Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
kehendak-Nyalah saya masih dapat berkereasi untuk menghasilkan sebuah karya
berupa sebua makalah yang berjudul Asal usul nenek moyang dan jalur rempah
di kepulauan Indonesia.

Makalah ini di susun sebagai salah satu prasyarat tugas dalam ilmu sejarah.
Selain itu juga sebagai sarana untuk mengembangkan daya kreasi, ekspresi, dan
apresiasi terhadap sejarah bangsa indonesia.

Sebagaimana makalah “Asal usul nenek moyang dan jalur rempah di


kepulauan Indonesia”, di dalam makalah ini tertuang materi tentang asal usul
datangnya nenek moyang bangsa Indonesia dan cara mereka untuk menyebar
lewat jalur rempah. Dimana kedua materi ini di susun sesuai setandar kompetensi
yang berlaku  denagn sistematika penulisan yang baik dan benar.

Saya berterimakasih atas kesediaannya untuk membaca makalah ini,


terutama untuk nilai yang diberikan. Akhirnya , semoga materi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat sebagai pelajaran untuk kita. Jayalah negriku
jayalah sejarah negri ku.

Prabumulih, 29 Agustus 2023

              Kelompok tiga


BAB I : PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG............................................................................................................... 4

B.      RUMUSAN MASALAH......................................................................................................... 4

C.      TUJUAN.............................................................................................................................. 4

BAB II : PEMBAHASAN

A.      TEORI ASAL USUSL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA………………….………………………… 5

B.      KEDATANGAN DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA……………..………… 6

C.      ASAL USUL PERSEBARAN JALUR REMPAH BANGSA INDONESIA

BAB III : PENUTUP

A.      SIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………… 13

B.      SARAN…………………………………………………………………………………………….………………………….. 14

C.      KRITIK…………………………………………………………………………………………………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG


Adapun latar belakang yang mendasari saya untuk menyusun makalah ini adalah untuk
lebih mengetahui tentang asal usul datangnya  nenek moyang bangsa indonesia ke kepulauan
nusantara dan penyebaran jalur rempah.

B.    rumusan masalah


Adapun rumusan masalah yang saya gunakan adalah :

·        Dari mana datangnya nenek moyang bangsa indonesia dan bagaimana cara mereka dapat
menyebar ke seluruh kawasan nusantara ?

·        Bagaimana cara Tersebarnya Jalur rempah Indonesia ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan saya adalah untuk menegerjakan tugas sejarah yang di berikan oleh guru
sejarah saya, dan melengkapi syarat untuk melaksanakan tugas Kelompok.
PEMBAHASAN BAB I

A.   TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA


Selaian munculnya teoro-teori yang lahir dari hasil penemuan fosil-fosil manusia purba
yang telah di temukan, berkembang pula teori-teori lainnya mengenai asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia. Teori tersebut di kemukakan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :

a)    Brandes

Berdasarkan perbandingan bahasa, Berandes menyimpulkan  bahwa bahasa yang di


gunakan  bangsa Indonesia memiliki kemiripan dengan bahasa yang di gunakan  bangsa-bagsa
yang emndiami pulau Formosa (Taiwan) di bagian utara , pulau jawa dan bali sebelah selatan,
dan pulau madagaskar di sebelah barat sampai dengan daerah tepi barat pantai amerika di
sebelah timur.

b)    William smith

Sama seperti Brandes, William smith mengemukkan pendapat dengan membandingkan


kesamaan bahasa. Ia mengemukakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Melanesia,
dan Polinesia.

c)     Von heine geldren

Berdasarkan artefak yang di temukan di Indonesia, yang mirip dengan artefak yang di
temukan di Asia daratan, maka von heine geldren berpendapat bahwa bangsa Indonesia
berasal dari Asia daratan.
d)    Mohamad yamin

