Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 5

Sejarah Indonesia Pra Aksara

Dosen Pengampu :

Dr, Erniwati Ss,M.Hum

Disusun oleh

Fanisa oktawiana (22046023)

Mohamat Risky Firmansyah (22046119)

Arief Gusriyant (22046081)

Bagus Eri Pratama (22046171)

Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negri Padang

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kehendak-
Nyalah saya masih dapat berkereasi untuk menghasilkan sebuah karya berupa sebua makalah
yang berjudul Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan Indonesia. Makalah ini di
susun sebagai salah satu prasyarat untuk mengikuti ujian semester genap. Selain itu juga
sebagai sarana untuk mengembangkan daya kreasi, ekspresi, dan apresiasi terhadap sejarah
bangsa indonesia. Sebagaimana makalah Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan
Indonesia, di dalam makalah ini tertuang materi tentang asal usul datangnya nenek moyang
bangsa Indonesia dan cara mereka untuk menyebar ke seluruh wilayah nusantara. Dimana
kedua materi ini di susun sesuai setandar kompetensi yang berlaku denagn sistematika
penulisan yang baik dan benar. Saya berterimakasih atas kesediaannya untuk membaca
makalah ini, terutama untuk nilai yang diberikan. Akhirnya , semoga materi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat sebagai pelajaran untuk kita.

Padang,05- Oktober-2022

KELOMPOK 5
 
 

DAFTAR ISI
MAKALAH..........................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3

BAB 1....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................4

C. TUJUAN.......................................................................................................................................4

BAB 2....................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

A. TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA........................................5

B. KEDATANGAN DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA...........5

C. BANGSA AUSTRONESIA SEBAGAI NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA.............11

BAB 3..................................................................................................................................................13

PENUTUP...........................................................................................................................................13

A. SIMPULAN................................................................................................................................13

B.SARAN........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSKATA..........................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang saya gunakan adalah :


· Darimana datangnya nenek moyang bangsa indonesia dan bagaimana cara mereka dapat menyebar ke
seluruh kawasan nusantara ?
· Bagaimana cara mereka datang menuju ke nusantara da apa budaya yang mereka ?

C. TUJUAN
BAB 2

PEMBAHASAN

A. TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Selaian munculnya teoro-teori yang lahir dari hasil penemuan fosil-fosil manusia
purba yang telah di temukan, berkembang pula teori-teori lainnya mengenai asal usul
nenek moyang bangsa Indonesia. Teori tersebut di kemukakan oleh beberapa ahli, antara
lain sebagai berikut :

a. Brandes Berdasarkan perbandingan bahasa, Berandes menyimpulkan bahwa bahasa


yang di gunakan bangsa Indonesia memiliki kemiripan dengan bahasa yang di
gunakan bangsa-bagsa yang emndiami pulau Formosa (Taiwan) di bagian utara ,
pulau jawa dan bali sebelah selatan, dan pulau madagaskar di sebelah barat sampai
dengan daerah tepi barat pantai amerika di sebelah timur.
b. William smith Sama seperti Brandes, William smith mengemukkan pendapat dengan
membandingkan kesamaan bahasa. Ia mengemukakan bahwa bangsa Indonesia
berasal dari bangsa Melanesia, dan Polinesia.
c. Von heine geldren Berdasarkan artefak yang di temukan di Indonesia, yang mirip
dengan artefak yang di temukan di Asia daratan, maka von heine geldren berpendapat
bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia daratan.
d. Mohamad yamin Salah seorang sejarawan Indonesia berpendapat bahwa bangsa
Indonesia berasal dari daerah Indonesia itu sendiri. Pendapat ini ia kemukakan
berdasarkan banyaknya fosil dan artefak tertua di temukan di Indonesia. Misalnya
pethecantropus erectus, meganthropus paleojavanicus, homo soloensis, dan homo
wajakensis.
e. H. kern Menurut H. kern bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kamboja.
Berdasarkan penelitiannya tentang perbandingan bahasa , ditemukan bahwa bahasa
yang di pakai di daerah tersebut sama dengan bahasa yang di pakai di Nusantara .
B. KEDATANGAN DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA
INDONESIA

