Anda di halaman 1dari 10

RESUME JURNAL MOOC

PPPK TAHUN 2023


Nama : Ni Made Ayu Sumaningsih, S.Pd
NIP : 198901032022212019
Tempat, tanggal lahir : Lombok Barat, 03 Januari 1989
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru IPA
Materi Instansi : Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
Kebijakan
Kepala LAN RI Bapak DR. Adi Suryanto, M.Si memberi semangat dan motivasi
kepada ASN untuk menjadi ASN kompeten dan unggul dalam menghadapi era
revolusi industri 4.0 mewujudkan Indonesia emas 2045.

Bapak Dr. Muhamad Taufik, DEA. memberi apresiasi sebuah kebanggaan


menjadi ASN karena dapat melayani bangsa dan negara dengan core values
berAKHLAK yang mampu berdaya saing dan berinovasi terhadap tantangan
dunia (SMART ASN).

Ibu Erna Irawati, S.Sos. M.Pol.,Adm tentang manajemen penyelenggaraan PPPK


melalui orientasi MOOC, ASN dituntut untuk mempelajari materi sikap perilaku
bela negara, core value ASN dan kedudukan ASN.

Modul 1 Wawasan Kebangsaan


Agenda 1
dan Nilai-nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI,
dan Bhineka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan
negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
Sejarah Penting Bangsa Indonesia
Pembentukan Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo yang dikenal sebagai
hari kebangkitan nasional.
Perhimpunan Indonesia (PI) pada 25 Oktober 1908 merupakan organisasi pergerakan nasional
pertama yang menggunakan istilah ‘Indonesia’ dan menjadi pelopor kemerdekaan Bangsa
Indonesia di kancah Internasional. PI diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R.N. Noto Suroto.
Kongres pemuda I pada tanggal 30 April 1926.
Kongres pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
Terbentuknya BPUPKI pada 1 Maret 1945.
PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
Empat (4) Konsesus Dasar Berbangsa dan berbegara

Negara Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
Pancasila UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika
Atribut Negara

Lambang negara Garuda


Bendera sang Merah Putih pancasila (pasal 46)
(pasal 1 ayat 1)

Bahasa Indonesia Lagu kebangsaan Indonesia Raya


(pasal 25 ayat 1) digubah oleh Wage Rudolf Supratman
(pasal 5 ayat 1)

Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap, dan
perilaku serta tindakan warga Nilai Dasar Bela Negara:
negara, baik secara perseorangan Cinta tanah air
maupun kolektif dalam menjaga Sadar berbangsa dan
kedaulatan negara, keutuhan bernegara
wilayah, dan keselamatan bangsa Setia pada pancasila
dan negara yang dijiwai oleh sebagai ideologi negara
kecintaannya kepada Negara Rela berkorban untuk
Kesatuan Republik Indonesia yang bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila dan Undang- Kemampuan awal bela
undang Dasar Negara Republik negara
Indonesia Tahun 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan negara dari
berbagai ancaman.
Nilai-nilai dasar ASN:
Memegang teguh ideologi pancasila
Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta pemerintahan yang
sah.
Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
Mendorong kesetaraan pekerjaan.
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier.

Modul 2
Analisis Isu Kontemporer

Pengertian: Upaya yang dilakukan untuk


mengetahui suatu pokok persoalan yang terjadi Isu-isu strategis kontemporer:
pada masa sekarang atau menjadi trending topik Korupsi
pada saat ini jadi solusi penyelesaiannya harus Narkoba
sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.
Terorisme dan Radikalisme
terbagi menjadi current issue, emerging issue, dan
isu potensial. Money Laundry
Proxy War
Teknik analisis isu kontemporer Cyber crime, hate speech,
Media scanning
dan Hoax
Existing data
Knowlegdeable Others
Public and private
Organization
Public at large
Empat level lingkungan
Alat bantu analisis
strategis:
isu kontemporer
Individu (individual)
Mind mapping
Keluarga (Family)
Fishbone
Masyarakat
diagram
(Community/Culture/Soci
Analisis SWOT
ety
Dunia (Global)

