Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS TAHAPAN

PEMASANGAN (ERECTION)
STRUKTUR BETON PRACETAK
BERDASARKAN SNI 7833-2012
Studi Kasus Pemasangan Struktur Kolom & Balok
Gedung Rusunami di Dermawati Bandung
01
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer
manusia. Melihat pertumbuhan populasi manusia di Kota
Bandung yang semakin tinggi, pemerintah Kota Bandung
membangun Rusunami untuk memenuhi kebutuhan
masyarakatnya mengingat semakin dikitnya lahan yang
tersedia. Dalam kontruksi Rusunami ini digunakan sistem
kontruksi menggunakan beton pracetak karena mempunyai
keunggulan dalam segi efisiensi waktu dan biaya dibandingkan
dengan sistem konvensional (cast in place) untuk mencapai
target yang telah direncanakan oleh pemerintah
TUJUAN PENELITIAN
● Memahami metode pekerjaan Struktur Kolom dan Balok
Beton Precast
● Menganalisis proses Erection pekerjaan pemasangan
struktur kolom dan struktur balok Beton Precast
● Mengetahui waktu yang dibutuhkan dengan
menggunakan beton pracetak pada pekerjaan struktur
kolom dan balok
BATASAN PENELITIAN
● Pekerjaan Struktur Pemasangan Kolom Beton

● Tahapan pekerjaan Penyambungan Struktur

● Pekerjaan Pemasangan Struktur Balok Beton Precast


02
KAJIAN PUSTAKA
BETON PRACETAK
Berdasarkan SNI no 7833 tahun 2012 beton pracetak adalah elemen
atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak
terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan. Penggunaan beton
pracetak dianggap lebih ekonomis dibandingkan dengan pengecoran
ditempat dengan alasan mengurangi biaya pemakaian bekisting,
mereduksi biaya upah pekerja karena jumlah pekerja relatif lebih
sedikit, mereduksi durasi pelaksanaan proyek sehingga overhead yang
dikeluarkan menjadi lebih kecil.
METODE PEMASANGAN
Proses pemasangan adalah proses penyatuan komponen bangunan
yang berupa beton pracetak yang telah diproduksi dan layak (cukup
umur) untuk disatukan menjadi bagian dari bangunan. Metode yang
dapat digunakan dalam proses penyatuan komponen dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:

1. Metode Vertikal

2. Metode Horizontal
03
METODE
PENELITIAN
MULAI

PENGUMPULAN DATA

MEMBUAT RENCANA METODE


PELAKSANAAN

MENGANALISIS TAHAPAN
PEKERJAAN

PEMBAHASAN SELESAI
04 PEMBAHASAN
PEMASANGAN (ERECTION)
• Kolom 70/70 7168 pcs
• Kolom 50/50 60 pcs
• Balok 40/70 2040 pcs
• Balok 25/40 1088 pcs

Gambar 4.1 Rencana bentuk akhir


Gambar 4.2 Detail Kolom & Balok Rusunami
PEMASANGAN (ERECTION) KOLOM
01 02
Pada posisi lantai dasar,
03
Menentukan As kolom, Mengecek lubang besi dowel
dipasang sesuai titik kolom. dipasang stek besi minimal pada material
90 cm. kolom beton precast.

04 05
Menegakkan kolom
Menyiapkan sambungan
40D untuk kolom menggunakan alat level,
selanjutnya periksa kemiringan pada sisi
kolom

Gambar 4.3 Detail Kolom Pracetak


PEMASANGAN (ERECTION) BALOK
01
Menentukan As balok dan
02
Mengecek pemasangan
03
Bila kedudukan balok sudah diatur
kolom pada area siku support beam dengan baik, kemudian dipersiapan
yang telah ditentukan (typ) sudah pas sesuai sambungan
dengan elevasI

04
Balok diletakan diatas
kepala kolom.

Gambar 4.4 Detail Balok Pracetak


SEMENTASI (GROUTING) SAMBUNGAN
BALOK-KOLOM
01 02
Membuat adukan dengan
03
Membersihkan area Mengisi celah sentring dengan
sambungan menggunakan semen
semen grouting
grouting (sikagrout)

Gambar 4.5 Skema Grouting


SEMENTASI (GROUTING) KOLOM

01 02
Membuat adukan dengan
03
Material grouting dipompa melalui
Membersihkan area
sambungan menggunakan semen lubang inlet sampai penuh dan
grouting (sikagrout) padat

04
Material grouting
05
dimasukkan sampai Setelah penuh lubang outlet
material tersebut ditutup
keluar dari outlet

Gambar 4.6 Skema Grouting


SUMBER
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai