Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kolesterol merupakan zat yang mempunyai sifat fisik seperti lemak, akan tetapi kolesterol
memiliki gugus steroida. Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi tubuh untuk sintesis
zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon
kelamin dan anak ginjal, vitamin D, serta asam empedu. Kolesterol di angkut sebagai bagian dari
struktur yang bernama lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein, tetapi dua jenis lipoprotein
utama yang perlu kita perhatikan adalah lipoprotein berdensitas rendah atau Low Density
Lipoprotein (LDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi atau High Density Lipoprotein (HDL).
Kolesterol dapat diekstrak dari berbagai sumber pangan karena kelarutannya yang tinggi di
dalam aseton. Sedangkan, kebanyakan lipid kompleks tidak dapat larut dalam aseton. Beberapa
sumber kolesterol yang tinggi antara lain otak dan kuning telur. Kolesterol dalam jumlah normal
dibutuhkan oleh tubuh, namun dalam jumlah berlebih akan membahayakan tubuh. Kadar
kolesterol yang tinggi di dalam darah berbahaya karena terjadi pengendapan kolesterol dan zat-
zat lemak lainnya sehingga mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menyebabkan
hipertensi dan penyumbatan pada pembuluh darah otak, jantung, dan pembuluh darah tungkai.
Aterosklerosis merupakan suatu penyakit terbentuknya plak di dinding pembuluh arteri besar
yang mengakibatkan menyempitnya rongga pembuluh darah dan menurunkan elastisitas
pembuluh darah tersebut. Penyumbatan pada pembuluh darah otak akan menyebabkan penyakit
serebrovaskular seperti stroke. Penyumbatan pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan
penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner. Sedangkan penyumbatan pembuluh darah
tungkai menyebabkan penyakit pembuluh darah tepi yang sering terjadi pada kaki yang dapat
menimbulkan keluhan nyeri, kram, dan ganren (Devina & Lily, 2018). Melihat permasalahan
tersebut, dilakukan penyusunan laporan ini guna mengetahui ada tidaknya (uji kualitatif)
kolesterol pada berbagai sumber pangan melalui uji Lieberman-Burchard.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kandungan kolesterol pada sampel otak sapi, kuning telur ayam kampung,
kuning telur ayam ras, dan kuning telur itik ?
2. Bagaimana intensitas warna pada sampel otak sapi, kuning telur ayam kampung, kuning
telur ayam ras, dan kuning telur itik setelah dilakukan pengujian dan apa yang
menyebabkan adanya perbedaan intensitas warna pada sampel ?
3. Bagaimana perbedaan warna secara visual dan hasil absorbansi dari sampel otak sapi,
kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, dan kuning telur itik setelah
dilakukan pengujian ?
4. Bagaimana prinsip uji Lieberman-Burchard pada uji lipida-kolesterol ?
5. Bagaimana hasil rendemen pada sampel otak sapi, kuning telur ayam kampung, kuning
telur ayam ras, dan kuning telur itik setelah dilakukan pengujian ?
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan kolesterol pada sampel otak sapi, kuning telur ayam
kampung, kuning telur ayam ras, dan kuning telur itik.
2. Untuk mengetahui perbedaan intensitas warna yang dihasilkan setelah pengujian pada
sampel otak sapi, kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, dan kuning telur
itik.
3. Untuk mengetahui perbedaan warna secara visual dan hasil absorbansi dari sampel otak
sapi, kuning telur ayam kampung, kuning telur ayam ras, dan kuning telur itik setelah
dilakukan pengujian.
4. Untuk mengetahui prinsip uji Lieberman-Burchard pada uji lipida-kolesterol.
5. Untuk mengetahui hasil rendemen pada sampel otak sapi, kuning telur ayam kampung,
kuning telur ayam ras, dan kuning telur itik setelah dilakukan pengujian.

II. METODOLOGI PRAKTIKUM


a. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu gelas piala, batang pengaduk, blender,
corong Buchner, kertas saring, vakum, timbangan analit, 4 tabung reaksi, dan
spektrofotometer.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sampel otak sapi, kuning telur ayam
kampung, kuning telur ayam ras, dan kuning telur itik, larutan aseton, larutan asam asetat
anhidrida, larutan H2SO4, larutan asam asetat glasial, dan pereaksi Lieberman-Burchard.
b. Prosedur Kerja
1. Ekstraksi kolesterol
- Tambahkan 100 ml aseton pada 25 g otak atau kuning telur dalam gelas piala, aduk 1
menit.
- Siapkan blender dan bersihkan dengan sedikit aseton. Masukkan homogenate ke dalam
blender kemudian diputar selama 10 menit.
- Saring suspensi dengan corong Buchner yang dilapisi kertas saring. Residu dicuci
Kembali dengan 50 ml aseton, dan filtratnya dikumpulkan.
- Aseton yang terkandung dalam filtrat diuapkan dengan vakum.
- Residu kolesterol yang dalam corong Buchner dikumpulkan, dikeringkan, dan ditimbang
beratnya.
2. Uji kolesterol
- Buat pereaksi Lieberman-Burchard.
Dinginkan 30 ml asam asetat anhidrida pada suhu 0 oC. Tambahkan 1 ml H2SO4 tetes demi
tetes, biarkan pereaksi ini pada suhu dingin (0oC) selama 10 menit.
- Larutan kolesterol kerong pada konsentrasi 10 mg/ml dan 1 mg/ml.
- Siapkan 4 tabung reaksi, masukkan 1 ml larutan kolesterol, konsentrasi 10 mg/ml dan 1
mg/ml, masing-masing 2 tabung, angin-anginkan sebentar agar kloroform menguap.
Tambahkan 1 ml asam asetat glasial ke dalam tabung secara hati-hati.
- Tambahkan 2 ml perekasi Lieberman-Burchard, biarkan 30 menit di tempat gelap.
- Amati warna apa yang terlihat.
- Baca absorbansinya pada Panjang gelombang 525 nm.
Sumber :
Anggraini, DI dan Nabilah, LF. 2018. Activity Test of Suji Leaf Extract (Dracaena angustifolia
Roxb.) on in vitro cholesterol lowering. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. 21 (2) : 54 –
58.

Anda mungkin juga menyukai