Anda di halaman 1dari 137

P3K

Pertolongan
Pertama
Pada Kecelakaan

PELATIHAN P3K PERUSAHAAN/INDUSTRI


Direktorat Bina K3 Kemnaker. RI.
Jl.A.Yani 69-70 Jakarta Pusat, Telp.021-4246335;4245810; Fax.021-4209114
PENDAHULUAN
• Setiap aktivitas/ proses pekerjaan yang
dilakukan di tempat kerja mengandung
resiko untuk terjadinya kecelakaan kerja
(ringan sampai dengan berat).

• Berbagai upaya pencegahan dilakukan


supaya kecelakaan tidak terjadi. Selain
itu,keterampilan melakukan tindakan
pertolongan pertama tetap diperlukan
untuk menghadapi kemungkinan
terjadinya kecelakaan.
• Oleh karena itu di setiap tempat
kerja harus memiliki petugas P3K
[First Aider], atau setidaknya setiap
karyawan memiliki keterampilan
dalam melakukan pertolongan
pertama ketika terjadi kecelakaan
kerja maupun kegawatan medik.
PENGERTIAN DAN TUJUAN
~ P3K, merupakan pertolongan pertama yg harus
segera diberikan kpd tenaga kerja yg menderita
kecelakaan atau penyakit mendadak ditempat
kerja dg maksud pemberian perawatan darurat
sebelum mendapat pertolongan yg lebih mantap
oleh dokter/petugas kesehatan lainnya

~ Tujuan bagi korban :


1.Menyelamatkan nyawa
2.Meringankan penderitaan
3.Cegah penyakit/cedera lebih parah
4.Mempertahankan daya tahan korban
5.Mencarikan pertolongan lebih lanjut
PENGERTIAN DAN TUJUAN

• P3K tidak menggantikan usaha


pertolongan medis oleh yang
berwenang, akan tetapi hanya
sementara (darurat) membantu
penanganan korban sampai tenaga
medis yang diperlukan datang.
Tujuan dari P3K di Tempat Kerja

Adalah :
1. Menyelamatkan jiwa di tempat kerja.
2. Menciptakan lingkungan yang aman di tempat kerja.
3. Mencegah yang terluka atau sakit menjadi lebih
buruk di tempat kerja.
4. Mencegah kecacatan di tempat kerja.
5. Mempercepat kesembuhan atau perawatan penderita
setelah dirujuk ke rumah sakit.
6. Melindungi korban yang tidak sadar.
7. Menenangkan penderita atau korban yang terluka di
tempat kerja.
DASAR HUKUM
1. PERMENAKERTRANS No.Per.03/MEN/1982, tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja:
Pengurus wajib melaksanakan P3K serta mendidik
dan melatih petugas P3K di tempat kerja
2. PERMENAKERTRANS No.Per.02/MEN/1990, tentang
Pendayagunaan Fasilitas Hiperkes dan Keselamatan
kerja:
Pelatihan dan pendidikan P3K dengan fasilitas serta
kelengkapan peralatannya dapat dilaksanakan di
Pusat atau Balai-balai Hiperkes dan Keselamatan
Kerja wilayah
3. Permenakertrans No.15/Men/VIII/2008,ttg P3K di
Tempat Kerja
KONDISI VITAL FISIOLOGI

1. Kesadaran
2. Pernafasan, (12X – 20X/menit)
3. Denyut nadi,(60X – 100X/menit, kuat)
4. Reflek/keadaan pupil mata
5. Turgor (elastisitas kulit)
6. Tekanan darah, (120/80 mmHg, usia
muda)/140/90 mmHg usia >50 th

Hypertension
KONDISI VITAL FISIOLOGI
1. Mati Klinis : Korban henti nafas dan jantung,
dapat 4-6 menit, reversibel utk dilakukan BHD
(ABC)/(CAB)
2. Mati Biologis : Lebih dari 4-6 menit henti nafas
& jantung (> 10 menit terjadi kematian biologis),
Jika BHD (ABC) cepat dilakukan Kemungkinan
kematian dapat dihindari

Terlambat Kemungkinan berhasil


1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Blood circulation & size
VITAL FISIOLOGI
VITAL FISIOLOGI
PARU - PARU
OTAK
Prioritas utama
Untuk menyelamatkan jiwa , maka
p3k harus diprioritaskan kepada :
1. Memelihara jalur udara bebas
masuk sistem pernafasan (airway)
2. Memulihkan kembali fungsi sistem
pernafasan (breathing)
3. Memulihkan kembali fungsi sistem
sirkulasi darah yang cukup
(Circulation).
KEADAAN YANG MENGANCAM
KESELAMATAN JIWA

• OBSTRUKSI JALAN NAPAS : tersedak


• LUKA SERIUS : luka amputasi, luka
menancap, luka sengatan listrik, luka
gigitan ular, luka bahan kimia
• KERACUNAN
JUMLAH PETUGAS P3K PADA TEMPAT KERJA
(Permenakertrans No.15/Men/VIII/2008)
• Bila tempat kerja memiliki resiko rendah (co.:
toko, kantor,perpustakaan) dan jumlah pekerja
sebanyak 25 -150→1 petugas p3k, >150 → 1 orang
untuk setiap 150 orang .
• Bila tempat kerja memiliki resiko sedang (teknik
ringan, gudang) dan jumlah pekerja > 100→1
petugas p3k.
• Bila tempat kerja memiliki resiko tinggi (industri
berat, industri kimia) >50 orang pekerja→1
orang petugas p3k.
KOTAK P3K
• Kotak A (untuk 25 pekerja atau kurang).
• Kotak B (untuk 50 pekerja atau kurang)
• Kotak C (untuk 100 pekerja atau kurang)
1. Kasa steril terbungkus :20/40/40 buah
2. Perban (lebar 5cm) : 2/4/6 buah
3. Perban (lebar 10cm) : 2/4/6 buah
4. Plester ( lebar 1,25cm) : 2/4/6 buah
5. Plester cepat : 10/15/20 buah
6. Kapas (25 gram) : 1/2/3 buah
lanjutan
7. Kain segitiga/mitela : 2/4/6 buah
8. Gunting : 1 buah
9. Peniti : 12 buah
10. Sarung Tangan sekalai pakai : 2/3/4 buah
11. Masker : 2/4/6 buah
12. Pinset : 1 buah
13. Lampu senter : 1 buah
14. Gelas untuk cuci mata : 1 buah
15. Kantong plastik bersih : 1/2/3 buah
lanjutan
16. Aquades (100ml ) : 1
17.Povidon Iodin (60 ml) : 1
18.Alkohol 70 % : 1
19.Buku panduan P3K di tempat kerja
20.Buku catatan : 1
21.Daftar isi kotak : 1
Jumlah Pekerja/Buruh,jenis kotak P3K
dan jumlah kotak P3K

• < 26 pekerja →1 Kotak A


• 26 s/d 50 pekerja → 1 kotak B atau 2 kotak A
• 51 s/d 100 pekerja → 1 kotak C/ 2 kotak B/ 4
kotak A/ 1 kotak B dan 2 kotak A

Ket : 1 kotak B = 2 kotak A


1 kotak C = 2 kotak B
Apa yang harus kita lakukan ?
PENGERTIAN DAN TUJUAN
~ Hal penting dalam mengambil tindakan P3K :
1. Tidak boleh panik : tenang, minta bantuan org
terdekat, membawa korban ke tempat yg aman
2. Jangan memindahkan korban terburu2 kecuali
lingkungan sekitar membahayakan
3. Menilai secara cepat & sederhana terhadap
korban & pengambilan tindakannya ( ABC )
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM

1.Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas,


menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau
kekejangan otot pernafasan).
2.Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan
matahari langsung, kekurangan zat asam/oksigen).
3.Gangguan peredaran darah (perdarahan hebat,
luka bakar yang luas, rasa nyeri yang hebat,
kekurangan cairan tubuh secara cepat, keadaan
allergi atau tidak tahan obat).
II. PERHATIKAN GANGGUAN LOKAL

