Anda di halaman 1dari 87

PENGAWASAN

PELAKSANAAN
PEKERJAAN UNIT AIR
BAKU
Ir. Darmawel Umar, M.Sc

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
OUTLINE
Persiapan
 Kegiatan Awal
 Mobilisasi dan Sosialisasi

Pelaksanaan Pekerjaan Unit Air Baku


 Intake
 Pipa Transmisi
 Reservoir
 Pompa dan M/E

SMKK

Ujicoba (Commissioning)
2
PERSIAPAN

KEGIATAN AWAL

Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen-


Dokumen Proyek

3
PERSIAPAN

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

TAHAPAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI

4
PERSIAPAN

DOKUMEN YANG PERLU DICEK SAAT KEGIATAN AWAL

SPPBJ
• Diterbitkan Maksimal 5 Hari Setelah Menerima BBAHP

Jaminan Pelaksanaan
• Paling Sedikit Terdiri dari Ketentuan, Bentuk, Isi dan Waktu Penyerahan

Dokumen Kontrak
• Addendum, Surat Perjanjian, Surat Penawaran, SSKK, SSUK, Spektek dan Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga
(Hasil Negosisasi) dan Koreksi aritmatik
Berita Acara Serah Terima Lapangan
• Dilakukan Setelah Kontrak dan site visit

SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)


• Maksimal 14 Hari Setelah Kontrak
5
PERSIAPAN

DOKUMEN YANG PERLU DICEK SAAT KEGIATAN AWAL

Berita Acara PCM

• Dilakukan setelah diterbitkan SPMK dan PCM

RMPK

• Diserahkan sebelum PCM Berisi : Organisasi, sasaran keselamatan konstruksi, isu, jadwal komunikasi, IBPR, Biaya
SMKK, Prosedur Tanggap darurat, Elemen pengendalian Keselamatan konstruksi, Jadwal pemantauan dan inspeksi

RKK
• Metodologi Kerja, Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (ITP), Pengendalian Subkon dan supplier

6
PERSIAPAN

MOBILISASI
a. Mendatangkan Personil Kontraktor dan Konsultan Supervisi
b. Mendatangkan Peralatan & Kendaraan Berat yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan

c. Sebelum mendatangkan peralatan/ kendaraan berat ke lokasi pekerjaan,


Kontraktor wajib meneliti kondisi jalan, jembatan, gorong-gorong, dermaga, dll.
yang akan dilalui alat berat tersebut dan harus mempertimbangkan kekuatan
strukturnya apabila peralatan/ kendaraan berat digunakan dan dimuati beban
Warning :
Setiap Perubahan (Personil
kontraktor dan SPV) Segera dilakukan
addendum kontrak
7
PERSIAPAN

SOSIALISASI
Tujuan pelaksanaan sosialisasi terutama adalah memberikan penjelasan kepada para
pemangku kepentingan (stakeholder) setempat tentang rencana pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan agar dicapai kesepahaman/ kesepakatan untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
tepat waktu dan tepat guna serta dapat melibatkan partisipasi & peran serta
masyarakat.

Sebelum pelaksanaan sosialisasi dilakukan kegiatan persiapan, antara lain:

a. Inventarisasi calon narasumber & calon peserta sosialisasi.


b. Koordinasi dengan instansi terkait, Konsultasi & Sinkronisasi dengan para calon
narasumber & calon peserta, pemilihan waktu & tempat pelaksanaan sosialisasi.
c. Penetapan narasumber, peserta, waktu & tempat pelaksanaan sosialisasi.
d. Pembuatan & Pengiriman Undangan Pelaksanaan Sosialisasi.
20XX PRESENTATION TITLE 8
PENGAJUAN IZIN MULAI KERJA

Persyaratan Pengajuan Izin Kerja


Persyaratan Pengajuan
No. Izin Kerja Kriteria Persetujuan
Kesesuaian gambar kerja terhadap gambar desain dan kondisi
1 Gambar Kerja lapangan.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Kesesuaian dengan spesifikasi dalam kontrak dan gambar desain
2 a. Metode Kerja Kelaikan dan keandalan metode kerja yang digunakan.
b. Tenaga kerja yang terlibat Kesesuaian kompetensi tenaga kerja dengan rencana pekerjaan yang
diajukan
c. Peralatan yang dibutuhkan 1. Kesesuaian peralatan dengan rencana pekerjaan yang diajukan
termasuk kelaikanperalatan.
2. Adanya Surat Izin Laik Operasi (SILO) jugaSurat Izin Operator (SIO) untuk
operator masing-masing alat.
TKDN
d. Material yang digunakan Kesesuaian material dengan spesifikasi TKDN
e. Aspek Keselamatan Konstruksi Kesesuaian keselamatan konstruksi yang mengacu pada AKK atau IBPRP
dalam RKK.
f. Jadwal mobilisasi tiap-tiap sumber Kesesuaian jadwal mobilisasi dengan kebutuhan pengadaan dalam
daya rencana pekerjaan yang diajukan.
Kesesuaian item-item pemeriksaan dan pengujian dengan pengendalian
3 Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ITP mutu yang mencakup pemeriksaan material, dan hasilpekerjaan.

9
LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

20XX PRESENTATION TITLE 10


LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

20XX PRESENTATION TITLE 11


MATRIK PELAPORAN

20XX PRESENTATION TITLE 12


TAHAPAN
PELAKSANAAN
INTAKE AIR BAKU
10/07/2023 14
UNIT AIR BAKU
Sarana dan prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan
pengambilan/penyadapan, alat pengukuran, dan peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan/atau bangunan
sarana pembawa serta perlengkapannya.
• Mata Air
• Air Tanah
Sumber Air Baku • Air permukaan (sungai, danau, air
laut, waduk, embung)

Bangunan Penampung Air Baku

Komponen Unit Air Baku Bangunan Pengambilan air baku

Sarana Pembawa
• Fungsi Intake

INTAKE ADALAH Mengumpulkan


BANGUNAN PENANGKAP
AIR DARI SUMBER AIR
BAKU YANG BERASAL
Menyaring
DARI AIR PERMUKAAN
(SUNGAI, DANAU,
EMBUNG DAN
BENDUNGAN). Mengambil Air

Presentation Title Tanah Stabil Kedap


2/1/20XX Air D e k a t Pe r m16u k a a n
PEMBAGIAN JENIS INTAKE
DIHUBUNGKAN DENGAN JENIS SUMBER AIR
Direct Intake

Canal Intake
Free Intake
Pintu Air
Aliran air  sungai Bar Screen

Bangunan melintang sungai  Intake Bendung


Sumber air

Tower Intake

Genangan air  Bendungan/Embung/Danau Floating Intake


Catatan : Lokasi intake dijauhkan dari spillway
Krib Intake / Intake Jembatan
PENGAWASAN LOKASI PENEMPATAN DAN KONSTRUKSI BANGUNAN INTAKE

Secara umum lokasi terbaik ditemukan pada:

a.Bagian penampang lurus yang Panjang


b.Bagian hilir ujung dari kelokan di lingkungan luar sungai

Pada lokasi yang berdekatan dengan laut hati-hati terhadap


kemungkinan intrusi air laut ketika air pasang sedang tinggi.
Kadang-kadang pengaruh air laut ditemukan sampai sejauh 5 – 20
km kearah hulu sungai (Up Stream).

18
PENGAWASAN LOKASI PENEMPATAN DAN KONSTRUKSI BANGUNAN INTAKE

Lanjutan

• Konstruksi bangunan pengambilan harus aman terhadap banjir air sungai gaya guling, gaya
geser, rembesan, gempa dan terhadap gaya angkat air (up-lift).
• Dimensi bangunan pengambilan harus mempertimbangkan kebutuhan maksimum harian
• Dimensi inlet dan outlet dan letaknya harus memperhatikan fluktuasi ketinggian muka air.
• Pemilihan lokasi bangunan pengambilan harus memperhatikan karakteristik sungai dan
diusahakan pada ketinggian yang memungkinkan pengaliran dengan sistem gravitasi.
• Konstruksi bangunan pengambilan direncanakan dengan umur efektif (live time) minimum 25
tahun.

• Bahan material konstruksi yang digunakan diusahakan menggunakan material lokal atau
disesuaikan dengan kondisi daerah yang bersangkutan

19
TIPE BANGUNAN PENGAMBILAN
Kelengkapan pada intake bebas
Intake Bebas adalah :
 Saringan sampah (bar screen)
dan saringan halus (fine screen)
 Bangunan Inlet
 Bangunan pengendap
 Bangunan sumur/pemompaan
 Pintu sorong

Pertimbangan pemilihan intake bebas didasarkan pada


pertimbangan sbb:
 Fluktuasi muka air tidak terlalu besar
 Ketinggian air cukup untuk dapat masuk ke inlet
 Harus ditempatkan pada bagian sungai yang lurus
 Alur sungai tidak berubah-ubah
 Kestabilan lereng sungai cukup mantap
20
D i r e c t I n t a ke

1. Intake bebas pada sungai harus berada pada sudut luar


belokan aliran dan tidak boleh di bagian dalam sudut aliran
untuk mengindari banyaknya sedimentasi pada intake.

2. Saluran intake bebas menuju bak penampung diberi sand trap


(jebakan pasir/ lumpur) untuk menghindari banyaknya sedimen
di bak penampung.

21
TIPE BANGUNAN PENGAMBILAN

Intake Bendung Pengawasan Kelengkapan bangunan intake dengan


bendung yang harus ada adalah :
 Saringan sampah (bar screen dan fine sreen)
 Bangunan / saluran Inlet
 Bangunan sumur/pemompaan
 Bendung konvensional/bendung tyroll
 Pintu bilas

Pertimbangan pemilihan intake dengan bendung


didasarkan pada :
 Ketinggian air tidak cukup untuk intake bebas
 Sungai tidak dimanfaatkan untuk transportasi
 Lembah sungai tidak terlalu lebar

22
TIPE BANGUNAN PENGAMBILAN

Intake Ponton
Kelengkapan bangunan intake ponton Pertimbangan pemilihan intake ponton didasarkan pada :
adalah :  Sungai mempunyai bantaran yang cukup lebar
 Pelampung/ponton  Fluktuasi muka air yang cukup besar
 Ruang pompaPengamanan benturan  Alur sungai yang berubah-ubah
 Penambatan  Kedalaman air cukup untuk penempatan pompa
 Tali penambat
Dalam pengawasan konstruksi Intake ponton harus diperhatikan :
 Pipa fleksibel
 Bentuk ponton harus dapat membelah arus atau mengurangi daya dorong
 Saringan/strainer
akibat adanya arus sungai
 Sepertiga bagian ponton tidak tenggelam
 Ponton harus dapat diletakkan pada posisi yang menguntungkan.
 Pada musim pasang ditempatkan di tepi sungai dan pada musim surut
diletakkan di alur yang masih ada airnya.

