Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
kehendak-Nyalah saya masih dapat berkereasi untuk menghasilkan sebuah karya
berupa sebua makalah yang berjudul Asal usul nenek moyang dan jalur rempah
di kepulauan Indonesia.
Makalah ini di susun sebagai salah satu prasyarat tugas dalam ilmu sejarah.
Selain itu juga sebagai sarana untuk mengembangkan daya kreasi, ekspresi, dan
apresiasi terhadap sejarah bangsa indonesia.
C. TUJUAN.............................................................................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. SIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………… 13
B. SARAN…………………………………………………………………………………………….………………………….. 14
C. KRITIK…………………………………………………………………………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
· Dari mana datangnya nenek moyang bangsa indonesia dan bagaimana cara mereka dapat
menyebar ke seluruh kawasan nusantara ?
C. Tujuan
Adapun tujuan saya adalah untuk menegerjakan tugas sejarah yang di berikan oleh guru
sejarah saya, dan melengkapi syarat untuk melaksanakan tugas Kelompok.
PEMBAHASAN BAB I
a) Brandes
Berdasarkan artefak yang di temukan di Indonesia, yang mirip dengan artefak yang di
temukan di Asia daratan, maka von heine geldren berpendapat bahwa bangsa Indonesia
berasal dari Asia daratan.
d) Mohamad yamin
Salah seorang sejarawan Indonesia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari
daerah Indonesia itu sendiri. Pendapat ini ia kemukakan berdasarkan banyaknya fosil dan
artefak tertua di temukan di Indonesia. Misalnya pethecantropus erectus, meganthropus
paleojavanicus, homo soloensis, dan homo wajakensis.
e) H. kern
Menurut H. kern bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kamboja. Berdasarkan
penelitiannya tentang perbandingan bahasa , ditemukan bahwa bahasa yang di pakai di daerah
tersebut sama dengan bahasa yan g di pakai di Nusantara
Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang pertama kali ke Nusantara adalah bangsa
proto melayu yang membawa kebudayaan neolitikum menggunakan perahu bercadik satu.
Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur barat dan timur. Migrasi jalur barat di
lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju Jawa dan Nusa Tenggara
dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Penyebaran jalur timur di mulai dari Teluk
Tonkin menyusuri pantai Asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi, Maluku, hingga ke
Papua, sampai Australia dengan membawa kebudayaan kapak lonjong. Kebudayaan kapak
lonjong yang di sebut Neolitikum papua ini banyak di temukan di Minahasa, Seram, Kalimantan,
dan Papua. Gelombang ke dua kedatangan nenek moyang bnagsa Indonesia terjadi sekitar 500
SM yang di bawa oleh rumpun bangsa Deutro melayu menggunakan perahu bercadik dua.
kebudayaan Deutro melayu relative lebih maju daridi bandingkan dengan kebudayaan bangsa
Proto melayu karena sudah mengenal benda-benda dari perunggu seperti kapak corong ,
nekara, dan perhiasan perunggu. Bangsa Deutro melayu akhirnya dapat mendesak bangsa
Proto melayu yang lebih dulu menetap di Indonesia. Bangsa Deutro melayu memilih tinggal di
pesisir, muara, dan sungai karena letaknya strategis, subur, memiliki persediaan bahan
makanan yang melimpah, dan mudah dilalui. Selanjutnya ras Deutro melayu menjadi nenek
moyang sebagian besar bangsa Indonesia saat ini. Menurut Von heine geldren, nenek moyang
bangsa Indonesia merupakan campuran antara bangsa pendatang dari Yunan di Tiongkok
selatan dengan penduduk asli Indonesia.
Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin bermigrasi ke
Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto melayu atau Melayu Tua. Kedatangan
mereka itu mendesak penduduk dan ras Austromelaneoid ke pedalaman, bahkan ke Indonesia
bagian timur. Penduduk ras itu menjadi nenek moyang menduduk Papua sekarang.
a. Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua. Masyarakat Proto Melayu
yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak lonjong. Itulah
sebabnya, di bagian timur Indonesia banyak ditem ukan artefak Neohithikum berupa kapak
lonjong. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur ini antara lain masyarakat Toraja.
b. Jalur kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Masyarakat Proto-Melayu yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa
beliung persegi. Itulah sebabnya, di bagian barat Indonesia banyak ditemukan artefak
c. Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur ini
antara lain masyarakat Nias, Batak, Dayak, dan Sasak.
