Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak lepas dari ilmu tentang

penelitian yang sudah diatur serta urutan secara sistematis. Wirartha

(2005:77) menjelaskan tentang pengertian metode penelitian sebagai berikut:

Teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, dan mencatat


data, baik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan
untuk keperluan menyusun karya ilmiah yang kemudian menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan
sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diinginkan.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode

penelitian adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperlukan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif, yakni

suatu penyelidikan yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan

keadaan seseorang, lembaga atau masyarakat tertentu untuk sekarang ini,

berdasarkan kepada fakta yang ada di dalam situasi yang diselidiki. Hal ini

sesuai dengan pendapat Nazir (2014:56) sebagai berikut:

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,


satu set kondisi, suatu sitem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antarfenomena
yang diselidiki.

Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memaparkan

masalah yang dihadapi berdasarkan dengan kenyataan di lapangan.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:29) bahwa: “Metode deskriptif adalah

metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil

72
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih

luas”.

Berdasarkan kedua kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa metode

deskriptif dianggap sebagai metode yang paling relevan untuk digunakan

dalam penelitian ini. Penggunaan metode deskriptif dikarenakan masalah

yang dihadapi menggambarkan suatu keadaan atau fakta-fakta dari suatu

objek penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi

pada masa sekarang.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

karena mengolah hasil data yang diperoleh dengan cara menganalisisnya dan

menarik kesimpulan secara bertahap yang mengacu pada analisis data.

Penelitian kualitatif adalah “penelitian yang digunakan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, presepsi, dan orang secara individual maupun kelompok”

(Sukmadinata, 2012:53). Penelitian kualitatif dilakukan pada objek alamiah

yang berkembang apa adanya. Sugiyono (2013:15) menjelaskan sebagai

berikut:

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan
makna dari pada generalisasi.

Berdasarkan uraian di atas bahwa penelitian kualitatif merupakan

pendekatan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

73
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa.

Pada pendekatan kualitatif, penelitian dilakukan pada objek yang

alamiah dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada

objek tersebut. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan untuk

mengetahui dan menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi di lapangan.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menganggap bahwa metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif relevan untuk digunakan dalam

penelitian ini, untuk menggambarkan kejadian dan melukiskan keadaan anak

tunagrahita ringan kelas XI di SLB Al Barokah yang mengikuti program

keterampilan service sepeda melalui program magang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk kepentingan pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, semiloka dan

validasi. Teknik pengumpulan data ini dapat digunakan secara beruntun untuk

saling melengkapi satu sama lainnya.

1. Observasi

Observasi yaitu cara pengambilan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap masalah yang sedang diteliti.

Menurut Narimawati (2010:63) observasi adalah “pengumpulan data

melaui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap

gejala/peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian”. Observasi

merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja, sistematis

74
mengenai fenomena sosial untuk kemudian dilakukan pencatatan. Zuriah

(2010:173) menjelaskan sebagai berikut:

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara


sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian,
pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap objek di tempat
terjadi, karena penting untuk melihat perilaku dalam keadaan
(setting) alamiah dan gambaran perilaku berdasarkan situasi yang
ada.

Sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan terhadap anak

tunagrahita ringan, peneliti menggunakan pedoman observasi yang

didalamnya memuat aspek-aspek yang harus diamati berkaitan dengan

kegiatan yang diprogramkan untuk melatih anak tunagrahita ringan dalam

keterampilan service sepeda melalui praktek langsung di bengkel sepeda.

Teknik observasi dalam penelitian ini merupakan kegiatan

pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui kemampuan anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB Al

Barokah yang mengikuti program pembelajaran keterampilan service

sepeda melalui program magang.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai. Menurut

Setyadin dalam Gunawan (2013:160) wawancara adalah “suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan

proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara

fisik”. Sedangkan Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) menjelaskan

75
bahwa: “Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik”. Teknik wawancara dalam penelitian ini

merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab sambil bertatap muka anatara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai.