23
TIPE BANGUNAN PENGAMBILAN

Intake Jembatan

Kelengkapan bangunan intake Pertimbangan pemilihan intake


jembatan antara lain : jembatan didasarkan pada :

 Jembatan penambat  Fluktuasi muka air tidak terlalu besar

 Saringan sampah  Hanyutan sampah tidak banyak

 Ruang pompa  Bantaran sungai tidak lebar

24
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Intake Air Permukaan

1. Dalam proses pengecoran bangunan intake, perlu dijaga agar muka air tidak
mengganggu proses pengecoran, bisa dilakukan dengan pembuatan
cofferdam (bendung pengalih aliran sementara), pemompaan air di areal
pengecoran, dll.
2. Ketinggian tempat inspeksi, pompa sentrifugal dan panel-panel listrik harus
berada di atas level muka air banjir.
3. Dapat ditambahkan beronjong di sekitar intake untuk mencegah terjadi
longsoran di areal intake.

25
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Intake Air Permukaan
Lanjutan

4. Saringan atau bar screen harus dipasang pada mulut intake untuk mencegah
masuknya material besar seperti kayu, plastik atau daun-daunan. Umumnya
lebar grid antara 23 mm hingga 75 mm.
5. Pompa hisap air baku harus dipasang tersendiri untuk tiap-tiap pompa, tidak
boleh digabung.
6. Prosedur dan persyaratan pelaksanaan pasangan batu kali dan pekerjaan
beton lihat pada lampiran

26
TAHAPAN
PELAKSANAAN
JARINGAN PIPA TRANSMISI
PEKERJAAN PERPIPAAN SPAM

Pipa Transmisi Air Baku

Pipa transmisi air baku adalah ruas pipa pembawa air baku dari sumber air
sampai ke unit produksi (IPA)

 Perpipaan dan aksesorisnya


 Meter air baku
 Katup pembuka dan penutup aliran
 Katup pelepas udara
 Katup penguras (wash out valve)
CONTOH SKEMA JARINGAN TRANSMISI ( DARI MATA AIR )
CONTOH PIPA TRANSMISI ( DARI AIR PERMUKAAN )
TOTAL SELURUH : 300 M PANJANG NILAI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN
(m) Rp.
Intake
(Ds. Riam Batu) Tempunak 2018 1 unit Intake 5.487.919.000,00
1 2 Liter/detik
2019 12.717 15.086.283.000,00
3
TOTAL 12.717 20.574.202.000,00
Buana Kencana Kipan Jaya

2
2 Liter/detik

2 Liter/detik
10 Liter/detik
4 Liter/detik
4 7
Kenyabur Baru 5
50 Liter/detik
Perum Pemda 8
Manter
Sp. Pandan 9
Tebelian Siliwangi
6 Pompa Booster

Diameter Panjang Tekanan Maks Di Akhir (MH2O) 10 Liter/detik


Segmen Jenis Pipa
(mm) (km) WaterCAD Epanet
10
1 s/d 2 HDPE SDR 17 PN 10 450 12.717 72.10 72.87 Bukit 50 Liter/detik
Baning
2 s/d 3 HDPE SDR 21 PN 8 450 12.693 58.80 59.16 Sintang
3 s/d 4 HDPE SDR 21 PN 8 450 21.489 38.90 38.87
4 s/d 5 HDPE SDR 21 PN 8 450 11.952 22.70 22.67
5 s/d 6 HDPE SDR 21 PN 8 450 4.226 17.70 17.70
6 s/d 7 HDPE SDR 21 PN 8 450 8.942 18.10 18.60
7 s/d 8 HDPE SDR 21 PN 8 450 5.213 12.80 12.80
8 s/d 9 HDPE SDR 21 PN 8 450 1.641 5.00 5.02
8 s/d 10 HDPE SDR 17 PN 10 300 5.530 8.20 8.16 30
JENIS-JENIS PIPA AIRBAKU/AIR MINUM
Jenis Pipa yang Digunakan dalam SPAM

Pipa Besi (Pipa Berbasis Besi) Pipa Non Besi

a. Pipa PVC (Polyvinyl Chloride)


a. Pipa Besi (steel pipe) dan
b. Pipa PE/HDPE (High Density
Galvanis Iron Pipe (GIP)
Polyenthylene)
b. Pipa DCIP (Ductile Cast Iron
c. Pipa ACP (Asbestos Cement Pipe) 
Pipe)
sudah tidak digunakan
d. Pipa GRP (Glass Reinforce Plastic Pipe

Gambar. Perletakan Pipa


31
A. PIPA HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

Pipa HDPE adalah pipa plastik bertekanan yang banyak digunakan untuk pipa air dan pipa gas. Disebut pipa
plastik karena material HDPE berasal dari polymer minyak bumi. Pipa HDPE merupakan salah satu jenis pipa PE
(Polyethylene) dengan bahan baku lebih tangguh.