Salah seorang sejarawan Indonesia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari
daerah Indonesia itu sendiri. Pendapat ini ia kemukakan berdasarkan banyaknya fosil dan
artefak tertua di temukan di Indonesia. Misalnya pethecantropus erectus, meganthropus
paleojavanicus, homo soloensis, dan homo wajakensis.

e)     H. kern

Menurut H. kern bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kamboja. Berdasarkan
penelitiannya tentang perbandingan bahasa , ditemukan bahwa bahasa yang di pakai di daerah
tersebut sama dengan bahasa yan g di pakai di Nusantara

B.    Kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia


1)    Proses kedatangan nenek moyang

Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang pertama kali ke Nusantara adalah bangsa 
proto melayu  yang membawa kebudayaan neolitikum menggunakan perahu bercadik satu.
Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur barat dan timur. Migrasi jalur barat di
lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju Jawa dan Nusa Tenggara
dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Penyebaran jalur timur di mulai dari Teluk
Tonkin menyusuri pantai Asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi, Maluku, hingga ke
Papua, sampai Australia dengan membawa kebudayaan kapak lonjong. Kebudayaan kapak
lonjong yang di sebut Neolitikum papua ini banyak di temukan di Minahasa, Seram, Kalimantan,
dan Papua. Gelombang ke dua kedatangan nenek moyang bnagsa Indonesia terjadi sekitar 500
SM yang di bawa oleh rumpun bangsa Deutro melayu menggunakan perahu bercadik dua.
kebudayaan Deutro melayu relative lebih maju daridi bandingkan dengan kebudayaan bangsa
Proto melayu karena sudah mengenal benda-benda dari perunggu seperti kapak corong ,
nekara, dan perhiasan perunggu. Bangsa Deutro melayu akhirnya dapat mendesak bangsa
Proto melayu yang lebih dulu menetap di Indonesia. Bangsa Deutro melayu memilih tinggal di
pesisir, muara, dan sungai karena letaknya strategis, subur, memiliki persediaan bahan
makanan yang melimpah, dan mudah dilalui. Selanjutnya ras Deutro melayu menjadi nenek
moyang sebagian besar  bangsa Indonesia saat ini. Menurut Von heine geldren, nenek moyang
bangsa Indonesia merupakan campuran antara bangsa pendatang dari Yunan di Tiongkok
selatan dengan penduduk asli Indonesia.

B. KEDATANGAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA


           Menurut pakar sejarah, setelah kepunahan manusia jenis Meganthropus, Pithecantropus,
dan Homo, Kepulauan Indonesia dihuni oleh manusia dan ras Austromelanosoid. Belum dapat
dipastikan apakah mereka penduduk asli atau pendatang. Berdasarkan keserupaan artefak
mesolithikum yang digunakan dengan artefak di Bacson-Hoabinh, dapat diperkirakan bahwa
mereka berasal dan Teluk Tonldn. (Bacson Hoabinh terletak di Teluk Tonkin).

     1. Kedatangan Proto-Melayu

        Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin bermigrasi ke
Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto melayu atau Melayu Tua. Kedatangan
mereka itu mendesak penduduk dan ras Austromelaneoid ke pedalaman, bahkan ke Indonesia
bagian timur. Penduduk ras itu menjadi nenek moyang menduduk Papua sekarang.

Memasuki Kepulauan Indonesia, Proto-Melayu menempuh dua jalur, sesuai dengan


jenis kebudayaan yang dibawa.

a.  Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua. Masyarakat Proto Melayu
yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak lonjong. Itulah
sebabnya, di bagian timur Indonesia banyak ditem ukan artefak Neohithikum berupa kapak
lonjong. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur ini antara lain masyarakat Toraja.

b. Jalur kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Masyarakat Proto-Melayu yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa
beliung persegi. Itulah sebabnya, di bagian barat Indonesia banyak ditemukan artefak 

c. Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur ini
antara lain masyarakat Nias, Batak, Dayak, dan Sasak.

