Anda di halaman 1dari 16

Handout

MATA DIKLAT

Literasi Sains
dalam Kerangka PISA

DIKLAT
Pembelajaran IPA Berorientasi PISA
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

Literasi Sains
dalam Kerangka PISA
Diklat Pembelajaran IPA Berorientasi PISA
Penulis:
Santi Setiani Hasanah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam
2021

2
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Pada mata diklat ini Saudara akan mempelajari Literasi sains dalam kerangka PISA.
Pembahasan materi Literasi sains dalam kerangka PISA dialokasikan dalam 3 JP
melalui tiga kegiatan, yaitu diskusi kelas menggali pengetahuan dan pengalaman
peserta mengenai PISA dan pengalaman pengimplementasian pembelajaran
berorientasi PISA, diskusi kelompok untuk membuat peta konsep mengenai Literasi
Sains dalam kerangka PISA melalui pengerjaan Lembar Kegiatan, serta pembahasan
dan tanya jawab melalui presentasi dan diskusi kelas.

Dalam materi Literasi Sains dalam kerangka PISA akan dibahas tentang: pengertian
literasi sains, tujuan dan fungsi literasi sains, evolusi literasi sains dalam PISA,
penilaian literasi sains, tinjauan konten dan konteks materi IPA, dan kerangka
berpikir kreatif PISA 2022. Berikut alur dan alokasi waktu pembelajaran Literasi
Sains dalam kerangka PISA.

Kegiatan 1 Kegiatan 2

Pengantar Output mengenai Literasi Sains


5’ dalam
kerangka PISA
Pemahaman
Diskusi kelas tentang Penutup Kegiatan 3
Literasi Sains 15’ (Kesimpulan, Refleksi, dan
Evaluasi)
5’ Presentasi dan Diskusi Kelas
Diskusi 60’
Kelompok (LK )
50’

3
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

2. Kompetensi
a. Kompetensi Dasar
Kompetensi yang akan dicapai dalam aktivitas pembelajaran ini adalah memahami
konsep literasi sains dalam kerangka PISA.

b. Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator pencapaian kompetensi untuk mencapai kompetensi
adalah: 1. Menjelaskan pengertian literasi sains,

2. Menjelaskan tujuan dan fungsi literasi sains,


3. Menjelaskan evolusi literasi sains dalam PISA,
4. Menjelaskan penilaian literasi sains,
5. Menjelaskan tinjauan konten dan konteks materi IPA,
6. Menjelaskan kerangka berpikir kreatif PISA 2022.
4
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Literasi Sains
Dewasa ini dunia dipenuhi dengan produk-produk kerja ilmiah (scientific inquiry).
Literasi sains (scientific literacy) menjadi suatu keterampilan yang harus dimiliki
oleh setiap orang. Setiap hari, orang perlu menggunakan informasi ilmiah untuk
menjalankan aktivitas yang dihadapinya. Literasi Sains juga menjadi meningkat
kepentingannya di tempat kerja. Semakin banyak pekerjaan yang menuntut
keterampilan-keterampilan tingkat tinggi, memerlukan orang-orang yang mampu
belajar, bernalar, berpikir kreatif, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.
Suatu pemahaman IPA dan prosesnya berkontribusi secara nyata berkenaan dengan
keterampilan-keterampilan tersebut.

Literasi sains menurut PISA (OECD, 2015) diartikan sebagai “the capacity to use
scientific knowledge, to identify questions and to draw evidence-based conclusions
in order to understand and help make decisions about the natural world and the
changes made to it through human activity”. Literasi sains didefinisikan sebagai
kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, memahami serta membuat keputusan
berkenaan dengan alam dan perubahan alam akibat aktivitas manusia. Literasi sains
menurut PISA tahun 2015 adalah kemampuan ilmiah seseorang tentang sains dan
teknologi, yang memerlukan kompetensi untuk: 1) Menjelaskan fenomena sains,
menawarkan dan mengevaluasi berbagai penjelasan tentang fenomena alam dan
teknologi, 2) Mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah dengan
menggambarkan dan menilai penyelidikan ilmiah dan mengusulkan berbagai cara
mengatasi dari berbagai pertanyaan secara ilmiah, 3) Menafsirkan data dan bukti
ilmiah, dengan menganalisa dan mengevaluasi data, klaim dan argumen dalam
berbagai pernyataan dan menarik kesimpulan secara ilmiah (OECD, 2015).

Definisi literasi sains ini memandang literasi sains bersifat multidimensional, bukan
hanya pemahaman terhadap sains, melainkan lebih dari itu. PISA juga menilai
pemahaman terhadap karakteristik sains sebagai penyelidikan ilmiah, kesadaran
akan betapa sains dan teknologi membentuk lingkungan material, intelektual dan
budaya, serta keinginan untuk terlibat dalam isu-isu terkait sains, dan sebagai
5
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

manusia yang reflektif. Literasi sains dianggap suatu kunci hasil belajar dalam
pendidikan pada usia 15 tahun bagi semua siswa, apakah meneruskan belajar sains
atau tidak setelah itu. Berpikir ilmiah merupakan tuntutan warga negara, bukan
hanya ilmuwan. Keinklusifan literasi sains sebagai suatu kompetensi umum bagi
kehidupan merefleksikan kecenderungan yang berkembang pada pertanyaan
pertanyaan ilmiah dan teknologis.

Sesuai dengan pandangan tersebut, penilaian literasi sains dalam PISA tidak semata
mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap pengetahuan sains, tetapi
juga pemahaman terhadap berbagai aspek proses sains, serta kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan dan proses sains dalam situasi nyata yang dihadapi
peserta didik, baik sebagai individu, anggota masyarakat, serta warga dunia. Seorang
yang literat sains adalah orang yang menggunakan konsep sains, keterampilan
proses, dan nilai dalam membuat keputusan sehari-hari kalau ia berhubungan
dengan orang lain atau dengan lingkungannya, dan memahami interelasi antara
sains, teknologi dan masyarakat, termasuk perkembangan sosial dan ekonomi
(National Research Council, 2012).

Literasi sains juga dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk
mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan
fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik
sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan, alam,
intelektual, dan budaya serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu
yang terkait sains (OECD, 2016). Selain itu rangkaian kompetensi ilmiah yang
dibutuhkan pada literasi sains mencerminkan pandangan bahwa sains adalah
ansambel dari praktik sosial dan epistemik yang umum pada semua ilmu
pengetahuan, yang membingkai semua kompetensi sebagai tindakan (National
Research Council, 2012)(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).

2. Tujuan dan Fungsi Literasi Sains


Literasi sains menurut PISA adalah melek ilmiah, kemampuan untuk terlibat dalam
isu-isu yang terkait sains pengetahuan dan dengan ide-ide sains sebagai refleksi
warga negara (OECD, 2015). Tujuan yang diharapkan dari litersai sains adalah untuk
6
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

1) Menjelaskan Fenomena ilmiah, 2) Mengevaluasi dan desain penyelidikan ilmiah,


dan 3) Menafsirkan data dan bukti ilmiah (OECD, 2015).

a. Menjelaskan fenomena sains


Pencapaian budaya pengetahuan sains telah mengembangkan satu set teori
penjelasan yang telah mengubah pemahaman tentang alam seperti gagasan bahwa
siang dan malam disebabkan oleh rotasi Bumi, atau gagasan bahwa penyakit dapat
disebabkan oleh mikro-organisme. Selain itu, pengetahuan tersebut telah
memungkinkan untuk mengembangkan teknologi yang mendukung kehidupan
manusia, misalnya, mencegah penyakit atau memungkinkan komunikasi manusia
yang cepat di seluruh dunia. Kompetensi untuk menjelaskan fenomena ilmiah dan
teknologi bergantung pada pengetahuan ide-ide dari penjelasan utama akan sains.

Kemampuan menjelaskan fenomena ilmiah, bagaimanapun, membutuhkan lebih dari


kemampuan untuk mengingat dan menggunakan teori, ide-ide yang jelas, informasi
dan fakta (pengetahuan konten). Menawarkan penjelasan ilmiah juga membutuhkan
pemahaman tentang bagaimana pengetahuan telah diturunkan. Untuk kompetensi
ini, individu membutuhkan pengetahuan tentang bentuk-bentuk standar dan
prosedur yang digunakan dalam penyelidikan ilmiah seperti pengetahuan
prosedural dan pemahaman tentang peran dan fungsi dalam membenarkan
pengetahuan yang dihasilkan oleh pengetahuan sains (knowledge epistemic).

b. Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah Literasi sains


menyiratkan bahwa siswa memiliki beberapa pemahaman tentang tujuan
penyelidikan ilmiah, adalah untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat
diandalkan tentang alam. Data dikumpulkan dan diperoleh dengan observasi dan
eksperimen, baik di laboratorium atau di lapangan, mengarah pada pengembangan
model dan hipotesis yang jelas memungkinkan prediksi yang dapat diuji secara
eksperimental. Ide-ide baru, bagaimanapun, umumnya membangun pengetahuan
sebelumnya

Domain dari kompetensi mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah mengacu


pada pengetahuan konten, pengetahuan tentang prosedur umum yang digunakan
dalam sains (Pengetahuan prosedural), dan fungsi prosedur ini dalam membenarkan
klaim yang diajukan oleh pengetahuan sains (pengetahuan epistemic). pengetahuan
7
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

prosedural dan epistemic melayani dua fungsi. Pertama, pengetahuan tersebut


diperlukan oleh individu untuk menilai penyelidikan ilmiah dan memutuskan
apakah mereka telah mengikuti prosedur yang sesuai dan apakah kesimpulan dapat
dibenarkan. Kedua, individu yang memiliki pengetahuan ini harus bisa mengusulkan,
setidaknya dalam arti luas, bagaimana pertanyaan ilmiah mungkin diselidiki secara
tepat (OECD, 2015).

c. Menafsirkan data dan bukti ilmiah


Menafsirkan data adalah suatu kegiatan inti dari semua kegiatan bahwa beberapa
pemahaman dasar dari proses ini adalah penting untuk literasi sains. Awalnya,
interpretasi data dimulai dengan mencari pola, membangun tabel sederhana dan
visualisasi grafis, seperti pie chart, grafik batang, scatterplots atau diagram Venn.
Pada tingkat yang lebih tinggi, memerlukan penggunaan lebih set data yang
kompleks dan penggunaan alat-alat analisis yang ditawarkan oleh spreadsheet dan
paket statistik. Sebuah pengetahuan yang besar diperlukan untuk mengenali apa
yang merupakan bukti yang handal dan valid dan bagaimana data ini tepat. Para
ilmuwan membuat pilihan tentang bagaimana untuk mewakili data dalam grafik,
diagram atau, dalam simulasi kompleks, visualisasi 3D. Semua ini mengacu pada
pengetahuan prosedural. Individu yang literasi sains juga dapat diharapkan untuk
memahami ketidakpastian pada fitur yang melekat dari semua pengukuran, dan
bahwa salah satu kriteria untuk mengekspresikan keyakinan dalam temuan adalah
menentukan probabilitas bahwa temuan mungkin terjadi secara kebetulan. Individu
yang literasi sain mengerti fungsi dan tujuan dari argumen dan kritik dan mengapa
mereka sangat penting untuk pembangunan pengetahuan dalam sains. Selain itu,
mereka harus mampu baik untuk membangun klaim yang dibenarkan oleh data dan
untuk mengidentifikasi kelemahan dalam argumen orang lain.

3. Evolusi Literasi Sains dalam PISA


Dalam PISA 2000 dan 2003, literasi sains didefinisikan sebagai:

“... kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, untuk mengidentifikasi


pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berbasis bukti untuk memahami dan
membantu membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang dibuat melalui
aktivitas manusia.” (OECD, 2004, 2000)
8
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

Pada tahun 2000 dan 2003, definisi tersebut menanamkan pengetahuan tentang
sains dan pemahaman tentang sains dalam satu istilah “pengetahuan ilmiah”.
Definisi tahun 2006 memisahkan dan menguraikan istilah “pengetahuan ilmiah”
dengan membaginya menjadi dua komponen: “pengetahuan sains” dan
“pengetahuan tentang sains” (OECD, 2006). Kedua definisi tersebut mengacu pada
penerapan pengetahuan ilmiah untuk memahami dan membuat keputusan
berdasarkan informasi tentang alam. Dalam PISA 2006, definisi tersebut diperkuat
dengan penambahan pengetahuan tentang hubungan antara sains dan teknologi -
suatu aspek yang diasumsikan tetapi tidak dielaborasi dalam definisi tahun 2003.

Definisi literasi sains dalam PISA 2015 terdiri dari 4 aspek yang berhubungan
(Gambar 1).

Gambar 1. Aspek kerangka penilaian literasi ilmiah untuk PISA 2015

Konteks Masalah pribadi, lokal/nasional, dan global, baik saat ini maupun yang
bersifat historis, yang menuntut pemahaman
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengetahuan Pemahaman tentang fakta utama, konsep, dan teori penjelasan yang
membentuk dasar pengetahuan ilmiah. Pengetahuan
tersebut mencakup pengetahuan tentang dunia alami dan
artefak teknologi (pengetahuan konten), pengetahuan tentang
bagaimana ide-ide tersebut diproduksi (pengetahuan
prosedural), dan pemahaman tentang alasan yang mendasari
prosedur ini dan pembenaran untuk penggunaannya
(pengetahuan epistemik).
Kompetensi Kemampuan menjelaskan fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan
merancang inkuiri ilmiah, serta
menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah
Sikap Seperangkat sikap terhadap sains yang ditunjukkan oleh minat pada sains
dan teknologi, menghargai pendekatan ilmiah untuk
penyelidikan jika sesuai, dan persepsi serta kesadaran tentang
masalah lingkungan
9
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

Gambar 2. Keterkaitan antara keempat aspek

4.

Penilaian Literasi Sains


Penilaian literasi sains yaitu menilai pemahaman peserta didik terhadap konten
sains, proses sains, dan konteks aplikasi sains. Konten dalam literasi sains meliputi
materi yang terdapat dalam kurikulum dan materi yang bersifat lintas kurikulum
dengan penekanan pada pemahaman konsep dan kemampuan untuk
menggunakannya dalam kehidupan. Proses sains merujuk pada proses mental yang
terlibat ketika peserta didik memecahkan permasalahan. Sedangkan konteks adalah
area aplikasi dari konsep-konsep sains. Sesuai dengan pandangan tersebut, penilaian
literasi sains tidak semata-mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap
pengetahuan sains tetapi juga pemahaman terhadap berbagai aspek proses sains
serta kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan proses sains dalam situasi
nyata yang dihadapi peserta didik, ini berarti bahwa penilaian literasi sains tidak
hanya berorientasi pada penguasaan materi sains akan tetapi juga pada penguasaan
kecakapan hidup, kemampuan berpikir dan kemampuan dalam melakukan proses
proses sains pada kehidupan nyata peserta didik (Yuliati, 2017).

5. Tinjauan Konten dan Konteks Materi IPA


PISA menetapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yakni
proses sains, konten sains, dan konteks aplikasi sains.

a. Aspek Konten
Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang diperlukan untuk
memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia. Dalam kaitan ini PISA tidak secara khusus membatasi cakupan

10
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

konten sains hanya pada pengetahuan yang menjadi materi kurikulum sains sekolah,
namun termasuk pula pengetahuan yang dapat diperoleh melalui sumber-sumber
informasi lain yang tersedia.

Oleh karena PISA bertujuan mendeskripsikan seberapa jauh siswa mampu


mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks yang terkait kehidupannya, dan soal
soal PISA hanya mencakup sampel pengetahuan sains, maka PISA menentukan
kriteria pemilihan konten sains sebagai berikut:
1) Relevan dengan situasi kehidupan nyata
2) Merupakan pengetahuan penting sehingga penggunaannya berjangka panjang 3)
Sesuai untuk tingkat perkembangan anak usia 15 tahun

Berdasarkan kriteria konten seperti itu, dipilih pengetahuan yang diperlukan untuk
memahami alam dan memaknai pengalaman dalam konteks personal, sosial dan
global. Pengetahuan yang dipilih tersebut diambil dari bidang-bidang studi biologi,
fisika, kimia, serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa dengan merujuk pada
kriteria tersebut. Peserta didik harus mampu mengaplikasikan pengetahuan dan
kompetensi sains dalam konteks yang dipandang sebagai sistem.

b. Aspek Proses
PISA memandang pendidikan sains berfungsi untuk mempersiapkan warga negara
masa depan, yakni warga negara yang mampu berpartisipasi dalam masyarakat yang
semakin terpengaruh oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karenanya pendidikan
sains perlu mengembangkan kemampuan peserta didik memahami hakekat sains,
prosedur sains, serta kekuatan dan limitasi sains. Peserta didik perlu memahami
bagaimana ilmuwan sains mengambil data dan mengusulkan eksplanasi-eksplanasi
terhadap fenomena alam, mengenal karakteristik utama penyelidikan ilmiah, serta
tipe jawaban yang dapat diharapkan dari sains. Karakteristik utama sains mencakup:
pengumpulan data dipandu oleh gagasan dan konsep, sifat tentatif dari pengetahuan
sains, keterbukaan terhadap pengujian dan pengkajian, menggunakan argumen logis,
serta kewajiban untuk melaporkan metode dan prosedur yang digunakan dalam
pengumpulan bukti.

11
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

Sejak kelahirannya, PISA menjadikan proses sains ini sebagai salah satu domain
penilaiannya. Namun dalam perkembangan terakhir, PISA memilih istilah
“kompetensi sains” sebagai pengganti proses sains. Proses sains merujuk pada
proses mental yang terlibat ketika menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan
masalah, seperti mengidentifikasi dan menginterpretasi bukti serta menerangkan
kesimpulan. Termasuk di dalamnya mengenal jenis pertanyaan yang dapat dan tidak
di jawab oleh sains, mengenal bukti apa yang diperlukan dalam suatu penyelidikan
sains, serta mengenal kesimpulan yang sesuai dengan bukti yang tersedia.

c. Aspek Konteks
PISA menilai pengetahuan sains relevan dengan kurikulum pendidikan sains di
negara partisipan tanpa membatasi diri pada aspek-aspek umum kurikulum nasional
setiap negara. Penilaian PISA dibingkai dalam situasi kehidupan umum yang lebih
luas dan tidak terbatas pada kehidupan di sekolah saja.

Dalam memilih konteks, pikiran dasarnya adalah PISA bertujuan menilai


pemahaman dan kemampuan dalam sains, serta sikap-sikap yang harus dimiliki
siswa pada akhir masa wajib belajar. Sebagai studi Internasional, konteks yang
digunakan untuk soal soal PISA harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan minat dan kehidupan peserta didik di setiap negara-negara partisipan.
Butir-butir soal PISA dikembangkan dan dipilih dengan memperhatikan faktor
keragaman budaya dan bahasa di negara
negara partisipan PISA.

6. Kerangka Berpikir Kreatif PISA 2022


Wawasan dan kemajuan kreatif telah memajukan budaya manusia di seluruh dunia
dalam berbagai bidang, seperti, science, teknologi, filsafat, seni, dan humaniora.
Berfikir kreatif merupakan kompetensi nyata yang mendukung individu dalam
mencapai hasil yang lebih baik, seringkali dalam lingkungan yang terbatas dan
menantang. Masyarakat di seluruh dunia semakin bergantung pada inovasi dan
penciptaan pengetahuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Hal ini
memberikan justifikasi mengapa creative thinking dipilih sebagai salah satu
kemampuan untuk PISA 2022.

12
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA
Expressive (written and visual domains) Knowledge creation and problem solving

Written Visual Social Scientific

Generate Siswa menulis Siswa Siswa Siswa


diverse keterangan, judul menggabungk menemukan mengembangkan m
idea atau ide cerita an bentuk banyak solusi beberapa metode
yang berbeda atau berbeda untuk matematika yang
untuk stempel yang masalah sosial berbeda untuk 2. V
stimulus yang diberikan (misalnya memecahkan sti
diberikan dalam kekurangan masalah terbuka ata
(misalnya kartun berbagai cara air), yang (misalnya me
atau komik, untuk bergantung pemain yang yan
gambar atau menghasilkan pada aktor, paling konsisten 3. S
ilustrasi), yang produk visual instrumen atau dalam ma
menyarankan yang berbeda metode yang sebuah tim); atau alt
interpretasi (misalnya logo berbeda untuk siswa menghasilkan ins
yang berbeda atau desain mencapai hasil banyak hipotesis 4. S
dari kustomisasi), yang diinginkan yang berbeda atau
stimulus tersebut. atau siswa ide
secara visual eksperimen untuk
merepresentasik menyelidiki
an data dengan sebuah observasi
cara yang (misalnya hewan
berbeda yang tiba-tiba
(misalnya menjadi agresif)
infografis).

Generate Siswa Siswa tersebut Siswa dapat Siswa dapat


creative menghasilkan membuat poster memikirkan memikirkan j
ideas judul asli untuk asli untuk strategi strategi asli untuk
beberapa karya pameran orisinal memasarkan produk
seni yang entah sekolah yang untuk secara efektif (di
bagaimana terkait secara efektif memasarkan mana efektif hanya m
dengan seni menyampaikan produk secara membutuhkan
tersebut tema pameran efektif (di strategi, jika
mana efektif diterapkan
hanya dengan benar,
membutuhkan dapat
strategi, jika

13
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA
Expressive (written and visual domains) Knowledge creation and problem solving

Written Visual Social Scientific


diterapkan menghasilkan
dengan benar, peningkatan so
dapat kesadaran produk
menghasilkan di antara audiens
peningkatan target).
kesadaran
produk di
antara audiens
target).

Evaluate Siswa membuat Siswa membuat Siswa Siswa membuat 1


and perbaikan asli perbaikan asli membuat perbaikan orisinal
improve pada judul untuk pada poster perbaikan asli untuk eksperimen
ideas beberapa karya untuk sebuah untuk solusi yang disarankan
seni berdasarkan pameran, di yang (mis. Menguji
informasi baru mana siswa disarankan properti ya
(mis. Inspirasi mempertahank (misalnya bahan), di mana se
seniman di balik an gambar mengurangi respons siswa m
ilustrasi), di mana yang jumlah limbah adalah ide u
siswa disertakan rumah tangga), eksperimen yang m
mempertahank dalam poster di mana solusi valid dan orisinal d
an elemen dari yang siswa secara dan dibangun di d
judul yang diberikan efektif atas
diberikan tetapi (yaitu jika eksperimen yang
tetapi membuat diterapkan diberikan
menggabungkan hubungan yang dengan benar,
elemen yang lebih jelas dapat 4.
berkaitan dengan tema mewakili solusi
dengan pameran yang mungkin)
inspirasi dengan cara dibangun di
seniman yang orisinal atas solusi
dengan cara yang
yang orisinal diberikan
dengan cara
yang orisinal.

14
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

C. PENUTUP
Pada mata diklat ini Saudara difasilitasi untuk memahami Literasi Sains dalam
Kerangka PISA, supaya Saudara mempunyai landasan yang kuat untuk melakukan
evaluasi pembelajaran yang mampu mengukur sejauh mana literasi sains yang
dimiliki oleh siswa. Pemahaman tersebut akan menjadi bekal pada mata diklat
berikutnya, yaitu keterampilan dan teknik bertanya ilmiah, dimana Saudara akan
dibekali pengetahuan dan keterampilan mengenai teknik bertanya untuk
mengembangkan keterampilan ilmiah. Dalam rangka memantapkan pemahaman,
Saudara dapat berdiskusi dengan teman-teman di luar jam diklat, dan atau
berkomunikasi lebih lanjut dengan fasilitator.

15
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Materi Pendukung Literasi


Sains. Gerakan Literasi Nasional, 1–36.

National Research Council. (2012). A Framework for K-12 Science Education:


Practices, Crosscutting Concepts, and Core Ideas, Committee on a
Conceptual Framework for New K-12 Science Education Standards, Board
on Science Education, Division of Behavioral and Social Sciences and
Education.

OECD. (2015). Assesment and Anilitycal Framework mathematicts, reading,


Science, Probelm Solving dan Financial LIteracy. OECD Publising.

OECD. (2016). PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science,


Reading, Mathematic and FinancialLiteracy, PISA,.

Yuliati, Y. (2017). Literasi Sains Dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Cakrawala


Pendas, 3(2), 21–28. https://doi.org/10.31949/jcp.v3i2.592

16
Handout
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

LAMPIRAN

Lembar Kegiatan:
Literasi Sains dalam Kerangka PISA

Tujuan Kegiatan: Melalui kegiatan ini diharapkan Anda dapat memahami Literasi
sains dalam kerangka PISA dan membuat desain penerapan literasi ini dalam
pembelajaran di kelas.

Langkah Kegiatan:
1. Bacalah handout untuk materi literasi sains dalam kerangka PISA! 2. Diskusikan
dalam kelompok jawaban pertanyaan masing-masing. Buatlah kesepakatan jawaban
berdasarkan hasil diskusi kelompok Anda! 3. Presentasikan hasil kerja kelompok
Anda!
4. Perbaiki jawaban Anda setelah ada kesepakatan dan sesuai dengan sumber
bacaan yang tersedia!

Diskusikan:
1. Peta konsep dari bahan bacaan untuk materi literasi sains dalam kerangka PISA!
2. Desain pembelajaran yang dapat melatihkan literasi sains siswa dalam kerangka
PISA!

17

Anda mungkin juga menyukai