Sekitar 500 SM, datang lagi gelombang migrasi penduduk dan ras Melayu Austronesia dan
Teluk Tonkin ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Deutero-Melayu atau Melayu
Muda. Kedatangan mereka mendesak penduduk keturunan Proto-Melayu yang telah lebih
dahulu menetap.
Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras Mongoloid
mempunyai 3 subras yaitu:
Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada
suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin.
Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera
Pasifik.
Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi
dua yaitu
Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang kali
pertama di Indonesia sekitar 2000 tahun SM. Kedatangan bangsa Austronesia dari daratan
Yunan menuju Indonesia menempuh dua jalur berikut:
- Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku dengan
membawa kebudayaan kapak lonjong.
Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang
di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa Melayu Muda
datang ke Indonesia melalui jalur barat, yakni berangkat dari Yunan, Teluk Tonkin, Vietnam,
Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat Malaka hingga sampai di
Kepulauan Indonesia.
Zaman mesolithikum
Terjadi gelombang masuk manusia purba melonosoid dan daerah teluk tonkin, vietnam,
melalui jalur fhilipina, malaysia dan indonesia. Sisa keturunan bangsa melonosoid yang masih
ditemukan, antara lain orang sakai di siak, orang aeta di filipina, orang semang di malaysia, dan
orang papua melonosoid di indonesia
Zaman perundagian
Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu muda ( deutero melayu
) dari daerah teluk tonkin, vietnam ke daerah daerah di sebelah selatan vietnam, termasuk
indonesia.
Berbagai jenis ras diperkiraan berasal dari asia tengah hal tersebut didasarkan atas
penemuan tulang belulang kuno. Contohnya Papua Melanosoid, Europoid, Mongoloid, dan
Austroloid. Dari percampuran mereka lahirlah bangsa melayu yang menyebar melalui sungai
dan lembah kedaerah pantai dikarenakan adanya wabah penyakit , ke teluk Tonkin lalu indo
cina menyebar ke Kamboja, Muang Thai yang kemudian menjadi bangsa Austroasia. Yang
kemudian mereka munuju kepulaan dan kemudian menjadi bangsa Austronesia.
Bangsa Thailand Selatan, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Philipina Selatan memiliki
kesamaan terhadap bangsa cina di sebelah timur dan bangsa India di sebelah barat
Bahasa di asia tengah berasal dari keluarga sinn-tibet yang melahirkan bahasa Cina, Siam,
Tibet, Miao, Yiu, dan Burma. Penyebaran keselatan melahirkan bahasa Dravida,yaitu Telugu,
Tamil, Malayalam, sedangkan penyebaran ke Asia Timur dan Tenggara melahirkan bahasa
Austronesia yang menurunkan bahasa Melayu, Melanesia, Mikronesia, Polinesia.
Oleh karena itu ada kesamaan istilah ,bahasa,nama hewan dan tumbuhan,jadi bangsa
pendukung bahasa Austronesia itu berasal dari daerah campa.cochin china,dan kamboja dan
daerah di sekitar pantai , namun wilayah itu bukanlah penduduk asli.tempat asal mereka
berada di daerah yang jauh lebih tinggi.
Menurut Kern dan Von Heine Geldern persebaran kapak persegi berasal dari daerah
Yunan di Cina Selatan , yaitu di daerah hulu sungai sungai terbesar di Asia Tenggara seperti di
sungai Brahmaputra, Irrawaddy, Salwin, Yang-tse-kiang, sungai Mekhong, dan sungai Menam.
Dengan melalui lembah sungai itu kebudayaan dan manusia pendukungnya menyebar menuju
hilir sungai sehingga sampai ke asia tenggara bagian utara. Disini kebudayaan itu mempunyai
cabang kebudayaan kapak bahu. Dalam perkembangnya masing-masing berdiri sendiri dan
mempunyai jalan penyebaran yang berbeda. Pendukung kebudayaa kapak persegi yaitu adalah
bangsa Austronesia,mempunyai pusat di daerah Tonkin. Karena mereka memiliki kepandaian
membuat perahu bercadik, mereka berlayar menggunakan perahu tersebut ke Malaysia barat
kemudian ke Sumatra, Jawa, Bali, dan terus ke timur. Sebagian menuju Kalimantan, dari
Kalimantan barat laut kebudayaan kapak persegi tersebar ke Philipina , Formosa, dan Jepang .