Modul 3
Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan bela negara bagi ASN PPPK adalah suatu keadaan siap
siaga seseorang baik secara fisik, mental, dan sosial dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan
kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai rela
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi kecintaan terhadap NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Kesiapsiagaan Jasmani adalah kegiatan Kesiapsiagaan mental adalah


atau kesanggupan seseorang untuk memahami kondisi mental,
melaksanakan tugas atau kegiatan fisik perkembangan mental, dan
secara lebih baik dan efisien proses menyesuaikan diri
terhadap berbagai tuntutan
Kearifan lokal adalah hasil pemikiran yang sesuai dengan perkembangan
diperoleh dari manusia di tempat ia hidup mental/jiwa baik dalam diri sendiri
dengan lingkungan alam sekitarnya untuk maupun dari luar.
memperoleh kebaikan berupa ucapan, cara,
langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan
untuk menjalani hidup di berbagai bidang.

Aksi Nasional Bela Negara adalah sinergi


setiap warga negara guna mengatasi segaka
macam ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan dengan berlandaskan pada nilai-
nilai luhur bangsa untuk mewujudkan
negara yang berdaulat, adil, dan makmur
Agenda 2
Nilai-nilai Dasar ASN
(BerAKHLAK)

Akuntabel
Berorientasi Pelayanan
Akuntabel Artinya: bertanggungjawab atas semua
Kompeten yang diberikan
Panduan perilaku:
Harmonis Melaksanakan tugas dengan jujur,
Loyal bertanggungjawab, cermat, disiplin,
Adaptif dan berintegritas tinggi
Kolaboratif Menggunakan barang dan
kekayaan milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan
efisien.
Tidak menyalahgunakan
Berorientasi kewenangan jabatan.
pelayanan

Artinya keinginan memberikan Kompeten


pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat Artinya: terus belajar dan
Panduan perilaku: kembangkan kapabilitas
Memahami dan memenuhi Panduan perilaku:
kebutuhan masyarakat. Meningkatkan kompetensi diri
Ramah, cekatan, solutif, dan untuk menjawab tantangan
dapat diandalkan. yang selalu berubah.
Melakukan perbaikan tiada Membantu orang lain belajar.
henti. Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
Harmonis Loyal

Artinya: saling peduli dan Artinya: berdedikasi dan mengutamakan


menghargai perbedaan kepentingan bangsa dan negara
Panduan perilaku:
Panduan perilaku:
Memegang teguh ideologi Pancasila,
Menghargai setiap orang
UUD 1945, NKRI serta pemerintah
apapun latar belakangnya. yang sah.
Suka menolong orang lain. Menjaga nama baik ASN, pimpinan,
Membangun lingkungan kerja instansi, dan negara.
yang kondusif. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Adaptif

Artinya: terus berinovasi dan Kolaboratif


antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan Artinya: membangun kerja sama
Panduan perilaku: yang sinergis
Cepat menyesuaikan diri dalam Panduan perilaku:
menghadapi tantangan jaman. Memberi kesempatan kepada
Terus berinovasi berbagai pihak untuk
mengembangakan kreativitas. berkontribusi.
Bertindak proaktif Terbuka dan bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah.
Menggerakkan pemanfaatam
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
Agenda 3

1 SMART ASN 2 MANAJEMEN ASN

1.SMART ASN
Aparatur yang memiliki nasionalisme, integritas, wawasan global,
hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing, dan
enterpreneurship yang berperan sebagai digital talent dan digital leader yang
mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.

Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami,


mengevaluasi dan mengintegrasi ke berbagai format
dalam bentuk digital (Gilster – 1997).
Empat pilar literasi digital:
1. Digital skill (kecakapan)
2. Digital culture (budaya)
3. Digital ethics (etika)
4. Digital safety (keamanan)

Etika bermedia digital: kemampuan individu dalam menyadari,


mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari. Jadi seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital tidak
hanya mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan
penuh tanggung jawab.
Peta Jalan Literasi Digital
Terdapat tiga pilar utama dalam Indonesia Digital Nation, yaitu masyarakat
digital dengan pemerintah digital dan ekonomi digital. Masyarakat digital
meliputi aktivitas, penggunaan aplikasi, dan penggunaan infrastruktur digital.
Pemerintah digital meliputi regulasi, kebijakan, dan pengendalian sistem
digital. Ekonomi digital meliputi aspek SDM digital, teknologi penunjang, dan
riset inovasi digital.
Lingkup Literasi Digital
Dalam mencapai target program literasi digital, perlu diperhitungkan estimasi
jumlah masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan akses internet
berdasarkan data dari APJII dan BPS. Identifikasi Target User dan Total
Serviceable Market penting untuk menentukan target spesifik program literasi
digital. Saat ini, tingkat penetrasi internet di Indonesia sebesar 73,7%.
Tantangan Kesenjangan Digital
Pada awal mulanya, konsep kesenjangan digital ini berfokus pada kemampuan
memiliki (ekonomi) dan mengoperasikan perangkat digital (komputer) dan akses
(Internet).
Penguatan Literasi Digital
Di Indonesia, sejak lama sudah dilakukan upaya
penguatan literasi digital. Pada Kurikulum 2006,
mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) sempat menjadi bagian penting di
bangku sekolah menengah dan atas.

Implementasi Literasi Digital


Sejalan dengan perkembangan ICT (Information, Communication and
Technology), muncul berbagai model pembelajaran secara daring. Selanjutnya,
muncul pula istilah sekolah berbasis web (web-school). Bermula dari kedua istilah
tersebut, munculah berbagai istilah baru dalam pembelajaran yang menggunakan
internet, seperti online learning, distance learning, web-based learning, dan
elearning (Kuntarto dan Asyhar, 2016). Gerakan Literasi Nasional dalam Materi
Pendukung Literasi Digital dari Kemendikbud 2017 (Kemendikbud, 2017) juga
telah menggariskan beberapa indikator terkait penguatan literasi digital berbasis
sekolah, masyarakat dan keluarga.

2. MANAJEMEN ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, beretika profesi, bebas dari intervensi,
dan bebas dari praktik KKN.
Kedudukan ASN
PPPK: warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah dan ketentuan perundang-undangan (UU No 5 tahun 2014).
Fungsi dan tugas ASN
Pelaksana kebijakan publik: melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan publik: memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Perekat dan pemersatu bangsa: mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Fungsi Kode Etik ASN


1. Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara
dalam menjalanktugas dan kewenangan agar tindakannya dinilai baik.
2. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku dan tindakan birokrasi
publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya,
3. Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi
dalam menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat dan
menempatkan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi.

Kode etik dan kode perilaku ASN


Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap ASN wajib
bersikap dan berpedoman pada Kode Etik dan Kode Perilaku dalam bernegara;
berorganisasi; bermasyarakat; diri sendiri; dan sesama ASN sebagai berikut.
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
SISTEM MERIT
Pengertian Sistem Merit
Sistem Merit merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan
pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
diskriminasi.

Manfaat sistem Merit bagi Organisasi


Mendukung keberadaan penerapan prinsip akuntabilitas
Dapat mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggungjawabkan
tugas dan fungsinya
Instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan
berintegritas untuk mencapai visi dan misinya.

Manfaat sistem Merit Bagi Pegawai


Menjamin keadilan dan ruang keterbukaan dalam perjanjian karir
seorang pegawai.
Memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri.

Mekanisme pengelolaan ASN


Kebijakan dan praktik dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya
manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah pengadaan,
penempatan, mutasi, promosi, pengembangan, penilaian, dan penghargaan.

Hak PPPK
1. Gaji
2. Tunjangan
3. Perlindungan
4. Pengembangan kompetensi
5. Cuti

Manajemen PPPK (Pasal 55 UU ASN)


1. Penetapan kebutuhan
2. Pengadaan
3. Penilaian kinerja
4. Penggajian dan tunjangan
5. Pengembangan kompetensi
6. Pemberian penghargaan
7. Disiplin
8. Pemutusan hubungan perjanjian kerja
9. perlindungan

Anda mungkin juga menyukai