SKRIPSI
Oleh:
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan daerah pasar jaya palembang yang merupakan salah satu badan usaha
Adapun pasar yang dikelola oleh perusahaan daerah pasar palembang jaya
terdiri dari 20 pasar, diantaranya pasar Tangga Buntung, Lemabang, Soak Bato,
Cinde, Kuto, Sako, Sekanak, 10 Ulu, 3-4 Ulu, Gandus, Kamboja, Sekip Ujung,
Pasar Gubah.2Pasar tersebut merupakan pasar tradisional yaitu salah satu sumber
menjaga agar kegiatan dalam suatu sistem tata kelola pasar sesuai dengan yang
ditentukan. Selain itu tata kelola ini ditujukan untuk mengetahui kelemahan yang
dihadapi dalam tata kelola pasar tersebut. Meskipun dalam tata kelola pasar di
menurut Perspekif Ekonomi Islam”, (Skripsi, S1 FEBI Universitas Islam Negeri Makasar, 2016).
Hlm 1.
2
Dokumentasi Laporan Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya
1
2
Permasalahan yang sering ditemui salah satunya yakni fasilitas kebersihan pasar
menarik para konsumen yang akan berbelanja ke pasar. Salah satunya yakni para
yang datang untuk berbelanja. Hal itu tidak terlepas dari kondisi lingkungan pasar.
yang ada di Pasar Tangga Buntung dipenuhi dengan tumpukan sampah dan
menimbulkan bau yang menyengat di sekitar TPS, menyebabkan TPS tidak dapat
Pasar Cinde juga merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh
Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya, Salah satu pedagang di Pasar Cinde
mengungkapkan jika Pasar Cinde mulai sepi sejak relokasi tempat baru. Relokasi
Pasar Cinde sekarang tidak layak, terlihat dari lantai-lantai yang dilalui
pengunjung berlubang dan kotor disertai genangan air serta atap-atap yang
pembeli.6
Selain sampah, tata kelola pasar juga menjadi tanggung jawab Perusahaan
Daerah Pasar Palembang Jaya. Tata kekola yang tidak teratur rmembuat pasar
mengatakan “Pasar Lemabang saat ini dalam kondisi padat bahkan tidak sedikit
arus lalu lintas karena terjadi penyempitan jalan.” 7Perlunya penataan ulang
pasar merupakan hal yang harus dilakukan sehingga aktivitas pedagang di pasar
Lain halnya dengan kondisi Pasar Gubah, pasar ini merupakan salah satu
pasar yang memiliki fasilitas yang memadai. Dilengkapi dengan tempat parkir
yang luas, toilet, serta mushola. Pasar ini juga bersih dan tertata rapi. Pedagang di
ikan, dan daging, yang berada di bagian dalam pasar. Serta pedagang barang
umum dan makanan yang berada di bagian depan atau luar pasar.8
Baik buruk tata kelola pasar terkait dengan kebijakan-kebijakan yang ada.
Maka dari itu penulis ingin melacak kebijakan yang mengantur tentang pasar dan
lingkungannya. Salah satu penilaian kebijakan tata kelola pasar di kota palembang
6
https://detiksumsel.com/pasar-cinde-sepi-pembeli-kenapa/, diakses Senin 12 Desember
2022, 13:12 WIB
7
https://sumsel.inews.id/amp/berita/perdagangan-geser-ke-jalan-pasar-tradisional-di-kota-
palembang-perlu-penataan, diakses Minggu 20 November 2022, 19:32 WIB
8
https://charmingpalembang.com/detail-tempat/pasar-gubah, diakses Senin 12 Desember
2022, 20:15 WIB
4
sebenarnya sudah diatur melalui peraturan daerah No.1 Tahun 2021 mengenai tata
kelola pasar, untuk melakukan pengurusan, pengelolaan pasar dan fasilitas serta
utilitas pasar. Pendirian Pasar Tradisional wajib memenuhi ketentuan yang sudah
Tradisional yang bersih, sehat (hygienis), aman, tertib dan ruang publik yang
nyaman.9
Maka dari itu penulis tertarik melihat kebijakan tata kelola pasar dari sudut
pandang A. Sonny Keraf. A. Sonny keraf adalah seorang dosen filsafat dan juga
dipercaya menjadi Menteri Lingkungan Hidup. Jabatan ini didapatnya pada masa
bidang lingkungan.