Dengan demikian,”penduduk asli Indonesia” adalah kaum negroid atau melanesoid atau
astroloid, yang berkulit hitam. Wilayah nusantara kemudian kedatangan bangsa melanesoid
yang berasal dari Tonkin, tepatnya dari bacson-hoabinh. Dari artefak-artefak yang ditemukan di
tempat asalnya menunjukan bahwa induk bangsa ini berkulit hitam, berbadan kecil dan
termasuk tipe veddoid-austrolaid. Sebelum didatangi bangsa-bangsa pengembara dari luar,
tanah dinusantara belum menjadi kepemilikan siapa pun. Hal ini berbeda dengan Manusia
Indonesia Purba yang tidak memerlukan tanah sebagai modal untuk hidup karena mereka
berpindah-pindah. Ketika sampai di satu tempat yang dilakukannya adalah mengumpulkan
makanan (food gathering). Biasanya mencari lembah-lembah atau wilayah yang terdapat aliran
sungai untuk mendapatkan ikan atau kerang (terbukti dengan ditemukannya fosil-fosil manusia
purba diwilayah nusantara di lembah-lembah sungai), walaupun tidak tertutup kemungkinan
ada pula yang memilih mencari di pedalaman. Ketika bangsa Melanesoid datang, mereka mulai
menetap, walaupun seminomaden. Jika sudah tidak mendapatkan lagi makanan mereka akan
pindah. Oleh karena itu, mereka memilih daerah yang banyak menghasilkan. Wilayah aliran
sungai pula yang akan menjadi targetnya. Alat-alat sederhana seperti: kapak genggam atau
choppers, alat-alat tulang dan tanduk rusa berhadapan dengan kapak genggam yang lebih halus
atau febble, kapak pendek dan sebagainya.
Kebudayaan bangsa Melanesoide ini adalah kebudayaan Mesolitikum yang sudah mulai
hidup menetap dalam kelompok, sudah mengenal api, meramu dan berburu binatang.
Teknologi pertanian juga sudah mereka miliki sekalipun mereka belum dapat menjaga agar satu
bidang tanah dapat ditanami berkali-kali. Cara bertani mereka masih dengan sistem
perladangan berpindah-pindah. Dengan demikian, mereka harus berpindah ketika lahan yang
lama tidak bisa ditanami lagi atau karena habisnya makanan ternak. Gaya hidup ini dinamakan
dengan seminomaden. Dalam setiap perpindahan manusia beserta kebudayaan yang datang ke
nusantara, selalu di lakukan oleh bangsa yang tingkat peradabannya lebih tinggi dari bangsa
yang dating sebelumnya. Dari semua gelombang pendatang dapat di lihat bahwa mereka
adalah bangsa-bangsa yang mulai bahkan telah menetap. Jika kehidupan mereka masih
berpindah, maka perpindahan bukanlah sesuatu hal yang aneh. Namun dalam kehidupan yang
telah menetap, pilihan untuk meninggalkan daerah asal bukan tanpa alasan yang kuat. Ketika
kehidupan mulai menetap, maka tanah yang mereka butuhkan adalah tanah sebagai media
untuk tetap hidup. Mereka sangat membutuhkan tanah yang luas karena teknologi
pertaniannya masih rendah.
Sekitar tahun 2000SM, bangsa melanesoid yang akhirnya menetap di nusantara kedatangan
pula bangsa dan kebudayaannya lebih tinggi yang berasal dari rumpun melayu austronosia
yakni bangsa melayu tua atau proto melayu, suatu ras mongoloid yang berasal dari daerah
yunan, dekat lembah sungai Yang Tze, Cina Selatan.
Orang-orang melayu tua, telah mengenal budaya bercocok tanam yang cukup maju dan
bahkan mereka sudah beternak. Dengan demikian mereka telah dapat menghasilkan makanan
sendiri (food producing). Kemampuan ini membuat mereka dapat menetap secara lebih
permanen. Pola menetap ini mengharuskan mereka untuk mengembangkan berbagai jenis
dasar-dasar kebudayaan.Mereka juga mulai membangun satu sistem politik dan
pengorganisasian untuk mengatur pemukimannya. Pengorganisasian ini membuatnya sanggup
belajar membuat peralatan rumah tangga dari tanah dan berbagai perlatan lain dengan lebih
baik. Mereka mengenal adanya sistem kepercayaan untuk membantu menjelaskan gejala alam
yang ada sehubungan dengan pertanian mereka. Arus pendatang tidak hanya datang dalam
sekali saja. Pihak-pihak yang kalah dalam perebutan tanah di daerah asalnya akan mencari
tanah-tanah di wilayah lain. Demikian juga, yang menimpa bangsa melayu tua yang sudah
mengenal bercocok tanam, berternak, dan menetap. Kembali lagi, daerah subur dengan aliran
sungai atau mata air yang menjadi incaran. Namun kedatangan bangsa melayu tua juga
memungkinkan terjadinya percampuran darah antara bangsa ini dengan bangsa Melanesia
yang telah terlebih dahulu datang di nusantara.
