Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN PENGELOLAAN PAJANAN DAN

LIMBAH DI KLINIK UTAMA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN


JAKARTA, 22 FEBRUARI 2024

I. PENDAHULUAN
Setiap orang (Pasien atau Petugas Pelayanan Kesehatan) sangat
berpotensi menularkan infeksi. Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) merancang kewaspadaan baku sebagai salah satu usaha pengendalian
infeksi. Kewaspadaan baku disusun untuk mengurangi resiko terinfeksi
penyakit menular pada petugas kesehatan. Kewaspadaan baku meliputi:
kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, praktek injeksi yang
aman, peralatan yang berpotensi terkontaminasi pasien secara aman, etika
batuk, pengendalian lingkungan, penempatan pasien, penatalaksanaan linen,
perlindungan petugas kesehatan dan praktek untuk lumbal pungsi.
Fasilitas pelayanan kesehatan menghasilkan limbah berupa limbah
cair, limbah gas dan limbah padat. Limbah padat yang dihasilkan ada yang
bersifat non-medis dan medis. Limbah medis yang dihasilkan ini juga
merupakan limbah B3. Berdasarkan Permen LHK No.56/2015, sampah B3
medis dikategorikan menjadi: limbah infeksius, limbah patologi, limbah
benda tajam, limbah farmasi, dan lain sebagainya. Pengelolaan limbah medis
yaitu rangkaian kegiatan mencakup segregasi, pengumpulan, pengangkutan,
penyimpanan, pengolahan dan penimbunan limbah medis.

II. PELAKSANAAN
Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Pajanan dan Limbah di lingkungn
Klinik Utama Kementerian Perindustrian telah dilaksanakan selama 1 (satu)
hari.
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pengelolaan
Pajanan dan Limbah
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Februari 2024
Waktu : Pukul 14:00 WIB – Selesai
Lokasi : Klinik Utama Kementerian Perindustrian

2. Materi kegiatan
1) Kewaspadaan Baku
2) Penanganan Tumpahan Cairan Tubuh
3) Pengendalian Kebersihan Lingkungan dan Pemilahan Limbah
4) Tata Cara Penggunaan Spill Kit

3. Narasumber
1) Ns.Ismi Kusumadewi, S.kep
4. Peserta
Jumlah peserta 2 orang (Daftar nama dan unit kerja terlampir)

5. Hasil
Telah dilaksanakan pelatihan pengelolaan pajanan dan limbah
kepada 2 orang petugas kebersihan/Cleaning Service di Klinik Utama
Kementerian Perindustrian. Peserta telah memahami tentang kewaspadaan
baku, penanganan tumpahan cairan tubuh, pengendalian kebersihan
lingkungan. Peserta juga sudah mengetahui perbedaan dan cara memilah
pengelolaan limbah domestik, limbah infeksius, limbah farmasi, dan
limbah B3. Selain itu peserta sudah bisa mempraktikan pengelolaan
limbah menggunakan spill kit yang telah disediakan saat pelatihan.

6. Kendala
Tidak ada kendala yang berarti.

III. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Secara keseluruhan, kegiatan Pelatihan Pengelolaan Pajanan dan
Limbah pada Petugas Kebersihan/Cleaning Service di Klinik Utama
Kementerian Perindustrian dapat terlaksana dengan baik.

b. Saran
Setelah selesai pelatihan diharapkan para petugas kebersihan di
lingkungan Klinik Utama Kementerian Perindustrian bisa saling
mengingatkan untuk mempraktikkan hasil pelatihan pengelolaan
pajanan dan limbah untuk menunjang pelaksanaan program PPI.

IV. PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pengelolaan
Pajanan dan Limbah pada Petugas Kebersihan/Cleaning Service di Klinik
Utama Kementerian Perindustrian dibuat sebagai bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban kegiatan di Klinik Utama kementerian Perindustrian.

Jakarta, 23 Februari 2024


Ketua Tim PPI
Klinik Utama Kemenperin

dr. Angga Sari Puji Astuti


NIP.197803302014102001
Lampiran 1

SURAT UNDANGAN
Lampiran 2

DOKUMENTASI KEGIATAN
Lampiran 3

MATERI PELATIHAN PENGELOLAAN PAJANAN DAN LIMBAH

1. Kewaspadaan Baku

2. Penanganan Tumpahan Cairan Tubuh

3. Pengendalian kebersihan lingkungan, mencakup pemilahan limbah


Lampiran 4

ABSENSI

Anda mungkin juga menyukai