Disusun oleh:
Nama: Sarah Ikrimatul Izmi
Nim: K1C016065
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya
bergantung antara lain pada perubahan rangsang dari lingkungannya, kemampuan
berbagai organ didalamnya serta pengendalian setiap organ secara terkoordinasi dalam
suatu sistem.
Dalam rangka mempelajari perubahan kapasitas tubuh manusia sebagai suatu
sistem, termasuk mempelajari berbagai sistem organ serta pola komunikasi antara sistem
organ tersebut, perlu diketahui pula peran sistem pengendali tubuh. Sistem pengendalian
tubuh berperan dalam mengendalikan kualitas keluaran (output) sistem tubuh secara utuh
dan menyeluruh dengan kisaran perubahan yang cuku terbatas. Manusia dapat
mempertahankan kehidupan (survive), meningkatkan kinerjanya, serta mempertahankan
keberadaannya dengan cara reproduksi, antara lain karena bekerjanya sistem
pengendalian tersebut.
Sistem pengendalian tubuh secara garis besar dilakukan oleh sistem saraf dan
sistem endokrin. Ke dua sistem ini dapat bekerjasama secara berurutan (sequential),
bergantian atau dapat juga secara serempak (simultaneous)untuk tujuan yang sama.
Gambar 1 bagan garis besar susunan saraf. Terlihat pembagian struktur berdasarkan
fungsinya. Organ reseptor dapat berrupa sel yang berbeda denga sel saraf aferen (sensorik)
yang terdapat pada beberapa organ sensoik khusus. Organ reseptor dapat pula merupakan
bagian ujung sel saraf aferen. Susunan saraf tepi merupakan gabungan saraf afereb (bagian
sensorik saraf tepi) dengan saraf eferen (bagian motorik saraf tepi). Susunan saraf pusat
terdiri dari otak dan medulla spinalis yang berfungsi antara lain menganalisis, menyintesis
dan menginteraksikan berbagai masukan dari saraf sensorik maupun dari bangunan lain
yang terdapat di otak maupun di medulla spinalis. Organ efektor dapat berupa otot polos
ragka yang disarafi oleh saraf motorik somatic serta otot polos, otot jantung dan kelenjar
yang disarafi oleh saraf motosik autonom.
BAB III
PENUTUP
1.4 Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai
media untuk berkomunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai
pengendali berbagai sistem organ. Pengendalian fungsi berbagai organ oleh sistem saraf
berjalan relative cepat dibandingkan dengan sistem humoral, karena komunikasi berjala
melalui proses penghantaran implus listrik disepanjang saraf. Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa pengendalian perilaku oleh sistem saraf dapat terselenggara di beberapa
simpul jalur reflex secara terkoordinasi sehingga respons tubuh selalu serasi dengan
perubahan lingkungan dari waktu ke waktu.
DAFTAR PUSTAKA
https://xebice.files.wordpress.com/2008/06/sistem_pengendali_tubuhsas.pdf, diakses
pada jumat 21 desember 2018, pukul 11.30