Anda di halaman 1dari 8

BAB II

SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

Saluran transmisi tenaga listrik berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari
pusat pembangkit tenaga listrik ke pusat beban, saluran transmisi tenaga listrik dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa hal, antara lain: Sistem hubungan saluran, sistem
tegangan saluran, jenis arus yang melalui saluran dan letak saluran.

2.1 Sistem Hubungan Saluran


Dalam sistem hubungan saluran transmisi dibedakan menjadi: Sistem radial (terbuka),
sistem ring (tertutup) dan sistem interkoneksi.

1. Saluran Transmisi Sistem Radial


Sistem radial adalah sistem yang menghubungkan pembangkit tenaga listrik
dengan gardu induk dan kemudian ke saluran distribusinya.

Pembangkit
Tenaga listrik
Saluran transmisi

Gambar 2.1 Diagram Satu Garis Saluran Transmisi Radial.


Keuntungan sistem radial yaitu:
▪ Sangat sederhana dan mudah untuk menyalurkan tenaga listrik dari tempat
yang satu ke tempat yang lain.
▪ Biaya murah.
Kekurangan sistem radial yaitu:
▪ Kontinuitas penyaluran tenaga listrik kurang baik
▪ Apabila sistem ini digunakan pada daerah yang luas (banyak sistem radial)
maka harganya menjadi mahal.

2. Saluran Transmisi Sistem Ring


Sistem ring adalah suatu sistem dimana beberapa gardu induk saling dihubungkan
sehingga merupakan rangkaian tertutup, dan sumber tenaga listriknya dari satu pusat
pembangkit tenaga listrik.

9
Saluran transmisi

Saluran transmisi

Saluran transmisi
Pembangkit
Tenaga listrik Saluran transmisi

Gambar 2.2 Diagram Satu Garis Saluran Transmisi Sistem Ring

Keuntungan saluran transmisi sistem ring adalah:


▪ Kontinuitas penyaluran tenaga listrik cukup baik
▪ Sistem tidak terlalu mahal
Kekurangan saluran transmisi sistem ring adalah:
▪ Pengaturan sukar dilakukan, khususnya untuk gardu induk yang jauh
letaknya.
▪ Perhitungan sistem pengaman lebih sukar.

3. Saluran Transmisi Sistem Interkoneksi


Saluran transmisi sistem interkoneksi adalah suatu sistem dimana lebih dari satu pusat
pembangkit tenaga listrik dihubungkan melalui saluran transmisi.

Saluara transmisi

Saluara transmisi
Pembangkit
Tenaga listrik

Pembangkit Tenaga listrik

Gambar 2.3 Diagram Satu Garis Saluran Transmisi Sistem Interkoneksi

Dalam sistem interkoneksi pusat pembangkit tenaga listrik (PPTL) harus lebih dari satu
dan saling dihubungkan, yang akan memberi daya pada beberapa gardu induk.

10
Keuntungan saluran transmisi sistem interkoneksi yaitu:
▪ Kontinuitas penyaluran tenaga listrik sangat baik
▪ Sentral listrik tidak perlu bekerja secara nominal/puncak, karena dapat
dibantu oleh sentral yang lain.
Kerugian saluran transmisi sistem interkoneksi yaitu:
▪ sistem sangat mahal
▪ Perhitungan pengaman paling sukar.

2.2. Sistem Tegangan Saluran Transmisi

1. Pengaruh Besar Tegangan pada Saluran Transmisi.


Apabila tegangan yang digunakan pada saluran transmisi bertambah besar (makin
tinggi) maka akan mempengaruhi terhadap: Berat konduktor yang diperlukan, kerugian
daya saluran, efisiensi saluran dan prosentase tegangan jatuh

I
V

Pembangkit Saluran transmisi


Beban
Penega listrik
L listrik

Gambar 2.4 Saluran Transmisi Tenaga Listrik

P
Arus beban besarnya: I=
3 V cos 

Dimana: P - Daya (watt)


V - Tegangan line (volt)
Cos φ – faktor daya
L
Tahanan tiap konduktor: R = 
A
Dimana :  - tahanan jenis kawat penghantar (Ω – m)
L - Panjang saluran (m)
A - Luas penampang konduktor (m 2)

Rugi tembaga total W = 3 I2 R

11
2
 P 
W =3  .R
 3 V cos  
 

P2
2
L P
W=  , maka A = .L2
V 2 cos 2  A WV Cos 2 
2

Volume dari konduktor total = 3 A L

P2
Volume = 3 .L2
WV cos 
2 2

Berat konduktor yang digunakan = Volume . K


3P 2
Berat konduktor = .L2 K
WV Cos 
2 2

3P 2L2K 1
Berat konduktor = ( ) 2 (2-1)
W V cos 2 
dimana : K – berat jenis konduktor
I I
kerapatan arus δ= maka, A=
A 
P
A=
3V cos .

