Proposal Skripsi Zukhruf New
Proposal Skripsi Zukhruf New
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Mochammad Zukhruf Rifqi Hidayat
NIM H94218044
I
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................16
METODOLOGI.............................................................................................................................16
TR = Q x P (Pers 3.2)..............................................................................................................23
П = TR – TC (Pers 3.3)..............................................................................................................23
……………………………………………...…...(Pers 3.7)..........................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang tinggi, ekosistem terumbu
karang menjadi salah satu ekosistem pesisir yang kaya akan keanekaragaman hayati. Dalam
kehidupan manusia ekosistem ini memiliki banyak manfaat secara ekologi dan ekonomi. Secara
ekologi ekosistem terumbu karang memiliki fungsi sebagai penyumbang nutrient bagi biota yang
hidup dilaut,sedangkan dalam segi ekonomi ekosistem terumbu karang menjadi daya tarik atau
objek wisata,perdagangan biota laut,kebutuhan farmasi,dan sebagai tempat penunjang edukasi
(Kasmi Mauli, 2021). Pemanfaatan ekosistem terumbu karang banyak dilakukan oleh masyarakat
pesisir di Indonesia,secara ekologi semakin banyaknya pemanfaatan ekosistem terumbu karang
menjadikan kondisi ekosistem terumbu karang terancam. Kerusakan terumbu karang disebabkan
oleh dua faktor yaitu faktor alam dan faktor manusia,menurut (Uar, 2016) kerusakan terumbu
karang yang disebabkan oleh aktivitas manusia bersifat kronis dan tidak bersifat
sementara.Contoh kegiatan manusia yang dapat merusak terumbu karang adalah kegiatan usaha
perikanan seperti penangkapan ikan hias,pengambilan karang secara ilegal, pengambilan ikan
secara berlebihan dan tidak teratur.
Perdagangan komoditas karang hias secara international yang berasal dari alam sudah
sangat selektif karena kesadaran konsumen luar negri tentang isu-isu lingkungan. Budidaya
karang hias dapat membantu masyarakat pesisir dalam memenuhi kebutuhan ekspor karang hias
yang ramah lingkungan. Nelayan karang hias yang dahulunya mengambil karang secara liar
dapat mengubah cara lama dengan budidaya yang lebih ramah lingkungan. Perdagangan karang
hias mengacu pada peraturan (PerMenKP, 2019) nomor 44 tentang perubahan PerMenKP No 61
Tahun 2018 tentang pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi atau kedalam Appendix II CITES
(Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).
Permintaan tinggi dan harga pasar karang hias untuk ekspor menjadi daya tarik tersendiri bagi
UKM atau perusahaan budidaya agar dapat memberdayakan masyarakat pesisir. Kegiatan ekspor
biota yang termasuk kedalam Appendix II harus dilengkapi dengan surat izin dari negara
pengekspor yang menyatakan bahwa ekspor bioata tidak merusak sintasan dari biota itu sendiri
atau dalam kata lain sudah mengikuti prosedur yang ramah lingkungan.
Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi
sebagai tempat budidaya karang hias bagi pengusaha. Memiliki letak tepat diantara Selat Bali
dan Laut Jawa, memiliki kondisi tutupan terumbu karang sebesar 38,33% pada tahun 2015
menjadikan Kabupaten Banyuwangi banyak ditempati oleh pembudidaya ikan dan karang hias
(Anugrah, 2017). Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara atau KPKHN adalah salah
satu kelompok pemanfaat ekosistem terumbu karang khususnya dalam hal perdagangan karang
hias hasil budidaya atau transplantasi karang hias yang berdomisili di Jalan Raya Kesambi No
27A, Kerobokan, Kuta Utara Bali. KPKHN menaungi beberapa perusahaan pembudidaya karang
hias yang ada di Bali dan Banyuwangi.
Keberhasilan sektor perikanan memiliki peranan penting di Indonesia, antara lain sebagai
sumber devisa bagi pembiayaan pembangunan negara dan peningkatan kesejahteraan bagi
masyarakat khususnya nelayan. Tingginya potensi pada sektor perikanan di Indonesia menjadi
peluang untuk kegiatan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Perdagangan karang hias diatur dalam Keputusan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati
dengan SK No 42/KKH/MJ/KSA.2/1/2018 dibawah Kementrian Lingkugan Hidup dan
Kehutanan tentang kuota ekspor koral atau karang hias tahun 2018. Pengusaha yang sudah
memiliki surat izin resmi dapat melakukan ekspor karang hias dengan total 1.951.250 pcs yang
terdiri dari 601.250 hard coral 900.000 substrat, 450.000 base rock dan 350.640 pcs (potong)
untuk kebutuhan dekorasi akuarium laut.
2.3 Kelayakan Bisnis
Kelayakan bisnis merupakan penelitian yang merancang bisnis dengan menggunakan
analisis kelayakan suatu usaha. (Sulastri, 2016) memaparkan bahwa penilaian kelayakan pada
suatu usaha atau bisnis apabila dapat memberikan manfaat terhadap pihak-pihak bersangkutan
dan memiliki nilai negative yang sedikit, beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek
non-finansial dan aspek finansial. Studi kelayakan finansial berfungsi sebagai langkah awal yang
harus dilakukan sebelum menjalankan usaha dan sebagai pengontrol kegiatan operasional agar
memiliki keuntungan yang maksimal.
2. Mempermudah perancangan
Perencanaan dalam sebuah usaha meliputi jumlah dana yang diperlukan, kapan waktu
usaha akan dijalankan, sistematis menjalankannya, menghitung besar keuntungan dan melakukan
pengawasan bila terjadi penyimpangan.
4. Mempermudah pengawasan
Menjalankan bisnis sejalan dengan rencana yang disusun dapat mempermudah dalam hal
pengawasan terhadap bisnis.
5. Memudahkan pengendalian
Mempermudah pengendalian terhadap penyimpangan yang timbul dalam bisnis, sehingga
dapat dikendalikan sesuai jalannya suatu usaha.
Bedasarkan pernyataan diatas dapat dipahami bahwa tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah
menghindari resiko kegagalan besar dari kegiatan yang tidak menguntungkan.
5. Rentabilitas
Merupakan kemampuan suatu usaha dalam menghasilkan laba
dalam periode tertentu. Jika rentabilitas memiliki nilai > 25% maka usaha
tersebut bekerja dalam kondisi efisien dan apabila memiliki nilai sama
atau <25% bahwa usaha tersebut dalam kondisi yang kurang effisien,
(Riyanto, 1995) dalam (Boesono, 2011).
1. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)
Revenue Cost Ratio (R/C rasio) merupakan perhitungan yang
memiliki perbandingan antara nilai penerimaan dengan total biaya yang
dikeluarkan selama produksi. Perhitunga R/C menggunakan rasio untuk
mengetahui kelayakan dalam suatu usaha atau bisnis. (Boesono, 2011).
3. PP (Payback Period)
Merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui lama
perputaran modal dalam investasi yang digunakan dalam melakukan usaha
menggunakan analisis periode kembali modal. Untuk mengetahui waktu
yang digunakan menutup kembali pengeluaran adalah dengan
menggunakan keuntungan sebagai pembanding (Riyanto, 1995) dalam
(Boesono, 2011).
Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan yang terdaftar dalam Kelompok Pembudidaya Karang
Hias Nusantara yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara adalah sebuah kelompok yang menaungi
pengusaha atau perusahaan yang ada di Bali dan Banyuwangi. Kantor seketariat KPKHN
beralamat di Jalan Raya Kesambi No. 27A, Kerobokan, Kuta Utara Bali. Banyuwangi memiliki
panjang garis pantai sekitar 175,8 Km dan menjadi salah satu daerah di Pulau Jawa yang menjadi
lokasi budidaya karang hias. Batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo
Sebelah Timur : Selat Bali
Sebalah Barat : Samudera Indonesia
Sebelah Selatan : Kabupaten Jember dan Bondowoso.
Pemanfaatan perdagangan karang hias menjadi salah satu produksi perikanan sebagai
primadona yang dimanfaatkan sebagai dekorasi hiasan akuarium oleh para pecinta akuarium laut
atau reef tank, mengingat manfaat sebagai intertaimen untuk melepas kejenuhan dan hiburan
bagi orang-orang di kota-kota besar di Indonesia yang sibuk dengan pekerjaan, (Kasmi, 2020).
3.5.1.2 Wawancara
Pengumpulan data informasi akan memberikan hasil yang optimal dengan
menggunakan teknik tertentu. Teknik wawancara merupakan suatu sistematis untuk
mendapatkan informasi dalam bentuk pernyataan lisan mengenai suatu objekatau
peristiwa pada masa lalu, kini dan akan datang (Pujaastawa, 2016).
3.5.1.3 Dokumentasi
(Ummam, 2016) menjelaskan bahwa dokumentasi memiliki pengertian sebagai
sebuah teknik pengambila data sekunder yang berbentuk arsip, transkrip, buku, dan
sebagainya. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data catatan modal, sumber
pendanaan, buku keuangan selama proses produksi pendapatan usaha budidaya karang
hias yang dibutuhkan dalam penelitian “Analisis Kelayakan Finansial Budidaya Karang
Hias Di Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara Banyuwangi, Jawa Timur
Indonesia”.
1) Biaya Produksi
(Yudawarsa, 2018) memaparkan biaya produksi merupakan pengeluaran yang
digunakan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi suatu barang/jasa. Biaya
produksi terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap (Fixed cost) dan biaya tidak tetap
(Variable cost).
Biaya total (Total Cost) adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi barang/jasa. untuk menghitung besarnya biaya (Total
Cost) diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap (Fixed Cost/ FC) dengan biaya
variabel (Variable Cost) dengan rumus :
TC = FC+VC
Keterangan :
TR = Q x P
Keterangan :
π = TR – TC
Keterangan :
π
X 100 %
TC
Keterangan :
π
𝐑𝐞𝐧𝐭𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 = x 100%
I
Keterangan :
I = Investasi
TR
R/C Ratio =
TC
Keterangan :
Keterangan :
8) Payback Period
TC
x 1 tahun
π
Keterangan :
TC
BEP Harga=
TP
Keterangan :
TC
BEP Produksi =
p
Keterangan :