Pada tahun 200-300SM, datanglah orang-orang melayu tua yang telah bercampur
dengan bangsa aria di daratan yunan. Mereka disebut orang melayu muda atau deutero melayu
dengan kebudayaan perunggunya. Kebudayaan ini lebih tinggi lagi dari kebudayaan batu muda
yang telah ada karena telah mengenal logam sebagai alat perkakas hidup dan alat produksi.
Kedatangan bangsa melayu muda mengakibatkan bangsa melayu tua yang tadinya hidup
disekitar aliran sungai dan pantai terdesak pula ke pedalaman karena kebudayaannya tidak
banyak berubah. Dengan menguasai tanah, bangsa melayu muda dapat berkembang dengan
pesat kebudayaannya bahkan menjadi penyumbang terbesar untuk cikal bakal bangsa
indonesia sekarang.Dalam kedatangan-kedatangan tersebut penduduk yang lebih tua
menyerap bahasa dan adat para imigran. Jarang terjadi pemusnahan dan pengusiran bahkan
tidak ada penggantian penduduk secara besar-besaran.
PEMBAHASAN BAB II
Persebaran jalur rempah sebagai jaringan niaga rempah-rempah dunia yang berawal dari
Timur Nusantara yang melintasi ujung barat Sumatra. kemudian Daratan Timur Tengah atau
Asia Barat hingga Eropa yang menempuh jarak 15.000 Km. Jalur rempah merupakan jalur niaga
tertua yang ada sebelum Dinasti Han (jalur sutra sebelum ke-3 SM di Asia tengah hingga Eropa
Dengan adnya migrasi manusia dan fauna dari Asia ke kawasan nusantara. Perpindahan
tersebut di awali dari binatang-binatang Asia yang selanjutnya di ikuti oleh manusia.
Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi pada kala pleistosen. Ditemukannya situs paleontologi
tertua didaerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal (Jawa Tengah) danRancah di
sebelah timur Ciamis (Jawa Barat) yaitu mastodon bumiayuensis (spesies gajah) dan rhinoceros
sondaicus (spesies badak), merupakan bukti bahwa terjadi migrasi dari Asia ke Indonesia. Proses
migrasi yang terjadi pada masa pleistosen inilah yang menyebabkan wilayahIndonesia mulai
dihuni oleh manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam menjalankan
kehidupannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.
Teori yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China.
Teori ini didukung bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang melakukan migrasi
menuju ke selatan. Adapaun salah satu bukti ditemukannya kapak tua di wilayah nusantara yang
memiliki kemiripan dengan kapak tua di kawasan Asia Tengah. Dapat disimpulkan bahwa telah
terjadi migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
Bahasa di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja.
Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk Champa yang ada di Kamboja berasal dari
dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan
ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah nusantara.
ciri ciri fisik orang Negrito adalah berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar, dan bibir
tebal. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di
Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanosoid yang mendiami Pulau
Papua dan Pulau Melanesia.
Adapun orang Proto Melayu migrasi ke Kepulauan Nusantara sekitar 2500 SM. Sebutan
Proto Melayu adalah untuk orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke
nusantara. Mereka termasuk suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang dan Batak. Orang Proto
Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang
Negrito.
Masa Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya karena tidak dapat
dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara Indonesia Hal ini karena corak
kebudayaannya ada di hampir setiap masa praaksara di Indonesia.
Sejak zamam dahulu manusia sudah memiliki naluri untuk interaksi sosial ata hubungan
timbal balik antara individu, dan Tindakan sosial merupakan salah satu konsep penting dalam
ilmu sosial. Dimana, tindakan sosial ini adalah tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam
hubungannya dengan orang lain. Adapun ciri-ciri tindakan sosial antara lain tindakan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain, tindakan sosial mempunyai arah dan
akibat, dan tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.
