Anda di halaman 1dari 3

Kamis, 1 November 2018

Berhati-Hati Wahai Sobat


Silih asa, silih asih, dan silih asuh. Artinya, maju bersama dalam intelektual, kasih sayang
dalam berhubungan dengan individu, dan menciptakan harmonisasi hidup.
—Budaya Sunda, Kompasiana—

Apakah Masih kenal dengan istiliah “Coup De Tete” yang terjadi di


putaran final Piala Dunia 2006, antara France melawan Italy? Amat sangat
asing, Tidak! Istilah di atas merupakan sebuah fenomena menarik yang saya
dapatkan dari bbc.co.uk dengan tokoh France bernama Zidane adalah aksi
menanduk dengan kepala terhadap defender Italy, Marco Materazzi. Gam-
baran tersebut bermula dari perkataan Materazzi yang diinfokan telah meng-
hina keluarga Zidane–apalagi pada pertandingan tersebut ibu dari Zidane se-
dang dilarikan ke Rumah Sakit. Dengan begitu, Zidane yang telah terprovokasi
lantas marah dengan menanduk dada Marco Materazzi.

Dalam rangkaian keadaan yang luar biasa tersebut, dapat kita am-
bil bagian bahwa perkataan dan perbuatan yang tidak berdasarkan kasih
akan menimbulkan bentrokan dan persoalan yang akan memakan korban.
Terlebih, mari kita lihat kitab Yoel dengan bukti berisi Firman Tuhan kepada
nabi kecil Yoel. Di dalamnya berisi Kuasa dan Hari Tuhan yang besar‒adalah
sebuah penggenapan oleh Tuhan.

Terlepas dari itu semua, umat Tuhan (bangsa Yehuda dan Yerusalem)
telah dicerai-beraikan oleh musuh-musuhnya, tidak hanya itu saja: “mereka
telah membagi-bagi tanah-Ku, membuang undi mengenai umat-Ku, bahkan
menjual seorang anak perempuan karena anggur untuk diminum (Yoel 3:2-
3).” Sungguh hancur perbuatan musuh umat Tuhan. Karena telah menyang-
kut umat Tuhan, sudah pasti Tuhan tidak akan diam saja dan Ia akan memuli-
hkan keadaan Yehuda dan Yerusalem yang telah dihina dan dilecehken.

Sahabat Renungan Tehilla Voice, mari kita perhatikan apakah ada


yang selamat jika kita melawan dan menentang Tuhan melalui hinaan dan
lecehan yang kita lontarkan terhadap sesama umat Tuhan? Bahkan Ayub
sendiri berkata: “Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia,
dan tetap selamat? (Ayub 9:4).” Dapat disimpulkan jawabanya adalah tidak.
dengan demikian, mari kita berserah kepada Tuhan di dalam setiap keadaan
kita, dan relakan Tuhan untuk memulihkan kita dari sakit yang selama ini telah
kita rasakan. Terakhir, Connilyn Cossette pernah berkata: “Tidak ada benteng
dan bala tentara yang sanggup berdiri melawan Tuhan!”

Albert Gultom
Kamis, 1 November 2018

BERHATI-HATI WAHAI SOBAT


Apakah Masih kenal dengan istiliah “Coup De Tete” yang
Silih asa, silih asih, dan terjadi di putaran final Piala Dunia 2006, antara France
melawan Italy? Amat sangat asing, Tidak! Istilah di atas
silih asuh. Artinya, maju merupakan sebuah fenomena menarik yang saya dap-
atkan dari bbc.co.uk dengan tokoh France bernama Zi-
bersama dalam intelektu- dane adalah aksi menanduk dengan kepala terhadap
al, kasih sayang dalam defender Italy, Marco Materazzi. Gambaran tersebut
bermula dari perkataan Materazzi yang diinfokan telah
berhubungan dengan menghina keluarga Zidane–apalagi pada pertandingan
tersebut ibu dari Zidane sedang dilarikan ke Rumah
individu, dan menciptakan Sakit. Dengan begitu, Zidane yang telah terprovokasi
lantas marah dengan menanduk dada Marco Materazzi.
harmonisasi hidup.
Dalam rangkaian keadaan yang luar biasa tersebut, dap-
—Budaya Sunda, Kompasiana—
at kita ambil bagian bahwa perkataan dan perbuatan
yang tidak berdasarkan kasih akan menimbulkan ben-
trokan dan persoalan yang akan memakan korban. Ter-
lebih, mari kita lihat kitab Yoel dengan bukti berisi Fir-
man Tuhan kepada nabi kecil Yoel. Di dalamnya berisi Kuasa dan Hari Tuhan
yang besar‒adalah sebuah penggenapan oleh Tuhan.

Terlepas dari itu semua, umat Tuhan (bangsa Yehuda dan Yerusalem) telah
dicerai-beraikan oleh musuh-musuhnya, tidak hanya itu saja: “mereka telah
membagi-bagi tanah-Ku, membuang undi mengenai umat-Ku, bahkan
menjual seorang anak perempuan karena anggur untuk diminum (Yoel 3:2-
3).” Sungguh hancur perbuatan musuh umat Tuhan. Karena telah menyang-
kut umat Tuhan, sudah pasti Tuhan tidak akan diam saja dan Ia akan memu-
lihkan keadaan Yehuda dan Yerusalem yang telah dihina dan dilecehken.

Sahabat Renungan Tehilla Voice, mari kita perhatikan apakah ada yang se-
lamat jika kita melawan dan menentang Tuhan melalui hinaan dan lecehan
yang kita lontarkan terhadap sesama umat Tuhan? Bahkan Ayub sendiri
berkata: “Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan
tetap selamat? (Ayub 9:4).” Dapat disimpulkan jawabanya adalah tidak. den-
gan demikian, mari kita berserah kepada Tuhan di dalam setiap keadaan kita,
dan relakan Tuhan untuk memulihkan kita dari sakit yang selama ini telah
kita rasakan. Terakhir, Connilyn Cossette pernah berkata: “Tidak ada benteng
dan bala tentara yang sanggup berdiri melawan Tuhan!”

Albert Gultom
Kamis, 1 November 2018

Berhati-Hati Wahai Sobat


Silih asa, silih asih, dan silih asuh. Artinya, maju bersama dalam intelektual, kasih
sayang dalam berhubungan dengan individu, dan menciptakan harmonisasi hidup.
—Budaya Sunda, Kompasiana—

Apakah Masih kenal dengan istiliah “Coup De Tete” yang terjadi


di putaran final Piala Dunia 2006, antara France melawan Italy? Amat san-
gat asing, Tidak! Istilah di atas merupakan sebuah fenomena menarik yang
saya dapatkan dari bbc.co.uk dengan tokoh France bernama Zidane ada-
lah aksi menanduk dengan kepala terhadap defender Italy, Marco Mater-
azzi. Gambaran tersebut bermula dari perkataan Materazzi yang diinfokan
telah menghina keluarga Zidane–apalagi pada pertandingan tersebut ibu
dari Zidane sedang dilarikan ke Rumah Sakit. Dengan begitu, Zidane yang
telah terprovokasi lantas marah dengan menanduk dada Marco Materazzi.

Dalam rangkaian keadaan yang luar biasa tersebut, dapat kita


ambil bagian bahwa perkataan dan perbuatan yang tidak berdasarkan
kasih akan menimbulkan bentrokan dan persoalan yang akan memakan
korban. Terlebih, mari kita lihat kitab Yoel dengan bukti berisi Firman Tuhan
kepada nabi kecil Yoel. Di dalamnya berisi Kuasa dan Hari Tuhan yang be-
sar‒adalah sebuah penggenapan oleh Tuhan.

Terlepas dari itu semua, umat Tuhan (bangsa Yehuda dan Ye-
rusalem) telah dicerai-beraikan oleh musuh-musuhnya, tidak hanya itu
saja: “mereka telah membagi-bagi tanah-Ku, membuang undi mengenai
umat-Ku, bahkan menjual seorang anak perempuan karena anggur untuk
diminum (Yoel 3:2-3).” Sungguh hancur perbuatan musuh umat Tuhan. Ka-
rena telah menyangkut umat Tuhan, sudah pasti Tuhan tidak akan diam
saja dan Ia akan memulihkan keadaan Yehuda dan Yerusalem yang telah
dihina dan dilecehken.

Sahabat Renungan Tehilla Voice, mari kita perhatikan apakah ada


yang selamat jika kita melawan dan menentang Tuhan melalui hinaan dan
lecehan yang kita lontarkan terhadap sesama umat Tuhan? Bahkan Ayub
sendiri berkata: “Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan
Dia, dan tetap selamat? (Ayub 9:4).” Dapat disimpulkan jawabanya adalah
tidak. dengan demikian, mari kita berserah kepada Tuhan di dalam setiap
keadaan kita, dan relakan Tuhan untuk memulihkan kita dari sakit yang
selama ini telah kita rasakan. Terakhir, Connilyn Cossette pernah berkata:
“Tidak ada benteng dan bala tentara yang sanggup berdiri melawan Tu-
han!”

Albert Gultom

Anda mungkin juga menyukai