Kelebihan pipa HDPE:


a. Memiliki kemampuan dalam menahan benturan (Impact Strength)
b. Anti karat dan aman bagi kesehatan
c. Mudah dalam pemasangan dan ringan
d. Masa pemakaian bisa mencapai >50 th
e. Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan
f. Mempunyai sifat food grade jadi aman bagi kesehatan

Gambar. Pipa HDPE


32
JENIS PIPA HDPE

Tabel. Jenis Pipa HDPE

Dimensi
Kekuatan
No. Jenis Pipa Inch mm (Bar)

1 HDPE PN-6,3 3-24 90-630 6,3


2 HDPE PN-8 2½-24 75-630 8,0
3 HDPE PN-10 1½-24 50-630 10,0
4 HDPE PN-12,5 1½-24 50-630 12,5
5 HDPE PN-16 1/2-24 20-630 16,0

33
STANDAR TEKNIS PIPA HDPE

1. Pipa Polyethylene (PE) sesuai dengan SNI 06-4829-2005 tentang


Pipa Polietilena untuk Air Minum dan semua flange sesuai dengan
JIS standar (Pipa PE termasuk High Density Polyethylene/HDPE).
2. Spesifikasi pipa PE sesuai ISO 4427:1996 (Polyethylene pipes for
water supply spesifications).
3. Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya
mencantumkan :
 Nama pabrik pembuat atau merek dagang
 Dimensi luar pipa
 Tekanan kerja nominal
 Jenis material yang digunakan
 Seri pipa
 Tanggal produksi

Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan Pembangunan SPAM 34


TEKNIK PENYAMBUNGAN PIPA HDPE (1/2)

Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara :


 Pemanasan yaitu dengan menggunakan Butt Fusion dan sambungan
Elektrofusion. Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk
pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm
dengan SDR 13,6.
 Penyambungan dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan
diameter 20 – 63 mm. Sedangkan dengan penyambungan dengan elektrofusion
dapat digunakan untuk semua ukuran pipa.

35
TEKNIK PENYAMBUNGAN PIPA HDPE (2/2)

36
B. PIPA BAJA DAN GIP
Pipa baja digunakan untuk memenuhi kebutuhan pipa yang berdiameter
besar dan bertekanan tinggi. Pipa ini dibuat dengan ukuran dan diameter
standar. Pipa baja kadang-kadang dilindungi dengan lapisan mortar.

Kelebihan pipa baja :


 Kuat
 Lebih ringan dari pada pipa CI (Cast-Iron Pipe)
 Mudah dipasang dan disambung
 Dapat menahan tekanan hingga 70 mka (meter kolom air)

Pipa Galvanis Iron Pipe (GIP) adalah jenis pipa baja yang dilapisi besi.
Pipa GIP merupakan jenis pipa yang sering digunakan untuk pekerjaan
pipa air bersih. Pipa GIP aman digunakan untuk instalasi di mana pun,
baik di luar maupun dalam tanah. Meskipun demikian, menambahkan
pengamanan pada instalasi di dalam tanah akan menambah daya tahan
pipa.

Kelebihan pipa GIP:


 Ringan, sehingga mudah digunakan dan diangkut
 Mudah disambung
 Bagian dalamnya halus sehingga kehilangan tekanan
akibat gesekan kecil.

37
PIPA BAJA

38
C. PIPA DUCTILE CAST IRON PIPE (DCIP)

Pipa DCIP digunakan untuk memenuhi kebutuhan pipa yang berdiameter


besar dan bertekanan tinggi. Pipa ini dibuat dengan ukuran dan diameter
standar. Pipa baja kadang-kadang dilindungi dengan lapisan mortar.

Kelebihan pipa DCIP :


 Kuat
 Lebih ringan dari pada pipa CI (Cast-Iron Pipe)
 Mudah dipasang dan disambung
 Dapat menahan tekanan hingga 70 mka (meter kolom air)

39
HAL-HAL PERLU PERHATIAN DALAM PEKERJAAN PERPIPAAN (1/2)

 Bahan/barang baru, tidak cacat serta dilengkapi brosur & cara pemasangan
 Pipa baja kelas medium sesuai dengan standar BS 1387-67.
 Aksesoris untuk fitting sesuai dengan SII 0950-1984/SNI 060135-1989.
 Pipa PE sesuai SNI 06-4829-2005/ISO 4427.96 dan flange sesuai JIS standar.
 Pengujian pipa air minum mengacu pada standar yang digunakan untuk masing-masing jenis material pipa
yang digunakan.
 Pengujian kebocoran dilaksanakan selama dua jam dimana pipa harus beroperasi pada tekanan normal,
dan pemasangan pipa dapat diterima bila nilai kebocoran lebih kecil/sesuai dengan nilai kebocoran yang
ditetapkan standar AWWA.
 Bila pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran lebih besar dari standard AWWA,
penyedia barang/jasa pemborongan harus memperbaiki sambungan hingga kebocoran terjadi dalam
batas yang dikehendaki.
 Jika penimbunan sebagian dikehendaki karena masalah gangguan lalu lintas atau keperluan lainnya,
penyedia barang/jasa pemborongan harus melakukan perlindungan pada semua pipa, aksesoris dan
peralatan terhadap kerusakan.
 Pengawas lapangan mengawasi penyedia barang/jasa pemborongan, memastikan semua pekerjaan
memenuhi spesifikasi yang ditentukan pada dokumen tender.