•Fraktur / Patah Tulang


•Dislokasi
•Luka dan Perdarahan
•Luka Bakar
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan :
Penyebab :
• Sumbatan :
* Lidah
* Benda asing, sisa makanan
* Trauma
• Kejang otot pernafasan
• Lemah otot pernafasan
• Gas beracun (Asphyxiant)
• ASMA
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan :
• Tersedak : Tersangkutnya benda asing atau
makanan di tenggorokan
• Gejala dan Tanda:
›Batuk
›Coba bernafas
›Tidak dapat bicara
›Mencekam tenggorokan
›Kadang Tidak dapat bernafas
›Kulit muka merah kebiruan
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan :
• Tindakan Pertolongan pertama :
*Bila sadar : rileks, mintalah batuk dg kuat,
*Bila tidak berhasil lakukanlah : pembersihan
dengan jari, pukulan punggung atau tekan
perut
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan :
Membersihkan benda asing di saluran nafas dg jari :
• Miringkan korban
• Buka mulut dan tahan gigi atas dan bawah dengan
ibu jari tangan dan telunjuk
• Masukkan telunjuk lain (menggunakan sarung
tangan) menyusuri tepi bagian dalam ke
tenggorokan dan bagian dalam lidah
• Dengan gerakan kait dari belakang tenggokan,
keluarkanlah sumbatan
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan :
Mengeluarkan benda asing dg menekan perut :
1.Posisi duduk/berdiri (Heimlich manuver)/Abd.Thrust
*Penolong berdiri di belakang korban, lingkarkan
tangan pada pinggang korban
*Letakkan tangan penolong diantara busur iga
*Keluarkan sumbatan dg menekan ke atas 450
*Bila perlu ulangi beberapa kali
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan :
Mengeluarkan benda asing dg menekan perut :
2.Posisi baring
*Terlentangkan korban
*Penolong berlutut dekat pinggul atau mengangkang diatas
tubuh korban
*Tempatkan tumit tangan antara busur iga dan pusar dengan
jari-jari mengarah ke dada
*Dengan bantuan tenaga dari bahu tekanlah ke arah atas 450
*Bila perlu ulangi beberapa kali
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Pernafasan :
Gejala & tanda Asma :
ü Sesak nafas,
ü nafas bunyi,
Pertolongan pertama :
ü batuk, pucat,
Bila korban sadar :
ü berkeringat,
§posisikan nyaman/duduk,
ü cenderung duduk,
§tenangkan,
ü mungkin tak sadar.
§bantu obatnya,
§udara segar
Bila korban tak sadar :
§rencanakan tindakan lebih lanjut
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah (syok)
SYOK : Kegagalan sistem kardiovaskuler untuk
mempertahankan kecukupan sirkulasi darah
ke organ vital
Penyebab :
• Volume cairan tubuh kurang (perdarahan,
luka bakar, diare, muntah2)
• Pelebaran pembuluh darah
• Reaksi Allergi
• Cedera berat
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah (syok)
Gejala :
• Mual, muntah
• Haus = pada dehidrasi
• Lemah
• Pusing, ngantuk
• Gelisah, takut mati
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah (syok)
Tanda2nya :
