Judul
Profil Literasi Sains Siswa SMP Se Kecematan Gempol
B. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah tanah surga di Khatulistiwa yang kaya akan sumber daya
alam. Tetapi, aset terbesar bangsa Indonesia bukanlah tambang, gas, minyak,
hutan, atau segala hasil bumi maupun laut. Aset paling berharga bangsa ini
adalah manusia Indonesia yang terdidik dan tercerahkan. Manusia Indonesia
yang bukan hanya pintar mengolah, melainkan juga bijak memelihara.1
Memasuki era globalisasi di abad 21, pelaksanaan program pendidikan
dalam rangka peningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia menjadi
tuntutan yang tidak bisa ditawar, dan membekali manusia Indonesia dengan
pendidikan yang bermutu, adalah tanggung jawab semua orang terdidik.
Salah satu cara peningkatan mutu manusia Indonesia adalah dengan
meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.
Meningkatkan kemampuan literasi sains siswa merupakan salah satu
tujuan hampir seluruh negara maju maupun berkembang yang dipadukan
dengan tujuan pembelajaran di sekolah. Langkah awal yang dapat dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memahami definisi dari literasi
sains.
Menurut programe of international student achievement (PISA), yang
mengacu pada domain individu, science literacy didefinisikan sebagai the
capacity to use scientific knowledge and use of that knowledge to identify
questions, acquire newknowledge, to explain scientific phenomena and to
draw evidence-based conclusions about science related issues; their
understanding of the characteristic features of science as a form of human
knowledge
and
enquiry;
their
awareness
of
how
science
and
Dalam hal ini, literasi sains yang di ukur dalam PISA mengacu pada 3
kompetensi yaitu siswa mampu mengidentifikasi isu isu ( masalah ) ilmiah,
menjelaskan fenomenah ilmiah, dan menggunakan bukti bukti ilmiah.
Mengingat kembali laporan berdasarkan hasil studi komparatif yang
dilakukan oleh Organization for Economic Co-operation and Development
(OECD) melalui program PISA untuk anak usia 15 tahun, dimana Indonesia
telah empat kali berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Namun belum
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Tahun pertama Indonesia berpartisipasi dalam PISA pada tahun 2003, skor
rata rata literasi sains Indonesia menunjukkan 395 dengan peringkat 38 dari
40 negara peserta PISA. Pada tahun 2006 literasi sains Indonesia menduduki
peringkat 50 dari 56 negara peserta PISA dengan skor rata rata 393. Tahun
2009 merupakan tahun ketiga Indonesia berpartisipasi dalam PISA, skor rata
rata literasi sains Indonesia menunjukkan 383 dengan peringkat 60 dari 65
negara peserta PISA. Skor rata rata literasi sains Indonesia pada tahun 2012
menunjukkan nilai 382 dengan menduduki peringakat 64 dari 65 negara
peserta PISA.
Mencermati sejarah perjalanan capaian peringkat Indonesia saat
berpartisipasi dalam PISA, kemampuan literasi sains siswa Indonesia
cenderung mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa secara
global literasi sains siswa Indonesia rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa
upaya perbaikan di tingkat sekolah perlu didukung informasi yang akurat
sejauh mana kemampuan literasi sains para peserta didik.
Maka penting kiranya dalam skala lokal adanya analisis atau pemetaan
kemampuan literasi sains siswa SMP se Kecamatan Gempol sebagai
gambaran awal kemampuan literasi sains siswa SMP di Kecamatan Gempol,
dengan tujuan dapat mengungkap dimensi kognitif kompetensi literasi sains
yang terdiri dari mengidentifikasi isu isu ( masalah ) ilmiah, menjelaskan
fenomenah ilmiah, dan menggunakan bukti bukti ilmiah.
C. Rumusan Masalah
G. Kajian Teori
1. Literasi Sains
Menurut Organization
Development
(OECD,
2003)
for
Economic
literasi
sains
Cooperation
(scientific
and
literacy)
conclusions
about
science
related
issues;
their
kompetensi
tersebut
dipilih
karena
penting
untuk
masuk
akal
dikarenakan
siswa
tidak
mempunyai
scientific
literacy
: siswa
mengembangkan
H. Kajian Empiris
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai data pendukung dalam
penelitian ini antara lain,
1. Penelitian yang dilakukan oleh Lina budiarti dkk dengan judul Analisis
Kemampuan Literasi Sains Biologi Siswa SMP Se Kota Mataram Tahun
2015. Berdasarkan hasil analisis tes rata rata skor literasi sains siswa
sebesar 71,5 % yang dapat digolongkan baik. Berdasarkan tingkat hasil
tes dapat dilihat dari aspek penunjang pembelajaran di sekolah yakni
sistem pembelajaran, dimana hal tersebut dapat mempengaruhi siswa
dalam proses belajar.
dan
menginterpretasikan
data
dengan
penskoran
ketertarikan
yaitu
PISA.
sangat
Jawaban
yang
tertarik,
menunjukkan
tertarik,sangat
[online].
Tersedia
:http://www.oecd.org/dataoecd/38/29/33707226.pdf.