Jadi kegiatan wawancara dilakukan dalam bentuk komunikasi

langsung secara berhadapan antara peneliti dengan guru dan instuktur

dimana percakapan tersebut telah dirancang secara teratur, sistematis, dan

terarah yang mengacu kepada tujuan-tujuan penelitian yang dituangkan

dalam pedoman wawancara untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran

keterampilan service sepeda bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB

Al Barokah.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,

dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Menurut Arikunto (2010:158) bahwa: “Dokumentasi

berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, seperi

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian dan sebagainya”. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara. Sugiyono (2013:240)

menjelaskan tentang dokumentasi sebagai berikut:

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,


dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

76
sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar
hidup, sketsa, dan lain-lain.

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh data yang ada di sekolah berupa buku dan foto yang

berhubungan dengan proses pembelajaran serta keberadaan program

pembelajaran keterampilan service sepeda melalui program magang yang

ada saat ini.

4. Semiloka

Semiloka adalah suatu acara dimana beberapa orang berkumpul untuk

memecahkan masalah tertentu dengan menampilkan satu atau beberapa

pembicaraan. Lokakarya adalah “suatu pertemuan ilmiah untuk membahas

masalah tertentu oleh para pakar dalam bidang tertentu” (Sumarno,

2010:23). Semiloka merupakan teknik pengumpulan data suatu acara di

mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan

mencari solusinya. Menurut Setya (2010:40) semiloka adalah “merupakan

suatu acara dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan

masalah”. Semiloka dalam penelitian dilakukan melalui proses kerja sama

secara kolaboratif antara peneliti dengan guru dan instruktur, sehingga

menghasilkan suatu pengembangan program pembelajaran keterampilan

service sepeda melalui program magang yang merupakan hasil

pengembangan program yang ada di sekolah.

5. Validasi

Validasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan

keakuratan program pembelajaran keterampilan. “Validitas dalam

77
penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi

sebenarnya yang diukur” (Ghozali, 2010:132). Validasi dilakukan untuk

mengetahui tingkat kebenaran atau keabsahan suatu data atau informasi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:156) bahwa: “validasi

merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesasihan suatu instrumen”. Tujuan validasi dalam penelitian ini untuk

mengetahui keterlaksanaan dan keterbacaan hasil pengembangan program

pembelajaran keterampilan service sepeda yang divalidasikan pada guru

keterampilan di SLB Bina Mulya Cakrawati dan SLB Putra Pasundan 1.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen utama yang

harus terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang relevan

dengan tujuan penelitian. Untuk mencapai keberhasilan dalam penelitian

kualitatif sangat tergantung pada data di lapangan yang disusun oleh peneliti.

Semakin data itu lengkap dan benar maka penelitian kualitatif akan semakin

berkembang. Moleong (2011:4) menjelaskan sebagai berikut:

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang


lain, merupakan alat pengumpulan data utama. Hal ini dilakukan karena
jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkannya
terlebih dahulu sebagian yang lazim digunakan dalam penelitian klasik,
maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap
kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen

merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

dibutuhkan peneliti sebagai pedoman pelaksanaan penelitian. Hal ini sejalan

dengan Sugiyono (2013:59) menyatakan bahwa: “Dalam penelitian kualitatif,

yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.”

78
Sebagai instrumen utama, peneliti berinteraksi langsung dengan objek

penelitian dan harus menyesuaikan dengan berbagai kondisi yang ada agar

bisa memperoleh data yang diperlukan seakurat mungkin. Dalam

pelaksanaanya, peneliti berpedoman pada instrumen observasi, wawancara

dan dokumentasi yang telah dibuat sebelumnya, sehingga membantu

memudahkan dalam penelitian.

Dalam penelitian instrumen observasi berfungsi sebagai alat bantu

untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan anak dalam memperbaiki

sepeda yang menitik beratkan pada proses menambal ban, sedangkan fungsi

instrumen wawancara untuk mengungkap data tentang pelaksanaan

pembelajaran keterampilan service sepeda melalui program magang oleh guru

bagi anak tunagrahita ringan. Instrumen penelitian sebagai alat bantu untuk

mempermudah pelaksanaan penelitian yaitu berfungsi sebagai acuan (guide

line) yang bersifat fleksibel agar peneliti tidak keluar dari jalur penelitian.

Bentuk instrumen observasi yang digunakan adalah bentuk tabel (check

list) yaitu dengan cara membubuhkan tanda check (√), sedangkan bentuk

instrumen wawancara adalah semi tersetruktur. Setiap item pertanyaan yang

dibuat peneliti, prakiraan jawaban yang diinginkan dapat berubah sesuai

dengan informasi yang ada di lapangan.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

induktif (analytical induction) dimana data yang diperoleh dideskripsikan

kemudian dilakukan analisis secara kritis, ditafsirkan dengan hati-hati dan

ditarik kesimpulan secara bertahap dan dilakukan pembahasan sehingga

79
tujuan penelitian tercapai. Sugiyono (2013:244) menjelaskan tentang analisis

data sebagai berikut:

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh


dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh sendiri maupun orang lain.

Penafsiran ditujukan untuk memberikan makna pada analisis,

menjelaskan menurut pola atau kategori serta mencari hubungan antara

berbagai konsep. Mudjirahardjo (Sujarweni, 2014:34) mengungkapkan

“Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikan sehingga

diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab”.

Analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk

melaksanakan, mengolah data dengan tujuan menjadikan data tersebut

sebagai suatu informasi. Definisi tersebut memberikan gambaran tentang

betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik

analisis data dalam penelitian kualitatif adalah analisis induktif. Tahapan

analisis data yang peneliti adaptasi dari Sugiyono (2013:92-99) adalah

sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan mengambil bagian-bagian data

yang merupakan pokok dari informasi. Dalam kegiatan ini peneliti

merangkum data-data pokok yang didapatkan selama proses pengumpulan

data tentang kemampuan dalam belajar keterampilan service sepeda

80
melalui program magang, sehingga memudahkan peneliti dalam

memeriksa data yang sudah terkumpul dan data yang belum terkumpul.

2. Display Data

Setelah melakukan reduksi data, peneliti membuat display data.

Display data adalah untuk melihat gambaran secara keseluruhan dengan

mengelompokkan data sesuai dengan kategorinya atau ditonjolkan data

yang penting-penting dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel/matrik

yang sistematis agar mudah dibaca dan dipahami.

3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi

Upaya untuk membuat kesimpulan dilakukan peneliti sejak awal.

Hal ini untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh makna dari setiap

data yang dikumpulkan. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono

(2010:37) adalah “kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya”. Kesimpulan yang diambil sifatnya masih sementara dan

diragukan validitasnya, kesimpulan tersebut masih mungkin dapat berubah

dengan terus bertambahnya data yang masuk. Oleh karena itu perlu adanya

verifikasi kepada sumber data secara berkesinambungan selama penelitian

berlangsung agar tingkat kepercayaan penelitian tetap terjaga.

F. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sumber data penelitian.

Dalam hal ini yang akan dijadikan subjek penelitian ini adalah 1 (satu)

81
orang guru SLB Al Barokah, 1 (satu) orang guru validator SLB Bina Mulya

Cakrawati, 1 (satu) orang guru validator SLB Putra Pasundan 1, 1 (satu)

montir bengkel sepeda dan 3 (tiga) orang siswa di SLB Al Barokah. Adapun

data dan identitas dari subjek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
SUBJEK PENELITIAN
No Nama L/P Usia Sekolah/Bengkel Ket
1. HN L 27 Tahun SLB Al Barokah Guru
2. DM L 32 Tahun SLB Bina Mulya Cakrawati Validator
3. AN L 24 Tahun SLB Putra Pasundan 1 Validator
4. ID L 40 Tahun Bengkel sepeda Baregbeg Instruktur
5. R L 16 Tahun SLB Al Barokah Anak
6. HA L 17 Tahun SLB Al Barokah Anak
7. DN L 15 Tahun SLB Al Barokah Anak

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah program pembelajaran keterampilan service

sepeda melalui program magang bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di

SLB Al Barokah, aspek penelitian ini meliputi:

a. Kemampuan dalam belajar keterampilan service sepeda pada anak

tunagrahita ringan kelas XI di SLB Al Barokah.

b. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan service sepeda bagi anak

tunagrahita ringan kelas XI di SLB Al Barokah.

c. Keberadaan program pembelajaranketerampilan service sepeda bagi anak

tunagrahita ringan kelas XI di SLB Al Barokah.