• Wajah : Pucat, sianosis bibir
• Nafas : Cepat, Dangkal, tidak teratur
• Nadi : Cepat, Lemah
• Kulit : Pucat, dingin, Lembab
• Mata : Pandangan hampa, pupil melebar
• Kesadaran : Menurun, Gelisah
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah (syok)
Pertolongan :
• Bawa ke tempat teduh dan aman
• Terlentang, tungkai tinggikan 20 – 30 cm
• Longgarkan pakaian
• Beri selimut
• Tenangkan penderita
• Pastikan jalan nafas dan pernafasan baik
• Beri oksigen bila ada
• Periksa tanda vital secara berkala
• Rujuk ke fasilitas kesehatan
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah (syok)
Pertolongan :
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM

Gangguan Peredaran Darah

Gejala dan tanda :


ØNyeri atau tidak enak di dada
ØNyeri hilang atau kurang dengan istirahat

Pertolongan pertama:
•žDuduk, istirahat
•žLonggarkan pakaian
•žBila ada obat, berikan
•žBila lebih dari 10 menit : serangan jantung
•žKirim ke dokter
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah PERDARAHAN
• Hilangnya darah dari pembuluh darah.
• Perdarahan yang berat dan berlanjut
dapat membuat pembuluh darah kolaps
bahkan kematian.
• RJP tidak berarti jika perdarahan terus
terjadi dan tidak ditangani.
• Dilokasi kecelakaan korban yang
mengalami perdarahan harus segera
dihentikan perdarahan.
Tata cara menghentikan perdarahan
1. Buka semua pakaian yang menutup luka. Potonglah
pakaian bila perlu. Usahakan korban sesedikit
mungkin bergerak.
2. Lakukan penekanan langsung diatas luka dengan
verban steril, atau kain bersih lain.Bila tidak ada
yang bersih tekan dengan telapak tangan yang
bersih.
3. Pertahankan penekanan beberapa menit.
4. Bila perdarahan terjadi didaerah kaki atau tangan
naikkan kaki atau tangan lebih tinggi dari
tubuh.(jangan dilakukan bila ada patah tulang)
5. Perdarahan berhenti, tutup luka dengan pembalut
tekan atau beberapa lapis kain bersih.
Jangan dipakai kapas,karena bersifat menyerap.
Balutan luka jangan terlalu erat, bila bengkak
longgarkan balutan.
Cara Menghentikan Perdarahan
Perdarahan
- Gunakan sarung tangan/pengganti
- Usahakan luka tampak jelas
- Bersihkan luka + kulit dari benda2 yg melekat
- Tempat perdarahan ditutup + ditekan kuat2 dgn kain bersih/
verban/ saputangan lalu diikat/dibalut dgn alat pengikat
(verban,dasi, ikat pinggang, baju, dll)
- Jika perdarahan tdk berhenti/makin deras gunakan torniquet
dan kendorkan tiap 15 menit
PERDARAHAN DALAM
Tanda-tanda korban dengan perdarahan dalam :
1. Dari dada/paru-paru : muntah darah
berwarna merah segar berbuih.
2. Dari lambung : muntah darah berwarna
kehitaman, seperti endapan kopi.
3. Dari usus bagian atas : muntah darah
berwarna merah kehitaman.
4. Dari usus bagian bawah : berak darah merah
segar.
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah
Ciri-ciri perdarahan dalam :

