Anda di halaman 1dari 11

>> FILSAFAT PENDIDIKAN <<

Hakikat Manusia & Hakikat


Pendidikan

DISUSUN OLEH :

NAMA : RISTAYANTI ENDANG
NIM : 230204501017
Hubungan antara Manusia dengan
Pendidikan
Secara etimologi :
 Hakikat berasal dari bahasa Arab, dengan kata
dasarnya “haq” yang berarti kebenaran yang
sesungguhnya (mendasar).
 Manusia berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata
“man” yang artinya manusia dan “nasia” yang
artinya pelupa. Jadi, istilah manusia berarti orang
yang sering lupa tentang aturan atau peringatan-
peringatan Tuhan.
 Pendidikan berasal dari bahasa Yunani,
“paedagogie” yang akar katanya “pais” yang berarti
anak dan “again” yang artinya membimbing. Jadi,
“paedagogie” artinya bimbingan yang diberikan
kepada anak.
Hakikat manusia ditinjau dari sifat-sifat hakiki yang
menjadi karakteristik manusia yang membedakannya
dengan makhluk lainnya, sehingga dapat
dilaksanakan strategi yang tepat dalam pendidikan.
Hal ini dapat ditinjau dari beberapa dimensi, yaitu
dimensi individu, sosial, moral, dan keberagaman
yang perlu dikembangkan dari manusia melalui
pendidikan, dan beberapa pandangan, yaitu
Psikoanalitik, Humanistik, dan Behavioristik.
Urusan utama pendidikan adalah manusia.
Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi
antara pendidik dan subjek didik untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Hakikat Manusia

Hakikat manusia secara terminologis, adalah
“realitas” manusia secara obyektif, manusia yang
secara kenyataan sebenarnya, bukan semu,
temporer atau kondisi labil.

Jalaludi dan Abdullah (1997:107)
mengemukakan pandangan tentang hakikat
manusia ada pada empat aliran, yaitu: aliran serba
zat, aliran serba ruh, aliran dualisme, dan aliran
eksistensialisme.
Sifat dan Hakikat Manusia

Sifat dan hakikat manusia dapat diartikan sebagai
ciri-ciri karakteristik yang dapat membedakan manusia
dengan hewan secara prisipil. Berikut sifat hakikat
manusia menurut paham eksistensi yang
dikemukakan oleh Umar Tirtarahaja dan Lasula (2000)

1. Kemampuan Menyadari Diri
2. Kemampuan Bereksistensi
3. Kata Hati
4. Moral
5. Tanggung Jawab
6. Rasa kebebasan
7. Kewajiban dan Hak
8. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan





Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia



1. Dimensi Keindividualan
2. Dimensi Kesosialan
3. Dimensi Kesusilaan
4. Dimensi Keberagamaan

Hakikat Pendidikan


Sasaran pendidikan adalah manusia, yang
mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat
kompleks. Karena itu, tidak ada satu batasan
yang bisa menjelaskan hakikat pendidikan
secara lengkap. Batasan yang diberikan ahli
beraneka ragam, karena orientasi, konsep dasar
yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan
atau falsafah yang mendasari juga berbeda.


Tujuan Pendidikan

Di Indonesia, tujuan pendidikan ini dirumuskan
secara jelas dalam Undang-undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pada Bab II
Pasal 3 yang mengemukakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Hubungan Hakikat Manusia dengan
Hakikat Pendidikan

Manusia butuh pendidikan dalam
kehidupannya untuk menumbuhkembangkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya (Aliasar:
2011) dan memanusiakan manusia (Prayitno:
2011). Wadah pengembangan potensi-potensi
tersebut adalah pendidikan.

Tujuan pendidikan adalah suatu kondisi yang
hendak dicapai oleh seseorang. Berbagai
pandangan tentang hakikat manusia telah
mewarnai proses pendidikan, khususnya dalam
hal pembelajaran.
A
& ..
Q e
it m
.
Thank You...

Anda mungkin juga menyukai