82
d. Bentuk pengembangan program pembelajaran keterampilan service

sepeda melalui program magang bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di

SLB Al Barokah yang disusun oleh guru dan peneliti.

e. Bentuk program pembelajaran keterampilan service sepeda melalui

program magang bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB Al Barokah

yang disusun oleh guru dan peneliti serta telah divalidasikan pada guru

keterampilan di SLB Bina Mulya Cakrawati dan SLB Putra

Pasundan 1.

G. Prosedur Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan,

ada beberapa tahapan yang harus ditempuh yaitu sebagai berikut:

1. Langkah Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dalam pelaksanaan

penelitian, agar proses penelitian berjalan dengan efektif dan efisien.

Berikut ini merupakan kegiatan yang peneliti lakukan dalam proses

persiapan.

a. Studi Pendahuluan

Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan berkunjung ke beberapa

SLB yang ada di Kabupaten Ciamis dan sekitarnya. Dengan kegiatan

ini peneliti menemukan berbagai macam informasi. Saat mengadakan

studi pendahuluan di SLB Al Barokah, peneliti menggali informasi

tentang tugas, fungsi dan permasalahan yang ada di sekolah.

Selanjutnya peneliti berdialog dengan guru-guru untuk memperoleh

informasi yang berhubungan dengan proses serta masalah-masalah saat

pembelajaran berlangsung.

83
b. Menentukan Topik Penelitian

Dari sekian banyak permasalahan yang ditemui pada kegiatan studi

pendahuluan di SLB Al Barokah peneliti mengambil salah satu masalah

yang paling menarik yaitu keterampilan service sepeda. Keterampilan

tersebut diajarkan dengan cara memberikan materi dan kegiatan praktek

di sekolah oleh guru keterampilan, tetapi mengingat keterbatasan

fasilitas yang dimiliki sekolah berupa alat, instruktur keterampilan serta

program pembelajaran keterampilan service sepeda belum optimal,

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Langkah

selanjutnya menetapkan topik penelitian yang diajukan kepada dewan

skripsi.

c. Membuat Proposal Penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan dari dewan skripsi, selanjutnya

peneliti membuat proposal penelitian yang digunakan sebagai panduan

dalam melakukan penelitian. Proposal penelitian ini didalamnya

merupakan gambaran garis besar permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

operasional, pertanyaan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta

subjek penelitian yang dikomunikasikan dengan pembimbing agar

terarah dan tidak keluar dari tujuan yang telah ditetapkan.

d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian

Agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar, peneliti membuat

permohonan izin yang meliputi:

84
1) Surat pengantar yang dikeluarkan oleh Dekan FKIP Uninus yang

ditujukan kepada pihak sekolah dalam hal ini SLB Al Barokah.

2) Surat rekomendasi telah mengadakan penelitian dari pihak sekolah

yang dijadikan tempat penelitian.

e. Menyusun Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibuat sebagai alat untuk mengumpulkan

data yang dibutuhkan dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Agar

data yang diperoleh benar dan lengkap dibutuhkan instrumen penelitian

yang benar dengan tujuan agar pengumpulan data lebih terarah

sehingga akan memudahkan bagi peneliti untuk mencapai tujuan

penelitian. Bentuk instrumen observasi yang digunakan adalah bentuk

tabel (check list) yaitu dengan cara membubuhkan tanda check (√),

sedangkan bentuk instrumen wawancara adalah semi tersetruktur.

Setiap item pertanyaan yang dibuat peneliti, prakiraan jawaban yang

diinginkan dapat berubah sesuai dengan informasi yang ada di

lapangan.

f. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen ini dilaksanakan peneliti di SLB yang berbeda tetapi

mempunyai kesetaraan dengan tempat penelitian, yaitu SLB Putra

Pasundan 1. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui kelayakan,

kesesuaian dengan tujuan yang terdapat pada intrumen yang dibuat. Uji

coba dilakukan pada guru keterampilan dan anak tunagrahita ringan

yang memiliki usia dan kemampuan yang hampir sama. Melalui

kegiatan ini, instrumen penelitian mengalami perubahan yang mengarah

85
pada penyempurnaan sehingga memperoleh instrumen penelitian yang siap

digunakan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SLB Al Barokah yang dilakukan oleh peneliti

terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu:

a. Pengumpulan Data

Dalam kegiatan pengumpulan informasi, peneliti melakukan wawancara

dan observasi terhadap subjek dan objek penelitian. Pengumpulan data

dengan teknik wawancara kepada guru di tempat yang telah disepakati

bersama, observasi kepada anak yang sedang mengikuti proses

pembelajaran, studi dokumentasi dan semiloka yang dilakukan peneliti

denganguruuntuk menggali data yang diperlukan. Pelaksanaan

pengumpulandatadilakukandi SLB Al Barokah.

1) Observasi

Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada anak tunagrahita

ringan kelas XI di SLB Al Barokah yang dalam beberapa kali

pertemuan di bengkel sepeda untuk mengetahui kemampuan anak

dalam belajar keterampilan service sepeda.

2) Wawancara

Wawancara dilakukan beberapa kali pertemuan kepada guru

keterampilan kelas XI di SLB Al Barokah dengan memanfaatkan

waktu luang pada saat magang berlangsung, seperti saat jam istirahat

di bengkel sepeda dengan menggunakan pedoman wawancara untuk

86
mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan service sepeda

melalui program magang.

3) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keberadaan program

pembelajaran keterampilan service sepeda melalui program magang

di SLB Al Barokah yang ada saat ini, dengan cara mengumpulkan

data-data yang sifatnya tertulis berupa silabus, RPP, data sekolah,

data guru dan dokumen lain yang relevan.

4) Semiloka

Dalam kegiatan seminar peneliti mengundang kepala sekolah, guru

dan instruktur bengkel sepeda untuk menyampaikan hasil penelitian

melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dimana peneliti

sebagai pembicara tunggal. Setelah seminar, kemudian dilaksanakan

lokakarya yang dilakukan dengan kerja sama secara kolaborasi antara

peneliti dengan guru guna merumuskan penyempurnaan

pengembangan program pembelajaran keterampilan service sepeda

bagi anak tunagrahita ringan kelas XI dari program yang sudah ada.

5) Validasi 

Validasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui keterbacaan dan

keterlaksanaan program pembelajaran keterampilan service sepeda

melalui program magang bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di

SLB Al Barokah yang disusun oleh peneliti dan guru. Validasi

dilakukan kepada 1 (satu) orang guru SLB Bina Mulya Cakrawati

dan 1 (satu) orang guru SLB Putra Pasundan 1.

87
b. Pengolahan Data

Semua data hasil penelitian yang diperoleh, kemudian melakukan analisis

data dengan teliti mulai dari reduksi data yaitu merangkum dan memilih

bagian-bagian data pokok yang akan digunakan. Setelah melakukan

reduksi data, langkah selanjutnya membuat display data untuk

mengelompokkan data yang disajikan dalam bentuk tabel/matrik. Sampai

pada menarik kesimpulan dan memverifikasinya secara berulang pada

sumber agar peneliti memiliki tingkat kepercayaan yang baik.

c. Menyimpulkan Data

Kesimpulan dalam penelitian merupakan hasil akhir dari seluruh proses

kegiatan penelitian. Membuat kesimpulan harus berdasarkan data yang

terkumpul dan sudah dianalisis. Dengan demikian kesimpulan

merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah

dibuat dalam pertanyaan penelitian.

3. Pelaporan

Tahap yang paling akhir dari seluruh kegiatan penelitian ini adalah

membuat laporan tentang hasil penelitian. Tahap tersebut disusun secara

sistematis agar dapat dipahami dan digunakan oleh berbagai pihak yang

terkait dengan penelitian.

88

Anda mungkin juga menyukai