• Pucat
• Lemah
• Haus
• Gelisah
• Gemetar
• Nadi cepat dan kecil
• Kaki tangan dingin lembab bahkan korban
tidak sadar.
Penanganan yang dapat dilakukan :
1. Cari pertolongan medis/rujuk ke rs.
2. Baringkan dan tenangkan penderita.
3. Miringkan kepala ke satu sisi, untuk
mencegah tertutupnya jalan nafas bila
muntah.
4. Bila korban sesak, mungkin ada
perdarahan dalam paru, angkat kepala
sedikit lebih tinggi sampai sesak
berkurang.
PERDARAHAN DARI HIDUNG (EPISTAXIS)
Cara mengatasi perdarahan hidung :
1. Dudukkan korban dengan kepala menunduk ke
depan.
2. Basahi 2 gulungan kapas dengan larutan peroksida
3%, jika tidak ada kapas saja masukkan kedalam
lubang hidung.
3. Tekan kedua cuping hidung,bila tidak ada kapas
langsung tekan cuping hidung selama 10-15 menit.
Korban bernafas lewat mulut.
4. Korban sementara dilarang berbicara, makan,
minum.
5. Jangan menghembus nafas terlalu kuat dari hidung,
sebab perdarahan dapat berulang.
Cara :
• Miringkan korban
• Tempatkan tangan korban sebagai penopang
kepala
• Tekuk tungkai untuk mencegah korban bergulir
Kapan :
• Penderita tidak sadar, bernafas, tanpa trauma
Mengapa :
• Mencegah lidah menyumbat jalan nafas
• Mencegah aspirasi muntah
• Memperlancar keluar cairan asing
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Gangguan Peredaran Darah
Pingsan :
Gejala dan tanda :
• ž
Limbung, Pandangan kabur, lemas
• ž
Perasaan panas & dingin
• ž
Menguap, hilang kesadaran sesaat
• ž
Denyut nadi lambat, lemah
Pertolongan pertama:
• Baringkan, tinggikan tungkai
• Langgarkan pakaian
• Pulih; istirahatkan beberapa menit
• Bila tidak pulih perlu tindakan medis
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Compos Mentis :
• Kesadaran normal
• Dapat menjawab semua pertanyaan
Apatis :
• Penurunan kesadaran
• Segan berhubungan dengan sekitar
• Sikap acuh tak acuh
Delirium :
• Penurunan kesadaran
• Disorientasi (orang, tempat, waktu)
• Siklus tidur terganggu
• Gaduh gelisah, kacau, teriak, meronta, halusinasi
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Somnolen :
• Mengantuk/ mudah tertidur
• Respon psikomotor lambat
• Kesadaran pulih bila dibangunkan
• Mampu memberikan jawaban verbal
• Menangkis rasa nyeri
Stupor :
• Kantuk dalam/ seperti tertidur lelap
• Bisa dibangunkan dengan rangsangn kuat/nyeri
• Tidak ada jawaban verbal
• Ada gerakan spontan
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Koma :
• Tidak ada gerakan spontan
• Tidak ada jawaban terhadap rangsangan
apapun
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Cedera Kepala :
Gejala dan tanda :
• Riwayat cedera
• Hilang memori/tidak
• Sakit kepala
• Penglihatan kabur
• Luka kepala/muka
• Mual dan Muntah
• Darah telinga/hidung
• Manik mata tidak sama
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Cedera Kepala :
Pertolongan pertama :
Bila sadar:
• Posisikan stabil
Bila tidak sadar:
• Bersihkan dan buka jalan nafas
• Awasi nafas dan sirkulasi
• Topang kepala dan leher
• Bila darah dari telinga tutup ringan dengan kasa
• Perlu perhatian medis
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Gegar Otak :
Gejala dan tanda:
• Riwayat cidera
• Hilang kesadaran
Pertolongan pertama:
• Seperti pada cidera kepala
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Cedera Spinal :
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Cedera Spinal :
Gejala dan tanda :
• Nyeri pada atau dibawah tempat cedera
• Hilang atau berubah sensasi
• Hilang atau kelemahan gerakan
• Nyeri tekan
Pertolongan pertama :
Bila tak sadar :
• Perhatikan ABC dan bersihkan & buka
• Posisikan stabil
Bila sadar :
• Tenangkan & longgarkan
• Jangan gerakkan kecuali ada bahaya
• Topang kepala leher dengan tangan penolong
• Perlu bantuan medis
I. PERHATIKAN GANGGUAN UMUM
Perubahan tingkat Kesadaran/Ggn Kesadaran :
Cedera Spinal :
II. Ggn Lokal (Patah Tulang/Fraktur)
- Dapat terbuka / tertutup, pd yg terbuka bahaya
infeksi sgt besar
- Patah tulang terbuka jgn mencuci luka dgn cairan
apapun, bekuan darah & benda2 yg masuk ke dlm
luka jgn disingkirkan
- Tutup luka dgn kasa steril/verban/kain bersih &
dibalut jgn melakukan penekanan (patah terbuka)
- Jgn melakukan usaha reposisi, pasang spalk/bidai
- Deformitas, bengkak/memar/lebam, nyeri & susah
digerakkan
- Krepitasi pd saat digerakkan / dipegang
- Shock
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
~ Pengertian : Putusnya tulang, baik seluruh/sebahagian
dg tanda2 nyeri digerakkan, berubah bentuk,
pembengkakan, hangat diraba, krepitasi
~ Penyebab : terpukul, kena benda keras, tertembak,
terjatuh dsb
~ Penggolongan :
1. Patah tulang terbuka : ada hubungan dg luka terbuka
2. Patah tulang tertutup : ada hubungan dg luka
~ Prioritas pertolongan (m’babkan kematian
mendadak) :
1. Patah tulang iga terbuka – gangguan pernafasan
2. Patah tulang leher
3. Patah tulang terbuka korban tidak sadar
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
~ Lokasi tersering & tindakan kegawatdaruratan
a. Cegah perdarahan
b. Cegah shock
c. Mengurangi rasa nyeri
d. Mencegah infeksi
e. Mencegah cacat

