PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

DEWI OKTAVIANI
RANGKUMAN

Experiential Learning

Experiental Learning merupakan pembelajaran yang holistic, dimana seseorang belajar,

berkembang dan bertumbuh melalui pengalaman. Enam proporsi dari experiental learning
yaitu:
1. Belajar adalah suatu proses dan bukan hanya dilihat dari hasil akhir saja
2. Pada dasarnya proses belajar merupakan proses "re-learning" atau belajar Kembali
3. Belajar merupakan suatu proses adaptasi dan juga proses menyelesaikan konflik yang
ada
4. Belajar adalah proses menyeluruh dan proses adaptasi lingkungan.
5. Belajar adalah transaksi sinergis antara individu dengan lingkungan.
6. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan
Untuk menerapkan pembelajaran experiential learning, Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni
(2015: 225) mengemukakan ada 4 tahap pembelajaran dalam metode experiential learning,
yakni:
1. Tahap Pengalaman Nyata (Concrete Experience)
Peserta didik hanya akan merasakan pengalaman tersebut, belum memahaminya, serta
belum bisa menjelaskan tentang alasan mengapa dan bagaimana peristiwa itu dapat
terjadi.
2. Tahap Observasi Refleksi (Reflective Observation)
Peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukan observasi secara aktif
terhadap kejadian yang mereka alami.
3. Tahap Konseptualisasi (Abstract Conceptualization)
Peserta didik akan diberi kebebasan untuk melakukan observasi yang dilanjutkan
dengan merumuskan atau konseptualisasi hasil pengamatan.
4. Tahap Implemetasi atau Eksperimen (Active Experimentation)
Tahap ini akan menguji kemampuan peserta didik untuk melakukan berbagai hal
dengan orang lain, dan melakukan tindakan yang berdasar pada sebuah peristiwa,
termasuk mengambil risiko.
Kelebihan dari experiential learning adalah melalui pengalaman menjadi lebih efektif
dengan tercapainya tujuan secara optimal.
Kelebihan Kekurangan
Individu Kelompok
Meningkatkan dan Meningkatkan pemahaman cakupan teori ini masih
menumbuhkan kemampuan dan rsa empati terlalu luas sehingga
seseorang untuk mengatasi antar anggota kelompok mungkin tidak mudah untuk
situasi buruk. dipahami
Meningkatkan dan Meningkatkan keterlibatan dan membutuhkan waktu
menumbuhkan komitmen dalam pengambilan yang cukup lama dalam
dan tanggung jawab keputusan dan pemecahan melakukan percobaan untuk
masalah.
 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
DEWI OKTAVIANI
RANGKUMAN

Meningkatkan kesadaran Meningkatkan dan memperoleh kesimpulan

dan rasa percaya diri mengembankan atau suatu konsep yang utuh.
ketergantungan antar
anggota kelompok
Meningkatkan kemampuan Mengidentifikasi dan
menyusun memanfaatkan
perencanaan, memecahkan kepemimpinan dan
masalah, dan kemampuan tersembunyi
berkomunikasi.
Mengembangkan
kemampuan fisik,
ketangkasan, dan
koordinasi.

Jenis-jenis experiental learning:

1. Apprenticeship
Apprenticeship merupakan program magang dalam hal pembelajaran yang
berkelanjutan dalam waktu yang lama. Program magang ini berlangsung cukup lama,
dengan rata-rata 4-5 tahun.
2. Internship
Berbeda dengan apprenticeship, program yang satu ini biasanya memiliki durasi yang
lebih pendek yaitu selama 1 semester atau 6 bulan.
3. Pendidikan Kooperatif
Merupakan program profesional yang diadakan oleh lembaga pendidikan. Di sana
siswa akan memperoleh pengalaman kerja yang relevan dengan pendidikannya.
4. Externship
Program magang yang satu ini sering diadakan oleh perguruan tinggi. Tujuannya adalah
untuk membantu siswa mendapatkan pengalaman profesional pertamanya dengan
melakukan job shadowing.
5. Kerja Lapangan
Pengalaman kerja profesional juga bisa dilakukan dengan melakukan kerja lapangan.
Dalam program ini siswa akan berhubungan langsung dengan masyarakat luas sehingga
akan memperoleh pengalaman kerja nyata.
6. Belajar di Luar Negeri
Melalui program belajar di luar negeri, siswa akan mencoba mencari pengalaman
dengan pergi ke luar negeri. Perbedaan budaya dan bahasa bisa menjadi tantangan
tersendiri yang harus dihadapi. Selain itu, kemampuan adaptasi juga diperlukan agar
bisa bertahan di negeri orang. Biasanya program ini berlangsung selama satu semester
atau bahkan sampai 1 tahun.