Anda di halaman 1dari 13

Learning and

Development Part 2
Mata Kuliah Talent Management
Hi, talentees!
Welcome to class.
Perkuliahan kali ini akan membahas mengenai
pengembangan kemampauan talent melalui
kegiatan coaching dan mentoring.

Semangat belajar!
Coaching & Mentoring
Coaching involves working with Mentoring involves establishing a
organizational members, typically managers relationship between a manager or
and executives, on a regular basis to help someone more experienced and another
them clarify their goals, address potentially organization member who is less
limiting behavioral style issues, and improve experienced.
their performance.

Cummings & Worley, 2015


Karakteristik
Coaching dan mentoring bukan aktivitas yang
bersifat terapeutik
Coaching membantu klien dalam kondisi normal
untuk mencapai target kinerja tertentu
Coach tidak harus menjadi yang paling ahli
dibidang teknis tertentu
Peran coach adalah memfasilitasi proses belajar
dan menstimulasi coachee untuk bereksplorasi
menemukan jawaban sendiri

Cummings & Worley, 2015


Karakteristik
Mentoring lebih bersifat directive
Mentor memiliki keahlian dan
pengalaman yang tidak dimiliki oleh
mentee
Mentor membagikan pengetahuan
dan keterampilan spesifik, serta
membimbing aktiivtas mentee,
misalnya dalam proses
pengembangan karir

Cummings & Worley, 2015


Manfaat Coaching
1.Coaching meningkatkan produktivitas,
kualitas, hubungan kerja, dan kepuasan
kerja
2. Meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan yang penting untuk
pekerjaan
3.Meningkatkan rasa percaya diri,
mengembangkan keterampilan
manajemen, dan membantu partisipan
untuk beradaptasi dengan perubahan

Cummings & Worley, 2015


Manfaat
Mentoring
Partisipan mendapatkan bimbingan
secara langsung dari mentor yang
berpengalaman
Menambah pengetahuan,
wawasan, dan keterampilan yang
menunjang pekerjaan
Lebih engaged dengan career
planning, percaya diri, dan memiliki
kepuasan yang tinggi terhadap
pekerjaan
Cummings & Worley, 2015
Jenis-Jenis Coaching

Coaching for Coaching for Coaching for


technical skills: managerial skills: interpersonal skills:
Pengembangan pada Manager membutuhkan coaching Keterampilan ini juga biasa
keterampilan khusus untuk pada "core area of management" disebut sebagai kompetensi
bidang tertentu (spesifik) seperti perencanaan, emosional atau sosial.
Kegiatan coaching ini pengorganisasian, pelaksanaan, Keterampilan yang dapat
mencakup memberikan umpan koordinasi, dan evaluasi. dikembangkan mencakup
balik, instruksi tugas terperinci, Coach juga dapat memberi empat bidang utama, yakni
mengadakan pelatihan sesuai masukan mengenai keterampilan kesadaran diri, pengendalian
spesifikasi jabatan, atau kepemimpinan dan membangkitkan diri, kesadaran sosial (termasuk
memfasilitasi “bagaimana insight manager dalam mengenali empati), dan mengelola
pekerjaan itu dilakukan" kebutuhan anggota tim. hubungan dengan orang lain.

Berger & Berger, 2017


Keterampilan Interpersonal Coach
Coach perlu memiliki keterampilan interpersonal seperti:

Creating trusting Emotiona l


relationships maturity Integrity
Mengetahui kekuatan dan
Mengembangkan sikap terbuka Bertindak dengan cara yang
kelemahan seseorang dan
dan menghargai dalam konsisten dengan nilai dan
mengelola emosi; membuat
memberdayakan orang lain untuk keyakinan saat menghadapi
penilaian yang seimbang dan
bertindak situasi sulit
efektif terhadap orang lain.

Berger & Berger, 2017


Keterampilan Interpersonal Coach

Empowering Other Empha ty Accurate Feedback


Mengakui kekuatan orang lain Memahami pikiran dan perasaan Umpan balik bersifat
dan menginspirasi mereka untuk orang lain langsung, jelas, adil, dan
mengambil tindakan dalam fokus pada perilaku yang
memperbaiki diri. akan ditingkatkan

Berger & Berger, 2017


TAHAP PELAKSANAAN
Proses coaching melibatkan sejumlah tahap mulai dari kesepakatan awal (contracting), assessment,
debriefing (feedback), action planning, intervensi, dan evaluasi. Mentoring hampir sama, hanya saja
biasanya assessment berupa asumsi dan proses langsung ke tahap implementasi

Membuat Kesepakatan

Membangun engagement
Menetapkan jadwal, sumber daya, dan kompensasi
Pertimbangan etis seperti kerahasiaan dan batasan

Melaksanakan Assessment

Personal assessment dapat menggunakan interview maupun alat tes psikologis


(e.g. MBTI, DISC, dsb)
Systematic assessment dapat menggunakan umpan balik 360 derajat yang
melibatkan anggota tim, rekan kerja, atasan, maupun fungsi lain yang relevan
Umpan Balik Data Implementasi Action Planning

Merancang aktivitas yang mengarahkan Coach menghadapi, menantang, dan


pada pencapaian goal, pengembangan memfasilitasi coachee selama proses
pengetahuan dan keterampilan, atau pembelajaran berlangung
pengembangan kompetensi
Menyusun action plan yang mencakup
metode, media monitoring, dan evaluasi
efektivitas proses coaching

Evaluasi

Coach dan coachee melakukan evaluasi dari


implementasi kegiatan
Dalam tahap ini, tujuan dan action plan
dapat direvisi, atau prosesnya bisa dihentikan Cummings & Worley, 2015

Anda mungkin juga menyukai