I. Patah tulang dasar tengkorak :


- darah dr hidung & telinga
- kesadaran menurun
Tindakan pertolongan :
- korban tidak boleh sering diangkat
- bersihkan mulut, hidung, tenggorokan utk jln
nafas
- jangan menutup telinga yg berdarah
- kirim ke rumah sakit terdekat
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)

II. Patah tulang belakang (punggung)


Tindakan pertolongan :
- Korban tidak boleh sering diangkat
- Tidurkan telentang tanpa bantal kepala dg alas
keras
- Beri bantal tipis di bawah punggung
- Angkat hati2 (4 org)
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
III. Patah tulang rahang terbuka :
- darah dr luka dpt menyumbat jln nafas,
terutama korban tidak sadar
- Angkat rahang bawah hingga gigi atas
dan bawah bersatu, lalu diikat
- tutup luka, cegah perdarahan
- balut dgn pembalut segitiga yg dibelah sudutnya
dan ikat ke kepala
- segera kirim ke rumah sakit
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
IV. Patah tulang leher :
- Biasanya luka/cedera kepala
- Atasi perdarahan daerah leher – tekan pembuluh
darah pd pangkalnya
- Pernafasan buatan bila perlu tanpa merubah
kedudukan leher
- Leher diberi balutan utk mengatasi gerakan,
angkat korban ke atas tandu dg alas yg keras
- Sekeliling leher diberi bantal/batang
pisang/karton keras (collar neck)
- Segera kirim ke rumah sakit
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
V. Patah tulang selangka
- Lakukan ransel verban dg pembalut
segitiga/dasi
- Bagian patah ditutup/diberi alas
- Dapat dibantu dg mengikat sikunya ke
belakang sehingga tulang selangka
tertarik/pembalut menunjang tinggi
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
VI. Patah tulang iga atau rusuk
- Beri plester menurut panjangnya rusuk
- Plester hrs meliputi tulang dada sampai tulang
punggung
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
VII. Patah tulang lengan atas
- Pasang bidai melewati siku sampai bahu
- Pasang bidai dr ketiak melewati siku
- Ikat dg kain segitiga/mitela bag. atas patah &
bag. bawah patah
- Pasang mitela utk imobilisasi/fiksasi lengan
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
VIII. Patah tulang lengan bawah
- Pasang bidai dr siku bagian dlm sampai telapak
tangan
- Pasang bidai dr siku bagian luar sampai telapak
tangan
- Ikat dg mitela atas & bawah dr bagian yg
patah
- Pasang mitela utk imobilisasi/fiksasi lengan
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
IX. Patah tulang pergelangan tangan & telapak
tangan :
- Pertolongan sama dg patah tulang lengan bag.
bawah
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
X. Patah tulang paha :
- Pasang bidai dr ketiak sampai telapak kaki
- Pasang bidai dr pangkal paha bag. dalam sampai
telapak kaki
- Fiksasi dg mitela bag. bawah & atas tulang yang
patah
- Fiksasi tiap sendi sampai pinggang & punggung
- Lepaskan sepatu apabila ada tanda pembengkakan
- Tinggikan anggota badan yg patah
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
XI. Patah tulang tungkai bawah :
- Pasang bidai dr paha sampai pergelangan
telapak kaki bagian dalam
- Pasang bidai serupa utk sebelah luar
- Ikat dg mitela bag. atas & bawah dr tulang yg
patah
- Ikat fiksasi sendi & situasi
PENANGANAN PATAH TULANG (Fraktur)
XII. Patah tulang telapak kaki :
- Jika curiga patah tulang telapak kaki, maka
sepatu tdk dibuka sebab sdh mrpkn bidai
- Pasang bidai sama dg patah tulang tungkai
bawah
PENANGANAN TERKILIR (dislokasi)
~ Pengertian : keluarnya/lepasnya kepala sendi dr
mangkok sendi dg tanda2 spt patah tulang ; nyeri
bila bergerak, bentuk sendi berubah,
pembengkakan & nyeri tekan
~ Penyebab : umumnya kekerasan/benturan dr luar
~ Golongan : a. terkilir tanpa luka
b. terkilir dg luka (terbuka) – kekerasan
hebat
~ Prioritas pertolongan : terkilir dg luka
~ Lokasi tersering : sendi2 bahu, panggul,
pergelangan tangan & kaki, siku
~ Lokasi jarang : sendi jari, leher & punggung
PENANGANAN TERKILIR (dislokasi)
~ Tindakan P3K :
- Jangan memasukkan kembali sendi yg terkilir
- Pertahankan posisi sendi yg terkilir tsb
- Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh
lainnya utk cegah pembengkakan
- Pasang bidai spt pd patah tulang
- Kompres es sekitar sendi (15 – 20 mnt diangkat )
- Kirim ke rumah sakit
II. Ggn. Lokal (PENANGANAN LUKA)

~ Pengertian : terputusnya jaringan tubuh oleh krn


kekerasan
~ Penyebab : a. kekerasan benda
tumpul/tajam/mekanis
b. karena benda panas & suhu tinggi
~ Penggolongan :
a. luka iris
b. luka memar
c. luka lecet
d. luka tusuk
e. luka robek
f. luka tembak
g. luka gigitan
h. luka bakar
PENANGANAN LUKA
~ Prioritas pertolongan :
a. Luka dg perdarahan banyak
b. Luka daerah jln pernafasan/rongga mulut (korban
tdk sadar)
c. Luka bakar luas dg syok

