SKRIPSI
Oleh :
ZULFIAN ZUHDI
2014201241B
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Pada Program Program Studi Ners S1 KeperawatanSekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Flora Medan
Oleh :
ZULFIAN ZUHDI
2014201241B
PENDAHULUAN
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
berkembang selama beberapa tahun terakhir ini, baik secara nasional maupun
Patient Safety Solutions pada Mei 2007. Salah satusolusi ini berhubungan dengan
Association, 2009).
Era globalisasi pada sector kesehatan berakibat pada persaingan antar rumah
akan pelayanan kesehatan yang prima. Pada saat ini organisasi pelayanan
terbatas untuk memberi pelayanan kesehatan yang bermutu (Ilyas, 199). Hal ini
mengontrol, keuangan, material dan sumber daya manusia yang ada (Gillies,
1994). Pelayanan yang diberikan rumah sakit sangat tergantung dari upaya
dipengaruhi oleh beberawapa aspek antara lain : visi, misi dan tujuan rumah sakit,
fasilitas yang mendukung, kesadaran dan motivasi dari tenaga keperawatan dan
Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh perawat selama tugas disuatu unit pelayanan keperawatan (Marquis &
Huston, 2000). Beban kerja perawat pada suatu unit dapat diperkirakan dengan
per bulan, dan per tahun, kondisi pasien, rata-rata pasien dirawat. Frekwensi
al. 2008 ( dikutip dalam Scovell S., 2010). Menurut Ghufron (2016) handover
bekerja lebih baik. Pemberi layanan kesehatan dalam memberikan layanan kepada
masyarakat dan meningkatkan mutu jaminan keselamatannya harus mengikuti
sampai sekarang juga mengalami kendala dalam melakukan tugasnya. Hal ini
dapat berhubungan dengan komunikasi dengan pasien atau bahkan dengan sesama
perawat antar shift di ruang perawat dengan memberikan informasi secara lisan
kepada perawat shift berikutnya dan tertuang di status pasien. Seluruh kondisi
pasien dan tindakan delegasi dokter seluruhnya tertuang di status pasien. Perawat
perawat shift berikutnya, hal itu karena dianggap kurang efisien dan buang waktu.
tersebut jika tidak dilakukan. Kontak dengan pasien hanya dilakukan saat akan
pasien.
pelaksanaan hand over belum berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan.
Pelaksanaan hand over yang telah ditetapkan untuk setiap unit keperawatan tiap
bulannya pun belum terlaksana optimal. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan
pengamatan pada 3 bulan yang diamati peneliti yakni pada bulan Agustus -
komponen operan yang dituntut sesuai prosedur dalam melakukan hand over yang
dilaksanakan pada bulan Mei selama satu bulan di RSU Bunda Tamrin.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
Bunda Thamrin.
adalah adakah Pengaruh handover terhadap beban kerja perawat di RSU Bunda
Thamrin.
Bunda Thamrin.
Bunda Thamrin.
1.5. Manfaat Penelitian
Thamrin.
TINJAUAN PUSTAKA
Handover adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan
perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2012) menyebutkan tentang defenisi
dari Handover adalah transfer tentang informasi (termasuk tanggung jawab dan
melanjutnya perawatan.
adalah waktu dimana perpindahan atau transfer tanggung jawab tentang pasien
dari perawat yang satu dengan perawat yang lain. Tujuan dari Handover adalah
terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya
dalam bekerja.
perasaan perawat.
meliputi :
terburu-buru
2.1.4.Prosedur Handover
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
jawab :
klien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal
perawat selanjutnya.
f. Lama handover untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
jawab. Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga
sebelumnya.
b. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
komunikasi dua arah antara perawat yang shift sebelumnya kepada perawat
jawab dan tugas yang dilimpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang
umum
d. Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga
up to date.
di samping tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau keluarga pasien
Secara umum materi yang disampaikan dalam proses operan jaga baik
secara tradisional maupun bedside Handover tidak jauh berbeda, hanya pada
perawat.
secara khusus
ada informasi yang ditunda terkait adanya komplikasi penyakit atau persepsi
saat jaga selanjutnya datang. Metode itu berupa one way communication
(rekam medis) saja atau media tertulis lain. Berbagai metode yang
diri seorang perawat sebagai pemberi layanan kepada pasien. Efek-efek dari shift
1. Efek psikososial
hilangnya waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan
yang biasanya dilakukan pada siang atau sore hari. Sementara pada saat itu
bagi pekerja malam dipergunakan untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak
lingkungan masyarakat.
2. Efek Kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek
terjadi pada usia 40-50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi masalah terhadap
Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang
dilakukan Smith et. Al, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi
terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan
0,69 % per tenaga kerja. Tetapi tidak semua penelitian menyebutkan bahwa
kenaikan tingkat kecelakaan industri terjadi pada shift malam. Terdapat suatu
kenyataan bahwa kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shift pagi dan
kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan
oleh perawat.
1. Identitas pasien.
4. Masalah keperawatan.
1. Evaluasi Struktur
lain: Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima.
pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada
2. Evaluasi Proses
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station.Isi timbang terima mencakup
jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang
3. Evaluasi Hasil
dengan baik.
2.2. Tinjauan Beban Kerja Perawat
Menurut Danang Sunyoto (2012; 64), beban kerja adalah yang terlalu banyak
stress. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi,
kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu banyak dan
melakukan aktivitas pekerjaan sehari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir
lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan
dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi
sebagai jumlah dari perawatan dan kerumitan perawatan yang diperlukan oleh
pasien yang dirawat di rumah sakit (Huber; 2006). Sementara itu, Marquis dan
jumlah hari pasien (pattient days), dalam istilah lain unit beban kerja dikaitkan
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di
suatu unit pelayanan keperawatan (Marquis dan Huston dalam Mastini; 2013).
dijelaskan sebagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja. Lysaght, dkk.