    2. Kedatangan Deutero-Melayu

         Sekitar 500 SM, datang lagi gelombang migrasi penduduk dan ras Melayu Austronesia dan
Teluk Tonkin ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Deutero-Melayu atau Melayu
Muda. Kedatangan mereka mendesak penduduk keturunan Proto-Melayu yang telah lebih
dahulu menetap.

         Memasuki Kepulauan Indonesia, masyarakat Deuto-Melayu menyebar ke sepanjang


pesisir. Ada juga di antara mereka yang masuk ke pedalaman. Keturunan Deutero-Melayu
antara lain masyarakat Minang, Jawa, dan Bugis.
           Masyarakat Deutero-Melayu membawa kebudayaan perunggu, yang dikenal dengan
sebutan Kebudayaan Dong Son. Donon son adalah tempat di Teluk Tonkin tempat asal
kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Artefak perunggu yang ditemukan di Indonesia serupa
dengan artefak perunggu dan Dong Son.

Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras Mongoloid
mempunyai 3 subras yaitu:

1. Asiatik Mongoloid (Cina,Jepang,Korea)

2. Malayan Mongoloid (Melayu)

3. American Mongoloid (Suku Indian)

Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada
suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin.

Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera
Pasifik.

Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi
dua yaitu

1. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)

2. Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)

Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang kali
pertama di Indonesia sekitar 2000 tahun SM. Kedatangan bangsa Austronesia dari daratan
Yunan menuju Indonesia menempuh dua jalur berikut:

1. Jalur Utara dan Timur

2. Jalur Barat dan Selatan


1. Jalur Utara dan Timur

- Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku dengan
membawa kebudayaan kapak lonjong.

- Persebaran periode Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baru/Neolithikum.

2. Jalur Barat dan Selatan

- Melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Nusa


Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi.

- Persebaran periode Deutro Melayu ini mebawa kebudayaan logam.

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang
di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa Melayu Muda
datang ke Indonesia melalui jalur barat, yakni berangkat dari Yunan, Teluk Tonkin, Vietnam,
Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat Malaka hingga sampai di
Kepulauan Indonesia.

Penyebaran manusia purba di Indonesia tidak berlangsung dalam satu tahap.


Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan, kedatangan manusia purba di indonesia
berlangsung tiga tahap yaitu zaman mesolithikum, zaman neolithikum, dan zaman perundagian.

Zaman mesolithikum

Terjadi gelombang masuk manusia purba melonosoid dan daerah teluk tonkin, vietnam,
melalui jalur fhilipina, malaysia dan indonesia. Sisa keturunan bangsa melonosoid yang masih
ditemukan, antara lain orang sakai di siak, orang aeta di filipina, orang semang di malaysia, dan
orang papua melonosoid di indonesia

Zaman neolithikum (200 SM)


Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu tua (proto melayu) dari
daerah yunan, china, melalui jalur semenanjung malaya, indonesia, filipina, dan formosa.
Kebudayaan neolithikum, khususnya jenis kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.

Zaman perundagian

Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu muda ( deutero melayu
) dari daerah teluk tonkin, vietnam ke daerah daerah di sebelah selatan vietnam, termasuk
indonesia.

Bangsa ini merupakan pendukung kebudayaan perunggu, terutama kapak corong


nekara , moko, bejana perunggu, dan arca perunggu. Kebudayaannya sering disebut
kebudayaan Don son karena berasal dari donson teluk tonkin)

PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA

            Berbagai jenis ras diperkiraan berasal dari asia tengah hal tersebut didasarkan atas
penemuan tulang belulang kuno. Contohnya Papua Melanosoid, Europoid, Mongoloid, dan
Austroloid. Dari percampuran mereka lahirlah bangsa melayu yang menyebar melalui sungai
dan lembah kedaerah pantai  dikarenakan adanya wabah penyakit , ke teluk Tonkin lalu indo
cina menyebar ke Kamboja, Muang Thai yang kemudian menjadi bangsa Austroasia. Yang
kemudian mereka munuju kepulaan dan kemudian menjadi bangsa Austronesia.

            Bangsa Thailand Selatan, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Philipina Selatan memiliki
kesamaan terhadap bangsa cina di sebelah timur dan bangsa India di sebelah barat

a.         Penyebaran Manusia dan Bahasa Austronesia

       Bahasa di asia tengah berasal dari keluarga sinn-tibet yang melahirkan bahasa Cina, Siam,
Tibet, Miao, Yiu, dan Burma. Penyebaran keselatan melahirkan bahasa Dravida,yaitu Telugu,
Tamil, Malayalam, sedangkan penyebaran ke Asia Timur dan Tenggara melahirkan bahasa
Austronesia yang menurunkan bahasa Melayu, Melanesia, Mikronesia, Polinesia.

Oleh karena itu ada kesamaan istilah ,bahasa,nama hewan dan tumbuhan,jadi bangsa
pendukung bahasa Austronesia itu berasal dari daerah campa.cochin china,dan kamboja dan
daerah di sekitar pantai  , namun wilayah itu bukanlah penduduk asli.tempat asal  mereka
berada di daerah yang jauh lebih tinggi.

b.                  Penyebar Pendukung Kapak Persegi

          Menurut Kern dan Von Heine Geldern  persebaran kapak persegi  berasal dari daerah
Yunan di Cina Selatan , yaitu di daerah hulu sungai sungai terbesar di Asia Tenggara seperti di
sungai Brahmaputra, Irrawaddy, Salwin, Yang-tse-kiang, sungai Mekhong, dan sungai Menam.
Dengan melalui lembah sungai itu kebudayaan dan manusia pendukungnya menyebar menuju
hilir sungai sehingga sampai ke asia tenggara bagian utara. Disini kebudayaan itu mempunyai
cabang kebudayaan kapak bahu.  Dalam perkembangnya masing-masing berdiri sendiri dan
mempunyai jalan penyebaran yang berbeda. Pendukung kebudayaa kapak persegi yaitu adalah
bangsa Austronesia,mempunyai pusat di daerah Tonkin. Karena mereka  memiliki kepandaian
membuat perahu bercadik, mereka berlayar menggunakan perahu tersebut ke Malaysia barat
kemudian ke Sumatra, Jawa, Bali, dan terus ke timur. Sebagian menuju Kalimantan, dari
Kalimantan barat laut kebudayaan kapak persegi tersebar ke Philipina , Formosa, dan Jepang .

c.         Penyebaran Manusia dengan Perahu Bercadik

Hornell yang mengadakan penyelidikan terhadap jenis-jenis perahu di Nusantara dan


negar-negara disekitarnya menyimpulkan bahwa perahu bercadik adalah perahu khas bangsa
Indonesia. Di India selatan ada beberapa suku yang menurut corak kebudayaan dan fisiknya
banyak menyerupai orang Indonesia. Diantaranya suku terkenal sebagai penyelam mutiara di
teluk Manar. Mereka juga menggunakan perahu bercadik, sedangkan suku Shanar
kehidupannya terutama dari perkebunan kelapa. Tanaman kelapa tersebut diperkirakan berasal
dari Indonesia melalui Srilangka.       

d.             Gelombang Kedatangan Penduduk dari Asia Daratan ke Wilayah Nusantara

Berdasarkan fosil-fosil yang telah di temukan di wilayah Indonesia dapat diketahui


bahwa sejak 2 juta tahun yang lalu wilayah ini telah di huni. Penhuninya adalah manusia-
manusia purba dengan kebudayaan seperti : meganthropus paleojavanicus, pithecanthropus
erectus, pithecanthropus soloensis dan homo wajakensis. Manusia-manusia purba ini utamanya
homo wajakensis lebih mirip dengan manusia-manusia yang kini dikenal sebagai penduduk asli
Australia, aborigin.