~ Tindakan P3K :
- Jangan sekali-kali menyentuh luka
- Bersihkan luka dg air & obat anti septik
- Tutup luka dg kasa steril/kain bersih lalu dibalut
- Pada luka iris dpt dipakai plester steril/pembalut
tekan utk merapatkan luka
- Pada luka memar setelah dibersihkan luka dg
air/obat anti septik balut dg pembalut tekan,
jaringan kulit memar dikompres dg air dingin/es
PENANGANAN LUKA
PENANGANAN LUKA
~ Kejadian khusus :
1. Jika terjadi darah yg memencar – nadi arteri bocor
– pasang arteri klem/torniquet
PENANGANAN LUKA
2. Luka di perut :
- Sering perdarahan di rongga perut
- Syok
- Sering infeksi (lapisan pembungkus rongga
perut & usus)
- Tidurkan korban setengah duduk
- Atasi syok, dpt diberi obat penghilang rasa sakit
- Bila ada luka terbuka tutup dg kassa
steril/pembalut cepat yang besar
- Balut dg mitela
- Jgn diberi minum
- Usus yg keluar jgn dimasukkan kembali ke
rongga perut
- Kirim cepat ke rumah sakit
Luka Tusuk pada Dada
• Bila benda tajam menembus
dinding dada → suara desis udara
keluar masuk lewat luka.
• Jika terkena paru-paru → mengempis
(collapse), korban bisa mati bila tidak
segera mendapat pertolongan pertama.
Tindakan P3K Luka Tusuk di Dada
• Taruh bantalan tebal/kasa steril
diatas luka saat korban
mengeluarkan nafas.
• Eratkan posisi bantalan dengan
plester lebar/sabuk melingkar.
Luka Amputasi/terpotong
Dibagi menjadi 2 :
1. Crushing injury (cedera remuk) :
luka sukar
disembuhkan/disambung.
2. Guillotine injury : Luka lebih
bersih dan rata. Luka dapat
sembuh normal.
Penanganan P3K
• Tekan langsung tempat perdarahan.
• Angkat bagian anggota tubuh yang terkena.Tekan
langsung pembuluh darah besar.(brachial atau femoral).
• Jika perlu pakai torniquet.
• Untuk bagian tubuh yang teramputasi sebaiknya
dilakukan :
1. Bersihkan bagian yang teramputasi dengan air
bersih,jangan digosok.
2. Bungkus dengan pembalut steril kering atau kain berdih
kering.
3. Masukkan dalam kantong yang kedap air atau kantong
plastik bersih.
4. Masukkan kembali kantong tsb kedalam kantong yang
berisi es batu.Jangan merendamnya langsung dalam air
atau air es.
Penanganan P3K
Luka pada Mata
1. Angkut penderita ketempat yang
aman.
2. Tutup luka pada mata dengan kasa
steril atau kain bersih. Jangan
berusaha mengambil benda asing
yang masuk mata.
3. Pada trauma kimia segera guyur mata
dengan air bersih selama 15 menit.
4. Segera rujuk ke rumah sakit
PENANGANAN LUKA
3. Luka gigitan anjing gila/rabies
- Luka gigitan dibersihkan dg air & sabun
- Tutup luka dg kassa steril & dibalut
- Segera kirim ke rumah sakit/dokter
- Anjing yg menggigit perlu ditangkap &
diserahkan kpd pihak yg berwajib
PENANGANAN LUKA
LUKA BAKAR :
~ Pengertian : kerusakan jaringan tubuh oleh benda
panas (> 60‘ C) dalam jangka waktu lama
~ Penyebab : api, uap, cairan, benda panas, bahan
kimia, aliran listrik/petir/sinar radiasi, matahari
~ Penggolongan :
1. Tingkat 1(kulit ari)
- kemerahan
- nyeri
- bengkak
2. Tingkat 2 (kulit jangat)
- kemerahan dg nyeri
- gelembung cairan kuning jernih
3. Tingkat 3 (jaringan bawah kulit)
- tingkat 1 & 2 disertai warna kehitam-hitaman &
keputih-putihan
PENANGANAN LUKA
4. Rule of nine
PENANGANAN KEDARURATAN
PADA LUKA BAKAR

Derajat Luka Bakar :


• luar epidermis,kulit
Derajat 1 : Lapisan
merah,sedikit
oedem/bengkak,nyeri
PENANGANAN KEDARURATAN
PADA LUKA BAKAR
• Derajat 2 : lapisan
epidermis & sebagian
dermis,bulla,sedikit
oedem,nyeri
berat,bulla pecah-
kemerahan
PENANGANAN KEDARURATAN
PADA LUKA BAKAR