(dalam Damos; 1991) menegaskan hal tersebut dalam beberapa faktor yang
sistem dan manusia merupakan langkah awal dalam desain sistem dan
mana yang diberikan pada manusia dan mana yang diberikan pada sistem.
Sekali telah dilakukan pembagian, fungsi dan juga desain dari kendali dan
display akan mengarahkan tugas dari pekerja. Tugas yang dibagi kepada
analisa tugas (task analysis) berpusat pada pemahaman bagaimana tugas ini
akan memengaruhi keseluruhan kerja dari pekerja, dan sejauh mana tugas-
tugas tersebut tak dapat dikerjakan pada tingkat yang diinginkan. Task
(tugas) dapat memengaruhi beban kerja yang dirasakan oleh pekerja melalui
banyak cara. Misalnya, melalui tindakan apa yang harus dilakukan oleh
seorang pekerja dalam memenuhi tugasnya, melalui jumlah dan tipe dari
tugas yang akan ditampilkan, melalui keterbatasan waktu yang tersedia
(misalnya tipe dan ukuran dari display dan kendali, serta bentuk
posisi duduk) serta desain dari keseluruhan tempat kerja (misalnya ukuran,
pengurangan getaran).
dari tugas. Individu berbeda-beda di dalam hal tujuan, sejauh apa tujuan
tersebut sudah terpuaskan hingga saat ini, dan sejauh mana pemenuhan
tugas dipandang sebagai pencapaian tujuan. Mereka juga berbeda dalam hal
mana usaha yang secara sukarela diberikan oleh individu tersebut. Kapasitas
sebuah unit pasien tertentu, manajer harus mengetahui beberapa faktor yang
mempengaruhi beban kerja diantaranya (Caplan & Sadock dalam Mastini;
2013) :
1. Berapa banyak pasien yang dimasukkan ke unit perhari, bulan atau tahun
dunia kerja dikenal beberapa indiaktor untuk mengetahui seberapa besar beban
kerja yang harus diemban oleh karyawan. Indiaktor tersebut antara lain :
a. Kondisi Pekerjaan
Waktu kerja yang sesuai dengan SOP tentunya akan meminimalisisr beben
kerja karyawan. Namun ada kalanya suatu organisasi tidak memiliki SOP atau
yang diberikan, akan semakin besar beban kerja yang diterima dan dirasakan
oleh karyawan.
dikembangkan oleh Gary Reid dari Divisi Human Engineering pada Armstrong
Laboratory, Ohio USA digunakan analisis beban kerja yang dihadapi oleh
seseorang yang harus melakukan aktivitas baik yang merupakan beban kerja fisik
aktivitas yang harus dilakukan oleh pekerja. SWAT akan menggambarkan sistem
kerja sebagai model multi dimensional dari beban kerja, yang terdiri atas tiga
dimensi atau faktor yaitu beban waktu (time load), beban mental (mental effort
load), dan beban psikologis (psychological stress load). Masing- masing terdiri
dari 3 tingkatan yaitu rendah, sedang dan tinggi (Sritomo dalam Mastini: 2013).
tugas (beban usaha mental rendah, beban usaha mental sedang, beban usaha
mental tinggi).
2.1.10.
atau transfer tanggung jawab terhadap pasien dari perawat yang satu kepada
jangka waktu tertentu. Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental.
Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah
Sutami, 2008).
konsep yang lainnya dari masalah yang akan diteliti. Kerangka konsep penelitian
METODE PENELITIAN
dan pengukuran variable pada satu saat tertentu saja. Pengukuran variabel tidak
terbatas pada satu waktu bersama, namun mempunyai makna bahwa setiap subyek
dilakukan satu kali pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau pengulangan
di RSU Bunda Thamrin, yang dilaksanakan pada bulan Mei 2022 selama satu
bulan.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
orang.
Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau
mewakili (Arikunto, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di RSU
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu
sebanyak 150 pasien. Untuk tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan
150
n=
1+ N (d 2)
150
n=
1+ 150(0,52 )
150
n=
1+ 150(0,025)
150
n=
151(0,025)
n = 39,7
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek,atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Dalam
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil
yang digunakan penulis adalah data yang langsung diambil dari responden
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, badan atau
instansi yang secara rutin mengumpulkan data (Setiadi, 2007). Data sekunder
yang digunakan penulis adalah data dari rekam medis atau data yang diperoleh
variabel, menjelaskan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam
penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
( 10 x 1 )+(10 x 4) 10+40 50
= = = 25
2 2 2
Sehinga nilai median 25. Rendah, jika skor < 25, Tinggi, jika skor ≥ 25.
Skala yang di gunakan dalam penelitian supervisi ini adalah skala model ordinal.
TP (tidak pernah) skornya 1. Sehingga nilai median 50, Rendah jika skor < 50,
a. Editing
dalam kuisioner telah diisi sesuai petunjuk, bila terdapat kesalahan atau
pendataan ulang.
b. Coding
Data yang tela diedit, diubah kedalam kode atau angka untuk
mempermudah.
c. Tabulating
frekuensi.
a. Analisa Univariat
bebas dan variabel terikat yang diduga berhubungan, dalam penelitian ini
yaitu :
menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya
penulis (Confidentiality).