Holistik-Ekologis yaitu alam dipandang satu kesatuan yang saling tergantung, dan
saling berpengaruh satu sama lain. Alam sebuah kehidupan artinya memelihara
alam berarti memelihara kehidupan manusia itu sendiri. Paradigma ini melahirkan
sikap dan perilaku yang bermuatan moralitas yakni perilaku yang mengutamakan
kerja sama serta menekankan kualitas dalam relasi yang saling melengkapi.
ini, bahwa kebutuhan untuk melindungi ekosistem bukan hanya dalam hal
Peraturan Daerah Kota Palembang No. 1 Tahun 2021, Perusahaan Umum Daerah Pasar
9
Palembang Jaya.
10
https://m.merdeka.com/alexander-sonny-keraf/profilDiakses Minggu 25 Desember
2022, 20:13 WIB
5
kepedulian lingkungan, akan tetapi hal ini adalah sebuah sistem keharusan yang
Ekologi dan Politik Lingkungan, menurutnya ada hubungan yang erat antara
itu sendiri harus dilaksanakan secara baik.13Hal inilah yang hendak menjadi
dilaksanakan.14
11
A. Sonny Keraf, "Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra", (Yogyakarta: Kanisius, 2014), Hlm 51.
12
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm 229.
13
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara,
2010), Hlm 218.
14
Reni Juliati, “Implementasi Kebijakan Tata Kelola Pasar Rakyat (Kecamatan Sako
Sematang Borang), Jurnal Ilmu Administrasi dan Informasi 1, No. 1, (2021). Hlm 3.
6
Keraf.
pasar.
Keraf.
B. Tujuan Penelitian
Palembang.
C. Kegunaan Penelitian
pasar.
b. Dapat dijadikan bahan studi dalam bidang Ilmu Aqidah dan Filsafat
D. Definisi Operasional
rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
yang memiliki maksud dan tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi
Tata kelola atau pengelolaan adalah sebuah kata yang besar, yang
adalah pengendalian dan pemanfaatan semua sumber daya yang menurut suatu
dengan segenap fasilitas untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya.18
tempat penjual dan pembeli yg ingin menukar barang atau jasa dengan uang.19
15
Taufiqurokhman, "Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggungjawab Negara kepada
Pemerintahan", (Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univ Moestopo Beragama Pers,
2014) Cet 1, Hlm 2.
16
Beriman Tambunan, “Tata Kelola Pasar Tradisional di Kota Pekanbaru”, JOM FISIP
Vol.4 No. 1 (2017), Hlm 4.
17
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2008, Hlm 719.
18
Beriman Tambunan, “Tata Kelola Pasar Tradisional di Kota Pekanbaru”..., Hlm 4.
19
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., Hlm 1129.
9
Pasar adalah tempat dimana terjadi interaksi antara penjual dan pembeli, pasar
merupakan pusat dan ciri pokok dari jalinan tukar-menukar yang menyatukan
kehidupan ekonomi. Pasar didalamnya terdapat tiga unsur, yaitu: penjual, pembeli
dan barang atau jasa yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan. Pertemuan
antara penjual dan pembeli menimbulkan transaksi jual beli, akan tetapi bukan
berarti bahwa setiap orang yang masuk ke pasar akan membeli barang. Ada yang
datang ke pasar hanya sekedar main saja atau ingin berjumpa dengan seseorang
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup
E. Tinjauan Kepustakaan
20
Nyoman Suartha, "Revatalisasi Pasar Tradisional Bali Berbasis Pelanggan (Studi
Kasus di Kabupaten Gianyar)", (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), Hlm 9.
21
Sihadi Darmo Wihardjo dan Henita Rahmayanti, "Pendidikan Lingkungan Hidup"...,
Hlm 2.
22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., Hlm 831.
10
bertujuan agar tidak terjadi kesamaan antara masalah yang dikaji dengan tema
yang sudah ada dalam penelitian. Dalam penulisan peneliti menemukan beberapa
tulisan diantaranya:
pembangunan pasar itu sendiri. Dalam pelaksanaan pasar itu sendiri tentu
dibutuhkan sebuah manajemen tata kelola yang baik untuk keberlangsungan dari
pasar itu sendiri. Persamaan pada Penelitian ini yakni sama-sama membahas
mengenai kebijakan tata kelola sebuah pasar. Dari penelitian tersebut ditemukan
titik persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti teliti. Adapun titik
dapat menawarkan solusi untuk mengurangi krisis global yang terjadi di Indonesia
agar warga Indonesia menjadi warga yang aktif dan berkesadaran lingkungan.
pasar yang meliputi kualitas kerja, pelaksanaan tugas, dan tanggungjawab sudah
berjalan dengan cukup baik. Sedangkan faktor yang menyebabkan Pasar Simpang
Baru belum bersih yaitu sarana dan prasarana yang ada belum dimanfaatkan
semaksimal mungkin baik itu oleh pedagang maupun pengunjung, dan faktor
yang sangat penting sekali yaitu kurangnya kesadaran dari masyarakat sekitarnya
25
Indra Putra Siregar, "Analisis Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pemerintah Kota Pekanbaru Bidang Pasar dalam Mengatasi Kebesihan dan Ketertiban Pasar
Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru", (Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau, 2018).