40
HAL-HAL PERLU PERHATIAN DALAM PEKERJAAN PERPIPAAN (2/2)

 Sudah bebasnya lahan/area penanaman jalur pipa


 Tersedianya material pipa dan aksesoris sesuai spesifikasi teknis yang telah disepakati
 Tersedianya material urugan (pasir)
 Tersedianya material konstruksi (pasir, semen, split, besi tulangan)
 Tersedianya alat bantu kerja yang memadai
 Tersedianya tenaga kerja yang cukup
 Tersedianya peralatan keselamatan kerja yang memadai
 Periksa kedalaman dan lebar galian tanah (sudah sesuai dengan desain perencanaan)
 Perhatikan cara pengangkutan & penyimpanan pipa
 Dilakukannya pengetesan pipa terpasang (tes hidrostatis)

41
JENIS-JENIS VALVE (1/2)
Gate Valve
Fungsi Gate Valve adalah untuk membuka dan menutup aliran air bolak-
balik. Dengan demikian katup ini hanya dioperasikan dengan membuka
penuh atau menutup penuh aliran air. Prinsip kerja dari katup ini adalah
dengan menutup atau membuka lubang yang dialiri air dengan cara
menurukan atau menaikkan penutup lubang tersebut.

Butterfly Valve
Butterfly Valve adalah valve yang dapat digunakan untuk mengisolasi
atau mengatur aliran.
Butterfly Valve mudah dan cepat untuk dioperasikan karena rotasi 90°
yang digerakkan oleh handwheel dengan menggerakkan disk dari
tertutup penuh ke posisi terbuka penuh.

Kedua alat diatas dipasang pada:


 lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar
 setiap percabangan
 pipa outlet pompa
 pipa penguras atau wash out
42
JENIS-JENIS VALVE (2/2)

Air Valve
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terakumulasi pada pipa distribusi.
Cara pemasangan:
 Dipasang pada pipa distribusi di daerah yang relatif tinggi dari
sekitarnya.
 Jembatan pipa, dengan peletakan ¼ L (lebar bentang jembatan) dari arah
aliran (belokan ujung jembatan).
 Pada jalur lurus setiap jarak tertentu (750 – 1000 m)

Check Valve
Check Valve dipasang bila pengaliran di alam pipa diinginkan satu arah.
Alat ini dipasang pada pipa antara pompa dan gate valve. Tujuannya bila
pompa mati maka pukulan akibat aliran balik tidak merusak pompa.

Pipa Peguras (Wash Out/Blow Off)


Pipa peguras (wash out/blow off), dipasang pada tempat-tempat
yang relatif rendah sepanjang jalur pipa, ujung jalur pipa yang
mendatar dan menurun dan titik awal jembatan.

43
PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN PIPA

44
PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN PIPA

PIPA HDPE

Instruksi umum pengiriman dan penyimpanan pipa HDPE:


 Jangan dilempar atau dibanting dari ketinggian
 Jangan diseret
 Lokasi penyimpanan juga harus bebas atau berada jauh dari sumber panas serta hindari
kontak dengan lem, oli dan sebagainya.
 Penyimpanan pipa batangan
Pipa harus disangga per 1 meter dengan landasan kayu, pipa disusun dalam tumpukan
berbentuk piramid sampai ketinggian 1 meter serta penyangga samping pipa tidak boleh
sampai tergelincir jatuh. Pipa harus disimpan dan disusun pada level kerataan tanah yang
bagus serta tutup bagian ujung pipa untuk menghindari kotoran dan benda tajam masuk dan
merusak permukaan dalam pipa.
 Penyimpanan pipa gulungan
Pipa dengan diameter kecil harus di-pallet-kan di atas tanah dengan level kerataan yang
bagus. Pipa dengan diameter kecil dapat ditumpuk dengan ketinggian maksimum 2.5 meter
dan diberikan pembatas kayu pada tiap gulungan untuk mempermudah forklift dalam
melakukan penanganan. Pipa dengan diameter gulungan besar (> 180 mm) sangat rawan
terjadi kecelakaan maka dari itu prosedur penyimpanan dan penanganan harus dilakukan
dengan benar.
45
PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN PIPA

PIPA BAJA DAN GIP

 Selalu simpan pipa di tempat yang bersih, aman dengan suhu yang normal.
 Perhatikan juga tempat penyimpanan tersebut harus jauh dari produksi pabrik dan
tambang gas atau debu yang berbahaya agar pipa terhindar dari karat dan kerusakan
lainnya yang membuat pipa menjadi tidak tahan lama.
 Selalu jaga pipa dari air yang dapat membuat karat jika dibiarkan terus menerus.

46
PENGUJIAN PADA PENGELASAN PIPA

1. Pengujian dilapangan dilakukan tanpa merusak sambungan, semua pengelasan diuji denga cara uji cairan
penembus dengan pewarna (dye penetrant test)
2. Pengujian harus dilakukan oleh pihak yang berwenang dan bersertifikat
3. Untuk jembatan pipa harus diuji sepanjang seluruh pinggiran pada setiap sambungan, dengan cara pengujian
radiografi kecuali ditetapkan lain
4. Kerusakan berikut dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan sehingga harus dilas dan diuji kembali :
1. Adanya lubang (pit) di permukaan
2. Adanya potongan berlebih (under cut) dengan kedalaman 1mm atau lebih
3. dsb

SNI 7511:2011

Presentation Title 2/1/20XX 47


PENGECEKAN KUALITAS PENGELASAN

ViSUAL DYE PENETRANT TES

Presentation Title 2/1/20XX 48


PENGUJIAN TEKANAN AIR

1. Sebelum pengujian pastikan thrust block sudah berumur lebih dari 7 hari
2. Untuk pipa diameter 600 mm kebawah setiap bidang jalur pipa harus diisi dengan air minum dan diuji dengan
tekanan 0,75 Mpa setara dengan 7,5 kg/cm2 dan berada pada tekanan ringan untuk dipertahankan saelama 24 jam
3. Jaringan pipa yang telah terpasang lebih dari 500 m dapat langung diisolasi untuk diuji secara hidrostatis dengan
tekanan uji disesuaikan dengan jenis dan kelas pipa kecuali ditetapkan lainnya

SNI 7511:2011

Presentation Title 2/1/20XX 49


UJI HIDROSTATIS
Pipa-pipa yang telah terpasang, selanjutnya harus diuji tekan dengan
Hydrostatic Test. Pengetesan ini dimaksudkan untuk menguji pemasangan pipa
dari kebocoran, agar pipa yang terpasang itu betul-betul terpasang dengan
baik dan tidak bocor, bukan uji mutu dari pipa karena uji mutu pipa biasanya
dilakukan di uji laboratorium. Pengetesan pipa dilaksanakan sebagai berikut:
 Pengetesan pipa harus dilakukan dengan memakai air bersih.
 Lama pengetesan pipa tergantung spesifikasi teknis yang ada, biasanya
sekitar 2 atau 3 jam.
 Tekanan uji / test biasanya dicantumkan dalam spesifikasi teknis, untuk pipa
PVC sekitar 8 – 9 kg/cm2 (8-10 bar), tergantung juga pada kelas pipa yang
dipakai dan zona jaringan.
 Panjang pipa yang ditest hydrostatis sekitar 500 m, atau ditentukan lain
dalam spesifikasi teknis. Hal ini antara lain untuk mempermudah dalam
pelaksanaan dan monitoringnya. Bila dalam suatu pengetesan beda tinggi
dari (dua) ujung pipa yang ditest lebih dari 80% dari tekanan yang diminta,
maka panjang pipa yang ditest harus dibagi 2 segmen (2 bagian), agar
pengetesan lebih akurat.

50
UJI HIDROSTATIS

51
KETENTUAN TEKNIS
PRINSIP
1). Pengujian pada jalur pipa
Tekanan Kebocoran
berkurang
Tekanan air Manometer

Lapisan pipa Tekanan 24 jam,


menyerap air 1.5 X tekanan kerja
normal

2). Pengujian pada sambungan


Rusak Ganti Pekerjaan
penyambungan
Pekerjaan
penyambungan TEST BEND
Baik

52
TAHAPAN
PELAKSANAAN
RESERVOIR/BAK PENAMPUNG
Reservoir air baku adalah
tempat penyimpanan air
baku untuk sementara
sebelum dialirkan menuju
Instalasi pengolahan air
maupun menuju end user
(HU);

PENGERTIAN
Presentation Title 2/1/20XX 54
FRP (Fiber Reinforced Plastic) Glass Fused to Steel Sheet Concrete

MATERIAL YAN DIGUNAKAN


Presentation Title 2/1/20XX 55
FUNGSI RESERVOIR
Tempat Persediaan Air
saat keadaan darurat
Penyeimbang Aliran
Penyeimbang Tekanan (kebakaran, perbaikan
Masuk – Keluar
atau saat pompa tidak
berfungsi

Tempat pengendapan
Efisiensi operasional
pasir atau sedimen yang
pompa
masih terbawa

2/1/20XX Presentation Title 56


DETAIL PEKERJAAN PADA RESERVOIR

Galian

Timbunan

Pasangan Pasir

Pembesian

Bekisting Glass Fused to Steel Sheet


Reservoir Concrete
Pengecoran

Pemasangan Pelat
Baja
2/1/20XX Presentation Title 57
PENGAWASAN PADA RESERVOIR

Pasangan Pasir/Lantai
Galian Timbunan
Kerja

• Ukur kembali topografi area • Pastikan dimensi dengan • Beri tanda elevasi pasangan
yang akan digali pengukuran ulang pasir atau lantai kerja
• Buat dengan jelas batas2 • Lakukan pembersihan • Lakukan pembersihan
galian dan kedalaman
• Lakukan penimbunan dan • Lakukan penimpunan pasir
• Hitung jumlah volume galian pemadatan dengan stamper atau penggelaran beton rabat
dengan menggunakan atau roller untuk lantai kerja
kapasitas bucket excavator
• Lakukan uji pemadatan • Pastikan elevasi rata

20XX PRESENTATION TITLE 58


PENGAWASAN PADA RESERVOIR

Pembesian Bekisting Pengecoran

• Pastikan besi/tulangan yang • Pastikan pemasangan • Ajukan ijin pengecoran setelah


dipasang sesuai dengan shop
drawing bekisting sangat kuat memastikan persiapan selesai
• Ikat tulangan dan pastikan jarak • Ukur dimensi rencana • Sebelum pengecoran lakukan
tulangan sesuai dengan shop pengecoran slump test
drawing
• Pastikan water stop terpasang • Pastikan antara tulangan dan • Ambil sampel untuk nantinya
dengan baik antar beton lama bekisting terdapat jarak akan di uji sampel
dan beton baru yang akan dicor

20XX PRESENTATION TITLE 59


Water Stopper

20XX PRESENTATION TITLE 60


PENGAWASAN PEKERJAAN BETON

Persyaratan Minimum Kualitas Bahan

Agregat
Kasar + - Air : Bersih dari kotoran, minyak, garam dan bahan organic
- Agregat Kasar & Halus :
Semen Halus - Gradasi baik
- Bersih dari kotoran (tanah liat, lanau, sampah dsb)
- Memiliki Berat Jenis yang cukup
- Awet
Air - Semen
- Semen yang disimpan lebih dari 3 bulan tidak digunakan
- Semen harus disimpak dalam Gudang berventilasi baik
dan ketinggian lebih dari 30 cm diatas tanah
- Semen disimpan tidak bersingggungan dengan dinding

20XX
Beton PRESENTATION TITLE 61
PROSES PENGECORAN

20XX PRESENTATION TITLE 62


TAHAPAN
PELAKSANAAN
Pompa dan ME
Pompa dan penggerak pompa serta rumah pompa sudah selesai dilaksanakan dan pengadaan
pompa sudah tersedia yang sesuai dengan spesifaikasi, gambar kerja dan detail, jenis dan tipe
seluruh peralatan yang ada dalam sistem instalasi dan pompa dapat diperoleh.

Pengadaan material instalasi dan pompa dapat diakukan, konstruksi/pemasangan sistem


instalsi dan pompa pengeraknya dapat dilaksanakan engan baik sehingga sistem instalasi dan
pompa berfungsi dan dapat dioperasikan.

Khususnya spesifikasi dan tipe pompa, motor penggerak yang dipilih menentukan pondasi
tempat dudukan pompa maupun sumber penggerak pompa dan rumah pompa. Pemasangan
pompa dan motor penggerak pompa harus dilaksanakan sesuai dengan SOP yang tertuang
dalam buku pentunjuk yang dikeluarkan dari manufaktur/pabrik pembuat.
1. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan pompa dengan kontruksi yang sederhana dan
jumlah komponen yang tidak terlalu banyak sehingga pemeliharaannya juga
menjadi tidak terlalu rumit.
Secara umum konstruksi pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :

F D
• Keterangan gambar:
• A : Impeller
A
• B : Rumah pompa
E G
• C : Dudukan pompa
• D : Suction port I
• E : Pump shaft
• F : Discharge port
• G : Gland packing
• H : Plat penakan
• I : Oil seal
• J : Pearing cover
• K : Bearing
K B
J C
POMPA SENTRIFUGAL
Pompa Sentrifugal Dengan Motor Penggerak Sendiri (Self Priming Centrifugal Pump)

Adapun konstruksi dari self priming centrifugal pump adalah seperti pada gambar
dibawah ini, Pada pompa jenis ini foot valve tidak dipasang pada suction valve, namun
terdapat pada rumah impeler.

Gambar : Pompa Sentrifugal Self Priming


2. Pompa Turbin
Pada pompa turbin ini terdiri dari impeler, poros/shaf dan rumah/casing berada
didalam sumur dibawah permukaan air ( Static Water Level/SWL ), bahkan harus
selalu dibawah permukaan air pada waktu pompa beroperasi ( Pumpin Water
Level/PWL ). Dimana as pompa disambung dengan line shaft dan rumah pompa
disambung dengan column pipe secara vertikal sampai mencapai permukaan
sumur untuk disambungkan dengan discharge head. As pompa yang keluar dari
discharge head disambungkan dengan Right Angle Gear Drive ( RAGD ) yang
merubah putara vertikal dari pompa menjadi putara horizontal sehingga dapat
dihubungkan dengan motor penggerak melalui drive shaft/propeller shaf/as
gardan dan Power Take Off ( PTO )
Bagian – Bagian Pompa Turbin
Gambar : Vertikal Turbin Pump

Gambar : Penampang Pompa Turbin


3. Pompa Submersible
Pada pompa submersible/pompa selam, unit pompa yang terdiri dari impeller,
poros/shaft dan rumah pompa/casing disambungkan dengan unit elektromotor.
Pada discharge port unit pompa disambungkan dengan pipa galvanis ( paling
tidak kelas medium dengan panjang 3 meter/batang ) sampai dengan mencapai
permukaan sumur, sedangkan pada unit elektro motor terdapat kabel untuk
menyambung kabel power dari panel kontrol ke elektro motor, dan pompa
submersible dipasang pada kedalaman dibawah pumping water level ( PWL ).
Pompa submersible juga terdiri dari beberapa stage tergantung pada total head
dari pompa, namun penambahan dan pengurangan stage dari pompa submersible
tidak semudah pompa turbin.
Bagian – Bagian Pompa Submersible
Untuk lebih jelasnya desain konstruksi untuk pompa submersible/pompa selam dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