P L P2 L
W = 3 I2 R = 3 ( )2  = 2 
3V cos  A V cos  A
2

p2 3V cos .
W= 2 2
.L.
V cos P

Rugi daya saluran transmisi :

3.P..L.
W = (2-2)
V cos 
P
Efisiensi saluran besarnya: η =
P +W
P 1
η= =
3PL 3L
P+ 1+
V cos  V cos 
1
η = (2-3)
3L
1+
V cos 

12
Tegangan jatuh tiap saluran V d = IR

P L P 3V cos .
Vd = . = L
3V cos  A 3V cos  P
Vd = ρ . L . δ

Jadi prosentase tegangan jatuh :


.L.
Vd = .100 % (2-4)
V
3
Dari persamaan (1), (2), (3) dan (4) diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
▪ Dengan bertambah besarnya tegangan (V), maka berat konduktor yang
diperlukan dapat berkurang (diperkecil).
▪ Dengan bertambah besarnya tegangan (V), maka kerugian daya W
pada saluran berkurang.
▪ Apabila kerapatan arus tetap, dengan bertambah besarnya tegangan
(V), maka efisiensi saluran bertambah besar.
▪ Prosentase tegangan jatuh V d pada saluran transmisi makin berkurang
dengan makin bertambahnya besar tegangan (V).

Disamping keuntungan-keuntungan diatas ada batasan-batasan yang harus


diperhatikan yaitu:
▪ Dengan bertambahnya tegangan saluran, maka isolasi antara konduktor
dan menara transmisi bertambah. dengan sendirinya hal ini akan
mempengaruhi harga isolatornya.
▪ Dengan bertambah tegangan, jarak bebas (clearence) antara konduktor
dengan tanah lebih besar, sehingga menara transmisi harus lebih tinggi.
▪ Dengan bertambahnya tegangan, jarak antara masing-masing
konduktor harus bertambah besar, sehingga dibutuhkan travers/palang
tiang yang lebih panjang.

2. Pemilihan Tegangan Saluran Transmisi.

Dalam pemilihan tegangan saluran transmisi ada beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi antara lain Jarak saluran transmisi dan besar daya maksimum yang
disalurkan.
Dalam memilih tegangan harus diarahkan supaya didapatkan tegangan yang
ekonomis, tetapi untuk menetapkan tegangan yang paling ekonomis sesungguhnya

13
diperlukan studi perbandingan terhadap berbagai ongkos / biaya masing-masing
alternatif tegangan yang akan digunakan. Disamping itu ada beberapa dasar pemilihan
tegangan yang ekonomis yang telah ditentukan oleh para ahli secara empiris antara
lain:
1). Menurut Alfred Still

V = 5,5 d + KVA /150

Dimana : V = tegangan line-line (kV)


d = Jarak saluran transmisi (mile)
KVA = daya maksimum yang disalurkan

2). Menurut Mett Hammer

V = 0,30 Pb + 0,50 d

Dimana : Pb = daya disisi terima (KVA)


d = jarak saluran transmisi (km)

Rumus menurut Alfred Still hanya berlaku untuk jarak lebih dari 20 mile

3). Pembagian Saluran Transmisi

Saluran transmisi apabila ditinjau dari besar tegangannya dapat dibedakan yaitu:
1). Saluran transmisi tegangan menengah
2). Saluran transmisi tegangan tinggi
3). Saluran transmisi tegangan sangat tinggi (Extra High Voltage / EHV)
4). Saluran transmisi tegangan Ultra Tinggi (Ultra High Voltage / UHV)

Menurut jenis arus yang disalurkan melalui saluran transmisi dikenal sistem saluran
Transmisi arus bolak balik (transmisi AC) dan saluran Transmisi arus searah
(transmisi DC)
Saluran transmisi arus bolak balik mempunyai keuntungan yaitu:
1). Tegangan dapat diatur / dirubah dengan mudah dengan memasang
transformator penaik tegangan atau penurun tegangan.
2). Perawatan gardu induknya mudah dan lebih murah.

14
Saluran transmisi arus bolak-balik mempunyai kekurangan yaitu:
1). Jarak antara konduktor lebih besar untuk menghilangkan kerugian
korona dan untuk mempertinggi isolasinya
2). Memerlukan material untuk jaringan lebih banyak
3). Kontruksi saluran lebih sulit / rumit
4). Induktansi, kapasitansi sangat mempengaruhi terhadap pengaturan
tegangan.
5). Lebih mudah timbul korona
6). Generatornya harus disinkronkan terlebih dahulu sebelum dioperasikan
paralel dengan jaringan yang lain.
7). Kecepatan putar rotor generator harus dikontrol dengan teliti.
Pada saluran transmisi arus bolak-balik banyak digunakan sistem tiga fasa dibanding
dengan sistem satu fasa, karena daya yang disalurkan lebih besar, nilai sesaatnya
konstan dan medan putar magnit mudah diadakan
Penyaluran tegangan listrik melalui saluran transmisi arus searah akan lebih
menguntungkan dibanding dengan transmisi arus bolak-balik, dengan alasan bahwa
pada transmisi DC:

1). Hanya membutuhkan dua konduktor karena tanah dapat dipakai sebagai
konduktor kembalinya arus, sehingga pemakaian material saluran lebih
sedikit.
2). Tidak mengalami persoalan induktansi, kapasitansi, pergeseran fasa
dan surja
3). Tidak mengalami adanya skin efect, jadi saluran penampang konduktor
penuh digunakan (dialiri arus secara merata).
4). Dibanding dengan sistem AC pada tegangan kerja yang sama, maka

potensial stress pada isolasi adalah lebih kecil ( 1 / 2 nya )


5). Untuk beban dan tegangan sisi terima yang sama pengaturan tegangan
pada transmisi sistem sistem DC lebih baik.
6). Tidak ada masalah stabilitas pada transmisi jarak jauh.

Salah satu kerugian pada saluran transmisi DC adalah mahalnya peralatan pengubah
dari gelombang tegangan AC ke DC (converter) dan pengubah dari gelombang
tegangan DC ke AC (inverter).
Menurut letaknya saluran transmisi dibedakan menjadi saluran udara tegangan tinggi /
SUTT (Over Head Lines) dan saluran bawah tanah (Under Ground Cable)

15
Perbedaan antara sistem SUTT dengan saluran bawah tanah antara lain :
1. Keamanan Masyarakat kabel bawah tanah lebih aman

2. Biaya permulaan kabel bawah tanah lebih mahal

3. Fleksibilitas saluran udara lebih baik,


karena apabila beban
bertambah tinggal menambah
saluran lagi sepanjang saluran
yang ada. Pada kabel bawah
tanah harus membuat kanal
baru lagi.

4. Tegangan kerja karena sulitnya dan mahalnya


dalam pembuatan isolasi
tegangan tinggi pada kabel
tanah, maka pada tegangan
yang tinggi ( > to KV ) pada
saluran udara tidak
menimbulkan persoalan.

5. Biaya perawatan sistem kabel bawah tanah


biaya perawatan lebih murah.

6. Banyaknya gangguan karena letaknya didalam tanah


maka kabel tanah jarang terjadi
gangguan

7. Tegangan jatuh pada kabel tanah berhubung


jarak antara konduktor kecil,
maka induktansinya lebih kecil
dibandingkan dengan saluran
udara sehingg tegangan jatuh
dapat lebih kecil.

8. Segi keindahan kabel bawah tanah lebih baik


karena tidak ada kawat yang
kelihatan, sehingga banyak
digunakan di kota-kota yang
padat penduduknya.

9. Pencarian tempat gangguan Saluran udara lebih mudah


dalam pencarian tempat
terjadinya gangguan.

10. Sambungan Penyambungan saluran pada


kabel bawah tanah relatif sulit

11. Bahaya sambaran petir Pada kabel tanah tidak ada

12. Interferensi terhadap Pada kabel bawah tanah tidak


saluran telekomunikasi terjadi interferensi dengan
sistem komunikasi.

16

Anda mungkin juga menyukai