            Dengan demikian,”penduduk asli Indonesia” adalah kaum negroid atau melanesoid atau
astroloid, yang berkulit hitam. Wilayah nusantara kemudian kedatangan bangsa melanesoid
yang berasal dari Tonkin, tepatnya dari bacson-hoabinh. Dari artefak-artefak yang ditemukan di
tempat asalnya menunjukan bahwa induk bangsa ini berkulit hitam, berbadan kecil dan
termasuk tipe veddoid-austrolaid. Sebelum didatangi bangsa-bangsa pengembara dari luar,
tanah dinusantara belum menjadi kepemilikan siapa pun. Hal ini berbeda dengan Manusia
Indonesia Purba yang tidak memerlukan tanah sebagai modal untuk hidup karena mereka
berpindah-pindah. Ketika sampai di satu tempat yang dilakukannya adalah mengumpulkan
makanan (food gathering). Biasanya mencari lembah-lembah atau wilayah yang terdapat aliran
sungai untuk mendapatkan ikan atau kerang (terbukti dengan ditemukannya fosil-fosil manusia
purba diwilayah nusantara di lembah-lembah sungai), walaupun tidak tertutup kemungkinan
ada pula yang memilih mencari di pedalaman. Ketika bangsa Melanesoid datang, mereka mulai
menetap, walaupun seminomaden. Jika sudah tidak mendapatkan lagi makanan mereka akan
pindah. Oleh karena itu, mereka memilih daerah yang banyak menghasilkan. Wilayah aliran
sungai pula yang akan menjadi targetnya. Alat-alat sederhana seperti: kapak genggam atau
choppers, alat-alat tulang dan tanduk rusa berhadapan dengan kapak genggam yang lebih halus
atau febble, kapak pendek dan sebagainya.

            Kebudayaan bangsa Melanesoide ini adalah kebudayaan Mesolitikum yang sudah mulai
hidup menetap dalam kelompok, sudah mengenal api, meramu dan berburu binatang.
Teknologi pertanian juga sudah mereka miliki sekalipun mereka belum dapat menjaga agar satu
bidang tanah dapat ditanami berkali-kali. Cara bertani mereka masih dengan sistem
perladangan berpindah-pindah. Dengan demikian, mereka harus berpindah ketika lahan yang
lama tidak bisa ditanami lagi atau karena habisnya makanan ternak. Gaya hidup ini dinamakan
dengan seminomaden.  Dalam setiap perpindahan manusia beserta kebudayaan yang datang ke
nusantara, selalu di lakukan oleh bangsa yang tingkat peradabannya lebih tinggi dari bangsa
yang dating sebelumnya. Dari semua gelombang pendatang dapat di lihat bahwa mereka
adalah bangsa-bangsa yang mulai bahkan telah menetap. Jika kehidupan mereka masih
berpindah, maka perpindahan bukanlah sesuatu hal yang aneh. Namun dalam kehidupan yang
telah menetap, pilihan untuk meninggalkan daerah asal bukan tanpa alasan yang kuat. Ketika
kehidupan mulai menetap, maka tanah yang mereka butuhkan adalah tanah sebagai media
untuk tetap hidup. Mereka sangat membutuhkan tanah yang luas karena teknologi
pertaniannya masih rendah.

Sekitar tahun 2000SM, bangsa melanesoid yang akhirnya menetap di nusantara kedatangan
pula bangsa dan kebudayaannya lebih tinggi yang berasal dari rumpun melayu austronosia
yakni bangsa melayu tua atau proto melayu, suatu ras mongoloid yang berasal dari daerah
yunan, dekat lembah sungai Yang Tze, Cina Selatan.

            Orang-orang melayu tua, telah mengenal budaya bercocok tanam yang cukup maju dan
bahkan mereka sudah beternak. Dengan demikian mereka telah dapat menghasilkan makanan
sendiri (food producing). Kemampuan ini membuat mereka dapat menetap secara lebih
permanen. Pola menetap ini mengharuskan mereka untuk mengembangkan berbagai jenis
dasar-dasar kebudayaan.Mereka juga mulai membangun satu sistem politik dan
pengorganisasian untuk mengatur pemukimannya. Pengorganisasian ini membuatnya sanggup
belajar membuat peralatan rumah tangga dari tanah dan berbagai perlatan lain dengan lebih
baik. Mereka mengenal adanya sistem kepercayaan untuk membantu menjelaskan gejala alam
yang ada sehubungan dengan pertanian mereka. Arus pendatang tidak hanya datang dalam
sekali saja. Pihak-pihak yang kalah dalam perebutan tanah di daerah asalnya akan mencari
tanah-tanah di wilayah lain. Demikian juga, yang menimpa bangsa melayu tua yang sudah
mengenal bercocok tanam, berternak, dan menetap. Kembali lagi, daerah subur dengan aliran
sungai atau mata air yang menjadi incaran. Namun kedatangan bangsa melayu tua juga
memungkinkan terjadinya percampuran darah antara bangsa ini dengan bangsa Melanesia
yang telah terlebih dahulu datang di nusantara.

            Pada tahun 200-300SM, datanglah orang-orang melayu tua yang telah bercampur
dengan bangsa aria di daratan yunan. Mereka disebut orang melayu muda atau deutero melayu
dengan kebudayaan perunggunya.  Kebudayaan ini lebih tinggi lagi dari kebudayaan batu muda
yang telah ada karena telah mengenal logam sebagai alat perkakas hidup dan alat produksi.

Kedatangan bangsa melayu muda mengakibatkan bangsa melayu tua yang tadinya hidup
disekitar aliran sungai dan pantai terdesak pula ke pedalaman karena kebudayaannya tidak
banyak berubah. Dengan menguasai tanah, bangsa melayu muda dapat berkembang dengan
pesat kebudayaannya bahkan menjadi penyumbang terbesar untuk cikal bakal bangsa
indonesia sekarang.Dalam kedatangan-kedatangan tersebut penduduk yang lebih tua
menyerap bahasa dan adat para imigran. Jarang terjadi pemusnahan dan pengusiran bahkan
tidak ada penggantian penduduk secara besar-besaran.
PEMBAHASAN BAB II

A. PERSEBARAN JALUR REMPAH


Jalur rempah ialah jalur yang menghubungkan antara bagian barat dan timur yang
melintasi wilayah Nusantara (Indonesia) yang memiliki berbagai rempah-rempah. Sejak 45.000
tahun yang lalu Nusantara mengalami kemajuan dengan adanya pelayaran maritim dunia yang
berdampak pada Budaya, agama, ekonomi karena Indonesia menjadi titik not dari semua tata
niaga Nusantara memiliki beragam komoditas utama yang diperjual belikan, seperti Lada,
merica, kayu manis. cengkih dan pala

Persebaran jalur rempah sebagai jaringan niaga rempah-rempah dunia yang berawal dari
Timur Nusantara yang melintasi ujung barat Sumatra. kemudian Daratan Timur Tengah atau
Asia Barat hingga Eropa yang menempuh jarak 15.000 Km. Jalur rempah merupakan jalur niaga
tertua yang ada sebelum Dinasti Han (jalur sutra sebelum ke-3 SM di Asia tengah hingga Eropa

Dengan adnya migrasi manusia dan fauna dari Asia ke kawasan nusantara. Perpindahan
tersebut di awali dari binatang-binatang Asia yang selanjutnya di ikuti oleh manusia.
Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi pada kala pleistosen. Ditemukannya situs paleontologi
tertua didaerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal (Jawa Tengah) danRancah di
sebelah timur Ciamis (Jawa Barat) yaitu mastodon bumiayuensis (spesies gajah) dan rhinoceros
sondaicus (spesies badak), merupakan bukti bahwa terjadi migrasi dari Asia ke Indonesia. Proses
migrasi yang terjadi pada masa pleistosen inilah yang menyebabkan wilayahIndonesia mulai
dihuni oleh manusia.

Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam menjalankan
kehidupannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.

Teori yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China.
Teori ini didukung bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang melakukan migrasi
menuju ke selatan. Adapaun salah satu bukti ditemukannya kapak tua di wilayah nusantara yang
memiliki kemiripan dengan kapak tua di kawasan Asia Tengah. Dapat disimpulkan bahwa telah
terjadi migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
Bahasa di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja.
Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk Champa yang ada di Kamboja berasal dari
dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan
ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah nusantara.

ciri ciri fisik orang Negrito adalah berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar, dan bibir
tebal. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di
Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanosoid yang mendiami Pulau
Papua dan Pulau Melanesia.

Adapun orang Proto Melayu migrasi ke Kepulauan Nusantara sekitar 2500 SM. Sebutan
Proto Melayu adalah untuk orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke
nusantara. Mereka termasuk suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang dan Batak. Orang Proto
Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang
Negrito.

orang-orang yang melakukan migrasi pada gelombang kedua ke nusantara. Kedatangan


mereka diperkirakan terjadi pada 1500 SM. Suku bangsa yang termasuk deutro Melayu adalah
Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi dan Manado

Hasil kebudayaan manusia pada masa Neolitikum yang ditemukan di Indonesia, di


antaranya belung persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian, mata panah, gerabah, alat pemukul
dari kulit kayu, dan perhiasan.

Masa Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya karena tidak dapat
dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara Indonesia Hal ini karena corak
kebudayaannya ada di hampir setiap masa praaksara di Indonesia.

Sejak zamam dahulu manusia sudah memiliki naluri untuk interaksi sosial ata hubungan
timbal balik antara individu, dan Tindakan sosial merupakan salah satu konsep penting dalam
ilmu sosial. Dimana, tindakan sosial ini adalah tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam
hubungannya dengan orang lain. Adapun ciri-ciri tindakan sosial antara lain tindakan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain, tindakan sosial mempunyai arah dan
akibat, dan tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.
Jalur rempah ialah jalur yang menghubungkan antara bagian barat dan timur yang
melintasi wilayah Nusantara (Indonesia) yang memiliki berbagai rempah-rempah. Sejak 45.000
tahun yang lalu Nusantara mengalami kemajuan dengan adanya pelayaran maritim dunia yang
berdampak pada Budaya, agama, ekonomi karena Indonesia menjadi titik not dari semua tata
niaga Nusantara memiliki beragam komoditas utama yang diperjual belikan, seperti Lada,
merica, kayu manis. cengkih dan pala

Persebaran jalur rempah sebagai jaringan niaga rempah-rempah dunia yang berawal dari
Timur Nusantara yang melintasi ujung barat Sumatra. kemudian Daratan Timur Tengah atau
Asia Barat hingga Eropa yang menempuh jarak 15.000 Km. Jalur rempah merupakan jalur niaga
tertua yang ada sebelum Dinasti Han (jalur sutra sebelum ke-3 SM di Asia tengah hingga Eropa

Dengan adnya migrasi manusia dan fauna dari Asia ke kawasan nusantara. Perpindahan
tersebut di awali dari binatang-binatang Asia yang selanjutnya di ikuti oleh manusia.
Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi pada kala pleistosen. Ditemukannya situs paleontologi
tertua didaerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal (Jawa Tengah) danRancah di
sebelah timur Ciamis (Jawa Barat) yaitu mastodon bumiayuensis (spesies gajah) dan rhinoceros
sondaicus (spesies badak), merupakan bukti bahwa terjadi migrasi dari Asia ke Indonesia. Proses
migrasi yang terjadi pada masa pleistosen inilah yang menyebabkan wilayahIndonesia mulai
dihuni oleh manusia.

Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam menjalankan
kehidupannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.

Bahasa di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja.
Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk Champa yang ada di Kamboja berasal dari
dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan
ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah nusantara.

ciri ciri fisik orang Negrito adalah berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar, dan bibir
tebal. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di
Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanosoid yang mendiami Pulau
Papua dan Pulau Melanesia.
Adapun orang Proto Melayu migrasi ke Kepulauan Nusantara sekitar 2500 SM. Sebutan
Proto Melayu adalah untuk orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke
nusantara. Mereka termasuk suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang dan Batak. Orang Proto
Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang
Negrito.

orang-orang yang melakukan migrasi pada gelombang kedua ke nusantara. Kedatangan


mereka diperkirakan terjadi pada 1500 SM. Suku bangsa yang termasuk deutro Melayu adalah
Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi dan Manado

Hasil kebudayaan manusia pada masa Neolitikum yang ditemukan di Indonesia, di


antaranya belung persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian, mata panah, gerabah, alat pemukul
dari kulit kayu, dan perhiasan.

Masa Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya karena tidak dapat
dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara Indonesia Hal ini karena corak
kebudayaannya ada di hampir setiap masa praaksara di Indonesia.

Sejak zamam dahulu manusia sudah memiliki naluri untuk interaksi sosial ata hubungan
timbal balik antara individu, dan Tindakan sosial merupakan salah satu konsep penting dalam
ilmu sosial. Dimana, tindakan sosial ini adalah tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam
hubungannya dengan orang lain. Adapun ciri-ciri tindakan sosial antara lain tindakan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain, tindakan sosial mempunyai arah dan
akibat, dan tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.
PENUTUP

a.   KESIMPULAN
Nenek moyang bangsa Indonesia datang ke nusnatara melalui dua jalur yakni jalur barat
dan timur. Migrasi jalur barat di lakukan dari yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan ,
menuju Jawa dan Nusa Tenggara. Penyebaran jalur timur di mulai dari Teluk Tonkin menyusuru
pantai asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi, Maluku, papua, sampai australia . Mereka
datang secara bergelombang, gelombang pertama adalah bangsa prota melayu yang datang
membawa kebudayaan kapak persegi dan kapal bercadik satu. Gelombang kedua adalah
bangsa deutro melayu yang datang membawa kebudayaan kapak lonjong dan kapal bercadik
dua.

Sebelum kedua bangsa melayu tersebut datang ke nusantara da beberapa suku


primitive yang sudah terlebih dahulu menetap di nusantara.

Oleh karna itu saat bengsa melayu datang ke nusantara meraka melakukan proses
kawin mengawin dangan suku asli yang sudah mendiami nusantara terlebih dahulu. Karna itu
bangsa Indonesia sekarang adalah turunan dari bangsa deutro melayu, prota melau, bangsa
Melanesia dan bangsa primitive yang dulu mendiami nusantara.

Dan padasaat itu keadaan geografis Indonesia yang luas memaksa mereka untuk tinggal
terpencar di seluruh wilayah nusantara yang sangat luas. Sehingga mereka hidup sacara
terisolasi dari suku bangsa yang lain.

Persebaran jalur rempah sebagai jaringan niaga rempah-rempah dunia yang berawal
dari Timur Nusantara yang melintasi ujung barat Sumatra. kemudian Daratan Timur Tengah
atau Asia Barat hingga Eropa yang menempuh jarak 15.000 Km. Jalur rempah merupakan jalur
niaga tertua yang ada sebelum Dinasti Han (jalur sutra sebelum ke-3 SM di Asia tengah hingga
Eropa
MAKALAH

SEJARAH INDONESIA

(ASAL – USUL NENEK MOYANG DAN JALUR REMPAH INDONESIA)

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SEPTI PUJA NINGSIH

NISKA PUTRI RISKI

Septi puja ningsih

Niska putri Riski u

Decha putri utami

Fionazia crisda abdini.ae

Rafi rahmandani

Keytaro matthew lyfino

GURU PEMBIMBING : AYU WULANDARI, S. Pd

MAN 1 KOTA PRABUMULIH TAHUN


AJARAN 2023/2024

Anda mungkin juga menyukai