• Derajat 3 : seluruh
lapisan kulit,lesi
pucat,kecoklatan s/d
kehitaman,permukaan
lebih rendah dari bagian
kulit yg tdk terbakar
PENANGANAN KEDARURATAN
PADA LUKA BAKAR
• Derajat 3 : seluruh
lapisan kulit,lesi
pucat,kecoklatan s/d
kehitaman,permukaan
lebih rendah dari bagian
kulit yg tdk terbakar
PENANGANAN LUKA
~ Akibat luka bakar :
- Syok krn kehilangan cairan & nyeri hebat
- Infeksi (tetanus)
- Cacat (kontraktur) & gangguan estetik
~ Prioritas pertolongan :
- Luka bakar dg kesukaran nafas
- Luka bakar daerah muka/leher
- Luka bakar dg syok
- Luka bakar dg tingkat 2 & 3 yg lebih luas dr 40 %
~ Tindakan P3K
- Amankan korban dr bahan yg membakar
- Siram dg air yg mengalir
- Tutup luka bakar dg kain steril & balut longgar
- Obat anti nyeri & banyak minum bagi korban yg
sadar
- Jaga jgn sampai korban kedinginan
- Kirim ke rumah sakit
PENANGANAN LUKA

~ Balut luka dg mitela


PENANGANAN LUKA
~ Balut luka dg mitela
PENANGANAN LUKA

~ Balut luka dg mitela


PENANGANAN LUKA
~ Balut luka dg mitela
PENANGANAN LUKA
~ Balut luka dg mitela
BANTUAN HIDUP DASAR
Prinsip-Prinsip dasar

1. Jangan pindahkan atau ubah posisi


orang yang terluka, terutama bila
luka-lukanya terjadi karena jatuh,
jatuh dari ketinggian dengan keras
atau kekerasan lain. (Pindahkan atau
ubah posisi penderita hanya apabila
tindakan anda adalah untuk
menyelamatkan dari bahaya lain.)
2. Bertindaklah dengan cepat apabila
penderita mengalami pendarahan,
kesulitan bernapas, luka bakar atau
kejutan (SYOK).

3. Jangan berikan cairan apapun


kepada penderita yang pingsan atau
setengah pingsan. Cairan dapat
memasuki saluran pernapasan dan
mengakibatkan kesulitan bernapas
bagi penderita.

4. Jangan berikan alkohol pada


penderita yang mengalami luka
parah.
BANTUAN HIDUP DASAR
(RESUSITASI JANTUNG
PARU)

STC Smart @smart_emer


Emergency gency
10 Penyebab Kematian di (Indonesia)
PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG
Penyakit jantung
dan pembuluh darah
menduduki
 Darah Tinggi (Hipertensi) PERINGKAT
 Diabetes Millitus (DM) TERATAS DI DUNIA
dan PERINGKAT KE
 Kolestrol DUA DI INDONESIA
penyebab kematian
 Obesitas
 Penyakit Jantung Bawaan
 Konsumsi Alkohol
 Merokok Perlu penanganan
SEGERA pada
 Stress kegawatdaruratan
jantung dan pembuluh
darah
MAKA YANG TERJADI

Penyakit Henti RJP


Jantung/ Jantung
Pijat
Lainnya (Arrest) Jantung
PENOLONG SAAT HENTI JANTUNG

ALLAH/TYME

Ketika di lokasi
kerja ada yang
Henti Jantung,
TENAGA MEDIS sambil
menunggu
NAKES / PSC
datang, maka
ORANG
ORANG TERDEKAT
dengan kitalah
TERDEKAT yang harus
melakukan BHD
MINDSET KEGAWATDARURATAN

KEADAAN GAWAT DARURAT / HENTI


JANTUNG DAPAT MENGANCAM
SIAPAPUN, KAPANPUN DAN
DIMANAPUN TANPA MENGENAL
PANGKAT, GOLONGAN, JABATAN
DAN STATUS EKONOMI
DIJAWAB Ya….

MAU TAU CARANYA


BANTUAN HIDUP
DASAR / RJP…..?
Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah
serangkaian tindakan memberikan napas
buatan dan pijatan jantung luar pada
penderita yang mengalami henti napas
dan henti jantung
(American Heart Association 2020)

?
<

HYPOKSIA

Kekurangan
Oksigen dalam
Jaringan Otak
Out
Hospital
SPGDT /
PSC 119

Memanggil orang terdekat &


gunakan HP anda..!
• Bila ada respon dari pasien
(nadi teraba, nafas ada,
batuk, bangun/sadar)
• Penolong yang lebih ahli
datang
• Penolong kelelahan
• Instruksi Dokter
• Adanya tanda pasti kematian
DILARANG RJP
• Bila tanda kematian telah muncul
• Leher terpenggal dan atau terpotong
• Kaku mayat telah tampak
• Bukti pembusukan jaringan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai