MATERI INTI. 6
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
DI BIDANG KESEHATAN LINGKUNGAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai
berikut:
IV. METODE
CTJ
Curah pendapat
Demonstrasi
Pemutaran film
Panduan demonstrasi
Film
Langkah 1. Pengkondisian
Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan
menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan
disampaikan.
2) Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan
disampaikan, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.
Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Fasilitator
menyampaikan materi dengan metode ceramah tanya jawab, kemudian curah
pendapat.
2) Dilanjutkan dengan demonstrasi dan pemutaran film.
Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap
materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2) Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
3) Fasilitator membuat kesimpulan.
Pokok Bahasan 1.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI BIDANG KESEHATAN
LINGKUNGAN
Teknik plambing
Sejarah dan definisi plambing, bahan pipa, penyambung pipa dan diameter
pipa. Pengenalan peralatan plambing.
a. Mengenal AutoCad
Sekilas mengenai AutoCad
Sejarah autocad, keunggulan dan kemudahan menggunakan autocad
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
126
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA
VIII. REFERENSI
1. Darmawan, Djoko. 2004. Buku Latihan AutoCad 2004 2 Dimensi untuk Pemula.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
2. Daryanto. 2010. Teknik Plambing (masalah instalasi air kotor). Bandung: PT
Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
3. Hammer, Mark J. 1977. Water and Wastewater Technology. John Wiley & Sons
4. Herlambang, Arie. 2002. Teknologi Pengolahan Limabah Cair. Samarinda:
BPPT-BPLHD Samarinda
5. Hindarko, S. 2003. Mengolah Air Limbah Supaya Tidak Mencemari Orang Lain.
Jakarta: Esha.
6. J.M. Harrington & F.S. Gill. 2003. Kesehatan Kerja. Alih bahasa, Sudjoko
Kuswadji. Jakarta: EGC
7. Metcalf & Eddy. 1991. Wastewater Engineering: Treatment, Disposal, Reuse.
Macgraw-Hill
8. Peraturan Pemerintah RI No.18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Bahaya Beracun
9. Peraturan Pemerintah RI No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran
Udara
10. Pakpahan, Hotmawati Lidya. Manajemen Pengolahan Sampah Dalam Rangka
Pengembangan Kota Medan Berwawasan Lingkungan. Tesis. Medan: USU
11. Permenkes RI No. 416 Tahun 1990
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
127
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA
IX. LAMPIRAN
Panduan Latihan:
Pembuatan Filter
Air baku atau air masukan yang bisa diproses untuk sistem filter air ini adalah air
tanah, air sumur dan air PDAM (kadang air PAM mengandung Fe/zat besi disebabkan
banyak pipa-pipa distribusinya sudah tua dan berkarat). Sedangkan untuk air sungai
yang turbiditas atau kekeruhannya mencapai 10,000 NTU (Nephelometric Turbidity
Units) proses filtrasinya memerlukan proses yang terdiri dari:
Untuk memulai pembuatan filter dengan air baku yang berasal dari air tanah, air sumur
dan air PDAM (bukan berasal dari air permukaan ataupun sungai) kita bisa memulai
dengan mempersiapkan bahan-bahan yang akan diperlukan sebagai berikut:
Pipa PVC
(Kita bisa mempergunakan pipa dg diameter 6",8",10" atau 12")
PVC end cap yang sesuai dg ukuran pipa yg akan dibuat casing.
Pipa PVC ¾"
Pipa PVC adapter ¾"
Catatan:
Jumlah bahan yang diperlukan tergantung dari pemakaian ukuran casing yang akan
dibuat. Semakin kecil ukuran media pasir, maka kualitas air yang dihasilkan akan
semakin baik.
Meteran
Spidol
Gergaji
Alat bor
Mata bor dengan ukuran kecil dan mata bor ukuran ¾"
Tapping ukuran ¾"
Kunci pipa
Kain lap
Sarung tangan kerja
Kacamata kerja (goggle)
Setelah bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan sudah tersedia lengkap maka
kita bisa memulai dengan membuat casing filter.
I. Potong pipa PVC 6" sebanyak 4 buah, dengan gergaji dengan ukuran masing-masing
1.2 meter panjangnya, kemudian haluskan ujung-ujung hasil potongannya dengan
amplas besi ukuran halus (1000)
II. Buat 4 lubang dengan diameter masing-masing ¾" dengan bantuan alat bor
yang terdiri dari:
1. Lubang untuk pipa input/inlet dibuat dengan jarak 10cm dari ujung
batas casing sampai dengan titik tengah lubang yang akan dibuat.
2. Lubang untuk penggantian media filter dibuat dengan jarak 20cm dari
ujung atas casing sampai dengan titik tengah lubang yang akan dibuat
dan jarak 32 cm dari titik tengah lubang sampai dengan ujung dasar
casing.
3. Lubang untuk pipa output/outlet dibuat dengan Jarak 20cm dari ujung
dasar casing sampai dengan titik tengah lubang yang akan dibuat.
Selanjutnya anda harus membuat ulir dalam pada masing-masing lubang yang
telah dibuat dengan mempergunakan alat tapping ukuran ¾".
III. Buat dua saringan untuk tiap-tiap casing (untuk dasar media dan batas atas
media) yg kemudian di tempatkan pada bagian dalam casing PVC supaya
media tidak terbawa keluar pipa saluran (sebaiknya dibuat dari bahan PVC
dan tidak terbuat dari bahan yang bisa terkorosi).
IV. Bahan PVC lembaran dipotong sesuai dengan ukuran diameter dalam dari
casing, kemudian buatlah lubang-lubang dengan ukuran kecil dengan alat
bor.
V. Buat dudukan saringan dari bahan pipa PVC kurang lebih dengan lebar 2
cm dan dipotong menjadi 16 bagian seperti gambar berikut (yg dipakai
sebagai dudukan cukup 8 buah saja)
VII. Pasang dan rekatkan saringan yang telah dibuat diatas dudukan yang telah
terpasang pada bagian bawah casing dengan perekat PVC.
VIII. Tutup dasar tabung dengan end cap PVC (jangan lupa untuk membersihkan
bidang yang akan direkat dengan amplas)
Catatan:
Selain saringan yang dibuat dari bahan PVC seperti yang diterangkan diatas, ada
juga cara lain untuk membuatnya yaitu dengan mencetak bahan serat
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
131
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA
IX. Masukan media filter (yang sudah dicuci terlebih dahulu dengan air) dari
bagian atas masing-masing casing dengan langkah dan komposisi:
1. Masukan batu gravel hitam ukuran 1 cm-1.5 cm kedalam casing dengan
ketebalan 5 cm.
2. Masukan pasir silica ukuran 2.5mm kedalam casing dengan ketebalan
10cm.
3. Masukan pasir zeolit ukuran 2.5mm kedalam casing dengan ketebalan
15cm.
4. Masukan carbon active ukuran 1.5mm kedalam casing dengan ketebalan
15 cm.
5. Dan yang terakhir untuk lapisan media yang paling atas kita tambahkan
pasir silica ukuran 1mm kedalam casing dengan ketebalan 15cm.
Keterangan:
Penggunaan media Pasir Silica berfungsi untuk menghilangkan kekeruhan pada air,
Carbon Active untuk menghilangkan zat organic yang aktif, seperti bau, rasa dan
warna sedangkan Zeolite berfungsi untuk menghilangkan kadar Zat Besi/Ferrum
(Fe), Manganese (Mn), Zink (Zn) dan Timbal (Pb).
X. Pasang dan rekatkan saringan yang telah dibuat diatas dudukan yang telah
terpasang pada bagian batas atas media dalam casing dengan perekat PVC.
XI. Langkah terakhir adalah pemasangan end cap pada bagian atas casing.
XII. Periksa kembali setiap sambungan pipa dan hasil perekatan lainnya sebelum
filter yang telah dibuat diujicoba untuk memastikan tidak adanya kebocoran.
Posisi valve/keran ketika melakukan back wash (pembilasan media) dengan air
baku:
Untuk mendapatkan hasil back wash/pembilasan yang lebih baik maka sebaiknya
ketika valve no 1,6 dan 7 dalam keadaan terbuka kemudian valve no 2,3,4,5,12 dan 13
dalam keadaan tertutup maka valve no 8,9,10 dan 11 harus dibuka-tutup secara
bergantian sampai media didalam setiap casing diperkirakan sudah bersih (posisi awal
valve no 8,9,10 dan 11 ditutup semua).
Contoh:
1. back wash untuk casing pertama
buka valve no 1,6,7 dan 8 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,9,10,11,12 dan 13
2. back wash untuk casing kedua
buka valve no 1,6,7 dan 9 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,8,10,11,12 dan 13
3. back wash untuk casing ketiga
buka valve no 1,6,7 dan 10 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,8,9,11,12 dan 13
4. back wash untuk casing keempat
buka valve no 1,6,7 dan 11 kemudian tutup valve no 2,3,4,5,8,9,10,12 dan 13
Posisi valve/keran ketika melakukan back wash (pembilasan media) dengan air
hasil pengolahan:
Untuk mendapatkan hasil back wash/pembilasan yang lebih baik maka sebaiknya
ketika valve no 6 dan 13 dalam keadaan terbuka kemudian valve no 1,2,3,4,5,7 dan 12
dalam keadaan tertutup maka valve no 8,9,10 dan 11 harus dibuka-tutup secara
bergantian sampai media didalam setiap casing diperkirakan sudah bersih (posisi
awal valve no 8,9,10 dan 11 ditutup semua).
Cara back wash (pembilasan) seperti ini akan lebih optimum dibandingkan dengan
cara pembilasan dengan menggunakan air baku. Back wash (pembilasan) ini idealnya
dilakukan
rutin sekali minggu untuk merawat media yang ada dalam casing, menurut
pengalaman
penulis media yang dipergunakan cukup diganti satu tahun sekali.
Kapasitas pompa air Untuk ukuran casing 6" (dengan 4 buah tabung paralel) pompa
air yang dibutuhkan cukup memakai pompa dengan daya 125 Watt (0.17 horse
power).
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
136
MODUL PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN JENJANG TERAMPIL - PELAKSANA
Kapasitas filter Output/outlet air yang telah melalui sistem filter ini, dengan kapasitas
pompa seperti disebutkan diatas (kira-kira 125watt) mampu menghasilkan debit air
sekitar 15lt/menit (0.25lt/detik).
Berikut adalah ilustrasi filter yang dibuat dari bahan pipa PVC dengan diameter 8" dan
12", dimana komposisi serta ketebalan media yang dipakai sama dengan filter dari
casing PVC 6".
Pada rancangan filter air ini kita tempatkan jenis media yang berbeda (kecuali pada
casing 2 & 3) pada masing-masing casing (dengan ketebalan 60cm) seperti ilustrasi
dibawah ini, hanya pada proses pembilasan medianya harus dilakukan dengan air
hasil pengolahan (filtrasi) untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Media filter