Jalur rempah ialah jalur yang menghubungkan antara bagian barat dan timur yang
melintasi wilayah Nusantara (Indonesia) yang memiliki berbagai rempah-rempah. Sejak 45.000
tahun yang lalu Nusantara mengalami kemajuan dengan adanya pelayaran maritim dunia yang
berdampak pada Budaya, agama, ekonomi karena Indonesia menjadi titik not dari semua tata
niaga Nusantara memiliki beragam komoditas utama yang diperjual belikan, seperti Lada,
merica, kayu manis. cengkih dan pala
Persebaran jalur rempah sebagai jaringan niaga rempah-rempah dunia yang berawal dari
Timur Nusantara yang melintasi ujung barat Sumatra. kemudian Daratan Timur Tengah atau
Asia Barat hingga Eropa yang menempuh jarak 15.000 Km. Jalur rempah merupakan jalur niaga
tertua yang ada sebelum Dinasti Han (jalur sutra sebelum ke-3 SM di Asia tengah hingga Eropa
Dengan adnya migrasi manusia dan fauna dari Asia ke kawasan nusantara. Perpindahan
tersebut di awali dari binatang-binatang Asia yang selanjutnya di ikuti oleh manusia.
Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi pada kala pleistosen. Ditemukannya situs paleontologi
tertua didaerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal (Jawa Tengah) danRancah di
sebelah timur Ciamis (Jawa Barat) yaitu mastodon bumiayuensis (spesies gajah) dan rhinoceros
sondaicus (spesies badak), merupakan bukti bahwa terjadi migrasi dari Asia ke Indonesia. Proses
migrasi yang terjadi pada masa pleistosen inilah yang menyebabkan wilayahIndonesia mulai
dihuni oleh manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam menjalankan
kehidupannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.
Bahasa di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja.
Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk Champa yang ada di Kamboja berasal dari
dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan
ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah nusantara.
ciri ciri fisik orang Negrito adalah berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar, dan bibir
tebal. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di
Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanosoid yang mendiami Pulau
Papua dan Pulau Melanesia.
Adapun orang Proto Melayu migrasi ke Kepulauan Nusantara sekitar 2500 SM. Sebutan
Proto Melayu adalah untuk orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke
nusantara. Mereka termasuk suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang dan Batak. Orang Proto
Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang
Negrito.
Masa Megalitikum atau batu besar berbeda dengan masa batu lainnya karena tidak dapat
dimasukkan dalam kelompok periodisasi praaksara Indonesia Hal ini karena corak
kebudayaannya ada di hampir setiap masa praaksara di Indonesia.
Sejak zamam dahulu manusia sudah memiliki naluri untuk interaksi sosial ata hubungan
timbal balik antara individu, dan Tindakan sosial merupakan salah satu konsep penting dalam
ilmu sosial. Dimana, tindakan sosial ini adalah tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam
hubungannya dengan orang lain. Adapun ciri-ciri tindakan sosial antara lain tindakan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain, tindakan sosial mempunyai arah dan
akibat, dan tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Nenek moyang bangsa Indonesia datang ke nusnatara melalui dua jalur yakni jalur barat
dan timur. Migrasi jalur barat di lakukan dari yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan ,
menuju Jawa dan Nusa Tenggara. Penyebaran jalur timur di mulai dari Teluk Tonkin menyusuru
pantai asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi, Maluku, papua, sampai australia . Mereka
datang secara bergelombang, gelombang pertama adalah bangsa prota melayu yang datang
membawa kebudayaan kapak persegi dan kapal bercadik satu. Gelombang kedua adalah
bangsa deutro melayu yang datang membawa kebudayaan kapak lonjong dan kapal bercadik
dua.
Oleh karna itu saat bengsa melayu datang ke nusantara meraka melakukan proses
kawin mengawin dangan suku asli yang sudah mendiami nusantara terlebih dahulu. Karna itu
bangsa Indonesia sekarang adalah turunan dari bangsa deutro melayu, prota melau, bangsa
Melanesia dan bangsa primitive yang dulu mendiami nusantara.
Dan padasaat itu keadaan geografis Indonesia yang luas memaksa mereka untuk tinggal
terpencar di seluruh wilayah nusantara yang sangat luas. Sehingga mereka hidup sacara
terisolasi dari suku bangsa yang lain.
Persebaran jalur rempah sebagai jaringan niaga rempah-rempah dunia yang berawal
dari Timur Nusantara yang melintasi ujung barat Sumatra. kemudian Daratan Timur Tengah
atau Asia Barat hingga Eropa yang menempuh jarak 15.000 Km. Jalur rempah merupakan jalur
niaga tertua yang ada sebelum Dinasti Han (jalur sutra sebelum ke-3 SM di Asia tengah hingga
Eropa
MAKALAH
SEJARAH INDONESIA
DI SUSUN OLEH :
Rafi rahmandani