 Proses kedatangan nenek moyang

Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang pertama kali ke Nusantara adalah bangsa
proto melayu yang membawa kebudayaan neolitikum menggunakan perahu bercadik satu.
Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur barat dan timur. Migrasi jalur barat di
lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju Jawa dan Nusa
Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Penyebaran jalur timur di mulai dari
Teluk Tonkin menyusuri pantai Asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi, Maluku,
hingga ke Papua, sampai Australia dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.
Kebudayaan kapak lonjong yang di sebut Neolitikum papua ini banyak di temukan di
Minahasa, Seram, Kalimantan, dan Papua. Gelombang ke dua kedatangan nenek moyang
bnagsa Indonesia terjadi sekitar 500 SM yang di bawa oleh rumpun bangsa Deutro melayu
menggunakan perahu bercadik dua.
 
kebudayaan Deutro melayu relative lebih maju daridi bandingkan dengan kebudayaan
bangsa Proto melayu karena sudah mengenal benda-benda dari perunggu seperti kapak
corong , nekara, dan perhiasan perunggu. Bangsa Deutro melayu akhirnya dapat mendesak
bangsa Proto melayu yang lebih dulu menetap di Indonesia. Bangsa Deutro melayu memilih
tinggal di pesisir, muara, dan sungai karena letaknya strategis, subur, memiliki persediaan
bahan makanan yang melimpah, dan mudah dilalui. Selanjutnya ras Deutro melayu menjadi
nenek moyang sebagian besar bangsa Indonesia saat ini. Menurut Von heine geldren, nenek
moyang bangsa Indonesia merupakan campuran antara bangsa pendatang dari Yunan di
Tiongkok selatan dengan penduduk asli Indonesia.

 . Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Menurut pakar sejarah, setelah kepunahan manusia jenis Meganthropus, Pithecantropus,


dan Homo, Kepulauan Indonesia dihuni oleh manusia dan ras Austromelanosoid. Belum
dapat dipastikan apakah mereka penduduk asli atau pendatang. Berdasarkan keserupaan
artefak mesolithikum yang digunakan dengan artefak di Bacson-Hoabinh, dapat diperkirakan
bahwa mereka berasal dan Teluk Tonldn. (Bacson Hoabinh terletak di Teluk Tonkin).

1. Kedatangan Proto-Melayu

Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin bermigrasi ke
Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto melayu atau Melayu Tua. Kedatangan
mereka itu mendesak penduduk dan ras Austromelaneoid ke pedalaman, bahkan ke
Indonesia bagian timur. Penduduk ras itu menjadi nenek moyang menduduk Papua sekarang.
Memasuki Kepulauan Indonesia, Proto-Melayu menempuh dua jalur, sesuai dengan  jenis
kebudayaan yang dibawa.

a. Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua. Masyarakat Proto Melayu
yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak lonjong.
Itulah sebabnya, di bagian timur Indonesia banyak ditem ukan artefak Neohithikum
berupa kapak lonjong. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur ini antara lain
masyarakat Toraja.

b. Jalur kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Masyarakat Proto-Melayu yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum
berupa beliung persegi. Itulah sebabnya, di bagian barat Indonesia banyak ditemukan
artefak.

c. Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur ini
antara lain masyarakat Nias, Batak, Dayak, dan Sasak.

2. Kedatangan Deutero-Melayu

Sekitar 500 SM, datang lagi gelombang migrasi penduduk dan ras Melayu Austronesia
dan Teluk Tonkin ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Deutero-Melayu atau
Melayu Muda. Kedatangan mereka mendesak penduduk keturunan Proto-Melayu yang telah
lebih dahulu menetap.
Memasuki Kepulauan Indonesia, masyarakat Deuto-Melayu menyebar ke sepanjang
pesisir. Ada juga di antara mereka yang masuk ke pedalaman. Keturunan Deutero-Melayu
antara lain masyarakat Minang, Jawa, dan Bugis.
Masyarakat Deutero-Melayu membawa kebudayaan perunggu, yang dikenal dengan
sebutan Kebudayaan Dong Son. Donon son adalah tempat di Teluk Tonkin tempat asal
kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Artefak perunggu yang ditemukan di Indonesia
serupa dengan artefak perunggu dan Dong Son.

Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras Mongoloid
mempunyai 3 subras yaitu:
1. Asiatik Mongoloid (Cina,Jepang,Korea)
2. Malayan Mongoloid (Melayu)
3. American Mongoloid (Suku Indian)

Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada
suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin. Dari Tonkin
kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.
Suku Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan
menjadi dua yaitu
1. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
2. Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)


Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang kali
pertama di Indonesia sekitar 2000 tahun SM. Kedatangan bangsa Austronesia dari daratan
Yunan menuju Indonesia menempuh dua jalur berikut:
1. Jalur Utara dan Timur
2. Jalur Barat dan Selatan

1. Jalur Utara dan Timur


- Melalui Teluk Tonkin menuju Taiwan (Formosa), Filipina, Sulawesi, dan Maluku
dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.
- Persebaran periode Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baru/Neolithikum.
2. Jalur Barat dan Selatan
- Melalui Semenanjung Malaka, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Nusa
Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi.
- Persebaran periode Deutro Melayu ini mebawa kebudayaan logam.

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa Austronesia yang datang
di Indonesia pada gelombang kedua terjadi pada sekitar 500 tahun SM. Bangsa Melayu Muda
datang ke Indonesia melalui jalur barat, yakni berangkat dari Yunan, Teluk Tonkin, Vietnam,
Thailand, Semenanjung Malaka, dan kemudian menyeberangi Selat Malaka hingga sampai di
Kepulauan Indonesia.
Penyebaran manusia purba di Indonesia tidak berlangsung dalam satu tahap. Berdasarkan
bukti-bukti sejarah yang ditemukan, kedatangan manusia purba di indonesia berlangsung tiga
tahap yaitu zaman mesolithikum, zaman neolithikum, dan zaman perundagian.

Zaman mesolithikum
 
Terjadi gelombang masuk manusia purba melonosoid dan daerah teluk tonkin, vietnam,
melalui jalur fhilipina, malaysia dan indonesia. Sisa keturunan bangsa melonosoid yang
masih ditemukan, antara lain orang sakai di siak, orang aeta di filipina, orang semang di
malaysia, dan orang papua melonosoid di indonesia.

Zaman neolithikum (200 SM)

Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu tua (proto melayu) dari
daerah yunan, china, melalui jalur semenanjung malaya, indonesia, filipina, dan formosa.
Kebudayaan neolithikum, khususnya jenis kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.

Zaman perundagian

Terjadi perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa melayu muda ( deutero melayu )
dari daerah teluk tonkin, vietnam ke daerah daerah di sebelah selatan vietnam, termasuk
indonesia. Bangsa ini merupakan pendukung kebudayaan perunggu, terutama kapak corong nekara ,
moko, bejana perunggu, dan arca perunggu. Kebudayaannya sering disebut kebudayaan Don
son karena berasal dari donson teluk tonkin)

BAGAN KEDATANGAN NENEK MOYANG DI INDONESIA

PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA

1.GELOMBANG PERTAMA

Nenek moyang bangsa indonesia yang datang kali pertama dipekirakan terjadi pda 2000 SM.
Arus perpindahan bangsa Austronesia ini membawa kebudayaan Neolithikum, dan dikenal
dengan sebutan Proto Melayu (Melayu Tua). Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui
jalur Barat dan Timur.
2. GELOMBANG KEDUA

Gelombang kedua terjadi sekitar 500 SM. Gelombang kedua ini juga termasuk dalam rumpun
bangsa Austronesia yang disebut Deutro Melayu (Melayu Muda). Kebudayaan yang dibawa
ras Deutri Melayu ini relatif lebih maju karena mereka sudah mengenal benda-benda dari
perunggu, seperti kapak corong, nekara, dan perhiasan perunggu (Kebudayaan Dongson).
lainnya. Setiap suku bangsa tersebut tumbuh menjadi kelompok masyarakat yang di satukan
oleh ikatan-ikatan emosianal serta memandanmg diri mereka sebagai suatu kelompok
masyarakat tersendiri. Selanjutnya, kelompok suku bangsa tersebut mengembangkan
kepercayaan bahwa mereka memiliki asal-usul keturunan yang sama dengan didukung oleh
suatu kepercayaan yang berbentuk mitos-mitos yang hidup didalam masyarakat. Suku bangsa
di Indonesia seperti suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, Timor, Bali, Sasak, Papua, dan
Maluku memiliki adat istiadat dan bahasa yang berbeda-beda. Setiap suku bangsa tersebut
tumbuh dan berkembang sesuai dengan alam lingkungannya. Keadaan geografis yang
terisolir menyebabkan penduduk setiap pulau mengembangkan pola hidup dan adat istiadat
yang berbeda-beda. Misalnya, perbedaan bahasa dan adat istiadat antara suku bangsa Gayo-
Alas didaerah pegunungan Gayo-Alas dengan penduduk suku bangsa Aceh yang tinggal di
pesisir pantai Aceh Gayo
PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

A. Nenek Moyang Indonesia

Nenek moyang bangsa Indonesia bukanlah manusia-manusia jenis Meganthropus


Palaeojavanicus, Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis, atau Homo Wajakensis.
Walaupun terdapat di Indonesia, manusia-manusia jenis itu sudah punah.

Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita dapat menggunakan dua
cara, yakni persebaran rumpun bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam.
 
1. Rumpun Bahasa Melayu Austronesia

Bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu Austronesia.


Rumpun bahasa ini meliputi wilayah yang luas: dari Madagaskar di Afrika sampai ke
Melanesia dan Polinesia di Samudera Pasifik, lalu dan Taiwan sampai ke Indonesia.
Penggunaan bahasa Melayu Austronesia di wilayah yang luas itu erat kaitannya dengan
persebaran penduduk yang menggunakan bahasa tersebut.

Para pakar sejarah berpendapat bahwa bahasa Melayu Austronesia berasal dari
Taiwan. Sekitar 5000 SM, masyarakat di Taiwan menggunakan bahasa yang disebut
Proto Austronesia (Austronesia kuno).
Masyarakat di tempat itu telah mengenal cocok tanam dan beternak. Masyarakat itu
kemudian menyebar ke sebelah selatan Cina, Vietnam, Semenanjung Malaya, lalu ke
Indonesia. Ada juga yang mengarungi laut menuju Filipina terus ke arah kepulauan di
Indonesia dan Samudera Pasifik.

2. Masyarakat Tani di Yunan

Peralihan dan kebudayaan berburu dan mengumpulkan makanan pada kebudayaan


bercocok tanam merupakan perubahan amat besar. Perubahan itu tidak mungkin
dilakukan oleh penduduk asli Indon esia yang sudah terbiasa dengan kehidupan berburu
dan mengumpulkan makanan. Para pakar sejarah menyimpulkan bahwa kebudayaan
bercocok tanam diperkenalkan oleh masyarakat pendatang. Mereka ini sudah terbiasa
dengan bercocok tanam dan beternak di tempat asalnya. Kebiasaan itu mereka terapkan
di tempat baru di Indonesia.

Pendatang inilah yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Nenek moyang
bangsa Indonesia ternyata berasal dan luar Indonesia, yaitu dan daerah Yunan, di sebelah
selatan Cina (sekarang RRC). Kesimpulan tersebut dibuktikan oleh kesamaan artefak
prasejarah yang ditemukan di wilayah itu dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari
artefak yang ditemukan di Yunan, tampak bahwa sekitar 3000 SM, masyarakat di
wilayah itu telah mengenal cocok tanam.
 

C. BANGSA AUSTRONESIA SEBAGAI NENEK MOYANG BANGSA


INDONESIA

Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah Nusantara dan menetap di sebut bangsa
melayu Indonesia. Mereka inilah yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia sekarang.
Bangsa melayu ini dapat di bedakan menjadi dua suku bangsa.

1. Bangsa melayu tua (proto melayu)

Bangsa melayu tua adalah orang-orang Austronesia dari asia yang pertamakali datang ke
Indonesia pada sekitar 2500 tahun SM. Bangsa melayu tua memasuki wilayah nusantara
melalui 2 jalur yakni:
§ Jalur barat melaui semenanjung melayu (Malaysia) –Sumatra.
§ Jalur timur melalui Filipina- Sulawesi.

Bangsa melayu tua memiliki kebudayaan yang lebih tinggi daripada Homo sapiens di
Indonesia. Kebudayaan bangsa melayu tua di sebut kebudayaan Neolitikum. Meskipun
hampir segala peralatan mereka terbuat dari batu, pembuatannya sudah di haluskan. Hasil
budaya zaman ini yang paling terkenal adalah kapak persegi yang banyak di temukan di
wilayah Indonesia bagian barat (Sumatra , Jawa, Kalimantan, dan Bali). Menurud penelitian
H. kern di kalumpang (Sulawesi utara) telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi
dengan kapak lonjong yang di bawa oleh orang-orang Austronesia yang datang mengunakan
jalan barat menuju ke Indonesia.

Suku bangsa Indonesia yang masuk keturunan bangsa ini adalah suku Dayak, Toraja,
Sasak, Nias, Batak, dan Kubu.

2. Bangsa melayu muda (deutro melayu)

Pada kurun waktu tahun 400-300 SM terjadi gelombang nenek moyang bangsa Indonesia
datang ke Nusantara. Bangsa melayu muda berhasil mendesak dan berasimilasi dengan
pendahulunya, bangsa Proto melayu. Bangsa Deutro melayu datang ke Indonesia melalui
jalan barat.
 
Bangsa deutro melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto
melayu karena mereka telah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi. Hasil
budayanya yang terkenal adalah kapak corong, dan nekara.

Selain kebudayaan logam, bangsa melayu muda juga mengembangkan kebudayaan


Megalitikum. Hasil kebudayaan ini misalnya Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur batu, dan
Punden berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa melayu muda
adalah suku Jawa, Melayu, Minag, Bugis, Bali, dan suku Makasar di Sulawesi.

Selain dua bangsa di atas masih ada masih ada dua bangsa lagi yang menjadi nenek moyang
bangsa Indonesia :
I. Bangsa Melanesia

Bangsa Melanesia atau Melanesia mongoloid memiliki cirri-ciri kulit kehitaman, badan
kekar, rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung.bangsa ini sampai sekarang masih
memiliki sisa-sisa keturunannya seperti suku-suku di Riau, suku-suku bangsa Papua
melanesoid yang mendiami pulau Papua, dan pulau-pulau Melanesia.
II. Bangsa primitive

Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki nusantara sebenarnya telah ada kelompok-
kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di Indonesia. Mereka yang termasuk bangsa
Primitif adalah sebagai berikut :

§ Manusia pleistosen (purba)

Kehidupan manusia purba selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas.
Demikian pula kebudayaannya sehingga corak kehidupan manusia purba ini tidak dapat
diikuti kembali kecuali beberapa aspek saja. Misalnya teknologi yang masih sangat sederhana
( Teknologi Paleolitikum)

§ Suku wedoid

Sisa-sisa suku Wedoid sampai sekarang masih ada, misalnya suku Sakai di Siak dan serta
suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Mereka hidup dari meramu dan
berkebudayaan sedarhana. Mereka juga sulit sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat
modern.

§ Suku negroid

Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku Negroid. Akan tetapi, di
pedalaman Malaysia dan Filipina keturunan suku Negroid masih ada. Suku yang termasuk ras
negroid, misalnya suku semang di semenanjung Malaysia dan suku negroid di Filipina.
Mereka akhirnya terdesak oleh orang-orang melayu modern sehingga sehingga suku ini
hanya menempadi daerah pedalaman yang terisolasi.
BAB3

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Nenek moyang bangsa Indonesia datang ke nusnatara melalui dua jalur yakni jalur
barat dan timur. Migrasi jalur barat di lakukan dari yunan ke semenanjung Malaysia,
Kalimantan , menuju Jawa dan Nusa Tenggara. Penyebaran jalur timur di mulai dari Teluk
Tonkin menyusuru pantai asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi, Maluku, papua,
sampai australia . Mereka datang secara bergelombang, gelombang pertama adalah bangsa
prota melayu yang datang membawa kebudayaan kapak persegi dan kapal bercadik satu.
Gelombang kedua adalah bangsa deutro melayu yang datang membawa kebudayaan kapak
lonjong dan kapal bercadik dua. Sebelum kedua bangsa melayu tersebut datang ke nusantara
da beberapa suku primitive yang sudah terlebih dahulu menetap di nusantara. Oleh karna itu
saat bengsa melayu datang ke nusantara meraka melakukan proses kawin mengawin dangan
suku asli yang sudah mendiami nusantara terlebih dahulu. Karna itu bangsa Indonesia
sekarang adalah turunan dari bangsa deutro melayu, prota melau, bangsa Melanesia dan
bangsa primitive yang dulu mendiami nusantara. Dan padasaat itu keadaan geografis
Indonesia yang luas memaksa mereka untuk tinggal terpencar di seluruh wilayah nusantara
yang sangat luas. Sehingga mereka hidup sacara terisolasi dari suku bangsa yang lain

B.SARAN
DAFTAR PUSKATA

Mustafa Shodiq . 2006. Wawasan Sejarah 1 Indonesia dan Dunia. Solo : Tiga Serangkai


Mustopo Habib. 2007. Sejarah 1. Jakarta : Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai