

f. Melakukan palpasi pada vena pasien yang akan ditusuk.

g. Melakukan desinfeksi pada daerah tersebut dengan kapas alkohol 70%.

h. Mengencangkan jarum pada spuit dan memastikan tidak ada

gelembung udara pada spuit.

i. Setelah alkohol kering, tusuk dengan jarum pada sudut 15 derajat

dengan posisi jarum menghadap ke atas sejajar arah vena.

j. Tourniquet dilepas dan perlahan-lahan tarik penghisap spuit sampai

volume darah yang dikehendaki.

k. Tarik jarum dari vena, tutup jarum dengan satu tangan. Tutup bekas

tusukan dengan hepavik.

l. Pindahkan darah ke dalam tabung EDTA.

m. Menghomogenkan sampel dengan cara membolak-balik tabung

EDTA.

2. Tahap analitik

a. Melakukan pemeriksaan jumlah trombosit dengan menggunakan

metode automatik.

b. Menyalakan Hematology Analyzer

c. Menyalakan switch utama, yang terletak dibelakang intrumen.

d. Setelah alat dihidupkan, alat akan melakukan Sel Check, pesan “Please

wait” akan tertampil di layar dan akan melakukan Background secara

34
otomatis. Jika nilai Background sesuai dengan spesifitas maka alat

siap digunakan.

Tabel 3.2 Spesifitas Hematology Analyzer Sysmex XP-100


WBC ≤ 0,3 (x 103/µL)

RBC ≤ 0,02 (x 106/µL)

HGB ≤ 0,4 (g/dL)

PLT ≤ 10 (x 103/µL)

e. Jalankan darah control (level 1,2 dan 3) sebelum melakukan

pemeriksaan sampel.

f. Masukkan data pasien dengan menekan menu Sample No. pada layar,

isikan no identitas sampel yang diinginkan kemudian tekan tombol

Enter.

g. Homogenkan darah pasien yang akan diperiksa dengan baik sebelum

meletakkannya di bawah Aspiration Probe untuk dihisap.

h. Tekan tombol start dan sampel akan dihisap.

i. Tarik sampel dari bawah Aspiration Probe setelah terdengar bunyi

beep 2 kali.

j. Hasil pemeriksaan akan tertampil pada layar dan tercetak pada kertas.

35
k. Bila semua pemeriksaan telah selesai, matikan alat dengan menekan

menu Shutdown dan ikuti prosedur Shutdown dengan menggunakan

Cellclean.

3. Tahap post analitik

a. Membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

b. Mengembalikan alat pada tempat semula.

I. Pengolahan Data dan Analisis Data

Data yang sudah terkumpul kemudian dihitung standar devisiasi,

CV, dan mean (rata-rata), lalu disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel

atau grafik untuk menggambarkan jumlah trombosit pada penderita

tuberkulosis yang pengkonsumsi obat antibtuberkulosis.

J. Etika Penelitian

1) Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan diajukan bersamaan dengan dilakukan

penelitian agar responden mengetahui maksud dan tujuan

dilakukannya penelitian. Responden yang bersedia menjadi subjek

penelitian menandatangai lembar persetujuan.

2) Kerahasiaan

Informasi yang diperoleh dari responden dijamin kerahasiaan

oleh peneliti. Hasil penelitian hanya akan menyajikan data tertentu

tanpa mengurangi kerahasiaan sumber data.

36
3) Tanpa nama

Identitas subjek penelitian dijamin kerahasiaan oleh peneliti

dengan cara peneliti hanya memberi kode sampel saat melakukan

penelitian.

37

Anda mungkin juga menyukai