Pompa Submersible
Penampang Motor Submersible

Keterangan :
1. Motor Shaft
2. Shaft Seal
3. Motor Sleeve
4. Motor End Shield
5. Radial Bearing
6. Axial Bearing
Hal – hal yang harus diperhatikan untuk pompa submersible/pompa selam saat operasi adalah :
a) Periksa aliran listrik pada tiap fase dengan melihat Amper meter yang terdapat di panel
kontrol. Besarnya aliran listrik pada ketiga fase harus sama, apbila besarnya aliran listrik
pada ketiga fase tidak sama, matikan kembali pompa karena hal tersebut mengindikasikan
adanya kerusakan antara panel kontrol sampai elektro motor.
b) Periksa lampu kontrol tiap fase untuk output yang terdapat pada penel kontrol menyala,
harus dalam keadaan normal ketiga lampu fase menyala. Bila ada lampu yang mati, tetapi
amper meter pada fase tersebut tetap menunjukkan nilai amper yang sama dengan amper
meter fase yang lain dan pompa dapat mengeluarkan air berarti lampu kontrol tersebut
mati/putus. Bila pada amper meter pada fase tersebut menunjukkan nol, sedangkan amper
meter fase yang lain menunjukkan ada aliran listrik, berarti ada kerusakan pada panel
kontrol atau pompa, matikan segera pompa dan dilakukan perbaikan
c) Lakukan pemeriksaan penunjuk frekuensi meter, volt meter dan amper meter secara
teratur sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat diketahui sedini mungkin dan
dapat diantisipasi dengan sebaik – baiknya untuk mencegah kerusakan fatal

PANEL KONTROL
TAHAPAN
PELAKSANAAN
SMKK
INTRODUCTION

At Contoso, we empower organizations to foster collaborative


thinking to further drive workplace innovation. By closing the
loop and leveraging agile frameworks, we help business grow
organically and foster a consumer-first mindset.

20XX PRESENTATION TITLE 77


20XX PRESENTATION TITLE 78
04
UJI PENERIMAAN
(COMMISSIONING
TEST)
79
UJI COBA UNIT
AIR BAKU
TUJUAN

• Menilai keandalan kinerja unit air baku yang baru dibangun, sesuai
dengan perencanaan.
• Menilai fleksibilitas kinerja unit air baku yang baru dibangun.
• Memberikan rekomendasi dan perbaikan-perbaikan apabila terdapat
ketidaksesuaian untuk operasi dan pemeliharaan berdasarkan
perencanaan
• Menguji kinerja semua peralatan/komponen unit air baku yang dipasang:
(pompa intake, genset, sambungan PLN, panel listrik, lampu penerangan,
bangunan perpipaan, bangunan sipil).
• Menguji kinerja unit air baku sehingga didapatkan debit dan tekanan yang
sesuai perencanaan
• Menguji kinerja SCADA unit air baku

81
COMMISSIONING TEST SPAM (1/2)

-Air baku/Intake
-Pipa air baku
-IPA
UNIT PRODUKSI
-Peralatan EM
-Reservoir

-Pemerataan Aliran
(kapasitas, tekanan)
COMMISSIONING
UNIT DISTRIBUSI -Reservoir/Menara air
TEST
-Peralatan EM
-Hidrofor

-SR (tekanan, kapasitas,


akurasi meter)
UNIT PELAYANAN -HU/KU (tekanan, kapasi
tas, akurasi meter)
-Kran Kebakaran (kapasitas,
tekanan) 82
COMMISSIONING TEST SPAM (2/2)

UJI KINERJA MASING2 ALAT


- Dicatat hasil test kinerja
- Ditandatangani bersama

UJI KINERJA SECARA SISTEM


-watermeter
KAPASITAS -Flow meter
ALIRAN
-Thomson, weir
AIR
COMMISSIONING ALAT TEKANAN manometer
TEST UKUR
ALIRAN -Voltmeter(V)
LISTRIK -Amperemeter (A)
-Frequensimeter (Hz)
KUALITAS
IPA -Mampu mengolah 110 %
KAPASITAS -Unit air baku mampu pasok
kapasitas 110 % kap prod
83
WAKTU COMMISSIONING TEST

• Sesuai SNI waktu komisioning test adalah 5 x 24 jam.


• Waktu 5 x 24 jam ini adalah waktu pengujian bersama
yang resmi dihadiri oleh para pihak dan pihak
independen, diluar waktu trial test oleh penyedia jasa.
• Kalibrasi instrumentasi scada, trial test scada,
semua peralatan pendukung, trial test IPA harus
dilakukan sebelum komisioning test dilaksanakan.

84
PENYEDIAAN TENAGA COMMISSIONING

Penyediaan tenaga commissioning

Tenaga comissioning terdiri dari tenaga ahli dengan latar


pendidikan dan pengalaman yang sesuai, sebagai berikut :
a) unsur pihak pengguna jasa;
b) unsur pihak penyedia jasa;
c) unsur perencana;
d) unsur pengawas dan;
e) tim penguji yang ditetapkan oleh pengguna jasa.

SNI DT 91-0004-2007 Standar Nasional Indonesia


Pelaksanaan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal dan Sistem Kontrol (SCADA) Pembangunan SPAM 85
SKKNI COMMISSIONING TEST

86
TERIMA KASIH

20XX PRESENTATION TITLE 87

Anda mungkin juga menyukai