12
ditemukan titik persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti teliti.
Bidang Pasar dalam Mengatasi Kebersihan dan Ketertiban Pasar Simpang Baru
Palembang Jaya terhadap Tata Kelola Pasar analisis Filsafat Lingkungan A. Sonny
Keraf.
tersebut ditemukan titik persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti
26
Supitma Arnita, dkk, "Kinerja Pemerintah terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar
Tradisional di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin", (Jurnal Universitas Islam Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, 2020).
13
lingkungan ini di awali dengan kesalahan cara pandangan yang dilakukan manusia
melihat manusia itu pusat dari segala aktivitas atau kegiatan di alam semesta. Oleh
karena itu, dalam analisisnya jalan keluarnya krisis dan bencana lingkungan hidup
pada global yaitu dengan melalui perubahan cara pandang baru, yakni dengan cara
memahami alam sebagai sebuah sistem yang dilihat dari sistem holistic dan juga
dengan penelitian yang peneliti teliti. Adapun titik persamaannya adalah sama-
27
Dwi Febiyanti, “Krisis Lingkungan Hidup Dan Pandangan Antroposentrisme Menurut
A. Sonny Keraf”, (Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Yogyakarta 2017)
14
ini menjelaskan mengenai adanya regulasi pemerintah pusat tentang pasar bebas,
tidak menjadi acuan daerah Bantul sehingga konsep ekonomi kerakyatan menjadi
pasar modern. Walaupun pasar modern menjamur di daerah ini, tetapi regulasi
ketak diberlakukan bagi siapapun yang bergelut di bidang pasar modern. Selain
itu, ditemukan pula kelemahan yang diterapkan oleh pemerintah, seperti lemahnya
Kebijakan Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya terhadap Tata Kelola Pasar
pengelolaan pasar tradisional yaitu pada Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Pasar Tradisional. Kebijakan ini belumlah efektif dalam
pelaksanaannya, hal ini terlihat dari poin utama dalam kebijakan yang belum
28
Ahmad Izudin, "Kebijakan Pemerintah tentang Pasar Tradisional di Bantul (Analisis
dari Perspektif Pengembangan Masyarakat)" (Skripsi S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012)
29
Ernawati, "Evaluasi Kebijakan Pengelolahan Pasar Tradisional Plaza Bandar Jaya,
Lampung Tengah" (Skripsi S1 Universitas Lampung, 2016)
15
terlaksana dengan baik. Kebijakan ini pula belum efesien dalam hal sumber daya
manusia, di mana masih kekurangan tenaga kerja untuk mengelola pasar, namun
telah efesien dalam hal waktu, hal ini terlihat dari berbagai permasalahan yang
telah ditangani. Dari penelitian tersebut ditemukan titik persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang peneliti teliti. Adapun titik persamaannya adalah sama-
Daerah Pasar Palembang Jaya terhadap Tata Kelola Pasar analisis Filsafat
F. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara bertindak dari sistem aturan atau
tatanan yang bertujuan supaya kegiatan praktis terealisasi secara rasional serta
terarah sehingga mampu mencapai hasil maksimal dan juga hasil yang optimal.30
a. Jenis Penelitian
b. Pendekatan Penelitian
menilai Kebijakan Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya mengenai tata kelola
pasar.
c. Sumber Data
Sumber data primer adalah data pokok dan dalam penelitian ini sumber
data primer yang diambil adalah aturan, kebijakan, mengenai tata kelola pasar
oleh perusahaan daerah pasar palembang jaya maupun peraturan daerah mengenai
Organisasi).
yang sangat penting bagi peneliti, karen aketepatan dalam memilih dan
17
dengan membacanya, barulah dilakukan analisis terhadap semua data yang ada.
Verifikasi ini dibutuhkan agar tidak terjadi pelebaran aspek pembahasan dari tema
literatur tentang data Peraturan Daerah mengenai tata kelola pasar di Kota
Palembang.
dan informasi, maka selanjutnya semua data itu dikutip, dengan mengambil bahan
dari semua jenis data. Mengutip itu sendiri dilakukan untuk memperkuat yang
e. TeknikAnalisis Data
18
suatu cara yang dipakai untuk mendapat ilmu pengetahuan ilmiah dengan bertitik
tolak dari pengamatan atas hal-hal atau masalah yang bersifat khusus, kemudian
menarik kesimpulan yang bersifat umum.32 Analisis isi dapat digunakan untuk
pasar. Yang dengan mengaitkan antara teks kebijakan perusahaan daerah pasar
jaya palembang mengenai tata kelola pasar dengan konsep lingkungan A. Sonny
Keraf.
G. SistematikaPenulisan
Agar penelitian ini dapat mengarah pada tujuan yang diharapkan maka
akan disusun secara sistematika. Sistematika penulisannya terdiri dari lima bab,
penelitian ini. Yang memiliki tujuh sub bab yaitu latar belakang masalah, rumusan
dan batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, definisi opersional, kajian
Bab kedua berisikan konsep A.Sonny Keraf yang memiliki empat sub bab
32
Ibrahim, Metode Penelitian (Perspektif Aqidah dan Filsafat),(Makasar:Carabaca. 2018),
Hlm 50.
19
A.Sonny Keraf, Ekologi dan politik lingkungan hidup A.Sonny Keraf dan
Bab ketiga berisikan profil Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya yang
memiliki tiga sub bab yaitu: sejarah singkat perusahaan daerah pasar Palembang
Jaya, visi dan misi, serta struktur organisasi perusahaan daerah pasar Palembang
Jaya.
daerah No. 1 Tahun 2021 mengenai tata kelola pasar, analisis konsep melek
ekologi terhadap peraturan daerah No. 1 Tahun 2018 tentang lingkungan hidup
Bab kelima berisikan penutup yang memiliki dua sub bab yaitu:
pada tanggal 1 Juni 1958 di Lamalera, Nusa Tenggara Timur. Setelah lulus dari
Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara tahun 1988, setelah mendapat gelar sarjana
Sonny Keraf tidak langsung berpuas diri, kemudian meraih gelar master dan
Universiteid Leuven Belgia pada tahun 1992 untuk strara-2 dan tahun 1995 untuk
strata-3.33
Adapun riwayat karir A. Sonny keraf, sejak tahun 1988 A. Sonny Keraf
adalah Staf Pusat Pengembangan Etika dan Staf Pengajar Universitas Atmajaya
dan Anggota Dewan Etika Indonesia Corruption Wathch. Pengalaman lain Sonny
Keraf adalah sebagai Staf Editor pada Penerbit Yayasan Obor Indonesia tahun
1985-1988. Selain itu tahun 2002 menjadi staf pengajar pada Program
Hidup. Kemudian pada tahun 2004-2009 Sonny Keraf menjabat sebagai wakil
Ketua Komisi VII DPR RI. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2014-2019
Sementara dalam ranah politik dan organisasi yang pernah A. Sonny Keraf
jalankan adalah pada tahun 1998-1999 sebagai pengurus Badan Penelitian dan
Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan, pada tahun dan masa
periode yang sama A. Sonny Keraf memegang jabatan sebagai Wakil Kepala
Kaderisasi DPP PDI Perjuangan. Kemudian pada tahun 2004 A. Sonny Keraf
Terakhir pada tahun 2005-2010 Sonny Keraf menjabat sebagai ketua DPP PDI
bidang lingkungan hidup baik ketika menjabat sebagai menteri, anggota dewan
maupun sebagai dosen.37 Pada awalnya A. Sonny Keraf telah memiliki spesialisasi
Keraf menerima kesempatan yang ada tersebut dan belajar memperdalam bidang
yang bagi A. Sonny Keraf merupakan bidang yang relatif baru tersebut. Setelah
selang dua tahun menjabat dan A. Sonny Keraf telah memperdalam dalam bidang
35
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm 408.
36
https://tokoh.id/direktori/alexander-sonny-keraf/ Diakses Senin 16 Januari 2023, 13:15
WIB
37
https://m.merdeka.com/alexander-sonny-keraf/profil Diakses 16 Januari 2023, 13:20
WIB
22
industri. Dari sini Sonny Keraf banyak menulis karya-karya yang berhubungan
dengan lingkungan hidup seperti Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global
dan Etika Lingkungan Hidup. Dari beberapa pemikiran Sonny Keraf memang
Citra Bisnis sebagai Profesi Luhur (Kanisius, 1991); Pasar Bebas, Keadilan dan
Peran Pemerintah, Telaah Atas Etika Politik Adam Smith (Kanisius, 1996);
Hukum Kodrat dan Teori Hak Milik Pribadi (Kanisius, 1997); Etika Bisnis.
buku tentang Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global (Kanisius, 2010) lalu
dilanjutkan dengan karyanya yang lain yang masih berkaitan dengan lingkungan
karya dibidang yang sama yaitu Filsafat Lingkungan Hidup (Kanisius, 2014).39
dipahami sebagai oikos dalam bahasa Yunani yang berarti tempat tinggal,
tetapi oikos tidak dipahami sekadar rumah tempat tinggal manusia. Oikos
semesta, ekosistem atau lebih sempit adalah bumi tempat tinggal dan
lingkungan hidup tidak lain adalah sebuah kajian tentang lingkungan hidup,
tentang oikos, tempat tinggal makhluk hidup. Filsafat lingkungan hidup adalah
sebuah proses pencarian dari pertanyaan yang dilakukan secara terus tentang
lingkungan hidup, baik tentang makna dan hakikatnya maupun tentang segala hal
yang berkaitan dan bersangkutan dengan lingkungan hidup yang meliputi alam
semesta, ekosistem, tempat kehidupan ini berlangsung dan segala interaksi yang
berlangsung di dalamnya.
menjadi alternatif baru yang mana kearifan ekologi yang terdapat pada
kearifan lokal (local wisdom), asketisme yang ada pada ilmu pengetahuan
40
A. Sonny Keraf, "Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra", (Yogyakarta: Kanisius, 2014), Hlm 42.
24
kaum sekuler, kaum atheisme dan termasuk juga agama yang telah
filsafat ilmu. Melalui bidang kajian ini, filsafat lingkungan hidup dapat
saat ini.42
ekologi dan bencana lingkungan yang dihadapi manusia modern saat ini
rangka menjawab akar dari krisis tersebut. Menurut Fritjof Capra keadaan
41
Hardiansyah, “Filsafat menjadi Alternatif Pencegah Kerusakan Lingkungan”, Jurnal
Substantia, Vol. 14 No. 2 (Oktober, 2012), Hlm 244.
42
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 47-48.
25
semacam ini disebut sebagai sebuah keadaan krisis yang mendalam dan
Bila ditinjau lebih lanjut kesalahan cara pandang terhadap alam ini bersumber dari
semesta, dimana manusia dipandang memiliki nilai sementara alam dan segala
isinya sekadar alat bagi pemuas kepentingan dan kebutuhan hidup manusia. Cara
memedulikan alam dan segala isinya yang dianggap tidak memiliki nilai. Etika
subjek superior dan alam sebagai objek inferior. Manusia bukan lagi sebagai
peziarah bumi tetapi sebagai pencipta bumi yang berada di luar hukum dan
kerangka kerja alam. Dengan demikian manusia lebih dianggap memiliki kuasa
43
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 48.
44
Husain Heriyanto, Paradigma Holistik (Bandung: Teraju, 2003), Hlm 56.
26
mekanistik terhadap alam telah melahirkan pencemaran di udara, air, tanah yang
dengan tegas antara alam sebagai obyek ilmu pengetahuan dan manusia sebagai
paham bebas nilai dalam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bersifat otonom,
teknologi beserta dampaknya kemudian tidak relevan jika dinilai dari segi moral
dan agama.47
45
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm xiv-xv.
46
Husain Heriyanto, Paradigma Holistik...,Hlm 2-3.
47
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm xix.
27
terhadap alam dan menimbulkan krisis seperti saat ini. Salah satu cara untuk
keluar dari krisis dan bencana lingkungan hidup tersebut dibutuhkan perubahan
radikal dalam pemahaman manusia, dalam cara berpikir dan penilaian manusia.
paradigma lama yang dinilai sudah tidak mampu lagi menjelaskan realitas yang
menyangkut perubahan nilai dan perilaku yang didasarkan pada cara pandang
Ekologis, Melek Ekologi, dan Ekologi dan Politik Lingkungan. Ketiga konsep
a. Holistik-Ekologis
Capra yang menawarkan sebuah paradigma baru yang lebih sistemis-organis dan
holistik-ekologis. Cara pandang baru tersebut tidak lain adalah cara pandang yang
memahami alam semesta sebagai sebuah sistem, sebuah organisme yang dilihat
48
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm xiv.
49
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra.., Hlm 51.
28
dominasi dan kontrol atas alam, kemudian sikap hormat dan kerja sama serta
menghargai antara alam dengan manusia.52 Dengan cara pandang ini menilai
bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini mengandung nilai intrinsik dan
Selain bersifat holistik, alam juga bersifat ekologis yaitu dipahami karena
alam mempunyai nilai instrinsik yang lebih luas daripada sekadar nilai
alam berarti memelihara kehidupan manusia itu sendiri sebagaimana paham yang
dianut oleh masyarakat adat pada umumnya. Yang mengisyaratkan ada semacam
50
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 70.
51
Husain Heriyanto, Paradigma Holistik..., Hlm 12.
52
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 50.
29
ungkapan tabu, pamali, upacara adat dalam rangka menjaga keseimbangan dan
Jadi bisa disimpulkan paradigma baru ini melahirkan semacam sikap dan
merupakan sistem kehidupan dan hubungan timbal balik yang terjadi antara
manusia dengan alam memberikan ciri bahwa memang seharusnya antara manusia
adalah makhluk yang harus menjaga sebagaimana alam yang juga sebuah
dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Manusia
mempunyai nilai moral dan berharga justru karen kehidupan dalam diri manusia
itu sendiri, hal ini juga berlaku untuk entitas kehidupan lain di alam semesta. Ada
prinsip yang sama berlaku bagi segala sesuatu yang hidup baik yang memberi
b. Melek Ekologi
oleh Fritjof Capra, bersama para praktisi lain di bidang pendidikan maupun
53
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 84.
30
lingkungan seperti David W Orr, Michael K. Stone dan Zenobia Barlow. Gerakan
hidup. Istilah lain dari ecoliteracy adalah ecological literacy. Ecoliteracy berasal
dari dua kata, yaitu eco dan literacy. Eco berasal dari kata Yunani, oikos
sendiri dimaknai lebih luas sebagai ecology yang mengandung pengertian ilmu
makhluk hidup. Sementara literacy dalam bahasa Inggris artinya melek huruf
dalam arti yang luas adalah keadaan dimana orang sudah paham atau tahu tentang
sesuatu.55
Ecoliteracy ini diinspirasi dan bersumber dari apa yang disebut Capra
yaitu kearifan alam. Dengan ecoliteracy, Capra mendambakan masa depan umat
54
Badrud Tamam, “Peningkatan Ecoliteracy Siswa sebagai Green Consumer melalui
Pemanfaatan Kemasan Produk Konsumsi dalam Pembelajaran IPS (Tesis, UPI, Bandung, 2013),
4.
55
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 127.
31
manusia, masa depan komunitas manusia dan masa depan planet bumi ini yang
ekologi dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip ekologi dalam mengelola dan
menata pola dan gaya hidup yang lebih selaras dengan alam dan lingkungan
dapat merusak lingkungan menurut Neolaka adalah gaya hidup yang menekankan
materi; gaya hidup yang konsumtif; dan gaya hidup yang mementingkan diri
sendiri. Oleh karena itu hal ini sejalan dengan gagasan Emil Salim yang
mengatur hanya pengelolaan sumber alam secara bertanggung jawab, tetapi harus
dilengkapi dengan langkah usaha pengembangan konsumsi dan pola hidup yang
wajar sesuai porsi dengan daya dukung alam yang menopang sambung sinambung
56
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 127.
57
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 125-126.
32
Akan tetapi menurut Arne Naess, perubahan pola dan gaya hidup itu tidak
Pola dan gaya hidup itu harus melembaga dan menjadi budaya baru bagi
masyarakat modern yaitu budaya ramah lingkungan hidup atau yang kerap
Dari komunitas tersebut manusia belajar untuk saling terkait satu sama lain dalam
satu mata rantai kehidupan yang saling menunjang atau lebih tepatnya menganut
manajemen, industri, teknologi, struktur sosial dan politik. Hal tersebut dilakukan
hidup.59
58
A. Sonny Keraf, Filsafat Lingkungan Hidup: Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan
Bersama Fritjof Capra...,Hlm 126.
59
Eko Handoko dkk, Studi Masyarakat Indonesia , (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015),
Hlm 151.
33
seseorang atau suatu lembaga, sehingga gangguan ekosistem tersebut menjadi titik
serius dalam menanggapi masalah tersebut dan berusaha untuk mencari solusinya.
Dalam hal ini, krisis ekologi didalamnya mencakup tentang krisis pendidikan,
tidak bisa terpisahkan dengan alam, karena manusia adalah bagian dari alam dan
alami akan menggeser persepsi selama ini, bahwa kebutuhan untuk melindungi
ekosistem bukan hanya dalam hal keyakinan yang dipegang oleh seseorang yang
telah berkomitmen terhadap kepedulian lingkungan, akan tetapi hal ini adalah
kehidupan manusia. Hal inilah yang dinilai akan menjadi prioritas dalam prinsip
dapat melibatkan berbagai banyak bidang, karena lingkungan tidak hanya berkutat
pada satu bidang melainkan menyeluruh pada segi apapun yang ada disekitar
terhadap lingkungan.61
pemerintahan yang baik dengan pengelolaan lingkungan hidup yang baik bahkan
lingkungan hidup yang baik titik oleh karena itu, pengelolaan lingkungan hidup
titik tentu saja, Pemerintah perlu menyadari dan merasa yakin mengenai betapa
pentingnya lingkungan yang baik bagi kepentingan masyarakat dan bangsa titik
lingkungan akan membawa dampak yang merugikan bagi masyarakat bangsa dan
negara baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang titik pemerintah sendiri
akan sangat merugikan baik dari segi ekonomi kesehatan, lingkungan dan
kebijakan yang pro lingkungan ini sangat penting Betapapun bagus dan rincinya
62
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm 229.
63
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm 229-230
35
pemerintah tidak bisa menjamin lingkungan akan tetap terabaikan titik ini berarti,
kepentingan sempit pihak-pihak tertentu dengan kata lain moralitas pejabat publik
baik di bidang lingkungan hidup maupun di bidang lain yang terkait merupakan
faktor penting agar aturan lingkungan dan aturan terkait lainnya tidak dilanggar.64
dalam hal pengelolaan lingkungan titik alasan dasarnya dibalik ini adalah
bukan hanya tanggung jawab pemerintah titik demikian pula, bukan hanya
pemerintah yang paling tahu tentang pengelolaan lingkungan titik bahkan harus
diakui bahwa pemerintah sendiri harus belajar dari berbagai pihak lain khususnya
64
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm 230.
65
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup..., Hlm 234.
36
pedoman hidup manusia ini ditegaskan oleh Tuhan Allah yang telah menciptakan
dan kehidupan makhluk lain di bumi, walaupun dalam situasi yang sudah kritis.66
termasuk kepada kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan di bumi. Hewan dan
berkelanjutan. Alam telah diciptakan oleh Tuhan dalam disain yang sempurna dan
setimbang, maka gangguan ciptaan dan keseimbangan ini berarti juga merupakan
perbuatan perusakan terhadap alam, yang berarti juga merusak kehidupan di alam
sebab Allah telah menciptakan manusia dari bumi (tanah) dan menjadikan
66
Ilyas Assad, “ Teologi Lingkungan (Etika Pengelolaan Lingkungan dalam Perspektif
Islam), (Yogyakarta: Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah), Hlm 20-21
67
Ilyas Assad, Teologi Lingkungan (Etika Pengelolaan Lingkungan dalam Perspektif
Islam..., Hlm 30-31.
37
ialah memakmurkan bumi ini dengan kemakmuran yang mencakup segala bidang,
menegakkan masyarakat insani yang sehat dan membina peradaban insani yang
keadilan hukum ilahi di bumi tanpa paksaan dan kekerasan, tapi dengan pelajaran
dilakukan secara lahiriyah saja melainkan juga dari kesadaran manusianya itu
sendiri yang tidak lepas dari keimanan. Amar ma’ruf nahi mungkar adalah dua
kata umum, yang pertama mencakup segala perbuatan yang faedah dan
barokahnya kembali kepada pribadi dan masyarakat serta di dalamnya tidak ada
paksaan dan hal buruk lainnya. Segala larangan yang tersebut dalam Qur’an dan
dalam Q.S. An-Nisa’ ayat 114, Q.S. Al-A’raf ayat 119, Q.S. Luqman ayat
27.Surah al-araf 56
menghindari kewajiban ini dan tidak boleh ada satu masyarakatpun yang tidak
melaksanakannya, sebab dengan tidak terlaksananya tugas wajib ini maka seluruh
masyarakat akan terjemus dalam kancah dosa, bencana maddi dan maknawi.69
68
M. Muhtarom Ilyas, Lingkungan Hidup dalam Pandangan Islam, (Jurnal Sosial
Humaniora Vol. 1 No. 2, 2008), Hlm 156.
69
M. Muhtarom Ilyas, Lingkungan Hidup dalam Pandangan Islam, (Jurnal Sosial
Humaniora Vol. 1 No. 2, 2008), Hlm 158
38
ini dikelola oleh pemerintah kota melalui dinas pasar dirasakan sudah tidak sesuai
lagi dengan kemajuan teknologi dan persaingan global yang menuntut pelayan
serba cepat dan transparan, maka seiring dengan perkembangan Kota Palembang
Daerah Pasar Palembang Jaya dengan status dan kedudukan hukumnya ditetapkan
diantaranya pasar Tangga Buntung, Lemabang, Soak Bato, Cinde, Kuto, Sako,
Sekanak, 10 Ulu, 3-4 Ulu, Gandus, Kamboja, Sekip Ujung, Kebon Semai, Km 5,
Kertapati, Yada, Padang Selasa, 16 Ilir, Talang Kelapa dan Pasar Gubah. 71 Hal ini
ketat di masa yang akan datang. Oleh karena itu pemerintah kota Palembang
bertekad untuk mensejajarkan diri dengan kota besar lainnya, melalui upaya
70
71
Dokumentasi Peusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya
40
usahanya;
pasar;
Adapun Visi dan Misi Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya sebagai
berikut:
72
73
Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 1 Tahun 2021 tentang: Perusahaan Umum
Daerah Pasar Palembang Jaya
41
a. Visi
b. Misi
modern.
C. Struktur Organisasi
organisasi garis, karena kekuasaan akan mengalir secara langsung dari walikota
1. Dewan Pengawas
A. Dewan Pengawas mempunyai tugas:
a. melakukan pengawasan terhadap Perumda Pasar; dan
b. mengawasi dan memberi nasehat kepada Direksi dalam menjalankan
kegiatan Operasional Perumda Pasar.
B. Dewan Pengawas mempunyai fungsi:
a. melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam pengurusan Perumda
Pasar;
76
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
77
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
43
2. Direktur utama
A. Direktur Utama mempunyai tugas:79
Melaksanakan perencanaan, pengoordinasian, pembinaan dan pengawasan
di bagian umum dan operasional.
B. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktur Utama
mempunyai fungsi:
a. merencanakan dan menetapkan program kerja Perusahaan serta
pengelolaan kekayaan Perusahaan;
b. menjabarkan kebijakan pokok yang telah digariskan oleh Walikota
kedalam kebijaksanaan umum Perusahaan;
c. membina, mengkoordinir, memimpin perencanaan kerja masing-
masing unit organisasi yang dibawahi;
d. bertindak sebagai otorisator dalam anggaran Perusahaan;
e. menandatangani Peraturan dan/atau Keputusan Direksi dan naskah
dinas lain yang dianggap perlu bagi Perusahaan;
f. mengevaluasi laporan untuk bahan pengambilan keputusan;
78
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
79
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
44
3. Direktur umum
A. Direktur Umum mempunyai tugas:81
a. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan dan pengawasan di bagian
umum, kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat dan keuangan.
B. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud. Direktur Umum
mempunyai fungsi:
a. memimpin dan mengkoordinasikan pengelolaan sumber pendapatan dan
belanja Perusahaan;
b. menyusun data statistik perkembangan pendapatan dan keuangan
Perusahaan;
c. mengawasi pengelolaan keuangan yang berhubungan dengan Bank,
Giro dan Pos;
d. menandatangani cheque;
e. menyusun inventarisasi barang milik Perusahaan;
f. mengoordinasikan kegiatan yang menyangkut hukum, hubungan
masyarakat, dan perlengkapan Perusahaan;
g. mengoordinasikan dalam hal peningkatan sumber daya manusia
Perusahaan;
80
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
81
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
45
4. Direktur Operasional
A. Direktur Operasional mempunyai tugas:83
Pelaksanaan, pengoordinasian, pembinaan dan pengawasan dibagian
penatausahaan, kebersihan, keamanan, ketertiban, pembangunan,
pemasaran, bisnis, penzman, pengendalian pasar tradisonal dan swasta
serta parkir.
B. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud. Direktur Operasinal
mempunyai fungsi:
a. memimpin dan mengoordinasikan kegiatan di bidang pembangunan fisik
dan fasilitas perdagangan;
b. mengoordinasikan kegiatan pemasaran dan tempat usaha;
c. mengoordinasikan dan mengawasi pengelolaan dan pemanfaatan pasar;
d. melaksanakan, mengendalikan dan mengawas1 kelancaran sistem
mekanisme kegiatan operasional Perusahaan;
e. menyelenggarakan kegiatan pembinaan pedagang;
f. memberikan fasilitas dan perizinan usaha dalam rangka pengembangan
potensi perpasaran;
g. menyelenggarakan analisis terhadap kelayakan bangunan gedung pasar
dan fasilitas penunjang;
h. melaksanakan peningkatan, pemeliharaan, perawatan sarana dan
prasarana pasar serta fasilitas penunjang lainnya;
i. mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan di bidang kebersihan,
ketertiban pasar serta urusan perparkiran pasar dan tunggakan seluruh
pasar;
j. mengoordinasikan kegiatan pengendalian pasar yang dikelola oleh
Perumda Pasar dan pihak swasta; dan
82
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
83
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
46
84
Peraturan Walikota Palembang, Nomor 3 Tahun 2022...,Perusahaan Umum Daerah
Pasar Palembang Jaya.
DAFTAR PUSTAKA
Hudda, Atok Miftachul, DKK, 2019. Etika Lingkungan (Teori dan Praktik
Pembelajarannya), Malang: Penerbit Universitas Muhammadyah
Malang.
Siregar indra Putra 2018. "Analisis Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Pemerintah Kota Pekanbaru Bidang Pasar dalam
Mengatasi Kebesihan dan Ketertiban Pasar Simpang Baru Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru", (Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.